Anda di halaman 1dari 11

Psikovidya Vol. 25 No.

2 Desember 2021

MENULIS PUISI UNTUK MEREDUKSI STRES PADA REMAJA


DI SMA X KABUPATEN MALANG
Sri Wiworo R.I.H*, Novi Husnatul Amalia, & Essha Paulina Kristianti

*Corresponding Author:
Abstrak. Masa remaja bagi kebanyakan orang adalah masa-masa yang indah serta
Universitas Wisnuwardhana Malang menyenangkan, terlepas dari semua itu remaja adalah individu yang juga rentan ter-
Email: hadap stres. Remaja yang merupakan masa peralihan membuatnya harus lebih be-
woro.indah68@gmail.com radaptasi, pertumbuhan sik, kon ik teman sebaya dan tekanan dari berbagai tun-
alhuznha@gmail.com tutan pada lingkungannya dapat membuat remaja menjadi stres. Tujuan penelitian
esshakristianti@gmail.com ini untuk mereduksi stres remaja melalui kegiatan menulis puisi yang dilakukan di
SMA X. Populasi pada penelitian ini berjumlah 211 orang dengan sampel 10 sesuai
dengan kategori Purposive sampling. Metode pengumpulan data berupa kuisoner
Perceived Stress Scale 10 (PSS-10), worksheet dan dokumentasi. Metode penelitian
ini menggunakan eksperimen rancangan sederhana desain within-subject dengan
teknik kontrol counterbelancing. Analisa data menggunakan uji wilcoxon signed
ranks test dan menunjukkan penurunan tingkat stres pada sebelum dan sesudah
menulis puisi karena nilai sig.2 tailed = 0,008< 0,05 Sehingga dapat disimpulkan hi-
potesis dalam penelitian ini diterima, hasil rata-rata menunjukkan kegiatan menulis
puisi menurunkan 4,2% tingkat stres pada remaja di SMA di Kecamatan Jabung.
Kata Kunci: Stres; Remaja; Menulis Puisi

Abstract. Learning implementation is priority for PT. Y. is priority is prime


as vision and mission of PT. Y. Notwithstanding with vision and mission, the cur-
rent condition states that the learning implementation has not been fully imple-
mented for shi employees due to operational system and several obstructions.
According to this state, it is necessary to foster the belief of shi employees to have
the willingness and ability to learn. Learning Agility theory used and Psychologi-
cal Safety training interventions. Results of the intervention shows that shi em-
ployees’ belief for having willingness and ability to implementing learning behavior.
Key words: Stress; Teenagers; Writing poetry

PENDAHULUAN Transformasi kehidupan milenial saat ini rentan


Perkembangan teknologi saat ini berjalan den- mengalami stres, Kupriyanov dan Zhdanov (2014)
gan cepat seiring berjalannya waktu. Perkembangan menyatakan bahwa stres yang ada saat ini adalah
yang cepat ini membuat beberapa orang merasa kua- sebuah atribut kehidupan modern. Hal ini dikare-
lahan atau tidak mampu mencernanya dengan cepat, nakan stres sudah menjadi bagian hidup yang tidak
sehingga menjadikan orang mudah merasa lelah dan bisa terelakkan. Baik di lingkungan sekolah, kerja,
tak jarang merasa tertekan. Pada umumnya setiap in- keluarga, atau dimanapun, stres bisa dialami oleh
dividu pernah mengalami masalah seperti perasaan seseorang. Stres juga bisa menimpa siapapun ter-
tertekan atau mengalami ketegangan yang dikenal masuk anak-anak, remaja, dewasa, atau yang sudah
dengan istilah stress. Sebagai pembahasan yang pop- lanjut usia. Dengan kata lain, stres pasti terjadi pada
uler di setiap harinya, istilah stres tentu tidaklah asing siapapun dan dimanapun. Yang menjadi masalah
bagi orang-orang yang menjalani kehidupan. Seperti adalah apabila jumlah stres itu begitu banyak diala-
halnya pendapat Dunn, (2017) bahwa, bagi beberapa mi seseorang. Dampaknya adalah stres itu memba-
individu, teknologi baru dapat menjadi sumber stres. hayakan kondisi sik dan mentalnya (Kupriyanov &
Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021 Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K

