Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada kita semua, sehingga saya
dapat menyelesaikan Tugas Besar Perencanaan Pengolahan Air Limbah/Buangan
dari mata kuliah PPAL.
Tugas besar ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak dan literatur yang memperlancar pembuatannya. Maka
dari itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
ikut berperan serta dan membantu dalam pembuatan tugas besar ini.
Selain itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi perhitungan, susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya bisa memperbaikinya. Akhir kata saya berharap semoga tugas besar ini dapat
memberikan manfaat dan inspirasi kepada pembaca.
Anissa Fitri
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Berdasarkan dengan hal pencemaran air dan kualitas air, maka menteri
lingkungan hidup telah menetapkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Kawasan
Industri dan Peraturan Pemerintah No 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pencemaran Air. Kualitas air ditentukan berdasarkan keadaan
air dalam keadaan normal, dan bila terjadi penyimpangan dari keadaan normal
disebut sebagai air yang mengalami pencemaran, atau disebut air terpolusi.
Analisis penentuan kualitas air sangat penting bagi pengguna air sebagai
informasi tentang keberadaan senyawa kimia yang terkandung di dalam air
(Riyanda Agustira, Kemala Sari Lubis, 2013).
1.2 Tujuan
Tujuan dari perencanaan ini adalah :
1. Merencanakan bangunan pengolahan air buangan dengan menggunakan
metode anaerobik dengan unit kolam stabilisasi di wilayah Kota Langsa
2. Merencanakan rangkaian proses pengolahan air limbah
3. Mendesain unit-unit pengolahan yang telah direncanakan
4. Menghitung anggaran biaya yang dibutuhkan
Kota Langsa
2.2.3 Klimatologi
Kota Langsa yang beriklim tropis memiliki musim yang hampir sama
dengan wilayah Indonesia pada umumnya, yaitu : musim penghujan dan musim
kemarau. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Mei sampai dengan
bulan Oktober, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan November
sampai dengan bulan April. Keadaan ini terus berlangsung setiap tahun yang
diselingi dengan musim peralihan (pancaroba) pada bulan-bulan tertentu.
Tabel 2.2 Data Curah Hujan per Bulan Kota Langsa tahun 2020
2.3 Demografi
Persebaran penduduk atau komposisi penduduk Kota Langsa pada tahun
2020 yakni 185.971 Jiwa yang terdiri atas 93.408 jiwa laki-laki, dan 92.536
jiwa perempuan serta rasio jenis kelamin sebesar 100,91 persen. Kecamatan
yang terpadat adalah Kecamatan Langsa Kota yang rata-rata per kilometer
wilayahnya dihuni oleh sekitar 6.667 jiwa. Daerah yang paling jarang
penduduknya ialah Kecamatan Langsa Timur, yang hanya dihuni oleh sekitar
213 jiwa per kilometer wilayahnya.
2.4 Industri
Industri yang terdapat di Kota Langsa cukup banyak, salah satunya ialah
industri Manufaktur, yang mana industri ini dikelompokkan menjadi 4
kelompok : Industri besar (100 orang pekerja/lebih), industri sedang/menengah
(20-99 orang pekerja), industri kecil (5-19 orang pekerja) dan industri mikro
(1-4 orang pekerja).
BAB III
Air buangan merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah tidak
dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan,
pertanian, dan sebagainya. Komponen utama air buangan adalah air (99%)
sedangkan komponen lainnya adalah bahan padat yang bergantung pada asal
buangan tersebut. Menurut PP No.20 Tahun 1990 mengenai standar baku mutu
lingkungn, kriteria air buangan yang boleh dibuang ke lingkungan yaitu harus
memiliiki kadar oksigen terlarut (DO) minimum sebesar 3 mg/L (Sitorus,
2010). Air limbah merupakan bahan buangan yang berbentuk cair yang
mengandung bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya,
sehingga air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak
membahayakan kesehatan lingkungan.
Secara umum air limbah domestik memiliki 3 karakteristik yaitu
karakteristik fisik, karakteristik kimia dan karakteristik biologi. Air buangan
dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok, yaitu air kotor, air bekas, air
hujan, dan air buangan khusus (Suhardiyanto, 2016).
a. Air kotor merupakan air buangan yang berasal dari kegiatan kakus seperti
kloset, peturasan, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran
manusia.
b. Air bekas merupakan jenis air buangan yang berasal dari alat-alat plambing
non kakus seperti bak mandi, bak cuci tangan, dan bak cuci dapur.
c. Air hujan merupakan air yang berasal dari siklus hidrologi yang mana air
tersebut berupa air limpasan atau pun yang jatuh pada atap rumah.
d. Air buangan khusus merupakan air buangan yang mengandung gas, racun,
atau pun kandungan berbahaya lainnya.
Air buangan domestik mengandung tambahan material-material organik
maupun anorganik yang berasal dari air bekas memasak, mandi, cuci serta
kakus. Air limbah domestik dibagi menjadi dua yaitu greywater dan
blackwater. Air limbah jenis blackwater merupakan air limbah domestik yang
berasal dari air buangan toilet atau WC dan umumnya ditampung dalam septic
tank, sedangkan air limbah jenis greywater ialah air buangan yang berasal dari
kegiatan mencuci dan mandi yang biasanya langsung dibuang ke saluran
drainase maupun perairan umum (Kurniawan & Dewi, 2015).
Tahun Pn
2021 186,893
2022 190,772
2023 194,732
2024 198,773
2025 202,898
2026 207,109
2027 211,408
2028 215,795
2029 220,274
2030 224,845
2031 229,512
Proyeksi nim akhir 01 = 229.501
Perdagangan
dan Niaga 2.186 2.225 2.300
N : 20 mg/L
P : 25 mg/L
Influen 3
1 4
2
5
1. Sumur Pengumpul
2. Bar Screen 6
10
3. GC
4. BP 1 7
5. Kolam Anaerobik
6. Kolam Fakultatif
7. Kolam Maturasi 8
8. BP 2
9. Desinfeksi
10. SDB
11. Badan Air 9
11
BAB IV
KRITERIA DESAIN
Kriteria perencanaan yang digunakan untuk desain unit-unit bangunan pengolah air
buanga sebagai berikut :
range Tipikal
1 Waktu detensi Td Detik 45-90 60
laman saluran
Panjang saluran
6 Vp m3/1000 0.03 -
1,5-2,5
Dimensi
Panjang p 10-100 m
Lebar l 6-24 m
Kedalaman h 2,5-5 m
Diameter d 3-60 m
Kedalaman h 3-6 m
6 Penyisihan SS 50-70 %
Kedalaman M 0,5-1
Sludge Drying Bed berfungsi untuk mengeringkan lumpur yang telah stabil.
Lumpur yang telah dikeringkan di Sludge Drying Bed diharapkan sudah
memiliki kandungan padatan yang tinggi (20 – 40% padatan). Sludge Drying
Bed terdiri dari:
1. Bak pengering, berupa bak dangkal berisi pasir sebagai media penyaring
dan batu kerikil sebagai penyangga pasir
2. Saluran air tersaring (filtrat) yang terdapat di bagian bawah dasar bak.
BAB V
Removal
BODm = 0 kg/hari
BOD = 0 mg/l
CODm = 0 kg/hari
COD = 0 mg/l
TSSm = 0 kg/hari
TSS = 0 mg/l
Nm = 0 kg/hari
N = 0 mg/l
Pm = 0 kg/hari
P = 0 mg/l
Lumpur terdiri
dari 94% air dan
6% TSS,
sehingga:
TSSm = 6% massa
lumpur
Massa Lumpur = 453034.08 kg/hari
Debit Lumpur = 439.84 m3/hari
Efluen
BODM = 3536.67 kg/hari
BOD = 130.00 mg/l
CODm = 6461.22 kg/hari
COD = 237.50 mg/l
TSSM = 2652.50 kg/hari
TSS = 97.50 mg/l
NM = 544.10 kg/hari
N = 20.00 mg/l
PM = 680.13 kg/hari
P = 25.00 mg/l
Debit lumpur = 26765.32 m3/hari
Removal
BODm = 353.67 kg/hari
BOD = 13.00 mg/l
CODm = 646.12 kg/hari
COD = 23.75 mg/l
TSSm = 265.25 kg/hari
TSS = 9.75 mg/l
Nm = 0 mg/l
N = 0 kg/hari
Pm = 0 kg/hari
P = 0 mg/l
Lumpur terdiri
dari 94% air
dan 6% TSS,
sehingga:
TSSm = 6% massa
lumpur
Massa Lumpur = 4420.84 kg/hari
Debit Lumpur = 4.29 m3/hari
EFLUEN
BODM = 3183.00 kg/hari
BOD = 117.00 mg/l
CODM = 5815.10 kg/hari
COD = 213.75 mg/l
TSSM = 2387.25 kg/hari
TSS = 87.75 mg/l
Nm = 544.10 mg/l
N = 20.00 kg/hari
PM = 680.13 mg/l
P = 25.00 kg/hari
Debit Lumpur = 26761.03 m3/hari
EFLUEN
BODM = 381.96 kg/hari
BOD = 14.04 mg/l
CODM = 755.9632768 kg/hari
COD = 27.7875 mg/l
TSSM = 167.1076717 kg/hari
TSS = 6.1425 mg/l
Nm = 348.23 mg/l
N = 12.80 kg/hari
PM = 81.62 mg/l
P = 3.00 kg/hari
Debit Lumpur = 26725.10 m3/hari
Removal
BODm = 45.84 kg/hari
BOD = 1.68 mg/l
CODm = 120.95 kg/hari
COD = 4.45 mg/l
TSSm = 26.74 kg/hari
TSS = 0.98 mg/l
Nm = 55.72 kg/hari
N = 2.05 mg/l
Pm = 13.06 kg/hari
P = 0.48 mg/l
Lumpur
terdiri dari
94% air
dan 6%
TSS,
sehingga:
TSSm = 6% massa
lumpur
Massa = 445.62 kg/hari
Lumpur
Debit = 0.43 m3/hari
Lumpur
EFLUEN
BODM = 11.46 kg/hari
BOD = 0.4212 mg/l
