0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
25 tayangan2 halaman
SOP ini menjelaskan tentang penyimpanan obat yang baik dan aman di unit pelayanan kesehatan dengan menjaga kualitas obat, mencegah kehilangan dan kerusakan obat, serta memudahkan pengecekan stok obat. Langkah-langkahnya meliputi persiapan gudang dan pengaturan penyimpanan yang sesuai standar serta pemeliharaan mutu obat dengan menjaga kelembaban, sinar matahari, temperatur, dan mencegah kontamin
SOP ini menjelaskan tentang penyimpanan obat yang baik dan aman di unit pelayanan kesehatan dengan menjaga kualitas obat, mencegah kehilangan dan kerusakan obat, serta memudahkan pengecekan stok obat. Langkah-langkahnya meliputi persiapan gudang dan pengaturan penyimpanan yang sesuai standar serta pemeliharaan mutu obat dengan menjaga kelembaban, sinar matahari, temperatur, dan mencegah kontamin
SOP ini menjelaskan tentang penyimpanan obat yang baik dan aman di unit pelayanan kesehatan dengan menjaga kualitas obat, mencegah kehilangan dan kerusakan obat, serta memudahkan pengecekan stok obat. Langkah-langkahnya meliputi persiapan gudang dan pengaturan penyimpanan yang sesuai standar serta pemeliharaan mutu obat dengan menjaga kelembaban, sinar matahari, temperatur, dan mencegah kontamin
1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan penyimpanan obat-
obatan yang diterima agar aman, terhindar dari kerusakan baik fisik maupun kimia sehingga terjamin mutunya. 2. Tujuan 1) Obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan terjaga kualitasnya. Keamanan obat dapat terjaga ( tidak hilang, tidak rusak dan tidak kadaluarsa ). 2) Memudahkan pengecekan terhadap jenis dan jumlah stok obat. 3. Kebijakan SK Direktur Klinik No. 188.4/234.23/415.25.15/2015 tentang Pengelolaan Obat. 4. Refrensi 1)Permenkes No. 30 tahun 2014 tentang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. 2)Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik (CPFB), tahun 2011, Dirjen Bina Kefarmasian Dan Alat Kesehatan, Kemenkes RI dan Pengurus IAI. 5. Alat dan bahan Sesuai kasus 6. Langkah-langkah 1) Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat : a. Cukup luas minimal 3 X 4 M. b. Ruangan kering dan tidak lembab. c. Ada ventilasi agar ada aliran udara. d. Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya langsung dan berteralis. e. Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu dan kotoran lain. f. Dinding dibuat licin. g. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam. h. Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat. i. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda. 2) Menyiapkan pengaturan penyimpanan obat : a. Obat disusun secara alfabetis. b. Obat dirotasi dengan system FIFO ( jika obat tidak ada tanggal ED nya maka obat yang diterima lebih dulu digunakan lebih dulu) dan FEFO (jika obat ada tanggal ED nya maka tanggal ED yang lebih pendek digunakan lebih dulu). c. Obat disimpan pada rak dan almari. d. Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet. e. Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk. f. Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu penyimpanan ( supositoria, syrup, tablet, alkes, dll). 3) Mencatat jumlah yang diterima dalam kartu stok. 4) Letakkan kartu stok di dekat obatnya. 5) Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan faktor sebagai berikut : a. Kelembaban: Ventilasi harus baik. Jendela dibuka waktu kita bekerja di gudang. Simpan obat di tempat yang kering. Wadah harus selalu tertutup rapat jangan dibiarkan terbuka. Biarkan pengering tetap dalam wadah tablet/kapsul. Kalau ada atap yang bocor harus segera diperbaiki. b. Sinar matahari : Kebanyakan cairan larutan dan injeksi cepat rusak karena pengaruh sinar matahari, jadi obat yang penting disimpan dalam almari. Jendela-jendela diberi gorden. c. Temperatur / panas : Obat seperti salep, krim sangat sensitive terhadap pengaruh panas, jadi hindarkan obat dari udara panas. Pasang ventilasi udara. Atap gedung jangan dibuat dari bahan metal. Buka jendela sesekali sehingga terjadi sirkulasi udara. d. Kerusakan fisik: Dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena obat yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat pecah/rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan obat. Hindari kontak dengan benda-benda yang tajam. e. Kontaminasi bakteri : Wadah obat harus selalu tertutup rapat sehingga tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur. f. Pengotran : Ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan serangga lain yang kemudian merusak obat, etiket yang kotor akan sulit terbaca, jadi bersihkan ruangan paling sedikit seminggu sekali, lantai disapu dan dipel, dinding dan rak dibersihkan. 7. Unit Terkait BP Umum BP Gigi Rawat Inap Ruang KIA Ruang Bersalin Puskesmas Pembantu Polindes 8. Hal-hal yang perlu - diperhatikan 8. Dokumen Terkait Kartu Stok Obat