PENYIMPANAN OBAT DI APOTIK

No. Dokumen: ...../E/SOP/I/2020

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit:
Halaman :1/3

Ns. Zulqutbi, S.Kep

UPT PUSKESMAS
NIP. 197512271997031004
PELANGAN
Penyimpanan obat di apotek adalaha Suatu kegiatan penyimpanan terhadap
1. Pengertian
obat-obatan yang diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan
fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Penyimpanan Obat dan
2. Tujuan
Perbekalan Kesehatan di Apotik.

3. Kebijakan Surat Keputusan Pemimpin Unit Pelaksana Teknis Puskesmas Pelangan

Nomor: ….. / B/ SK/ UPT PKM Pel/ I/ 2016, Tentang Pedoman Pelayanan
Kefarmasian
- Permenkes No. 30 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan
4. Referensi
Kefarmasian di Puskesmas.
- Modul TOT Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Tahun 2008.
- Modul TOT POPPK di Puskesmas Depkes RI Tahun 2005.
- Alat tulis
5. Alat dan Bahan
- Kartu stok
- Buku
- Lemari penyimpanan obat yang mempunyai kunci
- Rak penyimpanan obat
- Lemari pendingin/es
- Pengatur/pengukur suhu ruangan
- Vallet
1. Setelah diterima, obat diperiksa keadaan fisik dan tanggal
6. Prosedur /
kadaluwarsanya.
Langkah-langkah
2. Mencatat obat yang diterima pada register penerimaan obat.
3. Memasukkan data obat ke kartu stok/kendali obat yang memuat :
- Asal obat (tempat perolehan obat)
- Waktu penerimaan obat (hari, tanggal, bulan dan tahun)
- Jumlah obat yang diterima, jumlah obat yang tersisa sebelumnya dan
jumlah keseluruhan obat pada waktu ini (kolom mutasi obat)
- Nomor batch obat
- Waktu kadaluwarsa obat (tanggal, bulan dan tahun), dan

1/3
 - Tanda tangan petugas
4. Mengatur dan menyusun obat pada tempat penyimpanan obat dengan tata
cara penyimpanan obat yang benar
4.1. Penyimpanan obat pada lemari obat : Obat disimpan pada
lemari/rak penyimpanan pada suhu kamar, terhindar dari sinar
matahari dan kering, berdasarkan :
a. Bentuk sediaan dan kemasan :
- Alat kesehatan dan BAHP disimpan pada rak tersendiri.
- Obat-obat cairan antiseptik dan disenfektan disimpan pada
bagian rak paling bawah.
- Obat sediaan tablet dan kapsul dalam kemasan doos
disimpan pada bagian rak tersendiri.
- Obat sediaan tablet dan kapsul dalam kemasan kaleng
disimpan pada bagian rak tersendiri.
- Obat sediaan syrup dan obat luar (salep, cream, bedak,
tetes) disimpan pada bagian rak paling atas.
- Obat sediaan injeksi disimpan pada rak/lemari tersendiri
b. Golongan obat :
- Untuk obat obat golongan psikotropika dan narkotika
disimpan pada lemari tersendiri dan terkunci.
- Obat KB disimpan di lemari tersendiri.
4.2. Obat-obat yang memerlukan penyimpanan dengan suhu dingin
disimpan di lemari es/kulkas seperti sediaan suppositoria, vaksin
dll.
5. Letakkan obat pada tempat penyimpanan dengan cara :
- Susun obat berurutan mengikuti abjad nama obat (A-Z) secara berurutan.
 Obat disusun mulai dari rak paling atas sebelah kiri, diikuti
seterusnya kekanan.
 Setiap rak dibawahnya (no. 2 dst) mengikuti susuan obat rak
diatasnya.
- Letakkan obat berdasarkan urutan waktu kadaluwarsa dan waktu
penerimaan obat.
- Obat yang waktu kadaluwarsanya paling dekat diletakkan pada baris
terdepan atau paling atas.
- Obat yang mempunyai waktu kadaluwarsa dekat dan diterima
belakangan diletakkan di baris terdepan/atas.
- Obat yang mempunyai waktu kadaluwarsa masih lama dan diterima
lebih dahulu diletakkan di belakang/bawah.
- Obat yang letaknya didepan atau paling atas dikeluarkan terlebih dahulu.
- Obat yang letakknya dibelakang atau dibawah dikeluarkan belakangan.

2/3
 6. Obat-obat yang fast moving (sering digunakan) disimpan di meja tempat
penyiapan obat dengan menggunakan wadah botol atau kotak obat.
7. Penyimpanan obat fast moving pada meja pelayanan dilakukan secara
alfabetis dan berdasarkan jenis sediaan.

7. Diagram alir -
-
8. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
- Gudang
1. Unit Terkait
- Rawat inap/ UGD
- Kamar bersalin
- Pustu/Poskesdes
- Kartu stok
1. Dokumen terkait
- Buku catatan obat rusak atau kadaluwarsa

2. Rekaman historis
perubahan

No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai

diberlakukan

3/3