Anda di halaman 1dari 155

lOMoARcPSD|22160805

Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di


Kecamatan Tabir
Skripsi (Universitas Jambi)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)
lOMoARcPSD|22160805

STRATEGI PERCEPATAN PEREMAJAAN KELAPA SAWIT


RAKYAT DI KECAMATAN TABIR SELATAN
KABUPATEN MERANGIN

SKRIPSI

ALDI HAUZARIO

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

STRATEGI PERCEPATAN PEREMAJAAN KELAPA SAWIT


RAKYAT DI KECAMATAN TABIR SELATAN
KABUPATEN MERANGIN

ALDI HAUZRIO
D1B017192

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian


Pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat


di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin” oleh Aldi hauzario
(D1B017192) telah diuji dan dinyatakan lulus pada tanggal 16 November
2022 dihadapan tim penguji yang terdiri atas:

Ketua : Prof. Dr. Ir. Dompak MT Napitupulu, M.Sc


Sekretaris : Dr. Mirawati Yanita, S.P.,M.M
Penguji Utama : Dr. Ir. H, Zulkifli Alamsyah, M.Sc
Penguji Anggota : 1. Ir. Emy Kernalis, M.P
2. Ir. Dewi Sri Nurchaini, M.P

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Dompak MT Napitupulu, M.Sc Dr. Mirawati Yanita, S.P.,M.M
NIP. 19590427 198502 1 001 NIP. 19730125 200604 2 001

Mengetahui
Ketua Jurusan / Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian

Dr. Mirawati Yanita, S.P.,M.M


NIP. 19730125 200604 2 001

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Aldi Hauzario


NIM : D1B017192
Program Studi : Agribisnis

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Skripsi ini belum pernah diajukan dan tidak dalam proses pengajuan di mana
pun juga dan/atau oleh siapapun juga
2. Semua sumber kepustakaan dan bantuan dari berbagai pihak yang diterima
selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini telah dicantumkan dinyatakan
pada bagian yang relevan, dan Skripsi ini bebas dari plagiarisme.
3. Apabila di kemudian hari terbukti bahwa Skripsi ini telah diajukan atau dalam
proses pengajuan oleh pihak lain dan/atau terdapat plagiarisme di dalam
Skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai Pasal 12 Ayat (1) butir
(8) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi, yakni
Pembatalan Ijazah.

Jambi, November 2022


Yang membuat pernyataan,

Aldi Hauzario
D1B017192

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

ABSTRAK

ALDI HAUZARIO. Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat Di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Dibimbing oleh Bapak Prof. Dr.
Ir. Dompak MT Napitupulu, M.Sc selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dr.
Mirawati Yanita, S.P., M.M selaku dosen pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan (1) menganalisis faktor internal dan eksternal
dalam upaya perema jaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten
Merangin, (2) merumuskan strategi percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Penentuan lokasi penelitian
dilakukan secara sengaja (purpossive). Metode pengambilan sampel yang
digunakan penelitian ini adalah Simple Random Sampling, dengan jumlah sampel
sebanyak 39 sampel. Sampel penelitian ini adalah petani yang melakukan
peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.
Analisis data dilakukan dengan secara deskriptif dan analisis SWOT, strengths
(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunies (peluang),dan threaths
(ancaman). Berdasarkan hasil penelitian bahwa terdapat nilai strengths (kekuatan)
lebih besar dari pada weaknesses (kelemahan) yang berjumlah (0,778 > 0,222)
dan opportunies (peluang) lebih kecil dari pada threaths (ancaman) yang
berjumlah (0,469 < 0,531). dan berdasarkan nilai tertimbang dari S - W dan nilai
tertimbang O – T menunjukan secara umum kondisi kelapa sawit di Kecamatan
Tabir Selatan Kabupaten Merangin, dengan indikatornya (1) nilai faktor internal
kekuatan lebih tinggi 2,340 dibandingkan faktor strategi kelemahan. dan (2) nilai
skor faktor strategi eksternal peluang lebih kecil 0,153 dibandingkan faktor
eksternal ancaman. Berdasar hasil penelitian peremajaan kelapa Sawit di Tabir
Selatan Kabupaten Merangin berada pada kuadran II, dimana strategi yang
digunakan adalah strategi yang bersifat diversifikasi (diversification strategy).
Strategi yang dilakukan adalah S - T (Strenght – Threat): 1). Perumusan strategi,
memastikan tujuan peremajaan kelapa sawit dapat terlaksana dengan bantuan
modal dari pemerintah untuk melakukan peremajaan, melakukan kerja sama
dengan KUD sebagai penyedia alat berat, dukungan dari pemerintah terus
dilakukan. 2). Pelaksanaan strategi, mengutamakan transparansi biaya peremajaan
dalam segala suatu kegiataan peremajaan. 3). Evaluasi strategi, memastikan tujuan
dari percepatan peremajaan berjalan dengan baik.

Kata Kunci: Strategi, Peremajaan, Kelapa Sawit dan Petani

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Bangko, pada tanggal 13 Januari 1999 dengan nama Aldi

hauzario. Penulis merupakan anak pertama dari pasangan Bapak Dedi Supratman,

S.Pd dan Ibu Heriati, S.Pd. Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar di

SDN 53/VI Pasar Masurai II di Muara Kelukup pada Tahun 2011. Setelah itu

penulis menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 34

Merangin Tahun 2014 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan

sekolah menengah atas di SMA Negeri 7 Merangin dan lulus pada Tahun 2017.

Pada Tahun 2017 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Jambi dan

diterima di Jurusan/Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Penulis

melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada semester ganjil tahun

2020 di Desa Jangga Baru, Kecamatan Batin XXIV. Pada 16 Desember 2022

penulis melaksanakan Ujian Sidang Skripsi dengan judul “Strategi Percepatan

Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten

Merangin” dihadapan Tim Penguji dan dinyatakan lulus dengan menyandang

gelar Sarjana Pertanian (S.P).

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan “Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin” dengan baik.
Terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta nasehat. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan hormat yang mendalam
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agribisnis Pertanian
Universitas Jambi.
2. Ibu Dr. Mirawati Yanita S.P.,M.M selaku Ketua Jurusan Agribisnis Studi
Agribisnis Pertanian Universitas Jambi.
3. Ibu Dr. Mirawati Yanita S.P.,M.M selaku Dosen Pembimbing Akademik
yang telah membimbing dan memberikan arahan selama perkuliahan.
4. Bapak Prof. Dr. Ir. Dompak MT Napitupulu, M.Sc dan Ibu Dr. Mirawati
Yanita, S.P.,M.M selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan memberikan arahan selama penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Prof. Dr. Ir. H, Zulkifli Alamsyah, M.Sc, Ibu Ir. Emy Kernalis, M.P
dan Ibu Ir. Dewi Sri Nurchaini, M.P selaku Dosen Penguji.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, karena terbatasnya pengetahuan dan kemampuan penulis, karena
sesungguhnya kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dimasa
mendatang.

Jambi, Desember 2022

Penulis

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

UCAPAN TERIMA KASIH

1. Terima kasih kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Terima kasih kepada kedua orang tua Bapak Dedi Supratman, S.Pd dan Ibu

Heriati,S.P tercinta, atas segala doa, dukungan dan motivasi yang tiada

hentinya diberikan kepada penulis.

3. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Suandi, M.Si. selaku Dekan

Fakultas Pertanian Universitas Jambi serta seluruh Staf dan karyawan di

Fakultas Pertanian yang telah banyak memberikan bantuan dalam

administrasi.

4. Terima Kasih kepada Ketua Jurusan dan Program Studi Argibisnis Fakultas

Pertanian Universitas Jambi.

5. Terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Ir. Dompak MT Napitupulu, M.Sc

selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Dr. Mirawati Yanita, S.P.,M.M selaku

Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan sabar

membimbing, memberikan arahan, semangat dan motivasi kepada penulis

dalam proses pembuatan skripsi ini dari awal hingga akhir.

6. Terima kasih kepada Ibu Dr. Mirawati Yanita, S.P.,M.M selaku Pembimbing

Akademik yang telah memberikan motivasi dan dukungan sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. H, Zulkifli Alamsyah, M.Sc, Ibu Ir. Emy

Kernalis, M.P, dan Ibu Ir. Dewi Sri Nurchaini, M.P selaku tim penguji

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

skripsi yang telah memberikan masukan, kritikan dan saran kepada penulis

untuk menyempurnakan skripsi ini.

8. Terima kasih kepada Kabupaten Merangin, terutama Kecamatan Tabir

Selatan, Dan Seluruh Dinas - dinas di Kabupaten Merangin yang telah

memberikan izin dan pengalaman kepada penulis.

9. Terima kasih kepada keluarga besar yang telah memberikan cinta dan

motivasinya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

10. Terima kasih kepada Bripda Rio Febriansyach, Keiza Aura Kasih, dan

Raefal Altezza yang telah memberikan cinta dan motivasinya kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

11. Terima kasih kepada Bismillah Skripsisweet. Citra Syafriadi, S.P, Nur aini,

S.P, Anugerah Adiansyah, S.P, Aditya Perdana Suandry, S.P, Muhammad

Pugar, S.P, dan Fajar Abdi, S.P menjadi sahabat selama penulis kuliah dan

sampai sekarang.

12. Terima kasih kepada teman-teman seperjuangan dan teman-teman

Agribisnis angkatan 2017 yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang

telah menjadi tempat berdiskusi, berbagi canda dan tawa.

13. Terima kasih kepada Agus Arita Noga dan Muhammad Mawardi yang telah

membantu dalam penelitian untuk menyusun Skripsi ini.

14. Terima kasih kepada Ulya Safitri, S.S yang telah membantu selama penulis

kuliah dan walaupun berakhir menyakitkan.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL............................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... vi

I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah.............................................................................. 6
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................. 7
1.4 Kegunaan Penelitian............................................................................. 7

II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 8
2.1 Budidaya............................................................................................... 8
2.1.1 Pengertian Budidaya Kelapa Sawit............................................ 8
2.1.2 Motivasi Budidaya Kelapa Sawit............................................... 11
2.2 Teori Keputusan.................................................................................... 12
2.2.1 Pengertian Keputusan................................................................. 13
2.2.2 Indikator Keputusan................................................................... 14
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan.......................... 16
2.3. Konsep Strategi.................................................................................... 18
2.3.1 Pengertian Strategi..................................................................... 18
2.3.2 Manajemen Strategi.................................................................... 21
2.4 Analisis SWOT..................................................................................... 23
2.4.1 Faktor Internal dan Faktor Eksternal........................................... 25
2.4.2 Penentuan Posisi Strategi Peremajaan......................................... 26
2.6 Hasil Penelitian Terdahulu.................................................................... 29
2.7 Kerangka Pemikiran.............................................................................. 31

III METODE PENELITIAN........................................................................ 35


3.1 Ruang Lingkup...................................................................................... 35

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

3.2 Jenis metode penelitian......................................................................... 36


3.2.1 Jenis dan Sumber Penelitian........................................................ 36
3.2.2 Metode Pengumpulan data........................................................... 36
3.3 Metode Penarikan sampel..................................................................... 37
3.4 Metode Analisis Data............................................................................ 39
3.4.1 Analisis Faktor Internal dan faktor eksternal............................... 40
3.4.2 Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS
(External Factors Analysis Summary) ........................................ 40
3.4.3 Penentuan Posisi Strategi............................................................. 47
3.6 Konsepsi Pengukuran............................................................................ 48

IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 50


4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian.................................................... 50
4.1.1 Letak dan Batas Wilayah............................................................. 50
4.1.2 Keadaan Penduduk...................................................................... 53
4.1.3 Sarana dan Prasarana................................................................... 54
4.2 Identitas Petani Responden................................................................... 58
4.2.1 Umur Petani................................................................................. 58
4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani........................................................... 59
4.2.3 Jumlah Tenaga Kerja Dalam Keluarga........................................ 60
4.2.4 Pengalaman Berusahatani............................................................ 61
4.3 Analisis SWOT Peremajaan Kelapa sawit di Kecamatan Tabir
Selatan................................................................................................... 63
4.3.1 Faktor Internal dan Faktor Eksternal........................................... 63
4.3.2 Penentuan Posisi Strategi Peremajaan........................................ 70
4.4 Strategi Peremajaan kelapa Sawit Kelapa sawit di Kecamatan Tabir
Selatan Kabupaten Merangin.............................................................. 77
4.5 Implikasi Penelitian............................................................................ 78

V KESIMPULAN DAN SARAN................................................................ 80


5.1 Kesimpulan........................................................................................... 80
5.2 Saran..................................................................................................... 81

ii

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 82
LAMPIRAN .................................................................................................... 85

iii

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Luas dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Provinsi


Jambi Menurut Kabupaten Tahun 2020
................................................................................................................
2
2. Luas dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Merangin
Menurut Kecamatan Tahun 2020
................................................................................................................
3
3. Kelembagaan Yang Menerima Bantuan Dana Peremajaan BPDPKS
Program PSR 2017 – 2021 di Kabupaten Merangin Tahun
................................................................................................................
4
4. Kelompok Tani Peremajaan Sawit di Kecamatan tabir selatan
................................................................................................................
37
5. Jumlah Petani yang dijadikan sampel
................................................................................................................
39
6. Matriks IFAS dan EFAS
................................................................................................................
41
7. Matriks SWOT ……………………………………………………...... 47
8. Jumlah Desa dan Luas Wilayah di Kecamatan Tabir Selatan Tahun
2021
................................................................................................................
52
9. Penduduk di Kecamatan Tabir Selatan Tahun 2021
................................................................................................................
53
10. Jumlah Lembaga Pendidikan Tahun 2021

iv

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

................................................................................................................
54
11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2021
................................................................................................................
55
12. Unit Kesehatan Yang Ada di Kecamatan Tabir Selatan
................................................................................................................
56
13. Keagamaan di Kecamatan Tabir Selatan
................................................................................................................
57
14. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Kelompok Umur di Lokasi
Penelitian Tahun 2022
................................................................................................................
58
15. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Lokasi Penelitian Tahun 2022
................................................................................................................
59
16. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
di Lokasi Penelitian
................................................................................................................
60
17. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Pengalaman Berusahatani
di Lokasi Penelitian Tahun 2022
................................................................................................................
. 61
18. Matriks IFAS dan EFAS Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit
Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin…….............. 71
DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Susunan - Sunanan Dalam Rumusan Strategi.................................................. 23

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

2. Diagram Analisis SWOT................................................................................. 27


3. Kerangka Pemikiran......................................................................................... 34
4. Diagram Analis SWOT…………………………………………………….... 44
5. Diagram SWOT Peremajaan Kelapa Sawit..................................................... 75

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Kelembagaan Yang Menerima Bantuan Dana Peremajaan BPDPKS


Program PSR di Kecamatan Tabir selatan.................................................

vi

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

2. Data Identitas Petani Responden Di daerah Penelitian tahun 2022..........


3. Data Faktor Peluang Responden Dalam Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin........................................
4. Luas Lahan Petani Responden Peremajaan Kelapa Sawit
5. Label Benih Bersertifikat Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan
Tabir Selatan Kabupaten Merangin...........................................................
5. Petani Responden Yang mendapatkan Modal Peremajaan Kelapa Sawit
Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin........................
6. Penggunaan Pupuk 2 hektar petani responden tahun 2021 Peremajaan
Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.
7. Faktor Peluang Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Tabir
Selatan Kabupaten Merangin.....................................................................
8. Harga pupuk...............................................................................................
9. transparansi Biaya Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Tabir
Selatan Kabupaten Merangin
10. Harga kelapa Sawit di Kabupaten Merangin Tahun 2016 – 2020...........
11. Populasi Ternak di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin........
12. Peta Kecamatan Tabir Selatan...................................................................
13. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa Sawit
Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.........................
14. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa Sawit
Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.........................
15. Nilai Bobot Rata - rata Faktor Internal Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.........................................
16. Nilai Bobot Rata - rata Faktor Eksternal Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.........................................
17. Nilai Rating Rata - rata Faktor Internal dan Eksternal Strategi Peremajaan
Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin..

vii

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

I. PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dimana mayotitas mata pencarian

penduduknya adalah dari sektor pertanian (Departemen Pertanian, 2013). Sektor

pertanian merupakan penyumbang terbesar yang memberikan kontribusi sebesar

22,74% pendapatan negara dibandingkan sektor-sektor lainnya yaitu sebesar

23,12% (BPS, 2014). Hingga dewasa ini pembangunan ekonomi Indonesia masih

diperioritaskan pada bidang pertanian. Secara lebih khusus pembangunan

pertanian di Indonesia dapat dilihat dari komitmen pemerintah dalam

pembangunan ketahanan pangan sebagaimana yang diundangkan melalui Undang-

undang No. 7 Tahun 1996 yang mengatakan pangan merupakan kewajiban

pemerintah. Selanjutnya, menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18

Tahun 2012, pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati

produk pertanian, perkebunan, kehutan, perikanan perairan, dan air, baik yang

diolah maupun tidak diolah.Tanaman pangan hampir tersebar secara merata di

seluruh wilayah Indonesia, meskipun sentral tanaman pangan ini terdapat

dibeberapa daerah tertentu.

Perkebunan kelapa sawit Indonesia berkembang cepat serta mencerminkan

adanya revolusi perkebunan sawit.Perkebunan kelapa sawit Indonesia

berkembang di 22 provinsi dari 33 provinsi di Indonesia.Dua pulau utama sentra

perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Sumatra dan Kalimantan. Sekitar

90% perkebunan kelapa sawit di Indonesia berada di kedua pulau sawit tersebut,

dan kedua pulau itu menghasilkan 95% produksi minyak sawit mentah (crude

palm oil/CPO) Indonesia. Walaupun akhir-akhir ini muncul pernyataan yang

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara maritim bukan negara agraris, akan

tetapi pembangunan dibidang pertanian harus tetap dilanjutkan dan

dikembangkan.

Kebutuhan akan peremajaan kelapa sawit khususnya Provinsi Jambi baik

bagi pemerintah maupun masyarakat merupakan prioritas, karena rendahmya

produktivitas kelapa sawit sehingga masyarakat Provinsi Jambi yang sebagian

besar bermata pencaharian sebagai petani kelapa sawit tidak terganggu dari segi

perekonomian. Adapun luas dan produksi perkebunan kelapa sawit rakyat di

provinsi Jambi Menurut Kabupaten Tahun 2020 dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Luas dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Provinsi


Jambi Menurut Kabupaten Tahun 2020

Kabupaten Luas Areal/area Jumlah Produksi Produktivitas Petani


(Ha)
T TTM/TR To
B ot T n
M al
n

Batanghari 1 72 4.395 2
4 5 45
3 51 5. 0 93
.
4 5
5 1
6 1
,
0
0
Muaro Jambi 2 11 12 2
2 8 38
7 62 18 1. 4 79
.
1 7
2 0
5 2
,
0
0
Bungo 1 601.004 1
2 6. 7 81
6 11 0 27
.
6 3
8 0

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

9 7
,
0
0
Tebo 1 28 1 68
0 9
6 90 3. 8 66
.
0 8
5 9
2 2
,
0
0
Merangin 1 52 5. 2
4 1. 0 94
0 99 6 15
.
7 1
8 6
4 9
,
0
0
Sarolangun 7 661.344 1
2 8. 8 78
. 53 5 78
7
3 8
5 6
, 1
0
0
Tanjung Jabung Barat 1 11 3
5 2 85
3 07 7. 8 76
.
5 4
1 7
5 2
,
0
0
Tanjung Jabung 6 43 1 5
Timur 2 4. 8 34
. 12 60
9 6
0 1
4 1
,
0
0
Kerinci 9 19 1 52 43
4 0
,
0
0
Jumlah 1 2 1. 1. 2 19

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

. 9.0 0 6 .7 0.
0 54 3 8 97 02
3 9. 3. 1
3 9 5
. 2 3
3 1 5
5
4
,
0
0
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, 2020

Berdasarkan tabel 1 diatas menjelaskan bahwa Kabupaten Merangin

merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki luas terbesar dan produksi yang

tinggi dari Kabupaten yang ada di Provinsi Jambi. Luas lahan yang dimiliki

Kabupaten Merangin sebesar 7% dari total luas lahan perkebunan kelapa sawit di

Provinsi Jambi. Sedangkan untuk produksi sebesar 12% dari jumlah total produksi

kelapa sawit di Provinsi Jambi. dan jumlah produktivitas sebesar 19% dari total

produktivitas yang ada di provinsi jambi.

Adapun luas areal, produksi dan produktivitas tanaman kelapa sawit rakyat di

Kabupaten Merangin dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Luas dan Produksi Perkebunan Kelapa Sawit Rakyat di Merangin


Menurut Kecamatan Tahun 2020

Kecamatan Luas Areal/Area (Ha) Produksi Produktivitas Petani


TBM TM TTM/ TR Jumlah (Ton) Ton/Ha Kk
Jangkat - - - - - - -
Jangkat Timur 40 25 - 65 20 800 20
Bangko 613 5.139 1.596 7.348 19.838 3.860 3.547
Bangko Barat 516 1.013 1.522 3.051 4.040 3.988 2.027
Nalo Tantan 313 561 - 874 2.344 4.178 985
Batang Masumai 323 483 2 808 1.873 3.878 833
Muara Siau 21 143 2 166 576 4.028 230
Lembah Masurai 458 149 7 614 619 4.154 354
Sungai Manau 193 162 - 355 580 3.580 240
Pangkalan Jambu 61 98 6 165 342 3.490 88
Renah Pembarap 128 590 - 718 1.956 3.315 510
Tabir 610 602 1.060 2.272 2.389 3.968 1.130
Tabir Ilir 607 2.204 - 2.811 7.859 3.566 1.347
Tabir Timur 684 2.249 273 3.206 9.622 4.278 1.802
Pamenang 1.529 13.308 4.031 18.868 62.185 4.673 9.432
Pamenang Barat 553 478 410 1.441 1.882 3.937 2.100
Tabir Ulu 1.168 467 5 1.640 1.860 3.983 1.360

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Tabir Selatan 1.146 677 4.630 6.453 2.640 3.900 8.555


Margo Tabir 208 948 12 1.168 3.475 3.666 568
Tabir Lintas 232 663 - 895 2.475 3.733 462
Tabir Barat 1.880 351 - 2.231 1.301 3.707 1.851
Tiang Pumpung 9 240 8 257 898 3.742 99
Pamenang Selatan 841 1.839 3.357 6.037 7.192 3.911 1.710
Renah pamenang 685 812 5.882 7.379 2.665 3.282 3.213
Jumlah 42.463
12.8 33. 85.
2. 61
8. 7

Sumber : Dinas Perkebunan kabupaten merangin, Tahun 2020

Berdasarkan tabel 2 di atas menjelaskan bahwa di Kecamatan Tabir

Selatan untuk luas lahan sebesar 20% dari total luas lahan di Kabupaten

Merangin. Untuk produksi sebesar 2% dan jumlah produktivitas sebesar 5%.

Produksi dan produktivitas kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan terbilang

sangat rendah dibandingkan dengan produksi dan produktivitas kelapa sawit di

kecamatan yang ada di Kabupaten Merangin. Hal ini dikarenakan luas areal

tanaman tidak menghasilkan (TTM) atau Tanaman Rusak (TR) di Kecamatan

Tabir sebesar 9% yang menyebabkan produksi dan produktivitas lambat dari

jumlah luas lahan. Kecamatan Tabir Selatan terdapat lima desa yang telah

melakukan peremajaan peremajaan tanaman perkebunan kelapa sawit sapat dilihat

pada tabel 3.

Tabel 3. Kelembagaan Yang Menerima Bantuan Dana Peremajaan BPDPKS


Program PSR di Kabupaten Merangin tahun 2017 - 2021

Nama desa Kelompok Tani Luas Lahan (Ha) Perkebun (KK)


Bunga Antoi KUD hitam jaya 194

97

Sungai Sahut KUD sarana Makmur 526

263

Rawa Jaya KUD tani Makmur 166

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

83

Mekar Jaya Gapoktan tanjung sehati

64 32

Muara Delang Gapoktan karya mulya 78 39

Jumlah 128 514


Sumber: BPP Kecamatan Tabir Selatan 2022

Berdasarkan tabel 3 di atas menjelaskan bahwa KUD melakukan tanaman

kembali tanaman buah segar pada tahun 2017. Perkebunan kelapa sawit di

Kecamatan Tabir Selatan merupakan tanaman sejak tahun 1990-1991. Peremajaan

kelapa sawit dilakukan karena tanaman kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

telah mencapai usai yang tidak berproduktif dan hal ini akan berdampak pada

pendapatan petani yang ada di Kecamatan tersebut. Program peremajaan ini telah

mendapatkan bantuan dari dana BPDPKS program PSR pada tahun 2017.

Peremajaan yang diterapkan petani di Kecamatan Tabir Selatan adalah

sistem konvensional, yaitu peremajaan yang dilakukan dengan cara tumbang habis

seluruh tanaman tua yang kemudian diganti dengan tanaman yang baru. Selama

peremajaan maka petani akan berpengaruh, yaitu terjadinya penurunan, karena

usahatani kelapa sawit mereka pendapatan utama bagi masyarakat Kecamatan

Tabir Selatan, sehingga terjadinya penurunan produksi dikarenakan adanya

peremajaan.

Kegiatan peremajaan perkebunan kelapa sawit didasari beberapa

permasalahan yaitu meliputi, Pertama tanaman kelapa sawit yang telah memasuki

masa tidak pecepatan peremajaan (di atas 25 tahun) di Kecamatan Tabir Selatan.

Kemudian kedua rendahnya produksi dan produktivitas kelapa sawit rakyat di

Kecamatan Tabir Selatan. Sehingga diperlukan adanya peremajaan kelapa sawit

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

pada Kecamatan tersebut agar terus percepatan peremajaan . Selain itu juga faktor

internal dan eksternal turut mempengaruhi masyarakat dalam pengambilan

keputusan melakukan peremajaan juga disebabkan karena faktor internal meliputi;

fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan yang searah, pengalaman dan suasana hati,

faktor eksternal meliputi; lingkungan keluarga, lingkungan masyarakat dan

lingkungan sekitar tempat tinggal.

Peremajaan kelapa sawit yang dilakukan pemerintah melalui GAPOKTAN

dan peran serta pemerintah Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin masih

tergolong rendah, meskipun telah mendapat bantuan dari pemerintah sebesar 50

juta untuk 2 hektar, sehingga yang melakukan peremajaan hanya 514 kepala

keluarga (KK) dari total 8.555 kelapa kluarga (KK) yang kebunnya sudah harus

diremajakan, sedangkan usia perkebunan mereka telah mencapai usia 30 tahun

sehingga produktivitas kelapa sawit itu sendiri menurun. Peremajaan yang ada di

Kecamatan Tabir Selatan masih rendah, terlihat dari persentase hanya 6% saja

petani yang melakukan peremajaan. Ini disebabkan kelapa sawit adalah sumber

pendapatan utama, sehingga masyarakat takut apabila melakukan peremajaan

tidak memiliki pendapatan lagi sedangkan kebutuhan terus meningkat.

Berdasarkan urgensitas yang ada di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan Judul Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat

di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

I.2. Perumusan Masalah

Kondisi peremajaan kelapa sawit yang dilakukan petani di Kecamatan

Tabir Selatan Kabupaten Merangin masih tergolong rendah. Hal itu ditunjukkan

atas jumlah petani yang melakukan peremajaan dimana ditargetkan dengan jumlah

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

8.555 kepala keluarga yang melakukan peremajaan, namun hanya mencapai 6%

yang melakukan peremajaan, dengan jumlah 514 kepala keluarga sedangkan yang

tidak melakukan peremajaan mencapai 94% dengan jumlah 8.555 kepala

keluarga. Rendahnya minat petani untuk melakukan peremajaan dikarenakan tidak

ada pendapatan selama peremajaan.

Cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi percapatan peremajaan yang

tidak stabil yaitu perhatian pemerintah dalam melakukan percepatan peremajaan.

Strategi tersebut dapat diperoleh dengan cara melakukan perencanaan, perlakukan

dan evaluasi sebagai salah satu unsur yang paling penting dalam pengambilan

keputusan dalam perepatan peremajaan kelapa sawit, agar mendapatkan hasil

pertumbuhan yang diinginkan. Strategi yang dilakukan berdasarkan data yang ada

dan kondisi di lapangan sehingga data yang dikumpulkan kemudian dianalisis

sehingga memberikan suatu keberhasilan percepatan peremajaan pada masa

mendatang.

Permasalahan pokok yang dapat dirumuskan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apa saja faktor internal dan eksternal dalam upaya peremajaan kelapa

sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin?

2. Bagaimana strategi percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin?

1.3. Tujuan Penelitian

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Adapun pokok-pokok dari tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menganalisis faktor internal dan eksternal dalam upaya peremajaan kelapa

sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

2. Merumuskan strategi percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

1.4. Kegunaan Penelitian

Manfaat penelitian yang ingin diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Sebagai salah satu sayarat menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar

sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Jambi

2. Sebagai behan masukan dan informasi bagi pihak-pihak yang

berkepentingan dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai

percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1.1 Budidaya

Budidaya merupakan pengembangan dan pembiakan yang dapat dibagi

menjadi pertanian dan peternakan. Fungsi dari budidaya ini adalah untuk

memperbanyak produksi pangan hingga tanaman. Budidaya bisa dijadikan sebagai

bisnis budidaya yang menghasilkan bagi jangka panjang, jika Anda mampu

mengenali trend dalam masyarakat. Umumnya, budidaya diartikan sebagai suatu

kegiatan yang telah direncanakan untuk memelihara sumber daya hayati pada

suatu lahan dengan tujuan diambil manfaat atau hasil panennya (Lubis dan

Widanarko 2011). Dari aktivitas budidaya tersebut diharapkan dapat

menghasilkan output yang dapat mencukupi kebutuhan harian manusia dan

menghasilkan keuntungan bagi yang membudidayakannya.

2.1.2 Pengertian Budidaya Kelapa Sawit

Budidaya merupakan suatu usaha penanaman tanaman dalam lingkungan

buatan Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jac ) adalah tumbuhan tropis dan

syarat pertumbuhan tanaman kelapa sawit adalah memiliki Iklim dengan lama

penyinaran matahari rata‐rata 5‐7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500‐4.000 mm.

Hartono (2014) menjelaskan bahwa temperatur optimal 24‐280C. Ketinggian

tempat yang ideal antara 1‐500 m dpl. Kecepatan angin 5‐6 km/jam untuk

membantu proses penyerbukan. Media Tanam kelapa sawit adalah tanah yang

mengandung banyak lempung, beraerasi baik dan subur. Berdrainase baik,

permukaan air tanah cukup dalam, solum cukup dalam (80 cm), pH tanah 4‐6, dan

tanah tidak berbatu. Tanah Latosol, Ultisol dan Aluvial, tanah gambut saprik,

dataran pantai dan muara sungai dapat dijadikan perkebunan kelapa sawit.

10

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

11

1. Pembibitan

a. Penyemaian

Sebelum disemai tanah di persemaian semprotkan dengan larutan

pupuk hayati pada media persemaian. Setelah berkecambah,

dimasukkan dalam polibag. Setelah berumur 3‐4 bulan dan berdaun 4‐5

helai bibit dipindah tanamkan.

b. Pemeliharaan Pembibitan

Penyiraman dilakukan dua kali sehari. Penyiangan 2‐3 kali sebulan

atau disesuaikan dengan pertumbuhan gulma. Seleksi dilakukan pada

umur 4 dan 9 bulan.

