Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENERAPAN TARGET COSTING UNTUK PENGENDALIAN BIAYA

SERVICE ( Studi Kasus Pada CV. Mahakam Jaya Safety )

Oleh :

Widya Lestari
Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
Email : widyalestari318@gmail.com

ABSTRACT

Target costing is determining the expected cost of a product based on competitive prices, so
that the product will be able to obtain the expected profit. This study aims to find out the process of
cost control service using target costing system and its impact on corporate profits. The research
was conducted on the CV. Mahakam Jaya Safety which is located in the village of Sungai Pinang in
Jl. A proclamation no. 78 Samarinda. CV. Mahakam Jaya Safety is one of the companies engaged in
services which service tube fire extinguishers or a fire extinguisher. Pursuant to the results of
research conducted, the authors conclude that the presence of target costing, the company can
exercise control over the cost better than the method which has been used by the company. Proven
by an increase in profits from the company.

Keywords : Target Costing

PENDAHULUAN

Tantangan terbesar bagi seorang timbulah perbedaan harga. Dari perbedaan harga
pengusaha dalam bidang jasa salah satunya tersebut maka manajemen perlu menganalisis
dalam usaha service tabung apar saat ini adalah biaya service dan perencanaan agar harga dapat
dalam meningkatkan keunggulan kompetitif terealisasikan.
perusahaannya. Hal ini disebabkan karena
Target costing lebih menguntungkan
persaingan yang sangat tajam dan ketat, saat ini
secara sistematis dan efektif bila diterapkan
khususnya di wilayah Samarinda, Kalimantan
dalam perencanaan. Dikarenakan perusahaan
Timur. Karena sekarang ada lebih dari sepuluh
dapat meminimalkan biaya dalam proses service
perusahaan yang bergerak dibidang jasa service
dan dapat mencapai tujuan perusahaan dalam
tabung apar. Dengan adanya pesaing maka akan
rangka meningkatkan laba perusahaan, yang berfungsi menyajikan informasi
kuantitatif yang pada dasarnya
pada akhirnya dapat membawa dampak terhadap
bersifat keuangan dari suatu
tingkat harga yang kompetitif. satuan usaha atau organisasi
tertentu, informasi tersebut akan
Dasar pengunaan konsep target costing dapat dipakai oleh pihak
eksternal maupun pihak internal
dalam masalah ini, karena kekuatan pasar untuk pengambilan keputusan
memberi pengaruh besar terhadap tingkat harga, dengan memilih beberapa
alternatif.”
salah satu contohnya perusahaan yang menjadi
bahan penelitian ini yaitu CV. Mahakam Jaya
Safety. MJS yang bergerak dibidang jasa service Akuntansi manajemen timbul

tabung apar, dalam menentukan harga melihat karena akibat adanya kebutuhan akan

dari harga pesaing. Terbukti dengan informasi akuntansi yang dapat

dilakukannya penelitian terhadap beberapa membantu manajemen dalam memimpin

perusahaan di samarinda, terdapat perbedeaan suatu perusahaan yang semakin besar

harga yang menjadi penyebab dan semakin kompleks. Menurut Sucipto


(2004:2) “ akuntansi manajemen
Berdasarkan atas fenomena yang telah
merupakan suatu sistem informasi yang
diuraikan di atas, maka penulis meneliti tentang
mana dengan informasi ini manajemen
bagaimana pengendalian biaya service melalui
dapat mengambil keputusan-keputusan
penerapan Target Costing dapat mempengaruhi
dalam hal memimpin dan
Laba Perusahaan pada CV. Mahakam Jaya
mengendalikan kegiatan-kegiatan
Safety. Adapun tujuan penelitian adalah untuk
perusahaan.”
mengetahui bagaimana sistem penerapan target
costing pada CV. Mahakam Jaya Safety, dan Rudianto dalam Duward (2015:875)

pengaruh laba setelah penerapkan target costing. Akuntansi manajemen merupakan “ sistem alat,
yakni jenis yang informasi dihasilkannya
ditujukan kepada pihak- pihak internal organisasi,
DASAR TEORI seperti manajer keuangan, manajer produksi,
manajer pemasaran dan sebagainya guna
A. Akuntansi Manajemen
pengambilan keputusan internal organisasi.”
1. Pengertian Akuntansi Manajemen Maka dari itu akuntansi manajemen adalah

