Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344439993

ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN YANG BERKELANJUTAN DI


PULAU BUNAKEN MANADO

Article · March 2015

CITATIONS READS

6 272

1 author:

Verry Lahamendu
Sam Ratulangi University
7 PUBLICATIONS   11 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Roof ventilation in a tropical humid climate View project

All content following this page was uploaded by Verry Lahamendu on 01 October 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Sabua Vol.7, No.1: 383 – 388, Maret 2015 ISSN 2085-7020

HASIL PENELITIAN
 
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN
YANG BERKELANJUTAN DI PULAU BUNAKEN MANADO

Verry Lahamendu

Staf Pengajar JurusanArsitektur, Universitas Sam Ratulangi Manado

Abstrak. Pemanfaatan lahan di pulau Bunaken sebagai kawasan wisata taman nasional
terus meningkat. Hal ini terlihat dari pembangunan sarana dan prasarana pariwisata
yang kecenderungannya berdampak kurang baik bagi kelestarian lingkungan karena
pembangunannya tidak sesuai dengan peruntukan rencana tata ruang wilayah yang ada.
Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah bahkan bila
sudah melebihi daya dukungnya dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. Kerusakan
lingkungan yang tidak segera diatasi dapat berdampak pada masyarakat yang tinggal di
pulau Bunaken juga terhadap keberadaan Taman Laut Bunaken sebagai salah satu
taman laut terindah di dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis
kesesuaian pemanfaatan lahan yang berkelanjutan di pulau Bunaken Manado
berdasarkan rencana fungsi kawasan sebagaimana yang sudah ditetapkan dalam rencana
tata ruang wilayah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis overlay yaitu
pendekatan pemanfaatan lahan atau landscape dalam bentuk grafis yang dibentuk dari
berbagai peta individu yang memiliki informasi/data base yang pesifik. Peta yang
dioverlay yaitu peta rencana pemanfaatan lahan berdasarkan RTRW dengan peta
kondisi eksisting pemanfaatan lahan di pulau Bunaken. Dari penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa terjadi pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan
fungsi lahan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah. Lahan untuk
kebun, permukiman dan manggrove sebagian telah berubah fungsi menjadi lahan untuk
kawasan pariwisata. Sedangkan sebagian lahan kebun telah berubah fungsi menjadi
lahan permukiman dan sebagian lahan manggrove sudah berubah fungsi menjadi lahan
kebun. Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukungnya akan
menyebabkan kerusakan lahan dan lingkungan serta berdampak pada ekosistem Taman
Laut Bunaken sebagai kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara.

Kata Kunci: Pembangunan berkelanjutan, pemanfaatan lahan, Bunaken.

 
PENDAHULUAN yakni suatu konsep pembangunan yang dapat
Adanya kesadaran kritis tentang memenuhi kebutuhan generasi saat ini tanpa
semakin terbatasnya sumberdaya alam yang mengorbankan generasi yang akan datang
tersedia dan kebutuhan manusia yang terus (Rustiadi,dkk. 2009).
meningkat mengharuskan pendekatan Pemanfaatan lahan oleh setiap aktivitas
pemanfaatan sumberdaya alam yang efisien. pembangunan harus sejalan dengan prinsip
Lebih dari itu, pemanfaatan sumberdaya tidak pembangunan berkelanjutan yaitu
boleh mengorbankan hak pemenuhan pembangunan ekonomi, sosial budaya,
kebutuhan generasi yang akan datang. Dalam lingkungan hidup yang berimbang sebagai
perspektif konsep keberimbangan, pendekatan pilar-pilar yang saling tergantung dan saling
pembangunan dituntut untuk memperhatikan memperkuat satu sama lain. Pembangunan
keberimbangan dan keadilan antar generasi. yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan
Konsep pendekatan pembangunan yang kesejahteraan masyarakat tidak dapat
selanjutnya dikenal sebagai pembangunan terhindar dari penggunaan sumber daya alam
berkelanjutan (sustainable development), yang berlebihan atau eksploitasi yang

@Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK)


Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik – Universitas Sam Ratulangi Manado
Maret 2015
384 V. LAHAMENDU
 
mengancam kelestariannya, hal ini akan hidup, baik yang bersifat material maupun
mengakibatkan menurunnya kemampuan spiritual (Juhadi, 2007). Selanjutnya menurut
lingkungan untuk mendukung kelangsungan Juhadi bahwa pemanfaatan lahan merupakan
hidup manusia di masa mendatang. perwujudan proses interaksi antar komponen
Pulau Bunaken termasuk dalam lingkungan hidup yaitu antara manusia
kawasan Taman Nasional Bunaken dan sebagai komponen biotik, dan lahan sebagai
merupakan salah satu kawasan lindung yang komponen abiotik. Interaksi kedua komponen
menjadi tujuan wisata andalan di kota tersebut berlangsung dengan bervariasi dari
Manado. Saat ini pulau Bunaken menerima tempat ke tempat dan dari waktu ke waktu.
kunjungan wisatawan yang cukup tinggi Dijelaskan pula bahwa terwujudnya pola
setiap tahunnya. Tingginya kunjungan pemanfaatan lahan di suatu tempat dalam
tersebut menyebabkan pelayanan kepada kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh
wisatawan semakin ditingkatkan baik dari berbagai faktor penyebab dan atau pembatas
segi pemenuhan sarana tinggal maupun yang berhubungan dengan karakteristik
prasarana lainnya. Hal ini mendorong masyarakat, tercermin dalam jumlah populasi
pembangunan sarana dan prasarana pariwisata serta bentuk atau tingkat kebudayaan, dan
semakin meningkat yang kecenderungannya kondisi tanah yang dipengaruhi oleh
berdampak kurang baik terhadap kelestarian komponen-komponen lingkungan fisik
lingkungan di Pulau Bunaken. Dampak lainnya.
tersebut yakni pembangunan bangunan Menurut Darmawan dalam Yusran
komersil di pesisir pantai yang cenderung (2006) pemanfaatan lahan adalah pengaturan
tidak ramah lingkungan karena penggunaan lahan untuk menentukan pilihan
pembangunannya tidak sesuai dengan terbaik dalam bentuk pengalokasian fungsi
peruntukan rencana tata ruang yang ada. Hal tertentu, sehingga dapat memberikan
ini menyebabkan degradasi lingkungan yang gambaran secara keseluruhan bagaimana
terjadi di Pulau Bunaken semakin meningkat daerah pada suatu kawasan tersebut
(Lahamendu, 2013). seharusnya berfungsi. Pemahaman lain yaitu
Untuk pengembangan dan pemanfaatan lahan adalah suatu proses yang
pemanfaatan lahan di Pulau Bunaken agar berkelanjutan dalam pemanfaatan lahan bagi
nyaman, produktif dan berkelanjutan, maka maksud-maksud pembangunan secara optimal
haruslah sesuai dengan peruntukan tata ruang dan efisien.
yang telah ditetapkan. Terkait dengan kondisi Menurut Barlow dalam (Juhadi,
lahan yang terbatas, pemanfaatan lahan harus 2007) bahwa pemanfaatan lahan dipengaruhi
dilakukan secara terencana, rasional, optimal oleh beberapa pertimbangan utama seperti
dan bertanggungjawab serta sesuai dengan faktor fisik lahan, faktor ekonomi dan faktor
kemampuan daya dukungnya (Ishak, 2008). kelembagaan. Faktor kelembagaan yang
Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan dimaksud meliputi aspek sosial, budaya
daya dukungnya akan menyebabkan masyarakat, yang terwujud dalam tradisi
kerusakan lahan dan lingkungan. Maka dalam masyarakat, sistem kepercayaan yang dianut
penelitian ini akan dianalisis kesesuaian oleh masyarakat dan kebijaksanaan
pemanfaatan lahan yang ada di pulau pemerintah. Keputusan individu di dalam
Bunaken apakah sudah sesuai dengan rencana menentukan pemanfaatan lahan terkait dan
tata ruang wilayah yang ada atau sudah tidak dipengaruhi oleh faktor fisik lahan dan
sesuai dengan peruntukan lahan berdasarkan kondisi sumberdaya manusia, Silalahi dalam
fungsi kawasan. Hal ini sebagai salah satu (Juhadi, 2007).
upaya dalam mewujudkan pemanfaatan lahan Dari beberapa definisi mengenai
yang efektif dan efisien serta berkelanjutan pemanfaatan lahan, prinsip pemanfaatan lahan
agar tidak hanya dinikmati oleh generasi dapat disimpulkan sebagai suatu ketentuan
sekarang tetapi juga oleh generasi yang akan dasar dalam melakukan pemanfaatan lahan
datang. sesuai dengan berbagai pertimbangan,
Pemanfaatan Lahan komponen dan kriteria dalam menghasilkan
Pemanfaatan lahan merupakan bentuk ouput pemanfaatan lahan yang optimal. Oleh
campur tangan manusia terhadap sumberdaya karena itu, penggunaan konsep pemanfaatan
lahan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN… 385  
 
