Anda di halaman 1dari 1

1).

Silahkan saudara diskusikan perbedaan hukum objektif dan hukum subjektif beserta
contohnya!.

Jawab :

Hukum objektif merupakan ketentuan yang mengatur hubungan antara dua orang atau
lebih yang berlaku umum dan merupakan bagian dari isi atau substansi peraturannya yang
mengandung berbagai larangan serta sanksi bagi para pelanggarnya. Hukum objektif tidak
hanya mengatur hubungan hukum antara anggota masyarakat, tetapi juga mengatur hubungan
antara anggota masyarakat dengan masyarakat, serta antara masyarakat dengan negara.
Norma hukum ini berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dan memberikan sanksi hukum
yang setara terhadap pelanggarnya. Adapun beberapa contoh bidang hukum yang termasuk
dalam kategori hukum objektif ialah hukum pidana,hukum perdata,hukum lingkungan,hukum
dagang, dan bidang hukum lainnya.

Sedangkan, hukum subyektif adalah hukum yang berasal dari hukum obyektif dan
berlaku untuk satu orang maupun lebih. Hukum ini merupakan perwujudan (konkretisasi)
dari hukum objektif, yang tertuju kepada subjek hukum atau orang yang melaksanakan
hukum tersebut. Hukum ini merupakan hak atau kepentingan individu maupun kelompok
yang diakui oleh hukum. Dalam konteks hukum, hukum subjektif mengacu pada hak-hak
yang dimiliki oleh individu atau kelompok dalam masyarakat. Hak dan kewajiban seseorang
yang diperoleh karena saling mengadakan hubungan hukum inilah yang dinamakan hukum
subyektif. Adapun contoh dari hukum subyektif ialah seperti hak milik, hak cipta, dan hak-
hak asasi manusia (HAM).

2). Silahkan saudara diskusikan hubungan antara hak dengan kewajiban,

Jawab :

Hak dan kewaijban merupakan dua konsep hukum yang tidak dapat dipisahkan
karena saling memiliki keterkaitan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Jika
hak dapat diperoleh maka terdapat kewajiban yang harus dipenuhi atau dilaksanakan. Dalam
hukum, hak memiliki pengertian wewenang yang diberikan obyek hukum kepada subyek
hukum. Misalnya, wewenang yang diberikan obyek hukum contohnya adalah wewenang
untuk memiliki dan memanfaatkan suatu benda atau properti seperti rumah, mobil, atau
tanah (hak kepemilikan), hak orangtua untuk mengasuh dan membesarkan anak-anak
mereka (hak asuh),dan hak bagi karyawan yang mengambil waktu libur atau cuti yang telah
diatur dalam undang-undang (hak cuti). Demikian, beberapa contoh dari hak yang tidak
dapat dipisahkan dari kewajiban karena saling memiliki keterkaitan yang erat serta saling
mempengaruhi satu sama lainnya.

Sumber Referensi : Bahan Ajar ISIP4130 Edisi 4,Modul 5.4-5.30, Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai