Anda di halaman 1dari 10

Chronologia (2019) Vol. 1 No. 1 Hal.

12 - 21
http://dx.doi.org/10.22236/jhe.v1i1.355
E-ISSN: 2686-0171

EKSISTENSI TOPENG TOLAY SEBAGAI KESENIAN KHAS


DAERAH KABUPATEN TANGERANG

Hari Naredi1, M. Imam2


naredi19@yahoo.co.id

Abstract
This study aims to describe and analyze "The Existence of Tolay Masks as a Typical Art of the
Tangerang Regency". The method used is qualitative phenomenology which clearly describes
the facts that occur in the field without any subtraction or addition. Data was collected by means
of in-depth interviews, participant observation and documentation. Data analysis uses data
triangulation analysis which consists of three stages, namely reduction, data presentation and
verification or data conclusion. The results of this study indicate that the Tolay mask art still
exists in the Tangerang district and is being pursued as a typical Tangerang art. The meaning
contained in this art is a picture of life in rural communities. The play that is delivered contains
advice in the form of advice from parents and children, association, family and religion which
becomes a moral message for the community who enjoys this art, so that it can be a reference
for the community in living their lives.
Keywords: Tolay Mask, Regional Art, Tangerang Regency

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis “Eksistensi Topeng Tolay
Sebagai Kesenian Khas Daerah Kabupaten Tangerang”. Metode yang digunakan adalah
kualitatif fenomenologi yang memaparkan dengan jelas fakta yang terjadi di lapangan tanpa
ada pengurangan maupun penambahan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara
mendalam, observasi partisipan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis
triangulasi data yang terdiri dari tiga tahapan yaitu reduksi, sajian data dan verifikasi atau
simpulan data. Hasil penelitian ini diketahui bahwa kesenian topeng Tolay masih eksis di
wilayah kabupaten Tangerang dan sedang diupayakan sebagai kesenian khas Tangerang.
Makna yang terkandung dalam kesenian ini berupa gambaran kehidupan dalam masyarakat
pedesaan. Lakon yang dibawakan mengandung nasihat-nasihat berupa nasihat orang tua dan
anak, pergaulan, keluarga dan agama yang menjadi pesan moral bagi masyarakat penikmat
kesenian ini, sehingga dapat menjadi acuan bagi masyarakat dalam menjalani kehidupannya.
Kata Kunci: Topeng Tolay, Kesenian Daerah, Kabupaten Tangerang

PENDAHULUAN
Tangerang merupakan sebuah wilayah yang menjadi pusat perekonomian terbesar
di provinsi Banten setelah kota Cilegon. Tangerang juga memiliki sebuah kesenian
yang dinamakan seni pertunjukan topeng Tolay yang menjadi jati diri dan kebudayaan
daerah. Topeng Tolay merupakan grup kesenian yang lahir di daerah Kecamatan
Curug Kabupaten Tangerang. Tidak semua masyarakat Tangerang mengetahui topeng

1
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
2
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
Chronologia: Journal of History Education 13
Volume 1 Nomor 1, bulan Juli, tahun 2019: hal 12 - 21