CODM = 30.24 kg/hari
COD = 1.11 mg/l
TSSM = 6.68 kg/hari
TSS = 0.2457 mg/l
Nm = 222.86 kg/hari
N = 8.19 mg/l
PM = 52.23 kg/hari
P = 1.92 mg/l
Debit = 26722.50 m3/hari
Lumpur
Removal
BODm = 4.58 kg/hari
BOD = 0.17 mg/l
CODm = 10.58 kg/hari
COD = 0.39 mg/l
TSSm = 4.34 kg/hari
TSS = 0.16 mg/l
Nm = 0 kg/hari
N = 0 mg/l
Pm = 44.39881485 kg/hari
P = 1.632 mg/l
Lumpur terdiri
dari 94% air dan
6% TSS,
sehingga:
TSSm = 6% massa
lumpur
Massa Lumpur = 72.41 kg/hari
Debit Lumpur = 0.07 m3/hari
EFLUEN
BODM = 6.88 kg/hari
BOD = 0.25 mg/l
CODM = 19.66 kg/hari
COD = 0.72 mg/l
TSSM = 2.34 kg/hari
TSS = 0.09 mg/l
Nm = 222.86 mg/l
N = 8.19 kg/hari
PM = 7.84 mg/l
P = 0.29 kg/hari
Debit Lumpur = 26722.43 m3/hari
Removal
BODm = 0 kg/hari
BOD = 0 mg/l
CODm = 0 kg/hari
COD = 0 mg/l
TSSm = 0 kg/hari
TSS = 0 mg/l
Nm = 156.01 kg/hari
N = 5.73 mg/l
Pm = 0 kg/hari
P = 0 mg/l
Lumpur terdiri
dari 94% air dan
6% TSS,
sehingga:
TSSm = 6% massa
lumpur
Massa Lumpur = 445373.9057 kg/hari
Debit Lumpur = 432.4018502 m3/hari
EFLUEN
BODM = 6.88 kg/hari
BOD = 0.25 mg/l
CODM = 19.66 kg/hari
COD = 0.72 mg/l
TSSM = 2.34 kg/hari
TSS = 0.09 mg/l
Nm = 66.86 mg/l
N = 2.46 kg/hari
PM = 7.84 mg/l
P = 0.29 kg/hari
Debit Lumpur = 26290.03 m3/hari
5.2 Preliminary Sizing
Diketahui :
Qave = 0.315 m3/det
Qpeak total = 2.381 m3/det
Qmin = 0.394 m3/det
Qhm = 0.291 m3/det
direncanakan =
waktu detensi = 4 hari
jumlah = 2 buah
kedalaman, h = 4 m
perhitungan
Rasio P:L = 2:01
Rasio Sudut
=
kemiringan kolam 1:03
Q bak = 0.15 m3/detik = 12534.39 m3/hari
L = 15 m
P = 30 m
A kolam = 450 m2
5.2.6 Stabilization Ponds (Kolam Fakultatif)
Kolam Fakultatif
Diketahui :
Dari mass balance
BOD in (So) = 14.0 mg/l
BOD ef (Se) = 2.1 mg/l
Direncanakan :
Waktu Detensi = 4 hari
Jumlah = 4 buah
Kedalaman, h = 2 m
Perhitungan
Rasio P : L = 2:01
Rasio Sudut
Kemiringan Kolam = 1:03
Q bak = 0.07 m3/det = 6267.19 m3/hari
Volume bak = 180.0 m3/det
L = 15 m
p = 30 m
A kolam = 450 m2
Direncanakan :
Waktu Detensi = 5 hari
Jumlah = 4 buah
Kedalaman, h = 1 m
Perhitungan
Rasio P : L 2:01
Rasio Sudut
Kemiringan Kolam = 1:03
Q bak = 0.07 m3/det = 6267.19 m3/hari
Volume bak = 180.0 m3/det
L = 15 m
p = 30 m
A kolam = 450 m2
5.2.8 Bak Pengendap II
Direncanakan :
Menggunakan secondary clarifier tipe circular
Jumlah SC = 2 buah
Solid loading, SL = 3 kg/m2.jam
Perhitungan :
Qmax harian 1 bak = 0.14533 m3/det = 523.176 m3/jam
Asurface = 348.7841 m2
Diameter clarifier, D = 21.0787 m
5.2.9 Desinfeksi
Desinfeksi
Direncanakan :
Pencampuran menggunakan terjunan dan bangunan baffle
channel
Jumlah = 1 buah
Waktu kontak = 30 menit
Vh 2 m/menit = 0.167 m/det
Konsentrasi klor = 10 mg/l
Kadar klorin dlm
Ca(OCl)2 = 70 %
Kedalaman saluran = 1 m
Perhitungan :
Dosis klor = 250.6877 kg/hari
Kebutuhan klorin = 358.13 kg/hari
Across = 1.74089 m2
Panjang total
saluran = 60 m
Panjang saluran
lurus = 10 m
Jumlah saluran = 6 buah
Lebar saluran = 2 m
