Anda di halaman 1dari 6

Tyrone Nicholas Lee

XII MIPA 4 - 28

Identifikasi Tokoh Sejarah

1.
Teuku Umar
Teuku Umar adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang lahir di Meulaboh, Aceh
Barat pada 1854. Teuku Umar berjuang mempertahankan Aceh dari Belanda dengan
menggunakan taktik berpura-pura bekerja sama dengan Belanda, sehingga Ia diberikan
kepercayaan penuh untuk memimpin pasukan dengan fasilitas senjata. Ketika senjata telah
berhasil dikumpulkan, Ia “berkhianat” dan balik arah menyerang Belanda.
Setelah kematian Teuku Umar, istrinya ketiganya, Cut Nyak Dhien, meneruskan perjuangan
suaminya untuk berperang gerilya.
Lebih dari 70 tahun kemudian, pemerintah Indonesia menganugerahi Teuku Umar sebagai
pahlawan nasional lewat SK Presiden No. 087/TK/1973 tanggal 6 November 1973. Nama
pahlawan pemberani ini juga dijadikan nama jalan di kota-kota besar.

2.
Ir. Soekarno
Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno adalah seorang tokoh perjuangan yang memiliki peranan amat
penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia
adalah Proklamator Kemerdekaan Republik Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta)
yang terlaksana pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno juga merupakan orang yang
mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan Ia sendiri yang
menamainya. Ir. Soekarno juga terpilih menjadi presiden pertama Republik Indonesia dari
hasil sidang PPKI pada tahun 1945.
Menjelang Hari Pahlawan 10 November 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menandatangani keputusan tentang penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk
Presiden dan Wakil Presiden RI pertama, Soekarno dan Mohammad Hatta.
Ir. Soekarno juga mendapatkan banyak penghargaan dari pemimpin-pemimpin negara di
seluruh dunia karena dinilai telah mengembangkan solidaritas internasional demi melawan
penindasan oleh negara maju.
Tyrone Nicholas Lee
XII MIPA 4 - 28

3.
Arung Palakka
Arung Palakka lahir di Lamatta, Mario-ri Wawo, Soppeng, pada tanggal 15
September 1634 dan meninggal di Bontoala, 6 April 1696 pada umur 61 tahun. Ia
adalah Sultan Bone yang menjabat pada tahun 1672-1696. Saat masih berkedudukan
sebagai pangeran, ia memimpin kerajaannya meraih kemerdekaan dari Kesultanan
Gowa pada tahun 1666. Ia bekerja sama dengan Belanda saat merebut Makassar. Palakka
juga menjadikan suku Bugis sebagai kekuatan maritim besar yang bekerja sama dengan
Belanda dan mendominasi kawasan tersebut selama hampir seabad lamanya.

4. Pangeran Diponegoro
Pangeran Diponegoro (nama asli: Bendara Pangeran Harya Dipanegara) lahir
di Ngayogyakarta Hadiningrat, 11 November 1785 dan meninggal di Makassar, Hindia
Belanda, 8 Januari 1855 pada umur 69 tahun. Beliau adalah seorang pahlawan Indonesia
yang dikenal atas jasanya dalam memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa selama
periode tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah Hindia Belanda. Sejarah mencatat,
Perang Diponegoro atau Perang Jawa dikenal sebagai perang yang menelan korban
terbanyak dalam sejarah Indonesia, yakni 8.000 korban serdadu Hindia Belanda, 7.000
pribumi, dan 200 ribu orang Jawa serta kerugian materi 25 juta Gulden.
Atas penghormatan terhadap jasa-jasa Diponegoro melawan penjajahan Hindia Belanda,
kota-kota besar di Indonesia banyak yang memiliki nama Jalan Pangeran Diponegoro, seperti
di Kota Semarang terdapat nama Jalan Pangeran Diponegoro, Stadion
Diponegoro, Universitas Diponegoro (Undip), dan Kodam IV/Diponegoro. Selain itu, ada
beberapa patung yang dibuat sebagai penghargaan, seperti Patung Diponegoro di Undip
Pleburan, Patung Diponegoro di Kodam IV/Diponegoro dan di pintu masuk Undip
Tembalang.
Tyrone Nicholas Lee
XII MIPA 4 - 28

5.
Sultan Hasanuddin
Sultan Hasanuddin adalah seorang pahlawan nasional dari Sulawesi, tepatnya dari Kerajaan
Gowa. Sultan Hasanuddin adalah Raja Gowa ke-16, putra dari I Manuntungi Daeng Mattola
yang bergelar Sultan Malikussaid (ayah) dan ibunya bernama I Sabbe To'mo Lakuntu.
Beliau dijuluki ‘De Haantjes van Het Osten ‘oleh Belanda, yang artinya ‘Ayam Jantan dari
Timur’, karena keberaniannya menentang kebijakan dan peraturan perdagangan VOC di
Makassar.
Namanya kini diabadikan untuk Universitas Hasanuddin dan Bandar Udara Internasional
Sultan Hasanuddin di Makassar.