Zhdanov, 2014). kan perasaannya saat merasa kurang baik atau saat
Stres juga pernah dan pasti setidaknya sekali da- sedang bermasalah. Remaja membutuhkan sesuatu
lam seumur hidup manusia yang hidup. Pada setiap untuk mengelola emosinya, tetapi bagi mereka yang
periode pertumbuhan manusia akan ada masalah terlalu banyak tekanan akan merasa stres, bergantung
yang dihadapi, begitu juga pada masa pertumbuhan bagaimana remaja itu menghadapi stresnya itu supaya
remaja yang rentan mengalami stres. Seperti dijelas- masalah yang dihadapi juga tidak membuatnya mera-
kan oleh Anna Freud, “Banyak kegagalan yang sering- sa tersakiti secara psikis.
kali disertai akibat yang tragis, bukan karena ketida- Pandangan badai dan stres (strom and stress
kmampuan individu tetapi karena kenyataan bahwa view) adalah konsep dari Hall yang menyatakan bah-
tuntutan yang diajukan kepadanya justru pada saat wa remaja merupakan masa pergolakan yang dipenu-
tenaganya telah dihabiskan untuk mencoba mengata- hi oleh kon ik dan perubahan suasana hati (Santrock,
si masalah pokok yang disebabkan pertumbuhan dan 2012). Banyak remaja yang mengalami kon ik pada
perkembangan seksual yang normal” (Hurlock,1990). lingkungan sekolah ataupun rumah, lebih spesi k
Pertumbuhan dan perkembangan seksual yang nor- misalnya mereka dengan perilaku berpacaran memi-
mal pada remaja sudah menjadi masalah tersendiri liki potensi stres. Seperti pada penelitian “hubungan
baginya, belum lagi jika terdapat masalah dari hal lain antara tingkat stres dengan perilaku berpacaran pada
seperti hubungan pertemanan, tekanan dari sekolah remaja”, memaparkan hasil bahwa ada hubungan ber-
dan lingkungan eksternal lainnya. makna antara hubungan tingkat stres dengan perilaku
Masa remaja bagi kebanyakan orang adalah ma- berpacaran pada remaja dengan nilai pValue = 0.003
sa-masa yang indah serta menyenangkan, dan ini dan nilai OR 6.6354 yang berarti remaja yang men-
merupakan fase yang ada pada rentang kehidupan galami tingkat stres ringan 6.6354 kali berpeluang
manusia. Masa remaja merupakan masa peralihan untuk mengalami perilaku berpacaran tidak sehat.
antara masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa Artinya, remaja yang sedang berpacaran juga memi-
ini, remaja mengalami perkembangan mencapai ke- liki kon ik tersendiri dalam hubungannya yang ten-
matangan sik, mental, sosial, dan emosional. Usia tu dapat membuatnya menjadi stres meskipun pada
remaja merupakan usia yang masih sangat labil taraf stres ringan (Ratnawati & Astari, 2019).
karena remaja merupakan masa transisi menu- Stres bisa disebabkan apa saja karena peristiwa
ju kedewasaan. Jadi semua yang dipikirkan dan yang membuat sesorang itu tertekan, atau bahkan
dilakukan belum benar-benar matang karena banyak- berasal dari kepribadian seseorang itu sendiri. Mas-
nya pengaruh dari lingkungan dan budaya luar yang ing-masing tipe kepribadian memiliki sifat yang ber-
membuat pikirian dan perilaku remaja tersebut beda-beda maka cara individu memberikan tangga-
berubah-ubah. Dilihat dari proses kognitifnya mel- pan terhadap stres berbeda-beda sehingga tingkat
ibatkan perubahan pemikiran dan intelegensi indi- stres bagi individu satu dengan individu lainnya akan
vidu. Ada juga proses sosioemosional yang melibat- berbeda pula meskipun stres tersebut berasal dari
kan perubahan dalam hal emosi, kepribadian, relasi sumber yang sama.
dengan orang lain, dan konteks sosial (Agustiani, Pada artikel penelitian yang berjudul Perbedaan
2018) Tingkat Stres pada remaja berdasarkan tipe kepriba-
Terlepas dari remaja itu adalah masa yang in- dian somatotype sheldon, dilakukan kategorisasi
dah, terdapat tantangan tentang pertumbuhannya skor ideal yang menunjukkan ketiga kelompok tipe
yang membuatnya harus lebih beradaptasi, di tambah kepribadian memiliki kecenderungan stres rendah,
adanya kon ik teman sebaya, tekanan dan tuntutan namun jika dilihat dari perbandingan mean antara
yang ada pada tempat tinggalnya, serta masih banyak kelompok subyek yang memiliki tipe kepribadian en-
sumber masalah yang tentu akan membuat seorang domor, mesomorf, dan ektomorf menunjukkan bahwa
remaja yang kesulitan menghadapinya akan merasa- ada perbedaan tingkat stres antara ketiga kelompok
kan stres. Beberapa remaja membutuhkan orang tua tersebut, yaitu subyek yang memiliki tipe kepriba-
untuk menghadapi masalahnya, dan yang lain memi- dian endomorf memiliki kecenderungan stres lebih
lih menceritakan masalahnya kepada teman dekatnya rendah dibanding dengan subyek yang memiliki tipe
sebagai pendukung menghadapi masalahnya, terka- kepribadian mesomorf dan ektomorf, subyek dengan
dang remaja generasi saat ini yang dekat dengan pon- tipe kepribadian mesomorf dan ektomorf memiliki
sel dan media sosialnya memilih mengupload ke akun kecenderungan stres yang tinggi (Polinggapo, 2013).
pribadinya, seperti menceritakan secara langsung Stres kapan saja dapat menghampiri kepada sia-
apa yang sedang dirasakan, atau memilih mengung- papun, kondisi dan situasi apapun, karena sudah
kapkan dengan sajak atau syair yang menggambar- menjadi bagian kehidupan sehari-hari di lingkun-
64
Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021
gan tempat tinggal. Banyak cara untuk menghadapi 2019)menyatakan dalam puisi fokus adalah pada ma-