2. Teknik Penanaman

a. Penentuan Pola Tanaman

Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Penanaman

tanaman kacang‐kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah

persiapan lahan selesai.

b. Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran

50x40 cm sedalam 40 cm. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit

dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.

c. Cara Penanaman(Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan

turun dengan teratur),

d. Pemeliharaan Tanaman, dengan melakukan Penyulaman dan

Penjarangan (Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10‐14

bulan), Penyiangan, Pemupukan (Lubis dan Widanarko 2011).

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

12

3. Pemeliharaan Tanaman

a. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Tujuan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan diantaranya

agar tanaman tumbuh cepat, sehat dan dapat memasuki periode tanman

menghasilkan (TM) lebih awal dengan biaya pemeliharaan yang

rasional. Pemeliharaan TBM meliputi konsolidasi/penyisipan,

mengendalikan hama dan penyakit, menyiang, memupuk, merawat

jalan, jembatan dan system drainase.

b. Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan ( TM )

Tanaman menghasilkan merupakan tanaman kelapa sawit dengan

kondisi lebih dari 25 % sudah mulai menghasilkan TBS dengan berat

lebih dari 3 kg. Sasaran pemeliharaan TM diantaranya memacu

pertumbuhan daun dan buah yang seimbang, mempertahankan buah agar

mencapai kematangan yang maksimal dan menjaga kesehatan tanaman

kelapa sawit.

4. Panen

Menurut Fauzi, et, al (2002) panen merupakan salah satu faktor

penting yang menentukan kualitas dan kuantitas produksi. Tanaman kelapa

sawit umumnya sudah mulai dipanen pada umur 4 tahun di kebun. Pekerjaan

panen meliputi pemotongan tandan buah masak, pengutipan berondolan dan

pengangkutan ke TPH.

Potensi produksi tanaman kelapa sawit ditentukan oleh jenis tanaman

elapa sawit. Produktivitas dan rendemen minyak jenis tenera. Selain itu,

potensi produksi juga ditentuka oleh faktor pemeliharaan. Tanaman kelapa

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

13

sawit yang dipelihara lebih sempurna akan menghasilkan produksi lebih

tinggi.

2.1.3 Motivasi Budidaya Kelapa Sawit

Menurut Manurung et, al (2015) terdapat beberapa faktor yang

memotivasi masyarakat dalam budidaya kelapa sawit, sebgai beritkut:

1. Efisiensi

Kelapa sawit jauh lebih efisien dan pecepatan peremajaan

dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya. Satu hektar

lahan dapat menghasilkan 4,17 metrik ton kelapa sawit per tahun,

dibandingkan dengan 0,56 ton minyak bunga matahari, 0,39 ton minyak

kedelai dan 0,16 ton minyak kacang tanah. Fakta lain, pada tahun 2016

minyak kelapa sawit hanya menggunakan 7% dari total lahan pertanian

penghasil minyak nabati dunia dengan hasil produksi mencapai 32 persen. Hal

ini berarti kebutuhan lahan untuk memproduksi minyak kelapa sawit lebih

kecil dibandingkan tanaman lainnya yang membutuhkan setidaknya lima kali

lahan lebih luas untuk bisa menghasilkan volume yang sama dengan kelapa

sawit.

2. Keuntungan Ekonomi

Industri kelapa sawit telah membantu mengangkat jutaan orang dari

kemiskinan di Indonesia dan Malaysia, yang menyumbang sekitar 85 persen

dari produksi global. Perkebunan kelapa sawit telah menciptakan jutaan

pekerjaan dengan gaji yang baik, dan memungkinkan puluhan ribu petani

kecil memiliki tanah mereka sendiri. Di Indonesia, industri kelapa sawit

menyumbang 1,6 persen dari PDB dan mempekerjakan 4,5 juta orang. Karena

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

14

sebagian besar panen diekspor, industri ini menghasilkan devisa lebih dari $

18 miliar per tahun, merupakan salah satu penyumbang terbesar di negara ini.

3. Serbaguna

Minyak sawit memiliki umur simpan yang panjang dan solid pada

suhu kamar, menjadikannya sebagai bahan yang ideal dalam berbagai jenis

makanan. Minyak sawit sangat popular sejak tahun 1990an karena produsen

mencari alternatif dari lemak terhidrogenasi dan terhidrogenasi parsial yang

tidak sehat. Seperti kebanyakan minyak biji nabati alami, minyak kelapa

sawit mengandung kurang dari satu persen lemak trans sehingga berperan

penting dalam menciptakan makanan yang lebih sehat.Kestabilannya pada

suhu tinggi menjadikannya sangat ideal untuk digunakan dalam memasak

dan menggoreng, sementara titik lelehnya yang tinggi membuatnya menjadi

pengganti biaya yang efektif untuk lemak hewani dalam produk seperti

makanan panggang. Minyak kelapa sawit juga digunakan untuk

memproduksi natrium lauril sulfat, yang digunakan sebagai bahan pembuat

busa dalam banyak produk perawatan tubuh seperti sabun dan pasta gigi, dan

juga sering ditambahkan ke produk pembersih rumah tangga.

2.2 Teori Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan suatu pemilihan alternatif terbaik dari

beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti (digunakan) sebagai

suatu cara pemecahan masalah. Menurut Priansa (2017) teori pengambilan

keputusan adalah teori-teori atau teknik-teknik atau pendekatan yang digunakan

dalam suatu proses pemilihan alternatif secara sistematis untuk ditindaklanjuti

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

15

(digunakan sebagai suatu cara pemecahan masaah). Materi ini sangat berguna

sekali karena dalam kehidupan kita sehari hari tidak pernah luput dari berbagai

masalah yang sangat kompleks. Dasar-dasar yang diguakan dalam pengambilan

keputusan bermacam macam, tergantung dari permasalahannya.

Intuisi.Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan

memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Pengalaman.

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi

pengetahuan praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan

keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung dan ruginya, baik buruknya

keputusan yang akan dihasilkan. Fakta. Pengambilan keputusan berdasarkan faka

dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik. Wewenang.

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan

terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya terhadap orang

yang lebih rendah kedudukannya. Rasional. Pada pengambilan keputusan yang

berdasarkan rasinonal, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih

transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala

tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa

yang diinginkan.

2.2.1 Pengertian Keputusan

Keputusan merupakan proses yang berlangsung dalam suatu kelompok

tersebut ingin melakukan satu kegiatan atau memecahkan masalah, terdapat satu

kesadaran dan ketelitian dari masing-masing individu dalam mengambil

keputusan. Syamsi (1995) menyatakan bahwa pengambilan keputusan adalah

tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kelompok

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

16

yang dengan pemilihan satu alternatif-alternatif yang memungkinkan yang

memungkinkan. Lebih lanjut lagi siangian Syamsi (1995) menerangkan bahwa

pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap hakikat suatu

masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif

yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan

tindakan paling tepat. Mordiningsih dan Porwanto (2005) menyebutkan sesorang

dalam pengambilan keputusan memerlukan pengetahuan yang luas, sehingga

informasi yang dia peroleh dari permasalahan dapat difahami dan dimengerti

secara seksama, serta akan mendapatkan solusi pilihan-pilihan yang diambil

menghasilkan keputusan yang positif untuk masing-masing individu (Iranda,

2014).

2.2.2 Indikator Keputusan

Menurut Kotler dan Keller formula AIDA (Attention, Interest,

Desire, Action) merupakan formula yang paling sering digunakan untuk

membantu mengetahui keinginan dalam diri. Perencanaan ini yang terdiri

atas; (Attention), membuat ketertarikan produk (Interest), membuat keinginan

untuk memiliki produk (Desire), dan mengajak pelanggan untuk

melakukan tindakan dalam pembelian produk (Action). Menurut Kotler dan

Keller (2019) menjelaskan Teori AIDA (Attention, Interest, Desire, and

Action) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan perhatian,

menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan (Priansa,

2017). Teori ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik. Hal ini

di mana seorang harus menyadari bahwa ketertarikan yang disajikan

tentang AIDA (Attention, Interest, Desire, and Action), yaitu:

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

17

1. Perhatian (Attention)

Menimbulkan perhatian masyarakat berarti sebuah pesan harus dapat

menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang disampaikan.

Perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus kepada calon konsumen

atau konsumen yang akan dijadikan target sasaran. Hal tersebut dapat

dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas, perkataan yang

menarik atau mudah diingat, dan mempunyai karakteristik tersendiri. Pesan

yang menarik perhatian merupakan suatu langkah awal bagi perusahaan

dimana pesan tersebut akan dikenal, diketahui, dan diingat oleh konsumen.

Proses tersebut bisa dikatakan sebagai proses kesadaran akan adanya produk

yang disampaikan ke konsumen.

2. Ketertarikan (Interest)

Tertarik berarti pesan yang disampaikan menimbulkan perasaan ingin

tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih seksama.

Priansa (2017) Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik perhatian

konsumen akan pesan yang ditunjukkan.

3. Keinginan (Desire)

Pemikiran terjadi dari adanya keinginan ini, berkaitan dengan motif

dan motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Priansa (2017) motif

pembelian dibedakan menjadi dua, yaitu motif rasional dan

emosional. Hal ini di mana motif rasional mempertimbang-kan

konsumen akan keuntungan dan kerugian yang didapatkan, sedangkan motif

emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk.

4. Tindakan (Action)

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

18

Tindakan terjadi dengan adanya keinginan kuat konsumen sehingga

terjadi pengambilan keputusan dalam melakukan masyarakat produk yang

ditawarkan.

2.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruh Keputusan

Menurut Hapnita (2018) ada dua faktor yang mempengaruhi seseorang

dalam melakukan sesuatu yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal

Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu,

yang mencakup beberapa hal antara lain;

a. Fisiologis

Informasi yang diperoleh melalui indera akan mempengaruhi

dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan

sekitar.

b. Perhatian

Individu memerlukan sejumlah energi yang dikeluarkan untuk

memperhatikan atau memfokuskan pada suatu obyek, sehingga

perhatian seseorang terhadap obyek berbeda dan akan mempengaruhi

persepsi terhadap suatu obyek.

c. Minat

Minat merupakan kecenderungan seseorang untuk

memperhatikan tipe tertentu dari stimulus.

d. Kebutuhan yang searah

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

19

Kebutuhan seseorang mempengaruhi kuatnya seorang individu

dalam mencari obyek yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan

dirinya.

e. Pengalaman

Pengalaman mempengaruhi seseorang dalam mengingat

kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsangan.

f. Suasana hati

Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang dalam

menerima, bereaksi, dan mengingat sesuatu.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal, yaitu faktor di luar individu meliputi lingkungan dan

obyek-obyek yang dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap dunia

sekitarnya dan mempengaruhi seseorang dalam merasakan dan menerima

sesuatu. Faktor-faktor eksternal diantaranya :

a. Lingkungan Keluarga

Faktor keluarga sangat berpengaruh terhadap pencapaian sesuatu

dalam diti. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, perhatian dan

bimbingan orangtua, relasi antar anggota keluarga dan suasana rumah

turut mempengaruhi pencapaian seseorang.

b. Lingkungan Masyarakat

Keadaan masyarakat juga menentukan keputusan seseorang. Bila

keadaan masyarakatnya terdiri dari orang-orang yang melakukan suatu

aktivitas baik, maka akan mendorong dalam berbuat baik. Tetapi

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

20

sebaliknya, bila tinggal di lingkungan dengan masyarakat tidak baik,

maka akan mengurangi semangat untuk berbuat baik.

c. Lingkungan Sekitar Tempat Tinggal

Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu

lintas, iklim dan sebagainya menjadi sangat penting dalam

mempengaruhi seseorang dalam melakukan suatu tindakan.

2.3 Konsep Strategi

Strategi adalah suatu istilah yang sudah akrab ditelinga setiap orang.

Pasalnya, kata ini sering kali digunakan pada kehidupan sehari-hari. Istilah

strategi ini berkaitan dengan rencana yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan.

Pada awalnya kata ini dipergunakan untuk kepentingan militer saja. Namun,

kemudian kata ini berkembang dan digunakan di berbagai bidang yang berbeda

seperti strategi bisnis, olahraga, ekonomi, percepatan peremajaan, perdagangan,

hingga manajemen strategi. Strategi sering dikaitkan dengan Visi dan Misi,

walaupun strategi biasanya lebih terkait dengan jangka pendek dan jangka

panjang. Istilah strategi ini berbeda dengan istilah taktik, yang memiliki ruang

lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat. Untuk memahami

perbedaanya, perlu mengenal strategi untuk memenangkan keseluruhan kejuaraan,

sementara taktik untuk memenangkan satu pertandingan.

2.3.1 Pengertian Strategi

Strategi merupakan sebagai suatu proses penentuan rencana para

pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

21

Selanjutnya Prasojo (2018) mengartikan strategi adalah suatu bentuk atau rencana

yang mengintegrasikan tujuan-tujuan utama, kebijakan-kebijakan dan rangkaian

tindakan dalam suatu organisasi menjadi suatu kesatuan yang utuh. Strategi

diformulasikan dengan baik akan membantu penyusunan dan pengalokasian

sumber daya yang dimiliki perusahaan menjadi suatu bentuk yang unik dan dapat

bertahan. Strategi yang baik disusun berdasarkan kemampuan internal dan

kelemahan perusahaan, antisipasi.

Dari penjelasan diatas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu rencana

yang disusun oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Rencana ini meliputi : tujuan, kebijakan, dan tindakan yang harus dilakukan oleh

suatu organisasi dalam mempertahankan eksistensi dan menenangkan persaingan,

terutama perusahaan atau organisasi harus memilki keunggulan kompetitif. Hal ini

seperti yang diungkapkan Prasojo (2018) bahwa strategi bisnis, dalam suatu kata,

adalah mengenai keunggulan kompetitif. Satu-satunya tujuan dari perencanaan

strategis adalah memungkinkan perusahaan memperoleh, seefisien mungkin,

keunggulan yang dapat mempertahankan atas saingan mereka. Strategi koorperasi

dengan demikian mencerminkan usaha untuk mengubah kekuatan perusahaan

relatif terhadap saingan dengan seefisien mungkin.

Untuk menjamin agar supaya strategi dapat berhasil baik dengan

meyakinkan bukan saja dipercaya oleh orang lain, tetapi memang dapat

dilaksanakan, Prasojo (2018) memberikan beberapa petunjuknya sebagai berikut:

1. Strategi harus konsiten dengan lingkungan, strategi dibuat mengikuti arus

perkembangan masyarakat, dalam lingkungan yang memberi peluang

untuk bergerak maju.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

22

2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi, tergantung pada

ruang lingkup kegiatannya. Apabila ada banyak strategi yang dibuat maka

strategi yang satu haruslah konsisten dengan strategi yang lain. Jangan

bertentangan atau bertolak belakan, semua strategi senantiasa diserasikan

satu dengan yang lain.

3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua

sumberdaya dan tidak menceraiberaikan satu dengan yang lain. Persaingan

tidak sehat antara berbagai unit kerja dalam suatu organisasi seringkali

mengklaim sumberdayanya, membiarkannya terpisah dari unit kerja

lainnya sehingga kekuatan-kekuatan yang tidak menyatu itu justru

merugikan posisi organisasi.

4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian pada apa yang merupakan

kekuatannya dan tidak pada titik-titik yang justru adalah kelemahannya.

Selain itu hendaknya juga memanfaatkan kelemahan pesaing dan membuat

langkah-langkah yang tepat untuk menempati posisi kompetitif yang lebih

kuat.

5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis. Mengingat strategi adalah sesuatu

yang mungkin, hendaknya dibuat sesuatu yang memang layak dapat

dilaksanakan.

6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar.

