Dosen Pengampu
Disusun oleh:
Kelompok 4
Putri Sihombing/2010144
BANDAR BARU
2021/2022
1
Lembar Pernyataan
Kami yang bertanda tangan di bawah ini adalah kelompok 4, mata kuliah Islamologi
membuat suatu pernyataan bahwasanya dalam pembuatan makalah ini kami tidak
melakukan copy paste atau penjiplakan dari karya ilmiah orang lain. Jika ternyata kami
melakukan hal tersebut, maka otomatis gagal dan nilai Islamologi kami E (gagal).
Putri Sihombing
2
Daftar Isi
Sampul……………………………………………………………………………………………………………….....1
Lembar Pernyataan.................................................................................................................................... 2
Daftar Isi......................................................................................................................................................... 3
Bab I
Pengantar....................................................................................................................................................... 4
Bab II
Pembahasan
Bab III
Penutup
Kesimpulan.................................................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka.............................................................................................................................................. 14
3
BAB I
Pengantar
Al Qur’an merupakan kitab suci umat Muslim yang sekaligus menjadi petunjuk dan
pandangan umat Muslim dengan menempatkan prinsip-prinsip dasar dalam semua
masalah kehidupan manusia. Disini kami kelompok 4 akan membahas mengenai Al
Qur’an dan Hadist yang merupakan landasan ajaran bagi umat Islam. Untuk selanjutnya
akan kami bahas di bawah ini.
4
BAB II
Pembahasan
1
Muhammad Yasir, S.Th.I, MA dan Ade Jamaruddin, MA, Studi Al Qur'an, (Riau: CV. Asa, 2016), hal. 1
5
14. Asy-Syifa, yang artinya obat atau penawar.
Meskipun banyak penamaan yang diberikan kepada Al-Qur’an, semuanya ini
menunjukkan fungsi, sifat, dan peranan Al-Qur’an dalam hubungannya dengan Allah
Swt dan umat Islam. Selain itu, penamaan itu diberikan untuk menunjukkan keagungan
dan kesuciannya dibandingkan dengan kitab suci yang lain yang diturunkan kepada
para Nabi terdahulu. Meskipun demikian, dari antara banyak nama yang diberikan
hanya Al-Qur’an dan Al-Kitab lah yang paling umum dikenal. Dinamakan dengan Al-
Qur’an karena dibaca dengan lisan, dan dinamakan dengan Al-Kitab karena di tuliskan
dengan pena. Kedua nama tersebut menunjukkan makna yang sesuai dengan
kenyataannya, bahwa wahyu itu dirangkum serta dipelihara berupa tulisan dan
tersimpan dalam bentuk hafalan sejak Nabi Muhammad SAW.2
6
2.3. Al-Qur’an sebagai kitab suci
Di antara karakteristik lainnya Al-Qur’an merupakan kitab suci yang terpelihara
keasliannya dan Allah SWT sendiri yang menjamin pemeliharaannya serta tidak
membebankan hal itu kepada seorang pun. Al-Qur’an merupakan puncak dan penutup
wahyu Allah yang diperuntukkan bagi umat Islam, dan mengimaninya merupakan
bagian dari rukun iman. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad
SAW supaya Al-Qur’an menjadi dasar undang-undang bagi umat manusia terkhusus
umat Islam, menjadi petunjuk, serta penjelasan atas kenabian dan kerasulannya. Selain
itu Al-Qur’an juga merupakan perkataan yang datang dari Allah sendiri secara bertahap
sesuai dengan kejadian yang berlangsung, sehingga membuatnya lebih melekat di
dalam hati, dan juga lebih mudah dipahami oleh manusia. 5
5
Muhammad Mustafa al-A’zami, Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu Sampai Kompilasi, (Jakarta: Gema
Insani Press, 2005), hal. 51.
6
Abdullah Saeed, Pengantar Studi Al-Qur’an, (Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016), hal. 54
7
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an#:~:text=Struktur,-Artikel%20utama%3A%20Surah&text=Al
%2DQur’an%20terdiri%20atas,yang%20dikenal%20dengan%20nama%20juz (di akses pada Rabu, 22
September 2021 pukul 22.00 WIB)
7
Al-Qur’an itu adalah firman Allah SWT, bukan rekayasa manusia. Sebab itu,
betapapun pintarnya manusia itu dan tingginya ilmu pengetahuan mereka, namun tidak
akan sanggup menjangkau seluruh isi dan kandungan wahyu Allah tersebut. 8
Ada beberapa pokok mengenai kandungan Al-Qur’an, yaitu
1. Keimanan (Tauhid), yaitu ajaran tentang kepercayaan atau keimanan kepada
Allah meliputi iman kepada para Malaikat, iman kepada para Rasul-Nya, iman
kepada Kitab-kitab yang diturunkan-Nya, iman kepada hari akhirat, iman kepada
qadla dan qadar. Termasuk juga pembasmian terhadap kepercayaan-
kepercayaan syirik, kufur, dan atheism serta kemunafiqan sampai ke akar-
akarnya.
2. Ajaran tentang ibadah, yaitu pengabdian makhluk kepada Khaliqnya. Begitu juga
ajaran-ajaran tentang budi pekerti yang baik, akhlak yang luhur yang harus
dipakai, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama makhluk.
3. Hukum dan peraturan-peraturan, yaitu ajaran yang mengatur tentang aturan-
aturan yang berhubungan dengan segala tindakan manusia dalam segala bidang,
baik dalam hubungannya dengan Tuhan maupun yang berhubungan dengan
sesama manusia.9
8
Muhammad Yasir, S.Th.I, MA dan Ade Jamaruddin, MA, Studi Al Qur'an, (Riau: CV. Asa, 2016), hal. 17
9
Muhammad Yasir, S.Th.I, MA dan Ade Jamaruddin, MA, Studi Al Qur'an, (Riau: CV. Asa, 2016), hal. 17 dan
18
10
Dr. Zarkasih, M.Ag, Pengantar Studi Hadis, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal. 1
8
umum, yang menjelaskan secara terperinci justru Sunnah Rasulullah, selain itu juga
akan mendapat tantangan-tantangan dalam hal menafsirkan ayat-ayat yang mau tidak
mau memerlukan hadits atau sunnah untuk menafsirkannya atau menjelaskanya. 11
11
H. A. Sadali Dkk, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), hal. 315
12
Alfiah, dkk, Studi Ilmu Hadis, (Indonesia: Kreasi Edukasi, 2016), Hlm 10
13
Alfiah, dkk, Studi Ilmu Hadis, (Indonesia: Kreasi Edukasi, 2016), Hlm 10
14
Dr. Zarkasih, M.Ag, Pengantar Studi Hadis, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hal. 61
9
Hadist Shahih merupakan hadist yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Sanadnya bersambung, perawinya yang adil, kuat ingatannya atau kecerdasannya,
tidak ada cacat atau rusak.15
10
terbunuhnya Usman bin Affan yang berdampak pada mengkristalnya instabilitas
politik antara kedua golongan, yakni Ali bin Abi Thalib yang didukung penuh
oleh masyarakat Hijaz dan Irak serta Muawiyah yang didukung oleh masyarakat
Mesir dan Syam.
Ketegangan antara kedua termanifestasi dalam Perang Siffin yang berujung
pada peristiwa arbitrase (tahkim). Kesepakatan dilaksanakannya tahkim sendiri
telah menimbulkan perpecahan dalam kelompok-kelompok Islam. Mulai
munculnya Khawarij, Syiah (pro-Ali), dan golongan Pro-Muawiyah. Artinya,
“Pemalsuan hadits tampak sejak tahun 41 H, ketika terjadi perpecahan kaum
Muslimin menjadi beberapa golongan secara politik, yaitu Syiah, Khawarij, dan
jumhur shingga muncul para ahli bidah dan orang yang mengikuti hawa
nafsunya. Mereka membuat-buat beberapa hadits untuk mendukung golongan
mereka serta untuk menyebarkan perbuatan bidah mereka,”
Dalam karyanya yang berjudul Al-Manhalul Lathif fi Ushulil Hadits As-Syarif,
Sayyid Alawi Al-Maliki menjelaskan beberapa faktor dibuatnya hadits-hadits
palsu: pertama, mempertahankan kepentingan pribadi; kedua, mendekatkan diri
kepada pejabat tertentu (orang-orang yang berkepentingan); ketiga, mencari
rizki; keempat, membela pendapat tertentu walaupun salah; kelima, menarik
simpati orang untuk mengerjakan perbuatan-perbuatan baik, termasuk
mengajarkan anak-anak tentang agama.
