Anda di halaman 1dari 23

Berdoalah – (Khutbah Jumat)

Khutbah Pertama

Para hadirin yang dirahmati oleh


Allah ‫ﷻ‬.

Setiap manusia pasti menghadapi


permasalahan. Manusia diciptakan
di atas muka bumi ini dengan
berbagai problematik kehidupan.
Terkadang, permasalahan yang
dihadapi adalah perkara yang
ringan, namun terkadang
permasalahan yang dihadapi adalah
permasalahan yang berat, sehingga
sebagian orang merasa tidak
memiliki pintu menuju jalan keluar
dari masalah tersebut. Akan tetapi,
seorang mukmin yang beriman
kepada Allah ‫ ﷻ‬harus senantiasa
optimis, bahwa bagaimanapun
beratnya permasalahan yang dia
hadapi pasti ada jalan keluar. Allah
‫ ﷻ‬berfirman,

‫ َويَ ْر ُز ْقهُ ِم ْن‬،‫َّللا يَ ْجعَل لَّهُ َم ْخ َر ًجا‬


َ َّ ‫ق‬ ِ َّ ‫﴿و َمن يَت‬
َ
ِ َّ ‫علَى‬
﴾ُ‫َّللا فَ ُه َو َح ْسبُه‬ َ ‫ب َو َمن يَت َ َو َّك ْل‬
ُ ‫ْث ََل يَ ْحت َ ِس‬ُ ‫َحي‬

“Barang siapa bertakwa kepada


Allah niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan
memberinya rezeki dari arah yang
tiada disangka-sangkanya. Dan
barang siapa yang bertawakal
kepada Allah niscaya Allah cukup
baginya.” (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Jika seorang mukmin berhadapan


dengan suatu masalah, kemudian
dia merasa jalan-jalan telah buntu,
maka hendaknya dia
mengintrospeksi dirinya, bisa jadi
dia kurang bertakwa kepada Allah
‫ﷻ‬. Hendaknya dia memperbaiki
ketakwaan dan kembali kepada
Allah ‫ ﷻ‬dengan bertobat, karena
jangan-jangan tertutupnya segala
jalan tersebut dikarenakan maksiat
yang dia lakukan.

Para hadirin yang dirahmati oleh


Allah ‫ﷻ‬.

Di antara senjata seorang mukmin


yang hendaknya selalu
menyertainya dalam menghadapi
segala macam permasalahan adalah
berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬. Doa adalah
senjata yang sangat ampuh, senjata
yang bisa mendatangkan keajaiban,
selama dia dipanjatkan dengan
tulus, dengan pengharapan, dan
penuh dengan husnuzan kepada
Allah ‫ﷻ‬, maka doa itu akan menjadi
senjata yang sangat ampuh.

Lihatlah para nabi dan orang-orang


saleh, mereka juga tentu
menghadapi berbagai macam
permasalahan, mereka juga
menghadapi kondisi yang genting,
tapi mereka memiliki senjata yang
sangat ampuh, yaitu berdoa kepada
Allah ‫ﷻ‬.
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dalam perang
Badar, tatkala itu jumlah kaum
muslimin hanya berjumlah sekitar
300 orang, sementara musuh yaitu
kaum kafir Quraisy berjumlah tiga
kali lipat banyaknya, yaitu 1000
orang. Tatkala peperangan hendak
dimulai, maka Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
bersama dengan Abu Bakar
radhiallahu ‘anhu berdoa kepada
Allah ‫ﷻ‬, sementara para sahabat
yang lain berperang. Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬berdoa kepada
Allah ‫ ﷻ‬dengan mengangkat kedua
tangan beliau, sampai-sampai
selendang beliau terjatuh dari
pundaknya. Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
berdoa,

،‫ع ْدتَنِي‬ َ ‫ت َما َو‬ ِ ‫ الل ُه َّم آ‬،‫ع ْدتَنِي‬ َ ‫الل ُه َّم أ َ ْن ِج ْز ِلي َما َو‬
َ ‫الل ُه َّم ِإ ْن ت ُ ْه ِل ْك َه ِذ ِه ْال ِع‬
ِ ْ ‫صابَةَ ِم ْن أ َ ْه ِل‬
‫اْل ْس ََل ِم ََل‬
‫ض‬ ِ ‫ت ُ ْعبَ ْد فِي ْاْل َ ْر‬

