Anda di halaman 1dari 5

1.

a) Berikut adalah data yang telah dikelompokkan:

Rentang Nilai (juta rupiah per bulan) Frekuensi


30-39 2
40-49 8
50-59 6
60-69 4
70-79 1
80-89 2

b) Untuk menghitung ukuran jarak, varians, dan simpangan baku, langkah-langkah yang perlu
diambil adalah sebagai berikut:

1. Hitung rata-rata (mean) dari data:


Rata-rata =
(30+ 40+50+30+ 42+ 52+ 40+ 45+57+ 40+48+60+ 40+50+60+ 40+50+60+ 40+50+65)/21
rupiah
= 47.48 juta
bulan

2. Hitung selisih antara setiap data dengan rata-rata:


Selisih =
( 30−47.48 )2 + ( 40−47.48 )2+ ( 50−47.48 )2+ ( 30−47.48 )2 + ( 42−47.48 )2+ (52−47.48 )2 + ( 40−47.48 )2+ ( 45−47.48
= 503.84

3. Hitung varian:
Selisih
Varians =
( jumlah data – 1 )
503.84
=
( 21 – 1 )
rupiah
= 25.19 juta
bulan

4. Hitung simpangan baku (standar deviasi):


rupiah
Simpangan baku = √ Varians= √ 25.19 = 5.02 juta
bulan

Jadi, ukuran jarak adalah 503.84, varians adalah 25.19 juta rupiah per bulan, dan simpangan
baku adalah 5.02 juta rupiah per bulan.

c) Untuk menghitung tingkat skewness (kemiringan) dan tingkat kurtosis (keruncingan), kita
dapat menggunakan rumus-rumus berikut:

( 3∗( rata−rata – median ) )


Skewness =
simpangan baku
Kurtosis =
( jumlah data∗( ( jumlah data+1 )∗∑ (( data – rata−rata ) ) – ( 3∗( jumlah data – 1 )∗varia n ) ) )
4 2

( ( jumlah data – 1 )∗( jumlah data – 2 )∗( jumlah data – 3 )∗simpangan bak u 4 )

1. Hitung median:

Jumlah data = 21, sehingga median berada di posisi ke- ( ( 21+1


2 )
)
= posisi ke−11

Data yang telah diurutkan: 30, 30, 40, 40, 40, 40, 42, 45, 48, 50, 50, 50, 52, 57, 60, 60,
60, 65
( 50+50 )
Median = = 50 juta rupiah per bulan
2

2. Hitung tingkat skewness:

( 3∗( 47.48 – 50 ) )
Skewness = = -1.19
5.02
3. Hitung tingkat kurtosis:

Kurtosis =
( ( n∗( n+ 1 )∗∑ ( ( data – rata−rata )4 ) )
( ( n – 1 )∗( n – 2 )∗( n – 3 )∗simpangan bak u4 ) )(

( 3∗( n – 1 )2 )
( ( n – 2 )∗( n – 3 ) ) )
Mari kita hitung tingkat kurtosis menggunakan rumus di atas dengan nilai yang telah
diberikan:
n=21 ( jumlah data )
Rata−rata=47.48
Simpanganbaku=5.02
1) Hitung selisih kuadrat dari setiap data dengan rata-rata:
2 2 2
Selisih kuadrat=( 30−47.48 ) + ( 40−47.48 ) +…+ ( 65−47.48 )
2) Hitung jumlah selisih kuadrat:
2 2 2
Jumlah selisih kuadrat=( 30−47.48 ) + ( 40−47.48 ) + …+ ( 65−47.48 )
2 2 2
¿ (−17.48 ) + (−7.48 ) +…+ ( 17.52 )
¿ 305.2704+55.7504 +…+306.750 4
Jumlah selisih kuadrat = 6700.9

Selanjutnya, kita akan menghitung tingkat kurtosis:

