Anda di halaman 1dari 4

PENYIMPANAN OBAT

No. Dokumen :
No. Revisi : 0.0
Tanggal terbit :
Halaman :1/4

SOP

UPTD PUSKESMAS dr. ASTRI DAMAYANTI


SUKODONO NIP 198302022010012027

Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan penyimpanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman, terhindar dari kerusakan baik fisik maupun kimia sehingga mutunya
terjamin sampai pada pasien.

Tujuan Sebagai pedoman petugas dalam melakukan penyimpanan obat di Puskesmas


Sukodono.

Kebijakan

Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 74 Tahun


2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat
Kesehatan, Depkes RI Jakarta, 2003

Prosedur 1. Petugas Menyiapkan gudang yang memenuhi syarat :


a) Cukup luas minimal 3 X 4 m2
b) Ruangan kering dan tidak lembab
c) Ada ventilasi agar ada aliran udara
d) Jendela harus mempunyai pelindung untuk menghindarkan adanya
cahaya langsung dan berteralis
e) Lantai dibuat dari tegel/semen yang tidak memungkinkan bertumpuknya

PENYIMPANAN OBAT1/4
debu dan kotoran lain
f) Dinding dibuat licin
g) Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
h) Gudang obat khusus digunakan untuk penyimpanan obat
i) Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
2. Menyiapkan pengaturan penyimpanan obat :
a) Obat disusun secara alfabetis
b) Obat dirotasi dengan system FIFO (obat yang diterima lebih dulu
digunakan lebih dulu) dan FEFO (jika obat tanggal ED lebih pendek
digunakan lebih dulu)
c) Obat disimpan pada rak dan almari
d) Obat yang disimpan di lantai harus diletakkan di atas palet
e) Tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk
f) Obat dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan dan suhu
penyimpanan( supositoria,syrup,tablet,alkes,dll).
3. Mencatat jumlah yang diterima dalam kartu stok
4. Letakkan kartu stok di dekat obatnya
5. Menjaga mutu obat dengan cara memperhatikan factor-faktor sebagai berikut :
a) Kelembaban : ventilasi harus baik,jendela dibuka waktu kita bekerja di
gudang,simpan obat di tempat yang kering,wadah harus selalu tertutup
rapat jangan dibiarkan terbuka,biarkan pengering tetap dalam wadah
tablet/kapsul,kalau ada atap yang bocor harusegera diperbaiki
b) Sinar matahari : kebanyakan cairan,larutan dan injeksi cepat rusak
karena pengaruh sinar matahari, jadi obat yang penting disimpan dalam
almari,jendela-jendela diberi gorden,
c) Temperatur / panas : obat seperti salep,krim sangat sensitif terhadap
pengaruh panas,jadi hindarkan obat dari udara panas,pasang ventilasi
udara,atap gedung jangan dibuat dari bahan metal, buka jendela
sesekali sehingga terjadi sirkulasi udara.
d) Kerusakan fisik : dus obat jangan ditumpuk terlalu tinggi karena obat
yang ada di dalam dus bagian tengah ke bawah dapat pecah / rusak dan
juga akan menyulitkan pengambilan obat,hindari kontak dengan benda-
benda ynag tajam.
e) Kontaminasi bakteri : wadah obat harus selalu tertutup rapat sehingga
tidak mudah tercemar oleh bakteri atau jamur.
f) Pengotoran : ruangan yang kotor dapat mengundang tikus dan serangga
lain yang kemudian merusak obat,etiket yang kotor akan sulit
terbaca,jadi bersihkan ruangan paling sedikit seminggu sekali,lantai
disapu dan dipel,dinding dan rak dibersihkan.

PENYIMPANAN OBAT2/4
Diagram Alir

Unit Terkait Ruang Farmasi

No. Yang dirubah Isi Perubahan


Rekaman Historis

PENYIMPANAN OBAT3/4
Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

PENYIMPANAN OBAT4/4

Anda mungkin juga menyukai