Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT DAN BHP

No. Dokumen :445/ /SOP/PKM-RT/


/2022
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :1/2
UPT
Puskesmas Supriyati, SKM
NIP.198207012011012007
Rimbo Tengah
1. Pengertian Suatu kegiatan penyimpanan terhadap obat-obatan dan bahan habis
pakai yang diterima agar aman , terhindar dari kerusakan baik fisik
maupun kimia sehingga mutunya terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah langkah :
1. Agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan terjaga
kualitasnya.
2. Menjaga obat agar aman ( tidak hilang,tidak rusak tidak kadaluarsa.
3. Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok obat.
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Rimbo Tengah tentang Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas Rimbo Tengah No. 445/
/SK/PKM-RT/2022
4. Referensi Permenkes Nomor 30 Tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Tahun 2014
5.Prosedur/ 1. Obat disusun secara alfabetis
Langkah- 2. Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO (jika obat ada tanggal
langkah ED nya maka tanggal ED yang lebih pendek digunakan lebih dulu)
3. Obat disimpan pada rak dan lemari
4. Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet
5. Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
6. Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
penyimpanan( supositoria,syrup,tablet,alkes,dll).
7. Mencatat jumlah yang diterima dan yang dikeluarkan dalam kartu
stok. Letakkan kartu stok di dekat obatnya.
8. Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan factor-faktor
sebagai berikut :
 Kelembaban
Ventilasi harus baik,jendela dibuka waktu kita bekerja di
gudang,simpan obat di tempat yang kering,wadah harus selalu
tertutup rapat jangan dibiarkan terbuka,biarkan pengering tetap
dalam wadah tablet/kapsul,kalau ada atap yang bocor harus segera
diperbaiki
 Sinar matahari
kebanyakan cairan,larutan dan injeksi cepat rusak karena pengaruh
sinar matahari, jadi obat yang penting disimpan dalam lemari
terlindung cahaya
 Temperatur/panas
obat seperti salep, krim sangat sensitif terhadap pengaruh panas,
jadi hindarkan obat dari udara panas, pasang ventilasi udara, atap
gedung jangan dibuat dari bahan metal, buka jendela sesekali
sehingga terjadi sirkulasi udara.
 Kerusakan fisik
Dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena obat yang ada di
dalam dus bagian tengah ke bawah dapat pecah / rusak dan juga
akan menyulitkan pengambilan obat,hindari kontak dengan benda-
benda yang tajam.
 Kontaminasi bakteri
Wadah obat harus selalu tertutup rapat sehingga tidak mudah
tercemar oleh bakteri atau jamur.
 Pengotoran
Ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan serangga lain
yang kemudian merusak obat, jadi bersihkan ruangan paling sedikit
seminggu sekali,lantai disapu dan dipel,dinding dan rak
dibersihkan.

6. Bagan Alir
Obat disusun secara alfabetis

Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO (jika obat ada
tanggal ED nya maka tanggal ED yang lebih pendek
digunakan lebih dulu)

Obat disimpan pada rak dan lemari


Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet

Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk

Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu


penyimpanan( supositoria,syrup,tablet,alkes,dll).

Mencatat jumlah yang diterima dan yang dikeluarkan dalam


\ kartu stok, letakkan kartu stok di dekat obat.

Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan


kelembaban, cahaya, temperatur, kontaminasi bakteri,
dan pengotoran.

7. Hal-hal yang 1. Kartu stok


perlu 2. SBBK
diperhatikan
8. Unit Terkait 1. Ruang Farmasi
2. Gudang Farmasi
9.Dokumen Resep
Terkait Form PIO
10. Rekaman Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Histori Diberlakukan
Perubahan

2/2

Anda mungkin juga menyukai