1
1. Kos pesanan per unit dengan dasar jam mesin:
Total biaya overhead pabrik = Penanganan bahan baku + Inspeksi kualitas
= Rp300.000.000,00 + Rp900.000.000,00
= Rp1.200.000.000,00
Biaya overhead pabrik per jam mesin = Total biaya overhead pabrik / Jumlah jam mesin
= Rp1.200.000.000,00 / 120.000 jam mesin
= Rp10.000,00/jam mesin
Biaya overhead pabrik per unit = Biaya overhead pabrik per jam mesin x Jumlah jam mesin per
unit
= Rp10.000,00/jam mesin x 1.350 jam mesin
= Rp13.500.000,00
Kos pesanan per unit = Biaya bahan baku per unit + Biaya tenaga kerja langsung per unit +
Biaya overhead pabrik per unit
= Rp5.550.000,00 + Rp10.500.000,00 + Rp13.500.000,00
= Rp29.550.000,00
2. Harga jual per unit jika harga jual ditentukan 25% di atas kosnya:
Harga jual per unit = Kos pesanan per unit x 1,25
= Rp29.550.000,00 x 1,25
= Rp36.937.500,00
3. Kos pesanan per unit dengan dasar jumlah penanganan bahan baku dan inspeksi kualitas:
Biaya overhead pabrik per penanganan bahan baku = Biaya penanganan bahan baku / Jumlah
penanganan bahan baku
= Rp300.000.000,00 / 100 kali
= Rp3.000.000,00/penanganan bahan baku
Biaya overhead pabrik per inspeksi kualitas = Biaya inspeksi kualitas / Jumlah inspeksi kualitas
= Rp900.000.000,00 / 5.000 kali
= Rp180.000,00/inspeksi kualitas
Biaya overhead pabrik per unit = (Biaya overhead pabrik per penanganan bahan baku x Jumlah
penanganan bahan baku per unit) + (Biaya overhead pabrik per inspeksi kualitas x Jumlah
inspeksi kualitas per unit)
= (Rp3.000.000,00 x 10) + (Rp180.000,00 x 5)
= Rp30.600.000,00
Kos pesanan per unit = Biaya bahan baku per unit + Biaya tenaga kerja langsung per unit +
Biaya overhead pabrik per unit
= Rp5.550.000,00 + Rp10.500.000,00 + Rp30.600.000,00
= Rp46.650.000,00
4. Harga jual per unit jika harga jual ditentukan 25% di atas kosnya:
Harga jual per unit = Kos pesanan per unit x 1,25
= Rp46.650.000,00 x 1,25
= Rp58.312.500,00
5.3
1a. Menghitung tarif BOP dengan menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung:
Tarif BOP per jam tenaga kerja langsung = Total BOP ÷ Total jam tenaga kerja langsung
Tarif BOP per jam tenaga kerja langsung = Rp540.000.000 ÷ 20.000 jam
Tarif BOP per jam tenaga kerja langsung = Rp27.000,00/jam
1b. Menghitung biaya produksi per unit untuk setiap jenis produk:
Total biaya produksi per unit XR7 = Jumlah bahan baku per unit + Jumlah jam tenaga kerja
langsung per unit + Jumlah biaya overhead pabrik per unit
Total biaya produksi per unit XR7 = Rp210.000,00 + Rp24.000,00 + Rp5.400,00 =
Rp239.400,00
Total biaya produksi per unit ZD5 = Jumlah bahan baku per unit + Jumlah jam tenaga kerja
langsung per unit + Jumlah biaya overhead pabrik per unit
Total biaya produksi per unit ZD5 = Rp150.000,00 + Rp48.000,00 + Rp10.800,00 =
Rp208.800,00
2a. Menghitung tarif BOP untuk setiap pusat aktivitas dengan menggunakan ABC:
Tarif BOP per jam mesin untuk Setup mesin = Estimasi BOP Setup mesin ÷ Jumlah Setup
Tarif BOP per jam mesin untuk Setup mesin = Rp540.000.000 ÷ 250 = Rp2.160.000,00/jam
Tarif BOP per jam mesin untuk Pemakaian mesin = Estimasi BOP Pemakaian mesin ÷ Jumlah
jam mesin
Tarif BOP per jam mesin untuk Pemakaian mesin = Rp540.000.000 ÷ 1.000 = Rp540.000,00/jam
Tarif BOP per jam tenaga kerja langsung untuk Pabrik umum = Estimasi BOP Pabrik umum ÷
Jumlah jam tenaga kerja langsung
Tarif BOP per jam tenaga kerja langsung untuk Pabrik umum = Rp540.000.000 ÷ 20.000 =
Rp27.000,00/jam
Untuk mengalokasikan BOP ke setiap produk, perlu diketahui jumlah aktivitas yang digunakan
oleh masing-masing produk. Berdasarkan informasi yang diberikan, jumlah aktivitas yang
digunakan oleh masing-masing produk adalah sebagai berikut:
XR7: 150 setup mesin + 1.000 jam pemakaian mesin + 20.000 jam pabrik umum = 21.150
aktivitas
ZD5: 100 setup mesin + 4.000 jam pemakaian mesin + 16.000 jam pabrik umum = 20.100
aktivitas
Dengan menggunakan tarif BOP yang telah dihitung sebelumnya, jumlah BOP yang dibebankan
kepada masing-masing produk adalah sebagai berikut:
XR7: (150 x Rp2.160.000) + (1.000 x Rp540.000) + (20.000 x Rp27.000) = Rp48.840.000.000
ZD5: (100 x Rp2.160.000) + (4.000 x Rp540.000) + (16.000 x Rp27.000) = Rp45.360.000.000
2c. Hitunglah kos produk per unit untuk setiap jenis produk!
Untuk menghitung kos produk per unit, perlu dijumlahkan biaya langsung dan biaya tidak
langsung yang dibebankan ke setiap produk, kemudian dibagi dengan jumlah produksi.
6.3
1. Laporan Laba Rugi dengan Metode Kos Variabel:
2020:
2021:
2. Bandingkan laba bersih yang diperoleh perusahaan antara metoda kos penuh dan metoda kos
variabel. Hitunglah selisihnya dan jelaskan penyebab terjadinya selisih!
Laba bersih dengan metoda kos variabel:
2020:
Laba bersih (kontribusi margin - biaya administrasi dan penjualan tetap) = Rp2.100.000.000
2021:
Laba bersih (kontribusi margin - biaya administrasi dan penjualan tetap) = Rp3.900.000.000
Selisih laba bersih antara metoda kos penuh dan metoda kos variabel pada tahun 2020 adalah:
Selisih laba bersih antara metoda kos penuh dan metoda kos variabel pada tahun 2021 adalah: