Anda di halaman 1dari 3

NAMA : KRISNA BAYU ADJI

NIM : 19010000272
KELAS :D

1. A Hukum pidana umum adalah hukum yang mempelajari materi dari


KUHP Hukum Pidana bagian khusus adalah hukum yang membicarakan
tentang delik – delik. Hukum pidana khusus adalah hukum yang
mempelajari hukum pidana yang berbeda diluar hukum umum / diluar KUHP.

B. Menurut Algra, Subyek hukum (rechts subyek) adalah “setiap orang


mempunyai hak dan kewajiban, yang menimbulkan
wewenang hukum (rechtsbevoegheid),
sedengkan pengertian wewenag hukum itu sendiri adalah kewenangan untuk
menjadi subyek dari hak-hak.”

C. diterapkan terhadap korporasi maka “corporate imprisonment” yang dalam


hal ini adalah “pencabutan seluruh atau sebagian hak-hak tertentu atau
penghapusan seluruh atau sebagian keuntungan tertentu” dapat dijadikan
alternatif sanksi manakala pidana dendatidak dibayar oleh korporasi.

2. A. Asas Tiada Pidana Tanpa Kesalahan atau Asas Kesalahan mengandung


pengertian bahwa seseorang yang telah melakukan perbuatan yang bertentangan
dengan peraturan hukum pidana yang berlaku, tidak dapat dipidana oleh karena
ketiadaan kesalahan dalam perbuatannya tersebut.

B. bahwa kejahatan korporasi adalah setiap tindak pidana yang dilakukan oleh
perusahaan karena kegiatan petugas atau karyawannya. Kejahatan korporasi
menimbulkan korban dan akibat yang lebih luas cakupannya. Namun, hingga saat
ini pun, belum ada undang-undang yang mengatur tentang pertanggung jawaban
dari korporasi terhadap korban-korban yang ditimbulkan. Bahwa pertanggung
jawaban korporasi belum diatur di Kitab Undang-undang Hukum Pidana karena
belum diaturnya korporasi sebagai subjek tindak pidana. KUHP hingga saat ini
masih menganut paham bahwa suatu delik hanya dapat dilakukan oleh manusia 

3. A. asas “societas delinquere non potest” atau “universitas delinquere non


potest” yang menyatakan bahwa korporasi (badan hukum) tidak dapat melakukan
tindak pidana dan tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban secara pidana pula.

B. employee theft  sering diartikan sebagai tindakan pencurian di dalam sebuah


organisasi atau perusahaan, baik dalam arti “mengambil barang secara langsung
secara melawan hukum alias tanpa ijin majikan ataupun pada pengertian
mengambil barang dalam konteks yang lain, dalam bentuk tidak langsung, mulai
dari bentuk yang paling sederhana sampai dengan bentuk yang paling kompleks.

c. Endangering the public welfare, yaitu membahayakan kesejahteraan umum


(misalnya menimbulkan polusi industri). Endangering employees, yaitu
membahayakan pekerja (misalnya tidak mempedulikan keselamatan kerja).

4. A. Tindak Pidana oleh Korporasi di Indonesia

Di Indonesia sendiri pengaturan mengenai tindak pidana yang dilakukan oleh


Korporasi tersebar di beberapa peraturan perundang-undangan, misalnya
dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana yang telah diubah oleh Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001 (“UU Tipikor”) dan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (“UU
Lingkungan Hidup”).

b. Sesuai Pasal 4 ayat (2) Perma 13/2016, dalam menjatuhkan pidana terhadap


Korporasi, Hakim dapat menilai kesalahan Korporasi antara lain dengan
parameter sebagai berikut:

1. Korporasi dapat memperoleh keuntungan atau manfaat dari tindak pidana


tersebut atau tindak pidana tersebut dilakukan untuk kepentingan Korporasi;

2. Korporasi membiarkan terjadinya tindak pidana; atau

3. Korporasi tidak melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk melakukan


pencegahan, mencegah dampak yang lebih besar dan memastikan kepatuhan
terhadap ketentuan hukum yang berlaku guna menghindari terjadinya tindak
pidana.

c. Vicarious liability adalah pertanggungjawaban menurut hukum seseorang
atas perbuatan salah yang dilakukan oleh orang lain (the legal responsibility of
one person for the wrongful acts of another). Secara singkat vicarious
liability sering diartikan sebagai “pertanggungjawaban pengganti”.

5. a. Profesional crime : Kejahatan yang dilakukan oleh profesional dalam


kapasitas pekerjaannya. Tipologi yang terkait dalam tulisan ini adalah kejahatan
jabatan birokrasi. fungsi atau tugas utamanya melayani anggota-anggota
masyarakat.
b. Crime against corporation : yaitu kejahatan-kejahatan terhadap korporasi
seperti pencurian atau penggelapan milik korporasi, dalam hal ini korporasi
sebagai korban.
c. White collar crime : White collar crime atau kejahatan kerah putih adalah
penyimpangan sosial yang dilakukan oleh orang-orang terpandang atau berstatus
tinggi dalam pekerjaannya.
d. Criminal corporation, yaitu korporasi yang bertujuan semata-mata untuk
melakukan kejahatan.
e Pihak yang setuju menempatkan korporasi sebagai subjek hukum pidana
menyatakan hal-hal sebagai berikut.

1. Pemidanaan pengurus saja ternyata tidak cukup untuk mengadakan represi


terhadap delik-delik yang dilakukan oleh atau dengan suatu korporasi. Karenanya
perlu pula kemungkinan pemidanaan korporasi, korporasi dan pengurus, atau
pengurus saja;
2. Dalam kehidupan sosial-ekonomi, korporasi semakin memainkan peranan yang
penting pula;
3. Hukum pidana harus mempunyai fungsi di dalam masyarakat, yaitu melindungi
masyarakat dan menegakkan norma-norma dan ketentuan-ketentuan yang ada
dalam masyarakat. Kalau hukum pidana hanya ditentukan pada segi perorangan,
yang hanya berlaku pada manusia, maka tujuan itu tidak efektif, oleh karena itu
tidak ada alasan untuk selalu menekan dan menentang dapat dipidananya
korporasi;
4. Pemidanaan korporasi merupakan salah satu upaya untuk menghindarkan
tindakan pemidanaan terhadap para pegawai korporasi itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai