Anda di halaman 1dari 2

STANDAR PENYIMPANAN OBAT DI INSTALASI

OPERASIONAL FARMASI
PROSEDUR

Nomor Dokumen: 097/SOP/UKP-08/UPT Ditetapkan oleh:


Nomor Revisi : 00 Ka UPT Puskesmas
Ibrahim Adjie
Tanggal Terbit : 01 September 2016
UPT PUSKESMAS
Halaman : 1/2
IBRAHIM ADJIE

dr. S. Nurhasijati Ningsih


NIP. 196811201999032004
1. PENGERTIAN Prosedur penyimpanan obat-obat (obat paten, generik,
injeksi, infus) di instalasi farmasi.

2. TUJUAN Sebagai acuan untuk menjaga mutu sediaan farmasi serta


memudahkan dalam pelayanan

3. KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ibrahim Adjie


Nomor: 035/SK/UKP-08/UPT IBRA/2016 tentang peresepan,
pemesanan dan pengelolaan obat.

4. REFERENSI Buku Pedoman Kerja Puskesmas jilid 2 DepKes RI 1999.


5. PROSEDUR 1. Pisahkan penyimpanan obat-obat kategori V (vital) di
tempat sendiri, beri tanda khusus, susun menurut alfabet
2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi
dalam ampul, vial, cairan infus dan sebagainya, disusun
menurut alfabet
3. Jangan meletakkan sediaan farmasi langsung di atas
lantai, simpanlah dalam rak/lemari atau di atas palet.
4. Periksa apakah ada kerusakan, pada kemasan (strip
sobek, menggelembung, ampul retak, tutup vial rusak,
tutup segel botol rusak, warna cairan keruh, tablet terjadi
perubahan warna,bau,rasa,berbintik-
bintik,pecah,retak,kaleng atau botol rusak yang dapat
mempengaruhi mutu obat,kapsul terbuka,kosong,rusak
atau melekat satu dengan yang lainnya,cairan menjadi
keruh,timbul endapan,konsistensi berubah,warna atau
rasa berubah,botol plastic bocor atau rusak,salep warna
berubah,pot atau tube rusak/bocor,bau berubah
5. Periksa tanggal kadaluarsanya. Obat yang tanggal
kadaluarsanya pendek sebaiknya digunakan terlebih
dahulu.
6. Beri tanda/ label nama obat pada wadah penyimpanan
PENYIMPANAN OBAT DI INSTALASI FARMASI HALAMAN: 2/2
7. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In first out)
8. Stok disususn berdasarkan system FEFO (first exp first
out)
9. Bila obat disimpan dalam dus/ kardus besar, maka pada
dus harus tertera : jumlah isi, nama obat, tanggal expire
date, nama pabrik, tanggal penerimaan obat.
10. Vaksin dan serum memerlukan cold chain khusus dan
harus dilindungi dari kemungkinan putusnya aliran listrik
(tersedia generator).
11. Narkotika/psikotropika disimpan dalam lemari khusus
dan selalu terkunci sesuai aturan yang berlaku.
12. Bahan yang mudah terbakar seperti Alkohol disimpan
terpisah.
13. Untuk mencegah kebakaran disediakan alat pemadam
kebakaran diletakkan di tempat yang mudah terjangkau
dan dalam jumlah yang cukup.
14. Simpan obat yang stabilitasnya dapat dipengaruhi
temperatur, udara, cahaya dan kontaminasi bakteri pada
tempat yang sesuai
15. Apabila persediaan obat cukup banyak,maka biarkan obat
tetap dalam box masing-masing.
16. Tindak lanjuti terhadap obat yang rusak/kadaluarsa
dikumpulkan, invetarisasi dan disimpan
terpisah ,dikembalikan/diklaim sesuai aturan yang
berlaku dan dibuat berita acara.

6. UNIT TERKAIT 1. Puskesmas jejaring


2. UGD
3. Bersalin
4. unit KIA/KB
5. Gigi
6. Laboratorium
7. loket obat
8. gudang obat.

Penyusun : Pemeriksa 1 : Pemeriksa 2 :

dr. Vani Marindani Aniyati Lisnawati dr. Ashry Sikka A.


Koordinator Pokja UKP Pengendali Dokumen Wakil Manajemen

Anda mungkin juga menyukai