Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN OBAT DAN

BMHP
No. Dokumen: /PKM-WBR/SOP-
S UKP
O No. Revisi :
P TanggalTerbit :
Halaman :1/2

PUSKESMAS
WABOROBO
ASFIANI,AMKL
NIP 19701225 199703 2 007

1. Pengertian Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara


menempatkan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan yang diterima
pada tempat yang aman dan dapat menjamin mutunya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas pengelola obat dalam melakukan proses
penyimpanan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Waborobo Nomor : /PKM-WBR/SK/01/2023
tentang Pedoman Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Waborobo
4. Referensi - Modul TOT Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas tahun 2008
- Petunjuk Teknis Pelayanan Standar Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas Tahun 2019 Kementrian Kesehatan RI
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 26
Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas;
5. Alat dan - LPLPO
Bahan
- Obat
- Bahan Obat habis Pakai
- Kartu stok obat
6. Langkah- 1. Petugas farmasi menyimpan sediaan obat dan BMHP baik dari
Langkah
pengadaan IFK maupun pengadaan mandiri dengan mencatat kedalam
kartu stok obat.
2. Petugas farmasi menyimpan obat berdasarkan bentuk sediaan, diurut
berdasarkan efek farmakologis dan secara alfabetis.
3. Petugas farmasi menyimpan obat dengan memperhatikan kaidah
penyimpanan obat FEFO dan FIFO. Obat diberikan penandaan khusus
sesuai masa kedaluwarsanya:
- Hijau : apabila masa kadaluarsa >12 bulan
- Kuning : apabila masa kadaluarsa 3 - 12 bulan
- Merah apabila masa kadaluarsa < 3 bulan
4. Petugas Farmasi memastikan obat yang mudah pecah tetap di dalam
kotaknya (vial, ampul).
5. Petugas Farmasi menyimpan obat narkotika dan obat psikotropika
sesuai ketentuan yang berlaku yaitu :
- Menggunakan lemari penyimpanan yang terpisah dengan obat lain
- Lemari terbuat dari bahan yang kuat sesuai ukuran yang telah
ditetapkan untuk Lemari Psikotropika
- Lemari narkotika-psikotropika memiliki sistem dua kunci dan dua
orang yang bertanggung jawab memegang kunci tersebut
- Apabila penanggung jawab kunci berrhalangan hadir, maka
pelimpahan kunci tersebut diberikan kepada petugas lain dengan
penuh tanggung jawab
6. Petugas Farmasi menyimpan obat yang termolabil (disimpan pada
suhu sejuk) ke dalam lemari pendingin / kulkas.
7. Pemberian label khusus untuk obat high alert (elektrolit konsentrasi
tinggi, obat rupa dan ucapan mirip / NORUM atau Look Alike Sound
Alike / LASA).
8. Petugas melakukan stock opname setiap bulan serta pengecekan
kondisi fisik dan tanggal kedaluwarsa sediaan farmasi dan BMHP
untuk menyusun laporan persediaan obat dan LPLPO.
1. Bagan Alir Petugas farmasi menyimpan sediaan obat
dan BMHP baik dari pengadaan IFK menyimpan obat
maupun pengadaan mandiri dengan berdasarkan bentuk sediaan,
mencatat kedalam kartu stok diurut berdasarkan efek
farmakologis dan secara
alfabetis.
.

menyimpan obat dengan memperhatikan kaidah


penyimpanan obat FEFO dan FIFO
.

Petugas Farmasi memastikan obat yang mudah pecah tetap di


dalam kotaknya (vial, ampul).

menyimpan obat narkotika dan obat psikotropika sesuai


ketentuan yang berlaku

menyimpan obat yang termolabil (disimpan pada suhu


sejuk) ke dalam lemari pendingin / kulkas.

Pemberian label khusus untuk obat high alert


(elektrolitkonsentrasi tinggi, obat rupa dan ucapan mirip /
NORUM atau Look Alike Sound Alike / LASA).

Melakukan stock opname setiap bulan untuk menyusun laporan


persediaan obat dan LPLPO

2. Hal-hal Yang -
perlu
diperhatikan
3. Unit Terkait 1. Apotek dan Gudang Puskesmas
4. Dokumen LPLPO, Kartu Stok Obat, Buku Register Obat
Terkait
5. Rekaman
Historis N Isi Tanggal mulai di
Yang di ubah
Perubahan o Perubahan berlakukan

Anda mungkin juga menyukai