Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT

No.
: SOP/TR/VIII/41/2016
Dokumen
No. Revisi :0
SOP Tanggal
: 02 Januari 2016
Terbit
Halaman
: 1 dari 3
PUSKESMAS
dr. Prie Aka Mahdayanti
TEGALREJO KOTA
NIP.197306222006042012
YOGYAKARTA
1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat yang
diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun
kimia dan mutunya tetap terjamin.

2. Tujuan 1. Agar mutu obat yang tersedia di Puskesmas mutunya dapat


dipertahankan, sehingga obat layak dikonsumsi oleh pasien.
2. Menjaga obat agar bersih, aman (tidak hilang) / terhindar dari
kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin dalam
penyimpanan.
3. Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok obat.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Tegalrejo Nomor 021 / VIII Tahun
2016 tentang Penyimpanan Obat
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan,
Depkes RI 2004.
5. Prosedur 1. Petugas pengelola obat menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :
a. Cukup luas
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Perlu cahaya yang cukup
d. Lantai dibuat dari keramik yang tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain.
e. Gudang obat digunakan khusus untuk penyimpanan obat.
f. Ruangan ber AC untuk menjaga suhu dilengkapi termometer
ruang ( perlu termometer ruang higrometer )
g. Tersedia lemari/laci khusus untuk narkotika dan psikotropika
yang selalu terkunci.
2. Petugas pengelola obat menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
a. Obat disusun secara alfabetis
b. Obat dirotasi dengan sistem FIFO dan FEFO
c. Obat disimpan dalam rak atau lemari
d. Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet
e. Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.
f. Obat dikelompokkan berdasarkan jenis, bentuk sediaan (sirup,
tablet, alkes, dll)
3. Petugas pengelola obat mencatat jumlah yang diterima dalam kartu
stok.
4. Petugas pengelola obat meletakkan kartu stok disamping setiap
obat.
5. Petugas pengelola obat menjaga mutu obat dengan cara
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :.
a. Kerusakan fisik : Dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi,
penumpukan dus obat sesuai dengan petunjuk pada karton,
jika tidak tertulis maksimal tumpukan delapan dus. Hindari
kontak dengan benda-benda yang tajam.
b. Kontaminasi bakteri : Wadah obat harus tertutup, rapat, agar
tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur.
c. Pengotoran : bersihkan ruangan secara rutin, lantai disapu dan
dipel, dinding dan rak dibersihkan.
d. Kelembaban : Simpan obat ditempat yang kering, wadah
harus selalu di tutup rapat, jangan dibiarkan terbuka, terdapat
kipas angin atau pendingin ruangan, biarkan pengering tetap
dalam dalam wadah, apabila ada atap yang bocor segera
perbaiki
e. Sinar Matahari : gunakan wadah botol / vial yang berwarna
gelap
f. Temperatur / Panas : Obat seperti salep, krim, suppositoria
sangat sensitif terhadap pengaruh panas, gedung jangan dibuat
dari bahan metal, ruangan obat harus sejuk dan beberapa jenis
obat harus disimpan dalam lemari pendingin ( 4 – 8 oC )

2 dari 3
6. Diagram Alir
Mulai

Menyiapkan gudang yang memenuhi


syarat

Menyimpan obat sesuai aturan

Mencatat jumlah obat di kartu stok

Meletakkan kartu stok disamping obat

Menjaga mutu obat sesuai aturan


penyimpanan

Selesai

7. Unit terkait Pustu Tompeyan


Pustu Bener
8. Dokumen Terkait Kartu stok obat

9. Rekaman Historis Yang diubah


No Isi Perubahan Tgl. mulai diberlakukan
Perubahan

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai