Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan rahmat serta karunia- Nya

sehingga penulis dapat menyelesaian e-modul pembelajaran ini. Shalawat serta salam

semoga selalu tercurah kepada nabi akhir zaman, Nabi Muhammad Saw.

Terima kasih penulis sampaikan kepada kedua orang tua dan keluarga yang telah

memberikan semangat dan selalu mendo’akan dalam keberlangsungan perkuliahan.

Kemudian saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Dr. Sri Handayani, M.Pd yang telah

membimbing saya dalam penulisan modul ini. Terakhir saya ucapkan terimakasih kepada

teman-teman Pendidikan Teknologi Agroindustri 2019 yang selalu memberikan energi

semangat kepada penulis untuk berjuang bersama sehingga dapat menyelesaikan e-

modul ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keridhaan dan keberkahan-Nya

kepada kita semua.

Penulis menyadari bahwasannya e-modul ini masih belum sempurna, oleh karena

itu penulis mengharapkan masukan, kritik, dan saran agar bermanfaat dalam

penyempurnaan modul ini. Semoga e-modul ini dapat bermanfaat untuk siapapun yang

membacanya dan seluruh pihak yang membutuhkan.

Bandung, November 2021

Penulis
BAB I PENDAHULUAN

A. KOMPETENSI DASAR

3.27 Mengevaluasi limbah olahan nabati

4.27 Memanfaatkan limbah olahan nabati

B. DESKRIPSI

E-Modul ini akan membahas mengenai pengolahan limbah nabati yang meliputi:

1. Pengertian limbah

2. Jenis-jenis limbah

3. Pengelolaan limbah nabati

4. Teknik pengolahan limbah industri pangan skala kecil

5. Mengevaluasi limbah olahan nabati

6. Pemanfaatan limbah olahan nabati

7. Proses pembuatan keripik kulit melinjo

C. WAKTU

Alokasi waktu pembelajaran adalah 4 JP × 45 menit (2× pertemuan)

D. PRASYARAT Untuk mempelajari dan memahami modul ini, siswa diharapkan telah

memahami materi teknologi pengolahan limbah.

E. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Petunjuk bagi siswa:

a. Sebelum memulai belajar, isilah cek penguasaan kompetensi terlebih dahulu. Apabila

dari soal dalam cek penguasaan kompetensi telah dikerjakan 75% terjawab dengan

benar, maka dapat langsung menuju evaluasi untuk mengerjakan soal-soal tersebut,

tetapi apabila hasil jawaban tidak mencapai 75% benar, maka harus mengikuti kegiatan

pembelajaran dalam e-modul ini.

b. Perhatikan langkah-langkah dalam melakukan pekerjaan dengan benar untuk

mempermudah dalam memahami suatu proses pekerjaan.


c. Pahami uraian materi yang akan menunjang dalam penguasaan suatu pekerjaan

dengan membaca secara teliti, kemudian kerjakan soal-soal evaluasi sebagai sara latihan.

d. Apabila telah selesai mempelajari uraian materi, lanjutkan dengan membaca

rangkuman materi agar lebih memahami materi yang disampaikan

e. Kerjakan tugas dan soal pada akhir materi, sesuaikan jawaban dengan kunci soal yang

disediakan di akhir e-modul, cek kemampuan untuk mengukur sejauh mana

pengetahuan yang dimiliki.

f. Untuk menjawab tes formatif usahakan memberi jawaban yang sikat, jelas dan

kerjakan sesuai dengan kemampuan yang didapatkan setelah mempelajari e- modul ini.

g. Catatlah kesulitan yang didapatkan dalam e-modul ini untuk ditanyakan pada guru saat

kegiatan tatap muka. Bacalah referensi lainnya yang berhubungan dengan materi e-

modul agar mendapatkan tambahan pengetahuan.

h. Apabila merasa belum berhasil dan atau hasil penilaian tes masih kurang dari 75%,

maka pelajari kembali materi yang dirasa masih kurang.

Petunjuk bagi guru:

a. Berikan fasilitas pendukung yang memadai bagi siswa berupa e-modul, kunci jawaban,

buku referensi, buku pedoman, internet, peralatan dan media melatih keterampilan

siswa. b. Dorong siswa belajar sesuai dengan kemampuan dan irama belajarnya, bantu

mereka menemukan pola belajar yang lebih tepat untuk dirinya.

c. Bersama siswa buatlah jadwal yang jelas, tegas dan terukur sesuai dengan

kemampuan siswa dan fasilitas pendukung kegiatan. Aturlah tugas-tugas bagi siswa

untuk mempercepat pencapaian kom petensi.

d. Sediakan model alat evaluasi sesuai standar kompetensi yang ada, sosialisasikan

model dan kriteria penilaian agar tidak terjadi salah pengertian saat siswa mengerjakan

tugas/soal evaluasi.

F. Tujuan Akhir Setelah mempelajari e-modul ini diharapkan siswa mampu:

1. Mengevaluasi limbah olahan nabati.

2. Mengevaluasi limbah olahan nabati.

G. CEK PENGUASAAN KOMPETENSI


Jawab pertanyaan berikut dengan memberi tanda ceklis pada kolom “sudah” atau

“belum”.

