Anda di halaman 1dari 2

ANEMIA

ETIOLOGI Secara Umum


 Anemia adalah penyakit yang ditandai dengan penurunan hemoglobin (Hb) atau
volume sel darah merah, sehingga terjadi penurunan kapasitas pembawa oksigen di
dalam darah.
 Anemia merupakan kondisi ketika Hb kurang dari 13 g/dL atau 8,07 mmol/L pada
pria, sedangkan pada wanita ditandai dengan Hb kurang dari 12 g/dL atau 7,45
mmol/L.
 Anemia dapat disebabkan karena hipoproliferasi (kerusakan sumsum tulang belakang,
berkurangnya Fe, stimulasi menurun karena penyakit ginjal, inflamasi, penyakit
metabolik), gangguan pematangan (cacat sitoplasma (talasemia, kekurangan Fe,
sideroblastik), dan cacat pematangan inti (kekurang folat, vitamin B12, dan anemia
refraktori)), dan pendarahan (kehilangan darah, hemolysis intravaskular, penyakit
autoimun, hemoglobinpati, cacat metabolic/membran).

JENIS ANEMIA
 Anemia defisiensi besi ditandai dengan penurunan kadar ferritin, penurunan Fe
dalam serum, penurunan saturasi transferrin, lalu Hb dan hematokrit juga menurun.
Sel darah merah pada kasus anemia defisiensi besi mengalami hipokromia dan
mikrositis.
 Anemia defisiensi vitamin B12 ditandai dengan kadar vitamin B12 kurang dari 200
pg/mL, disebabkan karena kekurangan vitamin B12 (nutrisi yang inadekuat),
penurunan absorbs, dan peningkatan kebutuhan folat. Anemia ini ditandai dengan
gejala neurologis dan dapat bersifat irreversible. Anemia ini ditandai dengan sel darah
merah dalam kondisi makrositis.
 Anemia defisiensi asam folat ditandai dengan kadar asam folat kurang dari 4 ng/mL,
disebabkan kurangnya asupan asam folat, penurunan penyerapan, peningkatan
kebutuhan folat. Anemia ini ditandai dengan sel darah merah dalam kondisi
makrositis.
 Anemia inflamasi disebabkan oleh penyakit kronis. Ditandai dengan penurunan
kadar Fe dalam serum, tetapi kadar ferritin normal atau meningkat.
TANDA DAN GEJALA
 Gejala secara umum: kelelahan (fatigue), pusing (dizziness), lemah, jantung
berdebar (palpitation), vertigo, napas pendek, nyeri dada
 Tanda secara umum: takikardia, penampilan pucat,
 Anemia akut ditandai dengan takikardia, pusing, dan dyspnea
 Anemia kronis ditandai dengan mudah lelah, sakit, kepala, vertigo, dan pucat

TARGET TERAPI

TERAPI FARMAKOLOGIS
 Untuk anemia defisiensi besi: umumnya cukup dengan terapi besi secara peroral,
terkadang secara parenteral juga diperlukan.
 Untuk anemia defisiensi vitamin B12: melalui oral atau parenteral
 Untuk anemia defiensi asam folat: pemberian asam folat secara peroral.
 Untuk anemia inflamasi: terapi berdasarkan penyakit kronis yang menyebabkannya
 Asam folat: kebutuhan asam folat yang terpenuhi penting bagi wanita hamil karena
dapat mengurangi risiko bayi mengalami cacat tabung saraf.

Anda mungkin juga menyukai