Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN MINGGUAN

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

ACARA 7
WATERPASS

NAMA : Laode Nur Hamid Dewanto Putra


NIM : 2209026030
KELOMPOK : 6 (ENAM)
ASISTEN : Aprianto Aris Sendana
NIM : 1909056021

LABORATORIUM GEOLOGI DAN SURVEI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu ukur tanah adalah suatu cabang dari keilmuan Geodesi yang khusus mempelajari
sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran (surveying)
guna mendapatkan hasil akhir yakni sebuah peta. Pengukuran ini dilakukan terhadap
detil-detil alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) dan juga posisi
secara vertikal (z). Survei melalui ilmu ukur tanah diadakan sebagai upaya atau cara
untuk dapat mengetahui topografi bumi dan laut. Seperti yang diketahui bersama bahwa
keadaan permukaan bumi ini tidak selalu rata. tetapi cenderung bergelombang karena
bumi tersebut terdiri dari pegunungan, perbukitan dan lembah

Berdasarkan plane surveying digolongkan menjadi beberapa survei, salah satunya


adalah pengukuran topografi. Pengukuran topografi merupakan istilah yang
dipergunakan sebagai terjemahan dari kata "Topographic Surveying". Topografi sendiri
dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan penentuan tempat kedudukan baik secara
horizontal maupun vertikal pada segala sesuatu yang terdapat pada permukaan areal
tanab yang diukur. Crest adalah kepala slope dan juga toe adalah kaki slope. Crest Toe
adalah pertemuan antara kepala dan kaki slope. BM sering juga disebut Bench Mark
titik kontrol geodesi yang merupakan titik acuan yang dipakai dalam melakukan
pengukuran (survei) topografi.

Oleh karena itu, Pada praktikum kali ini yaitu Progres Lahan dan Perhitungan Volume
di lapangan diperlukan ketelitian yang cukup tinggi agar hasilnya detail sehingga hasil
yang didapatkan dapat akurat. Praktikum ini dilakukan guna menambah pengetahuan
mengenai ilmu ukur tanah khusunya mengenai cara menghitung lahan dan cara
menghitung volumenya

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum Ilmu Ukur Tanah acara 6 mengenai “Progres Lahan dan
Perhitungan Volume " kali ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui elevasi dari toe 1 dan crest 1
2. Untuk mengetahui nilai x dan y pada titik detail A, B, C, D, E.
3. Untuk mengetahui fungsi dan hasil dari pengukuran volume.

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Untuk beberapa proyek teknik sipil, tidak lepas dari pengukuran jarak-jarak, dan
pengukuran dilakukan pada umumnya ialah pengukuran jarak dalam skala besar.
Menjelaskan tentang pengukuran garis lurus di lapaangan itu tidak lari dari alat ukur rol
meter maupun peralatan lain juga. Hal ini juga salah satu dari keterampilan ilmu ukur
tanah tersebut. Pemakaian aplikasi dari objek tiga dimensi sangat penting untuk
konstruksi, perencanaan, rekonstruksi. Dimensi dari objek memiliki, tinggi, lebar, dan
panjang yang berkaitan dengan koordinat tiga dimensi (X,Y Z). Pembuatan
pengambilan data dalam pengaplikasian tiga dimensi dari suatu objek bisa dilaksanakan
dengan berbagai model pemetaan yang identik dengan peralatan yang dipakai (Miswar
Tumpu, 2021).

Transit atau teodolit adalah instrument yang digunakan untuk mengukur sudut-sudut
horizontal dan vertikal. Di Eropa, mula-mula dipakai istilah 'transit teodolit' untuk jenis
instrument ukur ini. Teodolit mempunyai beberapa keuntungan yaitu lebih ringan,
mudah dibaca, dil sehingga mampu mendominasi keberadaan transit ala Amerika
Selanjutnya, buku ini menggunakan isitilah teodolit. Theodolit banyak digunakan untuk
berbagai keperluan. e.g mengukur sudut horisontal dan vertikal, membuat garis lurus,
mengukur bearing, mengukur jarak horizontal dan vertikal, menentukan arah utara.
teodolit sering disebut instrumen universal (Andrew Stefano, 2019)

Sebuah alasan penting mengaya sebidang tanah dihitung luasnya adalah karena ukuran
kaas dalam acre atau foot persegi dimasukkan dalam akta tentang hak milik atas tanah.
Tujuan lain adalah untuk menentukan ukuran luas wilayah dalam acre, serta berapa yard
persegi permukaan harus diratakan, diperkeras, ditebari tanaman atau ditanami rumput.
Sebuah penerapan khusus adalah penentuan luas untuk hitungan volume pekerjaan
tanah, Dalam pengukuran tanah data ukuran has dianggap adalah proyeksi wilayah pada
hidang horisontal (Russell Brinker, dkk, 2000)

