Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang
dengan orang lain yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga
terjadi saling memengaruhi satu dengan lainnya. Pergaulan itu sendiri ada
yang pergaulan yang negatif dan pergaulan yang positif. Pergaulan
mempunyai peran penting membentuk suatu kepribadian remaja dalam
bertingkah laku, dan dalam berpola pikir.
Etika adalah konsep penilaian sifat kebenaran atau kebaikan dari
tindakan sosial berdasarkan kepada tradisi yang dimiliki oleh individu
maupun kelompok. Etika mengatur tentang cara manusia dalam bertindak,
tanpa dipengaruhi kondisi fisik dari seorang manusia.
Masa remaja (10–24 tahun) adalah masa-masa yang labil dan tahap
seorang anak bertumbuh dewasa untuk mencari jati diri. Mereka ingin
mengetahui yang terbaik untuk masa depannya. Akan tetapi, di sisi lain
mereka juga ingin menikmati masa indah dengan bersenang-senang, di saat
yang bersamaan juga harus menentukan masa depan mereka. Dalam masa
ini remaja sangat rentan terpengaruh dengan apa yang ada di sekitarnya.
Pada masa transisi anak-anak menuju dewasa ini lingkungan akan sangat
berpengaruh membentuk sifat dan kepribadian seseorang.
Di dalam sebuah lingkungan pergaulan, seorang remaja dapat dengan
mudah terpengaruh oleh kebiasaan-kebiasaan teman-teman di sekitarnya.
Dalam lingkungan pergaulan, yang dapat memengaruhi etika seorang
remaja adalah pribadi remaja itu sendiri, pengaruh orang lain di sekitarnya,
dan lingkungan tempat di mana dia berada.

1
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Bagaimana faktor pergaulan dapat memengaruhi etika pada
remaja?
1.2.2. Seperti apa dampak dari pergaulan terhadap etika remaja?
1.2.3. Bagaimana cara mengarahkan remaja zaman sekarang agar
tidak terjerumus ke lingkungan pergaulan negatif?

1.3 Tujuan
1.3.1. untuk mengetahui pengaruh dari faktor pergaulan terhadap
etika remaja,
1.3.2. untuk mengetahui dampak positif dan negatif dari pergaulan
terhadap etika remaja,
1.3.3. untuk mengetahui cara mengarahkan agar remaja zaman
sekarang terhindar dari lingkungan pergaulan negatif.

1.4 . Manfaat
Manfaat dari karya tulis ilmiah ini adalah sebagai bahan untuk
mengedukasi perihal bagaimana pergaulan dapat memengaruhi etika para
remaja pada kehidupan sosialnya sehari-hari, menyadarkan remaja dengan
memberikan gambaran tentang pergaulan baik yang positif maupun negatif,
serta gagasan cara memilih pergaulan yang tepat untuk para remaja.

1.5. Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan pada
1.6. Metode Penelitian
Studi Pustaka

2
1.7. Hipotesis
Lingkungan pergaulan akan memengaruhi etika remaja apabila dalam
diri remaja tersebut tidak tertanam prinsip hidup yang kokoh. Lingkungan
pergaulan yang buruk dapat menjerumuskan remaja kepada hal-hal negatif
seperti narkoba, pergaulan bebas, tawuran, dan lain-lain. Di samping itu,
lingkungan pergaulan yang positif memberi ruang berkembang dan
mengekplorasi dunia yang aman untuk remaja.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Faktor-faktor Pergaulan yang Dapat Berpengaruh pada Etika


Remaja
Dilansir dari Kompasiana.com, dalam gaya hidup saat ini yang sangat
berkaitan dengan perkembangan zaman dan teknologi, remaja cenderung
mengikuti mode masa kini. Dalam kehidupan sehari hari, para remaja
mengikuti gaya orang barat, contohnya adalah masalah berpakaian yang
minim. Contoh lainnya adalah sudah mengenal yang namanya minum-
minuman keras, rokok, bahkan narkoba. Mereka beranggapan bahwa jika
tidak mengkonsumsi barang-barang tersebut, maka meraka tidak di nilai
sebagai masyarakat yang ketinggalan zaman atau tidak gaul. 
Mirisnya bukan remaja yang nakal saja yang terkena dampaknya
namun anak baik yang disebut anak rumahan pun ada yang mengalami seks
bebas dan remaja yang mengalami ini tidak boleh dijauhi dan di benci. 
Menurut Dinda Perwira Ratu dalam karya tulisnya yang berjudul
Pengaruh Pergaulan Terhadap Perkembangan Diri Remaja (2012), faktor
lingkungan pergaulan dapat memengaruhi perkembangan diri seorang
remaja. Karena teman-teman yang ada di dalam suatu lingkungan pergaulan
merupakan orang-orang yang paling sering berinteraksi dengan remaja.
Seperti teman se-permainan yang sering bertemu untuk melakukan berbagai
macam hal. Di dalam suatu lingkungan pergaulan, seorang remaja akan
menemui individu-individu yang memiliki kepribadian dan kebiasaan yang
berbeda-beda. Pada awalnya, ketika seorang remaja memasuki suatu
lingkungan pergaulan yang baru, remaja akan beradaptasi agar dapat
berinteraksi satu dengan yang lain. Dalam proses adaptasi ini mereka akan
menemukan hal-hal baru yang berbeda dari biasanya.
Setiap suatu lingkungan pergaulan memiliki suatu ciri khas dan jenis
pergaulan yang berbeda-beda. Saat ini jenis pergaulan remaja sangat
beragam, ada yang positif dan ada juga yang negatif. Pada jenis pergaulan
remaja yang positif, para remaja biasanya bergaul dengan cara belajar

4
kelompok bersama, melakukan banyak hal yang positif, melakukan banyak
kegiatan amal bersama, dll. Sedangkan pada pergaulan remaja yang negatif,
para remaja biasanya berkumpul untuk sekedar nongkrong bersama. Hal
yang mereka lakukan seperti merokok, minum-minuman keras, memakai
narkoba, seks bebas dan lain-lain.