dan mengatasinya, seperti berpikir positif, bermain nusianya bukan pada puisinya. (Kristanto et al., 2019).
dan jalan-jalan ke alam, menceritakan beban kepa- Adapun “Pengaruh Terapi Menulis Puisi Terhadap
da orang terdekat, atau bahkan yang populer saat ini Harga Diri Siswa” menunjukkan hasil dengan pengu-
adalah dengan menggambar, mendengar musik atau jian hipotesis pada penelitian ini, bahwa terdapat pen-
menulis puisi. garuh yang signi kan pada pemberian terapi menu-
Puisi sebagai salah satu karya sastra dan karya lis puisi terhadap harga diri siswa. Dengan kata lain,
seni yang memiliki potensi terapeutik tersendiri yang terapi menulis puisi dapat membantu meningkatkan
unik (Karyanta, 2012). Puisi dapat dimasukkan dalam harga diri siswa(Kemala et al., 2015).
jenis psikoterapi, terdapat literatur menunjukkan pu- Menuli puisi hampir sama dengan menulis ek-
isi dapat menghilangkan ketegangan otot dan berefek spresif, yaitu menggunakan perasaan dan emosi yang
relaksasi. Maka jelas bahwa sebuah karya seni seper- dituangkan dalam tulisan. Beberapa orang mended-
ti puisi dapat mempengaruhi emosi. Dan emosi jelas ikasikan-mungkin juga untuk mengabadikan kesedi-
berkaitan dengan derajat stres, sehingga berpengaruh hannya dalam sebuah literasi. Bentuknya bisa berupa
pada tingkat kekebalan tubuh. (Saleh, 2018). puisi, sebuah kisah atau tulisan. Ketika seseorang mu-
Di indonesia sendiri masih sedikit yang meng- lai mengekspresikan emosinya dalam media, peras-
gunakan menulis puisi sebagai penelitian, khususnya aan yang mengambil alih semuanya. Makanya terka-
untuk mengurangi stres itu sendiri. Beberapa peneli- dang begitu cepat seseorang menulis suatu hal karena
tian memilih menggunakan menulis ekspresif untuk berdasar apa yang dia rasakan ketimbang apa yang
mengurangi stres dan sebagai bentuk ekspresi emosi dipikirkan, selain juga alasanya karena berpikir ada-
yang di rasakan seseorang. Frattaroli, 2006 (dalam lah hal yang rentan membuat pusing (Saputra, 2018).
Nevid et al., 2014) mengungkapkan, mengekspresi- Mereka dapat menulis sesuatu apa saja yang mereka
kan emosi dalam bentuk tulisan tentang kejadian rasa dan pikirkan dimanapun berada, sebab kecang-
yang membuat stres atau trauma adalah coping re- gihan teknologi telepon genggam dengan akses media
spons yang bisa berdampak positif pada kesehatan sosial tanpa batas.
psikologis dan sik. Remaja dengan kegiatan menulis khususnya sa-
Banyak penelitian tentang mengelola stres atau jak atau tulisan berbentuk puisi dijumpai penulis
mereduksi stres salah satunya dengan menulis ek- di berbagai media sosial para remaja, dimana pada
spresif, yang di lakukan oleh Danarti, Sugiarto dan postingannya terdapat beberapa kalimat yang mem-
Sunarko tentang Pengaruh “Expressive Writing er- bentuk kata-kata, seakan menggambarkan situasi
apy Terhadap Penurunan Depresi, Cemas, dan Stres atau perasaan yang sedang dialaminya. Meski tidak
Pada Remaja”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sepenuhnya apakah memang remaja tersebut sedang
expressive writing therapy dapat memberikan pen- mengalami perasaan tertekanan, setidaknya kalimat
garuh terhadap penurunan depresi, cemas, dan stres yang dapat di telaah oleh yang membaca postingan
pada remaja di panti rehabilitasi sosial PSMP An- tersebut mengaggap demikian. Seperti dikemukakan
tasena Magelang (Danarti & Sugiarto, 2018). Adapun oleh Iser bahwa suatu karya sastra akan menimbul-
penelitian tentang penurunan stres akademik yang kan kesan tertentu pada pembaca. Kesan ini didapat
dilakukan oleh Suyono dkk dengan menggunakan melalui “hakikat” yang ada pada karya itu yang dibaca
Teknik Relaksasi. Berdasarkan dari hasil penelitian oleh pembacanya. Dalam proses pembacaan ini akan
menunjukkan signi kan, yaitu menurunnya tingkat ada interaksi antara hakikat karya itu dengan “teks
stres akademik setelah diberikan teknik relaksasi, luar” yang mungkin memberikan kaidah yang berbe-
sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi da. Bahkan dapat dikatakan bahwa kaidah dan nilai
efektif untuk menurunkan stres akademik pada siswa “teks luar” akan sangat menentukan kesan yang akan
SMA (Handarini, 2016). muncul pada seseorang sewaktu membaca sebuah
Berbeda dari Penelitian yang pernah dilakukan teks, karena fenomena ini akan menentukan imajina-
tentang puisi itu sendiri dengan judul “Puisi sebagai si pembaca dalam membaca teks itu (Wiyatmi, 2011).
media mengurangi inferiority feeling” menunjukkan Studi pendahuluan berupa observasi di sebuah
hasilnya berupa subyek yang diberikan pelatihan pui- SMA X, terdapat kemungkinan terjadinya stres pada
si sebagai terapi dapat menurunkan tingkat inferiority remaja yang disebabkan lingkungan. Sekolah yang
feeling individu. Sedangkan pada subyek yang diberi- merupakan basis pondok pesantren, mata pelaja-
kan pengenalan akan puisi tidak dapat menurunkan ran agama ditambah dengan beberapa pengetahuan
tingkat inferiority feeling. Pada jurnal penelitian ini didalamnya seperti ilmu qih, al-qur’an hadist, As-
ditemukan bahwa Lenner (2007) (Kristanto et al., waja dll, sedangkan disekolah umum pelajaran aga-
65
Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021 Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K