Dipandang dari segi aspek informasi informasi akuntansi yang dilakukan intern

menurut R.A. Supriyono dalam Sucipto (2004:2) perusahaan untuk merencanakan,

akuntansi dapat didefinisikan sebagai berikut : mengindentifikasi, pengendalian, evaluasi dan


pengambilan keputusan.
"Akuntansi adalah aktivitas yang
menghasilkan jasa yaitu 2. Konsep Biaya
a. Pengertian Akuntansi Biaya dikeluarkan untuk memproduksi
atau menyerahkan produk / jasa.
Akuntansi secara garis besar dapat dibagi
3) Pengambilan keputusan khusus
menjadi dua tipe yaitu akuntansi keuangan dan Pengambilan keputusan khusus
menyangkut masa yang akan
akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan
datang. Oleh karena itu informasi
merupakan dari tipe akuntansi itu sendiri yang relevan dengan
pengambilan keputusan selalu
melainkan terpisah dari dua tipe tersebut, namun
berhubungan dengan informasi
merupakan bagian dari keduanya. masa yang akan datang.
Mulyadi (2010:1) menyatakan bahwa : b. Pengertian biaya
“akuntansi biaya adalah proses pencatatan, Telah disebutkan sebelumnya bahwa
penggolongan, Peringkasan dan penyajian biaya objek biaya adalah biaya, yang dicatat,
pembuatan dan penjualan produk / jasa, dengan digolongkan, diringkas, dan disajikan oleh
cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. akuntansi biaya. Menurut Mulyadi (2010:8)
Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.” Dalam arti luas “ biaya adalah pengorbanan
Proses pencatatan, penggolongan, sumber ekonomi, yang di ukur dalam satuan
peringkasan dan penyajian, serta penafsiran uang, yang terjadi atau yang kemungkinan akan
informasi biaya adalah tergantung untuk siapa terjadi untuk tujuan tertentu.”
proses tersebut ditunjukan. Dalam hal ini proses Hansen dan Mowen dalam Udin (2014:15)
akuntansi biaya harus memperhatikan mengemukakan bahwa : “ biaya adalah kas atau
karakteristik akuntansi keuangan. Dengan nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk
demikian akuntansi biaya dapat merupakan barang atau jasa yang diharapkan membawa
bagian dari akuntansi keuangan. keuntungan masa ini dan masa datang untuk
Proses akuntansi biaya dapat ditujukan organisasi.”
pula untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam Sunarto dalam Udin (2014:15)
perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus mengatakan bahwa : “ biaya adalah harga pokok
memperhatikan karakteristik akuntansi atau bagiannya yang telah dimanfaatkan atau
manajemen. Dengan demikian akuntansi biaya dikonsumsi untuk memperoleh pendapatan.”
merupakan bagian dari akuntansi manajemen. Muqodim dalam Udin (2014:16)
Menurut Mulyadi (2007:7) akuntansi biaya mengatakan bahwa : “ biaya adalah aliran keluar
memiliki tiga tujuan pokok yaitu : atau penggunaan aktiva, atau terjadinya utang
1) Penentuan biaya produk (atau kombinasi di antara keduanya) dari
Umumnya ditunjukan untuk
memenuhi kebutuhan pihak luar penyerahan atau produksi barang, penyerahan
perusahaan dan untuk memenuhi jasa atau pelaksanaan kegiatan utama suatu
kebutuhan manajemen
2) Pengendalian biaya perusahaan.”
Pengendalian biaya harus c. Klasifikasi Biaya
didahului dengan penentuan
biaya yang seharusnya
Klasifikasi biaya yang sering dilakukan jual atau dikonsumsi, maupunbiaya pelaksanaan
untuk menyajikan informasi biaya dikemukakan atau pemberian jasa/pelayanan.”
oleh Sugiri dalam Udin (2014:17) sebagai Garrison, Noreen, dan Brewer dalam
berikut : Udin (2014:20) “ biaya produksi dibagi ke dalam
1. Klasifikasi biaya berdasarkan tiga kategori besar, yaitu : bahan langsung/bahan
fungsi perusahaan
baku (direct material), tenaga kerja langsung
2. Klasifikasi biaya berdasarkan
periode mempertemukan (direct labor), dan biaya overhead pabrik
dengan pendapatan
(manufacturing overhead).”
3. Klasifikasi biaya berdasarkan
dapat ditelusuri ke objek biaya b. Biaya Non Produksi
4. Klasifikasi biaya berdasarkan
Mulyadi (2010:16) mengatakan, “ biaya
hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan non produksi adalah biaya–biaya yang
5. Klasifikasi biaya berdasarkan
dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, seperti
kemampuan manajer untuk
mengendalikannya kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi
6. Klasifikasi biaya berdasarkan
dan umum.” Biaya non produksi digunakan
pengambilan keputusan
7. Klasifikasi biaya berdasarkan untuk tambahan pada biaya produksi untuk
dampak keputusan terhadap
menghitung total biaya produk.
kas keluar
e. Pengendalian Biaya
d. Metode Pengumpulan Biaya
Manajemen seringkali memerlukan data
Menurut Mulyadi (2007:13) “ dalam
biaya, baik mengenai sifat maupun jumlanya,
pembuatan produk atau penyerahan jasa terdapat
sebelum produksi dilakukan atau sebelum
dua kelompok biaya antara lain biaya produksi &
kontrak penjualaan disetujui. Data biaya seperti
biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya
pengumpulan biaya - biaya produksi yang
administari & umum, dll).”
ditentukan di muka salah satu tujuannya adalah
1. Biaya produksi
untuk pengendalian biaya. Trisnawati dalam
a. Pengertian Biaya Produksi
Athena (2010:37) menjelaskan bahwa
Sutrisno dalam Udin (2014:19)
“ Pengendalian biaya adalah tindakan yang
mengemukakan bahwa : “ biaya produksi adalah
dilakukan untuk mengarahkan aktivitas agar
biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan
tidak menyimpang dengan tujuan yang telah
baku menjadi produk selesai.”
ditetapkan sebelumnya.”
Munawir dalam Udin (2014:19)
mengungkapkan bahwa : “ Biaya produksi 3. Target Costing
(production cost) adalah biaya-biaya yang a. Pengertian Target Costing
berkaitan dengan pengolahan (manufacture) atau Menurut Mulyadi dalam Lucky (2011:18)
mengubah bahan baku menjadi barang yang siap menjelaskan bahwa “ target costing adalah suatu
metode penentuan biaya produk atau jasa yang
didasarkan pada harga yang diperkirakan dapat 6. Orientasi daur hidup produk
diterima oleh konsumen.” c. Tahap – tahap pelaksanaan target costing
Menurut Supriyono dalam Udin (2014:37)
Menurut Wiguna dan Sormin dalam Heri
Adapun tahap-tahap dari pelaksanaan/proses
(2013:18) “ target costing adalah penentuan
target costing yang dibagi menjadi 5 tahap, yaitu :
biaya yang diharapkan untuk suatu produk
1. Perencanaan korporasi.
berdasarkan harga yang kompetitif, sehingga
2. Pengembangan Proyek Produk Baru
produk tersebut akan dapat memperoleh laba
Tertentu.
yang diharapkan.”
3. Penentuan Rencana Dasar Untuk
Menurut Sulastiningsih & Zulkifli
Produk Baru Tertentu.
(2006:296) menjelaskan bahwa “ target costing
4. Rancangan Produk.
merupakan perencanaan produk untuk
5. Rencana Pemindahan Produk.
memberikan kepuasan customer dengan
d. Langkah – langkah dalam proses target
menentapkan biaya target sebagai biaya standar.”
costing
Tidak hanya itu target costing digunakan selama
Menurut Blocher, Chen dan Lin dalam
tahap perencanaan dan menuntun dalam
Lucky (2011:24) terdapat lima tahap dalam
pemilihan produk dan proses desain yang akan
pengimplementasikan target costing, antara lain :
menghasilkan suatu produk yang dapat
1. Menentukan harga pasar
diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada
2. Menentukan laba target yang
suatu tingkat laba yang dapat diterima serta
diharapkan
memberikan perkiraan harga pasar produk,
3. Menghitung biaya target (Target
volume penjualan dan tingkat fungsionalitas.
Costing) dengan perhitungan yaitu
b. Prinsip – Prinip Target Costing
harga jual target dikurang dengan laba
Menurut Witjaksono dalam Arwina
target.
(2012:17), dalam tahap proses target costing ini,
4. Menggunakan rekayasa nilai ( value
ada enam prinsip utama yang harus diperhatikan
Engineering )
dalam mengimplementasikan metode target
5. Menghitung Drifting Cost (biaya
costing sebagai pondasi utama atau sebagai
taksiran)
karakteristik dari metode tersebut, antara lain :
e. Kendala Penerapan target costing
1. Harga Menentukan Biaya atau price
Dari uraian di atas dapat dibayangkan