Tolay ini, padahal kesenian ini sudah lahir sejak tahun 1965, hanya masyarakat daerah
Kabupaten saja yang secara umum mengetahui tentang keberadaan kesenian Topeng
Tolay ini.
Tolay ini sebagai salah satu kesenian khas daerah kabupaten Tangerang. Dalam
setiap pertunjukannya topeng Tolay biasanya di selenggarakan pada setiap musim
panen padi selain menjadi bagian dari ritual juga menjadi bagian gaya hidup
masyarakat desa. Topeng Tolay mengisahkan dan menceritakan tentang keseharian
masyarakat, tentang konflik perebutan harta, percintaan dan kekuasaan. Topeng Tolay
dimaksudkan untuk membuat para penonton tertawa melihat tingkah para pemeran
lawak Tolay lewat sebuah gerakan-gerakan, sindiran-sindiran dan juga mimik wajah
dari para pemain group Putera Tolay, sehingga para penonton merasa terhibur melihat
sebuah pertunjukan yang disajikan.
Pertunjukan topeng Tolay juga diiringi oleh alunan musik tradisional seperti
gamelan. Dalam pertunjukannya, topeng Tolay menggunakan sebuah bahasa Sunda
yang khas yaitu bahasa Sunda Tangerang. Kesenian ini lahir di lingkungan masyarakat
Sunda Tangerang. Didalam setiap pertunjukannya, tersirat makna dan pesan-pesan
moral yang disampaikan lewat sebuah sindiran-sindiran para pemain lawak group
Putera Tolay yang berguna sebagai pelajaran bagi para penikmat kesenian tradisonal
ini.
Namun karena kondisi geografis Tangerang yang sudah berubah dari lahan
pertanian menjadi lahan Industri, seni pertunjukan topeng Tolay kini hanya dapat kita
jumpai disetiap acara-acara besar seperti pesta perkawinan dan juga dalam acara
khitanan. Hal ini merupakan sebuah perubahan sosial yang terjadi pada kesenian
tradisional, pada masa kini hampir semua kesenian tradisional harus berakulturasi
dengan hal-hal yang berbau modern untuk dapat mempertahankan eksistensinya
ditengah-tengah arus modernisasi yang terus bergulir.
Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang saling berhubungan, saling
mempengaruhi, mempunyai norma-norma, memiliki identitas yang sama dan memiliki
teritorial kewilayahan tertentu (Pranowo.2010:142). Hal ini berarti suatu kelompok
manusia atau kelompok sosial dapat dikatakan sebagai masyarakat bilamana terjadi
suatu hubungan atau interaksi sosial antara sesama manusia tersebut. Masyarakat
termasuk kedalam kelompok sosial, kelompok sosial dapat diidentifikasikan kedalam 2
bentuk yaitu in group dan out group (Syamsu, 1990:19).
Selain istilah “masyarakat” yang lazim dipakai, ada istilah-istilah khusus untuk
menyebut kesatuan-kesatuan khusus dalam masyarakat, yaitu “kategori sosial”,
“golongan sosial”, ”komunitas”, “kelompok”, dan “perkumpulan” (Koentjaraningrat.
2003). Masyarakat terbentuk dari golongan besar maupun kecil dari manusia, yang
14 Hari Naredi, M. Imam, 2019, Eksistensi Topeng Tolay…