ma hanya satu, yaitu PAI (Pendidikan Agama Islam) dalam-kelompok) yaitu menggunakan kontrol kon-
atau PA (Pendidikan Agama). Ketika sekolah umum disi yang memberikan urutan pemberian variabel
masuk jam 07.00, di SMA ini setengah jam lebih awal bebas yang berbeda. Pada desain ini menggunakan
masuknya, sehingga siswa yang bersekolah disini teknik kontrol counterbelancing yang melibatkan dua
membutuhkan adabtasi lebih baik. Sekolahnya juga kelompok eksperimen untuk memperoleh perlakuan
terletak diantara pemukiman warga, yang kebanyakan yang sama dengan urutan perlakuan yang berbeda.
masyarakatnya masih menjunjung tinggi nilai moral, Desain ini melakukan pertukaran kelompok pada
sehingga siswanya selalu berhubungan dengan mas- waktu-waktu tertentu selama masa eksperimentasi.
yarakat sekitar. Jika siswa kurang menguasai krama Counterbalancing merupakan teknik yang di-
inggil dan tidak memiliki andap asor kemungkinan gunakan untuk mengontrol sequencing effects. Ciri
siswanya akan merasa tidak enak atau canggung. Ter- khusus desain ini adalah bahwa semua objek mener-
dapat perasaan cemas tersendiri bagi siswa disini, ima semua perlakuan eksperimental untuk beberapa
seperti takut tidak memiliki attitude yang baik untuk saat lamanya selama masa eksperimen.
bermasyarakat. Beberapa siswanya juga berasal dari Teknik kontrol counterbelancing disini berfung-
Panti Asuhan yang tidak jauh dari sekolah tersebut, si untuk mencapai validitas internal. Pada penelitian
sehingga ada kemungkinan stres pada siswa jika tidak ini, kolompok dibentuk sebagai variasi untuk mem-
mampu mengendalikan diri atas berbagai tuntutan berikan urutan variabel menulis puisi, dan bertujuan
dari lingkugannya karena siswa berasal dari berbagai untuk melihat dan memastikan bahwa perlakuan atau
jenis latar belakang yang berbeda, disinilah mungkin treatment yang diterima subjek sebelumnya belum
terdapat kon ik atau masalah kongkrit teman sebaya hilang, sehingga dapat berinteraksi dengan perlakuan
yang dialami siswanya. selanjutnya dalam mempengaruhi variabel stres.
Saat kunjungan ke sekolah tersebut, hasil wawan- Setelah dilakukan kontrol tersebut, akan dilihat hasil-
cara guru di SMA X, menceritakan bahwa banyak sis- nya ada atau tidaknya perbadingan dari masing-mas-
wa yang berasal dari keluarga kurang mampu sehingga ing kelompok setelah diberikan urutan treatment
mereka kurang fokus belajar, karena capek dan lelah yang berbeda. Dengan prosedur eksperimen inilah
bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya. Han- dapat dilihat hasil dari validitas internal. Berikut gam-
ya beberapa siswa yang mampu menceritakan masa- baran dari rancangan eksperimen penelitian ini:
lahnya kepada guru BK. Siswa yang memilih untuk
diam terhadap masalahnya, berdampak pada prestasi
belajarnya. Siswa yang menganggu teman-temann-
ya juga berdampak pada lingkungan kelas, membuat
suasana kelas menjadi bising dan ribut. Peneliti ter-
tarik untuk melakukan penelitian di SMA X karena
keunikannya. Termasuk sekolah yang memiliki ju-
rusan bahasa, sehingga terdapat kemungkinan siswa
yang gemar dengan kegiatan baca dan tulis, terutama
ketertarikan pada menulis dan membaca puisi. Selain
dari kemungkinan stres terjadi pada fenomena yang
ada, sekolah ini juga memiliki populasi remaja madya
lebih banyak dari empat sekolah menengah atas lain- Gambar 1. Rancangan Eksperimen
nya yang berada di wilayah Kecamatan Jabung Kabu-
paten Malang. Prosedur eksperimen dijabarkan lebih perinci
Berdasarkan fenomena diatas, penulis ingin dengan langkah-langkah sebagai berikut:
mengkaji secara ilmiah apakah menulis puisi dapat- Tahap satu yang merupakan pertemuan pertama,
menjadi media untuk mereduksi stres pada rema- dibagi menjadi 2 kelompok dan diberikan pretest,
ja, yang akan dilakukan penelitian eksperimental di dengan mengkondisikan agar subjek juga mengisi
SMA X Kabupaten Malang. Tujuan penelitian ini ada- data diri sebagai bentuk bersedinnya atau persetu-
lah untuk mengetahui menulis puisi dapat mereduksi juan subjek mengikuti treatment dari awal hing-
stres pada remaja di SMA X Kabupaten Malang. ga akhir. Setelah selesai mengisi kuisoner pretest
peneliti menyampaikan gambaran kegiatan yang
METODE akan datang dan memastikan subjek agar tetap
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hadir sampai treatment selesai dilaksanakan.
eksperimen dengan desain within-subjek (desain - Tahap dua sekaligus pertemuan kedua memberi-
66
Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021
kan intruksi yang berbeda pada masing-masing mengikuti treatment dari awal hingga akhir.
kelompok yaitu kelompok 1 dengan kegiatan kode Instrumen dalam penelitian ini Kuisoner Per-
A reseptif yaitu membaca puisi dan kelompok 2 ceived Stress Scale 10 (PSS10) untuk mengukur
menggunakan kegiatan kode B yaitu dengan tema tingkat stres, modul sebagai pedoman eksperi-
help your self – Proses kreatif menuliskan karya men, worksheet dan dokumentasi sebagai metode
puisi. Selanjutnya pertemuan ketiga melakukan pendukung dalam mengumpulkan data.
kegiatan yang serupa, perbedaannya berada pada Pengukuran tingkat stres pada penelitian ini
perlakuan kelompok bahwa, kelompok 1 dengan menggunakan Perceived Stress Scale yang berjumlah
kegiatan kode B dan kelompok 2 mendapat ke- 10 butir pertanyaan, masing-masing tergolong dalam
giatan kode A. Pada kedua tahap ini masing-mas- 6 pertanyaan favorable dan 4 pertanyaan unfavorable.
ing kelompok sudah mendapatkan note untuk Skala PSS yang dirancang oleh Cohen kemudian dit-
diberikan PR menuliskan puisi sampai di hari per- erjemahkan untuk digunakan pada sampel komunitas
temuan terakhir nanti. Pada minggu selanjutnya dengan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA),
yang merupakan pertemuan keempat, kelompok karena item yang mudah dipahami dan dimengerti.
1 mendapat kegiatan mendengarkan karya puisi Berikut ini merupakan alokasi item dari skala stres:
‘feeling’ (Kode C) dan kelompok 2 menulis puisi
untuk dirinya yang bertema ‘dialog dengan aku’ Tabel 1. Blue Print Perceived Stress Scale (PSS-10)
(kode D). Pertemuan kelima merupakan coun- Aspek Aitem Jumlah
terbelanching dari kegiatan pertemuan keempat Favorable Unfavorable
Diakhir kegiatan semua subjek mengumpulkan
PR yang ada pada note untuk dilihat dan difoto Perasaan tidak ter- 1,2,3,6, 4,5,7,8 10 10
prediksi 9,10
sebagai data dokumenter dan worksheet. Perasaan tidak
- Tahap tiga adalah pertemuan terakhir pemberian terkontrol
kegiatan posttest, dan saling menyampaikan pe- Perasaan tertekan
san-kesan selama penelitian ini berlangsung.
Total 10
Devinisi operasional variabel penelitian:
1. Stres, adalah keadaan yang terjadi karena tun- Teknik yang kedua berupa Modul, sebagai pe-
tutan serta kon ik dari lingkungan, dan pikiran doman eksperimen menulis puisi berdasarkan kom-
yang menyebabkan perasaan tidak terprediksi, ponen-komponen terapi puisi yang di dalamnya ter-
perasaan tidak terkontrol dan tertekan. dapat rangkaian membaca dan menulis puisi. Pada
2. Menulis Puisi, adalah kegiatan melahirkan pik- pedoman eksperimen berupa modul ini, memiliki
iran dan perasaan melalui tulisan yang merang- tiga tahap yaitu tahap pertama pemberian pretest
sang imajinasi, memiliki efek menenangkan dan dan tahap kedua berupa perlakuan dengan 4 kali per-
menenteramkan bagi yang mengalami tekanan temuan, dan yang terakhir melakukan postest. Pada
batin. setiap pertemuannya memiliki waktu yang bervariasi
Penelitian ini menggunakan model Purposive bergantung pada pemberian perlakuan di setiap per-
sampling yang artinya sampel yang bertujuan. temuannya. Pada bagian ini juga dilakukan pencat-
Penyampelan dilakukan dengan menyesuaikan atan hasil dari lapangan berupa worksheet atau kertas
gagasan, asumsi, sasaran, tujuan, manfaat yang kerja. Melalui worksheet atau kertas kerja ini berupa
hendak dicapai oleh peneliti dengan membuat rangkaian tulisan yang membahas masalah tertentu
kriteria untuk sampel (Endraswara, 2006). (dalam hal ini kegiatan menulis puisi) untuk mendap-
at pembahasan lebih lanjut, sehingga dapat menjadi
Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah: peran tambahan dalam pengumpulan data.
1. Remaja Sekolah Menengah Atas (Remaja madya Teknik dokumentasi yaitu pengambilan data yang
menurut Steinberg) diperoleh melalui dokumen-dokumen untuk mem-
2. Remaja dengan stres, sedang dan tinggi. perkuat bukti dari data lainnya. Menurut Usman dan
3. Remaja yang memiliki ketertarikan pada “puisi”. Setiady (2004), dokumentasi bisa berbentuk tulisan
Penelitian ini dilakukan pada bulan maret 2019 seperti catatan harian, biogra , peraturan dan kebi-
di Sekolah Menengah Atas X Kabupaten Malang jakan, bisa berbentuk gambar seperti foto. Dokumen-
dengan pertemuan empat kali atau 4 sesi. Parti- tasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa do-
sipan dalam penelitian ini adalah remaja SMA X kumen foto
yang tertarik pada karya puisi dengan persetujuan Kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) telah
67
Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021 Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K