“Ya Allah, tepatilah janji-Mu


kepadaku. Ya Allah, berilah apa
yang telah Engkau janjikan
kepadaku. Ya Allah, jika pasukan
Islam yang berjumlah sedikit ini
musnah, niscaya tidak ada lagi
orang yang akan menyembah-Mu di
muka bumi ini.”
Abu Bakar yang telah selesai
berdoa, melihat kepada Rasulullah
‫ ﷺ‬yang masih terus berdoa,
sampai-sampai Abu Bakar berkata
kepada Rasulullah ‫ﷺ‬,

َ ‫سيُ ْن ِج ُز لَ َك َما َو‬


‫ع َد َك‬ َ ُ‫ فَإِنَّه‬،‫ش َدت ُ َك َرب ََّك‬ َ َ‫َكف‬
َ ‫اك ُمنَا‬

“Ya Nabi Allah, cukuplah kiranya


Anda bermunajat kepada Allah,
karena Dia pasti akan menepati
janji-Nya kepada Anda.”
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬tidak peduli
dengan perkataan Abu Bakar, beliau
terus berdoa hingga akhirnya Allah
‫ ﷻ‬menurunkan firman-Nya,

‫اب لَ ُك ْم أ َ ِني ُم ِم ُّد ُكم‬


َ ‫ون َربَّ ُك ْم فَا ْست َ َج‬ َ ُ ‫﴿ ِإ ْذ ت َ ْست َ ِغيث‬
﴾‫ين‬َ ‫ف ِم َن ْال َم ََل ِئ َك ِة ُم ْر ِد ِف‬ ٍ ‫ِبأ َ ْل‬

“(Ingatlah), ketika kamu memohon


pertolongan kepada Tuhanmu, lalu
diperkenankan-Nya bagimu:
‘Sesungguhnya Aku akan
mendatangkan bala bantuan
kepada kamu dengan seribu
malaikat yang datang berturut-
turut’.” (QS. Al-Anfal: 9) ([1])

Lihatlah pula apa yang dialami oleh


Nabi Ayub u. Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

َ َ ‫ض ُّر َوأ‬
‫نت‬ ُّ ‫ي ال‬ ‫ن‬
ِ
َ َ ‫س‬
َّ ‫م‬ ‫ي‬ ‫ن‬
ِ َ ‫أ‬ ُ ‫ه‬َّ ‫ب‬‫ر‬َ ‫ى‬‫د‬ َ ‫ا‬َ ‫ن‬ ‫ذ‬ْ ‫إ‬
ِ ‫ُّوب‬
َ ‫ي‬َ ‫﴿وأ‬
َ
﴾‫ين‬
َ ‫اح ِم‬ ِ ‫الر‬َّ ‫أ َ ْر َح ُم‬

“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia


menyeru Tuhannya, ‘(Ya Tuhanku),
sesungguhnya aku telah ditimpa
penyakit dan Engkau adalah Tuhan
Yang Maha Penyayang di antara
semua penyayang’.” (QS. Al-
Anbiya’: 83)

Ketika Nabi Ayub u diuji oleh Allah


‫ ﷻ‬dengan sakit di sekujur tubuh
beliau. Ketika sebagian dari
kaumnya datang, ada di antara
mereka yang mengatakan bahwa
tidaklah Nabi Ayub u diberikan
penderitaan tersebut kecuali
karena telah melakukan maksiat.
Mendengar hal tersebut, hati Nabi
Ayub u tersentak, dan dia pun
berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬,
﴾‫ين‬
َ ‫اح ِم‬ َّ ‫نت أ َ ْر َح ُم‬
ِ ‫الر‬ َ َ ‫ض ُّر َوأ‬
ُّ ‫ي ال‬
َ ‫ن‬
ِ ‫س‬
َّ ‫م‬
َ ‫ي‬ ‫ن‬
ِ َ ‫﴿أ‬

“(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku


telah ditimpa penyakit dan Engkau
adalah Tuhan Yang Maha
Penyayang di antara semua
penyayang.” (QS. Al-Anbiya’: 83)

Beliau berdoa dengan penuh


merendahkan diri di hadapan Allah
‫ﷻ‬, sehingga Allah ‫ ﷻ‬berfirman,

ُ‫ض ٍر َوآت َ ْينَاهُ أ َ ْهلَه‬


ُ ‫ش ْفنَا َما ِب ِه ِمن‬ َ ‫﴿فَا ْست َ َج ْبنَا لَهُ فَ َك‬
َ ‫َو ِمثْلَ ُهم َّمعَ ُه ْم َر ْح َمةً ِم ْن ِعن ِدنَا َو ِذ ْك َرى ِل ْلعَا ِب ِد‬
﴾‫ين‬
“Maka Kami pun memperkenankan
seruannya itu, lalu Kami lenyapkan
penyakit yang ada padanya dan
Kami kembalikan keluarganya
kepadanya, dan Kami lipat
gandakan bilangan mereka, sebagai
suatu rahmat dari sisi Kami dan
untuk menjadi peringatan bagi
semua yang menyembah Allah.”
(QS. Al-Anbiya’: 84)

Lihatlah Nabi Yunus u. Ketika


berada di dalam perut ikan paus,
sejatinya beliau diselimuti tiga
kegelapan; kegelapan malam,
kegelapan lautan, dan kegelapan
perut ikan paus, namun dalam
kondisi tersebut beliau berdoa
kepada Allah ‫ﷻ‬,

﴾‫ين‬ َّ ‫نت ِم َن‬


َ ‫الظا ِل ِم‬ ُ ‫س ْب َحان ََك ِإ ِني ُك‬ َ َ ‫﴿َل ِإلَهَ ِإ ََّل أ‬
ُ ‫نت‬ َّ

“Tidak ada Tuhan selain Engkau.


Maha Suci Engkau, sesungguhnya
aku adalah termasuk orang-orang
yang melakukan kezaliman.” (QS.
Al-Anbiya’: 87)
Maka Allah ‫ ﷻ‬kemudian berfirman,

‫نجي‬ِ ُ‫﴿فَا ْست َ َج ْبنَا لَهُ َونَ َّج ْينَاهُ ِم َن ْالغ َِم َو َكذَ ِل َك ن‬
َ ِ‫ْال ُمؤْ ِمن‬
﴾‫ين‬

“Maka Kami telah


memperkenankan doanya dan
menyelamatkannya dari pada
kedukaan. Dan demikianlah Kami
selamatkan orang-orang yang
beriman.” (QS. Al-Anbiya’: 88)

Kisah Nabi Yunus u ini seakan-akan


menggambarkan bahwasanya Allah
‫ ﷻ‬mengatakan kepada orang-orang
yang beriman bahwasanya yang
Allah ‫ ﷻ‬berikan pertolongan bukan
hanya Nabi Yunus u, akan tetapi
setiap mukmin yang berdoa kepada
Allah ‫ ﷻ‬akan ditolong oleh-Nya.

Para hadirin yang dirahmati oleh


Allah ‫ﷻ‬. Allah ‫ ﷻ‬berfirman tentang
Nabi Yunus u dalam ayat yang lain,

ْ َ‫ث ِفي ب‬
‫ط ِن ِه ِإلَى‬ َ ‫ لَلَ ِب‬،‫ين‬ َ ‫ان ِم َن ْال ُم‬
َ ‫س ِب ِح‬ َ ‫﴿فَلَ ْو ََل أَنَّهُ َك‬
َ ُ ‫يَ ْو ِم يُ ْبعَث‬
﴾‫ون‬
“Kalau sekiranya dia tidak termasuk
orang-orang yang banyak
mengingat Allah, niscaya ia akan
tetap tinggal di perut ikan itu
sampai hari kebangkitan.” (QS. Ash-
Shaffat: 143-144)

Kalau sekiranya Nabi Yunus u tidak


berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬, niscaya
Allah ‫ﷻ‬ tidak akan
menyelamatkannya, bahkan dia
akan berada di dalam perut ikan
paus tersebut hingga hari kiamat.
Akan tetapi, beliau berdoa kepada
Allah ‫ﷻ‬, sehingga Allah ‫ ﷻ‬pun
mengangkat kesulitan yang beliau
hadapi.

Oleh karena itu, betapa pun


besarnya masalah yang kita hadapi,
jangan pernah kita berhenti berdoa.
Benar kita berusaha mencari solusi
dan jalan keluar dari setiap masalah
yang kita hadapi, akan tetapi solusi
yang pertama kita lakukan adalah
berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬. Jangan kita
menjadi orang-orang yang
meremehkan doa, karena sungguh
doa akan mendatangkan keajaiban-
keajaiban.
Terkadang, suatu masalah besar
yang menanti kita hanya butuh
ucapan yang tulus di tengah malam
yang kita panjatkan kepada Allah ‫ﷻ‬,
dengan disertai aliran air mata,
sehingga akhirnya Allah ‫ﷻ‬
menghilangkan masalah tersebut
dengan sekejap.
Selama kita berdoa kepada Allah ‫ﷻ‬,
maka pasti akan dikabulkan oleh
Allah ‫ﷻ‬, meskipun terkadang kita
harus menanti jawaban tersebut.
‫هللا ِلي َولَ ُك ْم َو ِل َ‬
‫سائِ ِر‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫ُ‬ ‫ف‬
‫ِ‬ ‫ْ‬
‫غ‬ ‫َ‬ ‫ت‬‫س‬‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ا‬‫و‬‫َ‬ ‫ا‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫ه‬
‫َ‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫ِ‬ ‫و‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ق‬ ‫ُ‬
‫ل‬ ‫و‬ ‫ٌ‬ ‫ق‬‫َ‬ ‫أ‬
‫َطيئ َ ٍة فَأ َ ْست َ ْغ ِف ُرهُ ِإنَّهُ ُه َو‬
‫ب َوخ ِ‬ ‫ْال ُم ْس ِل ِمي َْن ِم ْن ُك ِل ذَ ْن ٍ‬
‫الر ِحي ُم‬
‫ور َّ‬ ‫ْالغَفُ ُ‬