dengan sendirinya memiliki suatu hubungan yang erat dan bersifat kekeluargaan satu
dengan yang lainnya, sehingga mempunyai hubungan batin dan yang kuat.
Masyarakat yang benar-benar tanggap menyadari kebutuhan seluruh anggotanya,
tidak hanya kebutuhan kolektivitas kelompok yang paling kuat saja (Palomo,
2010:367).
Dalam bahasa Indonesia, kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta
buddhayah, yaitu bentuk jamak dari kata buddhi (budi-akal) dan ada kalanya
ditafsirkan bahwa kata budaya merupakan perkembangan dari kata majemuk `budi-
daya’ yang berarti daya dari budi, yaitu berupa cipta, karsa dan rasa (Poerwanto.
2000:51-52). Dalam pengertan sehari-hari, istilah kebudayaan sering diartikan sama
dengan kesenian terutama seni suara dan seni tari, akan tetapi apabila istilah
kebudayaan diartikan menurut ilmu-ilmu sosial, maka kesenian merupakan salah satu
saja dari kebudayaan (Soekanto. 2010:150).
Seni menurut pembagian media dapat kita nikmati lewat media pendengaran
misalkan seni musik, seni suara dan seni sastra. Seni yang dapat kita nikmati lewat
media penglihatan misalkan seni bangunan, seni lukis, seni beladiri. Sedangkan
kesenian dalam pengertian sehari-hari berhubungan dengan produk estetika umat
manusia, meliputi seni sastra, seni rupa, seni rupa, seni pertunjukan, dan seni rekam
berupa produk teknologi mutakhir seperti film, dan televisi (Ayatrohaedi. 1990:98).
Seni merupakan usaha manusia untuk menciptakan bentuk-bentuk yang
menyenangkan. Bentuk yang menyenangkan dalam arti bentuk yang dapat
membingkai perasaan keindahan dan perasaan keindahan itu dapat terpuaskan
apabila dapat menangkap harmoni atau satu kesatuan dari bentuk yang disajikan
(Kartika. 2007:7). Kesenian adalah yang paling menonjol dalam memberikan kesan
serentak mengenai ciri khas, tata nilai, serta selera suatu bangsa yang memiliki
kebudayaan yang bersangkutan (Sedyawati. 2007:50).
Seni pertunjukan topeng Tolay dimaksudkan memberikan kesenangan dan
kebahagiaan bagi para penikmat kesenian tersebut. Lewat sebuah lawakan dan juga
irama-irama musik tradisional. Tak lupa para penari jaipong yang turut serta
memberikan keindahan dan merupakan bagian dari seni pertunjukan Tolay tersebut.
Sosok utama Tolay mengekspresikan dirinya lewat penampilan dan kostum yang
digunakan. Unsur musik dapat tertuang dalam alunan nada gamelan yang mengiringi
pertunjukan tersebut. Tak lupa unsur drama yang merupakan bagian inti dari acara
pertunjukan kesenian topeng Tolay. Drama berasal dari kata dramaturgi, yang
dimaksudkan sebagai naskah lakon yang ditulis oleh pesastra-lakon untuk dimainkan
oleh pelakon-pelakon di atas panggung teater, menjadi wujud seni pertunjukan
(Tambayong. Op cit. Hlm 190).
Chronologia: Journal of History Education 15
Volume 1 Nomor 1, bulan Juli, tahun 2019: hal 12 - 21

Di provinsi Banten kesenian topeng dikenal dengan nama Ubrug atau masyarakat
Tangerang menyebutnya dengan Topeng. Pengertian Ubrug dari aspek deskriptif
dapat dirumuskan sebagai berikut yakni, salah satu bentuk foklore yang tumbuh dan
berkembang di masyarakat (Mahdiduri & Ahyadi: 50). Di Serang foklore tersebut
berkembang dari kampung prisen, walantaka dengan permainan yang longgar dengan
memadukan unsur komedi, gerak/tari, musik, sastra/lakon, dan perupaan yang khas
(Ibid. Hlm 50). Ubrug merupakan sebuah drama rakyat yang di dalamnya terkandung
nilai-nilai pembelajaran hidup lewat drama banyolan-banyolan yang dilakukan oleh
para pemain kesenian ubrug ini (Endraswara. 2011:12).
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
keberadaan topeng Tolay sebagai Kesenian khas daerah kabupaten Tangerang,
mengenalkan topeng Tolay sebagai kesenian Sunda khas daerah kabupaten
Tangerang kepada masyarakat luas, melestarikan group kesenian topeng Tolay
sebagai kesenian khas daerah kabupaten Tangerang sehingga eksistensinya akan
terus berlangsung selamanya, mengetahui bagaimana perkembangan group kesenian
topeng Tolay sebagai kesenian khas daerah kabupaten Tangerang dan apa saja
prestasi yang sudah dicapai oleh group kesenian topeng Tolay tersebut, mengetahui
makna dan pesan-pesan moral yang terkandung dalam setiap pertunjukan topeng
Tolay tersebut, agar lebih mencintai sebuah kesenian daerah yang merupakan sebuah
kebanggaan dan jati diri daerah tersebut.
Lebih lanjut peneliti mengidentifikasikan permasalahan antara lain bagaimanakah
sejarah terbentuknya group kesenian topeng Tolay sehingga bisa menjadi kesenian
khas daerah kabupaten Tangerang, bagaimanakah Eksistensi group kesenian Putera
Tolay pada saat ini, makna dan pesan-pesan moral seperti apakah yang terkandung
dalam setiap pertunjukan topeng Tolay sehingga bisa bermanfaat bagi para penikmat
seni pertunjukan topeng Tolay tersebut, bagaimana sajian group seni Putra Tolay
dalam setiap pertunjukannya, prestasi apa saja yang sudah dicapai oleh group
kesenian Putera Tolay.

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah kualitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif
lebih menekankan pada generalisasi (Sugiyono. 2013:3). Dalam penelitian kualitatif
teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara gabungan seperti, dengan cara
wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai bukti bahwa peneliti benar-benar
melakukan penelitian tersebut sebagai bukti yang otentik. Penelitian ini dilaksanakan di
16 Hari Naredi, M. Imam, 2019, Eksistensi Topeng Tolay…

desa Sukabakti kecamatan Curug kabupaten Tangerang dan dibeberapa acara-acara


pesta pernikahan dan khitanan di kabupaten Tangerang yang masih sering
berlangsung pertunjukan topeng Tolay. Desa Sukabakti kecamatan Curug Kabupaten
Tangerang merupakan daerah lahirnya kesenian topeng Tolay.
Subyek dalam penelitian skripsi ini adalah group kesenian topeng Putera Tolay
yang terdapat di Desa Sukabakti Curug kabupaten Tangerang Banten, khususnya
keluarga almarhum Tolay dan rekan-rekan yang tergabung dalam group kesenian
topeng Tolay, yang hingga saat ini masih melestarikan dan melanjutkan kesenian
topeng Tolay sehingga eksistensinya masih terus berlangsung hingga saat ini. Subyek
penelitian inilah menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang
diperlukan dalam proses penelitian (Suyanto & Sutinah, 2005:171). Selanjutnya teknik
analisa data penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif, yang disebut trianggulasi
data. Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori, tetapi
dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di lapangan (Sugiyono.
Hlm 1).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Secara geologis daerah kabupaten Tangerang merupakan bagian dari wilayah tatar
Sunda. Secara garis besar daerah kabupaten Tangerang terbentuk bersama-sama
dengan terbentuknya tatar Sunda. Hal ini menyebabkan masyarakat kabupaten
Tangerang mayoritas adalah masyarakat Sunda. Masyarakat Sunda adalah
masyarakat asli Tangerang. Bahasa yang komunikasi yang digunakan oleh
masyarakat kabupaten Tangerang ialah bahasa Sunda Tangerang. Masyarakat Sunda
Tangerang pun menciptakan sebuah kesenian yang berbudaya Sunda. Kesenian
tersebut dikenal dengan nama topeng Tolay yang menjadi salah satu kesenian yang
khas di daerah Tangerang. Masyarakat Sunda tersebut tersebar diseluruh wilayah
kabupaten Tangerang dan memiliki jumlah yang cukup banyak daripada masyarakat
lainnya yang berada di wilayah kabupaten Tangerang.
Seni Topeng Tolay Di Kabupaten Tangerang
Topeng Tolay bagi masyarakat kabupaten Tangerang ialah sebuah hiburan yang
selalu ada pada malam Sabtu dan Minggu di setiap pelosok pelosok kampung di
daerah kabupaten Tangerang. Pertunjukan Topeng Tolay ini dapat dijumpai di pesta-
pesta pernikahan maupun khitanan. Bagi masyarakat kabupaten Tangerang, topeng
Tolay ialah sebuah hiburan yang selalu menemani pada saat tengah malam. Topeng
Tolay adalah sebuah teater rakyat yang akan hadir sesuai dengan permintaan. Tak
heran para penggemar kesenian topeng Tolay ini rela menghabiskan waktu malamnya
hanya untuk sekedar menonton pertunjukan Topeng Tolay ini.
Chronologia: Journal of History Education 17
Volume 1 Nomor 1, bulan Juli, tahun 2019: hal 12 - 21

