Latar Belakang
Sepanjang hidup orang terpapar pada berbagai senyawa kimia yang tak ada habisnya,
dimana banyak di antaranya berpotensi berbahaya. Oleh karena itu, penentuan toksisitas suatu
bahan kimia sangat penting untuk meminimalkan paparan kita terhadap zat berbahaya dalam
produk sehari-hari [1]. Pengujian toksisitas telah menimbulkan banyak tantangan untuk
mengevaluasi keamanan bahan kimia komersial, pestisida, bahan tambahan/kontaminan
makanan, dan produk medis. Tantangannya meliputi jumlah bahan kimia yang perlu diuji,
sifat intensif waktu dan sumber daya dari pengujian toksisitas tradisional , dan efek samping
tak terduga yang terjadi dalam uji klinis farmasi meskipun pengujian toksikologi ekstensif.
Toksisitas menjadi isu sentral dalam pengembangan obat baru, dengan lebih dari 30%
kandidat obat gagal dalam uji klinis karena efek toksik yang tidak terdeteksi [1].