Asurface total = 104.45 m2
SDB
Diketahui :
Debit lumpur (dari hasil perhitungan mass balance)
Q lumpur Bar Screen = 23.07 m3/hari
Q lumpur Sumur Pengumpul = 439.07 m3/hari
Q lumpur GC = 4.28 m3/hari
Q lumpur BP I = 25.06 m3/hari
Q lumpur Kolam Anaerobik = 10.80 m3/hari
Q lumpur Kolam Fakultatif = 2224.23 m3/hari
Q lumpur Kolam Maturasi = 0.43 m3/hari
Q lumpur BP II = 0.07 m3/hari
Q lumpur Desinfeksi = 431.65 m3/hari
3158.67 m3/hari
Direncanakan :
Kadar solid = 4 %
Kadar air = 96 %
Kadar air cake sludge = 35 %
Jumlah bed = 2 buah
waktu pengeringan = 10 hari
Tebal bed = 0.3 m
Rasio p / L = 2
Perhitungan :
Volume cake kering, Vi = 194 m3/hari
Kapasitas = 1943.80 m3
A total = 6942 m2
A tiap bed = 3471 m2
L = 41.66 m
p = 83 m
Circular 1,79
6.1.2 Perhitungan
Saluran Pembawa
pada Bar screen
freeboard = 0.3 m
Bar Screen
Penampang batang
screen :
B = 1
1 = 0.03n - 0.03 +
0.01 n
1 = 0.04n - 0.03
1.03 = 0.04 n
= 26
Jumlah celah = 27
Ws = 0.74 m
Kecepatan aliran
saat clogging 50% :
ws' = 0.37 m
vs' = 5.685756338 m/s
Kehilangan Tekanan
(hL) :
6.2.2 Perhitungan
Direncanakan :
menggunakan pompa = 3 pompa 2 operasi 1 cadangan
Qave = 0.3149 m3/det 18.8925 m3/menit
Qpeak total = 2.38 m3/det
Qpompa->Qpuncak = 1.1905 m3/det 71.431 m3/menit
Qmin = 0.394 m3/det 23.616 m3/menit
Qharian max = 0.2907 m3/det
=
Dari tabel archimedean
screw :
α = 30 derajat 0.52333 radians
diameter screw = 700 mm 0.7 m
Revolution (n) = 64 rpm
H2 = 1.6 m
freeboard = 0.3
kedalaman air di
s.pengumpul (h1) = 0.45 m
kedalaman air di
discharge (A1) = 0.18 m
Total Head pompa (H) = 1.32 m 1.4 m
Kedalaman sumur (h) = 0.75 m
Kedalaman sumur dri
muka tanah = 1.25 m pipa tanam 0.5 m
Volume sumur
pengumpul :
Jarak tepi screw ke
dinding = 0.3 m
Jarak antar pompa ditch = 0.5 m
Lebar sumur pengumpul = 3.7 m
panjang s.pengumpul = 4.2 m
Volume sumur
pengumpul = 11.73 m3
Check td :
≤ 10
menit
Saat Qpeak (td) = 0.6208 (OK!)
≤ 10
menit
Saat Qmin (td) = 0.497 (OK!)
Daya/power pompa :
Efisiensi pompa = 70 %
η = 0.7
Whp = 23.81 hp = 17.76 Kw
Bhp = 25.37 Kw
BAB VII
Direncanakan :
Td = 60 detik
T air = 25 derajat
v = 0.8774*10^- cm2/s 0.008774 cm2/s 8.8E-05 m2/s
2
Ss grit = 2.65
Perhitungan :
Cek Nre :
R = 0.3387
Direncanakan :
Perhitungan :
b (lebar GC) = 1 m
a = 0.1 m 0.328 ft
y = 0.2 m 0.656 ft
b = 1.17 ft
= 3.84 m 9.491
Perbandingan :
y/a = 2
x/b = 0.392
x = 0.46 ft 0.1399822 m
a = 0.328 ft 0.100 m
b = 1.172 ft 3.844 m
x = 0.459 ft 0.140 m
y = 0.656 ft 0.200 m
BAB VIII
Jumlah = 4 unit
panjang saluran = 3 m
panjang saluran = 3 m
A = PxL = 4L^2
227 = 4L^2
L = 8 m
P = 32 m L
Dimensi bak :
P = 32 m
L = 8 m
H = 3.5 m
Freeboard = 0.5 m
Karena Vsc > Vh, maka tidak akan terjadi scouring (OK)
Kontrol Bil.Reynold :
Jari-jari hidrolis (R) = 1.87 m
Karena nilai Nre > 2000, maka akan terjadi turbulen dalam bak
pengendap, sedangkan Nf > 10^-5 akan menimbulkan aliran singkat
(short circuit) dalam bak pengendap.