lahan yang tepat akan menentukan produk METODE PENELITIAN
pemanfaatan lahan yang baik. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis overlay yaitu merupakan
Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah pendekatan pemanfaatan lahan atau landscape
Kota Manado, pengelolaan pulau Bunaken dalam bentuk grafis yang dibentuk dari
Menurut peraturan pemerintah berbagai penggabungan peta individu
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2004 (memiliki informasi/data base yang spesifik).
tentang penatagunaan tanah menyebutkan Masing-masing peta dan transparansi
bahwa penggunaan dan pemanfaatan tanah di memberikan informasi tentang komponen
kawasan lindung atau kawasan budidaya lingkungan dan sosial.
harus sesuai dengan fungsi kawasan dalam Berdasarkan peta pemanfaatan lahan
Rencana Tata Ruang Wilayah. Penggunaan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
dan pemanfaatan lahan di kawasan lindung Manado tahun 2011-2031, peta ini kemudian
tidak boleh mengganggu fungsi alam, tidak dioverlay dengan peta kondisi eksisting
mengubah bentang alam dan ekosistem alami; pemanfaatan lahan di pulau Bunaken yang
pemanfaatan lahan di kawasan budidaya tidak ada saat ini untuk menghasilkan suatu peta
saling bertentangan, tidak saling mengganggu perubahan pemanfaatan lahan. Hasil peta
dan memberikan nilai tambah terhadap perubahan pemanfaatan lahan
pemanfaatan lahan. memperlihatkan perubahan pemanfaatan
Sesuai arahan Rencana Tata Ruang lahan dari suatu pemanfaatan ke pemanfaatan
Wilayah Kota Manado, pengelolaan pulau lainnya dalam satu kawasan.
Bunaken yang termasuk kawasan Taman Dalam menganalisis kesesuaian
Nasional Bunaken disesuaikan dan pemanfaatan lahan yaitu dengan
diselaraskan dengan arahan-arahan menggunakan kriteria kesesuaian lahan yang
pengelolaan Taman Nasional Bunaken yang mencakup upaya dalam pemanfaatan lahan
telah ada, hal ini dimaksudkan untuk secara terarah, efisien, dan efektif sesuai
menjadikan pengelolaan kawasan Taman dengan rencana tata ruang yang telah
Nasional Bunaken terpadu dan ditetapkan. Untuk kriteria sesuai adalah
berkesinambungan serta memiliki satu tujuan apabila dalam lokasi yang sama, jenis
dan visi yang sama (BTNB, 2010). pemanfaatan lahannya sesuai dengan rencana
Rencana pengembangan pulau fungsi kawasan sebagaimana ditetapkan
Bunaken menurut RTRW Kota Manado tahun dalam rencana tata ruang wilayah. Kriteria
2011- 2031 adalah pengembangan kawasan tidak sesuai apabila dalam lokasi yang sama,
wisata bahari. Hal ini disebabkan potensi jenis pemanfaatan lahannya tidak sesuai
keindahan alam yang dimiliki pulau Bunaken dengan rencana fungsi kawasan sebagaimana
serta Taman Laut yang sangat terkenal berada ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah.
tepat di depan pulau Bunaken.

 
Gambar 1. Peta Rencana Pemanfaatan Lahan Pulau Bunaken RTRW 2011-2031
 
386 V. LAHAMENDU
 

Gambar 2. Peta Pemanfaatan Lahan Pulau Bunaken Tahun 2012


 
75,44 % dari total luas pulau Bunaken, lahan
HASIL DAN PEMBAHASAN kedua terbesar sesudah lahan kebun yaitu
Berdasarkan peta RTRW Kota lahan Mangrove yang mempunyai luas 88,25
Manado 2011-2031 terlihat bahwa Ha atau 11,19 %, lahan permukiman di pulau
pemanfaatan lahan yang paling dominan di Bunaken luasnya 45,04 Ha atau 5,76 %.