Kurtosis =
( ( 21∗( 21+1 )∗( Jumlah selisihkuadrat ) )

)(
( 3∗( 21 – 1 )2)
( ( 21 – 1 )∗( 21 – 2 )∗( 21 – 3 )∗( simpangan bak u 4 ) ) ( ( 21 – 2 )∗( 21 – 3 ) ) )
Kurtosis =
( ( 21∗( 21+1 )∗( 6700.9 ) )

)( ( 3∗( 21 – 1 )2 )
( ( 21 – 1 )∗( 21 – 2 )∗( 21 – 3 )∗( 5.024 ) ) ( ( 21 – 2 )∗( 21 – 3 ) ) )
Kurtosis = -0.56

Nilai tingkat kurtosis yang diperoleh adalah -0.56.

d) Grafiknya dapat digambarkan menggunakan histogram atau diagram batang. Di sumbu x,


kita letakkan rentang nilai data, dan di sumbu y, kita letakkan frekuensi kemunculan nilai
dalam rentang tersebut. Grafik ini akan memberikan gambaran visual tentang distribusi data
dan frekuensi kemunculannya.

Grafik histogram tersebut menunjukkan distribusi frekuensi kemunculan nilai penjualan


restoran dalam rentang nilai yang telah dikelompokkan. Rentang nilai (30-39, 40-49, 50-59, 60-
69, 70-79, 80-89) ditampilkan di sumbu x, sedangkan frekuensi kemunculan nilai dalam rentang
tersebut ditampilkan di sumbu y.
Pada grafik histogram, setiap batang vertikal mewakili rentang nilai dan tinggi batang
tersebut mewakili frekuensi kemunculan nilai dalam rentang tersebut. Jadi, semakin tinggi
batang, semakin tinggi frekuensi kemunculan nilai dalam rentang nilai tersebut.
Dari grafik histogram ini, kita dapat melihat secara visual distribusi data penjualan
restoran. Misalnya, dalam rentang nilai 40-49 terdapat frekuensi yang paling tinggi dengan 8
data. Rentang nilai lainnya memiliki frekuensi yang berbeda-beda, dengan rentang 70-79
memiliki frekuensi yang paling rendah dengan 1 data.
2. Analisis Data Histogram

Untuk menganalisis apakah kurva histogram simetris atau tidak, kita perlu
memperhatikan distribusi frekuensi di sekitar pusat data. Dalam kasus ini, kita dapat
melihat bahwa rentang nilai tertinggi berada di rentang 70-79 dengan frekuensi 24, dan
rentang nilai terendah berada di rentang 30-39 dengan frekuensi 2.
Untuk menentukan apakah kurva histogram menceng kanan atau menceng kiri,
kita perlu memperhatikan posisi median (tengah) data. Median merupakan nilai yang
membagi data menjadi dua bagian yang sama banyak. Dalam hal ini, karena kita
memiliki 80 mahasiswa, median akan berada pada posisi ke-((80 + 1) / 2) = 40. Jadi, kita
perlu melihat rentang nilai yang berisi posisi median.
Dari data yang diberikan, rentang nilai yang mencakup posisi median (40) adalah
40-49 dengan frekuensi 6 dan 60-69 dengan frekuensi 18. Jika distribusi data simetris,
maka frekuensi di kedua rentang tersebut seharusnya serupa atau mendekati serupa.
Namun, dalam kasus ini, frekuensi di rentang 60-69 (18) lebih tinggi daripada
frekuensi di rentang 40-49 (6), yang menunjukkan bahwa data cenderung menceng kiri.
Ini mengindikasikan bahwa terdapat lebih banyak mahasiswa yang mendapatkan nilai
lebih tinggi daripada median.
Dengan demikian, berdasarkan analisis statistika, kurva histogram hasil ujian
tengah semester Statistik Ekonomi & Bisnis dari 80 mahasiswa tersebut cenderung
menceng kiri.

Anda mungkin juga menyukai