(https://islam.nu.or.id/post/read/87877/mengapa-dan-kapan-muncul-hadits-
hadits-palsu di kutip Kamis, 23 September 2021 pukul 10.13 WIB)
11
bagaimana melaksanakan ajaran Al-Qur’an. Kalau Al-Qur’an itu bersifat konsep, maka
hadist lebih bersifat operasional dan praktis.17
Al-Qur’an dan Hadist sebagai pedoman hidup, sumber hukum dan ajaran dalam
Islam, antara satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan. Keduanya merupakan
satu kesatuan. Al-Qur’an sebagai sumber pertama dan utama banyak memuat ajaran-
ajaran yang bersifat umum dan global. Oleh karena itulah kehadiran Hadist, sebagai
sumber ajaran kedua tampil untuk menjelaskan keumuman isi Al-Qur’an. 18
BAB III
Kesimpulan
17
Moh. Zuhri, Telaah Matan Hadith Sebuah Tawaran Metodologis, (Yogyakarta: LEFSI, 2003), hal. 65
18
Munzier Suparta, Ilmu Hadith, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002), hal. 57
12
Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut, kami kelompok 4 menyimpulkan
bahwa kitab suci umat beragama Islam adalah Al-Qur’an dan sumber kedua ialah
Hadist. Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT melalui Malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad SAW di gua Hiro, Mekkah, Arab Saudi. Al-Qur’an tidak cukup menjadi
satu-satunya pedoman umat Muslim karena Al-Qur’an hanya memuat ajaran-ajaran
yang bersifat umum sehingga Hadist diperlukan untuk menjelaskan ajaran secara
praktis. Namun Hadist juga memiliki pembagian dari segi kualitasnya, yakni Hadist
Shahih dan Hadist Maudhu. Hadist Shahih adalah hadist yang berasal dari orang
yang dipercaya dan tidak ada keraguan didalamnya sedangkan Hadist Maudhu
adalah hadist yang dibuat-buat oleh pendusta baik disengaja atau tidak.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku
13
Alfiah, dkk, Studi Ilmu Hadis, Indonesia: Kreasi Edukasi, 2016.
Dr. Zarkasih, M.Ag, Pengantar Studi Hadis, Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012.
Mustafa. Muhammad al-A’zami, Sejarah Teks Al-Qur’an dari Wahyu Sampai Kompilasi,
Jakarta: Gema Insani Press, 2005.
Sadali. H. A. dkk, Dasar-dasar Agama Islam, Jakarta: Universitas Terbuka, 1999.
Saeed. Abdullah, Pengantar Studi Al-Qur’an, Yogyakarta: Baitul Hikmah Press, 2016.
Suparta. Munzier, Ilmu Hadith, Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2002.
Yasir. Muhammad, S.Th.I, MA dan Ade Jamaruddin, MA, Studi Al Qur'an, Riau: CV. Asa,
2016.
Zuhri. Moh, Telaah Matan Hadith Sebuah Tawaran Metodologis, Yogyakarta: LEFSI,
2003.
Sumber lain
https://www.liputan6.com/ramadan/read/4537271/sejarah-nuzulul-quran-dan-
amalan-yang-bisa-dilakukan#:~:text=Nuzulul%20Qur'an%20merupakan%20peristiwa
%20turunnya%20Al%20Qur'an%20kepada,Surat%20Al%2DBaqarah%20Ayat
%20185%3A&text=Saat%20wahyu%20berupa%20Al%20Qur,Jibril%20datang
%20menyampaikan%20wahyu%20tersebut. (diakses pada Selasa, 21 September 2021
pukul 19.03 WIB)
https://www.idntimes.com/news/indonesia/vanny-rahman/sejarah-alquran/1
(diakses pada Rabu, 22 September 2021 pukul 20.46 WIB)
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Al-Qur%27an#:~:text=Struktur,-Artikel%20utama
%3A%20Surah&text=Al%2DQur’an%20terdiri%20atas,yang%20dikenal%20dengan
%20nama%20juz (diakses pada Rabu, 22 September 2021 pukul 22.00 WIB)
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=1490732&val=17825&title=HISTORISITAS%20HADIS
%20MAUDHU#:~:text=Artinya%3A%20hadist%20Maudhu’%20adalah
%20hadist,dusta%20baik%20disengaja%20atau%20tidak (diakses pada Rabu, 22
September 2021 pukul 22.45 WIB
https://m.merdeka.com/jatim/mengenal-macam-macam-hadist-dan-pengertiannya-
dalam-agama-islam-kln.html?page=3 (diakses pada Kamis, 23 September pukul 09.48
WIB)
https://islam.nu.or.id/post/read/87877/mengapa-dan-kapan-muncul-hadits-hadits-
palsu (diakses Kamis, 23 September 2021 pukul 10.13 WIB)
14