ABSTRACT
This study’s objectives are to describe and analyze the transparency and the
factors affecting transparency in the Electronic Procurement of Goods and Services at the
Department of Communication and Information in Maros Regency. The research used
qualitative approach. Based on the analysis, it is found that the aspect of transparency
indicators in general has shown that LPSE service system transparent enough. There are
some influential factors, including communication (miscommunication and
misunderstanding between the committee and the company), technology (unstable internet
connection), human resources (lack of good character or mental attitude among the people
giving LPSE services), LPSE bureaucratic staffs who still have double positions at the
Office of Communication and Information in Maros regency, the opinion among business
community that the policy of transparency is still less effective and efficient in the process
of procurement of goods and services, and the users of LPSE who still have limitation in
using e-procurement of goods and services, and the users of LPSE who still have limitation
in using e-procurement system.
Keywords: Transparency, e-Procurement, Electronic Procurement of Goods and Services
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis transparansi
layanan dan faktor-faktor yang mempengaruhi transparansi dalam Layanan Pengadaan
Barang dan Jasa Secara Elektronik (LPSE) di Kantor Komunikasi dan Informasi
Kabupaten Maros. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil analisis
menunjukkan aspek indikator transparansi secara umum telah memperlihatkanlayanan
LPSE cukup transparan. Sementara berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya
yakni faktor komunikasi antara panitia dan perusahaan terjadi miskomunikasi dan
misunderstanding, faktor teknologi yang mana internet belum stabil, faktor sumber daya
manusia yang diperlihatkan oleh kurangnya karakter atau sikap mental aparatur pemberi
pelayanan LPSE, struktur birokrasi LPSE yang masih merangkap jabatan dengan staf di
Kantor Komunikasi dan Informasi Kabupaten Maros, faktor keberterimaan masyarakat
bisnis terhadap kebijakan transparansi masih kurang efektif serta efisien dalam proses
layanan pengadaan barang dan jasa, serta faktor pengguna LPSE yang masih kurang
maksimal dalam menggunakan sistem e-procurement.
Kata Kunci: Transparansi, e-procurement, LPSE
1 Dosen FISIP Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Jawa Timur, email: mashuriz@yahoo.co.id
1
NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember
2
Moch. Ali Mashuri – Analisis Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik .
3
NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember
4
Moch. Ali Mashuri – Analisis Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik .
5
NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember
dan tidak semuanya bebas akses dan Maros tidak ada biaya yang dipungut dari
orang-orang tertentu. pihak panitia. Untuk unsur biaya hanya
Adanya audit yang independen dan lebih mengacu pada biaya internet atau
efektif disini kontrol dilakukan untuk pulsa masing-masing pihak penyedia.
mencegah praktik-praktik kecurangan Tahap terakhir yakni SPPJ yang
yang terjadi di dalam setiap tahapan dan diterbitkan pejabat pembuat komitmen
proses pengadaan barang dan jasa dan penandatanganan kontrak telah sesuai
pemerintah. Sehingga LKPP menciptakan dengan jadwal kegiatan dan dokumen
mekanisme kontrol yang diberi nama sangat terpercaya dan legal menurut
Whistle blower System. Whistleblower hukum. Dalam proses pengadaan barang
System merupakan sarana baru yang dan jasa dari awal sampai keluar
dapat dimanfaatkan oleh penyedia barang pemenang tender serta tanda tangan
dan jasa (rekanan) dan tentunya kontrak tender semuanya dilaporkan
masyarakat (publik)untuk mengadukan kepada Bupati Maros.
penyimpangan yang terjadi dalam proses
pengadaan barang dan jasa pemerintah, Faktor-faktor yang Mempengaruhi
termasuk dugaan KKN. Whistleblower Transparansi di dalam Pengadaan
System merupakan sub sistem di dalam Barang dan Jasa Secara Elektronik
aplikasi SPSE, atau dapat diakses di (LPSE) di Kantor Komunikasi dan
www.wbs.lkpp.go.id. dan mudah di akses Informasi Kabupaten Maros
oleh publik dimanapun berada. Dalam proses pengadaan barang
Untuk mewujudkan transparansi dan jasa pemerintah khususnya di Kantor
layanan pengadaan barang dan jasa salah Komunikasi dan Informasi Kabupaten
satunya harus transparan dalam hal Maros bahwa ada beberapa faktor yang
persyaratan teknis dan administrasi mempengaruhi transparansi dalam
pelayanannya. Persyaratan teknis dan pengadaan barang dan jasa pemerintah,
administrative pelayanan pengadaan diantaranya adalah: faktor komunikasi
barang dan jasa yang telah dipenuhi antara penyedia dan panitia lelang. Faktor
dengan baik oleh para pihak menandakan sumber daya yakni faktor teknologi yakni
bahwa transparansi layanan pengadaan faktor teknis meliputi Server, sistem
telah terwujud dengan baik. SPSE yang selalu upgrade dan faktor
Pada proses pengadaan barang dan sumber daya manusia yakni faktor
jasa secara elektronik di Kantor pengelola yang terdiri dari tim LPSE
Komunikasi dan Informasi Kabupaten yang kapabilitasnya dan penguasaan atau
6
Moch. Ali Mashuri – Analisis Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik .
pemahaman akan sistem yang ada. Faktor seberapa mudah peraturan dan prosedur
sikap aparatur pemerintah yakni para dipahami oleh pengguna dan stakeholder
panitia lelang yang berstatus PNS masih adalah disetiap tahapan proses penentuan
syarat akan kemalasan, kurang loyal pemenang lelang memenuhi indikator ini
dengan waktu, dan kurang responsif dengan mudah dipahaminya peraturan
terhadap tugas pekerjaannya. Faktor dan prosedur oleh penyedia atau
struktur birokrasi pemerintah yakni perusahaan dan juga panitia pengadaan
pengelola kebijakan LKPP dan LPSE sehingga indikator transparansi terpenuhi.
