Anda di halaman 1dari 2

1.

Latar Belakang
Sepanjang hidup orang terpapar pada berbagai senyawa kimia yang tak ada habisnya,
dimana banyak di antaranya berpotensi berbahaya. Oleh karena itu, penentuan toksisitas suatu
bahan kimia sangat penting untuk meminimalkan paparan kita terhadap zat berbahaya dalam
produk sehari-hari [1]. Pengujian toksisitas telah menimbulkan banyak tantangan untuk
mengevaluasi keamanan bahan kimia komersial, pestisida, bahan tambahan/kontaminan
makanan, dan produk medis. Tantangannya meliputi jumlah bahan kimia yang perlu diuji,
sifat intensif waktu dan sumber daya dari pengujian toksisitas tradisional , dan efek samping
tak terduga yang terjadi dalam uji klinis farmasi meskipun pengujian toksikologi ekstensif.
Toksisitas menjadi isu sentral dalam pengembangan obat baru, dengan lebih dari 30%
kandidat obat gagal dalam uji klinis karena efek toksik yang tidak terdeteksi [1].

Toksikologi komputasi adalah penerapan komputasi bertenaga tinggi untuk mengelola


dan mendeteksi pola dan interaksi dalam kumpulan data biologis dan kimia yang besar.
Toksikologi komputasi mengambil keuntungan dari tiga terobosan teknologi yang signifikan:
aliran data konten informasi tinggi (misalnya, dari microarray atauin vitro percobaan
penyaringan throughput tinggi), metode biostatistik baru, dan kekuatan komputasi untuk
menganalisis data ini (7). Ilmuwan kehidupan sangat menyadari teknologi yang menghasilkan
kumpulan data besar, tetapi peningkatan daya komputasi yang stabil sama pentingnya dalam
mendukung penemuan pada tingkat sistem dalam memahami interaksi agen lingkungan
dengan sistem biologis, dan bagaimana interaksi tersebut dapat menghasilkan kerugian.
konsekuensi. Mungkin karena teknologi komputer sudah menjadi bagian dari kehidupan kita
sehari-hari, kita telah mengabaikan fakta bahwa komputer menjadi elemen penting dalam
lompatan besar berikutnya dalam pemahaman kita tentang bagaimana agen eksogen
memengaruhi sistem kehidupan. Dengan kemajuan teknologi, jaringan komputer menjadi
semakin kompleks. Pengelolaan jaringan memerlukan perangkat pendukung salah satunya
adalah router. Router adalah perangkat penghubung dalam proses routing. Routing adalah
proses pengiriman paket data yang dikirim dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Informasi di
router disimpan sebagai jalur perutean, di mana mereka berisi informasi dan yang dikirim
oleh router. Dalam beberapa kasus, router mungkin memiliki lebih dari satu gateway. Ini
karena router harus mengirimkan paket data ke beberapa jaringan dengan segmen yang
berbeda. Kasus seperti itu dapat ditangani dengan aturan lalu lintas yang sesuai. Masalah
perjalanan tersebut dapat disebut dengan traveling salesman problem (TSP) dimana
diperlukan suatu mekanisme untuk menentukan rute terpendek. Pada penelitian sebelumnya,
permasalahan TSP telah diselesaikan dengan menggunakan beberapa algoritma, antara lain:
Hill Climbing, Taboo Search, Particle Swarm Optimization (PSO), Genetic Algorithm dan
Cluster Simulation. Pada penelitian ini, penulis akan mengimplementasi Algoritma Simulated
Annealing karena dapat menghasilkan solusi yang cukup optimal dengan komputasi ringan.
Salah satu cara untuk mengembangkan teknik penilaian dari toksisitas khususnya toksisitas
pada reseptor nuklir yaitu menggunakan metode Simulated Annealing pada Ensemble
Method. Metode Simulated Annealing merupakan salah satu teknik untuk masalah optimisasi
kombinatorial, seperti meminimumkan fungsi dari banyak variabel. [6]

Anda mungkin juga menyukai