Anda di halaman 1dari 12

FILSAFAT KOMUNIKASI

(Peran Komunikasi Interpersonal Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan di PT


Bahagia Jaya Sejahtera)

Disusun Oleh :

Silva Intan Lestari (G.2110042

Nola Dwi Chahyani (G.2110035)

Prodi : Sains Komunikasi (Sore)

ILMU POLITIK, ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMPUTER


UNIVERSITAS DJUANDA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang "Peran Komunikasi
Interpersonal Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan Di PT Bahagia Jaya Sejahtera".

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan
rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Bogor, 28 November 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i

DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1
D. Manfaat.................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 3

A. Pengertian Komunikasi................................................................................................. 3
B. Unsur Komunikasi........................................................................................................ 3
C. Proses Komunikasi........................................................................................................ 3
D. Bentuk Komunikasi....................................................................................................... 4
E. Pengertian Komunikasi Interpersonal........................................................................... 4
F. Sifat Komunikasi Interpersonal..................................................................................... 5
G. Komunikasi Interpersonal Di PT Bahagia Jaya Sejahtera............................................ 5
1. Menciptakan Keterbukaan Antara Pimpinan Dan Karyawan....................................... 5
2. Menumbuhkan Sifat Empati Antara Pimpinan Dan Karyawan.................................... 6
3. Menumbuhkan Sifat Mendukung Antara Pimpinan Dan Karyawan............................ 6
H. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Karyawan...................................................................................................................... 7
1. Kemampuan Pimpinan Dalam Berkomunikasi............................................................. 7
2. Lingkungan Yang Kurang Bersahabat.......................................................................... 7
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 8

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 8
B. Saran........................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi adalah proses penyampaian makna dari satu entitas atau kelompok ke
kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, simbol, dan aturan semiotika yang
dipahami bersama. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan,
emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata,
gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain (Berelson & Stainer, 2005).
Komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan
memahami satu dengan yang lainnya. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila
pesan yang disampaikan kepada penerima ditafsirkan dengan sama.
Komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan
antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan umpan balik. Agar
komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang
efektif dan kerjasama bisa ditingkatkan maka kita perlu bersikap terbuka, sikap percaya,
sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap yang saling memahami.
Dalam komunikasi terdapat beberapa unsur menurut Harold Laswell dalam buku
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar : (1) Sumber (Nource), bisa saja
berupa individu, kelompok, organisasi perusahaan bahkan negara. (2) Pesan (Say What/
Message). (3) Saluran (In Which Channel), alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator
kepada komunikan baik secara langsung maupun tidak langsung (4) Penerima (To
Whom/Receiver), Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari
sumber. (5) Efek (With What Effect), efek yang terjadi pada komunikan setelah menerima
pesan dari sumber.
Komunikasi interpersonal yang disajikan sesuai dengan yang dijalankan di PT
Bahagia Jaya Sejahtera dalam menunjang iklim kerja sesama karyawan yang efektif dan
efisien. Adapun kerja komunikasi interpersonal di dalam organisasi yang dimaksud
adalah menciptakan kerja yang sehat, produktif, mengembangkan informasi yang dapat
merangsang untuk kerja karyawan, dan mengoreksi gangguan yang terjadi di dalam
perusahaan PT. Bahagia Jaya Sejahtera.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud komunikasi ?
2. Apa yang dimaksud komunikasi interpersonal ?
3. Bagaimana peran komunikasi komunikasi interpersonal di PT Bahagia Jaya
Sejahtera ?
4. Apa faktor penghambat komunikasi interpersonal pimpinan dalam meningkatkan
motivasi kerja karyawan?