No Pertanyaan Sudah Belum


1 Apakah Anda sudah dapat menjabarkan definisi limbah?

2 Apakah Anda sudah dapat membedakan jenis-jenis limbah?

3 Apakah Anda sudah dapat memahami pengolahan limbah

nabati?
4 Apakah Anda sudah dapat menentukan teknik limbah industri

pangan skala kecil?


5 Apakah Anda sudah dapat mengevaluasi limbah olahan

industri?
6 Apakah Anda sudah dapat memanfaatkan limbah olahan

nabati?
7 Apakah Anda sudah dapat membuat produk dari limbah

nabati?

No. Pertanyaan Sudah Belum

Apakah Anda sudah dapat menjabarkan definisi limbah?

Apakah Anda sudah dapat membedakan jenis-jenis limbah?

Apakah Anda sudah dapat memahami pengolahan limbah nabati?

Apakah Anda sudah dapat menentukan teknik limbah industri pangan skala kecil?

Apakah Anda sudah dapat mengevaluasi limbah olahan industri?

Apakah Anda sudah dapat memanfaatkan limbah olahan nabati?

Apakah Anda sudah dapat membuat produk dari limbah nabati?

No. Pertanyaan Sudah Belum 6 Keterangan:  Apabila “sudah” mencapai 75% maka sudah

bisa langsung mengerjakan tes, namun lebih baik anda mempelajari semua materi

terlebih dahulu.  Apabila “belum” mencapai 75% maka harus mengikuti kegiatan

pembelajaran dalam e-modul ini.

Kegiatan Pemberlajaran 1 Mengevaluasi limbah olahan nabati

____________________________________________ A. TUJUAN 1. Siswa dapat menganalisis


perbedaan jenis-jenis limbah nabati 2. Siswa dapat menganalisis dampak yang dihasilkan

dari limbah olahan nabati yang tidak dimanfaatkan. 3. Siswa dapat mengevaluasi

bagaimana penanganan yang tepat untuk mengelola limbah olahan nabati. B. URAIAN

MATERI 8. Pengertian limbah 9. Jenis-jenis limbah 10. Pengelolaan limbah nabati 11.

Teknik pengolahan limbah industri pangan skala kecil 12. Mengevaluasi limbah olahan

nabati A. PENGERTIAN LIMBAH Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses

produksibaik industri maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim,

di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black

water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water). Limbah

padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya

karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari

bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas

tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi

kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat

bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbahtergantung pada jenis dan karakteristik

limbah. Limbah adalah buangan yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat

tertentu tidak dikehendaki di lingkungan karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Limbah

terdiri dari zat atau bahan buangan yang dihasilkan proses produksi industri yang

kehadirannya dapat menurunkan kualitas lingkungan. Limbah yang mengandung bahan

polutan yang memiliki sifat racun dan berbahaya dikenal dengan limbah B-3, yang

dinyatakan sebagai bahan yang dalam jumlah relatif sedikit tetapi berpotensi untuk

merusak lingkungan hidup dan sumber daya (Kristanto, 2004). B. JENIS-JENIS LIMBAH A)

Berdasarkan Sumbernya 1. Limbah Domestik Limbah domestik adlah limbah yang

dihasilkan dari sisakegiatan rumah tangga, sekolah pasar dan tempat-tempat umum.

Contohnya: botol plastik, sisa makanan, kaleng, air sabun bekas dll. 2. Limbah Non-

Domestik Limbah non-domestik meliputi limbah-limbah yang dihasilkan dari industri,

pabrik, perikanan, peternakan, pertanian, medis dan sabagainya. B) Berdasarkan

Wujudnya 1. Limbah Padat Limbah padat disebut juga dengan sampah yang memiliki

wujud padat dan juga biasanya bersifat kering. Berbedanya dengan jenis limbah lainnya

dimana limbah padat ini tidak dapat menyebardan juga tidak dapat berpindah seperti
jenis limbah lainnya. Limbah padat ini hanya bisa pindah atau juga menyebar jika Anda

orang yang memindahkannya. Bisa dikatakan jika Anda bisa dengan mudah untuk

menemukan limbah padat ini disekitar Anda. Contohnya limbah padat adalah sampah

plastik, botol bekas, botol kaca, kertas dan masih banyak lagi contoh lainnya. 2. Limbah

Cair Adapun jenis limbah lainnya yaitu jenis limbah cair.Tahukah Anda jika limbah cair ini

merupakan jenis limbah yang berasal dari sisa dari kegiatan yang biasanya berbentuk

cairan dan juga sering bercampur dengan bahan-bahan lainnya yang dengan mudah

larut kedalam air. Bisa dikatakan jika limbah cair ini sering sekali ditemukan dalam

limbah rumah tangga. Contohnya seperti limbah hasil sisaair cucian pakaian Anda,

limbah sisa air tinja, limbah sisa air pewarna yang sering ditemukan di beberapa pabrik

baik itu pabrik tekstil dan juga pabrik produksi tahu dan tempe, serta masih banyak lagi

contoh limbah cair lainnya. 3. Limbah Gas Bisa dikatakan jika limbah gas ini tergolong

limbah yang berbahaya,

karena limbah gas ini terdiri dari beberapa jenis senyawa kimia yang tercampur dalam

gas. Selain itu limbah gas inibisa dengan mudah untuk menyebar karena penyebarannya

melaluiudara. Beberapa contoh limbah gas ini berupa limbah nitrogen, limbah freon,

limbah karbon monoksida dan limbah sulfur oksida. Dimana beberapa contoh limbah ini

sangat berbahaya bagi kesehatan apabila dihirup oleh Anda. Karena bisa

mengganggusistem pernapasan juga. 4. Limbah Suara Limbah suara ini bisa dikatakan

sebagai suatu gelombang bunyi yang sangat mengganggu karena penyebarannya melalui

udara. C) Berdasarkan Senyawanya 1. Limbah Organik Limbah organik adalah limbah

yang mengandung senyawa karbon yang berasal dari makhluk hidup, seperti kotoran

hewan, buah-buahan yang busuk. 2. Limbah Non Organik Limbah ini merupakan limbah

yang sangat sulit untuk teruraiseperti kaca, plastik. 3. Limbah B3 (Bahan Bahaya Beracun)

Pengertian limbah B3 adalah sisa suatu kegiatan/usaha yang mengandung bahan

berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi ataupun jumlahnya dapat

merusak dan mencemari sekaligus membahayakan kehidupan manusia dan makhluk

hidup lainnya. C. PENGOLAHAN LIMBAH OLAHAN NABATI Limbah harus diolah terlebih

dahulu sebelum dibuang agar tidak mencemari lingkungan dan merusak kesehatan

makhluk hidup. Namun tidak semua limbah diolah untuk dibuang akan tetapi ada pula
limbah yang diolah untuk digunakan kembali bahkan dijadikan sebuah produk yang

bermanfaat. Bahan pangan nabati adalah bahan- bahan makanan yang berasaldari

tanaman (bisa berupa akar, batang, dahan, daun, bunga, buah atau beberapa bagian dari

tanaman bahkan keseluruhannya) atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar

dari tanaman. Bahan pangan nabati adalah bahan pangan yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan. Indonesia merupakan negara tropis yang dianugerahi bermacam-macam

jenis bahan nabati, baik itu buah- buahan maupun sayuran. Buah-buahan dan sayuran

sangat penting sebagai sumber serat, air, vitamin dan mineral. Sayuran dapat

dikelompokkan menjadi dua, yaitu berdasarkan bagian dari tanaman dan berdasarkan

iklim tempat tumbuh. Berdasar bagian dari tanaman misalnya akar, umbi, batang, daun,

buah, bunga, biji dan sebagainya dapat dimanfaatkan sebagai sayuran untuk dikonsumsi.

Pengelompokan berdasarkan iklim, yaitu sayuran yang tumbuh di daerah iklim panas

atau tropis, contohnya: daun dan bunga pepaya, petai, jengkol, cabai, terong, kangkung,

buncis, daun salam, sereh, ubi jalar, kunyit, jahe, daun singkong. Sayuran yang tumbuh di

daerah iklim sedang dan sub-tropis contohnya: wortel, kol, brokoli, kentang, seledri,

jamur, dan selada.Seperti halnya sayuran, buah-buahan juga dapat digolongkan

dalamdua golongan berdasarkan iklim, yaitu buah-buahan iklim panas atau tropis dan

buah-buahan iklim sedang atau sub-tropis. Buah- buahan yang tumbuh di daerah tropis

contohnya nanas, pisang, pepaya, alpukat, mangga, rambutan, duren dan sebagainya.

Buah-buahan yang tumbuh di daerah iklim sedang dan sub- tropis contohnya: anggur,

apel, jeruk, berbagai jenis berry, dansebagainya. Buah dan sayuran mengandung

beberapa jenis senyawa fenolik yang akan menghasilkan reaksi pencokelatan

yangdikatalis oleh enzim. Jadi apabila ditarik garis besarnya maka pengertian dari

pengolahan limbah nabati adalah mengolah hasil atau sisa dari suatu bahan pangan

nabati untuk dijadikan suatu produk maupun di buang agar tidak merusak lingkungan

dan bermanfaat sertamempunyai nilai ekonomis. D. TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH

INDUSTRI PANGAN SKALA KECIL 1. Limbah Cair Limbah cair industri pangan merupakan

salah satu sumber pencemaran lingkungan. Jumlah dan karakteristik air limbah industri

bervariasi menurut jenis industrinya. Sebagian besar limbah cair industri pangan dapat

ditangani dengan mudah dengan sistem biologis karena polutan utamanya berupa
bahan organik atau terlarut. Sebelum dibuang ke lingkungan, limbah cair industri pangan

harus diolah untuk melindungi keselamatan masyarakat dan dan kualitas lingkungan.

Tujuan dasar pengolahan limbah cair adalah untuk menghilangkan sebagian besar

padatan tersuspensi dan bahan terlarut, kadang-kadang juga untuk penyisihan unsur

hara (nutrient) berupa nitrogen dan fosfor. 2. Limbah Padat Limbah padat industri

pangan terutama terdiri atas bahan-bahan organis seperti: karbohidrat, protein, lemak,

serat kasar, dan air. Bahan-bahan ini mudah terdegradasi secara biologis dan

menyebabkan pencemaran lingkungan, terutama menimbulkan bau busuk. 3. Limbah

Gas Salah satu cara yang efektif untuk pengolahan limbah gas adalah pengolahan secara

biologis karena komponen penyebab bau umumnya dalam konsentrasi sangat rendah.