Removal = 40%
BOD
Volume = 42.103 m3
lumpur
Dimensi
ruang lumpur
:
P1 = 7 m
P2 = 4 m
L1 = 4 m
L2 = 2 m
A1 = 28 m2
A2 = 8 m2
42.103 = 16.989 t
t = 2.478 m
Pengurasan Lumpur :
Direncanakan :
Q = 50 L/dt 0.05 m3/dt
V = 1 m/dt
A = 0.05 m2
0.047 = y^8/3
y = 0.3 m
b = 2y 0.6 m
Cek kecepatan :
V = 0.3899 m/dt OK
Dimensi saluran :
Panjang (L) = 1 m L
0.047 = y^8/3
y = 0.32 m
b = 2xy 0.6 m
Cek kecepatan :
V = 0.390 m/dt OK
Dimensi saluran :
Panjang (L) = 1 m
Freeboard = 0.17 m
Perforated baffle :
Direncanakan :
Arah horizontal :
Lebar bak = 8 m
pengendap
jumlah panjang = 2 m
total dari lubang
(WH)
arah vertikal :
Kontrol = 0.025 m
Bil.Reynold (jari-
jari hidrolis) (R)
Nilai a :
Panjang weir total =
46.3 = (4 x 4) m + (a x
4) m
46.3 = 16 m +
4a m
30.3 = 4a
a = 7.58 m
Dimensi gutter :
b = lebar 0.5 m 1.64 ft
guttler
Q = 2,49 x b
x h^3/2
h = 0.77 ft 0.24 m
Perhitungan
Direncanakan :
Q = 27158 m3/hari 0.314 m3/det
TSS influent = 30.71 mg/l
BOD influent = 70.2 mg/l
BOD efluent = 14 mg/l
Faktor dispersi kolam
(D) = 0.5
Temperatur air buangan = 28 C
tinggi kolam = 4 m
tinggi efektif = 5 m
waktu detensi (td) = 4 hari
Perhitungan :
Dimensi kolam
penyesuaian
temperatur untuk k20
: =
Kt =
= 0.44
=
waktu detensi (3 hari)
:
kTt = t x Kt
= 4 hari x 0.44/hari
= 1.76
nilai k20 dari kurva
thirumurti :
at kTt = 1.76 D 0.5
C/Co = 0.20 0.20%
Perhitungan
Direncanakan :
Q = 27158 m3/hari 0.314 m3/s
TSS influent = 6.14 mg/l
BOD influent = 14 mg/l
BOD efluent = 2 mg/l
Faktor dispersi kolam (D) = 0.5
Temperatur air buangan = 28 C
tinggi kolam = 2 m
tinggi efektif = 2.5 m
waktu detensi (td) = 20 hari
Perhitungan :
Dimensi kolam
penyesuaian temperatur
untuk k20 : =
Kt =
= 0.44
=
waktu detensi (3 hari) :
kTt = t x Kt
= 20 hari x 0.44/hari
= 8.8
nilai k20 dari kurva
thirumurti :
at kTt = 8.8 D 0.5
C/Co = 29.57 29.57%
Zona Sludge
Penghilangan SS = 80%
dan BOD 85%
Volume lumpur didasarkan pada
berat solid (SS)
Q = 0.314 m3/s
(SS) = 6.14 Mg/l
SSm Q x (SS) = 166817 kg/hari
Efluen : SS m = 25023 kg/hari
Lumpur : SSm = 141794 kg/hari
Perhitungan
Direncanakan :
Q = 27158 m3/hari 0.314 m3/s
TSS influent = 1.23 mg/l
BOD influent = 2 mg/l
BOD efluent = 0.4 mg/l
Faktor dispersi kolam
(D) = 0.5
Temperatur air
buangan = 28 C
tinggi kolam = 0.5 m
tinggi efektif = 1 m
waktu detensi (td) = 5 hari
Perhitungan :
Dimensi kolam
penyesuaian
temperatur untuk
k20 : =
Kt =
= 0.44
=
waktu detensi (3
hari) :
kTt = t x Kt
= 20 hari x 0.44/hari
= 2.2
nilai k20 dari kurva
thirumurti :
at kTt = 2.2 D 0.5
C/Co = 0.89 0.89%
Zona Sludge
Penghilangan SS =
80% dan BOD 85%
Volume lumpur didasarkan
pada berat solid (SS)
Q = 0.314 m3/s
(SS) = 1.23 Mg/l
SSm Q x (SS) = 33363 kg/hari
Efluen : SS m = 5005 kg/hari
Lumpur : SSm = 28359 kg/hari
10.2 Perhitungan :
Debit rata-rata (Qave) = 0.31 m3/det
Qpeak total = 2.38 m3/det
Debit pompa (Q pompa) = 0.16 m3/detik = 9.429804 m3/menit
Debit minimum (Qmin) = 0.3929085 m3/detik = 23.57451 m3/menit
Debit harian max (Qmax day) = 0.29 m3/detik
Direncanakan
Menggunakan secondary clarifier berbentuk circular
Jumlah bak = 2 buah
Qmax day out BP I = 0.31 m3/detik = 27158 m3/hari
Qtiap bak = 13579 m3/hari
Qr = 0.0001842 m3/detik = 15.91 m3/hari
Qw = 0.0054754 m3/detik = 473.08 m3/hari
X = 3000 mg/l = 3 kg/m3
Xr = 8000 mg/l = 8 kg/m3
Solid flux = 2 kg/m2.jam
Perhitungan
Debit masing-masing SC
Qsc = 13579 m3/hari
Kapasitas clarifier
Kapasitas SC = Q + Qr
= 13595 m3/hari
= 0.15735 m3/detik
Luas permukaan clarifier
As = Q x X / Sf
= 850 m2
Dimensi clarifier
D = 33 m
Cek As = 850
Kontrol OFR
OFR = 16 m3/m2.hari
Kontrol solid loading
= 32 kg/m2.hari
= 1.33 kg/m2.jam
Kedalaman clarifier
Direncanakan
Kedalaman clear well zona = 2 m
settling
freeboard = 0.5 m
Perhitungan
Total masa solid dari Aerated
Lagoon