led costing.
bahwa penerapan target costing ternyata tidak
2. Fokus pada konsumen/pelanggan.
mudah. Adanya kendala yang kerap dikeluhkan
3. Fokus pada desain produk dan desain
oleh perusahaan yang mencoba menerapkan
proses.
target costing. Menurut Witjaksono dalam Henry
4. Cross Functional Team
(2013:866) kendala-kendala yang kerap
5. Melibatkan Rantai Nilai
dikeluhkan oleh perusahaan yang mencoba b. Pengertian Laba
menerapkan target costing: Menurut Juniarti dan Corolina dalam
1. Konflik antara kelompok dan Hery (2013:9) “ laba merupakan salah satu
antar anggota kelompok informasi potensial yang terkandung di dalam
2. Karyawan yang mengalami laporan keuangan dan yang sangat penting bagi
burnout karena tuntutan pihak internal maupun eksternal perusahaan.”
target penyelesaian pekerjaan. Menurut Suraji dalam Agustina (2011:11) “ laba
3. Target waktu penyelesaian atau pendapatan adalah hasil yang diperoleh dari
yang mencoba menerapkan kegiatan operasi perusahaan pada periode
target costing terpaksa tertentu di bidang usaha.”
ditambah. c. Laba Target
4. Sulitnya melakukan Laba target atau laba yang diinginkan
pengaturan atas berbagai perusahaan. Menurut Sulastiningsih & Zulkifli
faktor penentu keberhasilan (2006:288) “ untuk mewujudkan laba target ini
target costing. perusahaan harus mampu menghasilkan
4. Konsep Laba customer value.” Dalam rangka balance-score
a. Definisi Laba card, kinerja finansial atau financial retur dapat
Laba yang berhasil dicapai oleh suatu tercapai, jika perusahaan mampu menghasilkan
perusahaan merupakan salah satu ukuran kinerja customer value atau mengasilkan produk yang
dan menjadi pertimbangan oleh para investor mengandung nilai bagi customer. Menurut
atau kreditur dalam pengambilan keputusan Sulastiningsih & Zulkifli (2006:288) “ customer
untuk melakukan investasi atau untuk value ini dapat diwujudkan jika perusahaan
memberikan tambahan kredit. mampu menciptakan proses bisnis internal yang
Menurut Riyanto dalam Heri (2013:8) berkualitas.” Menurut Sulastiningsih & Zulkifli
mengemukakan bahwa (2006:288) “ proses bisnis yang bebas cacat akan
“ Perusahaan yang melaporkan terwujud jika perusahaan mempunyai pegawai
laba yang tinggi tentu akan
yang dapat diberdayakan secara optimal.”
menggembirakan investor
yang menanamkan modalnya
karena ia akan mendapatkan
METODE PENELITIAN
dividen atas tiap kepemilikan
saham yang dimilikinya, Dalam penelitian ini dititik beratkan pada
Demikian pula halnya dengan biaya yang dikeluarkan dalam proses
kreditur, ia akan merasa yakin
bahwa ia akan menerima produksi/service tabug pemadam. Data yang
pendapatan bunga dan diperlukan dalam penelitian ini sebagai berikut :
pengembalian pokok pinjaman
yang telah diberikan kepada 1. Gambaran Umum Perusahaan dari CV.
perusahaan.”
Mahakam Jaya Safety
2. Struktur Organisasi Perusahaan dari CV. hasil analisis pasar.
Mahakam Jaya Safety Laba target : Profit yang diinginkan
3. Proses service tabung pemadam perusahaan, manajemen
Dalam sebuah penelitian alat analisis dan biasanya menentukan profit
pengujian hipotesis sangat penting agar berdasarkan atas harapan
pemasalahan yang dihadapi dapat diukur dan tingkat pengembalian atas
dipecahkan begitu pula dalam penelitian ini. modal yang ditanam
Sehubungan dengan permasalahan yang menjadi perusahaan tersebut dalam
objek penelitian yaitu Apakah pengendalian biaya pertimbangan kondisi
service melalui penerapan Target Costing ekonomi..
terhitung dari bulan July sampai Desember 2015
dapat mempengaruhi Laba Perusahaan pada CV.
HASIL PENELITIAN
Mahakam Jaya Safety, maka penulis
menggunakan alat analisis sebagai berikut dapat 1. Penyajian Data
dirumuskan sebagai berikut :
a. Biaya Produksi & Non Produksi
“ Biaya target = Harga Jual Target – Laba
Jenis-jenis biaya produksi yang
Target ”
dikeluarkan oleh perusahaan yaitu meliputi biaya
Dengan klasifikasi sebagai berikut: bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead

Harga jual target : Harga jual produk yang pabrik, serta biaya nonproduksi perusahaan yang
terdiri dari biaya administrasi, biaya pemasaran.
dapat diterima konsumen.
Harga ini didapatkan oleh Berikut ini merupakan harga pokok produksi dari
CV. Mahakam Jaya Safety yaitu sebagai berikut.
manajemen berdasarkan
Tabel 1. : Perhitungan Biaya Service / Kg
( dalam rupiah )
A. BIAYA PRODUKSI Dry Powder Foam Afff Co.2
BBBL 7.500 10,167 30.000
BTK 9.323 9,323 9.323
BOP 8.599 8,599 8.599
25.422 28,088 47.922

B. BIAYA NON PRODUKSI


Biaya administrasi dan umum 1.534 1.534 1.534
Biaya pemasaran 1.023 1.023 1.023
Biaya tenaga kerja tidak langsung 4.773 4.773 4.773
7.330 7.330 7.330
TOTAL BIAYA PER kg 32.752 35.419 55.252
Sumber : CV. Mahakam Jaya Safety Samarinda, 2016

b. Penentuan Target Costing

Setelah Dilakukan Target Costing, Terlihat jelas bahwa telah terjadi penurunan biaya atas
biaya service.

Tabel 2. : Perhitungan Biaya Service / Kg setelah Value Engineering


( dalam rupiah )
A. BIAYA PRODUKSI Dry Powder Foam Afff Co.2
BBBL 7.500 10.167 30.000
BTK 7.009 7.009 7.009
BOP 7.763 7.763 7.763
22.272 24.939 44.772

B. BIAYA NON PRODUKSI


Biaya administrasi dan umum 1.534 1.534 1.534
Biaya pemasaran 682 682 682
Biaya tenaga kerja tidak langsung 4.688 4.688 4.688
6.904 6.904 6.904
TOTAL BIAYA PER kg 29.177 31.843 51.677
Sumber : Hasil diolah, 2016

c. Perbandingan Pendapatan Menurut Perusahaan dan Target Costing.

Tabel 3. : Perbandingan Pendapatan

Keterangan Menurut Perusahaan Target Costing

Penjualan (Juli - Desember 2015 ) Rp 1.626.650.000 Rp 1.507.861,000

Biaya Produksi ( Juli - Desember 2015) ( Rp 661.753.314 ) ( Rp 606.329.343 )

Biaya NonProduksi ( Juli - Desember 2015) ( Rp 129.000.000 ) ( Rp 121.500.000 )

PPN 10% ( Rp. 83.589.667 ) ( Rp. 78.003.166 )

Laba Operasi Rp. 752.307.019 Rp. 702.028.491

ROS 46 % 47 %
NALISIS & PEMBAHASAN PENUTUP

Perolehan laba perusahaan sebelum A. KESIMPULAN


menerapkan target costing pada tabel 3 dapat
Penerapan target costing pada CV.
disimpulkan yaitu penjualan selama 6 bulan
Mahakam Jaya Safety memberikan dampak
sebesar Rp. 1.626.650.000 dikurangi dengan
positif pada laba yang didapat. Dengan
biaya produksi sebesar Rp. 661.753.314
menekan biaya produksi, CV. MJS yang
dikurangi kembali dengan biaya non produksi
awalnya mendapat presentase laba 46% dari
sebesar Rp. 129.000.000 maka perolehan
seluruh penjualan terhitung dari bulan juli
pendapatan perusahaan sebelum pajak yaitu
sampai bulan desember 2015. setelah
sebesar Rp. 835.896.686. dari pendapatan
menggunakan target costing perusahaan
tersebut perusahaan mengeluarkan PPN 10%
mengalami peningkatan sebesar 1% walaupun
sebesar Rp. 83.589.667. Maka pendapatan
peningkatan yang dimiliki tidak telalu tinggi
bersih perusahaan dalam waktu 6 bulan sebesar
tetapi sudah cukup untuk mengoptimalkan laba.
R
B. SARAN
Perolehan laba perusahaan setelah
menerapkan target costing tertera pada tabel 3 Adapun saran-saran yang dapat penulis

dengan penjualan yang diterima perusahaan berikan sehubungan dengan hasil kesimpulan

dari bulan Juli sampai Desember 2015 sebesar adalah sebagai berikut :