Pengolaha limbah gas secara biologis didasarkan pada kemampuan mikroorganisme

untuk mengoksidasi senyawa organic maupun anorganik dalam limbah gas penyebab

bau, misalnya: amonia, amina,

fenol, formaldefild, fildrogen sulfide, ketone, dan asam-asam lemak. Untuk mempercepat

proses perombakan polutan, konsentrasi mikroorganisme di dalam system pengolahan

limbah gas perlu dipertahankan tinggi, misalnya dengan cara amobilisasi pada

permukaan media padat yang sesuai. E. MENGEVALUASI LIMBAH OLAHAN NABATI

Pengolahan limbah industri pangan (cair, padat, dan gas) diperlukan untuk meningkatkan

pencapaian tujuan pengelolaan limbah (pemenuhan peraturan pemerintah), serta untuk

meningkatkan efisiensi pemakaian sumber daya. Secara umum, pengelolaan limbah

merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup: reduksi (reduction), pengumpulan

(collection), penyimpanan (storage), pengangkutan (transportation), pemanfaatan (reuse,

recycling), pengolahan (treatment), dan/atau penimbunan (disposal). Timbulnya limbah

dari industri pangan, baik limbah cair, padat, maupum gas tidak dapat dihindari serratus

persen. Setelah dilakukan usaha-usaha minimisasi melalui modifikasi proses maupun

pemanfaatan (dengan prinsip produksi bersih), langkah berikutnya yang harus dilakukan

adalah pengolahan/penanganan limbah tersebut untuk menghindari pencemaran

lingkungan. Kriteria utama pengolahan limbah pada umumnya adalah pemenuhan baku

mutu yang berlaku dengan biaya minimum.


1. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri

maupun domestik (rumah tangga). 2. Limbah harus diolah terlebih dahulu sebelum

dibuang agar tidak mencemari lingkungan dan merusak kesehatan makhluk hidup. 3.

Pengolahan limbah nabati adalah mengolah hasil atau sisa darisuatu bahan pangan

nabati untuk dijadikan suatu produk maupun di buang agar tidak merusak lingkungan

dan bermanfaat sertamempunyai nilai ekonomis. 4. Jenis-jenis limbah A) Berdasarkan

Sumbernya 1. Limbah Domestik 2. Limbah Non-Domestik B) Berdasarkan Wujudnya 1.

Limbah Padat 2. Limbah Cair 3. Limbah Gas 4. Limbah Suara C) Berdasarkan Senyawanya

1. Limbah Organik 2. Limbah Non Organik 3. Limbah B3 (Bahan Bahaya Beracun) 5.

Teknik pengolahan limbah industri pangan skala kecil Teknik pengolahan limbah industri

pangan skala kecil diolah berdasarkan jenis: 1. Limbah Cair 2. Limbah Padat 3. Limbah

Gas

A. Pilihan Ganda a. Sumber 1. b. Wujud c. Senyawa 1. Domestik 2. Padat 3. Organik 4. Gas

5. Cair 6. Non Organik 7. Non Domestik 8. B3 9. Suara Berikut merupakan jenis-jenis

limbah berdasarkan kategori. Pasangan manakah yang benar? a. a(1,7); b(2, 5, 4, 9); c(3, 6,

8) b. a(1, 7, 8); b(2, 5, 4,9); c(3, 6) c. a(2, 5, 4, 9); b(1, 7); c(3, 6, 8) d. a(2, 5, 4, 9); b(1, 7, 8); c(3,

6) 2. Di Kabupaten Lumajang banyak sekali yang mengolah pisang menjadi keripik pisang.

Produksi tersebut menghasilkan limbah olahan berupa kulit pisang yang tidak terpakai

yang masih memiliki potensi untuk diolah. Limbah kulit pisang mengandung zat gizi

cukukp tinggi terutama pada vitamin dan mineralnya sehingga dapat dimanfaatkan

sebagai bahan baku makanan.

Berikut merupakan produk inovasi pangan yang dapat dibuat dari kulit pisang, kecuali….

a. Keripik b. Nugget c. Kompos d. Selai 3. Salah satu cara yang efektif untuk pengolahan

limbah gas adalah pengolahan secara biologis karena komponen penyebab bau

umumnya dalam konsentrasi sangat rendah. Pengolahan limbah gas secara biologis

didasarkan pada kemampuan mikroorganisme untuk mengoksidasi senyawa organik

maupun anorganik dalam limbah gas penyebab bau, kecuali… a. Ammonia b. Fenol c.

Asam d. Ketone 4. Ekstrak etanol kulit manggis mengandung kandungan kimia… 1.


Alkaloid 2. Triterpenoid 3. Cafein 4. Saponin 5. Flavonoid 6. Tannin 7. Polifenol a. 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7 b. 1, 2, 4, 5, 6, 7 c. 1, 3, 4, 5, 7 d. 1, 3, 6, 7

5. Molase merupakan limbah pabrik gula yang tidak dapat lagi dikristalkan tetapi masih

mengandung gula total yang masih tinggi. Kebanyakan industri gula memanfaatkan

molase ini menjadi… a. Bahan baku produk b. Bahan bakar c. Bahan pewarna d. Bahan

perasa 6. Secara umum bagaimana urutan rangkaian pengelolaan limbah? 1.