C. Tujuan
1. Mengetahui yang dimaksud komunikasi.
2. Mengetahui yang dimaksud komunikasi interpersonal.
3. Mengetahui peran komunikasi interpersonal di PT Bahagia Jaya Sejahtera dalam
meningkatka motivasi kerja karyawan sesuai dengan kajian filsafat komunikasi.
4. Mengetahui faktor penghambat komunikasi interpersonal pimpinan dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi adalah pengiriman
dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
Menurut Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (Mulyana, 2013: 68), komunikasi
yaitu transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan
menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya.
Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Menurut
Gerald R. Miller (Mulyana, 2013: 68), komunikasi terjadi ketika suatu sumber
menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk
memengaruhi perilaku penerima. Komunikasi adalah proses di mana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk
mengubah tingkah laku mereka (Everett M. Roger, 2005: 62).

B. Unsur Komunikasi
Adapun unsur komunikasi agar komunikasi berjalan dengan efektif, diantaranya :
(1) Komunikator adalah individu, lembaga, redaktur, kelompok, dan sebagainya
sebagai pihak yang menyampaikan atau mengirim pesan kepada komunikan. (2)
Pesan dibagi menjadi dua, yakni verbal (lisan, tulisan) dan non verbal (isyarat,
gambar, simbol, dll). Pesan dapat berupa gagasan, ide, keinginan, informasi, curahan
hati, gambar, lambang, dan sebagainya. (3) Saluran atau channel adalah melalui apa
pesan tersebut disampaikan atau dikomunikasikan. Contohnya melalui berbagai
media, baik surat menyurat, radio, film, dan sebagainya. (4) Komunikan adalah
individu, lembaga, kelompok, masyarakat, dan sebagainya sebagai pihak yang
menerima pesan.

3
C. Proses Komunikasi
Terdapat dua proses komunikasi yaitu : (1) Proses secara primer, adalah proses
penyampaian pesan (informasi, pikiran, gagasan, perasaan, dll) kepada orang lain
dengan menggunakan lambang sebagai media (bahasa, isyarat, warna, gambar dll).
(2) Proses secara sekunder, Proses penyampaian pesan kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai
media pertama. Media kedua seperti : surat, telepon, surat kabar, radio, televisi,
email, film dll.

D. Bentuk Komunikasi
Menurut (effendy), bentuk-bentuk komunikasi dirangkum dalam 3 jenis, yaitu :
(1) Komunikasi pribadi, terdiri dari dua jenis, yang pertama adalah komunikasi
intrapribadi (intrapersonal communication) adalah komunikasi di dalam diri
seseorang. Sedangkan yang kedua adah komunikasi antarpribadi (interpersonal
communication) yaitu adanya dialog antara dua orang atau lebih secara tatap muka.
(2) Komunikasi kelompok merupakan komunikasi tatap muka yang dilakukan tiga
atau lebih untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dengan akurat. Ada empat elemen
penting dalam bentuk komunikasi ini yakni interaksi tatap muka, jumlah partisipan,
maksud dan tujuan dan kemampuan anggota dalam menumbuhkan karakteristik
pribadi anggota lainnya. (3) Komunikasi massa, Merupakan sebuah proses
penyampaian pesan melalui saluran-saluran media massa seperti surat kabar, radio,
televisi, film yang dipertunjukkan digedung-gedung bioskop atau yang disampaikan
bersifat massal. (4) Komunikasi organisasi adalah komunikasi antarmanusia yang
terjadi dalam hubungan organisasi yang berangsung secara formal maupun
nonformal. Pada umumnya komunikasi organisasi membahas tentang struktur dan
fungsi organisasi, hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian,
serta budaya organisasi.

4
E. Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal merupakan sebuah pertukaran ide, informasi, pendapat
serta perasaan yang terkait dengan peristiwa pribadi, sosial, organisasi, keluarga,
nasional serta internasional pada dua insan yang berada di lokasi yang sama.
komunikasi interpersonal merupakan sebuah komunikasi yang bisa terjadi pada dua
orang serta melakukan percakapan.
Dalam kontak tersebut dapat bertatap muka maupun melalui telepon sehingga
dapat menimbulkan timbal balik (Effendi). Komunikasi interpersonal berfokus pada
sebuah kualitas komunikasi yang terjalin dari para masing-masing pribadi. Dengan
adanya hubungan satu dengan yang lain memiliki berperasaan, keunikan, bermanfaat,
serta merefleksikan diri sendiri. Pada komunikasi seseorang bisa bertindak serta
memilih perannya sebagai komunikan juga komunikator (John Stewart and Gary
D’Angelo).