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
Galian dan timbunan (cut and fill) merupakan proses pengerjaan tanah dengan cara
menggali sejumlah massa tanah untuk kemudian ditimbun di tempat lain. Pada suatu
proyek konstruksi, pekerjaan galian dan timbunan tanah (cut and fill) hampir tidak
pernah dapat dihindarkan. Hal tersebut diakibatkan adanya perbedaan letak permukaan
tanah asli dan permukaan tanah rencana yang disebabkan topografi daerah yang
berbeda-beda. Kedua proses galian dan timbunan (cut and fill) dilakukan di satu lokasi
yang menjadi target pengerjaan. Pekerjaan galian dan timbunan (cut and fill)
memerlukan perencanaan sehingga jumlah tanah yang dibuang atau diambil di tempat
lain tidak kurang atau lebih sehingga mengurangi biaya transportasi. Perencanaan
pekerjaan galian dan timbunan (cut and fill biasanya dilakukan setelah dilakukan
pengukuran pada lahan sehingga diperoleh peta situasi yang dilengkapi dengan garis-
garis kontur atau diperoleh langsung dari lapangan melalui pengukuran sipat datar profil
melintang sepanjang koridor jalur proyek atau bangunan (Pratama, 2017).

Peta rupa bumi topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur alam dan unsur-
unsur buatan manusia di permukaan bumi. Unsur-unsur tersebut dapat diidentifikasikan
dan pada umumnya diusahakan dapat diperlihatkan pada posisi yang sebenarnya dengan
menggunakan rumus seperti matematika pemetaan, seperti koordinat peta, proyeksi
peta, skala peta dan batas biidang liputan peta. Peta digital merupakan salah satu
informasi permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk gambar dengan melibatkan
unsur skala sebagai acuan untuk memperoleh ukuran yang sebenarnya di lapangan,
yang seluruh tahapan produksinya menggunakan teknik digital (Iswandi, 2016).

Pada dasarnya prinsip perhitungan volume material penambangan menggunakan prinsip


perhitungan volume dari permukaan tanah eksisting original ke permukaan tanah
rencana design. Perhitungan volume tersebut dapat dilakukan beberapa metoda yaitu
metoda cut and fill dan metoda komposit. Metoda cut and fill adalah pekerjaan
memotong tanah atau menurunkan elevasi tanah sesuai dengan yang direncanakan.
Metode ini menghitung volume dari DTM yang dibentuk Jaring –jaring segitiga ini
yang akan membentuk suatu geometri prisma dari dua surface. Surface dibedakan
menjadi dua yaitu original atau base surface dan surface design. (Iswandi, 2016)

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
Menurut Kuddi, 2015. Ada beberapa metode dalam menghitung volume tanah. Salah
satunya adalah metode potongan melintang rata-rata. Metode potongan melintang rata-
rata sering disebut juga metode cross section, merupakan teknik perhitungan yang
berbeda dibandingkan dengan metode grid maupun metode death area, teknik ini tidak
menghitung volume dari atas ke bawah melainkan menghitung volume dengan cara
irisan vertikal dipotong secara teratur dengan interval tertetu. volume merupakan hasil
perkalian dan jarak atau interval terhadap rata-rata luasan area hasil potongan. Rumus
yang digunakan yaitu :

A 1+ A 2
V =D × ..............................................(2.1)
2
Ket:
V =Volume (m3)
A =Luas Hasil Potongan (m2)
D =Jarak/Interval (m)

Lereng tambang terbuka secara kasat mata tidak berbeda dengan lereng – lereng lain
yang sering dilihat di tempat lain, namun secara terminologi lereng yang ada di tambang
terbuka cukup unik. Jenis lereng bukaan tambang terdiri atas beberapa geometri sebagai
berikut single slope, lereng tunggal yang terbentuk dari satu jenjang bench yang terdiri
dari tinggi lereng (sama dengan tinggi bench), sudut lereng, kaki lereng Toe, dan siku
lereng Crest. Inter-ramp slope, lereng yang terbentuk antar jalan tambang, dapat
terbentuk dari beberapa jenjang benches. Lereng keseluruhan Overall Pit Slope, lereng
yang terbentuk dari Crest teratas dan Toe terbawah, dengan tinggi total lereng sama
dengan kedalaman bukaan tambang (Dewanti dkk, 2015).

Surpac diperuntukkan untuk kebutuhan tambang dalam melakukan analisa dan


perhitungan cadangan sumber daya, desain tambang dan lainnya yang berhubungan
dengan perencanaan penambangan.Software ini dapat mengkombinasikan data hasil
analisa pemboran, posisi dan data topografi sehingga menjadi data sumber daya yang
terukur dengan metoda matematika tertentu (Iswanfi, dkk, 2016).