merupakan unit pengadaan yang mana Data harus bebas didapat dan
kantornya berada sama dengan Kantor tersedia adalah bahwa tidak semua data
Komunikasi dan Informasi Maros serta dapat diperoleh dengan mudah atau
Ketua LPSE juga merupakan Kepala transparan. Data-data pengadaan yang
Kantor begitu juga pejabat LPSE lainnya transparan antara lain: data pada tahap
merangkat jabatan dengan jabatan pengumuman pasca kualifikasi,
struktural Kantor Komunikasi dan pemberian penjelasan, dan pembuktian
Informasi. Faktor keberterimaan kualifikasi. Sedangkan data-data
masyarakat bisnis terhadap kebijakan pengadaan yang tidak detail dan masih
transparansi. Faktor penggunalayanan ditampilkan setengah-setengah bahkan
LPSE yakni faktor penggunaLPSE yakni dirahasiakan olehpanitia pengadaan
Penyedia dan Kelompok Kerja ULP. diantaranya: data hasil evaluasi yang
masih belum detail dan hanya
PEMBAHASAN diumumkan perusahaan yang lolos ke
Penelitian ini menemukan bahwa tahap selanjutnya, data pengumuman
transparansi layanan pengadaan barang pemenang yang mana alasan penentuan
dan jasa secara elektronik di Kantor pemenang lelang tidak detail atau masih
Komunikasi dan Informasi Kabupaten perlu penjelasan oleh pokja dan itu harus
Maros telah berjalan cukup transparan. melalui proses masa sanggahan selama 3
Untuk memperjelas ciri dan penjelasan hari dan membuat penyedia tidak puas
detail dari indikator dikatakan terpenuhi dengan penjelasan pokja, terakhir data
transparansi atau tidak terpenuhinya SPPJ dan penandatanganan kontrak
indikator transparansi dalam pengadaan kerjasama antara pemenang tender
barang dan jasa di Kantor Komunikasi dengan PPK yang tidak ditampilkan di
dan Informasi Kabupaten Maros maka website secara transparan dan hanya
uraiannya sebagai berikut: Bahwa penyedia dan PPK yang mengetahuinya
7
NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember
8
Moch. Ali Mashuri – Analisis Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik .
9
NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember
1
Moch. Ali Mashuri – Analisis Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik .
dari inspektorat daerah, BPK, dan audit memiliki pemahaman yang sama tentang
melalui Whistleblower System dari LKPP, kebijakan e-Procurement dan kapasitas
serta rasional (rationality) dalam proses teknis untuk dapat mengikuti tender
yang konsisten dalam pelayanan elektronik.
pengadaan, terstandarisasi oleh LKPP,
formal dan legal hukum setiap proses
pengadaan yang memunculkan pemenang DAFTAR PUSTAKA
tender, dan dapat diupgrade segala
Andrianto Nico. 2007. Good e-
bentuk informasi pengadaan dengan Government: Transparansi dan
sistem procurement.Tetapi, aksesibilitas Akuntabilitas Publik Melalui e-
Government. Malang: Bayumedia.
(accessibility) informasi masih Asian Development Bank. 1999.
kurangdetail dan tepat waktu sesuai “Governance: Sound Development
Management ”.Asian Development
jadwal pengadaaan. Layanan yang kurang Bank.
transparan pada akses data yang detail Creswell John W. 2010. Research Design
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,
tentang evaluasi penawaran dan alasan dan Mixed, Edisi Ketiga, Terjemahan
detail dalam penentuan pengumuman oleh Achmad Fawaid. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
pemenang oleh pokja, SPPJ dan tanda Dwiyanto Agus. 2006. Mewujudkan
tangan kontrak hanya orang-orang Good Governance Melalui
Pelayanan Publik. Yogyakarta:
tertentu yang bisa akses dan Gadjah Mada Uiversity Press.
mengetahuinya secara detail dan jelas. Herman Joffri. 2015. Akuntabilitas
Publik Dalam Pengadaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi Barang/Jasa Pemerintah Secara
transparansi dalam pengadaan barang dan Elektronik (E-Procuremet) Di
Kabupaten Toraja Utara. Tesis.
jasa pemerintah, diantaranya adalah: Universitas Hasanuddin. Makassar.
komunikasi panitia dengan penyedia; Kim Pan Suk. 2007. How to Build and
Sustain Transparency and
sumber daya yang tersedia baik faktor Accountability in Public Sector
teknologimaupun faktor sumber daya Yonsei University, Seoul. Jakarta:
UNDESA bekerjasama dengan
manusia; faktor sikap aparatur Kementerian PAN, UNGC, dan
pemerintah; faktor struktur birokrasi UNDP.
Krina Lalolo Loina P. 2003. Indikator
pemerintah; faktor keberterimaan Dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas,
masyarakat bisnis terhadap kebijakan dan Transparansi dan Partisipasi.
Jakarta: Sekretariat Good
faktor pengguna layanan LPSE. Governance Badan Perencanaan
Kemudian saran penelitian bahwa perlu Pembangunan Nasional.
Moleong Lexi J. 2012. Metodologi
edukasi secara kontinyu kepada penyedia Penelitian Kualitatif. Bandung:
barang dan jasa (rekanan) agar mereka Remaja Rosdakarya.
1
NATAPRAJA Vol. 3 No. 2, Desember