Jurnal Wind
Jurnal Wind
Abstract
This research will discuss about the Communication Patterns of Parents in The
Hamlet Sering Ai Mata In Responding to their children who like to play games.
According to Yusuf (2001) in his theory there are 3 Communication Patterns
owned by parents, these are Permissive, Authoritarian, and Authoritative. Based
on this theory, researchers will try to group parents in the hamlet of Sering Ai
Mata in accordance with their Communication Patterns towards their children
who like to play games. This research is qualitative research using case study
strategies and theory of Parental Communication Patterns for Children by Yusuf
Shamsu (2001). The results showed that parents in the hamlet often Ai Mata
adhered to the 3 Communication Patterns above.
Keywords: Video Games, Parent, Communication Patterns, Parrent
Communication.
Abstrak
Penelitian ini akan membahas tentang Pola Komunikasi Orang Tua di Dusun
Sering Ai Mata Dalam Menyikapi anaknya yang gemar bermain game. Menurut
Yusuf (2001) dalam teorinya terdapat 3 Pola Komunikasi yang dimiliki oleh
orang tua, Pola Komunikasi tersebut adalah Membebaskan, Otoriter, dan
demokratis. Berdasarkan teori tersebut peneliti akan berusaha untuk
mengelompokan orang tua di dusun Sering Ai Mata sesuai dengan Pola
Komunikasi mereka terhadap anak-anak mereka yang gemar bermain game.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan strategi studi
kasus dengan menggunakan pendekatan teori Pola Komunikasi Orang Tua Pada
Anak yang di gagas Oleh Yusuf Syamsu (2001). Hasil penelitian menunjukan
bahwa orang tua di dusun sering Ai Mata menganut ke-3 Pola Komunikasi
diatas.
Kata kunci: Video Games, Orang Tua, Pola Komunikasi, Komunikasi Orang
Tua.
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME, NOMOR, BULAN TAHUN,
HALAMAN
Jenis
Penelitian ini menggunakan data primer Kelamin Jenjang Anak
No Inisial Usia
Pendidikan Dari
dan sekunder, dimana teknik
(L/P)
pengumpulan data menggunakan teknik
1 A 12 L SD Us
wawancara semi terstruktur, adapun 2 B 11 L SD Su
3 C 8 L SD Aw
4 D 7 P SD Ir
4
5 E 10 L SD An 4 Ir 31 L Petani/Pekebun D
6 F 12 P SD Sr L Petani/Pekebun E
5 An 39
7 G 10 P SD Ba
8 H 10 L SD Sa P Karyawan F
6 Sr 35
Swasta
9 I 12 L SD Am
P Mengurus G dan
10 J 8 L SD Ra 7 Ba 32
Rumah Tangga M
11 K 11 L SD Ag
L Karyawan H
12 L 8 L SD Da 8 Sa 44
Swasta
13 V 8 L SD Ti
9 Am 41 L Petani/Pekebun I
14 W 11 P SD Ti
15 M 13 L SMP Ba 10 Ra 47 L Wiraswasta J
16 N 13 L SMP Hp 11 Ag 52 L Petani/Pekebun K dan S
17 O 13 P SMP Ha L Petani/Pekebun L
12 Da 30
18 X 14 L SMP An2
19 Y 13 L SMP Aj P Mengurus N
13 Hp 42
Rumah Tangga
20 Z 15 L SMP Ta
P Mengurus O
21 P 16 L SMA Lp 14 Ha 40
Rumah Tangga
22 Q 17 L SMA Aw
15 Lp 49 L Wiraswasta P dan U
23 R 17 L SMA Sa2
24 S 15 P SMA Ag 16 Sa2 41 P Petani/Pekebun R
25 T 16 L SMA Cu L Karyawan T
26 U 17 L SMA Lp 17 Cu 46
Swasta
27 A2 17 L SMA Al L Petani/Pekebun V dan
18 Ti 48
W
19 An2 42 L Petani/Pekebun X
P Mengurus Y
20 Aj 44
Kemudian hasil analisis tabel 2 Rumah Tangga
21 Ta 41 L Wiraswasta Z
menunjukan terdapat 22 orang tua yang 22 Al 39 L Petani/Pekebun A2
Yusuf dalam penelitian Prastya (2018), Hal ini sejalan dengan yang
menjelaskan pola komunikasi diungkapkan oleh Yusuf dalam
permissive (membebaskan) adalah pola penelitian Prastya (2018), bahwa pola
komunikasi yang ditandai adanya komunikasi Permissive dapat dikatakan
kebebasan tanpa batas kepada anak adalah pola komunikasi yang serba
untuk berbuat dan berperilaku sesuai membiarkan orang tua cenderung
keinginan anak dan orang tua yang bersikap mengalah, menuruti semua
bersikap mengalah, menuruti semua keinginan, melindungi secara
keinginan anak secara berlebihan. Hal berlebihan, serta memberikan atau
ini yang ditunjukan oleh beberapa memenuhi semua keinginan anak secara
informan yaitu Su, Sa, dan Ha (Inisial), berlebihan, dan ini mengakibatkan anak
mereka merupakan orang tua dari anak- mendapat kebebasan dalam melakukan
anak yang menjadi subjek dalam hal-hal yang mereka inginkan (dalam
penelitian ini dimana Su merupakan hal ini bermain game).