dilakukan uji validitas menggunakan Korelasi Pear- Pada tabel diatas, ditampilkan hasil mean dari
son Product Moment dengan r hasil lebih besar dari pretest sebesar 19,2 dan nilai mean posttest 15,0. Ter-
r tabel (0,632) oleh Smith et al., (2014) Uji Validitas dapat perbandingan pretest dan posttest tergolong
pada PSS-10 juga dilakukan oleh Salsabila (2015), menurun sampai 4,2. Sehingga dapat dikatakan ada
pada 150 mahasiswa keperawatan, didapatkan validi- penurunan skor awal dan skor akhir setelah diberikan
tas index nya adalah 0,94 yang selanjutnya didapatkan treatment.
hasil validitas 50,7%.
Uji reliabilitas kuesioner Perceived Stress Scale Tabel.3 Output Hasil Uji Wilcoxon
pernah dilakukan pada 150 mahasiswa keperawatan Posttest - Pretest
menggunakan uji alpha cronbach didapat nilai pada Z -2.673b
total skala dimensi adalah 0,89 dengan rentang 0,87- Asymp. Sig. (2-tailed) .008
0,89 yang berarti skala ini reliabel (Salsabila, 2015). a. Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji PSS-10 juga telah digunakan dalam penelitian di b. Based on positive ranks.
Indonesia, yang sebelumnya telah diuji dengan nilai
koe sien Chronbach Alpha sebesar 0,96 (Pin, 2012) Dari tabel diatas diketahui nilai asump. Sig
Pada penelitan ini, pengujian hipotesis mengggu- (2-tailed) sebesar 0,008. Karena nilai asymp. Sig
nakan teknik analisis uji wilcoxon signed ranks test (2-tailed) < 0,05 atau 0,008 < 0,05 maka sesuai den-
yaitu, uji non-parametris untuk mengukur signi - gan dasar pengambilan keputusan dalam uji wilcox-
kansi perbedaan antara 2 kelompok data berpasan- on signed ranks test maka terdapat perbedaan yang
gan berskala ordinal atau interval tetapi berdistribusi signi kan pada pretest dan posttest kuisoner e Per-
tidak normal. Uji Wilcoxon Signed Rank Test meru- ceived Stress Scale (PSS10). Artinya “ada perbedaan
pakan uji alternatif dari uji pairing t-test atau t-paired tingkat stres sebelum dan sesudah diberikan kegiatan
apabila tidak memenuhi asumsi normalitas (Hidayat, menulis puisi pada remaja di SMA X.
2014). Uji ini juga dikenal dengan istilah Wilcoxon
Match Pair Test. Adapun syarat penggunaan uji wil- Pembahasan
coxon signed ranks test yakni, dapat digunakan pada Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adan-
sampel kecil atau kurang dari 30 sampel, digunakan ya perbedaan tingkat stres dari sebelum dan sesu-
untuk data berpasangan dengan skala ordinal atau in- dah menulis puisi pada remaja. Hasil analisis yang
terval. telah dilakukan menunjukkan hipotesis pada pene-
litian ini terbukti ada perbedaan tingkat stres yang
HASIL DAN PEMBAHASAN dilakukan pada 10 remaja yang menggemari kegiatan
Hasil menulis puisi. Sesuai dengan deskriptif statistik yang
Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui hi- menampilkan rata-ata penurunan 4,2% dengan lama
potesis manakah yang dapat diterima dalam pene- waktu dari pretest ke posttest berkisar 2 minggu, hasil
litian. Hipotesis dari penelitian ini aldalah (Ha) ada menunjukkan ada penurunan tingkat stres setelah di
pengaruh dari menulis puisi untuk mereduksi stres berikan treatment menulis puisi.
pada remaja. Uji Wilcoxon Signed Rank Test sebagai Melalui uji wilcoxon signed ranks test yang diper-
teknik yang digunakan dalam analisis penelitian ini oleh kelompok 1 dan kelompok 2 dengan jumlah sub-
yang memenuhi syarat penggunaannya yaitu Jumlah jek 10 ini menunjukkan nilai asymp. Sig (2-tailed)
sampel dalam penelitian ini sedikit, (kurang dari 30 < 0,05 atau 0,008 < 0,05 maka, sesuai dengan dasar
sampel), dalam penelitian ini jumlah sampel hanya pengambilan keputusan dalam uji wilcoxon signed
10. Data yang digunakan merupakan data berskala ranks test dapat dikatakan terdapat perbedaan yang
ordinal. signi kan pada pretest dan posttest e Perceived
Teknik analisis data ini dihitung dengan meng- Stress Scale (PSS10). Artinya ada perbedaan tingkat
gunakan bantuan program komputer SPSS (Statistical stres sebelum dan sesudah menulis puisi terhadap re-
Package for Social Science) versi 20. maja di SMA X.
Tabel. 2 Output Descriptive Statistics SPSS.20 Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh John
N Mean Std. Mini- Maxi- D.Allen dkk. menggunakan media menulis puisi se-
Devia- mum mum bagai terapi untuk mengatasi depresi pada mahasiswa
tion menunjukkan hasil bahwa, terapi puisi efektif untuk
Pretest 10 19.2 3.88 13.0 25.0 mengatasi gejala depresi pada mahasiswa dan puisi
Posttest 10 15.0 2.49 10.0 19.0 memberikan rasa nyaman terhadap kondisi emosion-
al mahasiswa. Sama halnya Menulis puisi yang meru-
68
Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021
pakan salah satu aktivitas dari terapi puisi juga telah
terbukti menjadi alat konseling yang efektif bagi re-
maja dengan pengalaman transisi mereka dari masa
kanak-kanak menuju dewasa. Di dalamnya di jelas-
kan bahwa terapi puisi memiliki aktivitas dan peng-
gunaan yang dapat mengatasi stres remaja (Allen et
al., 2019).
Sementara penelitian “Effect of Persian classic po-
etry on the level of stress hormone in retired acade-
micians” yaitu penelitian pada pensiunan akademisi
Gambar 2. Proses reseptif membaca puisi
yang mengalami masa stres, temuannya menunjuk-
kan bahwa pensiunan menghadapi risiko menderita
Treatment kedua merupakan sesi ekspresif, yai-
stres dan depresi ini telah menunjukkan efek posi-
tu menulis puisi dengan tema Help your self, pe-
tif yang terukur pada rilishormon stres dan teka-
neliti yang memberikan dua stimulus berbeda untuk
nan darah rendah. Mendengarkan puisi klasik dapat
menyediakan sarana mengekspresikan emosi yang
menurunkan atau menipiskan stres dan hal ini diang-
saat itu sedang dirasakan oleh subjek. Pada kelompok
gap sebagai metode nonpharmachological atau relak-
dua menulis puisi di jadikan tempat untuk menyam-
sasi (Jabarouti et al., 2014).
paikan kata maaf, mengekspresikan emosi kesal atas
Adapun tesis tentang “Effects Of Song And Poetry
masalah yang sedang terjadi pada subjek. Perasaan
Writing On Stress Relief ” Bahasa lirik lagu sebenarn-
yang awalnya berpura-pura bahagia karena banyak
ya tidak jauh berbeda dengan bahasa puisi keduanya
masalah, membuat subjek merasa lebih baik dari sebe-
terbukti memiliki banyak efek positif pada penulis,
lum menulis puisi. Pada pertemuan berbeda dengan
termasuk menghilangkan stres dan juga kecemasan
kegiatan yang sama yaitu Ekspresif, kelompok satu
(McIntyre, 2017). Adanya tinjauan penelitian pen-
menulis puisi dengan santai dan terlihat salah seorang
dukung diatas terbukti bahwa adanya hasil menulis
subjek menulis puisi sampai menangis. Pengungka-
puisi yang berpengaruh signi kan terhadap stres, se-
pan tentang perasaan mereka ditulis pada bait-bait
hingga dapat dinyatakan adanya pengaruh kegiatan
puisi, dari perasaan lelah seorang remaja yang tidak
menulis puisi untuk mereduksi stres pada remaja di
tau penyebabnya tetapi hanya bisa menangis, sampai
SMA X.
pada perasaan kecewa hingga pada akhirnya mera-
Selama proses treatment menulis puisi, semua
sa lega karena dapat mengekspresikan emosi yang
subjek atau kedua kelompok diberikan kebebasan
diwakilkan puisinya. Terdapat subjek yang menu-
yang sama untuk memaknai karya puisi. Kegiatan
lis karya puisi sedang merindukan kehadiran orang
treatment diawali dengan membaca puisi atau resep-
tua dan tempat tinggal asalnya, subjek itu hanya bisa
tif. Kelompok satu memaknai karya puisi dengan
menulis kata-kata rindu dalam puisinya karena jauh
sudut pandangnya masing-masing, sedangkan dihari
dari orang tuanya dan tidak dapat menghubunginya
yang berbeda kelompok dua lebih banyak berdiskusi
secara langsung. Masalah yang dihadapi oleh semua
untuk memaknai sebuah puisi, sehingga menemukan
subjek berbeda, hingga membentuk sebuah karya
persepsi yang sama pada pemaknaan puisi untuk diri
puisi yang juga mengungkapkan hal berbeda-be-
subjek masing-masing. Kedua kelompok memiliki
da. Kedua kelompok sama-sama menyatakan bahwa
perbedaan cara untuk menggali makna pada puisi, ka-
setelah menulis, mereka dapat memanifestasikan em-
rena setiap individu pada kelompok tersebut memili-
osinya yang selama ini dipendam, ada perasaan lega
ki perasaan yang berbeda, beberapa merasakan karya
dengan mengungkapkan rasa keinginan dan harapan
puisi yang diberikan tidak banyak mewakili baginya.
yang meski belum terkabul.
Tetapi dalam hal ini, makna yang disampaikan oleh
subjek tergolong sama bahwa puisi yang memberi-
kan aspek sirkuit reward atau ketagihan ini membuat
subjek membacanya berulang kali. Kesamaan lainnya
berada pada pemaknaan syair puisi yang kedua, bah-
wa puisi “Aku” oleh Chairil Anwar ini selalu menyi-
hir pembacanya untuk lebih menyukai sebuah puisi.
Kemudian selain itu, proses ini memberikan pemaha-
man pada subjek tentang karya tulis puisi dan men- Gambar 3. Proses Ekspresif Menulis puisi
ciptakan daya tarik terhadap karya puisi.
69
Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021 Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K

