Anda di halaman 1dari 3

Tanggal 17 Ramadhan diperingati mayoritas kaum muslimin di Indonesia sebagai

Nuzulul Quran. Apa itu nuzulul Quran, kapan turunnya Al Quran dan apa kewajiban
kita terhadap Al Quran?

Arti Nuzulul Quran


Secara bahasa, nuzulul Quran adalah turunnya Al Quran. Secara istilah, Nuzulul
Quran adalah diturunkanNya Al Quran secara sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul
Izzah (langit dunia) pada lailatul Qadar. Lalu Al Quran diturunkan secara berangsung-
angsur dari Baitul Izzah kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selama sekitar
23 tahun.
Di sinilah letak perbedaan tanggal Nuzulul Quran. Mengapa ada yang memperingati
Nuzulul Quran pada tanggal 17 Ramadhan seperti mayoritas umat Islam di Indonesia,
sedangkan di negara lain ada yang memperingati pada tanggal lainnya.
Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan dalam Tafsir Al Munir bahwa sebagian ulama
berpendapat nuzulul Quran adalah turunnya Al Quran secara sekaligus ke Baitul
Izzah. Sedangkan sebagian ulama lainnya berpendapat bahwa nuzulul Quran adalah
permulaan turunnya Al Quran kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yakni
wahyu pertama yang turun kepada beliau di gua hira.
Syaikh Manna Al-Qaththan menjelaskan dua perbedaan pendapat itu lebih terperinci.
Pendapat pertama merupakan pendapat yang dipelopori Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhu berdasarkan Surat Al Baqarah ayat 185, Surat Ad Dukhan ayat 4 dan Al Qadr
ayat 1.
Pendapat kedua dipelopori oleh Amr bin Syarahil Asy-Sya’bi (seorang tabi’in besar,
ahli hadits dan fikih, guru Imam Abu Hanifah). Menurut beliau, Surat Al Baqarah ayat
185, Surat Ad Dukhan ayat 4 dan Al Qadr ayat 1 tersebut menerangkan tentang
permulaan turunnya Al Quran kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Syaikh Manna Al-Qaththan kemudian menjelaskan bahwa dua pendapat itu
sebenarnya tidak bertentangan karena Al Quran diturunkan dua kali yakni secara
sekaligus ke Baitul Izzah lalu secara berangsur-angsur kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam.

Tanggal Nuzulul Quran


Karena dari awal telah ada perbedaan, maka lahirlah perbedaan kedua yakni tanggal
nuzulul Quran. Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip pendapat Ibnu Abbas bahwa Al
Quran diturunkan sekaligus ke Baitul Izzah pada pertengahan bulan Ramadhan.
Malam itu bertepatan dengan lailatul qadar.
Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam buku Sirah Nabawiyah-nya Ar Rahiqul
Makhtum menjelaskan para pakar sejarah berbeda pendapat tentang kapan pertama
kali wahyu turun kepada Rasulullah. Ada yang berpendapat Rabiul Awwal, ada yang
berpendapat Rajab dan ada yang berpendapat Ramadhan.
Dari ketiga pendapat ini, yang kuat adalah bulan Ramadhan. Tanggal berapa? Para
ulama berbeda pendapat lagi. Ada yang berpendapat tanggal 7 Ramadhan, ada yang
berpendapat tanggal 17 Ramadhan dan ada yang berpendapat tanggal 18
Ramadhan. Al Khudhari dalam Muhadharat-nya menguatkan tanggal 17 Ramadhan.
Agaknya pendapat Ibnu Abbas yang menyebut pertengahan Ramadhan dan Al
Khudhari yang menyebut 17 Ramadhan inilah yang membuat mayoritas umat Islam
di Indonesia meyakini nuzulul Quran tanggal 17 Ramadhan.
Adapaun Syaikh Shafiyurrahman sendiri menegaskan bahwa Rasulullah menerima
wahyu pertama kali di gua hira pada hari Senin, tanggal 21 Ramadhan bertepatan 10
Agustus 610 Masehi. Hujjah beliau, Al Quran diturunkan pada lailatul qadar
sedangkan lailatul qadar menurut banyak hadits terjadi pada malam ganjil pada 10
hari terakhir bulan Ramadhan. Hadits lain menjelaskan bahwa Rasulullah pertama kali
mendapat wahyu pada hari Senin. Senin pada bulan Ramadhan tersebut jatuh pada
tanggal 7, 14, 21 dan 28. Sehingga beliau menyimpulkan tanggal 21 Ramadhan.
Kewajiban Terhadap Al Quran
Yang penting bukanlah tanggal berapa nuzulul Quran karena ada perbedaan
pendapat ulama. Yang paling penting adalah bagaimana interaksi kita dengan Al
Quran di bulan yang disebut juga syahrul Quran ini.

ِ َ‫ت ﻣِنَ ْاﻟ ُﮭ َدى َو ْاﻟﻔُ ْرﻗ‬


‫ﺎن‬ ِ ‫ﺿﺎنَ اﻟﱠذِي أ ُ ْﻧ ِز َل ﻓِﯾ ِﮫ ْاﻟﻘُ ْرآَ ُن ھُدًى ِﻟﻠﻧﱠ‬
ٍ ‫ﺎس َوﺑَﯾِّﻧَﺎ‬ َ ‫ﺷ ْﮭ ُر َر َﻣ‬
َ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).
(QS. Al-Baqarah:185)

Setidaknya, ada delapan kewajiban kita terhadap Al Quran.

1. Mengimani Al Quran
Bahwa Al Quran adalah firman Allah. Al Quran bukan makhluk. Al Quran adalah
kalamullah.

2. Membaca Al Quran (Tilawah)


Al Quran adalah kalamullah yang membacanya bernilai pahala. Para sahabat
biasa mengkhatamkan Al Quran sekali dalam sebulan. Dan banyak yang
khatam lebih cepat dari itu.
3. Mentadabburi Al Quran
Yakni merenungkan Al Quran, sehingga kita mengetahui maksudnya dan
mengambil pelajaran serta petunjuk dari Al Quran.

4. Menghafalkan Al Quran
Al Quran-lah yang kita baca saat sholat. Yakni Surat Al Fatihah dan setelahnya.
Maka hendaknya kita menghafal Al Quran sesuai kemampuan.

5. Mengamalkan Al Quran
Yang kelima adalah mengamalkan Al Quran. Apa yang diperintah Al Quran kita
lakukan, apa yang dilarang Al Quran kita tinggalkan.

6. Mendakwahkan dan mengajarkannya


Kewajiban kita berikutnya adalah mendakwahkan dan mengajarkan Al Quran.
Mengajarkan Al Quran ini menjadikan kita menjadi manusia terbaik dalam
pandangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

7. Memperjuangkan dan membelanya


Kita juga berkewajiban memperjuangkan dan membela Al Quran.
Memperjuangkan agar nilai-nilai Al Quran tegak dalam kehidupan dan
membela jika Al Quran dihina atau dinistakan.

8. Menerapkan dalam kehidupan bermasyarakat


Tak cukup hanya mengamalkan Al Quran secara pribadi, kita perlu berupaya
menerapkan Al Quran dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

Anda mungkin juga menyukai