6.
Kapitan Pattimura
Thomas Matulessy, atau lebih sering dikenal dengan nama Kapitan Pattimura, adalah
seorang pahlawan nasional Republik Indonesia yang berasal dari Haria, Pulau
Saparua, Maluku. Ia berjasa memimpin rakyat Maluku dari kolonial dan penjajahan Belanda.
Rakyat Maluku yang tadinya tertindas berani bangkit mengangkat senjata di bawah
pimpinan Kapitan Pattimura.
Pattimura akhirnya tertangkap oleh Belanda dan meninggal di Ambon, Maluku, 16
Desember 1817 pada umur 34 tahun. Atas jasa-jasanya, Namanya kini diabadikan untuk
Universitas Pattimura dan Bandar Udara Pattimura di Ambon.
Tyrone Nicholas Lee
XII MIPA 4 - 28

7.
Mahatma Gandhi
Mahatma Gandhi adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus dari India. Beliau dikenal
sebagai seorang aktivis yang tidak menggunakan kekerasan, dan mengusung gerakan
kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai. Ia mengajar berdasarkan prinsipnya,
satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju
kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme
seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela.
Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi
karena ia diduga terlalu memihak kepada Muslim.

8.
Adolf Hitler
Adolf Hitler adalah seorang politisi berkebangsaan Jerman dan ketua Partai Nazi di Jerman.
Selama masa pemerintahannya sebagai Kanselir Jerman, tujuan Hitler adalah
mendirikan Orde Baru hegemoni Jerman Nazi yang absolut di daratan Eropa. Sampai saat
itu, kebijakan luar dan dalam negerinya bertujuan mencapai Lebensraum ("ruang hidup")
bagi kaum Jermanik. Ia memerintahkan Jerman dipersenjatai kembali dan Wehrmacht
menginvasi Polandia pada bulan September 1939, sehingga menyebabkan pecahnya Perang
Dunia II di Eropa. Di bawah pemerintahannya pula, pada tahun 1941, pasukan Jerman dan
sekutu Eropa berhasil menduduki sebagian besar Eropa dan Afrika Utara. Konon, Hitler dan
kekasihnya nekat menghabisi nyawa mereka sendiri di dalam sebuah bungker agar tidak
ditangkap Angkatan Darah Merah.
Tyrone Nicholas Lee
XII MIPA 4 - 28

9.
Nelson Mandela
Nelson Mandela merupakan seorang aktivis anti diskriminasi yang memperjuangkan revolusi
antiapartheid, serta politisi Afrika Selatan yang menjabat sebagai Presiden Afrika Selatan
periode 1994 sampai 1999. Pemerintahannya berfokus pada penghapusan pengaruh
apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan, serta mendorong
rekonsiliasi rasial. Ia meninggal pada 5 Desember 2013 (umur 95) di Johannesburg, Afrika
Selatan.

10.
Martin Luther King, Jr.
Martin Luther King, Jr. ialah seorang aktivis dalam memperjuangkan persamaan hak. Ia
merupakan juru bicara gerakan non-kekerasan untuk memperjuangkan hak-hak sipil. King
melakukan protes atas diskriminasi rasial yang kerap terjadi dalam hukum federal dan
negara bagian Amerika Serikat. Ia tewas dibunuh di Memphis, Tennessee pada tahun 1968.

11.
Saddam Hussein
Saddam Hussein adalah seorang presiden dan diktator Irak dari tahun 1979 hingga tahun
2003. Sebagai presiden, Saddam dikenal sebagai pemimpin yang otoriter dan
mempertahankan kekuasaannya dengan melalui perang. Ia juga dianggap bertanggung
jawab atas tragedi serangan terhadap Gedung World Trade Center di New York pada tanggal
11 September 2001. Saddam wafat akibat eksekusi mati pada tanggal 30 Desember 2006.
Tyrone Nicholas Lee
XII MIPA 4 - 28

12.
Fidel Castro
Fidel Castro ialah seorang pejuang revolusi dan politikus Kuba yang berhaluan komunis.
Castro menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba dari 1959 hingga 1976 dan sebagai Presiden
Kuba sejak 1976 hingga 2008. Selain itu, ia juga mengemban jabatan Sekretaris Pertama
Partai Komunis Kuba dari 1965 hingga 2011. Ia dikenal mengubah Kuba menjadi negara
sosialis satu partai yang dipimpin oleh partai komunis. Castro adalah tokoh yang
kontroversial. Para pendukungnya memandangnya sebagai pahlawan sosialisme dan anti-
imperialisme yang berhasil memperjuangkan keadilan ekonomi dan sosial serta
mempertahankan kemerdekaan Kuba dari imperialisme Amerika. Di sisi lain, ia dicap sebagai
seorang diktator yang bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia, keluaran
besar-besaran rakyat Kuba, dan kemiskinan ekonomi di negara tersebut. Walaupun begitu,
ia telah memperoleh berbagai penghargaan internasional dan berpengaruh terhadap
berbagai individu dan kelompok di berbagai belahan dunia.
Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 25 November 2016.

Anda mungkin juga menyukai