Gambar 3. Peta Hasil Analisis Pemanfaatan Lahan di Pulau Bunaken


 
pulau Bunaken yaitu lahan kebun dengan luas Pariwisata yang menjadi andalan bagi pulau
622,37 Ha atau 78,99 % dari total luas pulau Bunaken dalam mengembangkan potensi
Bunaken yaitu 787,9 Ha, yang disusul oleh wisata alam mempunyai luas lahan 17,97 Ha
lahan Mangrove dengan luas 92,05 Ha atau atau 2,28 %. Semak belukar yang terdapat di
11,68 %, lahan untuk permukiman seluas pulau Bunaken luasnya 42,18 Ha atau 5,35 %.
51,64 Ha atau 6,55 %, lahan untuk pariwisata Peta pemanfaatan lahan pulau Bunaken tahun
sebesar 8,39 ha atau 1,06 %, sedangkan untuk 2012 dapat dilihat pada gambar 2 di bawah
lahan semak belukar dan hutan masing- ini.
masing seluas 12,86 Ha (1,63 %) dan 0,59 Ha Hasil analisis pemanfaatan lahan di
(0,07 %). Untuk jelasnya dapat dilihat pada pulau Bunaken dengan menggunakan overlay
Gambar 1. peta yaitu peta RTRW dan peta pemanfaatan
Dari peta pemanfaatan lahan pulau lahan eksisting pulau Bunaken dapat dilihat
Bunaken tahun 2012 menunjukkan bahwa pada gambar 3 di bawah ini.
lahan untuk kebun masih merupakan lahan Hasil overlay peta antara peta rencana
terbesar yang berada di pulau Bunaken yang RTRW dengan peta kondisi eksisting
mempunyai luas sebesar 594,46 Ha atau
ANALISIS KESESUAIAN PEMANFAATAN LAHAN… 387  
 
memperlihatkan telah terjadi perbedaan wisatawan yang datang ke pulau Bunaken
fungsi lah an dan luasannya sebagai berikut : untuk menikmati keindahan panorama Taman
- Lahan kawasan kebun berubah fungsi Laut yang sangat terkenal sampai ke manca
menjadi lahan kawasan perumahan negara. Oleh karena itu permintaan akan
dengan luas sebesar 18,65 Ha. pembangunan sarana dan sarana pariwisata di
- Lahan kawasan kebun berubah fungsi pulau Bunaken cukup besar pula. Dengan
menjadi lahan kawasan pariwisata banyaknya Cottage, Restoran dan Home Stay
dengan luas sebesar 10,88 Ha. yang dibangun cukup membuktikan bahwa
- Lahan kawasan permukiman berubah pembangunan yang ada memerlukan lahan
fungsi menjadi lahan kawasan pariwisata yang luas.
dengan luas sebesar 4,8 Ha. Penambahan jumlah sarana dan
- Lahan kawasan manggrove berubah prasarana pariwisata akhirnya sudah tidak
fungsi menjadi lahan kawasan pariwisata sesuai dengan luas lahan yang diperuntukan
dengan luas sebesar 0,8 Ha. untuk kegiatan pariwisata sehingga terjadi
Tabel 1. Hasil Overlay Peta Rencana dan Peta Eksisting
Rencana
Lahan
Lahan
No. Kawasan Eksisting Analisis Kesimpulan
RTRW
(Ha)
(Ha)
Pada kawasan mangrove
Lahan Kawasan pemanfaatan lahannya sesuai
1 92,05 88,25 Sesuai
Mangrove dengan rencana fungsi
kawasan
Pemanfaatan lahan tidak
Lahan Kawasan sesuai dengan rencana fungsi
2 8,39 17,97 Tidak sesuai
Wisata kawasan sebagaimana
ditetapkan dalam RTRW
Pemanfaatan lahan pada
kawasan permukiman sesuai
Lahan Kawasan
3 51,64 45,04 dengan rencana fungsi Sesuai
Permukiman
kawasan yang ditetapkan
dalam RTRW
Pada kawasan perkebunan,
Lahan Kawasan pemanfaatan lahan sesuai
4 622,37 594,46 Sesuai
Kebun dengan rencana fungsi
kawasan
Pemanfaatan lahan tidak
Lahan Kawasan sesuai dengan rencana fungsi
5 0,59 - Tidak sesuai
Hutan kawasan sebagaimana
ditetapkan dalam RTRW
-   Lahan kawasan manggrove berubah pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan
fungsi menjadi lahan kawasan peruntukan fungsi lahan sebagaimana
permukiman dengan luas sebesar 0,4 Ha. ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah.
- Lahan kawasan manggrove berubah Sebagian lahan untuk kebun, permukiman dan
fungsi menjadi lahan kawasan kebun manggrove telah berubah fungsi menjadi
dengan luas sebesar 14,5 Ha. lahan untuk kawasan pariwisata. Sedangkan
Hasil analisis kesesuaian pemanfaatan sebagian lahan kebun telah berubah fungsi
lahan di pulau Bunaken dapat dilihat pada menjadi lahan permukiman dan sebagian
tabel di bawah ini. lahan manggrove sudah berubah fungsi
Perubahan pemanfaatan lahan ini tidak lepas menjadi lahan kebun.
karena adanya perkembangan pariwisata yang Perubahan pemanfaatan lahan yang
cukup pesat di pulau Bunaken. Dimana pulau terjadi di pulau Bunaken merupakan suatu hal
Bunaken merupakan satu-satunya pintu yang wajar dan akan terjadi karena
masuk ke kawasan Taman Nasional Bunaken. pembangunan yang ada. Namun
Dimana setiap tahun semakin banyak pembangunan yang ada tidak boleh sampai
388 V. LAHAMENDU
 
merusak lingkungan alam. Sebagian lahan berdasarkan karakteristik lahan dengan
manggrove telah berubah fungsi menjadi tetap memperhatikan keterbatasan daya
lahan untuk pariwisata, padahal lahan dukung, pembangunan yang
manggrove merupakan bagian dari kawasan berkelanjutan, keterkaitan ekosistem,
konservasi yang harus dilindungi dan keanekaragaman hayati serta kelestarian
dilestarikan. Manggrove merupakan salah fungsi lingkungan.
satu ekosistem yang memegang peranan 2. Setiap rencana pembangunan di pulau
cukup penting di wilayah pesisir terutama Bunaken harus selalu mengacu pada
karena memiliki fungsi ekologis dan Rencana Tata Ruang Wilayah yang ada,
ekonomis. Segi ekologis, berfungsi sebagai hal ini sebagai salah satu bentuk
pelindung pantai yaitu sebagai penahan antisipasi terhadap perubahan fungsi
daratan dari gempuran gelombang air laut, lahan yang pada akhirnya berdampak
menahan hembusan angin kencang dari laut terhadap kerusakan lingkungan dan
dan sebagai penyangga terhadap intrusi air ekosistem Taman Laut Bunaken yang
laut, serta sebagai tempat bertelur dan menjadi kebanggaan masyarakat
berkembang biak berbagai jenis ikan dan Sulawesi Utara.
udang. Dan dari segi ekonomis sebagai bahan 3. Sudah saatnya para penegak hukum
bangunan, obat-obatan, bahan baku kertas dan bertindak tegas dan tidak memberikan
produk komersil lainnya. izin pembangunan di lahan yang sudah di
Bila ditinjau pemanfaatan lahan tetapkan dalam Rencana Tata Ruang
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 16 Wilayah sebagai kawasan konservasi.
Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah,
pada pasal 13 disebutkan bahwa (1) DAFTAR PUSTAKA
penggunaan dan pemanfaatan tanah di Rustiadi, Ernan, dkk. 2006. Perencanaan Dan
kawasan lindung atau kawasan budidaya Pengembangan Wilayah, Penerbit
harus sesuai dengan fungsi kawasan dalam Crestpent Press.
Rencana Tata Ruang Wilayah. (2) Ishak, Marenda, 2008. Penentuan
penggunaan dan pemanfaatan tanah di Pemanfaatan Lahan, Kajian Land Use
kawasan lindung tidak boleh mengganggu Planning dalam Pemanfaatan Lahan
fungsi alam, tidak mengubah bentang alam untuk Pertanian, Makalah.
dan ekosistem alami. (3) Pemanfaatan lahan Juhadi, 2007. Pola-Pola Pemanfaatan Lahan
di kawasan budidaya tidak saling dan Degradasi Lingkungan Pada
bertentangan, tidak saling mengganggu, dan Kawasan Perbukitan, Jurnal Geografi,
memberikan peningkatan nilai tambah Vol. 4.
terhadap penggunaan tanah. Dalam pasal 15 Yusran, Aulia, 2006. Kajian Perubahan Tata
dari Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2004 Guna lahan pada Pusat Kota Cilegon,
disebutkan bahwa penggunaan dan Program Pasca Sarjana Undip.
pemanfaatan tanah pada pulau-pulau kecil dan Lahamendu, Verry. 2013. Evaluasi
bidang-bidang tanah yang berada di sempadan Pemanfaatan Lahan Berbasis Rencana
pantai, sempadan danau, sempadan waduk Tata Wilayah. Tesis. Tidak Dipublikasi.
dan atau sempadan sungai, harus Program Pasca Sarjana ITB.
memperhatikan : (a) kepentingan umum dan Anonim. 2010. Rencana Pengelolaan Jangka
(2) keterbatasan daya dukung, pembangunan Panjang Taman Nasional Bunaken
yang berkelanjutan, keterkaitan ekosistem, periode Tahun 1996-2021 Provinsi
keanekaragaman hayati serta kelestarian Sulawesi Utara. Kementrian Kehutanan.
fungsi lingkungan. Balai Taman Nasional Bunaken

KESIMPULAN
Dari hasil analisis kesesuaian
pemanfaatan lahan di pulau Bunaken dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemanfaatan lahan di pulau Bunaken
perlu dikelola serta direncanakan sesuai
dengan fungsi dan penggunaanya

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai