Anda di halaman 1dari 4

Nama: Andreas Fedriko Aruan

NIM: 223020403045
Mata Pelajaran: Fisika Dasar

PERPINDAHAN KALOR

Pengertian Kalor.
Alat penggorengan dibuat dari alumunium agar dapat menghantarkan panas
dengan baik sehingga masakan cepat matang. Kalor adalah bentuk energi atau
jumlah panas yang terdapat pada sebuah benda. Perpindahan kalor adalah kalor
yang berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah.
Meski begitu, tidak semua benda bisa menghantarkan panas dengan baik. Ada dua
macam benda yang ada di sekitar kita, yaitu benda konduktor dan isolator. Benda-
benda yang bersifat konduktor dapat menghantarkan panas dengan baik, misalnya
besi, timah, air, alumunium, tembaga, dsb. Sedangkan benda-benda bersifat
isolator tidak dapat menghantarkan panas dengan baik, seperti kayu, plastik, kain,
kertas, karet, dsb.
Tentu saja, alat-alat dapur seperti panci dan wajan sering kali terbuat dari
alumunium agar perpindahan panas berlangsung dengan baik dan makanan jadi
cepat matang.
Macam-Macam Perpindahan Kalor.
Perpindahan kalor memiliki 3 macam perpindahan antara lain: konduksi,
konveksi, dan radiasi. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering dihadapkan oleh
berbagai macam peristiwa perpindahan kalor ini. Untuk lebih lengkapnya berikut
penjelasan macam-macam perpidahan kalor beserta contohnya.
Konduksi.
Konduksi adalah proses perpindahan kalor pada suatu zat tanpa disertai
perpindahan partikel-partikel zat tersebut. Umumnya, konduksi terjadi pada zat
padat yang bersifat konduktor. Misalnya bila ujung besi dipanaskan, ujung lainnya
akan menjadi panas. Ini karena kalor berpindah dari bagian bersuhu tinggi ke
bagian yang suhunya lebih rendah.
Beberapa contoh konduksi yang ada di sekitar kita adalah:
1. Knalpot menjadi panas saat mesin dihidupkan.
2. Tutup panci akan panas saat digunakan untuk memasak.
3. Saat memegang gelas yang panas, telapak tangan kita juga terasa panas.
4. Mentega yang dipanaskan meleleh di wajan saat dipanaskan.
Rumus perpindahan kalor secara konduksi adalah:
Q/t = ( k A ΔT ) / l
Keterangan:
k = konduktivitas termal (W/m.K)
A = luas batang (m²)
l = panjang batas (m)
ΔT = perubahan suhu (K)
Konveksi.
Asap cerobong yang mengepul di udara adalah contoh perpindahan kalor secara
konveksi. Sumber: Unsplash Berbeda dengan konduksi, konveksi adalah
perpindahan kalor pada suatu zat yang disertai perpindahan partikel-partikel zat
tersebut. Saat partikelnya berpindah dan mengakibatkan kalor merambat,
terjadilah konveksi. Umumnya, konvensi terjadi pada fluida (zat cair dan gas).
Contoh perpindahan panas secara konveksi yaitu:
1. Gerakan naik turun air saat dipanaskan.
2. Gerakan naik turun kedelai, kacang hijau, dan sebagainya saat dipanaskan.
3. Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.
4. Udara pada balon udara yang dipanaskan.
Rumus perpindahan kalor secara konveksi adalah:
Q/t = h A ΔT
Keterangan:
h = koefisien konveksi (W/m.K)
A = luas batang (m²)
ΔT = perubahan suhu (K)
Radiasi.
Cahaya matahari yang sampai ke bumi merupakan fenomena perpindahan kalor
secara radiasi. Sumber: Unsplash Radiasi melibatkan perpindahan panas dalam
bentuk perambatan gelombang tanpa zat perantara. Karena tidak membutuhkan
perantara, radiasi dapat terjadi di mana saja seperti benda cair atau padat.
Perpindahan panasnya juga lebih cepat karena menggunakan gelombang
elektromagnetik. Biasanya, radiasi disertai cahaya. Contoh terjadinya radiasi
yaitu: Panas matahari sampai ke bumi meskipun melalui ruang hampa
Menetaskan telur dengan lampu Mengeringkan pakaian dengan dijemur di bawah
terik matahari Tubuh terasa hangat saat dekat dengan sumber api Rumus
perpindahan kalor secara radiasi yaitu: Q/t = e σ ΔT⁴
Keterangan:
σ = konstanta stefan boltzman (5,67x10⁻⁸ W/m².K⁴)
A = luas batang (m²)
e = emisitas (0 ≤ e ≤ 1)
T = suhu (K)
Contoh Soal.
Sebuah ruang dengan pendingin ruang (AC) memiliki kaca jendela yang luasnya
2,0 m x 1,75 m dan tebalnya 3,2 mm. Jika suhu pada permukaan dalam kaca 25
derajad celsius dan suhu pada permukaan luar kaca 31 derajad celsius, maka laju
konduksi kalor yang masuk ke ruang itu adalah... (konduktivitas termal kaca, k=
0,8 W/m.K)
Pembahasan:
Diketahui:
A = 2,0 m x 1,75 m = 3,5 m²
d = 3,2 mm = 3,2 x 10⁻³ m
k = 0,8 W/m.K
ΔT = 31 – 25 = 6◦C
Ditanya: Q/t ?
Jawab:
Q/t = ( k A ΔT ) / d
Q/t = (0,8 . 3,5 .6) / (3,2 . 10⁻³) = 5250 J
Jadi, laju konduksi kalor adalah 5250 joule..

Anda mungkin juga menyukai