2.2 Dampak Negatif dan Positif dari Pergaulan pada Etika Remaja
Dengan beragamnya jenis pergaulan pada masa sekarang ini
membuat para remaja harus pintar-pintar dalam memilih lingkungan
pergaulan. Karena, secara tidak langsung ketika remaja memasuki suatu
lingkungan pergaulan, remaja akan terkena suatu pengaruh kebiasaan-
kebiasaan yang ada di dalam lingkungan pergaulan tersebut. Jika hal postif
yang terbawa tentu bukanlah suatu masalah. Namun, jika suatu pengaruh
negatif yang justru terbawa oleh suatu individu remaja dari lingkungan
pergaulannya, tentulah ini bukan merupakan suatu hal yang baik.
Tetapi terdapat juga dampak negatif dan ini sering terjadi pada remaja
karena bisa menjadikan kecanduan dalam bermedia sosial,sehingga mereka
lupa waktu dan menyia-nyiakan waktu untuk tetap produktif. Hal ini
mengakibatkan banyak remaja yang tidak sadar dengan tingkah laku mereka
yang terlalu asik dengan dunia maya sehingga lupa dengan dunia
nyata,kecendrungan ini mengakibatkan kurangnya sopan santun mereka.
Dengan adanya sosial media ini banyak juga remaja yang meniru
bahasa,busana,yang sebaiknya tidak ditiru oleh mereka layaknya remaja
terpelajar. Kemudian yang saat ini banyak sekali dibicarakan adalah
pengaruh sosial media terhadap tingkah laku,sopan santun,dan karakter
remaja.
Pada dasarnya, sikap seorang remaja menerima pengaruh yang baru
dikenalnya merupakan hal yang wajar. Karena hal tersebut termasuk
pembelajaran dan adaptasi bagi remaja tersebut dalam memasuki suatu
lingkungan pergaulan yang baru. Sebagai seorang anak yang sedang
beranjak dewasa, penting bagi mereka untuk mempelajari hal baru. Namun,
penting pula bagi para remaja untuk membedakan hal yang memiliki nilai

5
positif dan negatif. Pengaruh baru yang diterima harus di seleksi dan di pilih
dengan baik. Perlu adanya bimbingan dari orang dewasa apabila remaja
memiliki keterbatasan dalam kemampuan beradaptasi ini.Sebagai seorang
remaja, tentu banyak hal-hal baru yang didapat dari suatu lingkungan
pergaulan. Dalam hal ini, tentu saja remaja tersebut harus memiliki sikap
terbuka. Artinya, remaja tersebut harus dapat membuka diri dan dapat
beradaptasi dengan baik. Dalam suatu pergaulan, akan muncul perbedaan
kebiasaan dan pemikiran yang biasanya membawa pengaruh bagi remaja
tersebut. Untuk diterima dengan baik dalam suatu pergaulan, tentu remaja
tersebut perlu menerima kebiasaan dan pengaruhnya. Namun, sikap terbuka
ini tentu harus disertai dengan kesadaran dan tanggung jawab dari remaja itu
sendiri. Dalam menerima pengaruh baru, para remaja wajib menilai apakah
hal tersebut bertentangan dengan kebiasaan selama ini, atau akankah
kebiasaan tersebut nantinya akan membawa pengaruh buruk bagi dirinya
sendiri.

2.3 Cara Mencegah Remaha Terjerumus Kepada Pergaulan Negatif


Apabila kebiasaan tersebut nyatanya akan membawa pengaruh
buruk, remaja tersebut wajib menghindari dan menolak dengan tegas atau
dengan meninggalkan pergaulan tersebut. Dengan meninggalkan suatu
pergaulan yang membawa pengaruh buruk bukan berarti remaja tersebut
tidak akan memiliki teman. Dengan beradaptasi yang lebih baik di
lingkungan sekitar, remaja tersebut pasti akan dapat menemukan suatu
lingkungan pergaulan yang membawa pengaruh baik dan menerima
kebiasaan remaja tersebut apa adanya. Bagi kebanyakan remaja, banyak hal
baru yang menurut mereka bersifat positif karena mereka belum mengetahui
dampak negative dari hal tersebut. Dengan adanya pengaruh dari
lingkungan sekitar, mereka kadang merasa harus melakukan kebiasaan
tersebut agar diterima di pergaulannya.
Perlu diingat disinilah dibutuhkan peran dari orang tua atau orang
yang lebih tua dalam membimbing para remaja. Bukan dengan nasihat atau
perintah tapi lebih kepada masukan dan saran kepada para remaja. Sikap

6
terbuka dari para remaja terhadap orang di sekitarnya juga dibutuhkan
disini. Tidak hanya dengan orang tua, bisa juga dengan saudara, atau
kerabat terdekat. Hal ini berfungsi sebagai kontrol sikap remaja tersebut.
Sehingga remaja tersebut tidak mengalami kebingungan dan akhirnya malah
terjerumus ke dalam pengaruh buruk lingkungan sekitarnya.
Memperkuat keyakinan dan kepercayaan diri sendiri juga harus tetap
dilakukan oleh remaja jika dihadapkan oleh satu pengaruh yang kurang baik
dari lingkungan pergaulannya.

Anda mungkin juga menyukai