Memang setiap strategi mengandung resiko, tetapi haruslah berhati-hati,

sehingga tidak menjerumuskan organisasike lubang yang lebih besar. Oleh

karena itu strategi hendaknya selalu dapat dikontrol.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

23

7. Strategi hendaknya disusn di atas landasan keberhasilan yang telah

dicapai.

8. Tanda-tanda suksesnya dari suksesnya strategi ditampakkan dengan

adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait dari para eksekutif, dari

semua pimpinan unit dalam organisasi.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa strategi merupakan

respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman

eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi

organisasi.

2.3.2 Manajemen Strategi

Manajemen Strategi adalah ilmu mengenai perumusan, pelaksanaan dan

evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi

mencapai tujuannya.Tahapan dalam manajemen strategi menurut Fred R. David

sebagai berikut:

1. Perumusan strategi

Mencakup kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi,

mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan

kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka

panjang organisasi, membuat sejumlah alternatif strategi bagi organisasi, dan

memilih strategi tertentu yang akan digunakan. Mengembangkan visi dan misi

rganisasi, menentu-kan mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal

organisasi, menerukan kekuatan dan kelemahan internal oragnisasi,

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

24

menetapkan tujuan jangka panjang oragnisasi, membuat sejumlah strategi

alternatif untuk oraganisasi, serta memilih strategi.

2. Pelaksanaan strategi

Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan,

membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya

sehingga perumusan strategis dapat dilaksanakan. Implementasi strategis

mencakup pengembangan budaya yang mendukung strategi, menciptakan

struktur organisasi yang efektif, mengarahkan upaya percepatan peremajaan,

menyiapkan anggaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem informasi,

dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.

Menetapkan sasaran tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan strategi dapat

dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup strategi, penciptaan struktur

organisasi yang efektif, pengarus kembali usaha-usaha percepatan peremajaan,

penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi, serta

menghubungkan kompensasi untuk keryawan dengan kinerja organisasi.

3. Evaluasi strategi

Tahap ini merupakan tahap akhir dari manajemen strategis. Tiga

kegiatan utama dalam evaluasi strategi adalah: Meninjau faktor eksternal dan

internal yang menjadi dasar untuk merumuskan strategi saat ini. Kemudian

ukur kinerja, ambil tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena

keberhasilan hari ini bukanlah jaminan keberhasilan hari esok

(Taufiqurokhman, 2016). Tahap akhir dari manajemen strategi ke tiga kegiatan

pokok dalam dalam eavaluasi strategi adalah : mengkaji ulang faktor-faktor

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

25

eksternal dan intel yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan

sekarang ini. Kemudian mengukur kinerja, melakukan tindakan-tindakan

korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini bukan

merupakan kaminan untuk keberhasilan dari hari besok.

Penulis menilai bahwa strategi pemerintah banyak berkaitan dengan

berbagai elemen atau lapisan masyarakat, salah satunya dengan menerapkan

dan memberikan pemahaman kepada masyarakat dalam bidang internet. Baik

dari segi tradisi atau adat istiadat, kebiasaan perilaku masyarakat maupun

dalam analisis kasus. Aktivitas intelektual untuk merumuskan dan membuat

rekomendasi sehingga dapat diambil tindakan manajemen yang tepat sesuai

dengan kondisi atau informasi yang diperoleh dalam penyelesaian kasus.

Karena analisis kasus ini penting untuk setiap pengambilan keputusan.

Rumusan Strategi

Perumusan Starategi Pelaksanaan Starategi Evaluasi Strategi

Mengembangkan visi Menetapkan sasaran tahunan, Tahap akhir dari manajemen


dan misi rganisasi, membuat kebijakan, strategi ke tiga kegiatan
menentu-kan memotivasi karyawan, dan pokok dalam dalam
mengidentifikasi mengalokasikan sumber daya eavaluasi strategi adalah :
peluang dan ancaman sehingga perumusan strategi mengkaji ulang faktor-faktor
eksternal organisasi, dapat dilaksanakan. eksternal dan intel yang
menerukan kekuatan Pelaksanaan strategis menjadi landasan perumusan
dan kelemahan mencakup strategi, penciptaan strategi yang diterapkan
internal oragnisasi, struktur organisasi yang efektif, sekarang ini. Kemudian
menetapkan tujuan pengarus kembali usaha-usaha mengukur kinerja,
jangka panjang pemasaran, penyiapan melakukan tindakan-
oragnisasi, membuat anggaran, pengembangan dan tindakan korektif. Evaluasi
sejumlah strategi pemanfaatan sistem informasi, strategi perlu dilakukan
alternatif untuk serta menghubungkan karena keberhasilan saat ini
oraganisasi, serta kompensasi untuk keryawan bukan merupakan kaminan
memilih strategi. dengan kinerja organisasi. untuk keberhasilan dari hari
besok.

Gambar 1. Susunan-sunanan dalam Rumusan Strategi

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

26

Dengan demikian, analisis kasus merupakan alat untuk memperoleh

pemahaman yang jelas mengenai suatu permasalahan untuk mencapai strategi

dalam manajemen strategi menggunakan Analisis SWOT.

2.4 Analisis SWOT

SWOT adalah singkatan dari kata Strength, Weaknesses, Opportunities, dan

Threats (Rangkuti, 2015). Analisis SWOT merupakan salah satu upaya

menggambarkan suatu kondisi berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman yang dapat menentukan kinerja perusahaan. Analisis SWOT sering

digunakan dalam metode bisnis untuk menyusun sebuah strategi, dengan

menggambarkan suatu kondisi dan mengevaluasi masalah, proyek, atau konsep

bisnis berdasarkan faktor internal dan faktor eksternal. Pada umumnya, analisis

SWOT digunakan untuk mengembangkan strategi berdasarkan pada analisis

terhadap lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi daerah penelitian

secara keseluruhan.

Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(strengths) dan peluang (opportunities), serta meminimalkan kelemahan

(weakness), dan ancaman (threats). Menurut Muhammad (2013), pada dasarnya

alat analisis SWOT bersifat kualitatif. Dalam menyusunnya lebih banyak

mengandalkan pada keunggulan, pengalaman, dan intuisi menajemen. Analisis

SWOT digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan dan reaksi perusahaan

terhadap internal dan eksternal serta mendapatkan alternatif strategi. Tidak ad

acara terbaik untuk melakukan analisis SWOT. Paling utama adalah membawa

pandangan dan prespektif bersama – sama sehingga akan terlihat keterkaitan baru

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

27

dan implikasi dari hubungan tersebut, jika analisis bersifat menyeluruh maka

menentukan tujuan, sasaran dan strategi akan mudah dilakukan.

Menurut David (2006), faktor – faktor kunci ekternal dan internal merupakan

pembentuk matriks SWOT yang menghasilkan empat tipe strategi, yaitu a)

Strategi SO yakni strategi yang menggunakan kekuatan internal dan

memanfaatkan peluang eksternal, b) strategi WO yakni mengatasi kelemahan

internal dengan memanfaatkan keunggulan peluang eksternal, c) strategi ST yaitu

strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk menghindari pengaruh dari

ancaman eksternal, serta d) strategi WT adalah strategi bertahan dengan

minimalkan kelemahan dan mengantisipasi ancaman lingkungan. Data dan

informasi internal perusahaan dapat digali dari fungsional perusahaan minsalnya

dari aspek menajemen, keuangan, SDM, pemasaran, system informasi dan

produksi.

2.4.1 Faktor Internal dan Faktor Eksternal

1. Faktor Internal

Analisis Faktor Internal adalah lebih pada analisis internal usaha tani dalam

rangka menilai atau mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan dari tiap devisi

(Rakuti, 2000). Analisis faktor internal merupakan kemampuan menemukan

peluang yang menarik dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah

dua hal yang berbeda. Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan

internalnya (Kotler dan kevin, 2013).

Faktor Internal adalah kondisi yang ada dapat dikendalikan dalam usahatani.

Kekuatan adalah kompetisi khusus yang terdapat didalam organisasi yang

berakibatkan pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasarkan,

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

28

sedangkan kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber

keterampilan dan kemampuan yang menjadi penghalangan serius bagi penampilan

kerja organisasi yang memuaskan (Kuncoro, 2006).

2 Faktor Eksternal

Faktor Eksternal terdiri dari variable - variable (kesempatan dan ancaman)

yang ada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam pengendalian jangka

pendek dari manajemen puncak. Variable - variable tersebut membentuk keadaan

dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Faktor Eksternal memiliki dua

bagian yaitu faktor kerja dan faktor social (Hunger dan wheelen, 2003).

Peluang dan ancaman eksternal merujuk pada peristiwa dan trend ekonomi,

social, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah teknologi dan

persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi secara

berarti dimasa depan. Peluang dan Ancaman Sebagian besar diluar kendali suatu

organisasi (David, 2006)

Suryatama (2014), menyatakan bahwa setiap perusahaan, organisasi dan

individu dipengaruhi oleh kekuatan eksternal baik terhubung lansung atau tidak

lansung untuk sebuah peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Peluang

adalah situasi dan faktor – faktor eksternal yang membantu perusahaan mencapai

atau bahkan melampau pencapaian sasarannya.

2.4.2 Penentuan Posisi Strategi

Penentu posisi agribisnis pada kedua matrik yaitu matrik IFAS (Internal

Factor Analysis Summary) dan matrik EFAS (Eksternal Factor Analysis

Summary) ini dilakukan dengan memberikan skor pembobotan pada variabel

internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sebelumnya. Skor pembobotan

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

29

diperoleh dari hasil perkalian antara bobot dan rating. Dimana nilai bobot

diperoleh dengan cara mengurutkan faktor-faktor internal dan eksternal dari yang

sangat penting sampai dengan tidak penting. Pemberian nilai rating dilakukan

dengan cara memberikan nilai setiap faktor dengan rentang 4 (baik sekali) dan 1

(buruk sekali) yang diperoleh berdasarkan responden terhadap faktor-faktor

tersebut.

Gambaran kondisi agribisnis dapat diketahui melalui penggunaan diagram

analisis SWOT dengan menggunakan nilai tertimbang dan masing-masing

indikator dalam satu kategori variabel dan menjumlahkannya. Nilai tertimbang

merupakan hasil perkalian antara bobot dan rating masing-masing indikator.

Setelah nilai tertimbang dari masing-masing indikator ditemukan, nilai tertimbang

tersebut dijumlahkan. Berikut cara untuk menentukan posisi agribisnis pada

diagram analisis SWOT antara lain : a). Jumlah nilai tertimbang pada masing-

masing kategori, b). Tentukan selisih nilai tertimbang antara kekuatan dan

kelemahan, serta selisish nilai tertimbang pada peluang dan ancaman, c). Selisish

nilai tertimbang antara kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dapat

kita gambarkan pada diagram analisis SWOT berikut (Rangkuti, 2015)

Berbagai Peluang

3. Mendukung 3. Mendukung
strategi turn strategi agresif
around

Kelemahan Kekuatan Internal


Internal 3. Mendukung 3. Mendukung
strategi strategi
defensif Diversifikasi

Berbagai ancaman

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

30

Gambar 2. Diagram Analisis SWOT

Anailis SWOT membandingkan antara faktor internal (kekuatan dan

kelemahan) denga faktor eksternal (peluang dan ancaman). Berdasarkan diagram

SWOT, terdapat empat kuadran yang digunakan dalam pengembangan suatu

agribisnis (Rangkuti, 2015). Penjelasan dari masing–masing kuadran sebagai

berikut :

a. Kuadran I (Mendukung strategi Agresif) merupakan situasi yang sangat

menguntungkan, perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga

dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang arus diterapkan dalam

kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang Progresif

(growthoriented strength).

b. Kuadran II (Mendukung strategi diversifikasi) berarti meskipun menghadapi

berbagai ancaman, strategi pemasaran masih memiliki kekuatan dari segi

internal. Strategi yang dapat diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi difersifikasi

(produk atau pasar)

c. Kuadran III (Mendukung strategi turn-around) merupakan kondisi dimana

terdapat peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak ia menghadapi

beberapa kendala atau kelemahan internal. Strategi pada kondisi ini adalah

meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang

pasar yang lebih baik.

d. Kuadran IV (Mendukung strategi defensif) merupakan kondisi yang sangat

tidak menguntungkan karena menghadapi berbagai kelemahan internal dan

ancaman dari luar

2.4.2 Penentuan posisi Strategi

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

31

Penentuan posisi strategi peremajaan dapat dilakukan dengan menganalisis

SWOT. Menurut Rakuti (2015), matriks SWOT terdiri dari 8 sel, 4 sel berisi

inventori variable internal dan eksternal dan 4 sel lain nya berisi implikasi strategi

yang ditimbulkan. Sel 1 berisi daftar kekuatan (S), usaha yang berhasil dibangun

oleh manajemen dan 2 sel berisi daftar kelemahan (W), yang ingin dihilangkan.

Sel 3 berisi daftar peluang (O) bisnis yang dimiliki pada masa sekarang dan yang

akan dating dan sel 4 berisi daftar ancaman (T) yang sedang dihadapi sekarang

dan yang akan dating, sel 5 merupakan pilihan pilihan strategi berdasarkan

kombinasi kekuatan dan peluang bisnis yang disebut sebagai sel strategi SO. Sel 6

adalah sel strategi yang hendak dipilih berdasarkan kombinasi kelemahan dan

peluangan yang disebut sebagai sel strategi WO. Sel 7 berisi pilihan strategi yang

ditimbulkan oleh kombinasi sel kekuataan (S) dan ancaman (T) oleh karena itu

disebut dengan sel strategi ST. sel 8 berisi strategi hasil kombinasi kelemahan (W)

dan ancaman (T) disebut sel strategi WT.

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu

Kurniasari, D (2020) dampak peremajaan (peremajaan) kelapa sawit

terhadap kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit di Desa Kemang Indah

Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Hasil penelitian

diketahui bahwa dampak peremajaan (peremajaan) kelapa sawit terhadap kondisi

sosial ekonomi petani kelapa sawit yaitu berdampak pada pendapatan petani

mengalami penurunan dan kegiatan sosial petani di dalam masyarakat menjadi

terhambat. Untuk memperoleh pendapatan pada masa peremajaan yaitu dengan

membuka usaha seperti tukang jahit dan warung, menjadi buruh tani, dan buruh

bangunan.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

32

Pratama, A (2019) dampak pembangunan perkebunan kelapa sawit

terhadap sosial ekonomi masyarakat (studi kasus Desa Karya Jadi Kabupaten

Langkat). Hasil penelitian menunjukan bahwa pembangunan perkebunan kelapa

sawit berdampak baik bagi ekonomi masyarakat dalam hal ini pendidikan,

pendapatan, kesehatan dan perumahan. Seperti hasil wawancara kepada para

informan yang menyatakan bahwa pihak perkebunan memperhatikan kondisi

kesehatan dan pendidikan bagi masyarakat sekitar dengan mengadakan bantuan

serta kesehatan gratis.

Pambela R, et, al, (2020) studi strategi peremajaan usaha perkebunan

kelapa sawit pola plasma di Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten

Kampar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi peremajaan kelapa sawit

perkebunan dapat dilakukan dengan (1) Peremajaan dilakukan dengan pola

KKPA, dimana petani sebagai peserta, PTPN V sebagai kontraktor, dan Bank

sebagai penyandang dana, (2) Peremajaan dilakukan dengan pola Pir-Bun dengan

memanfaatkan semaksimal mungkinsumber daya, dan petani sebagai pekerja

dengan bantuan Bank dan pemerintah, (3) Themitra perusahaan dan KUD

memfasilitasi petani dalam mengatasi keterbatasan pecepatan peremajaan dan

memberikan kesempatan kerja bagi petani untuk ikut serta dalam peremajaan, (4)

Mitra perusahaan, KUD, dan petani, tetap menjaga hubungan baik antara agen

perkebunan dan mencari solusi terbaik untuk keterbatasan modal, (5) perusahaan

mitra dan pemerintah mengarahkan dan memberikan informasi dan pelatihan

kepada petani tentang cara peremajaan teknis yang baik dan benar (6) perusahaan

mitra, KUD, dan petani memanfaatkan pengalaman petani yang tinggi untuk

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

33

mengarahkan petani untuk meminimalkan terjadinya kesalahan dalam peremajaan

kelapa sawit sehingga akan meningkatkan produktivitas.

Manurung, L. P, et, al, (2015) menganalisis model peremajaan perkebunan

kelapa sawit pola plasma di Desa Meranti Kecamatan Pangkalan Kuras

Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian

besar petani telah menerapkan praktik terbaik di perkebunan kelapa sawit mereka.

Namun, karena umur pohon lebih dari 26 tahun, produksi kelapa sawit terus

menurun. Penilaian terhadap tiga model peremajaan menunjukkan bahwa semua

model layak untuk petani kecil. Namun demikian, model tumpang sari adalah

yang paling cocok untuk petani.

Wibowo, W. H dan Junaedi, A (2017) Peremajaan Kelapa Sawit (Elaeis

guineensis Jacq.) di Seruyan Estate, Minamas Plantation Group, Seruyan,

Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap peremajaan

dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap persiapan lahan yang meliputi sensus

pokok, pancang rumpuk, penumbangan, pencincangan, merumpuk pokok,

deboling, tutup lubang deboling, pembuatan jalan kontur; dan tahap penanaman

yang meliputi pemancangan titik tanam, penanaman kacangan penutup tanah,

pembuatan lubang tanam, dan penanaman tanaman kelapa sawit. Seruyan Estate

telah memenuhi kriteria RSPO dan ISPO dikarenakan adanya kewajiban

mengelola area Nilai Konservasi Tinggi di dalam kebun.Selain itu, kegiatan

peremajaan di Seruyan Estate juga tidak menggunakan api saat melakukan

persiapan lahan.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat diketahui bahwasanya

persamanaan penelitin ini dengan penelitian sebelumnya adalah dalam mengkaji

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

34

objek kelapa sawit sebagai perkebunan yang diteliti, adapun yang membedakan

penelitian ini dengan mereka adalah pada fokus penelitiannya, di mana peneliti

menfokuskan pada strategi percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin yang dengan melihat kondisi

usahatani kelapa sawit rakyat dan juga melihat faktor internal dan eksternal di

dalam melakukan percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Tabir

Selatan Kabupaten Merangin.

2.6 Kerangka Pemikiran

Peremajaan kelapa sawit merupakan kegiatan penebangan pohon kelapa

sawit tua yang kurang produktif kemudian menanam kembali pohon kelapa sawit

yang baru sebagai gantinya. Kegiatan ini bertujuan untuk kembali meningkatkan

produktifitas kelapa sawit yang sudah tidak produktif, karena semakin tua umur

tanaman kelapa sawit maka akan akan berkurang berproduktif, dan memakan

banyak biaya waktu sampai proses pemanenan. Selain itu proses peremajaan ini

bertujuan untuk meningkatkan pendapatan para petani untuk beberapa tahun

kedepan. Suatu perkebunan kelapa sawit dianggap sudah tua jika sudah

berumur sekitar 20-25 tahun ke atas.

Persiapan yang dilakukan petani sebelum melakukan peremajaan yaitu

dengan cara sudah memiliki kebun atau lahan pertanian lain untuk mengganti

kebun kelapa sawit yang akan dilakukan peremajaan, memiliki kebun atau lahan

lain termasuk keberhasilan petani dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Petani

mengambil keputusan meremajakan lahan karena jika petani tidak meremajakan

lahan maka semakin lama tanaman akan hasil yang didapatkan pada saat panen

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

35

akan berkurang dan dapat merugikan petani serta akan mengurangi pendapatan

petani karena menurun setiap bulannya.

Rendahnya eksistensi, produksi dan produktivitas kelapa sawit rakyat di

Kecamatan Tabir Selatan sehingga diperlukan adanya peremajaan kelapa sawit

pada daerah tersebut agar terus pecepatan peremajaan. Ini disebabkan kelapa sawit

adalah sumber pendapatan utama, sehingga masyarakat takut apabila melakukan

peremajaan tidak memiliki pendapatan lagi sedangkan kebutuhan terus meningkat.

Namun sebagian masyarakat yang melakukan peremajaan disebabkan

keterbatasan modal untuk melakukan peremajaan secara mendiri, sehingga

melakukan peremajaan oleh program pemerintah.

Faktor internal dalam upaya peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir

Selatan Kabupaten Merangin, diantaranya Kualitas kelapa sawit, tenaga kerja

dalam keluarga, pengalaman usahatani, Pendidikan, kepemilikan lahan,

keanggotaaan KUD, keterbatasan modal dan pengetahuan Petani. Sedangkan

faktor eksternal diantaranya, peran pemerintah, aksestabilitas jalan, bantuan dari

pemerintah sebagai pemegang dana, harga pupuk, transparansi biaya peremajaan,

harga kelapa sawit, dan ternak.

Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Tabir

Selatan Kabupaten Merangin, diantaranya Perumusan Strategi, dimana dengan

memastikan tujuan peremajaan dapat terlaksana dengan menyiapkan tambahan

modal melalui perbankan untuk melakukan peremajaan, melakukan kerjasama

dengan KUD sebagai penyedia alat berat, dukungan dari pemerintah terus

dilakukan. Pelaksanaan Strategi, dimana dengan mengutamakan transparasi di

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

36

dalam segala kegiatan peremjaan, Evaluasi Strategi, dimana memastikan tujuan

dari percepatan peremajaan berjalan dengan baik.

Penelitian ini juga berfokus pada strategi percepatan peremajaan kelapa

sawit rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Terkait kondisi

peremajaan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin,

faktor internal adalah pemerintah keamatan dan eksternal adalah masyarakat

dalam melakukan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten

Merangin dan bagaimana strategi percepatan peremajaan kelapa sawit rakyat di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin, maksud dari uraian kerangka

pemikiran penelitian ini disajikan pada gambar 3.

Kelapa Sawit

Tanaman Tua / Rusak

Peremajaan

Internal Eksternal
Kekuatan Peluang
 Kualitas Benih Kelapa sawit  Peran Pemerintah
 Tenaga Kerja dalam Keluarga  Aksestabilitas Pabrik
 Pengalaman Berusahatani  Ketersediaan Benih dan
 Pendidikan pupuk
 Kepemilikan Lahan
 Keanggotaan KUD Ancaman
 Harga Pupuk
Kelemahan  Transparansi Biaya
 Keterbatasan Modal Peremajaan
 PenggunaanDownloaded  Harga Kelapa sawit
Pupuk by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)
lOMoARcPSD|22160805

37

Strategi

Pendapatan Petani

Gambar 3. Kerangka Pemikiran

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

III. METODE PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

Pemilihan responden dilakukan sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa

Kecamatan tersebut merupakan peremajaan kelapa sawit yang ada di Kabupaten

Merangin. Sasaran penelitian ini adalah petani yang melakukan peremajaan

kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Penelitian ini

dilaksanakan pada perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi. Pemilihan lokasi dilakukan dengan dasar

pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan tempat yang sedang menjadi

peremajaan kelapa sawit milik rakyat oleh pemerintah dan Badan Pengelola Dana

Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Objek penelitian ini adalah petani kelapa sawit yang dilakukkan

peremajaan oleh petani yang melakukan peremajaan kelapa sawit. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2021.

Adapun data-data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

1. Identitas petani sampel yang meliputi : nama, umur, Pendidikan terakhir,

jumlah anggota keluarga dan pengalaman berusahatani.

2. Kekuatan dan Kelemahan saat melakukan peremajaan.

3. Peluang dan Ancaman saat melakukan peremajaan.

4. Data – data pendukung dari BPS Provinsi Jambi, Dinas Perkebunan

Kabupaten Merangin, dinas perkebunan dan peternakan Kabupaten

Merangin dan instansi yang terkait.

38

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

39

3.2 Jenis Metode Penelitian

3.2.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan

data sekunder. Data penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dana

wawancara. Observasi yaitu metode pengamatan dan peninjauan langsung ke

petani yang melakukan peremajaan kelapa sawit. wawancara yaitu dengan cara

mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah

disiapkan kepada petani guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan

permasalahan yang akan diteliti.

Data sekunder diperoleh dengan cara membaca dan mengutip dari

berbagai literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti berupa:

laporan-laporan dari instansi pemerintah terkait dan hasil-hasil penelitian yang

berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

3.2.2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan data

primer yaitu menggunakan metode interview. Pengumpulan data dengan cara

tersebut melalui wawancara langsung kepada objek penelitian (responden) cara

mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan bantuan kuisioner.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengumpulkan terkait

yang bersumber dari jurnal, buku teks, instansi dan pemerintah Kecamatan Tabir

Selatan serta, laporan-laporan yang berhubungan dengan permasalahan yang

diteliti.

3.3. Metode Penarikan Sampel

Penelitian ini dilaksanakan didaerah yang ditentukan secara sengaja

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

40

(purposive) yaitu di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin dengan

pertimbangan bahawa Kecamatan Tabir Selatan merupakan daerah sentral

penghasilan kelapa sawit di kabupaten merangin. Setelah ditentukan lokasi

penelitian, pengambilan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (simple

random sampling method). Metode ini digunakan karena populasi bersifat

homogen, yang mengacu pada pendapat Sugiyono (2019) bahwa simple random

sampling adalah Teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang

dilakukan secara acak tampa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu,

sehingga semua anggota populasi memeliki kesempatan yang sama untuk terpilih

menjadi sampel.

Penelitian ini dilaksanakan pada 5 desa dari 8 desa, yaitu desa yang lebih

dominan meremajakan kelapa sawit, sumber informasi yang digunakan (sampel)

adalah petani binaan Penyuluh Petani Lapangan (PPL) yang bersangkutan.

Tabel 4. Kelompok Tani Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat dari Tahun 2017 –

2021 di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin

Nama desa Kelompok Tani Luas Lahan (Ha) Perkebun (KK)


Bunga Antoi KUD hitam jaya 194

97

Sungai Sahut KUD sarana Makmur 526

263

Rawa Jaya KUD tani Makmur 166

83

Mekar Jaya Gapoktan tanjung sehati

64 32

Muara Delang Gapoktan karya mulya 78 39

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

41

JUMLAH 1.028 514


Total petani peremajaan kelapa sawit yang ada di Kecamatan Tabir Selatan

yaitu 514 KK. Jika jumlah populasi kurang dari 400 maka diambil seluruhnya,

namun jika lebih besar dari 400 maka dapat diambil 10%-15% atau 20%-30%

lebih, untuk menentukan jumlah sampel yang akan diambil dengan menggunakan

rumus slovin dan nazir (2011) sebagai berikut.

n=

keterangan:

n = Jumlah sampel

N = jumlah populasi

= tingkat presisi (diterapkan 15%)

n = = 39 Responden

berdasarkan jumlah sampel maka diperoleh penarikan jumlah sampel

sebanyak 39 responden. Selanjutnya jumlah objek yang akan dijadikan sebagai

responden dari Kecamatan Tabir Selatan tersebut diambil melalui rumus alokasi

sampel proporsional (Nazir,2011) yaitu:

_ni =

Keterangan:

ni = Jumlah sampel perkelompok

n = Jumlah sampel seluruhnya

Ni = Jumlah sub sampel populasi

N = Jumlah total populasi

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

42

Tabel 5. Jumlah Petani yang akan dijadikan sampel

Nama desa Kelompok Tani Perkebun (KK) Sampel


BungaAntoi KUD hitam jaya 97

(97x39)/514 = 7

Sungai Sahut KUD sarana Makmur 263

(263x39)/514 = 20

Rawa Jaya KUD tani Makmur 83

(83x39)/514 = 7

Mekar jaya Gapoktan tanjung sehati

32 (32x39)/514 = 2

Muara Delang Gapoktan karya mulya 39 (39x39)/514 = 3

JUMLAH 514 39
Sumber : BPP Kecamatan Tabir Selatan 2022

Tabel 6 menunjukkan jumlah petani peremajaan kelapa sawit yang akan

dijadikan setiap kelompok tani yang ada di Kecamatan Tabir Selatan dengan

jumlah 39 sampel. Pengambilan sampel petani kelapa sawit dari setiap populasi

memeliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel dan dilakukan

secara acak tampa melihat strata yang ada didalam pupolasi tersebut

(sugiyono,2019).

3.4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif yaitu statistic

untuk mengetahui kegiatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan,

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

43

dengan menganalisis strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan

Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Dengan menggunakan Analisis SWOT untuk

melihat faktor internal dan faktor eksternal untuk merumuskan strategi percepatan

peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin,

dengan cara mewawancarai petani sesuai yang terjadi dilapangan. Analisis

kuantitatif dilakukan menggunakan matriks IFAS (Internal Factor Analysis

Summary) dan EFAS (Eksternal Factor Analysis Summary). Analisis ini yang

digunakan dengan cara menghitung skor pada pada faktor-faktor strategi

percepatan peremajaan kelapa sawit, analisis kuantitatif yang digunakan

menganalisis faktor internal dan faktor ekternal dalam upaya peremajaan kelapa

sawit ditabir selatan kabupaten merangin, dan merumuskan strategi peremajaan

kelapa sawit rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Untuk

tujuan analisis SWOT dengan menganalisis beberapa faktor yaitu:

3.4.1 Analisis Faktor Internal dan Eksternal

Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal

(kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman), yaitu digunakan

analisis faktor internal yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor

internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan di dalam peremajaan kelapa

sawit di Kecamatan Tabir Selatan. Analisis faktor eksternal bertujuan untuk

mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kunci yang menjadi peluang dan ancaman

bagi petani peremajaan kelapa sawit di Tabir Selatan.

Dalam rangka peremajaan kelapa sawit di Tabir Selatan maka di

perlukan strategi peremajaan menggunakan analisis SWOT yang berguna untuk

merumuskan posisi strategi peremajaan kelapa sawit di Tabir Selatan. Analisis

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

44

SWOT adalah keseluruhan evaluasi tentang kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman untuk merumuskan strategi peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir

Selatan Kabupaten Merangin.

3.4.2 Matrik IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS


(External Factors Analysis Summary)

Matriks IFAS dan EFAS dapat digunakan untuk membandingkan antara

faktor internal kekuatan dan kelemahan dengan faktor eksternal peluang dan

ancaman, dapat dilakukan dengan menggunakan matriks IFAS dan EFAS berikut

dengan memberi bobot dan rating pada masing-masing faktor internal dan faktor

eksternal yang telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 7

sebagai berikut:

Tabel 6. Matriks IFAS dan EFAS

Faktor-faktor Internal dan Strategi Bobot Rating Bobot x Rating


Eksternal
Kekuatan:
A.
B.
C.
…………………….
Kelemahan:
A.
B.
C.
…………………….
Peluang:
A.
B.
C.
…………………….
Tantangan:
A.
B.
C.
…………………….
Total 1,00
Setelah menentukan faktor-faktor strategi internal dan eksternal pada

matriks IFAS dan EFAS, berikut tahapan menentukan bobot dan rating menurut

(Rangkuti, 2015):

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

45

1. Kolom 1 (satu) berisikan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada

matriks IFAS serta peluang dan ancaman pada matriks EFAS

2. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2 (dua), mulai dari 1,0

(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktr

tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak faktor strategis.

Jumlah bobot dari setiap faktor tidak boleh melebihi skor total 0,00.

3. Tentukan rating pada kolom 3 (tiga) :

a. Matriks IFAS : pemberian rating dimulai dari skala angka 4 sampai

dengan 1 kekuatan, kekuatan yang semakin besar diberikan rating

hingga angka 4 (bersifat positif), jika kekuatannya semakin kecil

berikan rating hingga angka. Sedangkan untuk kelemahan

kebalikannya, pemberian rating dimulai skala 1 sampai 4 dan jika

kelemahannya besar maka rating hingga angka 1 (bersifat negatif)

b. Matriks EFAS : pemberian rating dimulai dari skala angka 4 sampai

dengan 1 untuk peluang dan ancaman. Peluang yang semakin besar

diberi rating hingga 4 dan rating hingga 1 untuk peluang yang

semakin kecil, sedangkan untuk ancaman yang sangat besar

ratingnya adalah 1 dan jika ancaman sangat kecil ratingnya adalah 4

4. Kalikan bobot pada kolom 2 (dua) rating pada kolom 3 (tiga) untuk

memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor

pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi

mulai dari 4,0 (outstanding) sampai dengan 1,0 (poor). Pemberian bobot

setiap faktor dengan skala mulai dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

46

(paling penting). Pemberian nilai bobot berdasarkan pengaruh faktor-

faktor tersebut terhadap posisi petani. Jumlah bobot yang diberikan

harus sama dengan satu. Penentuan bobot dilakukan dengan cara

mengajukan identifikasi faktor strategis internal dan eksternal.

5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom empat untuk memperoleh total

skor pembobotan faktor yang dianalisis pada pengembangan pasar yang

bersangkutan. Nilai total skor menunjukkan bagaimana satu kesatuan

agribisnis tersebut bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internal dan

eksternal.

a. Penentuan Bobot

Pemberian bobot setiap faktor dengan skala mulai dari 0,0 (tidak

penting) sampai 1,0 (paling penting). Pemberian bobot ini berdasarkan

pengaruh faktor- faktor tersebut terhadap peremajaan kelapa sawit di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Jumlah bobot yang diberikan

harus sama dengan satu. Penentuan bobot dilakukan dengan jalan mengajukan

identifikasi faktor strategis internal dan eksternal tersebut. Metode yang

digunakan adalah metode “ Paired Comparison “ (Kinnear dan Taylor,1991).

Metode tersebut digunakan untuk memberikan penilaian terhadap bobot

setiap faktor penentu internal dan eksternal. Untuk menentukan bobot

setiap variable digunakan skala 1,2 dan 3. Skala yang digunakan untuk

pengisian kolom adalah:

1 = jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator

vertical

2 = jika indikator horizontal sama penting daripada indikator

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

47

vertikal

3 = jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator

vertical

b. Penentuan Rating
Pemberian rating skala nya antara 1-4, dimana untuk IFAS

(kekuatan) rating 1 = cukup kuat, 2 = agak kuat, 3 = kuat, 4 = sangat

kuat, (kelemahan) rating 1 = sangat lemah, 2 = lemah, 3 = agak lemah, 4

= cukup lemah. Pada EFAS (peluang) rating 4 = sangat berpeluang, 3 =

berpeluang, 2 = agak berpeluang, 1 = cukup berpeluang, (ancaman) rating

4 = sangat terancam, 3 = terancam, 2 = agak terancam, 1 = terancam.

Kemudian nilai yang didapatkan dari matrik IFAS dan EFAS ini

digabungkan untuk menentukan peremajaan kelapa sawit pada diagram

analisis SWOT dan selanjutnya dapat menentukan strategi yang dapat

dilakukan dalam rangka peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir

Selatan Kabupaten Merangin.

Hasil analisis pada tabel matriks faktor strategi internal dan faktor strategi

eksternal dipetakan pada matriks posisi dengan cara berikut :

1. Sumbu harizontal (x) menunjukkan faktor internal berupa kekuatan dan

kelemahan,sedangkan pada sumbu vertikal (y) menunjukkan faktor

eksternal berupa peluang dan ancaman.

2. Posisi strategi pengembangan dapat ditentukan dengan hasil sebagai

berikut: a. Jika peluang lebih besar dari pada ancaman, maka nilai y > 0

dan sebaliknya jika ancaman lebih besar daripada peluang, maka nilai y <

0. b. Jika keuatan lebih besar dari pada kelemahan, maka nilai x > 0 dan

sebaliknya jika kelemahan lebih besar dari pada kekuatan maka nilai x < 0.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

48

Peluang (O)

Mendukung Mendukung
strategi turn strategi agresif
around

Kelemahan (W) Kekuatan (S)


Mendukung Mendukung
strategi strategi
defensif Difersifikasi

Ancaman (T)

Gambar 4. Diagram Analisis SWOT IFAS dan EFAS

Keterangan Diagram Analisa SWOT :

1. KUADRAN I (Mendukung Strategi Agresif)

a. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan

b. Sebuah bidang mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat

memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal.

c. Menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang

Progresif.

2. KUADRAN II (Mendukung Strategi Diversifikasi)

a. Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai

keunggulan sumber daya.

b. Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan

kekuatannya untuk memanfaatkan peluang jangka panjang.

c. Dilakukan melalui penggunaan strategi diversifikasi.

3. KUADRAN III (Mendukung Strategi Turn-Around)

a. Sebuah bidang menghadapi peluang yang besar tetapi sumber dayanya

lemah. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

49

optimal.

b. Fokus strategi bidang pada posisi seperti ini ialah meminimalkan kendala-

kendala internal.

4. KUADRAN IV (Mendukung Strategi Defensif)

a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan.

b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber

daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan.

c. Strategi yang diambil : defensif, penciutan atau likuidasi.

3.4.3 Penentuan Posisi Strategi

Penentuan Posisi strategi yang digunakan untuk merumuskan strategi

percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten

Merangin digunakan analisis matriks SWOT. Matriks SWOT dapat menjelaskan

secara jelas bagaimana peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi

oleh suatu usaha industri dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki. Analisis SWOT digambarkan kedalam Matriks SWOT dengan 4

kemungkinan posisi strategi, yaitu strategi kekuatan-peluang (S-O strategies),

strategi kelemahan-peluang (W-O strategies), strategi kekuatan- ancaman (S-T

strategis), dan strategi kelemahan-ancaman (W-T strategies)

Faktor-faktor strategi internal dan eksternal merupakan pembentukan

matriks SWOT. Martiks SWOT merupakan alat pencocokan yang penting untuk

membantu dalam pembangunan empat tipe strategi, yakni 1). Strategi SO yaitu

strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk memanfaatkan peluang

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

50

eksternal; 2). Strategi WO yaitu strategi yang bertujuan untuk memperbaiki

kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal; 3). Strategi ST yaitu

strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk meghindari ancaman

eksternal serta; 4). Strategi WT merupakan strategi yang diarahkan untuk

mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal.

Analisis SWOT berdasarkan asumsi bahwa suatu strategi yang efektif

memaksimalkan kekuatan dan peluang, meminimalkan kelemahan dan ancaman.

Matriks SWOT terdiri dari Sembilan sel yaitu sel faktor ( S, W, O dan T), empat

sel alternatif strategi dan satu sel kosong.

Terdapat delapan tahap dalam membentuk matriks SWOT, yaitu:

1. Tentukan faktor-faktor peluang eksternal.

2. Tentukan faktor-faktor ancaman eksternal.

3. Tentukan faktor-faktor kekuatan internal.

4. Tentukan faktor-faktor kelemahan internal .

5. Sesuaikan kekuatan internal dengan peluang eksternal untuk

mendapatkan strategi SO.

6. Sesuaikan kelemahan internal dengan peluang eksternal untuk

mendapatkan strategi SO.

7. Sesuaikan kekuatan internal dengan ancaman eksternal untuk

mendapatkan strategi ST.

8. Sesuaikan Kelemahan internal dengan ancaman eksternal

untuk mendpatkan WT.

Tabel 7. Matriks SWOT

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

51

Strenght (S) Weaknesses (W)

Daftar Kekuatan: Daftar Kelemahan:


1………….. 1…………
2………….. 2…………
Opportunities (O) Strategi SO Strategi WO
Daftar Peluang: Menggunakan kekuatan untuk Atasi kelemahan dengan
1……….. memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
2………..
Threats (T) Strategi ST Strategi WT
Daftar Ancaman: Memanfaatkan kekuatan untuk Meminimalkan kelemahan
1……….. menghindari ancaman dan menghindari ancaman
2………..
Sumber : Rangkuti,2015

3.5 Konsepsi Pengukuran

Konsepsi pengukuran (measurement) merupakan serangkaian kegiatan

yang bertujuan untuk menentukan suatu nilai besaran yang dapat dihitung

secara kuantitatif (berbentuk angka dan satuan). Konsep dasar pengukuran yaitu

sebuah metode yang perlu diperhatikan dalam melakukan setiap proses

pengukuran, sebagai berikut:

1. Luas lahan merupakan luas lahan yang digunakan kegiatan untuk

peremajan kelapa sawit dan diukur (hektar).

2. Produktivitas merupakan jumlah kelapa sawit yang dihasilkan petani

selama satu tahun per luas lahan (ton/hektar).

3. Strategi percepatan peremajaan adalah upaya yang akan digunakan

untuk mencapai tujuan percepatan peremajaan.

4. Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman ditentukan dengan nilai

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

52

Rating adalah nilai yang diperoleh dengan cara memberikan skala mulai

dari +4 (paling besar) hingga +1 (paling kecil), berdasarkan pengaruh

faktor-faktor internal dan eksternal terhadap pengembangan kelapa

sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

5. Nilai Bobot adalah nilai yang diperoleh dari pengaruh faktor-faktor

internal dan eksternal yang telah diidentifikai yaitu dengan skala nilai

dari yang paling penting sampai tidak penting (0-1) pengaruhnya

terhadap peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

6. Skor adalah nilai yang diperoleh dari hasil perkalian antara nilai bobot

dan nilai rating.

7. Analisis SWOT mencakup upaya-upaya untuk mengenali kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman yang melakukan peremajaan.

8. Faktor internal adalah kualitas kelapa sawit, tenaga kerja dalam

keluarga, pengalaman berusahatani, Pendidikan, kepemilikan lahan, dan

Keanggotaan KUD, Keterbatasan modal, dan penggunaan pupuk dan

pupuk yang ada di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

9. Faktor eksternal adalahperan pemerintah, aksestabilitas pabrik,

ketersediaan benih dan pupuk, harga pupuk, transparansi biaya,harga

kelapa sawit dan populasi ternak yang ada di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin.

10. Kekuatan (strength) adalah suatu hal yang dapat diunggulkan oleh

peremajaan tersebut, seperti halnya keunggulan yang dapat diandalkan

dan memiliki keterampilan dan berbeda dari lainnya

11. Kelemahan (weakness) adalah suatu hal yang sifatnya terbatas atau

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

53

kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang

secara efektif menghambat suatu pecepatan peremajaan.

12. Peluang (opportunities) adalah berbagai hal dan situasi yang

menguntungkan, serta kecenderungan - kecenderungan yang merupakan

salah satu sumber peluang.

13. Ancaman (threats) adalah faktor - faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan, jika tidak diatasi maka akan menjadi hambatan bagi

pemilik petani, baik masa sekarang maupun yang akan datang.

14. Internal Factor Analysis Summary (IFAS) adalah analisis dari faktor

internal berupa kekuatan dan kelemahan yang dapat berpengaruh

terhadap pecepatan peremajaan yang sedang dijalankan.

15. External Factor Analysis Summary (EFAS) adalah analisis dari faktor

eksternal berupa peluang dan ancaman yang dapat berpengaruh

terhadap pecepatan peremajaan yang sedang dijalankan.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1 Letak dan Batas Wilayah

Kabupaten Merangin adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jambi,

Indonesia. Kabupaten Merangin terbentuk dari pemekaran Kabupaten Sarolangun

Bangko menjadi wilayah Kabupaten Merangin dan Kabupaten Sarolangun.

Terbentuk Kabupaten Merangin berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia

No. 54 Tahun 1999 tanggal 04 Oktober 1999 tentang pembentukan Kabupaten

Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Muaro Jambi dan Kabupaten

Tanjung Jabung Timur. Dalam hal ini Kabupaten Merangin sebagai Kabupaten

induk tetap dengan ibukota pemerintahan di Kota Bangko, yang dulunya juga

merupakan ibu kota Kabupaten Sarolangun Bangko sebelum dimekarkan.

Lambang Kabupaten Merangin. Seloko Kabupaten Merangin berbunyi " TALI

UNDANG TAMBANG TELITI "mengandung arti :

1. Mencerminkan bahwa daerah Kabupaten Merangin merupakan daerah

pertemuan yang berbentuk peraturan yang kuat antara dua induk suku yang

besar yaitu : Suku Batin dan Suku Penghulu.

2. Mencerminkan Persatuan, Kesatuan antara kebiasaan dan adat istiadat yang

dipakai oleh induk suku batin dan induk suku penghulu yaitu : Undang

berasal dari Suku Penghulu dan Teliti berasal dari Suku Batin. Keduanya

dipakai dan merupakan intisari pada adat istiadat dan merupakan adat istiadat

rakyat Kabupaten Merangin yang tak lapuk di hujan dan tak lekang di panas.

50

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

51

3. Mencerminkan bahwa Kabupaten Merangin bidang Pemerintah maupun bidang

Kemasyarakatan berdasarkan dengan jiwa musyawarah dan mufakat serta

didasarkan ketentuan-ketentuan hukum baik tertulis maupun tidak tertulis.

Kabupaten Merangin merupakan salah satu Kabupaten dari sebelas (11)

Kabupaten / Kota yang berada di Provinsi Jambi. Kabupaten Merangin memiliki

luas wilayah 7.679 km2 atau 745,130 ha yang terdiri dari 4.607 km2 berupa

dataran rendah dan 3.027 km2 berupa dataran tinggi, dengan ketinggian berkisar

46 - 1.206 m dari permukaan air laut dengan batas wilayah meliputi :

- Sebelah Timur : Kabupaten Sarolangun.

- Sebelah Barat : Kabupaten Kerinci.

- Sebelah Utara : Kabupaten Bungo dan Kabupaten Merangin.

- Sebelah Selatan : Kabupaten Rejang Lebong (Provinsi bengkulu).

Kondisi topografis wilayah Kabupaten Merangin secara umum dibagi dalam

3 (tiga) bagian, yaitu : dataran rendah, dataran sedang, dan dataran tinggi.

ketinggian berkisar antara 10 - 1.206 m dpl dengan bentang alam rata rata

bergelombang. Pada dataran rendah terletak pada ketinggian 0 - 100 m dpl dengan

luasan 42,77 % luas kabupaten. Wilayah dataran sedang yang terletak antara 100 -

500 m dpl seluas 32,52 % luas kabupaten. Sedangkan dataran tinggi yang terletak

lebih dari 500 m dpl seluas 14,5 % dari luas kabupaten meliputi Kecamatan

Jangkat, Muara Siau, Lembah Masurai, Sungai Manau dan sebagian Tabir Ulu.