Di kegiatan ketiga, kelompok satu mendapatkan ga kecewa dan menemukan cara membangkitkan diri
kegiatan agar subjek merasakan emosi yang ada pada sendiri melalui solusi untuk diri mereka sendiri dan
karya puisi, kegiatan ini bertema feeling dan meru- harapan yang mereka tulis dalam karya puisi.
pakan reseptif mendengarkan puisi. Kelompok satu
berpedapat bahwa mereka tidak menyangka karya
itu membuatnya menangis, mendengarkan bait-bait
didalam puisinya membuat perasaannya tersentuh
dan cukup mewakilkan akan masalah dan tekanan
yang dihadapi. Disini, subjek dapat mengungkapkan
emosi sedihnya, resah yang sedang dialaminya selama
ini membuat mereka bangkit. Serupa dengan kelom- Gambar 5. Proses ekspresif menulis puisi
pok dua, setelah mendengarkan karya puisi, tidak
menyangka karya puisi itu sangat menyentuh hatin- Prosedur eksperimen dalam penelitian ini men-
ya, resah yang membuatnya stres memberikan ken- jelaskan deskriptif tentang validitas internal yang
yamanan serta membuat emosi menjadi stabil. Dalam dicapai oleh peneliti, yaitu treatment yang diberikan
hal ini terdapat kesamaan pada kedua kolompok, yaitu pada subjek dengan urutan berbeda ini memberikan
sesuai dengan tujuan dari feeling bahwa, subjek dapat hasil yang sama, stres pada semua subjek menurun
merasakan emosinya dan menemukan rasa nyaman disebabkan oleh treatment dari peneliti.
setelah membaca dan mendengarkan puisi yang disa- Penelitian ini menemukan bahwa stres yang di-
jikan peneliti dalam bentuk audio. hadapi oleh subjek bisa dikategorikan eustress, Sep-
erti yang dikatakan oleh Selye (Rice & Dolgin, 2008).
penggolongan stres ada dua berdasarkan persepsi in-
dividu terhadap stres yang dialamiya yaitu Distress
dan Eustress. Dengan di buktikan hasil dari penelitian
ini bahwa subjek yang mengalami stres dan diungkap-
kan melalui hal-hal yang positif, terbentuklah eustress
yang meningkatkan motivasinya untuk menciptakan
sesuatu seperti karya seni dalam hal ini adalah karya
seni berbentuk puisi.
Gambar. 4 Proses reseptif membaca puisi Cohen membagi dimensi stres menjadi tiga yaitu,
perasaan tidak terprediksi, perasaan tidak terkontrol,
Pemberian treatment terakhir adalah menulis dan perasaan tertekan. (Cohen et al., 2007). Peneli-
puisi bertema ‘dialog dengan aku’. Setelah menulis, tian ini menjawab bahwakegiatan menulis puisi dapat
kelompok dua merasa bahwa harapan itu ada. Subjek memprediksi perasaan seseorang, ungkapan pada pu-
yang beberapa hari terakhir merasa takut dan kha- isi dapat menyentuh perasaan orang yang membaca
watir karena masalah-masalahnya menjadikan sub- dan mendengarnya. Selanjutnya, perasaan yang tidak
jek merasa kuat dari menulis kata-kata, subjek juga terkontrol dapat dikurangi setelah menulis puisi. Pen-
berpendapat menulis ternyata melegakan, mengung- gendalian diri mereka terhadap stres juga menjadi-
kap kekhawatiran serta merasa ada harapan dengan kan mereka kuat, sehingga membuat emosi menja-
menulis puisi. Pertemuan pada kelompok satu pada di lebih stabil sesudah menulis sebuah puisi. Emosi
hari yang berbeda, menulis puisi ‘dialog dengan aku’ yang cenderung terkait dengan stres membuat peras-
mengajak subjek untuk bangkit, perasaan subjek yang aan yang tertekan menjadi lebih lega. Hal ini terjadi
awalnya takut bersinggungan dengan masyarakat setelah subjek mengikuti kegiatan menulis puisi yang
luas, serta menyalahkan diri sendiri atas segala kes- mampu mengungkapkan semua tekanan yang sub-
alahan yang belum tentu subjek lakukan, mengubah jek rasakan. Subjek yang merasa tertekan atau tidak
subjek mengontrol rasa takutnya dan menulis solusi mampu mengungkapkan emosinya sampai menjadi
untuk dirinya sendiri pada karya puisinya. Kesedihan cemas, melalui treatment menulis puisi disini mem-
dan harapan yang mereka tuliskan dalam puisi mem- buat perasaan dan emosi itu terluapkan. Mereka dap-
buat mereka berani bangkit meraih mimpi dan ci- at mengungkapkan perasaan melalui tulisan-tulisan
ta-cita. Kegiatan ini mengajak subjek menulis sebuah puisi, merasakan lega saat membaca kata-kata dalam
karya puisi untuk dirinya saat ini atau masa depan, karya puisi dan terinspirasi dari mendengarkan karya
sehingga menemukan pembahasan tentang mereka puisi yang disuarakan.
mengekspresikan emosi dari rasa sedih, marah, hing- Kondisi individu juga dapat mempengaruhi stres
70
Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021
pada subjek, seperti religiusitasnya yang muncul disini jek tidak ditekankan pada karyanya, tetapi pada sub-
adalah ketika subjek menulis puisi tentang harapann- jek itu sendiri, sehingga penelitian ini membuktikan
ya kepada Tuhan. Faktor lainnya adalah karakteristik tujuan menulis puisi sebagai terapi terpenuhi seperti
kepribadian yang mampu mengontrol perasaannya yang dijabarkan Karyanta (2012), dilihat dari beber-