‫‪Khutbah kedua‬‬

‫علَى ت َ ْوفِي ِق ِه‬ ‫ش ْك ُر لَهُ َ‬ ‫سانِ ِه‪َ ،‬وال ُّ‬ ‫علَى ِإ ْح َ‬ ‫ّلِل َ‬‫ْال َح ْم ُد ِ َّ ِ‬
‫يك‬‫َو ْام ِتنَا ِنه‪َ ،‬وأ َ ْش َه ُد أَن ََل ِإلَهَ ِإ ََّل هللا َو ْح َدهُ ََل ش َِر َ‬
‫سولُهُ‬ ‫لَهُ ت َ ْع ِظي ًما ِلشَأ ْ ِن ِه‪َ ،‬وأ َ ْش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّمدًا َ‬
‫ع ْب ُدهُ َو َر ُ‬
‫ع َل أ َ ِل ِه‬‫علَي ِه و َ‬ ‫ص ِلى َ‬ ‫ض َوانِ ِه‪ ،‬أَللَّ ُه َّم َ‬ ‫ال َّدا ِعي ِإلَى ِر ْ‬
‫ص َحا ِب ِه َو ِإ ْخ َوانِ ِه‬ ‫َوأ َ ْ‬

‫‪Para hadirin sidang salat Jumat yang‬‬


‫‪.‬ﷻ ‪dirahmati oleh Allah‬‬
Ketahuilah, semakin seseorang
meminta kepada manusia, maka dia
akan semakin hina di hadapan
manusia, karena meminta
menunjukkan perendahan diri.
Adapun bagi Allah ‫ ﷻ‬tidak
demikian, Dialah Allah ‫ ﷻ‬Yang
Maha Baik dan Maha Penyayang.
Ketika seseorang hamba banyak
meminta kepada Allah ‫ﷻ‬,
menunjukkan kerendahan dirinya di
hadapan Allah ‫ﷻ‬, maka sejatinya
dia semakin mulia di sisi Allah ‫ﷻ‬.
Ingatlah, Allah ‫ ﷻ‬sendirilah yang
menawarkan kepada kita untuk
meminta kepada-Nya, lantas
mengapa kita malas dan enggan
untuk meminta kepada-Nya?
Mengapa kita malas untuk berdoa
kepada Allah ‫ ?ﷻ‬Terutama tatkala
kita sedang sujud, kenapa kita
kurang berdoa kepada Allah ‫?ﷻ‬
Bukankah Nabi Muhammad ‫ﷺ‬
telah bersabda,

،‫اج ٌد‬
ِ ‫س‬َ ‫ َو ُه َو‬،‫ون ْالعَ ْب ُد ِم ْن َر ِب ِه‬
ُ ‫ب َما يَ ُك‬ ُ ‫أ َ ْق َر‬
َ ‫فَأ َ ْك ِث ُروا ال ُّد‬
‫عا َء‬
“Keadaan yang paling dekat antara
seorang hamba dengan Rabbnya
adalah ketika sujud, maka
perbanyaklah doa (ketika itu).”([3])

Jangan pernah ragu untuk berdoa


kepada Allah ‫ﷻ‬, karena Allah ‫ﷻ‬
adalah Dzat Yang Maha Baik dan
Maha Penyayang.

َ ‫علَى النَّ ِبي ِ يَا أَيُّ َها الَّ ِذ‬


‫ين‬ َ ‫ون‬ َ ُّ‫صل‬
َ ُ‫َّللا َو َم ََل ِئ َكتَهُ ي‬
َ َّ ‫ِإ َّن‬
‫س ِل ُموا ت َ ْس ِلي ًما‬ َ ‫صلُّوا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ ‫آ َمنُوا‬

Anda mungkin juga menyukai