Pengumpulan (collection) 2. Penyimpanan (storage) 3. Pengangkutan (transportation) 4.

Pemanfaatan (reuse, recycling) 5. Pengolahan (treatment) 6. Penimbunan (disposal) a. 1,

2, 3, 4, 5, 6 b. 1, 3, 2, 5, 4, 6 c. 1, 2, 4, 5, 3, 6 d. 1, 3, 2, 4, 5, 6 7. Untuk mencegah

pencemaran oleh limbah cair industri tapioca perlu dilakukan pengolahan limbah. Salah

satu alternatif pengolahan limbah cair industri tapioka yang memiliki manfaat dan nilai

jual yang bisa dikembangkan adalah memanfaatkan limbah cair industri tapioka (LCIT)

menjadi nata. LCIT tersebut digunakan untuk media pertumbuhan bakteri… a.

Lactobacillus b. Micrococcus c. Corynebacterium d. Acetobacterxylinum

B. Esai 1. Di Kecamatan Adiwerna banyak desa yang melakukan industri tahu dan

menghasilkan debit air limbah sebanyak 14.747,6 m3/hari. Dampak apa yang akan terjadi

jika limbah tersebut tidak dimanfaatkan atau tidak dikelola dengan benar

sebelumdilakukan pembuangan ke sungai? 2. Sebagian besar industri tahu membuang

limbahnya ke perairan macam polutan yang di hasilkan mungkin berupa polutan organik

(berbau busuk), polutan anorganik (berbui dan berwarna). Pemerintah menetapkan tata

aturan untuk mengendalikan pencemaran air untuk limbah industri, karena limbah dari

industri tahu mengandung polutan organik dan anorganik, maka air limbah tersebut

tidak bisa langsung dibuang ke sungai, tetapi harus diolah terlebih dahulu sebelum di

buang ke sungai agar tidak terjadi pencemaran. Jelaskan bagaimana cara yang harus

industri tahu lakukan agar limbah cair yang dihasilkan dapat dengan aman dibuang ke

sungai? 3. Jika di lingkungan rumahmu terdapat pabrik emping dari melinjo yang

menghasilkan limbah olahan nabati berupa kulit melinjo. Ide inovasi produk apa yang

akan kamu lakukan agar kulit melinjo yang dibuang dapat dimanfaatkan?
Kegiatan Pemberlajaran 2 Memanfaatkan limbah olahan nabati A. Tujuan 1. Siswa dapat

memanfaatkan limbah olahan nabati. 2. Siswa dapat mengelola limbah kulit melinjo

menjadi keripik sesuai dengan panduan praktikum yang telah disediakan. B. Uraian

Materi 1. Pemanfaatan limbah olahan nabati 2. Proses pembuatan keripik kulit melinjo A.

PEMANFAATAN LIMBAH OLAHAN NABATI Indonesia merupakan negara yang kaya raya

akan sumber daya alam yang sangat melimpah sampai negara ini dijuluki sebagai tanah

surga karena apapun yang ingin kita tanam akan selalu tumbuh di tanah Indonesia.

Berhubungan dengan hal tersebut maka dapat dikatakan bahwa banyak sekali sesuatu

yang dapat dimafaatkan oleh kita, akan tetapi hal tersebut tidakselamanya berdampak

positif yang bisa kita manfaatkan, karenaada pula dampak negatif yang harus kita hadapi

yaitu semakinbanyak sumber daya alam yang kita gunakan maka akan semakin banyak

pula sampah atau limbah yang dihasilkan dari apa yang kita manfaatkan. Khusunya di

bidang pangan ada beberapa bahan yang bisa kita manfaatkan contohnya yaitu bahan

pangan hewani dan bahan pangan nabati, namun yang ingin kita bahas dalam modul ini

adalah pengolahan limbah dari bahan pangan nabati. Berikut akan dibahas beberapa

contoh pengolahan limbah dari bahan pangannabati. 1. Pembuatan Pupuk Organik Cair

Pupuk organik cair adalah larutan hasil dari pembusukan bahan-bahan organik yang

berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang kandungan unsur haranya

lebih dari satu unsur. Pada umumnya pupuk cairorganik tidak merusak tanah dan

tanaman meskipundigunakan sesering mungkin.

Untuk membuat pupuk organik cair sebanyak 40 liter, dibutuhkan 15 – 20 kilogram buah-

buahan “busuk”, 10 liter air kelapa, 5 liter air cucian beras, I kilogram gulamerah/gula

tebu, 500 ml EM-4 dan air bersih 20 liter. Tahap awalnya campuran bermacam buah itu

dihacurkan secaramanual kemudian disaring, lalu ditambahkan air kelapa, air cucian

beras, gula merah dan EM-4 kemudian ditempatkan dalam ember plastik besar lalu

diaduk-aduk sampai merata, kemudian wadah tersebut di tutup rapat dengan plastik

tebal. Setiap hari, larutan tersebut di aduk 4 – 5 kali agar tidak terjadi endapan, lalu

ditutup rapat kembali. Setelah proses fermentasi berlangsung selama 12 – 15 hari, dan

sudah berubah aroma dari aroma “busuk” menjadi aroma ragi serta adanya bih-buih
berwarna putih di atasnya, menandakan bahwa pupuk organic cair tersebut sudah jadi

dan siap untuk di gunakan. Kemudian dimasukkan pupuk cair tersebut kedalam botol-

botol plastik bekas air mineral lalu disimpan di dalam gudang. 2. Minuman Herbal Dari