Dataran rendah meliputi Kecamatan Bangko, Pamenang, Tabir, Tabir Selatan dan

sebagian Tabir Ulu. Ada beberapa desa di Kecamatan Tabir Selatan sebagai

berikut:

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

52

Tabel 8. Jumlah Desa dan Luas Wilayah di Kecamatan Tabir Selatan Tahun
2021

NO Kriteria Luas (Km2)


1 Bunga Antoi 26,86
2 Bungo Tanjung 10,00
3 Gading jaya 6,80
4 Mekar Jaya 9,50
5 Muara Delang 18,35
6 Rawa Jaya 25,50
7 Sinar Gading 6,50
8 Sungai Sahut 19,15
Jumlah 122,16
Sumber : Kantor Camat Tabir Selatan dalam angka 2021
Berdasarkan tabel di atas dapat di dilihat bahwa terdapat 8 (delapan) desa di

Kecamatan Tabir Selatan, yaitu Desa/Kelurahan yang berada di wilayah

Kecamatan Tabir Selatan adalah Desa Bunga Antoi yang paling luas 26.86 km2

dari delapan desa diatas, dan desa sinar gading memiliki luas yang paling terendah

dengan luas 6.50 km2. Kecamatan Tabir Selatan adalah salah satu Kecamatan

yang berada dalam wilayah Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi dengan luas

wilayah 124,66 km2. Batas-batas Kecamatan Tabir Selatan sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tabir ilir

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pamenang

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Pauh Kabupaten

Sarolangun

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Margo Tabir

4.1.2 Keadaan Penduduk

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

53

Keadaan Penduduk pada suatu wilayah merupakan suatu potensi yang

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian wilayah,

hal ini berkaitan dengan kualitas dan kuantitas penduduk yang mengelola sumber

daya pada daerah tersebut. Perbandingan jumlah penduduk Kecamatan Tabir

Selatan dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 9. Penduduk di Kecamatan Tabir Selatan Tahun 2021

NO Desa/Kelurahan Jenis kelamin Jumlah


Laki-Laki Perempuan
Orang
1 Bunga Antoi 2.977 2 5
. .
7 7
9 7
8 5
2 Bungo Tanjung 1.259 1.226 2.485
3 Gading jaya 989 962 1.951
4 Mekar Jaya 1.228 1.118 2.346
5 Muara Delang 3.439 3.338 6.777
6 Rawa Jaya 2.086 1.982 4.068
7 Sinar Gading 1.170 1.134 2.304
8 Sungai Sahut 2.186 2.010 4.196
Jumlah 15.334 14.568 2
9
.
9
0
2
Sumber : Kantor Camat Tabir Selatan dalam angka 2021

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah penduduk pada tahun

2021 sebanyak 29.902 jiwa dengan nilai laki-laki sebesar 51% dan perempuan

sebesar 49%. Distriubusi penduduk di Kecamatan Tabir Selatan dimana jumlah

terbesar penduduk berdomisili di Desa Muara Delang. Sementara jumlah

penduduk terendah berdomisili di desa Gading Jaya.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

54

4.1.3 Sarana dan Prasarana

1. Pendidikan

Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar manusia untuk

mengembangkan kepribadian dan kemampuannya masing-masing yang

berlangsung tanpa batas agar terlaksananya pendidikan tidak hanya tanggung

jawab pemerintah tetapi juga tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Untuk

terlaksananya proses pendidikan maka sangat di perlukan sarana dan prasarana

pendidikan yang baik dan memberikan kemudahan dalam mengakses sarana

pendidikan tersebut. Dapat dilihat gedung pendidikan di Kecamatan Tabir Selatan

sebagai berikut.

Tabel 10. Jumlah Lembaga Pendidikan Tahun 2021

NO Jenis Sarana dan Prasarana Jumlah


1 SD 8
2 SMP 5
3 SMA 2
Jumlah 15
Sumber: Kecamatan Tabir Selatan dalam angka 2021

Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah lembaga pendidikan pada tingkat

Sekolah Dasar sebanyak 53%, sedangkan untuk tingkat sekolah menengah

pertama berjumlah 33%, dan sekolah menengah atas ( SMA ) berjumlah 13%.

Lilis Suyani (2018), menyatakan bahwa tingkat pendidikan akan

menentukan intelektualitas seseorang serta turut menentukan

koefisien dalam kerja. Apabila pola pikir petani baik, maka akan

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

55

menunjang kemampuan petani dalam menyerap atau pun

mengaplikasikan informasi serta teknomogi, sehingga

memberikan motivasi kepada petani untuk usaha yang baik bagi

kegiatan perkebunan sawit. Pendidikan memegang peran penting dalam

meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian. Untuk membangun pertanian yang

maju dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas terutama sumber daya

manusia penyuluh sebagai pendamping dan pengerak kegiatan usaha tani dalam

masyarakat.

Tabel 11. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Menurut


Jenis Kelamin Tahun 2021

Jenis pendidikan Jumlah Orang


Laki-laki Perempuan Jumlah
TK/belum sekolah 632 768 1400
SD/SR 1544 1376 2920
SLTP sederajat 2736 2376 5112
SLTA sederajat 1208 1568 2776
144 64 208
Diploma III
Strata 1, Diploma 4 104 32 136
Strata 2 16 19 35

Strata 3 - - -

Tidak sekolah 432 360 792


Jumlah 6816 6563 13379
Sumber: Kecamatan Tabir Selatan Dalam Angka 2020

Dari tabel di atas terlihat bahwa sumberdaya manusia (SDM) jika dilihat

dari tingkat pendidikan cukup rendah dimana jumlah penduduk terbesar tamatan

SLTP Sederajat sebanyak 38%, lebih banyak dari pada tamatan SD/SR sebanyak

22%. Tabel di atas juga menjelaskan bahwa ada 21% yang berhasil menamatkan

SLTA/Sederajat dan 2% berhasil menamatkan pendidikan tinggi (sarjana) akan

tetapi dari hasil pemantauan atau wawancara kepada warga umumnya mereka

yang menamatkan pendidikan tinggi tersebut mencari perkerjaan di kota, baik di

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

56

ibukota provinsi maupun kabupaten sehingga sumberdaya manusia (SDM)

potensial menjadi berkurang.

2. Kesehatan

Tenaga kesehatan yang terdapat di Kecamatan Tabir Selatan berjumlah 24

orang yang berlatar keahlian berbeda. Keberadaan UPTD Puskesmas di

Kecamatan Tabir Selatan menjadikan wilayah ini secara kuantitas memiliki

praktisi kesehatan yang cukup banyak. Berikut adalah daftar praktisi kesehatan

yang terdapat di Kecamatan Tabir Selatan dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 12. Unit Kesehatan Yang Ada di Kecamatan Tabir Selatan Tahun 2021

NO Kriteria Jumlah Jumlah Tenaga Medis


1 Puskesmas 7 8
2 Posyandu 1 1
8 8
3 Dokter Umum - 2
4
4 Dokter gigi - 8
5 Bidan - 8
0
6 Ahli Farmasi - 1
6
7 Ahli Gizi - 8
8 Ahli Sanitasi - 3
4
Jumlah 2 1
5 9
6
Sumber : UPTD Kesehatan Kecamatan Tabir Selatan, 2020

Berdasarkan pada data tabel di atas diketahui bahwa jumlah pukesmas di

Kecamatan Tabir Selatan terdapat 28% puskesmas dan posyandu 72%, dari total

25. Adapun beberapa tenaga medis yang dimiliki, untuk dokter umum berjumlah

12%, dokter gigi 4%, bidan 41%, ahli farmasi 8%, ahli gizi 4% dan ahli sanitasi

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

57

17%. Distribusi fasilitas kesehatan di Kecamatan Tabir Selatan tentu turut serta

mendukung keseriusan dalam hal kesehatan yang sangat diperhatikan bagi

masyarakat Kecamatan Tabir Selatan.

3. Keagamaan

Dalam hal menunjang kegiatan keagamaan, Kecamatan Tabir Selatan

memiliki 16 (enam belas) buah masjid dan 88 (delapan puluh delapan) musholla

yang tersebar hampir di setiap lingkungan.

Tabel 13. Keagamaan di Kecamatan Tabir Selatan Tahun 2021

NO Jenis Sarana dan Jumlah


Prasarana
1 Masjid 16
2 Musholla 88
Jumlah 104
Sumber : Kecamatan Tabir Selatan Dalam Angka 2020

Berdasarkan pada data tabel di atas diketahui bahwa jumlah sarana dan

prasarana keagamaan di Kecamatan Tabir Selatan terdapat masjid sebesar 15%

dan musholla 85% dari total 104 bangunan yang digunakan masyarakat untuk

beribadah. Hal ini tentu memberikan jawaban bahwa semakin banyak bangunan

yang didirikan tentu semakin banyak tingkat kepatuhan masyarakat dalam

beribadah. Hal ini ditunjukkan bahwa mushola lebih mendominasi karena setiap

Rukun Tetangga memiliki mushola.

Pendidikan agama yang dilakukan sejak dini meski juga dilakukan di rumah,

dimana peran orang tua menjadi penting dan berarti. Peran orang tua untuk

mengajari, membimbing, mendidik, perilaku anak-anak baik segi aqiqah, ibadah,

akhlak, muamalah, dan lainnya. Selain itu perlu pula bantuan lembaga pendidikan

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

58

sebagai pelengkap pendidikan anak, seperti sekolah, madrasah, pesantren, taman

pendidikan anak, dan lainnya.

4.2 Identitas Petani Responden.

4.2.1 Umur Petani

Adapun karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada tabel

berikut di bawah ini :

Tabel 14. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Kelompok Umur di


Lokasi Penelitian

No Tingkat Usia Frekuensi Presentase


(Tahun) (%)
1. 35 – 43 6 15
2. 44 – 52 7 18
3. 53 – 61 7 18
4. 62 – 70 7 18
5. 71 – 79 12 31
Jumlah 39 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2022

Berdasarkan pada data tabel 14 diketahui bahwa distribusi frekuensi petani

responden terbanyak berada pada rentang usia 71 - 79 tahun dengan presentase

31% dari total keseluruhan petani sampel. Hal tersebut dapat dilihat pada

lampiran 3. yang paling banyak adalah usia yang sangat produktif untuk

berusahatani. Lamanya pengalaman usahatani akan mempengaruhi

petani dalam mengembangkan ushatani kelapa sawit dan juga

lebih mengantisipasi terhadap berbagai keadaan yang dihadapi

sehingga keberhasilan maupun kegagalan dimasa lampau dapat

menjadi tolak ukur dalam melaksanakan usahatani yang lebih

baik.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

59

4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani.

Adapun data mengenai frekuensi responden berdasarkan tingkat

pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 15. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di


Lokasi Penelitian

No Tingkat pendidikan Frekuensi Presentase


(%)
1. SD 15 38
2. SMP 10 26
3. SMA 13 33
4. D1 1 3
Jumlah 39 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2022

Berdasarkan pada data tabel 15, tingkat pendidikan petani responden

paling banyak pada tingkatan SD yaitu sebesar 38% dari total keseluruhan petani

sampel. Selanjutnya Pendidikan tingkat SMA dengan jumlah sebesar 33% dari

keseluruhan petani. Hal ini dapat di simpulkan bahwa petani kelapa sawit

Kecamatan Tabir Selatan didominasi pada tingkat SD ini tentu berdampak pada

pengetahuan dalam melakukan peremajaan, meskipun disatu sisi pengalaman turut

membantu petani dalam melakukan peremajaan. Apabila petani di Kecamatan

Tabir Selatan memiliki tingkat pendidikan yang lebih baik, tentu akan

menghadirkan inovasi dalam yang baik dalam berusahatani.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

60

4.2.3 Jumlah Tenaga Kerja dalam Keluarga

Adapun data mengenai jumlah frekuensi responden berdasarkan jumlah

tanggungan keluarga dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 16. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja


Dalam Keluarga di Lokasi Penelitian

No Jumlah Tenaga Kerja Frekuensi Presentase


dalam Keluarga (%)
1. 2 1 3
2. 3 11 28
3. 4 18 46
4. 5 8 21
5. 6 1 3
Jumlah 39 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja dalam

keluarga petani responden daerah penelitian paling banyak berjumlah 4 jumlah

Anggota keluarga sebesar 46%. Sedangkan memliki 3 jumlah anggota keluarga

Sebesar 28%, petani responden yang memiliki 5 jumlah anggota keluarga sebesar

21%. Hal ini dapat di simpulkan bahwa semakin banyak keluarga petani tentu

mempengaruhi pengeluaran dan pendapatan bagi petani sawit di Kecamatan Tabir

Selatan, ini ditunjukkan bahwa apabila dalam keluarga tersebut memiliki anggota

keluarga yang banyak tentu akan berdampak pada pengeluaran yang semakin

banyak, namun di satu sisi akan menambah pendapatan dikarenakan semakin

banyak anggota keluarga yang mencari pekerjaan dan mendapatkan pendapatan.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

61

4.2.4 Pengalaman Berusahatani

Pengalaman seseorang akan dapat dijadikan tolak ukur untuk

pengembangan kegiatan dimasa mendatang, karena jika semakin lama bekerja

seseorang diharapkan lebih baik dan sempurna dalam melakukan kegiatannya.

pengalaman berusahatani memiliki tanggungan terhadap kekuatan untuk

mengembangkan usahatani kelapa sawit Hal ini berarti setiap penambahan

pengalaman berusahatani sebanyak 1 tahun akan meningkatkan produksi.

berdasarkan pengalaman berusahatani yang bernilai positif ini karena petani yang

sudah lama bertani akan mudah menerapkan inovasi dari pada petani pemula atau

petani baru. Hal ini sejalan dengan penelitian Naibaho (2012) bahwa pengalaman

berpengaruh nyata terhadap produksi.

Tabel 17. Distribusi Petani Responden Berdasarkan Pengalaman


Berusahatani di Lokasi Penelitian Tahun 2022

Pengalaman (Tahun) Frekuensi Presentase


3 – 11 2 5
12 – 20 5 13
21 – 29 7 18
30 – 38 7 18
39 – 49 18 46
Jumlah 39 100
Sumber : Hasil Olahan Data Primer, 2022

Berdasarkan tabel 17 dapat dilihat bahwa tingkat pengalaman petani dalam

berusahatani kelapa sawit pengalaman berusahatani 3 - 11 tahun petani responden

sebesar 5%, pengalaman berusahatani 12-20 tahun petani responden sebesar 13%,

pengalaman berusahatani 21 – 29 dan 30 – 38 petani responden sebesar 18% dan

pengalaman berusahatani 39 – 49 petani responden sebesar 46%. Hal ini dapat di

simpulkan bahwa pengalaman berusahatani kelapa sawit di Kecamatan Tabir

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

62

Selatan memiliki pengalaman yang cukup lama sehingga mampu memberikan

acuan yang lebih baik dalam menjalankan usahatani kelapa sawit.

Pengalaman berusahatani (Sawit) dari petani, secara umum, merupakan

faktor-faktor yang memiliki pengaruh atas pola pengelolaan usahatani maupun

terhadap penerimaannya terhadap perubahan-perubahan (inovasi) yang mengarah

kearah yang lebih baik, walaupun untuk menerapkannya (teknologi baru/inovasi)

masih membutuhkan dukungan faktor lainnya seperti modal, ketersediaan input

yang dan adanya jaminan pasar terhadap produk-produk yang dihasilkannya

(Manurung, Lamtiur dan Pratiwi, 2015). Kemampuan fisik dan produktivitas

kerja, penerimaan terhadap hal-hal baru termasuk didalamnya inovasi teknologi

pertanian memiliki relevansi dengan umur seseorang. Petani dengan umur yang

relative muda (produktif) mempunyai kemampuan fisik yang lebih kuat, lebih

dinamis dalam bertindak serta memiliki sifat berani menanggung resiko kegagalan

dalam menerima inovasi baru. Sedangkan petani berumur tua mempunyai cara

mengolah usaha lebih matang dan memiliki banyak pengalaman sehingga sangat

berhati-hati dalam bertindak, dan mempunyai kemampuan fisik yang semakin

menurun. Akibatnya mereka kurang dinamis dan terbuka terhadap hal-hal baru

karena mereka berpatokan pada pengalaman sebelumnya (Pratiwi. 2014).

4.3 Analisis SWOT Percepatan Peremajan Kelapa Sawit di Kecamatan


Tabir Selatan Kabupaten Merangin

Analisis SWOT dapat diketahui percepatan peremajaan kelapa sawit di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Analisis SWOT ini dilakukan

dengan mengindentifikasi faktor internal dan faktor eksternal terlebih dahulu.

