ACARA 7
WATERPASS
Ilmu ukur tanah adalah suatu cabang dari keilmuan Geodesi yang khusus mempelajari
sebagian kecil dari permukaan bumi dengan cara melakukan pengukuran (surveying)
guna mendapatkan hasil akhir yakni sebuah peta. Pengukuran ini dilakukan terhadap
detil-detil alam maupun buatan manusia meliputi posisi horizontal (x,y) dan juga posisi
secara vertikal (z). Survei melalui ilmu ukur tanah diadakan sebagai upaya atau cara
untuk dapat mengetahui topografi bumi dan laut. Seperti yang diketahui bersama bahwa
keadaan permukaan bumi ini tidak selalu rata. tetapi cenderung bergelombang karena
bumi tersebut terdiri dari pegunungan, perbukitan dan lembah
Oleh karena itu, Pada praktikum kali ini yaitu Progres Lahan dan Perhitungan Volume
di lapangan diperlukan ketelitian yang cukup tinggi agar hasilnya detail sehingga hasil
yang didapatkan dapat akurat. Praktikum ini dilakukan guna menambah pengetahuan
mengenai ilmu ukur tanah khusunya mengenai cara menghitung lahan dan cara
menghitung volumenya
Adapun tujuan dari praktikum Ilmu Ukur Tanah acara 6 mengenai “Progres Lahan dan
Perhitungan Volume " kali ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui elevasi dari toe 1 dan crest 1
2. Untuk mengetahui nilai x dan y pada titik detail A, B, C, D, E.
3. Untuk mengetahui fungsi dan hasil dari pengukuran volume.
Untuk beberapa proyek teknik sipil, tidak lepas dari pengukuran jarak-jarak, dan
pengukuran dilakukan pada umumnya ialah pengukuran jarak dalam skala besar.
Menjelaskan tentang pengukuran garis lurus di lapaangan itu tidak lari dari alat ukur rol
meter maupun peralatan lain juga. Hal ini juga salah satu dari keterampilan ilmu ukur
tanah tersebut. Pemakaian aplikasi dari objek tiga dimensi sangat penting untuk
konstruksi, perencanaan, rekonstruksi. Dimensi dari objek memiliki, tinggi, lebar, dan
panjang yang berkaitan dengan koordinat tiga dimensi (X,Y Z). Pembuatan
pengambilan data dalam pengaplikasian tiga dimensi dari suatu objek bisa dilaksanakan
dengan berbagai model pemetaan yang identik dengan peralatan yang dipakai (Miswar
Tumpu, 2021).
Transit atau teodolit adalah instrument yang digunakan untuk mengukur sudut-sudut
horizontal dan vertikal. Di Eropa, mula-mula dipakai istilah 'transit teodolit' untuk jenis
instrument ukur ini. Teodolit mempunyai beberapa keuntungan yaitu lebih ringan,
mudah dibaca, dil sehingga mampu mendominasi keberadaan transit ala Amerika
Selanjutnya, buku ini menggunakan isitilah teodolit. Theodolit banyak digunakan untuk
berbagai keperluan. e.g mengukur sudut horisontal dan vertikal, membuat garis lurus,
mengukur bearing, mengukur jarak horizontal dan vertikal, menentukan arah utara.
teodolit sering disebut instrumen universal (Andrew Stefano, 2019)
Sebuah alasan penting mengaya sebidang tanah dihitung luasnya adalah karena ukuran
kaas dalam acre atau foot persegi dimasukkan dalam akta tentang hak milik atas tanah.
Tujuan lain adalah untuk menentukan ukuran luas wilayah dalam acre, serta berapa yard
persegi permukaan harus diratakan, diperkeras, ditebari tanaman atau ditanami rumput.
Sebuah penerapan khusus adalah penentuan luas untuk hitungan volume pekerjaan
tanah, Dalam pengukuran tanah data ukuran has dianggap adalah proyeksi wilayah pada
hidang horisontal (Russell Brinker, dkk, 2000)
Peta rupa bumi topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur alam dan unsur-
unsur buatan manusia di permukaan bumi. Unsur-unsur tersebut dapat diidentifikasikan
dan pada umumnya diusahakan dapat diperlihatkan pada posisi yang sebenarnya dengan
menggunakan rumus seperti matematika pemetaan, seperti koordinat peta, proyeksi
peta, skala peta dan batas biidang liputan peta. Peta digital merupakan salah satu
informasi permukaan bumi yang disajikan dalam bentuk gambar dengan melibatkan
unsur skala sebagai acuan untuk memperoleh ukuran yang sebenarnya di lapangan,
yang seluruh tahapan produksinya menggunakan teknik digital (Iswandi, 2016).
A 1+ A 2
V =D × ..............................................(2.1)
2
Ket:
V =Volume (m3)
A =Luas Hasil Potongan (m2)
D =Jarak/Interval (m)
Lereng tambang terbuka secara kasat mata tidak berbeda dengan lereng – lereng lain
yang sering dilihat di tempat lain, namun secara terminologi lereng yang ada di tambang
terbuka cukup unik. Jenis lereng bukaan tambang terdiri atas beberapa geometri sebagai
berikut single slope, lereng tunggal yang terbentuk dari satu jenjang bench yang terdiri
dari tinggi lereng (sama dengan tinggi bench), sudut lereng, kaki lereng Toe, dan siku
lereng Crest. Inter-ramp slope, lereng yang terbentuk antar jalan tambang, dapat
terbentuk dari beberapa jenjang benches. Lereng keseluruhan Overall Pit Slope, lereng
yang terbentuk dari Crest teratas dan Toe terbawah, dengan tinggi total lereng sama
dengan kedalaman bukaan tambang (Dewanti dkk, 2015).
3.1.2 Bahan
1. Buku Lapangan
2. Bolpoin
3. Modul Praktikum Acara 6
4. Formulir Pengambilan Data Lapangan
5.1 Kesimpulan
Brinker RC, dkk. 2000. Dasar-Dasar Pengukuran Tanah. Edisi ke-7. Erlangga.
Ciracas, Jakarta
Dewanti, dkk. 2015. Analisis Produksi Material Sipil Dan Overburden Pada Disposal
Area PT. Vale Indonesia, Tbk. (2):1.
Kuddi, Gia Rossalia Sangle. 2015. Studi Perbandingan Anggaran Biaya Pada Proyek
Pembangunan Rumah Khusus Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah
(MBR) dan TNI di Kabupaten Dogiyai Prov. Papua Sebagai Upaya
Meningkatkan Keuntungan Kontraktor. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin.
Pratama. 2017. Analisa Volume Galian Dan Timbunan Pada Perencanaan Lahan
Parkir Gedung Direktorat Politeknik Negeri Balikpapan. Politeknik Negeri
Balikpapan Jurusan Teknik Sipil
Stefano A. 2019. Ilmu Ukur Tanah I. Edisi ke-1. Garis Putih Pratama. Makassar
Tumpu M, dkk. 2021. Dasar-Dasar Ilmu Ukur Tanah. Edisi ke-6. Yayasan Kita
Menulis.
Medan.