PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana faktor pergaulan dapat memengaruhi etika pada
remaja?
1.2.2. Seperti apa dampak dari pergaulan terhadap etika remaja?
1.2.3. Bagaimana cara mengarahkan remaja zaman sekarang agar
tidak terjerumus ke lingkungan pergaulan negatif?
1.3 Tujuan
1.3.1. untuk mengetahui pengaruh dari faktor pergaulan terhadap
etika remaja,
1.3.2. untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari pergaulan
terhadap etika remaja,
1.3.3. untuk mengetahui cara mengarahkan agar remaja zaman
sekarang terhindar dari lingkungan pergaulan negatif.
1.4 . Manfaat
Manfaat dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai bahan untuk
mengedukasi perihal bagaimana pergaulan dapat memengaruhi etika para
remaja pada kehidupan sosialnya sehari-hari, menyadarkan remaja dengan
memberikan gambaran tentang pergaulan baik yang positif maupun negatif,
serta gagasan cara memilih pergaulan yang tepat untuk para remaja.
2
1.7. Hipotesis
Lingkungan pergaulan akan memengaruhi etika remaja apabila dalam
diri remaja tersebut tidak tertanam prinsip hidup yang kokoh. Lingkungan
pergaulan yang buruk dapat menjerumuskan remaja kepada hal-hal negatif
seperti narkoba, pergaulan bebas, tawuran, dan lain-lain. Di samping itu,
lingkungan pergaulan yang positif memberi ruang berkembang dan
mengekplorasi dunia yang aman untuk remaja.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
kelompok bersama, melakukan banyak hal yang positif, melakukan banyak
kegiatan amal bersama, dll. Sedangkan pada pergaulan remaja yang negatif,
para remaja biasanya berkumpul untuk sekedar nongkrong bersama. Hal
yang mereka lakukan seperti merokok, minum-minuman keras, memakai
narkoba, seks bebas dan lain-lain.
2.2 Dampak Negatif dan Positif dari Pergaulan pada Etika Remaja
Dengan beragamnya jenis pergaulan pada masa sekarang ini
membuat para remaja harus pintar-pintar dalam memilih lingkungan
pergaulan. Karena, secara tidak langsung ketika remaja memasuki suatu
lingkungan pergaulan, remaja akan terkena suatu pengaruh kebiasaan-
kebiasaan yang ada di dalam lingkungan pergaulan tersebut. Jika hal postif
yang terbawa tentu bukanlah suatu masalah. Namun, jika suatu pengaruh
negatif yang justru terbawa oleh suatu individu remaja dari lingkungan
pergaulannya, tentulah ini bukan merupakan suatu hal yang baik.
Tetapi terdapat juga dampak negatif dan ini sering terjadi pada remaja
karena bisa menjadikan kecanduan dalam bermedia sosial,sehingga mereka
lupa waktu dan menyia-nyiakan waktu untuk tetap produktif. Hal ini
mengakibatkan banyak remaja yang tidak sadar dengan tingkah laku mereka
yang terlalu asik dengan dunia maya sehingga lupa dengan dunia
nyata,kecendrungan ini mengakibatkan kurangnya sopan santun mereka.
Dengan adanya sosial media ini banyak juga remaja yang meniru
bahasa,busana,yang sebaiknya tidak ditiru oleh mereka layaknya remaja
terpelajar. Kemudian yang saat ini banyak sekali dibicarakan adalah
pengaruh sosial media terhadap tingkah laku,sopan santun,dan karakter
remaja.
Pada dasarnya, sikap seorang remaja menerima pengaruh yang baru
dikenalnya merupakan hal yang wajar. Karena hal tersebut termasuk
pembelajaran dan adaptasi bagi remaja tersebut dalam memasuki suatu
lingkungan pergaulan yang baru. Sebagai seorang anak yang sedang
beranjak dewasa, penting bagi mereka untuk mempelajari hal baru. Namun,
penting pula bagi para remaja untuk membedakan hal yang memiliki nilai
5
positif dan negatif. Pengaruh baru yang diterima harus di seleksi dan di pilih
dengan baik. Perlu adanya bimbingan dari orang dewasa apabila remaja
memiliki keterbatasan dalam kemampuan beradaptasi ini.Sebagai seorang
remaja, tentu banyak hal-hal baru yang didapat dari suatu lingkungan
pergaulan. Dalam hal ini, tentu saja remaja tersebut harus memiliki sikap
terbuka. Artinya, remaja tersebut harus dapat membuka diri dan dapat
beradaptasi dengan baik. Dalam suatu pergaulan, akan muncul perbedaan
kebiasaan dan pemikiran yang biasanya membawa pengaruh bagi remaja
tersebut. Untuk diterima dengan baik dalam suatu pergaulan, tentu remaja
tersebut perlu menerima kebiasaan dan pengaruhnya. Namun, sikap terbuka
ini tentu harus disertai dengan kesadaran dan tanggung jawab dari remaja itu
sendiri. Dalam menerima pengaruh baru, para remaja wajib menilai apakah
hal tersebut bertentangan dengan kebiasaan selama ini, atau akankah
kebiasaan tersebut nantinya akan membawa pengaruh buruk bagi dirinya
sendiri.
6
terbuka dari para remaja terhadap orang di sekitarnya juga dibutuhkan
disini. Tidak hanya dengan orang tua, bisa juga dengan saudara, atau
kerabat terdekat. Hal ini berfungsi sebagai kontrol sikap remaja tersebut.
Sehingga remaja tersebut tidak mengalami kebingungan dan akhirnya malah
terjerumus ke dalam pengaruh buruk lingkungan sekitarnya.
Memperkuat keyakinan dan kepercayaan diri sendiri juga harus tetap
dilakukan oleh remaja jika dihadapkan oleh satu pengaruh yang kurang baik
dari lingkungan pergaulannya.