Anda di halaman 1dari 2

SOP PENYIMPANAN

OBAT

No. Dokumen : DIREKTUR KLINIK


RAWAT INAP PRATAMA
No. Revisi : WIRATAMA
KLINIK RAWAT
INAP PRATAMA SOP Tgl. Terbit :

Dr. Eta Devi Amalia


Halaman : NIP.

1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan penyimpanan obat-


obatan yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan baik
fisik maupun kimia sehingga terjamin mutunya.
2. Tujuan 1) Obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan terjaga
kualitasnya.
Keamanan obat dapat terjaga ( tidak hilang, tidak rusak
dan tidak kadaluarsa ).
2) Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok
obat.
3. Kebijakan SK Direktur Klinik No. 188.4/234.23/415.25.15/2015 tentang
Pengelolaan Obat.
4. Refrensi 1)Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas.
2)Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB),
tahun 2011, Dirjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan,
Kemenkes RI dan Pengurus IAI.
5. Alat dan bahan Sesuai kasus
6. Langkah-langkah 1) Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :
a. Cukup luas minimal 3 X 4 M.
b. Ruangan kering dan tidak lembab.
c. Ada ventilasi agar ada aliran udara.
d. Jendela harus mempunyai pelindung untuk
menghindarkan adanya cahaya langsung dan berteralis.
e. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak
memungkinkan bertumpuknya debu dan kotoran lain.
f. Dinding dibuat licin.
g. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam.
h. Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat.
i. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda.
2) Menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
a. Obat disusun secara alfabetis.
b. Obat dirotasi dengan system FIFO ( jika obat tidak ada
tanggal ED nya maka obat yang diterima lebih dulu
digunakan lebih dulu) dan FEFO (jika obat ada tanggal
ED nya maka tanggal ED yang lebih pendek digunakan
lebih dulu).
c. Obat disimpan pada rak dan almari.
d. Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas
palet.
e. Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.
f. Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan
suhu penyimpanan ( supositoria, syrup, tablet, alkes, dll).
3) Mencatat jumlah yang diterima dalam kartu stok.
4) Letakkan kartu stok di dekat obatnya.
5) Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan faktor
sebagai berikut :
a. Kelembaban:
 Ventilasi harus baik.
 Jendela dibuka waktu kita bekerja di gudang.
 Simpan obat di tempat yang kering.
 Wadah harus selalu tertutup rapat jangan dibiarkan
terbuka.
 Biarkan pengering tetap dalam wadah tablet/kapsul.
 Kalau ada atap yang bocor harus segera diperbaiki.
b. Sinar matahari :
 Kebanyakan cairan larutan dan injeksi cepat rusak
karena pengaruh sinar matahari, jadi obat yang
penting disimpan dalam almari.
 Jendela-jendela diberi gorden.
c. Temperatur / panas :
 Obat seperti salep, krim sangat sensitive terhadap
pengaruh panas, jadi hindarkan obat dari udara panas.
 Pasang ventilasi udara.
 Atap gedung jangan dibuat dari bahan metal.
 Buka jendela sesekali sehingga terjadi sirkulasi udara.
d. Kerusakan fisik:
 Dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena obat
yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat
pecah/rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan
obat.
 Hindari kontak dengan benda-benda yang tajam.
e. Kontaminasi bakteri :
 Wadah obat harus selalu tertutup rapat sehingga tidak
mudah tercemar oleh bakteri atau jamur.
f. Pengotran :
 Ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan
serangga lain yang kemudian merusak obat, etiket
yang kotor akan sulit terbaca, jadi bersihkan ruangan
paling sedikit seminggu sekali, lantai disapu dan
dipel, dinding dan rak dibersihkan.
7. Unit Terkait  BP Umum
 BP Gigi
 Rawat Inap
 Ruang KIA
 Ruang Bersalin
 Puskesmas Pembantu
 Polindes
8. Hal-hal yang perlu
-
diperhatikan
8. Dokumen Terkait
Kartu Stok Obat

Anda mungkin juga menyukai