orang tua dari B, Sa merupakan orang
Pembebasan yang dilakukan oleh ketiga
tua dari H, dan HA merupakan orang
informan orang tua diatas ialah
tua dari O.
kebebasan bagi anak-anak tersebut
Untuk subjek Su dan Sa, alasan mereka untuk memainkan game tanpa kontrol
terklasifikasi sebagai orang tua dengan yang kurang dari orang tua di dalamnya.
pola komunikasi membiarkan adalah Kurangnya kontrol yang dilakukan
karena mereka tidak terlalu mengetahui tersebut membuat anak bermain tanpa
anak-anak mereka itu aktif bermain bimbingan namun di lain sisi mereka
game, oleh karena itu terjadi pembiaran juga bisa dengan sepuasnya
atau pembebasan oleh orang tua untuk mengeskplorasi hobi yang mereka
anaknya dalam urusan bermain game. sukai. Menurut orang tua, kebebasan ini
Namun berbeda dari kedua keluarga dapat membuat mereka lebih nyaman
diatas, keluarga Ha mengetahui jika dan tenang dalam bermain serta mereka
anaknya O (Inisial anak beliau) gemar juga bisa terhindar dari kenakalan
bermain game, namun karena terlalu remaja dan pergaulan bebas.
sering di tegur untuk tidak bermain
Pola Komunikasi Otoriter
game akhirnya Ha membiarkan anaknya
(Authoritarian)
untuk tetap bermain
6
Yusuf dalam penelitian Prastya (2018), hukuman seperti hukuman fisik,
menjelaskan pola komunikasi otoriter perangkat mereka untuk bermain game
mempunyai aturan–aturan yang kaku akan disita, atau akses bermain mereka
dari orang tua. Dalam pola komunikasi di batasi.
ini sikap penerimaan rendah, namun
Alasan orang tua tersebut melarang
kontrolnya tinggi, suka menghukum,
anak-anaknya bermain game karena
bersikap mengkomando, mengharuskan
mereka menilai game hanya
anak untuk melakukan sesuatu tanpa
mendatangkan dampak negatif bagi
kompromi, bersikap kaku atau keras,
anak-anaknya, seperti turunnya nilai
cenderung emosional dan bersikap
akademis, menimbulkan kecanduan,
menolak. Orang tua dengan inisial Ir,
serta untuk orang tua yang memiliki
An, dan Sa terkategori sebagai orang
anak SMA, mereka berpedapat game
tua yang menggunakan Pola
hanya untuk anak kecil dan tidak pantas
Komunikasi Otoriter dan akan
untuk dimainkan oleh anaknya yang
dijelaskan secara terperinci dalam
sudah SMA
pembahasan ini. Ir merupakan orang tua
dari D, An merupakan orang tua dari E, Dalam hal ini ketiga informan
dan Sa2 merupakan orang tua dari R. mengakui bahwa dalam mendidik anak
orang tua harus bersikap tegas dan tidak
Adanya pola komunikasi otoriter dari
boleh lemah, dan ini sejalan dengan
ketiga informan ini adalah dapat dilihat
diungkapkan oleh Yusuf dalam
dari sikap orang tua yang keras dan
penelitian Prastya, bahwa dalam pola
tidak ada sikap lembut yang
komunikasi otoriter sikap penerimaan
ditunjukkan orang tua setiap kali
rendah, namun kontrolnya tinggi, suka
memberi nasihat atau larangan-larangan
menghukum, bersikap mengkomando,
kepada anaknya. Dari hasil wawancara
mengharuskan anak untuk melakukan
didapat bahwa jika anak masih
sesuatu tanpa kompromi, bersikap kaku
melakukan hal yang dilarang oleh orang
atau keras, cenderung emosional dan
tuanya (dalam hal ini bermain game),
bersikap menolak.
yang dilakukan oleh ketiga keluarga
tersebut adalah memarahi anaknya dan Pola Komunikasi Demokratis
ketika anaknya masih belum mengikuti (Authoritative)
perintah orang tuanya akan diberikan
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME, NOMOR, BULAN TAHUN,
HALAMAN
anak mereka untuk berhenti bermain komunikasi antara orang tua dengan
game. Mayoritas Informan Orang Tua anak dapat terjalin dengan baik.
dalam penelitian ini merupakan orang
Daftar Pustaka
tua dengan Pola Komunikasi
Authoritative, yaitu 16 dari 22 keluarga. Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen A.