Kulit Buah Manggis Manggis merupakan salah satu buah yang kaya akan manfaat tak

hanya rasa daging buahnya saja yang manis,buah yang satu ini memiliki banyak manfaat

khususnya untuk kesehatan dan bagian dari manggis yang mempunyai banyak manfaat

terdapat pada bagian kulit nya. Jadi apabila kita sudah memakan buah manggis, kulitnya

jangan dibuang begitu saja karena kulit dari buah manggis ini bisa dijadikan minuman

herbal yang berguna bagi kesehatan tubuh manusia. Proses pembuatan minuman herbal

dari kulit buah manggis yaitu diawali dengan membersihkan buah manggis dan disortir

yaitu membebaskan buah dari bercak kuningkemudian pisahkan kulit dengan isi

buahnya, setelah itu kulit dikeringkan sampai kering, setelah pengeringan, kulit yang

telah kering tadi digiling atau dihaluskan kemudian jadilah bubuk instan kulit buah

manggis yang siap diseduh untuk dijadikan minuman herbal yang kaya akan khasiat. 3.

Keripik Kulit Pisang Pisang adalah salah satu jenis buah yang digemari khalayak banyak

dari

segala kalangan dan usia baik dari yang muda hingga yang tua. Buah yang terkenal

dengan warnanya yang kuning dan panjang ini menawarkan rasa yang sangat enak

dengan berbagai kandungan gizi dan nutrisi yang baik bagitubuh. Dengan manfaat yang

sangat luar biasa banyaknya dan dengan banyaknya konsumsipisang oleh masyarakat

maka timbullah banyak olahan dari buah pisang baik nantinya menjadi makanan,

minuman, ataupun cemilan. Selama ini olahan pisang mayoritas berfokus pada

pengolahan buahnyasaja. Setelah buah pisang dimabil dari kulitnya dan menjadiolahan,

sang kulit hanyak menjadi limbah tidak berguna yang nantinya hanya akan

terdekomposisi. Oleh sebab itu muncullah ide untuk membuat olahan dari kulit pisang

agar dapat menjadi manfaat dan tidak ada limbah yang terbuang sia-sia. Kulit buah

pisang yang selama ini dianggap limbah tidak berguna ternyata memiliki banyak manfaat,

untuk mengoptimalkan manfaat tersebut maka kulit buah pisang diolah menjadi cemilan

lezat dengan bentuk keripik kulit pisang. Banyak orang yang berfikiran bahwa olahan

kulit pisang menjadi keripik hanya mengutamakan rasa namun tidak ada nilai gizinya.
Namun hal itu tidak terbukti benar karena kulit pisang banyak mengandung berbagai

serat yang sangattinggi, memiliki kandungan karbohidrat, protein, kalsium,vitamin c dan

b. Jadi keripik pisang tidak hanya nikmat untuk dinikmati tapi juga mengandung

kandungan gizi yang baik bagi tubuh. Mula mula kulit pisang dicuci terlebih dahulu

kemudian direbus selama 30 menit. Setelah dilakukan perebusan, kulitpisang ditiriskan,

setelah itu kulit pisang dipotong potong dan diblender dengan tujuan untuk diperas

airnya. Ampas kulit pisang yang sudah halus kemudia dicampurkan kedalam

adonandengan komposisi; tepung tapioka 60% berbanding 40% kulit pisang dan juga

bumbu pawon berupa bawang putih dan garam. Adonan dapat ditambahkan campuran

ebi, daun bawang, seledri, atau terasi sesuai dengan selera. Setelah adonantercampur

maka adonan diulet dan dibungkus daun atau plastik dan digulung seperti lontong

kemudian dimasukkan ke dalam kulkas selama kurang lebih dua jam. Setelah

dimasukkan dalam kulkas gulungan adonan diiris tipis, dijemur, kemudian digoreng. Kulit

pisang yang baik digunakan untuk pembuatan keripik, menurut Lasio adalah kulit pisang

yang masih mentah karena jika menggunakan kulit ynag sudah matang maka kulit pisang

akan lembek dan berwarna hitam. Perlakuan dimasukkan kedalam kulkas bertujuan

untuk memudahkan proses pengirisanadonan.

4. Pakan Ternak dari Limbah Sayuran dan Buah-buahan Sampah pasar yang banyak

mengandung bahan organik adalah sampah hasil pertanian seperti sayuran, buah-

buahan dan daundaunan serta dari hasil perikanan dan peternakan. Limbah sayuran

adalah bagian dari sayuran atau sayuran yang sudah tidak dapat digunakan atau

dibuang.Limbah buah-buahan terdiri dari limbah buah semangka, melon, pepaya,jeruk,

nenas dan lain-lain sedangkan limbah sayuran terdiri dari limbah daun bawang, seledri,

sawi hijau, sawi putih, kol, limbah kecambah kacang hijau, klobot jagung, daun kembang

kol dan masih banyak lagi limbah- limbah sayuran lainnya. Namun yang lebih berpeluang

digunakan sebagai bahan pengganti hijauan untuk pakan ternak adalah limbah sayuran

karena selain ketersediaannya yang melimpah, limbah sayuran juga memiliki kadar air

yang relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan limbah buah-buahan sehingga jika

limbah sayuran 7 dipergunakan sebagai bahan baku untuk pakan ternak maka bahan

pakan tersebut akan relatif tahan lama atau tidak mudah busuk. Limbah sayuran
merupakan pakan alternatif yang dapat digunakan untuk pakan ternak ruminansia.