Pertunjukan Topeng Tolay ini selain sebagai hiburan bagi masyarakat Tangerang,
sebenarnya mengandung makna yang sangat berharga bagi para penonton kesenian
ini. Tingkah laku para pemain topeng Tolay ini selain menimbulkan tawa bagi
penonton, juga memiliki arti dan cerita yang dibawakan merupakan gambaran
kehidupan bagi masyarakat kabupaten Tangerang yang memiliki jiwa yang humoris,
lucu, sederhana dan hidup berlandaskan kekeluargaan. Topeng Tolay ialah sebuah
kesenian yang di dalamnya terdapat beberapa unsur seni diantaranya ialah seni tari,
seni musik, seni lawak dan seni teater.
Kesenian topeng Tolay adalah kesenian yang diawali dengan tarian jaipongan
sebagai pembuka pertunjukan, tarian jaipongan akan berlangsung sampai malam yang
beranggotakan oleh beberapa orang penari dan diikuti oleh irama gamelan Sunda dan
kidung-kidung khas Jawa Barat. Kemudian menyusul acara pada tengah malam yaitu
acara lawakan yang paling ditunggu-tunggu oleh para penikmat kesenian topeng Tolay
ini. Dalam Acara lawakan lah tokoh utama si Tolay akan muncul dan menghibur para
penonton dengan tingkah lakunya yang konyol dan logat bahasa Sundanya yang
menimbulkan hiburan tersendiri bagi para penikmat kesenian topeng Tolay ini.
Sosok si Tolay kerap muncul dengan bedak putih tebal, garis hitam di bawah
hidung, menggunakan topi cupluk merah dan kain sarung yang di ikatkan sampai
dada. Sosok Si Tolay tak tampil sendiri, tetapi berkolaborasi dengan pemain gendang
yang bertugas sebagai dalang, kemudian di susul dengan pemain-pemain lawak
lainnya. Dalam bagian lawak sering tersirat beberapa pesan-pesan maupun nasihat
yang tanpa sengaja disampaikan oleh si Tolay maupun para pemain lawak lainnya
untuk para penikamat kesenian topeng Tolay ini. Menjelang shubuh acara pertunjukan
kesenian topeng Tolay ini dilanjutkan dengan sebuah lakon atau cerita yang
mengisahkan tentang kehidupan keseharian yang terjadi pada masyarakat. Cerita
tersebut berupa konflik-konflik maupun sebuah cerita yang mengisahkan tentang
seseorang. Dalam bagian lakon inilah terdapat makna dan pembelajaran dari cerita
yang dibawakan untuk masyarakat kabupaten Tangerang yang menonton pertunjukan
topeng Tolay ini.
Tokoh Seniman Topeng Tolay
Arsaya merupakan tokoh seniman topeng Tolay yang melegenda bagi masyarakat
khusunya daerah kabupaten Tangerang. Pria berdarah asli Sunda ini berasal dari
daerah Jatiuwung Tangerang. Arsaya sebelumnya tergabung dalam beberapa group
topeng yang ada di wilayah Tangerang. Selanjutnya ada Abah Agan yang merupakan
pemain alat kesenian tradisional Rebab yang masih ada dan bertahan hingga saat ini
di topeng Tolay yang kini menjadi topeng Putera Tolay.
18 Hari Naredi, M. Imam, 2019, Eksistensi Topeng Tolay…

