Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT DAN

BAHAN MEDIS HABIS PAKAI


DI GUDANG OBAT
No.
: SOP/K/011.b/2016
Dokumen
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal
: 20 Juli 2022
Terbit
Halaman : 1/2
PUSKESMAS drg. Erna Trisnawati
NIP

1. Pengertian Penyimpanan obat dan bahan medis bahas pakai adalah suatu kegiatan
pengamanan terhadap obat dan bahan medis habis pakai yang diterima agar
aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan obat dan
bahan medis habis pakai di gudang obat.
3. Kebijakan 1. Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 445/117/437.52.21/2022 tentang
Penanggungjawab Gudang Obat dan Apotek
2. Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Nomor
445/1052/437.52.21/2015 tentang Peresepan, Pemesanan, dan Pengelolaan
Obat.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 26 tahun 2020 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. Dinkes Propinsi Jawa Timur, 2013. Standar Puskesmas. Dinkes Propinsi
Jawa Timur : Surabaya
5. Alat dan Bahan 1. Alat :
a. Kartu Stok
b. Lembar Pelaporan dan Permintaan Obat (LPLPO)
2. Bahan :
a. Obat
b. Bahan Medis Habis Pakai
6. Langkah-langkah 1. Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :
a) Luas minimal 3 x 3 m2,disesuaikan dengan jumlah obat yang
disimpan,
b) Ruangan kering dan tidak lembab,
c) Memiliki ventilasi yang cukup,
d) Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya
cahaya langsung dan berteralis,
e) Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan
bertumpuknya debu dan kotoran lain. Harus diberi alas papan
(palet),
f) Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat,
g) Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda,
h) Tersedia lemari khusus untuk narkotika dan psikotropik yang selalu
terkunci,
i) Harus ada pengukur suhu dan higrometer ruangan,
2. Menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
a) Obat disusun secara alfabetis,
b) Obat dirotasi dengan sistem FIFO dan FEFO,
c) Obat disimpan pada rak dan almari,
d) Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet,
e) Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
penyimpanan,
3. Mencatat sumber penerimaan, jumlah, No batch, ED obat yang diterima
dalam kartu stok dan diberi paraf,
4. Meletakkan kartu stok di dekat obatnya,
5. Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan faktor-faktor sebagai
berikut :
 Kelembaban : ventilasi harus baik, simpan obat di tempat yang
kering, wadah harus selalu tertutup rapat jangan dibiarkan terbuka,
biarkan pengering tetap dalam wadah tablet/kapsul, bila
memungkinkan pasang kipas angin atau AC, kalau ada atap yang
bocor harus segera diperbaiki,
 Sinar matahari : kebanyakan cairan, larutan dan injeksi cepat rusak
karena pengaruh sinar matahari, jadi obat yang penting disimpan
dalam almari,
 Temperatur / panas : obat seperti salep, krim sangat sensitif
terhadap pengaruh panas, jadi hindarkan obat dari udara panas,
pasang ventilasi udara, jika memungkinkan dipasang exhaust fan
atau AC,
 Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena
obat yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat
pecah/rusak dan juga akan menyulitkan pengambilan obat, hindari
kontak dengan benda-benda yang tajam,
 Kontaminasi bakteri : wadah obat harus selalu tertutup rapat
sehingga tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur.
 Pengotoran : ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan
serangga lain yang kemudian merusak obat, etiket yang kotor akan
sulit terbaca, jadi bersihkan ruangan paling sedikit seminggu sekali,
lantai disapu dan dipel, dinding dan rak dibersihkan.
7. Diagram alir
Menyiapkan gudang yang memenuhi
syarat

Menyimpan obat sesuai peraturan

Mencatat sumber penerimaan, jumlah, No batch, ED obat yang


diterima dalam kartu stok dan diberi paraf.

Meletakkan kartu stok di dekat obatnya


,

Menjaga mutu obat

8. Dokumen Terkait 1. Kartu Stok


2. Laporan obat rusak / kadaluarsa
3. LPLPO
9. Unit Terkait Gudang Obat

10. Rekaman Histori No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai