Anda di halaman 1dari 11

INFORMASI UMUM

1. Identitas
Nama Penyusun :
Institusi : SDN 2 Cibunar
Tahun : 2023
Jenjang Sekolah : Sekolah Dasar
Mata Pelajaran : IPAS
Kelas/ Semester : IV/ 2
Alokasi Waktu : 4 JP

2. Kompetensi Awal
Sebelum mempelajari materi ini, siswa diharapkan telah memahami jenis-jenis sampah.

3. Profil Pelajar Pancasila yang Berkaitan


Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa mempunyai penguatan Profil
Pancasila: mandiri dan bernalar kritis.

4. Sarana Prasarana
Alat : Lembar Kerja
Materi : Sampah
Sumber :
a. Buku Guru dan Siswa IPAS Kelas IV
b. https://mutucertification.com/limbah-pabrik-dan-dampak-bagi-lingkungan/
c. https://www.dejurnal.com/2019/10/pencemaran-lingkungan-akibat-limbah-pabrik-
kulit-sukaregang-kejahatan-lingkungan/

5. Target Siswa
Semua siswa

6. Model dan Metode Pembelajaran


Model Pembelajaran : Pengembangan Model Inquiry Berbasis Masalah Kontekstual
Metode Pembelajaran : Diskusi

KOMPONEN INTI
7. Tujuan Pembelajaran
Pengetahuan
a. Siswa dapat menjelaskan dampak negative dari limbah.
b. Siswa dapat menjelaskan cara menanggulangi dampak negative dari limbah.
8. Pembelajaran Bermakna
Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat menjelaskan dampak negative dari limbah
serta penanggulangannya.
9. Pertanyaan Pemantik
1. Apa yang akan kamu lakukan apabila lingkungan tempat tinggalmu dekat pabrik
pengolahan kulit?

10. Kegiatan Pembelajaran


a. Kegiatan Pendahuluan (Alokasi Waktu: 10 Menit)
 Siswa dikondisikan untuk siap mengikuti pembelajaran.
 Penyampaian tujuan pembelajaran.
 Review pembelajaran sebelumnya.
 Apersepsi dengan tanya jawab, mengenai norma yang berlaku di masyarakat.
b. Kegiatan Inti (Alokasi Waktu: 100 Menit)
 Siswa dikelompokkan berdasarkan hasil tes diagnostic.
Sajikan dan Stimulus
 Siswa membaca cerita yang disajikan.
 Siswa distimulus melalui pertanyaan pemantik.
Rumusan Masalah dan Dugaan Sementara
 Siswa merumuskan masalah yang terjadi dalam cerita yang ia baca.
 Siswa membuat dugaan sementara dari permasalahan.
Kumpulkan Data
 Siswa bersama kelompoknya mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dari
video.
Analisa Data dan Hipotesa
 Siswa menganalisis data yang sudah ia kumpulkan.
 Siswa membuat hipotesis sesuai data yang dikumpulkan.
Simpulan Masalah
 Siswa dapat menjawab pertanyaan pemantik serta rumusan masalah yang ia
buat.
c. Kegiatan Penutup (Alokasi Waktu: 30 Menit)
 Siswa dibimbing guru menyimpulkan materi pembelajaran.
 Evaluasi
 Tindak lanjut
 Refleksi

11. Penilaian
Prosedur Jenis Bentuk Alat
Penilaian Awal Lisan Wawancara Lembar
Penilaian Proses Pengamatan Daftar Ceklist Lembar Pengamatan
Penilaian Akhir Tertulis Uraian Lembar Soal
12. Pengayaan dan Remedial
a. Pengayaan
Siswa mencari informasi dari berbagai sumber lainnya mengenai cara
menanggulangi limbah.
b. Remedial
Siswa yang belum memahami materi, diberikan kesempatan untuk mempelajari
materinya lagi.

Garut ………………………………

Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Kelas

________________________ _________________
NIP. NIP
LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Lembar Kerja

LEMBAR KERJA KELOMPOK

Nama Anggota kelompok:


1. ………………………………..
2. ………………………………..
3. …………………………………
4. …………………………………
5. ………………………………..
6. …………………………………

Diskusikanlah beberapa pertanyaan di bawah ini!


1. Sebutkan dampak negative dari limbah?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang akan kalian lakukan apabila tinggal di daerah yang terkena limbah dari
pabrik kulit?
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………

B. Lembar Penilaian Keterampilan Proses


Rumusan
Sajikan Analisa
Masalah dan Kumpulkan Simpulan
No Nama Siswa dan
Dugaan Data
Data dan
Masalah
Jumlah
Stimulus Hipotesa
Sementara
Skor untuk mengisi tabel Penilaian Keterampilan Proses
5 = Baik Sekali
4 = Baik
3 = Sedang
2 = Kurang
1 = Sangat Kurang

Nilai Akhir = Jumlah skor yang diperoleh x 4

C. Lembar Penilaian pengetahuan (Evaluasi)

Nama: …………………………

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Sebutkan dampak negative dari limbah?
2. Bagaimana cara menanggulangi dampak negative dari limbah?

Jawaban dan Penskoran


No Kunci Jawaban Skor
1 Jawaban siswa bervariasi 50
2 Jawaban siswa bervariasi 50

Nilai Akhir = Total skor yang diperoleh siswa

D. Bahan Bacaan Siswa dan Guru


Bahan Bacaan Siswa
Pencemaran Lingkungan Akibat Limbah Pabrik Kulit Sukaregang,
Kejahatan Lingkungan?
Limbah pabrik kulit Sukaregang masih menuai polemik yang tak berkesudahan dan
terus menjadi pro dan kontra, pasalnya pernyataan tegas Bupati Garut pasca pelantikan
(23/1/2019) bahwa pencemaran lingkungan akibat limbah pabrik kulit Sukaregang
merupakan sebuah kejahatan lingkungan, namun belum ada tindakan konkrit sehingga
masih dipersoalkan.
Salah satu elemen masyarakat Garut yang tergabung dalam Parade Tauhid
menindaklanjuti hasil audiensi pada tanggal 29 September 2019 di DPRD Kab. Garut
dimana salah satu isu yang diangkat tentang pencemaran akibat limbah pabrik kulit
Sukaregang.
Parade Tauhid mendatangi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Garut
dan diterima oleh Kepala Dinas LHK H. Uu Saepudin.
Ada beberapa hal yang tercatat dalam berita acara / kesepakatan, diantaranya terkait
kegiatan Lingkungan Hidup melibatkan Peran Masyarakat, terkait data dan surat
teguran yang pernah dikeluarkan oleh dinas lingkungan hidup kepada pengusaha yang
dianggap tidak memiliki izin dan dokumen lingkungan hidup.
Salah satu audien Parade Tauhid (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia)
Mohammad Sidik menegaskan, kedatangan dirinya dan rombongan terkait tindak lanjut
aksi pada tanggal 29 di DPRD Kab. Garut, mengenai Perda Anti Maksiat dan memang
ada beberapa persoalan mengenai lingkungan akibat dampak limbah kulit Sukaregang
dan penangan sampah yang telah menjadi polemik.
“Alhamdulillah DLHK akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan kita, dan sinergis
dengan rencana kerja DLHK “.
H. Uu Saepudin selaku Kepala Dinas LHK Kab. Garut selepas menerima audensi Parade
Tauhid mengatakan, terkait permasalahan penanganan limbah kulit Sukaregang, DLHK
Kab. Garut akan mengecek kedalamannya, dan kita akan mengaktifkan kembali Ipal
yang sudah ada disesuaikan dengan anggaran yang ada, dan mengenai permasalahan
sampah DLHK fokus dan saat ini sedang terus melakukan sosialisasi Perda No. 4 Tahun
2014, dan ini akan diberlakukan Januari 2020.
“Untuk itu kembali kepada masyarakat agar mematuhi aturan yang ada, dan kepada
semua pihak yang melakukan usaha di wilayah Kab. Garut memiliki izin dan Dokumen
Lingkungan, jika mereka membandel itu bisa kena unsur Pidana dan itu ranah APH,”
Jelas H. Uu Saepudin.
Terkait hal itu, Drs. H. Nadiman salah satu tokoh dan pengusaha yang kini menjadi
Ketua Komisi I DPRD Kab. Garut yang membidangi lingkungan hidup, mengatakan,
masalah Limbah Sukaregang ini harus diselesaikan, tapi bukan ditutup karena akan
berdampak lebih besar, Sukaregang merupakan ikon Kab. Garut selain itu sebagai
penunjang perekonomian Kab. Garut salah satu Potensi PAD.
“Kita tidak boleh naif pasalnya banyak juga masyarakat yang menggantungkan hidup di
sana,
kalau ditutup berat namun kita harus mencari solusi, salah satunya terkait pengelolaan
IPAL,” Tegasnya.
Sementara menurut aktifis lingkungan dari PPLHD Jawa Barat Bung Rahman
menegaskan, pencemaran lingkungan akibat limbah Sukaregang ini sudah jelas
merupakan kejahatan lingkungan, beberapa hasil penelitian dampak dari Pembuangan
Limbah Pabrik Kulit Sukaregang sudah ratusan hektar.
“Polemik baru yang harus diwaspadai ialah dampak akibat lintasan pembuangan limbah
melalui sungai Cimanuk yang melintasi beberapa daerah dan kabupaten di Jawa Barat,
ini harus ada ketegasan jangan dibuat main main,” Pungkasnya.

Bahan Bacaan Guru


Limbah pabrik adalah sisa-sisa buangan atau sampah yang dihasilkan oleh
pabrik. Apabila tidak ditangani dengan baik hanya akan menimbulkan pencemaran
lingkungan. Jika sudah demikian, maka akan menimbulkan banyak kerugian.
Itulah mengapa pemerintah mengatur pengolahan limbah berstandar di undang-
undang. Setiap pemilik industri seharusnya memahami bahayanya limbah bagi
lingkungan jika tidak dikelola dengan bijak.
Pengertian Limbah Pabrik
Limbah yang berasal dari kegiatan pabrik merupakan sisa-sisa atau bahan buangan yang
sudah tidak memiliki nilai guna. Biasanya mengandung banyak bahan berbahaya
ataupun beracun yang membahayakan lingkungan. Limbah bisa berwujud padat, gas
ataupun cair yang bisa menimbulkan pencemaran tanpa pengolahan yang sesuai.
Berikut pembagian jenis limbah industrial:
Limbah Padat
Jenis limbah padat ini biasanya berupa plastik, kantong, kain, kabel, bubur semen serta
lumpur industri.
Limbah Cair
Jenis selanjutnya merupakan berbentuk cair seperti sisa pewarna, sisa cairan pengawet,
limbah ampas tempe serta kebocoran minyak yang ada di laut.
Limbah Gas
Limbah Gas Biasanya berupa adanya kebocoran gas yang berasal dari asap pabrik.
Limbah B3
Limbah B3 Merupakan limbah yang harus mendapatkan pengelolaan khusus karena
berbahaya dan juga beracun. Industri memiliki skala yang besar ataupun kecil, limbah
yang dihasilkan pun berbeda-beda. Sehingga pencemaran yang ditimbulkan dari adanya
limbah-limbah dari pabrik ini bisa saja menyerang udara, tanah, air ataupun makhluk
hidup sekitarnya. Berikutnya akan dibahas macam-macam dari limbah hasil industri dan
apa dampaknya bagi lingkungan.
Dampak Limbah Pabrik yang Harus Diwaspadai
Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran limbah industri tentu tidaklah sedikit.
Apalagi jika pabriknya merupakan skala besar, tentu limbah yang dihasilkan juga bukan
hal remeh. Sehingga, tidak bisa diolah dengan sembarangan. Berikut ini dampak bagi
kesehatan dan juga dampak bagi lingkungan akibat adanya limbah dari pabrik.
Dampak Limbah Bagi Kesehatan
Pencemaran limbah hasil produksi pabrik tentu membahayakan kesehatan juga,
dampaknya tertulis di bawah ini:
1. Menghasilkan sampah yang beracun
2. Menimbulkan kemunculan penyakit yang menular pada rantai makanan
3. Memunculkan jamur
4. Membuat timbulnya penyakit kolera, diare hingga tifus
5. Banyaknya sampah yang menyebabkan penyakit dan jadi sarang tikus
6. Sampah yang menjadi lokasi perkembangbiakan lalat dan menyebabkan infeksi
Dampak Limbah Bagi Lingkungan
Tidak hanya berdampak pada kesehatan, limbah juga memiliki dampak yang tidak main-
main bagi lingkungan sekitar.
1. Membuat turun kualitas suatu lingkungan
2. Menyebabkan turunnya estetika lingkungan
3. Menghambat pengembangan negara
4. Lingkungan jadi kurang nyaman
5. Memusnahkan makhluk hidup yang terpapar pencemaran
Upaya Pencegahan Pencemaran yang Ditimbulkan Limbah Pabrik
Berikut ini adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh industri untuk meminimalisir
dampak dari limbah. Sehingga tidak akan sampai merugikan banyak pihak.
Upaya Pengelolaan Limbah Pabrik
Mayoritas limbah hasil industri memiliki kandungan yang berbahaya dan bahkan
beracun. Karena banyak pabrik yang menggunakan banyak bahan bersifat kimia dalam
proses produksi dan operasional. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengelolaan limbah
yang sesuai dengan standar dari pemerintah.
