Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen : C/04/SPO/FAR/01/22

No. Revisi : 00
SPO
Tanggal Terbit : 01/01/2022

Halaman : 1/3

Klinik Masitah
Agus Budiyono, S.Kep. Ns
Muara Jawa

1. Pengertian Penyimpanan obat adalah : suatu kegiatan pengaturan terhadap obat


yang diterima agar aman ,tidak hilang terhindar dari kerusakan fisik
maupun kimia dan mutunya tetap terjamin sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penyimpanan obat agar mutu obat yang tersedia di klinik dapat
dipertahankan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan serta
untuk memudahkan dalam pelayanan.
3. Kebijakan Surat Keputusan Pimpinan Klinik Masitah Nomor
445.1-800/016/TU-AK/V/2017 Tentang Peresepan, Pemesanan, dan
Pengelolaan Obat di Klinik
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 30
Tahun 2014 “Standar Pelayanan Kefarmasian di Klinik”
5. Bahan dan Alat a. Bahan :
1. Media Informasi Elektronik.
2. Kertas
b. Alat :
1. Alat Tulis.
2. Lemari obat
3. Lemari es
4. Thermometer
6. Prosedur a. Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :
Penyimpanan Obat
1. Luas ruangan disesuaikan dengan jumlah obat yang disimpan
2. Ruangan kering.
3. Cahaya diruangan harus dikondisikan dengan baik agar tidak
terkena langsung ke sediaan obat
4. Memiliki ventilasi yang cukup
5. Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan
adanya cahaya langsung
6. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain. Harus diberi alas papan
(palet) untuk produk yang tidak disimpan di lemari/rak.
7. Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat dan
bahan medis habis pakai.
8. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci.
9. Tersedia lemari untuk narkotik dan psikotropik yang selalu
terkunci. Lemari narkotik dan psikotropik bisa digabungkan
dengan ruang apotek obat.
10. Harus ada pengukur suhu ruangan.
b. Menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
1. Obat disusun secara alfabetis
2. Obat dirotasi dengan sistem FIFO dan FEFO (Obat yang
mempunyai tanggal kadaluarsa disusun berdasarkan FEFO
(First Expired First Out), stok obat disusun berdasarkan
FIFO (First in First out) obat yang dahulu masuk terakhir
keluar)
3. Obat disimpan pada rak dan lemari.
4. Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet
5. Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
penyimpanan obat di brosur (suhu ruang: 25-30 dC, suhu
terkondisi: 15-25 dC, suhu beku 2-8 dC)
c. Mencatat jumlah yang diterima dalam kartu stok dan mencatat
jumlah yang keluar ketika didistribusikan
d. Kartu stok diletakkan di dekat obatnya/ bahan medis habis pakai.
e. Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan faktor-faktor
sebagai berikut :
1. Temperatur / panas
2. Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi
karena obat yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah
Penyimpanan Obat 2/3
dapat pecah / rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan
obat,hindari kontak dengan benda-benda yang tajam.
3. Kontaminasi benda asing : wadah obat harus selalu tertutup
rapat sehingga tidak mudah tercemar oleh debu, udara kotor.
f. Kebersihan ruangan : seminggu sekali,lantai disapu dan
dipel,dinding dan rak dibersihkan.
7. Diagram Alir

8. Hal- hal yang a. Kartu Stok


perlu b. Expired Date
diperhatikan
9. Unit Terkait a. Petugas Farmasi
b. Gudang Obat
10.Dokumen a. Kartu Stok
Terkait b. LPLPO
11. Rekaman Tanggal mulai
No Yang diubah Isi perubahan
Historis diberlakukan

Perubahan

Penyimpanan Obat 3/3

Anda mungkin juga menyukai