terhadap stres. Hal ini dikuatkan dengan bukti bah- apa tujuan menulis puisi, seperti mengembangkan
wa stres yang dirasakan oleh subjek berbeda, subjek kreativitas dan ekspresi diri, untuk menjadi ventilasi
yang saat treatment cenderung banyak diam, menulis bagi emosi yang berlebih dan untuk melepas ketegan-
sebuah karya puisi sampai membuat emosinya kel- gan (stres), menulis puisi juga untuk meningkatkan
uar. Selain kondisi dan kepribadian individu, faktor kemampuan koping.
sosial-kognisi yang memunculkan kemampuan un- Penelitian ini membuktikan tujuan menulis puisi
tuk mengontrol diri berasal dari hubungan dengan sebagai terapi tercapai, dillihat dari hasil awal diberi-
lingkungan, membuat subjek yang merasakan stres kan treatment hingga akhir. Menulis puisi secara jelas
tidak sendiri. Pada tahap medengarkan puisi, subjek memberikan manfaat dan tujuan untuk mengem-
merasa mendapat dukungan dari karya puisi bahwa bangkan kreativitas pada subjek serta dapat mengek-
setelah merasakan tekanan yang tiada henti kemudian spresikan diri. Emosi yang terus dipendam membuat
mendengarkan puisi yang mewakili perasaan, dapat subjek selalu merasa tertekan, sehingga melalui ke-
memberikan respon ketenangan. Strategi coping dari giatan menulis puisi ini subjek dapat mengungkapkan
setiap individu juga memberikan dampak baik dalam emosinya kedalam tulisan dan meberikan ventilasi
penurunan stres, bahwa saat mengalami stres subjek bagi emosi untuk melepaskan ketegangan.
melakukan kontrol emosi terlebih dahulu sebelum
pada penyelesaian masalah. Disinilah menulis puisi KESIMPULAN SARAN
berperan fokus pada mengelola emosi, menenangkan Kesimpulan
keadaan diri dari peristiwa stres. Berdasarkan hasil penelitian, dinyatakan terdapat
Stres sebaiknya dihadapi dan segera direduksi pernurunan skor tingkat stres yang dialami oleh sub-
melalui hal-hal yang menyenangkan termasuk men- jek di Sekolah Menengah Atas X Kabupaten Malang,
galihkan pada hobi masing-masing individu, disini setelah diberikan treatment dengan kegiatan menu-
menulis puisi dapat menjadi alternatif media mer- lis puisi, dan berdasarkan hasil penelitian dinyata-
eduksi stres pada remaja atau semua kalangan yang kan ada perbedaan antara sebelum diberikan treat-
menggemari puisi. Menulis puisi terbukti memiliki ment menulis puisi dan sesudah diberikan treatmnet
re eksi tersendiri bahwa rasa sakit dan kebahagiaan menulis puisi. Pada setiap individu yang menjadi
dapat dibagi. Melalui menulis puisi yang dilakukan Subjek eksperiman terjadi penurunan skor rata-ra-
semua subjek setelah mereka mengekspresikan emo- ta tingkat stres setelah diberikan treatment menulis
sinya, mereka mendapat jalan keluar akan masalah- puisi. Dalam treatment menulis puisi ini memberi-
nya dan membuat harapan-harapan baru pada karya kan pengaruh positif dengan menurunnya tingkat
puisi yang telah subjek ciptakan. stres rata-rata dari 19,2% ke 15,0% berdasarkan aspek
Penelitian ini juga membuktikan bahwa Hedg- perasaan tidak terdeteksi, perasaan tidak terkontrol
es & Bolton, (2017) pernah mengungkapkan puisi dan perasaan tertekan menjadi turun 4,2%. Sehingga
(membaca atau menulis) memiliki efek menenang- dapat disimpulkan bahwa kegiatan menulis puisi efe-
kan dan menentramkan untuk orang yang sakit serta ktif untuk mereduksi stres pada remaja.
mengalami tekanan. Dalam hal ini dijabarkan bahwa Stres dapat direduksi melalui hal-hal yang menye-
remaja atau subjek dalam penelitian ini jadi merasa nangkan termasuk hobi masing-masing individu,
tenang dan tentram setelah membaca, menulis dan hingga dapat disimpulkan bahwa menulis puisi dapat
mendengarkan puisi. Penelitian ini juga termasuk menjadi alternatif media mereduksi stres pada remaja
dalam creative art therapy yang di ungkapkan oleh atau semua kalangan yang menggemari puisi. Melalui
Malchiodi bahwa puisi merupakan akar dalam seni menulis puisi yang sudah dilakukan pada penelitian
dan teori kreativitas. Tinjauan dari pembahasan yang ini membuat remaja dapat mengekspresikan emosin-
sudah dilakukan peneliti, Menulis puisi merupakan ya, mereka mendapat jalan keluar akan masalahnya
salah satu terapi untuk mereduksi stres pada remaja dan membuat harapan-harapan baru pada karya pu-
yang muncul dari emosi (Malchiodi, 2005). isi yang telah subjek ciptakan. Tinjauan dari pemba-
Sisi emosi pada pengarang dalam karyanya mer- hasan yang sudah dilakukan peneliti, akhirnya dapat
upakan proses kejiwaan dan pemikiran yang setengah diambil kesimpulan bahwa menulis puisi merupakan
sadar dan di tuangkan dalam sadar kedalam karya salah satu terapi untuk mereduksi stres pada remaja
sastra. Dalam hal ini proses menulis puisi pada sub- yang muncul dari emosi.
71
Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021 Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K