1. Pengolahan limbah pabrik yang tepat
Sebelum dibuang, limbah harus difilter dan dipisahkan dari zat yang berbahaya. Karena
pelepasan limbah tanpa dikelola atau difilter terlebih dahulu hanya akan membawa
dampak negatif bagi lingkungan dan makhluk hidup sekitar.
2. Tidak Buang Limbah Cair ke Sumber Air
Upaya bijak lainnya dalam menangani limbah pabrik adalah dengan tidak melakukan
pembuangan langsung limbah cair ke sumber air. Sebelum melakukan pelepasan limbah
cair harus dipisahkan dulu dari zat berbahaya yang bisa mengkontaminasi biota air
dengan zat berbahaya.
3. Melakukan Penguburan Limbah Organik
Pabrik bisa melakukan pemisahan untuk limbah organik dengan limbah anorganik,
kemudian limbah organik bisa diolah dengan metode urug saniter. Karena sifatnya yang
mudah diuraikan tentu akan mudah bagi limbah organik mengalami pembusukan di
tanah. Selain itu, limbah organik juga bisa diolah menjadi pupuk atau biogas yang
memiliki manfaat atau nilai lebih.
4. Melakukan Daur Ulang Limbah
Pabrik juga menghasilkan limbah anorganik yang mana akan susah diuraikan, sehingga
harus melalui pengolahan khusus. Pengumpulan limbah anorganik yang baik kemudian
mendaur ulang limbah menjadi barang-barang baru yang lebih berdaya guna. Sebaiknya
juga bekerja sama dengan pabrik daur ulang agar persoalan limbah ini juga dapat
teratasi. Daur ulang limbah ini juga dapat memberikan tambahan keuangan pabrik.
5. Melaksanakan Reboisasi
Limbah dalam wujud gas juga dihasilkan oleh pabrik, sehingga bisa menjadi salah satu
sumber polutan. Agar udara tidak mengalami pencemaran, limbah gas yang dihasilkan
pabrik melalui cerobong asap biasanya difilter terlebih dahulu. Meski demikian, asap
yang dihasilkan tetap dapat merusak lapisan ozon. Oleh sebab itu, munculah
rekomendasi upaya pencegahan pencemaran dengan menanam pepohonan di di
sekitar wilayah pabrik. Tujuannya agar dapat menetralisir udara dan agar tidak terlalu
berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Selain melakukan upaya-upaya pencegahan pencemaran terhadap hasil limbah
dari pabrik. Berikut ini adalah cara untuk mengolah limbah dengan cara yang sesuai.
Pengolahan Limbah Padat
Untuk mengolah limbah padat yang dihasilkan pabrik bisa dengan melakukan
penimbunan terbuka (open space dumping). Sanitary landfill (pengga;ian lubang di
tanah dengan dilapisi plastik serta tanah liat), melakukan insinerasi, membuat limbah
jadi pupuk kompos, mendaur ulang limbah menjadi kerajinan tangan.
Pengolahan Limbah Cair
Cara untuk pengelolaan limbah berbentuk cair yaitu dengan cara pengolahan primer
yang melalui proses filtrasi, pengendapan, pengapungan serta proses disinfektasi.
Pengolahan Limbah Gas
Agar gas yang dibuang ke udara menjadi lebih aman maka perlu dilakukan filtrasi
dengan memisahkan emisi gas beracun. Sehingga yang keluar dari cerobong asap pabrik
merupakan gas yang lebih aman.
Pengolahan Limbah B3
Limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3 juga harus dikelola dengan seksama.
Biasanya dengan menggunakan metode fisika, kimia ataupun biologi. Pabrik juga bisa
menyediakan sumur ataupun kolam sebagai wadah penyimpanan limbah jenis B3.
E. Glosarium
Limbah pabrik adalah sisa-sisa buangan atau sampah yang dihasilkan oleh pabrik.
F. Daftar Pustaka
Amalia Fitri, dkk. (2021). Buku Guru dan Siswa Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial SD
kelas IV. Jakarta: Kemendikbudristek.

Anda mungkin juga menyukai