2011. Theoris Of Human
Saran
Communication. Tenth Edition.
Kepada orang tua untuk meningkatkan
Waveland Press. Inc.
interaksi serta kemampuan komunikasi,
Creswell, John W. 2009. Reasearch
diharapkan kepada orang tua untuk
memahami perannya dan mampu Deseign Qualitative,
memberikan solusi yang terbaik untuk Quantitative, and Mixed Method
anak-anak mereka. Approaches. Third Edition.
California. SAGE publications.
Senantiasa meluangkan waktu untuk
Caesar, Rio. 2015. Kajian Pustaka
anak dan mengawasi anak dalam
Perkembangan Genre Games
bermain game sehingga kedepannya
Dari Masa Ke Masa.
orang tua memiliki stategi dalam
Universitas Atma Jaya
memahami anak-anak mereka.
Yogyakarta. Journal of
Kepada anak-anak terkhusus yang Animation and Games Studies,
sudah meranjak remaja dan dewasa Vol. 1 No. 2
(jenjang SMP-SMA), cobalah untuk Felicia, Tasya Macelin. 2017.
mengisi waktu luang dengan hal-hal Hubungan Durasi dan
lain yang lebih positif serta Frekuensi Bermain Video Game
mendekatkan diri kepada orang tua, Terhadap Motivasi Belajar
serta lebih terbuka dan mau Siswa. Fakultas Kedokteran
menceritakan apa masalah yang sedang Universitas Muhammadiyah
dihadapi agar hubungan antara anak dan Malang.
orang tua lebih baik. Fauziah, Eka Rusnani. 2013. Pengaruh
Game Online Terhadap
Pola komunikasi yang harus digunakan
Perubahan Perilaku Anak SMP
orang tua pada anak-anak mereka
Negeri 1 Samboja. Universitas
adalah pola komunikasi atau
Mulawarman : E Journal Ilmu
authoritative. Hal ini akan menciptakan
Komunikasi 1(3) :1-6.
10
Sukaputri, Windi Pungky. 2012. Pola Ilmu Komunikasi, Volume 6,
Komunikasi Orangtua Dengan Nomor 3, September -
Anak Pengguna Game Online Desember 2008.
Yang Berprestasi, Universitas Gunawan, Henri. 2013. Jenis Pola
Pembangunan Nasional Komunikasi Orang Tua Dengan
“Veteran” Jawa Timur. Anak Perokok Aktif Di Desa
Setyowati, Yuli. 2005. Pola Komunikasi Jembayan Kecamatan Loa Kulu
Keluarga dan Perkembangan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Emosi Anak (Studi Kasus Kutai Kartanegara. eJournal
Penerapan Pola Komunikasi Ilmu Komunikasi, 2013, 1 (3):
Keluarga dan Pengaruhnya 218-233.
terhadap Perkembangan Emosi Apperley, Thomas H. 2006. Genre and
Anak pada Keluarga Jawa). game studies: Toward a critical
Yogyakarta, Journal Ilmu approach to video game genres.
Komunikasi 1(3) :1-6. Volume Melbourne. SIMULATION &
2, Nomor 1,Juni 2005: 67-78 GAMING, Vol. 37 No. 1, March
Littlejohn, Stephen W & Foss, Karen A. 2006 6-23.
2011. Theoris Of Human Creswell, John W. 2009. Reasearch
Communication. Tenth Edition. Deseign Qualitative,
Waveland Press. Inc. Quantitative, and Mixed Method
Loveless, Mathew. 2008. Media Approaches. Third Edition.
Dependency: Mass Media as California. SAGE publications.
Sources of Information in the Dewantoro, Andreas. 2019. Pengaruh
Democratizing Countries of Optimisme Terhadap
Central and Eastern Europe. Kemampuan Identifikasi
Washington DC. Peluang Mahasiswa Strata Satu
Democratization, Vol.15, No.1, Pada Perguruan Tinggi Di
February 2008, pp.162–183. Surabaya. AGORA: Volume 7.
Retnowati, Yuni. 2008. Pola No : 1.
Komunikasi Orangtua Tunggal Pratiwi, Nuning Indah. 2017.
Dalam Membentuk Kemandirian Penggunaan Media Video Call
Anak (Kasus Di Kota Dalam Teknologi Komunikasi.
Yogyakarta). Yogyakarta. Jurnal Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial.
JURNAL KOMUNIKASI DAN KAJIAN MEDIA VOLUME, NOMOR, BULAN TAHUN,
HALAMAN