F. Sifat Komunikasi Interpersonal


Menurut sifatnya, komunikasi dibedakan atas dua macam yaitu, (1) Komunikasi
diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam
situasi tatap muka yakni percakapan, dialog dan wawancara. (2) Komunikasi
kelompok kecil merupakan komunikasi yang berlangsung secara tatap muka karena
komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan dan saling
melihat.

G. Komunikasi Interpersonal Di PT Bahagia Jaya Sejahtera


1. Manciptakan Keterbukaan Antara Pimpinan Dan Karyawan
Berdasarkan observasi di lapangan dapat diketahui bahwa pimpinan
PT Bahagia Jaya Sejahtera jarang berkomunikasi dengan karyawan secara tatap
muka, bahkan hampir tidak pernah berkomunikasi langsung kepada karyawannya,
hanya karyawan top manajemen dan top produksi saja yang sering berkomunikasi
dengan pimpinan.
Berkenaan dengan hal tersebut, hasil wawancara dengan Melan Meylani
(Manajer Representative) mengatakan, dalam melakukan komunikasi secara tatap

5
muka antara pimpinan dengan karyawan top manajemen dan top produksi
biasanya dilakukan untuk membicarakan mengenai pekerjaan, memberikan
arahan kepada karyawan bagaimana cara agar produksi mesin berjalan dengan
baik dan cepat, apa yang harus dilakukan karyawan terhadap mesin yang banyak
trouble di lapangan, Pimpinan jarang memberikan informasi kepada karyawan
mengenai pekerjaan dan organisasi.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa pimpinan PT Bahagia Jaya
Sejahtera dan karyawan tidak terbuka antara satu dengan yang lainnya dalam hal
pekerjaan, untuk menciptakan suasana terbuka tersebut, pimpinan hanya
berkomunikasi dengan jajaran top manajemen dan jajaran top produksi secara
tatap muka.

2. Menumbuhkan Sifat Empati Antara Pimpinan Dan Karyawan


Kondisi empati dapat terwujud bila pimpinan bersedia memberikan
perhatian kepada karyawan dan dapat mengetahui apa yang sedang dialami
karyawan berkaitan dengan pekerjaannya. Pimpinan dapat mengenal
karyawan, baik keinginan, kemampuan dan pengalamannya sehingga pimpinan
dapat mengetahui apa yang dirasakan oleh karyawan tersebut. Empati merupakan
kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang
dialami orang lain, dari sudut pandang orang lain dan melalui kaca mata orang
lain. Berempati adalah merasakan sesuatu seperti orang yang mengalaminya.
Berkenaan dengan hal ini, Hendro Aprianto (Quaility Control Admin dan
Outgoing) mengatakan, pimpinan belum bisa mengerti bagaimana gairah dari
karyawan, jika karyawan terlihat kurang bersemangat dalam bekerja maka
pimpinan selalu komplen karena pekerjannya menjadi terhambat biasanya bagian
MR atau HRD yang selalu memberi support atau motivasi dan masukan agar
karyawan kembali bergairah dalam bekerja.
Dengan demikian dapat diketahui bahwa empati belum tumbuh dari
sebuah proses dari komunikasi interpersonal yang terjadi antara pimpinan dengan
karyawan.

6
3. Menumbuhkan Sifat Mendukung Antara Pimpinan Dan Karyawan
Hubungan interpersonal yang efektif adalah hubungan di mana terdapat
sikap mendukung (supportiveness). Komunikasi yang terbuka dan empati tidak
dapat berlangsung dalam suasana yang tidak mendukung. Sikap
suportif merupakan sikap yang mengurangi sikap defensif. Sikap ini muncul bila
individu tidak dapat menerima, tidak jujur dan tidak empati.
Menurut Bahrudin (Manajer Produksi) pimpinan jarang bahkan hampir
tidak pernah memberikan support atas ide-ide yang disampaikan karyawan
khususnya berkenaan dengan anak muda namun ide-ide tersebut tetap
didiskusikan dalam rapat oleh Top Manajemen dan Top Produksi.

H. Faktor Penghambat Komunikasi Interpersonal Pimpinan Dalam Meningkatkan


Motivasi Kerja Karyawan
1. Kemampuan Pimpinan Dalam Berkomunikasi
Seorang Karyawan PT Bahagia Jaya Sejahtera (Melan Meylani bagian
Manajer Representative), mengatakan, pimpinan adalah orang yang belum bisa
berkomunikasi dengan baik kepada karyawan, beliau adalah pemimpin yang tegas
namun karyawan masih segan berkomunikasi dengan pimpinan.

2. Lingkungan Yang Kurang Bersahabat


Menurut Hendro Aprianto (Quaility Control) juga mengatakan, suasana
kerja yang ada di PT Bahagia Jaya Sejahtera baik dan nyaman, semua orang
sering bercanda tetapi jikan dengan pimpinan masih sungkan untuk mengobrol.
Hal senada juga dikatakan Bahrudin (Manajer Produksi), suasana kerja di
sini asik, ia sudah tujuh belas tahun kerja di sini sejak ia lulus Sekolah Dasar,
tetapi jika dengan pimpinan tiga tahun kebelakang ini kami tidak bisa lagi bebas
berekspresi dan komunikasi dengan pimpinan.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi merupakan hal yang berperan penting didalam sebuah organisasi,
selain itu juga komunikasi juga memiliki pengaruh terhadap jalannya organisasi dan
untuk kemajuan organisasi, maka dari itu komunikasi ini perlu diperhatikan dari
berbagai aspek khusunya komunikasi interpersonal, yang mana komunikasi
interpersonal ini memiliki pengaruh yang besar terhadap jalannya organisasi
khusunya di PT Bahagia Jaya Sejahtera Ciawi
Selain keterbukaan antar karyawan dan atasan, komunikasi interpersonal ini
tentunya dapat menciptakan kesetaraan antara karyawan dan atasan, dan juga dapat
menimbulkan sikap positif antara karyawan dan atasan, namun dalam pelaksanaannya
tentu tidak terlepas dari beberapa faktor yang dapat menghambat komunikasi
tersebut, diantaranya kemampuan seorang pimpinan dalam berkomunikasi, yang
mana pimpinan yang dimaksud masih memiliki sifat otoriter yang kuat terhadap apa
yg dikehendaki nya, sehingga karyawan sangat sulit untuk menyampaikan aspirasi
dan masukan terkait perihal jalannya organisasi, selain itu sifat otoriter ini memiliki
pengaruh buruk terhadap kenyamanan karyawan yang mana dalam hal ini karyawan
yang tidak mau ikut dengan apa yang dikatakan oleh atasan maka akan diberikan
sebuah sanksi yang bisa dibilang tidak masuk akal, hal ini lah yang menyebabkan
masih kurang baiknya komunikasi yang dijalan di PT Bahagia Jaya Sejahtera Ciawi.

B. Saran
Pimpinan hendaknya melakukan komunikasi interpersonal secara terus-menerus
serta meningkatkan komunikasi interpersonal menjadi hubungan interpersonal.

8
Pimpinan hendaknya mulai menjalin komunikasi interpersonal dengan
karyawan dan menciptakan keterbukaan, menumbuhkan sikap empati,
menumbuhkan sikap mendukung, menjalin sikap positif dan menciptakan
kesetaraan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-interpersonal/

http://repository.radenfatah.ac.id/17862/1/SKRIPSI%20ARLIANI.pdf

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-semarang/baca-artikel/13988/Berkomunikasi-Secara-Efektif-
Ciri-Pribadi-yang-Berintegritas-Dan-Penuh-Semangat.html

https://eprints.umm.ac.id/40794/3/BAB%20II.pdf

https://mahasiswa.ung.ac.id/291413022/home/2014/1/30/komunikasi-menurut-para-ahli.html

Anda mungkin juga menyukai