Kasus Anemia
Kasus Anemia
JENIS ANEMIA
Anemia defisiensi besi ditandai dengan penurunan kadar ferritin, penurunan Fe
dalam serum, penurunan saturasi transferrin, lalu Hb dan hematokrit juga menurun.
Sel darah merah pada kasus anemia defisiensi besi mengalami hipokromia dan
mikrositis.
Anemia defisiensi vitamin B12 ditandai dengan kadar vitamin B12 kurang dari 200
pg/mL, disebabkan karena kekurangan vitamin B12 (nutrisi yang inadekuat),
penurunan absorbs, dan peningkatan kebutuhan folat. Anemia ini ditandai dengan
gejala neurologis dan dapat bersifat irreversible. Anemia ini ditandai dengan sel darah
merah dalam kondisi makrositis.
Anemia defisiensi asam folat ditandai dengan kadar asam folat kurang dari 4 ng/mL,
disebabkan kurangnya asupan asam folat, penurunan penyerapan, peningkatan
kebutuhan folat. Anemia ini ditandai dengan sel darah merah dalam kondisi
makrositis.
Anemia inflamasi disebabkan oleh penyakit kronis. Ditandai dengan penurunan
kadar Fe dalam serum, tetapi kadar ferritin normal atau meningkat.
TANDA DAN GEJALA
Gejala secara umum: kelelahan (fatigue), pusing (dizziness), lemah, jantung
berdebar (palpitation), vertigo, napas pendek, nyeri dada
Tanda secara umum: takikardia, penampilan pucat,
Anemia akut ditandai dengan takikardia, pusing, dan dyspnea
Anemia kronis ditandai dengan mudah lelah, sakit, kepala, vertigo, dan pucat
TARGET TERAPI
TERAPI FARMAKOLOGIS
Untuk anemia defisiensi besi: umumnya cukup dengan terapi besi secara peroral,
terkadang secara parenteral juga diperlukan.
Untuk anemia defisiensi vitamin B12: melalui oral atau parenteral
Untuk anemia defiensi asam folat: pemberian asam folat secara peroral.
Untuk anemia inflamasi: terapi berdasarkan penyakit kronis yang menyebabkannya
Asam folat: kebutuhan asam folat yang terpenuhi penting bagi wanita hamil karena
dapat mengurangi risiko bayi mengalami cacat tabung saraf.