Pada era Arsaya, kesenian topeng Tolay mengalami zaman keemasan dan mulai
dikenal oleh masyarakat daerah Tangerang. Panggilan manggung dari kesenian
topeng Tolay ini hadir dari sekujur kampung ke kampung di wilayah kabupaten
Tangerang. Group kesenian topeng Tolay ini bermarkas di desa Sukabakti kp. Parigi
daerah Curug Tangerang. Tempat ini dipilih karena merupakan kediaman dan tempat
tinggal Arsaya. Pada tahun 1970 Arsaya pun menikah dengan Rokayah sosok wanita
yang asli berasal dari daerah Curug kabupaten Tangerang. Rokayah menjadi anggota
resmi topeng Tolay sejak menjadi istri Arsaya di awal 1970 han. Saat itu usia Rokayah
baru 16 tahun, sedangkan Arsaya berumur 30 tahunan (Setiawan, 2014:24).
Rokayah tidak memiliki kemampuan apa pun untuk menjadi bagian dari anggota
topeng Tolay. Karena Rokayah tidak memiliki darah seni dan bukan lahir dari keluarga
yang berdarah seni. Namun Arsaya terus mendorongnya untuk terlibat dalam
sandiwara dan melatihnya terus. Pada tahun 1980 han Rokayah atau yang kerap
dipanggil mak Aya menjadi primadona panggung. Rokayah yang semula hanya
memerankan sosok figuran akhirnya menjadi sosok utama dalam lakon. Hingga
akhirnya topeng Tolay mendapat penghargaan dari pemerintah Tangerang sebagai
salah satu kesenian khas daerah Tangerang yang lahir di wilayah kabupaten
Tangerang.
Pada tahun 2002 topeng Tolay mengalami krisis yang cukup hebat, sang seniman
topeng Tolay telah wafat sehingga topeng Tolay harus kehilang sosok utamanya yang
merupakan icon dari group kesenian topeng Tolay ini. Kelompok kesenian topeng
Tolay sempat mengalami kevakuman dalam beberapa bulan. Hal ini dikarenakan
belum ada orang yang bisa menggantikan sosok Arsaya atau Tolay sebagai tokoh
utama dari kesenian topeng ini. Hingga akhirnya anak kedua dari Arsaya yang
bernama Karyadi mencoba menggantikan posisi ayahnya sebagai pemeran utama
dalam kesenian topeng Sunda tradisional ini. Ditangan Karyadi, topeng Tolay
mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Makna Kesenian Topeng Tolay
Makna dalam kesenian topeng Tolay sebagian besar merupakan sebuah nasihat-
nasihat yang disampaikan melalui plesetan-plesetan kata dalam acara lawakan dan
dalam cerita yang terdapat dalam lakon pada pertunjukan topeng Tolay. Dalam
kesenian topeng Tolay terdapat beberapa nasihat-nasihat yang menjadi pesan moral
bagi penikmat kesenian ini sehingga dapat dijadikan acuan dalam kehidupan. Nasihat-
nasihat tersebut berupa nasihat orang tua terhadap anak, nasihat untuk keluarga,
nasihat pergaulan dan nasihat agama. Nasihat orang tua terhadap anak dapat dilihat
dalam pertunjukan topeng Tolay yang menceritakan peran yang dilakukan oleh Ocong
selaku si Tolay sebagai anak, dan ibu Rokhayah sebagai ibu dari Ocong yang
Chronologia: Journal of History Education 19
Volume 1 Nomor 1, bulan Juli, tahun 2019: hal 12 - 21

memberikan nasihat kepada Ocong agar lebih sopan kepada orang tua khususnya ibu,
karena restu Allah merupakan restunya ibu.
Dari cerita dan dialog tersebut dapat diambil sebuah nasihat yang akan menjadi
pesan moral yang sangat berharga yang dapat dijadikan acuan dalam kehidupan,
bahwa sebagai anak haruslah bertingkah sopan terhadap orang tua. Dalam
pertunjukan topeng Tolay pun terdapat sebuah nasihat keluarga, nasihat keluarga
terdapat dalam cerita yang diperankan dalam acara lawak. Cerita dan dialog tersebut
terdapat sebuah makna dan nasihat sebagai pesan moral bagi penonton yang
menyaksikan pertunjukan topeng Tolay. Selain itu nasihat pergaulan yang terdapat
dalam acara lawak.
Cerita tersebut mengandung nasihat dan pesan-pesan moral bahwa setiap manusia
hendaklah mengingat segala hal yang pernah terjadi di masa lalu, sehingga tidak lupa
akan dirinya dimasa lalu. Nasihat Agama pun terkandung dalam kesenian topeng
Tolay khususnya Agama Islam, karena mayoritas personil group kesenian topeng
Tolay beragam Islam. Nasihat-nasihat tersebut dilanturkan dengan menggunakan
bahasa Sunda khas Tangerang. Pelajaran-pelajaran kehidupan pun terdapat dalam
acara lakon yang dimulai setelah acara lawakan berakhir,
Makna yang terkandung paling utama dalam kesenian topeng Tolay terdapat pada
acara lakon. Cerita dalam lakon merupakan sebuah pelajaran hidup yang sangat
berharga bagi penikmat kesenian topeng ini. Dalam lakon terkandung nilai-nilai yang
sangat dalam tentang kehidupan karena cerita yang ditampilkan menyangkut
persoalan yang sering terjadi pada kehidupan masyarakat. Misalnya dalam cerita
tentang perebutan harta dan kekuasaan, tersimpan pelajaran bahwa kita sebagai
manusia tidak boleh memiliki sifat yang serakah dan harus memiliki akhlak yang baik
sehingga harta yang kita miliki dapat kita pergunakan dengan sebaik-baiknya bahkan
berguna bagi orang banyak.
Lakon yang ditampilkan juga berupa cerita tentang manusia yang tersesat kedalam
jalan setan. Manusia yang ingin mendapatkan kekayaan dan menghalalkan berbagai
cara seperti bersekutu dengan setan dan menyekutukan kepercayaan agamanya
sendiri. Namun pada saat ini kesenian topeng Tolay jarang menampilkan lakon, karena
lakon kurang diminati oleh para penonton, karena dianggap cerita yang membosankan.
Penonton pada saat ini lebih menyukai acara lawak, padahal makna yang paling utama
dalam kesenian topeng ini terdapat dalam acara lakon, yang berguna sebagai
pelajaran hidup bagi penonton yang menyaksikan. Hal tersebut mengakibatkan
perubahan terjadi dalam kesenian topeng Tolay, sehingga keberadaan lakon yang
merupakan bagian dalam kesenian topeng Tolay ini mulai sedikit menghilang.
20 Hari Naredi, M. Imam, 2019, Eksistensi Topeng Tolay…

Perubahan ini terjadi pada sekitar tahun 1980 dan menggejala pada tahun 1990an,
pada saat itu abah Tolay atau Arsaya beberapa kali tampil tanpa menggunakan lakon
(wawancara dengan Karyadi, sosok utama Tolay pada tanggal 28 Mei 2014). Hal ini
merupakan sebuah bukti dari sikap masyarakat yang semakin lama semakin kurang
peduli terhadap pendidikan moralnya masing-masing. Padahal lewat sebuah cerita
atau lakon tertentu dalam sebuah pertunjukan drama atau sandiwara, cerita itu
merupakan penggambaran dari kehidupan manusia yang dapat dijadikan pendidikan
moral bagi penonton yang menyaksikan pertunjukan tersebut. Seperti halnya dalam
lakon yang menjadi bagian dari kesenian topeng Tolay. Kini keberadaan lakon sebagai
bagian dari kesenian topeng Tolay terus terancam, para penerus kesenian topeng
Tolay ini terus berusaha untuk menampilkan lakon sebagai bagian terpenting dalam
kesenian topeng Tolay ini.

