PENYIMPANAN OBAT
DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
No Dokumen : SOP/KLK 1/16
No Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : 1/1
PUSKESMAS MENTERI
AKADEMI FARMASI KESEHATAN
PROVINSI JAMBI REPUBLIK
INDONESIA
1. Pengertian Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima
agar aman terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin
2. Tujuan Penyimpanan bertujuan agar obat yang tersedia di Unit Pelayanan Kesehatan terjamin
mutu dan keamanannya.
3. Kebijakan
LAMPIRAN
1. Persyaratan gudang penyimpanan obat
Cukup luas minimal 3 x 4 m2
Ruangan kering tidak lembab
Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembab/panas
Perlu cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya cahaya
langsung dan berteralis
Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan ber- tumpuknya debu dan kotoran lain.
Bila perlu diberi alas papan (palet) - dinding dibuat licin
Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam - gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat -
mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda - tersedia lemari/laci khusus untuk narkotika dan psikotropika
yang selalu terkunci - sebaiknya ada pengukur suhu ruangan
Puskesmas : .................................................................................
Kecamatan : ..........................................................................
.......
Kab/kodya : ...........................................................................
......
1 2 3 4 5 6 7 8 9
3. Pengamatan Mutu Obat
Secara sederhana pengamatan dilakukan dengan visual, dengan melihat tanda tanda sebagai
berikut :
1) Tablet :
terjadi perubahan warna, bau dan rasa, serta lembab - kerusakan fisik seperti pecah, retak, sumbing, gripis
dan rapuh.
kaleng atau botol rusak, sehingga dapat mempengaruhi mutu obat - untuk tablet salut, disamping informasi
di atas juga basah dengan lengket satu dengan lainnya, bentuknya sudah berbeda.
Wadah yang rusak.
2) Kapsul :
cangkangnya terbuka, kosong, rusak atau melekat satu dengan lainnya, wadah rusak.
Terjadi perubahan warna baik cangkang ataupun lainnya.
3) Cairan :
cairan jernih menjadi keruh, timbul endapan - cairan suspensi tidak bisa dikocok
cairan emulsi memisah dan tidak tercampur kembali.
4) Salep :
konsistensi, warna dan bau berubah (tengik)
pot/tube rusak atau bocor
5) Injeksi :
Kebocoran
Terdapat partikel untuk sediaan injeksi yang seharusnya jernih sehingga keruh atau partikel asing dalam
serbuk untuk injeksi
Wadah rusak atau terjadi perubahan warna.
4. Pengedalian Persediaan
Kegiatan Pengendalian adalah :
1. Memperkirakan/menghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas dan seluruh unit pelayanan.
Jumlah stok ini disebut stok kerja.
2. Menentukan :
Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan agar tidak mengalami
kekurangan/kekosongan
stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak
terduga, misalnya karena keterlambatan pengiriman dari Instalasi Farmasi Kabupaten/ Kota.
3. Menentukan waktu tunggu (leadtime), yaitu waktu yang diperlukan dari mulai pemesanan sampai obat
diterima.