Mubarak Al luthfi
BAB 4
Penjajah datang ke Indonesia sejak awal abad ke-15. Perjuangan umat Islam dalam mengusir
penjajah dan meraih kemerdekaan dibagi dalam beberapa tahap perjuangan antara lain pertama,
masa penjajahan dimana perjuangan rakyat dibayangi oleh politik pecah belah (Devide at
Impera), kedua masa kebangkitan Nasional. Politik Devide at Impera yaitu kombinasi strategi
politik, militer, dan ekonomi yang bertujuan mendapatkan dan menjaga kekuasaan dengan cara
memecah kelompok besar menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah ditaklukkan,
politik ini diterapkan oleh Belanda.
2. Perjuangan Umat Islam pada Masa Kebangkitan Nasional a. HOS Cokroaminoto atau
Hadji Oemar Said Tjokroaminoto (w.1934 M)
Lahir di Ponorogo, Jawa Timur, 6 Agustus 1882 dan meninggal di Yogyakarta, 17
Desember 1934 pada umur 52 tahun. Tjokroaminoto adalah anak kedua dari 12
bersaudara dari ayah bernama R.M. Tjokroamiseno. Pada bulan Mei 1912,
Tjokroaminoto bergabung dengan organisasi Sarekat Islam. Sebagai pimpinan Sarikat
Islam, HOS dikenal dengan kebijakan-kebijakannya yang tegas namun bersahaja. Pada
tahun 1929, SI diusung sebagai Partai Sarikat Islam Indonesia hingga menjadi peserta
pemilu pertama pada 1955. HOS Cokroaminoto hingga saat ini akhirnya dikenal sebagai
salah satu pahlawan pergerakan nasional yang berbasiskan perdagangan, agama, dan
politik nasionalis. Kata- kata mutiaranya seperti “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni
tauhid, sepintar-pintar siasat”. H.O.S. Cokroaminoto meninggal di Yogyakarta pada 17
Desember 1934 pada usia 52 tahun.
b. Kiai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwisy (w.1923 M)
Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 dan meninggal di Yogyakarta, 23 Februari 1923
pada umur 54 tahun) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Nama kecil K.H.
Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwisy. Pada tahun 1912, ia mendirikan
Muhammadiyah di kampung Kauman, Yogyakarta. Pada tahun 1912, Ahmad Dahlan pun
mendirikan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaharuan Islam
di bumi Nusantara. Muhammadiyah makin lama makin berkembang hampir di seluruh
Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 7 Mei 1921 Dahlan mengajukan permohonan
kepada pemerintah Hindia Belanda untuk mendirikan cabang-cabang Muhammadiyah di
seluruh Indonesia. Permohonan ini dikabulkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada
tanggal 2 September 1921.
c. Kiai Haji Mohammad Hasjim Asy'ari (w. 1947 M)
Lahir di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 14 Februari 1871 meninggal di Jombang,
Jawa Timur pada umur 76 tahun; 24 Dzul Qo'dah 1287 H- 3 Ramadhan 1366 H;
dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang). Ia merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi
massa Islam yang terbesar di Indonesia. Dalam upaya perjuangan untuk meraih
kemerdekaan, pada tanggal 17 September 1945 fatwa Jihad telah di tanda tangani
KH Hasyim Asy’ari yang kemudian dikukuhkan dalam rapat para kyai tanggal 21-22
Oktober 1945 dan di kenal dengan nama Resolusi Jihad.
BAB 5
PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA TENGGARA
Kawasan asia tenggara secara geografis merupakan Kawasan negara yang berpulau-pulau yang
dipisahkan lautan. Kehadiran negara luar kawasan dalam hubungan perdagangan juga membawa
berbagai macam tujuan termasuk dakwah. Agama Islam yang di bawa para pedagang yang
datang ke Kawasan asia tenggara berkembang secara perlahan dengan metode dakwah secara
damai. Mereka melaksanakan dakwah sambil berdagang, bersambung hubungan keluarga atau
pernikahan dan relasi damai lainnya. Berbagai teori jalur masuknya agama Islam ke wilayah asia
tenggara, mulai teori china, arab hingga Gujarat.
BAB 6
PERKEMBANGAN ISLAM DI ASIA-AFRIKA
A. Perkembangan Islam di Asia 1. Taiwan
Sejarah masuknya agama Islam ke Taiwan sangat panjang mulai abad ke-17 M seiring
dengan datangnya Dinasti Ming dari China daratan. Pada abad ke-17, suku Hui, yang
mayoritas penganut agama Islam, melakukan migrasi besar-besaran dari China daratan
menyebrang menuju Taiwan. Dinasti Ming saat itu mengirimkan tentara yang
kebanyakan beragama Islam untuk mengusir penjajahan Portugis atas Taiwan. Mereka
membuat masjid di Desa Taixi dan Danshui. Namun sekarang mesjid tersebut sudah tidak
ada. Jumlah penduduk asli Taiwan yang beragama Islam kurang lebih 0,2% dari
keseluruhan jumlah warga yang beragama Islam di wilayah negara tersebut.
2. Jepang
Sejarah masuknya agama Islam ke Jepang sekitar tahun 1877 dan hampir bersamaan
dengan datangnya agama Kristen yang dibawa oleh Imperialisme Barat. Titik
perkembangan Islam di jepang adalah tahun 1890 saat sebuah kapal laut milik Kerajaan
Turki Ottoman singgah di Jepang dalam rangka menjalin hubungan diplomatik. Dengan
adanya hubungan tersebut warga Jepang jadi lebih mengenal Islam serta kebudayaannya.
Semakin banyaknya warga Muslim di Jepang kemudian memicu didirikanya sejumlah
bangunan masjid. Salah satu yang dianggap penting adalah masjid Kobe yang dibangun
tahun 1935 dan masjid Tokyo tahun 1938. Beberapa tahun lalu, Dr. Saleh Samarrai yang
pernah belajar di negara Sakura itu dari tahun 1960, membentuk Japan Islamic Center dan
menyusun metode dakwah efektif di Jepang. Sumbangsihnya ini akhirnya mampu
mendorong upaya pengembangan Islam serta mengenalkan Islam secara luas pada
masyarakat Jepang yang cosmopolitan.
3. China atau Tiongkok
“Carilah ilmu walau sampai ke negeri China” demikian sebuah hadis Nabi Muhammad
Saw. Setidaknya beliau sudah mengenal negeri China karena hubungan perdagangan
antara bangsa arab dan China. Mulai abad ke-7 dan ke-8 (abad ke-1 dan ke-2 H), orang
Muslim Persia dan Arab sudah turut serta dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan
sampai ke negeri China. Islam telah tersebar di China selama lebih 1.300 tahun. Terdapat
sebanyak lebih 140 juta penduduk dari 10 suku bangsa yang beragama Islam, termasuk
etnik Huizu, Uygur, Kazakh, Kirgiz, Tajik, Uzbek, Tatar dan lain-lainnya. Islam
berkembang di China diyakini sejak tahun 651 M. Yaitu pada masa Dinasti Tang. Dinasti
Tang merupakan salah satu dinasti yang paling makmur dalam sejarah China. Pada
zaman itu, terdapat dua jalan dari ibu negara dinasti Tang ke negara Arab, kedua-dua
jalan itu dikenali sebagai Jalur Sutera, satu Jalur Sutera Darat, melalui bagian barat
China, satu lagi Jalur Sutera Laut melalui pelabuhan Guangzhou di China selatan. Di
kutip dari World Factbook bahwa penduduk China berdasarkan agama antara lain
Buddhis 18.2%, Kristen 5.1%, Islam 1.8%, Kepercayaan 21.9%, Hindu < 0.1%, Yahudi <
0.1%, Agama lainnya 0.7% (Termasuk Taoisme), tidak diketahui 52.2% (estimasi 2010).
4. Korea
Sebagaian besar masyarakat di Korea tidak beragama (atheis), yang jumlahnya mencapai
sekitar 45%. Kemudian, diikuti dengan pemeluk agama Budha (23%), Kristen (18%) dan
Katolik (10%) secara berturut-turut. jumlah penduduk asli Korea yang beragama Islam
sampai saat ini tidak lebih 0,1% dari sekitar 50 juta jiwa total populasi penduduk.
Masyarakat asli Korea yang Muslim, kebanyakan adalah keturunan dari para mualaf yang
masuk Islam saat berlangsung Perang Korea. Masjid pertama yang dibangun di Korea
adalah Seoul Central Masjid and Islamic Center yang berada di kota Itaewon. Masjid ini
selesai dibangun dan dibuka untuk publik pada tahun 1974. Segala kegiatan ibadah dan
aktivitas dakwah dikoordinasi oleh Korean Muslim Federation (KMF) yang didirikan
tahun 1967. Data dari Korea Muslim Federation (KMF) menyebutkan, jumlah Muslim di
Korea Selatan sekarang ini mencapai 120.000-130.000 orang, terdiri dari Muslim Korea
asli dan para warga negara asing.