Limbah sayuran terutama kubis tersedia melimpah pada waktu panendan belum

dimanfaatkan secara optimal, hanya sebagian kecil yang sudah dimanfaatkan. Limbah

kubis dapat digunakan sebagai pakan ternak ruminansia secara optimal tanpa

mengurangi penurunan kualitas. Kendala pemanfaatan limbah kubis sebagai pakan

ternak adalah tingginya kandungan air yang menyebabkan tidak tahan tinggal lama,

akibatnya menimbulkan bau busuk dan menimbulkan polusi (Rahmadi, 2003). Selama ini

pengolahan sampah organik hanya menitikberatkan pada pengolahan sampah organik

menjadi pupuk kompos, padahal sampah dapat dikelola menjadi bahan bakar/sumber

energi dan pakan ternak yang baik. Hal ini akan lebih bernilai ekonomis dan lebih

menguntungkan. Bila sampah organik langsung dikomposkan maka produk yang

diperoleh hanya pupuk organik. Namun,bila diolah menjadi pakan sampah tersebut

dapat menghasilkan daging pada ternak dan pupuk organik dari kotoran ternak. Dengan

demikian nilai tambah yang 8 diperoleh akan lebih tinggi sekaligus dapat mengatasi

pencemaran lingkungan danmengatasi kekurangan pakan ternak. Membuat pakan dari

sampah antara lain dapat dimulai dari pemisahan sampah organik dan anorganik,

dilanjutkan dengan pencacahan, fermentasi, pengeringan, penepungan, pencampuran

dan pembuatan pellet (Bestari dkk., 2011).

5. Membuat Makanan Lezat dari Ampas Tahu (LimbahPertanian) Ampas tahu merupakan

buangan yang diperoleh selama proses produksi tahu. Ampas tahu diperoleh dari kedelai

yang direbus kemudian didiamkan dan digiling lalu disaring dan diambil sarinya untuk

dijadikan tahu. Sementara hasil saringan yang mengendap menjadi tahu, lalu kedelai

giling yang sudah disaring tersebut menjadi ampas atau dikenal dengan ampas tahu.

Ampas tahumempunyai karakter smapa seperti tahu dengan warna yang lebih putih dan

lembut. Meskipun ampas tahu merupakan limbah dari proses produksi tahu, nilai gizi

pada ampas tahu ternyata cukup tinggi yang membuatnya sering diolahmenjadi

beberapa jenis makanan dengan rasa yang enak. Ampas tahu sebagai jenis limbah

pertanian yang masih dapat dimanfaatkan banyak digunakan sebagai campuran pakan

ternak, diolah menjadi tempe, dapat digunakan sebagai pupuk organik, sebagai bahan

baku produksi nata de soya dan dapat menjadi olahan kerupuk. 6. Pemanfaatan Kulit
Buah Nanas Kulit buah tanaman nanas merupakan salah satu limbah pertanian pada

proses produksi nanas. Nanas yang telah dipanen akan diolah dengan mengupas

kulitnya sehingga meninggalkan limbah kulit. Limbah kulit ini jika tidak dimanfaatkan

dapat mencemari lingkungan.Limbah kulit nanas dewasa ini telah banyak dimanfaatkan

seiring berkembanganya ilmu pengetahuan.

Pemanfaatannya anatara lain sebagai pupuk organik untuk tanaman, sumber pakan

ternak hingga dibuat menjadi bahan olahan makanan berbentuk nata de. Hal ini

dikarenakan kandungan senyawa menguntungkan pada kulit nanas sehingga

memungkinkannya untuk diolah kembali. B. PROSES PEMBUATAN KERIPIK KULIT

MELINJO Judul Pratikum Pembuatan Keripik Kulit Melinjo. Tujuan Setelah menyelesaikan

kegiatan ini, siswa diharapkan dapat memanfaatkan limbah olahan nabati kulit melinjo

dengan membuat keripik kulit melinjo dengan tekun, efisien, dan teliti menggunakan

peralatan dan bahan yang sudah disediakan dan menghasilkan produk yang sesuai

kriteria. Alat 1 kg 1. Kulit melinjo 50 g 2. Bawang putih 50 g 3. Garam Bahan 1. Baskom 2.

Panci 3. Wajan 4. Spatula 5. Kompor 6. Centrifuge

Prosedur Kerja 1. Cuci bersih kulit melinjo kemudian rebus selama 10-15 menit. Saat

pencucian, jika ditemukan kulit melinjo yang rusak, maka dibuang. 2. Angkat dan rendam

dalam larutan galam dan bawang selama 15-20 menit. Perendaman dilakukan dengan air

berlebih, sehingga seluruh kulit melinjo dapat terendam semua. 3. Tiriskan dan goring

dalam minyak banyak sampai renyah. Penirisan dilakukan sampai air dalam kulit melinjo

hilang. Hal ini dilakukan agar air tidak masuk ke minyak panas, sehingga tidak terjadi

cipratan minyak panas saat kulit melinjo digoreng. 4. Angkat dan kurangi minyak dengan

centrifuge. Proses pengurangan minyak dengan centrifuge dilakukaan saat keripik kulit

melinjo masih dalam keadaan panas, hal ini dilakukan agar minyak tidak kembali

meresap ke dalam kulit melinjo. 5. Masukan keripik kulit melinjo ke dalam toples.