Total TS = X x Volume As
= 2549 kg
Total masa solid dari Clarifier
Total Tsc = (1-0.75) x Ts
= 637 kg
Kedalaman zona thickening
hl = Tsc / Xr x As
= 0.094 m
Sludge storage zone
PXVSS = Yobs x Q x (So - S)
= 699.36 kg/hari
Untuk Px ( SS) = 874 kg/hari
Total solid di clarifier perhari
Tsc/hari = Tsc + Px (SS)
= 1511 kg
Kedalaman clarifier untuk
ruang lumpur
hRS = total solid / Xr x As
= 0.22 m
Zona settling
H total clarifier = clearwell + hl + hRS + freeboard
= 2.82 m
Kontrol waktu detensi
Volume
= As x h
Td = 2393 m3
= Volume / Q kapasitas bak
= 0.176 hari
= 4.22 jam
Sistem inlet clarifier
Direncanakan
Q kapasitas clarifier = 0.157 m3/detik
Jumlah pipa 2 buah
V = 0.6 m/detik
Panjang pipa inlet = 20 m
Perhitungan
Luas permukaan
A = Q kapasitas / V
= 0.262 m2
Diameter pipa
D = 0.6 m
= 578 mm ~ 650 mm
Headloss
Hf = 0.01231 m
Sistem outlet clarifier
Direncanakan
Kedalaman V-notch = 0.1 m
Jarak antar pusat V-notch = 0.2 m
Perhitungan
Debit effluen
Q = Q tiap bak - Qr - Qw
= 13090 m3/hari
= 0.152 m3/detik
Panjang weir total
= πxD
= 103 m
Total jumlah V-notch
= Panjang weir total / Jarak antar V-notch
= 517 buah
Q tiap V-notch = Qeffluen / Jumlah V-notch
= 0.00029 m3/detik
Tinggi air V-notch
= 0.028 m
= 2.8 cm
Kontrol weir loading
= Q / panjang weir
= 126.711 m3/hari
= 0.0015 m3/detik
Saluran outlet
(penampang)
Direncanakan =
Pipa outlet clarifier = 650 mm
Q effluen = 0.152 m3/detik
V = 0.3 m/detik
Lebar saluran = 0.5 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
Luas permukaan
A = Q effluen / V
= 0.505 m2
Kedalaman saluran
h saluran = A / Lebar saluran
= 1.0 m
Kedalaman total
h total = h saluran + freeboard
= 1.3 m
Pengurasan lumpur
Direncanakan
Qlumpur = Qw + Qr
= 488.99 m3/hari
= 0.00566 m3/detik
Kecepatan pengurasan = 0.5 m/detik
Panjang pipa sludge = 20 m
Perhitungan
Luas permukaan
A = Q/V
= 0.011 m2
Diameter pipa
D = 0.12008 m
= 120 mm
Headloss
Hf = 3.56 m
BAB XI
kriteria desain :
dosis chlorine untuk 3-15
effluen air buangan = mg/l
Ca(Ocl)2 yang
digunakan mengandung = 70% chlorine
15-45
waktu kontak = mnit
Kecepatan horizontal 2-4,5
(Vh) = m/mnit
Direncanakan :
Qave = 0.3143 m3/dt 27158 m3/hari 28512
menggunakan horizontal
baffle
jumlah bak = 1 buah
terbuat dri beton (n) = 0.015
dosis chlorine = 5 mg/l
Ca(Ocl)2 yang
digunakan mengandung = 70% chlorine
waktu kontak = 30 menit 1800 detik
kecepatan horizontal
(Vh) = 2 m/menit 0.03 m/s
kecepatan pd belokan
(Vb) = 6 m/menit 0.1 m/s
p Ca(Ocl)2 = 1.2 kg/l
konsentrasi larutan
Ca(Ocl)2 = 10%
pengadukan = 1 hari 3 kali
jumlah saluran = 10 buah
tinggi bak = 1 m
11.3 Perhitungan
Dosis klorin untuk desinfeksi = 135.789 kg/hari 142.56
Ca(Ocl)2 = 193.985 kg/hari 203.7
dimensi bak kontak chlorine :
Volume bak = 565.7883 m3
digunakan :
around the end baffle = 3 saluran
lebar (b) = 2 m asumsi
kedalaman (D) = 0.8 m
freeboard = 0.2 m
maka, D/W = 0.8 <1
Cross sectional area : = 1.6 m2
panjang total = 353.6 m
panjang tiap saluran = 117.87 m
cek L/W = 176.8 40-70
ukuran tangki = 707.24 m3
cek kontak time = 37.5 menit OK
Vh = 6.175 m/dt
slope saluran (S) = 0.001983
Headloss :
saluran lurus = 5.83 m n=3
karena gesekan = 0.701 m 701197.7431
pada belokan = 3.887 m
headloss total = 10.419 m
bak pengaduk :
Volume Ca(Ocl)2 = 161.65 L/hari 0.162 m3/hri
volume pengadukan Ca(Ocl)2 = 0.1617 m3/hri 0.05388 m3
volume pelarut (air) untuk chlorinw = 0.4850 m3
10%
volume bak pangaduk = 0.6466 m3
Dimensi bak :
P = 1.5 m
h = 1 m
L = 1.5 m
Freeboard = 0.3 m
BAB XII
12.2 Perhitungan
Direncanakan
Jumlah bak = 2 buah
Q Lumpur Grit Chamber = 4.28 m3/hari
Q Lumpur BP I = 25.06 m3/hari
Q Kolam Anaerobik = 10.80 m3/hari
Q Kolam Fakultatif = 2224.23 m3/hari
Q Kolam Maturasi = 0.43 m3/hari
Q Lumur BP II = 488.77 m3/hari
Kadar solid = 4%
Kadar air = 96%
Kadar air pada sludge cake = 75%
Perhitungan
Debit lumpur (Qsludge)
Qsludge = 2756 m3/hari
= 0.03189 m3/detik
Volume cake kering
Vcake kering = 441 m3/hari
Dimensi bed
Direncanakan
Menggunakan 2 buah bed yang dioperasikan secara bergantian
Waktu pengeringan = 7 hari
Tebal cake = 0.3 m
Panjang : Lebar = 4 : 1
Perhitungan =
Volume total perhari = 3086 m3
Luas permukaan total = 10287 m2
Luas permukaan tiap = 3429 m2
bed
3429 = p×l
3429 = 2L × L = 4L2
L = 29 m
P = 59 m
Perlengkapan Sludge
Drying Bed
Lapisan pasir
Tebal lapisan (fine sand) = 100 mm = 0.1 m
Ukuran efektif = 0.75 mm = 0.00075 m
Koefisien keseragaman = 3
Lapisan kerikil
Tebal lapisan :
Fine gravel = 100 mm = 0.1 m
Medium gravel = 100 mm = 0.1 m
Coarse gravel = 150 mm = 0.15 m
Freeboard = 0.1 m
Kedalaman total bed
Htotal bak = Tebal bak + lapisan pasir + lapisan kerikil +
freeboard
= 1 m
Underdrain
Volume air tiap bed
perhari
Vday = (Vsludge x 96%) - (Vcake kering x 75%)
= 2315 m3/hari
= 1852 m3/hari (lindi langsung)
= 0.021 m3/detik
Luas pipa
Q = 0.021 m3/detik
V = 0.1 m/detik
A = 0.214 m2
Diameter pipa
D = 0.29 m = 295 mm
Digunakan diameter pipa = 500 mm
Diameter pipa dibutuhkan = 250 mm
Kecepatan aliran di
dalam pipa
= 0.050 m/detik
BAB XIII
SALURAN-SALURAN PEMBAWA
Direncanakan
Q = 0.31 m3/detik
Jumlah saluran = 1 buah
Dimensi
saluran :
P = 50 cm = 0.5 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
3.07569E-
Slope saluran = 05
Headloss 1.53785E-
saluran = 05
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
Direncanakan
Jumlah saluran = 1 buah
Dimensi
saluran :
P = 60 cm = 0.6 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
2.1359E-
Slope saluran = 05
Headloss 1.28154E-
saluran = 05
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
Direncanakan
Jumlah saluran = 1 buah
Dimensi
saluran :
P = 300 cm = 3 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
8.54359E-
Slope saluran = 07
Headloss 2.56308E-
saluran = 06
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
Direncanakan
Jumlah saluran = 2 buah
Dimensi
saluran :
P = 150 cm = 1.5 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
3.41744E-
Slope saluran = 06
Headloss 5.12615E-
saluran = 06
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
Direncanakan
Jumlah saluran = 2 buah
Dimensi
saluran :
P = 200 cm = 2 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
1.92231E-
Slope saluran = 06
Headloss 3.84462E-
saluran = 06
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
Direncanakan
Jumlah saluran = 2 buah
Dimensi
saluran :
P = 100 cm = 1 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
7.68923E-
Slope saluran = 06
Headloss 7.68923E-
saluran = 06
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
Direncanakan
Jumlah saluran = 1 buah
Dimensi
saluran :
P = 250 cm = 2.5 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
1.23028E-
Slope saluran = 06
Headloss 3.07569E-
saluran = 06
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
Direncanakan
Jumlah saluran = 1 buah
Dimensi
saluran :
P = 300 cm = 3 m
L = 80 cm = 0.8 m
h = 80 cm = 0.8 m
Freeboard = 0.3 m
Perhitungan
Slope saluran = 6377.755572
Headloss
saluran = 19133.26672
Cek kecepatan = 0.491 m/detik
BAB XIV
PROFIIL HIDROLIS
Sumur
Panjang bangunan = 4.2 m
Slope = 0.0003 m
Hf = 1.2 x 10^3 m
Ketinggian sekarang = -2.60 m
Pompa
hf = 1.75 m
Ketinggian sekarang = -0.84 m
Grit Chamber:
Saluran pembawa
Panjang Saluran (L) = 0.6 m
Slope (S) = 0.00002136 m
hL saluran = 2.51x10^6 m
Bangunan
Panjang (L) = 1.4 m
Slope (S) = 0.0003 m
hL = 4.2 x 10^4 m
hL total = 2552000 m
Ketinggian sekarang = 2551999.16 m
Bak Pengendap I
Saluran pembawa
Panjang Saluran (L) = 1.5 m
Slope (S) = 3.41744E-06 m
hL = 5.12615E-06 m
saluran pembagi
Panjang (L) = 1.5 m