Saran langga, Jakarta.


Saran bagi remaja, menulis puisi sebagai media Jabarouti, R., Shariat, A., & Shariat, A. 2014. Effect of
mereduksi stres dapat dikembangkan melalui: Persian classic poetry on the level of stress hor-
a. Membaca karya puisi yang berunsur membangun mone in retired academicians. Journal of Poetry
dan menenangkan supaya menurunkan stres erapy, 27(1), 25–33. https://doi.org/10.1080/08
b. Mendengarkan puisi dan memaknainya terhadap 893675.2014.871809
diri sendiri Karyanta, N. A. 2012. Komponen Praktek Dalam Ter-
c. Ekspresikan emosi yang terpendam kedalam tu- api Puisi. 19.
lisan. Karyanta, N. A. 2012. Terapi Puisi: Dasar-Dasar Peng-
Saran kepada peneliti selanjutnya, buatlah pene- gunaan Puisi Sebagai Modalitas Dalam Psikoter-
litian lebih lanjut tentang eksperimen menulis pui- api. 14.
si sebagai penurunan tingkat stres pada mahasiswa, Kemala, I. N., Dimyati, Moch., & Hidayat, D. R. 2015.
atau remaja dengan jumlah subjek atau sampel yang Pengaruh Terapi Menulis Puisi Terhadap Harga
lebih banyak. Serta dapat melakukan penelitian eks- Diri Siswa. INSIGHT: JURNAL BIMBINGAN
perimen kualitatif pada subjek yang mengalami stres KONSELING. https://doi.org/10.21009/IN-
dengan kegiatan terapi seni lainnya. SIGHT.042.09
Kristanto, A. A., Ha zah, N., Zain, M. R., Hamimah,
DAFTAR PUSTAKA H., & Aulia, N. 2019. Puisi Sebagai Media Men-
gurangi Inferiority Feeling. Psikostudia : Jurnal
Agustiani, H. 2018. Psikologi perkembangan: Pen- Psikologi, 5(2), 122. https://doi.org/10.30872/
dekatan ekologi kaitannya dengan konsep diri psikostudia.v5i2.2283
dan penyesuaian diri pada remaja. Re ka. Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. 2014. e Eustress
Allen, J. D., Carter, K., & Pearson, M. 2019. Frangible Concept: Problems and Outlooks. 7.
Emotion Becomes Tangible Expression: Poetry as Malchiodi, C. A. (Ed.). 2005. Expressive therapies.
erapy with Adolescents. 6. Guilford Press.
Cohen, S., Janicki-Deverts, D., & Miller, G. E. McIntyre, M. S. 2017. Effects Of Song And Poetry
2007. Psychological Stress and Disease. JAMA, Writing On Stress Relief. 27.
298(14), 1685–1687. https://doi.org/10.1001/ Nevid, J. S., Spencer A. Rathus, & Beverly S. 2014.
jama.298.14.1685 Abnormal Psychology in a Changing World (9th
Danarti, N. K., & Sugiarto, A. 2018. Pengaruh Expres- Edition).
sive Writing erapy Terhadap Penurunan Depr- Pin, T. L. 2012. Hubungan Kebiasaan Berolahraga
esi, Cemas, Dan Stres Pada Remaja. 1(1), 14. Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Fakul-
Dunn, W. N. 2017. Pengantar Analisis Kebijakan Pub- tas kedokteran universitas sumatera utara tahun
lik | UGM PRESS - Badan Penerbit dan Publikasi masuk 2008. http://repository.usu.ac.id/han-
Universitas Gadjah Mada. UGM Press. https:// dle/123456789/31538
ugmpress.ugm.ac.id/id/product/ekonomi-bisnis/ Polinggapo, S. W. (2013). Perbedaan Tingkat Stres
pengantar-analisis-kebijakan-publik pada remaja berdasarkan tipe kepribadian soma-
Endraswara, S. 2006. Metode, Teori, Teknik Peneli- totype sheldon.
tian Kebudayaan. Pustaka Widyatama. https:// Ratnawati, D., & Astari, I. D. (2019). Hubungan Ting-
books.google.com/books/about/Metode_Te- kat Stres Dengan Perilaku Berpacaran Pada Rema-
or i _Te k n i k _ Pe n el it i an _ Ke bud ayaa. ht m- ja Di SMA X Cawang Jakarta Timur. Jurnal Pro-
l?hl=id&id=d27VDw5TbF0C fesi Medika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan,
Handarini, D. M. 2016. Keefektifan Teknik Relaksasi 13(1). https://doi.org/10.33533/jpm.v13i1.908
untuk Menurunkan Stres Akademik Siswa SMA. Rice, F. P., & Dolgin, K. G. (2008). e Adolescent:
4, 6. Development, Relationships, and Culture. Allyn
Hedges, D., & Bolton, G. 2017. Poetry, erapy and and Bacon.
Emotional Life (D. Hedges, Ed.; 1st ed.). CRC Saleh, A. Y. (2018). Neuro—Poetry. Hikaru Publish-
Press. https://doi.org/10.1201/9780203743041 ing.
Hidayat, A. 2014. Uji Wilcoxon Signed Rank Test. Uji Salsabila, I. (2015). PROGRAM STUDI ILMU KEP-
Statistik. https://www.statistikian.com/2014/07/ ERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN
tutorial-uji-wilcoxon-signed-rank-test.html ILMU KESEHATAN. 86.
Hurlock, E. B. 1990. Psikologi perkembangan: Suatu Santrock, Jhon. W. 2012. Life-Span Development
pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Er- (Perkembangan Masa Hidup) Edisi 13 Jilid 1.
72
Sri Wiworo R.I.H, Novi H. A, Essha Paulina K Psikovidya Vol. 25 No. 2 Desember 2021
Saputra, W. A. 2018. Karya dan Ekspresi Manusia.
https://www.hipwee.com/narasi/karya-dan-ek-
spresi-manusia/
Smith, K. J., Rosenberg, D. L., & Haight, G. T. 2014. An
Assessment of the Psychometric Properties of the
Perceived Stress Scale-10 (PSS10) with Business
and Accounting Students. Accounting Perspec-
tives, https://doi.org/10.1111/1911-3838.12023
Wiyatmi. 2011. Psikologi Sastra Teori dan Aplikasin-
ya. Kanwa publisher.

73

Anda mungkin juga menyukai