2. TUJUAN Sebagai acuan untuk menjaga mutu sediaan farmasi serta
memudahkan dalam pelayanan
3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ibrahim Adjie
Nomor: 035/SK/UKP-08/UPT IBRA/2016 tentang peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat.
4. REFERENSI Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid 2 DepKes RI 1999.
5. PROSEDUR 1. Pisahkan penyimpanan obat-obat kategori V (vital) di tempat sendiri, beri tanda khusus, susun menurut alfabet 2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam ampul, vial, cairan infus dan sebagainya, disusun menurut alfabet 3. Jangan meletakkan sediaan farmasi langsung di atas lantai, simpanlah dalam rak/lemari atau di atas palet. 4. Periksa apakah ada kerusakan, pada kemasan (strip sobek, menggelembung, ampul retak, tutup vial rusak, tutup segel botol rusak, warna cairan keruh, tablet terjadi perubahan warna,bau,rasa,berbintik- bintik,pecah,retak,kaleng atau botol rusak yang dapat mempengaruhi mutu obat,kapsul terbuka,kosong,rusak atau melekat satu dengan yang lainnya,cairan menjadi keruh,timbul endapan,konsistensi berubah,warna atau rasa berubah,botol plastic bocor atau rusak,salep warna berubah,pot atau tube rusak/bocor,bau berubah 5. Periksa tanggal kadaluarsanya. Obat yang tanggal kadaluarsanya pendek sebaiknya digunakan terlebih dahulu. 6. Beri tanda/ label nama obat pada wadah penyimpanan PENYIMPANAN OBAT DI INSTALASI FARMASI HALAMAN: 2/2 7. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In first out) 8. Stok disususn berdasarkan system FEFO (first exp first out) 9. Bila obat disimpan dalam dus/ kardus besar, maka pada dus harus tertera : jumlah isi, nama obat, tanggal expire date, nama pabrik, tanggal penerimaan obat. 10. Vaksin dan serum memerlukan cold chain khusus dan harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik (tersedia generator). 11. Narkotika/psikotropika disimpan dalam lemari khusus dan selalu terkunci sesuai aturan yang berlaku. 12. Bahan yang mudah terbakar seperti Alkohol disimpan terpisah. 13. Untuk mencegah kebakaran disediakan alat pemadam kebakaran diletakkan di tempat yang mudah terjangkau dan dalam jumlah yang cukup. 14. Simpan obat yang stabilitasnya dapat dipengaruhi temperatur, udara, cahaya dan kontaminasi bakteri pada tempat yang sesuai 15. Apabila persediaan obat cukup banyak,maka biarkan obat tetap dalam box masing-masing. 16. Tindak lanjuti terhadap obat yang rusak/kadaluarsa dikumpulkan, invetarisasi dan disimpan terpisah ,dikembalikan/diklaim sesuai aturan yang berlaku dan dibuat berita acara.