Slope saluran = 0.0003 m
hL = 3 x 10^-4 m
perforted baffle
K = 0.64
V = 0.03 m/s
HL = 0.0028 m
Outlet
panjang saluran = 46.22 m
slope saluran = 0.0003
HL = 5.8 x 10^-3 m
hL total = 0.0003051 m
Ketinggian sekarang = 2551999.1547279 m
Kolam Anaerobik
Saluran pembawa
Panjang Saluran (L) = 2 m
Slope (S) = 1.92231E-06 m
hL = 3.84462E-06 m
Bangunan
Panjang (L) = 208 m
Slope (S) = 0.0003 m
hL = 0.0006 m
hL total = 0.000603845 m
Ketinggian sekarang = 2551999.154 m
Kolam Fakultatif
Saluran pembawa
Panjang Saluran (L) = 1 m
Slope (S) = 7.68923E-06 m
hL = 7.68923E-06 m
Bangunan
Panjang (L) = 659 m
Slope (S) = 0.0003 m
hL = 0.0003 m
hL total = 0.000307689 m
Ketinggian sekarang = 2551999.154 m
Kolam Maturasi
Saluran pembawa
Panjang Saluran (L) = 2.5 m
Slope (S) = 1.23028E-06 m
hL = 3.07569E-06 m
Bangunan
Panjang (L) = 521 m
Slope (S) = 0.0003 m
hL = 0.00075 m
hL total = 0.000753076 m
Ketinggian sekarang = 2551999.153 m
Bak Pengendap II
Saluran pembawa
Panjang Saluran (L) = 3 m
Slope (S) = 6377.755572 m
hL = 19133.26672 m
Bangunan
Panjang (L) = 20 m
Slope (S) = 0.0003 m
hL = 0.0009 m
hL total = 19133.3 m
Ketinggian sekarang = 2532865.9 m
Bak Desinfeksi
HL bangunan = 10.419 m
HL total = 10.419 m
Ketinggian sekarang = 2532855.467 m
BAB XV
15.1 BOQ
Tabel 15.1 Bill Of Quantity
(V2 - V1) m2
1 4.17 6.37
1 0.27 0.27
2 1.86 1.49
4 326.52 88.25
2 9216.14 2194.32
4 175550.75 79795.80
4 109069.21 155813.15
1 8.25 5.46
1 1.49 1.24
2 364619 347255.7966
Total 585162.15
15.2 RAB
Tabel 15.2 Rincian Anggaran Biaya pada perencanaan yang telah ditentukan
IV PEMASANGAN PIPA
Intake Unit 1 Rp 75,000 Rp 75,000
Bar Screen Unit 1 Rp 75,000 Rp 75,000
Sumur Pengumpul Unit 1 Rp 75,000 Rp 75,000
Grit Chamber Unit 2 Rp 75,000 Rp 150,000
Bak Pengendap I Unit 4 Rp 75,000 Rp 300,000
Kolam Anaerobik Unit 2 Rp 75,000 Rp 150,000
Kolam Fakultatif Unit 4 Rp 75,000 Rp 300,000
Kolam Maturasi Unit 4 Rp 75,000 Rp 300,000
Bak Pengendap II Unit 1 Rp 75,000 Rp 75,000
Bak Desinfeksi Unit 1 Rp 75,000 Rp 75,000
Sludge Drying Bed Unit 3 Rp 75,000 Rp 225,000
Total Rp 1,500,000
V PEMASANGAN POMPA
Sumur Pengumpul Unit 2 Rp 600,000 Rp 1,200,000
Bak Pengendap I Unit 2 Rp 600,000 Rp 1,200,000
Kolam Anaerobik Unit 1 Rp 600,000 Rp 600,000
Kolam Fakultatif Unit 1 Rp 600,000 Rp 600,000
Kolam Maturasi Unit 1 Rp 600,000 Rp 600,000
Bak Pengendap II Unit 1 Rp 600,000 Rp 600,000
Total Rp 4,800,000
VI PENGERJAAN PONDASI
Total Rp 61,600,000
VII PENGERJAAN KONSTRUKSI
Total Rp 3,323,376,336
VIII UPAH PEKERJA
Mandor Orang 15 Rp 250,000 Rp 3,750,000
Kepala Tukang Orang 20 Rp 180,000 Rp 3,600,000
Tukang Gali Orang 40 Rp 150,000 Rp 6,000,000
Tukang Pipa Orang 20 Rp 150,000 Rp 3,000,000
Total Rp 16,350,000
Ditargetkan selesai Hari 30 Rp 490,500,000
dalam waktu 30 hari
No Uraian Jumlah
Belladona, M., & Yanto, H. N. (2014). Perancangan Instalasi Pengolah Air Limbah
Domestik Terpadu pada Kawasan Kampung Nelayan di Kota Bengkulu.
Inersia, Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 27–38.
https://ejournal.unib.ac.id/index.php/inersiajurnal/article/view/6592
Riyanda Agustira, Kemala Sari Lubis, J. (2013). Kajian Karakteristik Kimia Air,
Fisika Air Dan Debit Sungai Pada Kawasan Das Padang Akibat Pembuangan
Limbah Tapioka. Jurnal Online Agreoteknologi, 1(3), 616–620.
Kurniawan, A., & Dewi, N. A. (2015). Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah
Domestik Kota Bogor Menggunakan Air Hujan Untuk Debit Penggelontoran
(Planning of Domestic Wastewater Sewerage in Bogor City Using Rainwater
for Flushing Flowrate). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 22(1), 39.
https://doi.org/10.22146/jml.18723
Suhardiyanto. (2016). Perancangan Sistem Plambing Instalasi Air Bersih Dan Air.
Jurnal Teknik Mesin (JTM), 05(3), 90–97.
LAMPIRAN