Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN SEDIAAN FARMASI DAN ALAT KESEHATAN DALAM

KLINIK APOTEK
NURHIDAYAH No Dokumen : 003 Ditetapkan di Tajur Halang
MEDICAL Terbitan : Ke Satu
SPO
Nomor Refisi : 0
Tgl Berlaku : 1 Mei 2015 Rupa Lesty, S.Farm., Apt
Halaman : 1/1

1. Pengertian Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan untuk suatu kegiatan pengaturan
obat agar terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia, agar aman dan mutunya
terjamin. Penyimpanan obat harus mempertimbangkan berbagai hal, yaitu
bentuk dan jenis sediaan, mudah atau tidaknya meledak/terbakar.

2. Tujuan Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan kegiatan penyimpanan
sediaan farmasi dan alat kesehatan sehingga menjaga mutu dan kestabilan
suatu sediaan farmasi, menjaga keamanan, ketersediaan, dan menghindari
penggunaan obat yang tidak bertanggung jawab.

3. Referensi 1. PERMENKES No 30 tahun 2014 ttg Standar Pelayanan Kefarmasian di


Puskesmas
2. CPFB praktik apoteker

4. Langkah - langkah 1. Catat mutasi barang pada kartu barang gudang meliputi:
a. Tanggal, bulan, tahun
b. Nomor dokumen
c. Jumlah barang yang masuk dan sisa barang
d. Nomor batch, tanggal kadaluwarsa kemudian bubuhkan paraf
2. Susun barang dan lakukan penataan berdasarkan stabilitas/sifat sediaan,
bentuk sediaan kategori farmakoterapi, kecepatan mutasi barang, sesuai
alfabetis dan diberi identitas sesuai dengan nama produk di bagian depan
kotak obat.
3. Atur penempatan barang berdasarkan urutan waktu penerimaan sebagai
berikut :
a. Untuk barang yang ada tanggal kadaluwarsa, disusun berdasarkan tanggal
kadaluwarsa paling cepat (FEFO).
b. Jika barang yang tidak ada tanggal kadaluwarsa, disusun berdasarkan
tanggal penerimaan (barang yang datang lebih dulu diletakkan di depan
urutan barang).
c. Untuk pengambilan, diambil urutan paling depan terlebih dahulu.
4. Letakkan kartu barang gudang di sisi barang.
5. Hindari penyimpanan karton langsung di atas lantai untuk menghindari
kerusakan karena lembab.
6. Simpan barang-barang kadaluwarsa dalam lemari / rak yang terpisah dengan
tanda “OBAT/PRODUK KADALUWARSA, TIDAK UNTUK DIJUAL”
untuk menghindari penyalahgunaan obat.
7. Simpan obat dalam ruang dengan temperature yang telah ditetapkan,
terlindung dari cahaya yang berlebihan, debu dan kelembaban. Temperatur
harus diperiksa secara harian dan dicatat dalam form pemeriksaan temperatur.
8. Simpan produk yang tidak dapat digunakan, tidak dapat dibuka dan rusak
dalam ruang terpisah. Pantau catatan dan ikuti PROSEDUR untuk
mengembalikan produk ke perusahaan atau distributor.
9. Bersihkan dan pantau kerapian dan keteraturan tempat pelayanan setiap
waktu. Tetapkan TATA LAKSANA untuk pembersihan dan menyediakan
peralatan untuk pembersihan.
10. Memberikan informasi yang tepat mengenai tanggal kadaluwarsa obat.
Selama penyimpanan, dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap
kadaluwarsa. Pisahkan obat yang telah mendekati kadaluwarsa dan percepat
penjualannya atau kembalikan ke distributor melalui bagian pengadaan BM.
11. Periksa tempat penyimpanan secara teratur untuk memeriksa adanya hama,
bahaya air dan peribahan keadaan iklim.
12. Obat seperti vaksin atau sediaan injeksi lainnya yang membutuhkan kondisi
penyimpanan yang spesifik, disimpan di tempat yang khusus untuk menjaga
potensinya. Sangat penting untuk mengetahui kondisi penyimpanan yang
sesuai untuk memelihara keutuhan dan khasiat obat.

6. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
7. Unit Terkait Petugas Apotek

Anda mungkin juga menyukai