Penyimpanan dilakukan setelah keripik dalam keadaan dingin. Lembar Pengamatan No

Panelis Uji Organoleptik Rasa Warna Kenampakan Tekstur Aroma 1 2 3 Kesimpulan:


Pengolahan limbah nabati adalah mengolah hasil buangan dari suatu proses pengolahan

pangan atau yang lainnya yang berasal dari nabati yaitu berasal dari tumbuhan. Selain

sebagai sumber protein dan lemak, juga banyak berperan sebagai sumber karbohidrat,

mineral dan vitamin ,daya awetnya tinggi dan tidak mudah rusak. Limbah nabati dapat

diolah menjadi berbagai macam produk diantaranya: pupuk organik cair, pakan ternak,

keripik, makanan yang lezat untuk manusia, disinfektan dan masih banyak produk yang

lainnya yang bermanfaat bagi manusia.

TES FORMATIF 1 A. Pilihan Ganda 1. a. a(1,7); b(2, 5, 4, 9); c(3, 6, 8) 2. c. Kompos 3. c. Asam

4. b. 1, 2, 4, 5, 6, 7 5. b. Bahan bakar 6. a. 1, 2, 3, 4, 5, 6 7. d. Acetobacter xylinum B. Esai 1.

Cara pembuangan limbah yang masih sembarangan menyebabkan terkontaminasinya

lingkungan sekitar. Pemukiman penduduk menjadi kumuh, aliran sungai dan got menjadi

mampet, dan tanah menjadi tidak subur. Hal tersebut sangat merugikan masyarakat

setempat karena mereka menjadi rentan terhadap penyakit terganggu oleh bau yang

tidak sedap yang ditimbulkan oleh limbah, dan rusaknya ekosistem. 2. 1) Dekomposisi

Dekomposisi adalah sebuah proses pengolahan limbah cair yang dilakukan jika material

limbah adalah makanan dari mikroorganisme. Dalam proses ini akan dilakukan

penambahan mikrorganisme ke dalam limbah cair yang memiliki kandungan makanan

tersebut sehingga kandungan makanan akan dihabiskan oleh mikroorganisme. 2) Filtrasi

Filtrasi adalah sebuah teknik untuk menyaring limbah air yang keluar dari pabrik.

Prosesini bisa dilakukan dengan cara menyaring dengan menggunakan alat,

menggunakan bahan kimia atau menggunakan proses flotasi. 3) Penambahan Klorin

Pengolahan limbah cair juga bisa dilakukan dengan penambahan materi kimia ke dalam

limbah tersebut. Salah satu materi kimia yang bisa digunakan adalah klorin. Penambahan

klorin juga bisa digunakan untuk mengatasi limbah yang memiliki kandungan organisme

penyebab penyakit. 4) Pengendapan

Proses pengendapan adalah sebuah proses yang dilakukan dengan menambahkan zat

tertentu pada limbah. Proses pngendapan ini dilakukan jika komponen limbah dan air

tidak bisa dipisahkan dengan mudah atau terlihat seperti benar-benar menyatu. 5)

Penyerapan Proses penyerapan merupakan teknik yang dilakukan dengan menggunakan


karbon. Dalam proses ini karbon berfungsi untuk menyerap zat yang tidak dibutuhkan di

dalam limbah. Karbon yang biasa digunakan pada proses ini adalah karbon aktif. Setelah

karbon menyerap zat tidak berguna maka sisa air dapat disalurkan ke tempat

pembuangan umum. 6) Penyinaran Biasanya proses penyinaran ini dilakukan jika limbah

hasil dari pabrik memiliki kandungan organic yang tinggi. Kandungan organik yang ada di

dalam limbah bukan merupakan kandungan yang main-main. 7) Penyisihan Biasanya

proses ini dilakukan dengan cara oksidasi. Setelah dioksidasi, limbah dalam sebuah

cairan dapat memisahkan dirinya sendiri,sehingga air bisa langsung dibuang ke saluran.

Proses ini merupakan proses yang cukup mudah. Tapi bagaimanapun, baiknya adalah,

setelah dioksidasi cairan hasil akhir dicek terlebih dahulu untuk mengetahuo kondisinya

apakah sudah sesuai dengan standar limbah yang aman untuk lingkungan atau belum. 3.

(Berdasarkan ide kreatif siswa)

Desy Nofriaty,dkk. 2009. Prospek Pemanfaatan Kullit Buah Manggis Menjadi Minuman

Herbal sebagai Upaya Meningkatkan Nilai Tambah Produk. PNK BPTP Peneliti Jambi dan

Sumsel. Rahmadi, D. 2003. Parameter Metabolisme Rumen in Vitro Limbah Kubis

Terensilase pada Lama Pemeraman Berbeda. Universitas Diponegoro: Fakultas

Peternakan. Agric, Volume 28, Nomor 4, Halaman 219

Anda mungkin juga menyukai