No.Revisi :01
SOP
Tgl. Terbit : 3 Februari 2019
Halaman :4
1. Pengertian Penyimpanan obat adalah suatu kegiatan menyimpan obat yang diterima agar
aman , terhindar dari kerusakan baik fisik maupun kimia sehingga mutunya
terjamin.
2. Tujuan Untuk menjaga kualitas/mutu obat (tidak rusak,tidak kadaluarsa),memastikan
keamanan obat(tidak hilang),memudahkan monitoring jenis dan jumlah obat
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Krejengan Nomor : 440 /114 /SK/
426.102/ 2019 Tentang Pelayanan Kefarmasian
4. Referensi Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2004.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
Peraturan Menteri Kesehatan No 74 th 2016 tentang Pedoman Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas
5. Prosedur 1. Petugas farmasi mempersiapkan ruangan penyimpanan obat sesuai
standard al:
- dilengkapi AC untuk mengontrol suhu dan kelembaban udara
- dilengkapi dengan teralis dan pintu yang dikunci untuk menjaga
keamanan obat.
- Pencahayaan cukup.
- korden untuk melindungi obat dari sinar matahari secara langsung.
- di lengkapi Palet sebagai alas untuk obat dalam kardus yang ditata
di atas lantai
- Terdapat lemari pendingin dengan suhu 2-8 C untuk menyimpan
suppositoria,serum (ATS,ABU), Oksitosin inj,metiergometrin
inj,ephineprin inj.
- Lemari Narkotik dan Psikotropik.
2. Petugas farmasi menyimpan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan
4/1
yang diterima puskesmas pada rak yang sesuai dikelompokkan
berdasarkan kelas terapi, bentuk sediaan dan disusun secara alphabetis.
3. Petugas farmasi menyimpan obat pada kondisi suhu penyimpanan yang
sesuai, misal sediaan serum, vaksin, supositoria ,injeksi yang disimpan
pada suhu dibawah 20 C di lemari pendingin.
4. Petugas farmasi menyimpan obat golongan narkotik dan psikotropik pada
lemari khusus dengan pintu ganda yang terkunci.
5. Petugas farmasi menyimpan obat dengan dirotasi menggunakan system
FIFO (obat yang diterima lebih dulu digunakan lebih dulu) dan FEFO
(Obat dengan tanggal ED lebih pendek digunakan lebih dulu)
6. Petugas farmasi memberi penandaan khusus pada obat High Alert (obat
yang memerlukan kewaspadaan tinggi) dan obat dengan
penyebutan/Nama dan rupa mirip/LASA ( Look Alike Sound Alike) dan
melakukan double check untuk mencegah salah pengambilan obat.
7. Petugus farmasi meletakkan obat yang disimpan di atas lantai di atas
palet,dan tinggi tumpukan dus sebaiknya harus sesuai dengan petunjuk.
8. Petugas farmasi mencatat nama, jumlah, nomor batch,sumber dana,
tahun pengadaan tanggal kadaluwarsa sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan yang diterima dalam kartu stok
9. Petugas farmasi mencatat setiap pengeluaran obat dari gudang farmasi
pada SBBK dan kartu stok.
4/4
6. Diagram Alir
Petugas farmasi mempersiapkan ruangan gudang obat sesuai
standard
Petugas farmasi memberi penandaan khusus pada obat yang penyebutan dan rupa
mirip/LASA dan High Alert untuk obat obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi,serta
Double Check untuk mencegah salah pengambilan obat.
4/3
4/4