KESIMPULAN
Eksistensi topeng Tolay sebagai kesenian khas daerah kabupaten Tangerang
masih tetap bertahan hingga saat ini, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya jadwal
manggung dalam setiap bulannya. Dalam 1 bulan, topeng Tolay mendapat panggilan
paling sedikitnya sebanyak 17 kali manggung. Topeng Tolay kini telah mengalami
perubahan yang sangat signifikan dari sebelumnya. Salah satu bentuk perubahan yang
terjadi dalam pertunjukan topeng Tolay ialah dengan adanya musik dangdut yang
masuk ke dalam bagian pertunjukan topeng Tolay dan penggunaan lakon yang jarang
di tampilkan dalam setiap pertunjukan.
Perubahan jaman dan selera masyarakat modern memaksa topeng Tolay untuk
beradaptasi dan mengikuti perubahan jaman demi mempertahankan eksistensinya
sebagai kesenian khas daerah kabupaten Tangerang. Perubahan tersebut berupa
pengkolaborasian kesenian tradisional dengan kesenian modern. Hal tersebut
dilakukan agar kesenian topeng Tolay ini dapat diterima oleh masyarakat pada saat ini
sehingga masyarakat masih menggunakan jasa group kesenian topeng Tolay sebagai
hiburan pada setiap acara-acara pesta akan terus berlanjut. Eksistensi topeng Tolay
sebagai kesenian khas daerah kabupaten Tangerang masih tetap bertahan karena
masyarakat daerah Tangerang masih membutuhkan kehadiran kesenian topeng Tolay.
Masyarakat tentunya sangat berperan penting dalam menjaga eksistensi setiap
kesenian tradisional, khususnya bagi masyarakat Tangerang dalam melestarikan
topeng Tolay sebagai kesenian khas daerah kabupaten Tangerang. Untuk itu perlu
adanya pengenalan kesenian-kesenian tradisional kepada masyarakat agar
masyarakat ikut berperan dalam mempertahankan eksistensi kesenian-kesenian
Chronologia: Journal of History Education 21
Volume 1 Nomor 1, bulan Juli, tahun 2019: hal 12 - 21

tradisional. Khususnya kepada generasi-generasi muda agar lebih mengenal budaya


dan kesenian asli setiap daerah-daerah di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
Ayat Rohaedi. 1990. Subtema Sejarah Kesenian. Jakarta : Depdikbud. Hlm 98.
Bagong Suyanto dan Sutinah. 2005. Metode Penelitian Sosial:
berbagaiAlternatifPendekatan. Jakarta: Kencana. Hlm 171.
Bambang Pranowo.2010. Sosiologi Sebuah Pengantar Tinjauan Pemikiran Sosiologi
Perspektif Islam. Jakarta: Laboratorim Sosiologi Agama.Hlm 142.
Dharsono Sony Kartika. 2007.Kritik Seni. Bandung : Rekayasa Sains. Hlm 7.
Edi Sedyawati. 2007. Keindonesiaan Dalam Budaya.Jakarta : Wedatama Widya
Sastra. Hlm 50.
Hari Poerwanto. 2000. Kebudayaan dan Lingkungan dalam Perspektif Antropologi.
Yogyakarta: Pustaka pelajar, Hlm 51-52.
Koentjaraningrat. 2003. Pengantar Antropologi 1. Jakarta: PT RINEKA CIPTA. Hlm
119.
Mahdiduri dan Yadi Ahyadi.Ubrug; Tontonan dan Tuntunan. Banten: Dinas Pendidikan
Provinsi Banten bekerja sama denganLembaga Keilmuan dan Kebudayaan
imusInstitute. Hlm 50.
Margaret M. Palomo.2010. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Hlm 367.
Soerjono Soekanto. 2010. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Hlm.150
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta. Hlm 3.
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, hlm.1.
Suwardi Endraswara. 2011. Metode Pembelajaran Drama Apresiasi, Ekspresi, dan
pengkajian. Yogyakarta: CAPS. Hlm 12.
Syahriman Syamsu, et.al.1990. Dinamika Kelompok dan Kepemimpinan: Sebuah
Pengantar. Yogyakarta: Atma Jaya. Hlm 19.
Teguh Setiawan. Kamis 2 Januari 2014. Rokayah, ’Manajer’ di TepiZaman.
REPUBLIKA.Teraju 24.
Wawancara dengan Karyadi/Ocong (Sosok Utama Tolay Saat Ini). Pada Tanggal 28
Mei 2014 Jam 21.05 WIB Bertempat di Kp. Gurubug Kecamatan Kelapa dua
Kabupaten Tangerang.
Yapi Tambayong. Op cit. Hlm 190.

Anda mungkin juga menyukai