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

1.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
1. Waterpass
2. Statif
3. Rambu Ukur
4. Kompas
5. Payung
6. Patok
7. Meteran

3.1.2 Bahan
1. Buku Lapangan
2. Bolpoin
3. Modul Praktikum Acara 6
4. Formulir Pengambilan Data Lapangan

3.2 Prosedur Percobaan


1. Ditentukan daerah yang akan diukur.
2. Diberdirikan waterpass tepat diatas patok.
3. Disentring waterpass dengan menyeimbangkan sekrup A, B, dan C agar nivo
kotak dapat seimbang.
4. Ditembak waterpass kearah rambu ukur sejauh jarak yang ditentukan disudut 0°
dan 180° derajat lalu dicatat hasilnya.
5. Ditembak waterpass ke sudut 90° dan 270° dengan jarak yang ditentukan.
6. Dicatat hasil penembakan tersebut.

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa:


1. Berdasarkan praktikum Perpetaan tentang Progres Lahan & Perhitungan Volume,
didapatkan hasil elevasi dari toe 1 dan crest 1. Hasil perhitungan menggunakan
sebuah Microsoft Excel. Pengambilan toe dan crest berdekatan dimana toe berada
dibawah dan crest diatas toe. Nilai elevasi toe 1 adalah 66,01886253, 65,85994528,
65,80331984, 65,77271311 dan nilai crest 1 adalah 66,06949428, 65,98447866,
66,14180921, 66,12576071.
2. Berdasarkan praktikum Perpetaan tentang Progres Lahan & Perhitungan Volume,
didapatkan hasil nilai x dan y pada titik detail A, B, C, D, E. Nilai x yakni
516499,4791, 516499,4804, 516499,481, 516500,4946, 516500,4957. Nilai y yakni
9948373,942, 9948373,943, 9948373,943, 9948371,952, 9948371,951.
3. Berdasarkan praktikum Perpetaan tentang Progres Lahan & Perhitungan Volume,
didapatkan fungsi dan hasil dari pengukuran volume. Terdapat tiga metode untuk
menghitung volume tanah dan data ukur yaitu dengan menggunakan luas penampang
melintang, garis kontur, dan menggunakan tinggi titik untuk menghitung volume
dengan menggunakan luas penampang melintang dapat dilakukan dengan rumus
volume dan area, volume trapedal, volume chimpset dan prismodal. Untuk
menghitung volume dengan menggunakan tinggi disebut juga dengan borrow pit dari
suatu daerah harus dilakukan dengan Pengukuran tinggi pada titik-titik yang letaknya
teratur yaitu berbentuk kisi-kisi dengan jarak tertentu, melalui hasil perhitungan
menggunakan surfac, didapatkan hasil volume tanah yang dikeruk atau di cut
sebanyak 9328.721 m3.

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
5.2 Saran

Adapun saran pada praktikum kali ini sebagai berikut:


1. Sebaiknya praktikan memahami penggunaan waterpass.
2. Sebaiknya praktikan lebih memahami lagi mengenai perhitungan data.
3. Sebaiknya praktikan lebih teliti lagi didalam mengolah data.

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
DAFTAR PUSTAKA

Brinker RC, dkk. 2000. Dasar-Dasar Pengukuran Tanah. Edisi ke-7. Erlangga.
Ciracas, Jakarta

Dewanti, dkk. 2015. Analisis Produksi Material Sipil Dan Overburden Pada Disposal
Area PT. Vale Indonesia, Tbk. (2):1.

Kuddi, Gia Rossalia Sangle. 2015. Studi Perbandingan Anggaran Biaya Pada Proyek
Pembangunan Rumah Khusus Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) dan TNI di Kabupaten Dogiyai Prov. Papua Sebagai Upaya
Meningkatkan Keuntungan Kontraktor. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.

Pratama. 2017. Analisa Volume Galian Dan Timbunan Pada Perencanaan Lahan
Parkir Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan. Politeknik Negeri
Balikpapan Jurusan Teknik Sipil

Stefano A. 2019. Ilmu Ukur Tanah I. Edisi ke-1. Garis Putih Pratama. Makassar

Tumpu M, dkk. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Ukur Tanah. Edisi ke-6. Yayasan Kita
Menulis.
Medan.

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
LAMPIRAN KEGIATAN

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3


Mencatat Hasil Penembakan Mengukur Jarak Persiapan Alat

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6


Rambu Man Proses Penembakan Daerah Pengamatan

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6
LAMPIRAN BUKU DAN JURNAL

Laode Nur Hamid Dewanto Putra


2209026030
Kelompok 6

Anda mungkin juga menyukai