Rp. 1.507.861.000, dikurang dengan biaya 1. Disarankan kepada perusahaan agar


produksi sebesar Rp. 606.329.343, biaya non menerapkan target costing sebagai sistem
produksi sebesar Rp. 121.500.000, dan pajak pengendalian biaya service.
keluar sebesar Rp. 78.003.166, maka total
2. Disarankan pula agar perusahaan perlu
pendapatan yang diterima MJS yaitu Rp.
memperhatikan masalah yang ditimbulkan
702.028.491. Presentase laba dengan
akibat pemotongan bonus teknisi. Dengan
menggunakan ROS sebesar Rp. 47%. Maka
cara memberikan penjelasan kepada
jika dibandingkan dengan presentase ROS
karyawan agar karyawan termotivasi
sebelum penerapan target costing yaitu 46%
dalam bekerja.
dan setelah menerapkan target costing yaitu 47%
maka dapat diputuskan bahwa perusahaan DAFTAR PUSTAKA
mengalami peningkatan. Presentase
Adharawati, Athena, 2010, Penerapan
pendapatan MJS setelah tahap value Akuntansi Pertanggungjawaban
engineering mengalami peningkatan sebesar Dengan Anggaran Sebagai Alat
Pengendalian Biaya (studi kasus PT.
1%.
PELNI Kantor Cabang Makassar), Sulastiningsih, dan Zulkifli, 2006, Akuntansi
Skripsi Akuntansi, Semarang : biaya, Edisi 2, UPP Stim Ykpn,
Universitas Diponegoro. Yogyakarta.

Agustia, Vita, 2014, Analisis Rasio Keuangan Supriyadi, Heri. 2013, Penerapan Target
Untuk Memprediksi Pertumbuhan Costing dalam Upaya Pengurangan
Laba Perusahaan Manufaktur Yang Biaya Produksi untuk Peningkatan
Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia, laba Perusahaan, Skripsi Akuntansi,
Skripsi Akuntansi, Lampung : Jakarta: Universitas Islam Negeri
Universitas Lampung. Syarif Hidayatullah.

Luvina, Lucky Herdinasari, 2011, Penerapan Udin, Muhammad Harianto, 2014, Analisis
Metode Target Costing dalam Penerapan Target Costing dalam
perhitungan harga pokok produksi Penetapan harga Jual untuk
pada pembuatan tikar tenun CV. Mengoptimalkan laba perusahaan
Elresas Di Lamongan, Skripsi (studi kasus pada UD. Al- Amin),
Akuntansi, Surabaya : Universitas Skripsi Akuntansi, Malang:
Airlangga. Universitas Islam Negeri (UIN)
Maulana Malik Ibrahim.
Mulyadi, 2007, Activity Based Cost Syste,UPP
STIM YKPN, Yogyakarta.
______, 2010, Akuntansi Biaya, Edisi 2, UPP
STIM YKPN, Yogyakarta.
Novieanti, Arwina Alimuddin, 2012, Analisis
Pendekatan Target Costing Sebagai
Alat Penilian Efisiensi produksi
semen pada PT. Semen Tonasa di
kabupaten Pangkep, Skripsi
Akuntansi, Makassar: Universitas
Hasanuddin.

Paulus, Henri Gerungan, 2013, Pendekatan


target costing sebagai alat penilaian
efisiensi produksi pada PT. TROPICA
COCOPRIMA, Jurnal Akuntansi,
Manado : Universitas Sam Ratulangi.
Sucipto, 2004, Penerapan Akuntansi
Manajemen Dalam Pengambilan
Keputusan, Jurnal Akuntansi,
Sumatera Utara : Universitas
Sumatera Utara.

Anda mungkin juga menyukai