Berdasarkan hasil analisis faktor internal dan eksternal maka dapat

diindentifikasikan kekuatan (Strenght), kelemahan (Weakness), peluang

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

63

(Opportunities), dan ancaman (threat) yang berpengaruh terhadap percepatan

peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

4.3.1 Faktor Internal dan Faktor Eksternal Peremajaan Kelapa Sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan sesuatu yang mampu dikendalikan sehingga

kelemahan yang ada akan dievaluasi dan diperbaiki serta kekuatan yang dimiliki

akan dimaksimumkan pemanfaatannya. Dalam menggambarkan faktor internal

peremajaan kelapa sawit rakyat dikabupaten merangin akan digunakan matriks

IFAS (Internal Factors Analysis Summary). Adapun faktor-faktor internal dari

peremajan kelapa sawit sebagai berikut:

a. Kualitas Benih Kelapa Sawit

Kualitas benih kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin,

Telah bersertifikat dengan Nomor sertifikat mutu benih : 525.26/246/UPTD-

BPSBTP/IX/2021 dan dikatakan unggul. Semua petani responden

menggunakan jenis bibit yang digunakan adalah D x P PPKS 540. sehingga

pendapatan petani responden dapat meningkatkan produksi dan produktivitas

kelapa sawit jangka panjang. (Lampiran )

b. Tenaga Kerja Dalam Keluarga.

Tenaga kerja dalam keluarga di Kecamatan Tabir Selatan dikelola oleh petani

responden itu sendiri. Dengan tenaga kerja dalam keluarga sendiri maka

menjadi salah satu kekuatan dalam peremajaan kelapa sawit. Karena dengan

luas lahan peremajaan yang ada, maka biaya tenaga kerja yang dikeluarkan

dapat diperhitungkan. di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin rata -

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

64

rata tenaga kerja dalam keluarga petani responden, berjumlah 3 – 4 jiwa atau

sebesar 74 %. (Lampiran 2)

c. Pengalaman berusahatani petani dalam usahatani kelapa sawit

Pengalaman berusahatani di Kecamatan Tabir Selatan, petani responden rata –

rata pengalaman berusahatani berada pada 12 – 49 tahun yaitu sebanyak 37

jiwa atau sebesar 95% maka dapat dikatakan pengalaman rata – rata yang

dimiliki petani responden sudah cukup lama atau baik.(Lampiran 2).

d. Pendidikan Petani.

Pendidikan petani responden di Kecamatan Tabir Selatan, Sekolah Dasar (SD)

sampai Diploma satu (D1). Hal ini tentu menjadi salah satu kekuatan dalam

peremajaan kelapa sawit. rata - rata petani dengan adanya pendidikan maka

petani mampu mengadopsi inovasi-inovasi dan juga lebih mempunyai

memiliki daya membaca, memahami informasi dalam peremajaan kelapa

sawit di Kecamatan Tabir Selatan.(Lampiran 2) .

e. Kepemilikan Lahan.

Kepemilikan lahan adalah hak milik petani responden itu sendiri. Luas Lahan

petani untuk di remajakan rata - rata 2 hektar perkepala keluarga (KK) yang

diperbolehkan pemerintah, sehingga lahan yang lain bisa digunakan untuk

pendapatan petani responden. Jenis tanah adalah padsolik, Padsolik adalah

tanah yang terbentuk karena curah hujan yang tinggi dan suhu yang sangat

rendah, tanah padsolik biasanya dijadikan kebun kelapa,karet dan kelapa

sawit. (Lampiran 2).

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

65

f. Keanggotaan Koperasi Unit Desa (KUD).

Keanggotaan Koperasi Unit Desa (KUD) di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin, semua petani responden yang melakukan peremajaan

adalah anggota Koperasi Unit Desa (KUD). (Lampiran 2)

g. Keterbatasan Modal

Keterbatasan modal responden di Kecamatan Tabir Selatan, menunjukan

bahwa Modal merupakan faktor penting dalam sebuah usahatani. Dalam

peremajaan modal kelapa sawit tidak mudah bagi petani. Rata-rata petani

responden tidak memiliki kemampuan untuk menanam kembali kelapa sawit

dengan modal sendiri. Bantuan yang diterima dari BPDPKS sebesar 25 dan 30

juta rupiah per hektar belum mampu memenuhi biaya keseluruhan (tahap III)

Sehingga menjadi kelemahan untuk peremajaan kelapa sawit.(Lampiran 4)

h. Penggunaan Pupuk

Penggunaan pupuk petani responden di Kecamatan Tabir Selatan

menunjukkan bahwa petani kurang mampu menyediakan dosis pupuk yang

cukup untuk tanaman kelapa sawit, petani hanya menerima pupuk dalam

bentuk kilogram namun tidak memberikan takaran pada tanaman. hal ini akan

menghambat proses produksi kelapa sawit dan akan berpengarauh kepada

produksi dan produktivitas kelapa sawit jangka panjang.(Lampiran 5)

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal juga memegang peran tidak kalah penting dari faktor

internal bagi keberhasilan. Lingkungan eksternal terdiri atas peluang dan

ancaman, peluang peremajaan merupakan suatu kesempatan bagi petani untuk

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

66

memperoleh pendapatan. Sedangkan ancaman merupakan tantangan yang akan

berakibat pada berkurangnya pendapatan atau bahkan kerugian.

Adapun faktor-faktor eksternal dari peremajan kelapa sawit sebagai berikut:

a. Peran Pemerintah

Peran pemerintah dalam penanaman peremajaan kelapa sawit sangat

penting. Dimana pemerintah mengarahkan dan memberikan informasi dan

pelatihan kepada petani responden tentang cara teknis yang baik dan benar.

Selain itu, dukungan pemerintah juga dilakukan melalui perbankan dengan

memberikan akses kredit kepada petani. Dalam program peremajaan sawit

rakyat, pemerintah dalam hal ini Badan Pengelola Dana Perkebunan sawit

memberikan dana pada tahun 2017 - 2020 sebesar 25 juta per hektar

kepada petani responden, dan pada tahun 2021 sampai sekarang sebesar 30

juta dan memfasilitasi petani reponden yang melakukan peremajaan kelapa

sawit.(Lampiran 7)

b. Aksestabilitas Pabrik

Pengolahan hasil produksi minyak sawit berupa tanda buah segar (TBS)

akan diproses dipabrik kelapa sawit untuk menghasilkan minyak sawit

mentah (CPO), dan minyak sawit inti sawit (Kernel). Akses petani

responden untuk menjual ke pabrik kelapa sawit yang ada di Tabir Selatan.

(Lampiran 7)

c. Ketersediaan Benih dan Pupuk.

Ketersediaan benih dan pupuk merupakan salah satu aspek terpenting

dalam peremajaan kelapa sawit. Dalam kegiatan peremajaan, untuk

meningkatkan produktivitas tidak lepas dari faktor pendukung yaitu

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

67

kualitas bibit dan ketersediaan pupuk. Kualitas bibit kelapa sawit sangat

mempengaruhi hasil produksi dari segi kualitas karena penggunaan bibit

yang baik akan mempengaruhi perkembangan peremajaan kelapa sawit

jangka panjang. Begitu juga dengan pupuk yang merupakan bahan yang

mengandung satu unsur tanaman dan dapat meningkatkan pertumbuhan

dan hasil tanaman. Ketersediaan bibit dan pupuk sangat penting dalam

melakukan peremajaan kelapa sawit rakyat.(Lampiran 7)

d. Harga pupuk

Harga pupuk di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin menjadi

ancaman bagi usahatani petani kelapa sawit,karena tingginya harga pupuk

tiap tahun berubah sehingga dana untuk peremajaan sebelum tahap ketiga

sudah habis.(Lampiran 8)

e. Transparansi Biaya Peremajaan

Mengutamakan transparansi biaya peremajaan dalam suatu kegiatan

peremajaan, semua kegiatan yang dilakukan ditransparansi kepada petani

responden peremajaan kelapa sawit, karena tidak adanya transparansi

biaya peremajaan maka akan terjadi ancaman untuk KUD dan Badan

Pengelola Dana Perkebunan (BPDPKS) atau Pemerintah dalam Program

peremajaan sawit rakyat di Kecamatan Tabir Selatan. (Lampiran 9)

f. Harga Kelapa Sawit yang tidak stabil

Harga Kelapa Sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin

akan menjadi ancaman bagi petani responden kelapa sawit untuk terus bisa

berkembang, petani sangat merasa terancam karena harga yang tidak

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

68

menentu. maka akan berpengaruh kepada pendapatan petani di Kecamatan

Tabir Selatan Kabupaten Merangin jangka panjang.(Lampiran 10)

g. Ternak

Ternak masyarakat yang terlepas begitu saja menyebabkan kekhawatiran

petani yang melakukan peremajaan kelapa sawit. Semakin tinggi tingkat

populasi teknak, maka semakin tinggi ancaman petani saat melakukan

peremajaan kelapa sawit. (Lampiran 11).

4.3.2 Penentuan Posisi Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

Penentuan posisi strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin dilakukan berdasarkan matriks

IFAS (Internal Factors Analysis Summary) dan EFAS (External Factors Analysis

Summary). Analisis matriks IFAS dibuat berdasrkan hasil indentifikasi kekuatan

(strength), dan kelemahan (weakness), sedangkan EFAS dibuat berdasarkan hasil

identifikasi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Berdasarkan hasil

-hasil inddentifikasi dari masing – masing faktor IFAS dan EFAS diberi nilai

bobot dan ranting. Melalui nilai perkalian, penjumlahan, dan selisih dari nilai

bobot dan nilai ranting masing – masing faktor pada matriks IFAS dan EFAS akan

diperoleh nilai sebagai kuadran yang akan menentukan dimana posisi percepatan

peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

Pembobotan dan perantingan didapatkan dari hasil kuesioner, dimana nilai

pembobotan diperoleh dari hasil kuesioner terhadap tiga puluh sembilan

responden yang melakukan peremajaan kelapa sawit. Pembobotan menggunakan

metode paired comparison. Hasil perantingan diperoleh dari kuesioner terhadap

39 responden. Bobot dan ranting yang diambil pada masing – masing matriks

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

69

merupakan nilai rata – rata. Penilaian bobot faktor – faktor internal dan ektsernal

bisa dilihat pada lampiran 13 dan lampiran 14, serta rata – rata pembobotan dari

faktor – faktor internal dan eksternal secara rinci pada lampiran 15 dan lampiran

16. Untuk nilai ranting dan rata - rata dari 39 responden dapat dilihat pada

lampiran 17.

Tabel 18. Matriks IFAS dan EFAS Strategi Percepatan Peremajaan


Kelapa Sawit Rakyat di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten
Merangin

Faktor Kunci Bobot Rating Rata-


Rata
Kekuatan:
A. Kualitas Benih Kelapa Sawit 0.146 4 0,584
B. Tenaga Kerja dalam Keluarga 0.124 3.6 0,446
C. Pengalaman Berusahatani 0.133 3.9 0,519
D. Pendidikan 0.129 3 0,387
E. Kepemilikan Lahan 0.122 3 0,366
F. Keanggotaan KUD 0.124 3 0,372
Total 0.778 2,674
Kelemahan:
G. Keterbatasan Modal 0.110 1 0,110
H. Penggunaan Pupuk 0.112 2 0,224
Total 0.222 0,334
Kekuatan + kelemahan 1
Peluang:
A. Peran Pemerintah 0.164 3 0,492
B. Aksestabilitas Pabrik 0.147 3 0,441
C. Ketersediaan Benih dan Pupuk 0.158 4 0,632
Total 0.469 1,565
Ancaman:
D. Harga Pupuk 0.140 3 0,420
E. Transparansi biaya peremajaan 0.137 3 0,411
F. Harga kelapa sawit 0.129 3 0,387
G. Ternak 0.125 4 0,500
Total 0.531 1,718
Peluang + Ancaman 1
Sumber: Olahan data primer 2022

Berdasarkan matriks IFAS dan matriks EFAS strategi percepatan

peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan terdapat indentifikasi faktor

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

70

– faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang diberikan bobot masing

masing faktor berdasarkan perkalian. Melalui pembobotan pada tabel matrik IFAS

dan matriks EFAS dilihat dari total bobot yang merupakan penilian faktor yang

kepentingan.

Hasil penelitian pada matriks IFAS faktor strategi lebih dominan

dibandingkan faktor strategi kelemahan dengan total nilai bobot faktor strategi

kekuatan sebesar 0,778 dan total nilai bobot strategi kelemahan sebesar 0,222,

artinya faktor strategi kekuatan paling penting dibandingkan dengan faktor

kelemahan. Dapat dibuktikan dengan nilai faktor strategi kelemahan 0,222 < 0,5

dan nilai faktor kekuatan nilai faktor strategi kekuatan 0,778 > 0,5 atau mendekati

1 yang artinya paling penting. Kekuatan yang dimiliki dapat dimanfaatkan untuk

peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

Hasil penelitian pada matriks EFAS faktor strategi ancaman lebih dominan

dibandingkan dengan faktor strategi peluang dengan total nilai bobot faktor

strategi ancaman 0,531 dan nilai bobot faktor strategi peluang 0,469, artinya

faktor strategi ancaman paling penting dibandingkan faktor strategi peluang. Hal

ini dibuktikan dengan nilai faktor peluang 0,469 < 0,5 dan nilai faktor strategi

ancaman 0,531 > 0,5 atau mendekati 1 yang artinya paling penting. Ancaman

yang dimiliki peremajaan kelapa sawit sangat penting bagi petani yang merejakan

kelapa sawit. Hal ini dapat dilihat dari nilai pembobotan atau berpengaruh

kepentingan dari masing- masing faktor internal dan faktor eksternal maka untuk

peremajaan kelapa sawit dapat diterapkan dengan menggunakan kekuatan yang

dimiliki untuk menghindari ancaman yang ada.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

71

Melalui perhitungan pada matriks IFAS untuk faktor strategi kekuatan

dengan skala rating 4-1, nilai 4 sangat kuat, 3 kuat, 2 agak kuat, dan 1 cukup baik,

sebaliknya untuk kelemahan strategi kelemahan dengan skala rating 4-1, nilai 4

cukup lemah, 3 agak lemah, 2 lemah, dan 1 sangat lemah. Berdasarkan penelitian

pada matriks IFAS faktor strategi kekuatan menghasilkan skala rating 6 faktor

sangat kuat. Dari 6 faktor strategi kekuatan terdapat strategi dengan skala > 3 dan

< 4 yang artinya sangat kuat. Sedangkan perantingan faktor kelemahan

menghasilkan 1 faktor strategi dengan skala rating > 2 dan < 3 yang artinya

peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin

memilki strategi yang agak lemah. Berdasrkan hasil perantingan matriks IFAS

terhadap faktor strategi kekuatan dan kelemahan. Hal ini bisa diatasi dengan

memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh petani yang melakukan peremajaan

kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

Melalui perhitungan pada matriks EFAS untuk faktor strategi kekuatan

dengan skala rating 4-1, nilai 4 sangat kuat, 3 kuat, 2 agak kuat, dan 1 cukup baik,

sebaliknya untuk kelemahan strategi kelemahan dengan skala rating 4-1, nilai 4

cukup lemah, 3 agak lemah, 2 lemah, dan 1 sangat lemah. Berdasarkan hasil

penelitian pada matriks EFAS faktor strategi ancaman bahwa semua faktor

memiliki skala rating > 3 dan < 4 sangat kuat dalam melakukan peremajaan

kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Sedangkan faktor

peluang dari 3 faktor strategi peluang yang dimiliki peremajaan kelapa sawit di

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin agak berpeluang dengan nilai

rating >3 dan <4. Hal ini dapat menghindari ancaman dengan memanfaatkan

peluang yang dimiliki peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

72

Perantingan pada matriks IFAS dan EFAS dapat disimpulkan bahwa

peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan memiliki faktor strategi

kekuatan yang sangat kuat dan faktor strategi ancaman yang sangat kuat, yang

menjadi ancaman untuk peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin.

Langkah untuk menentukan posisi peremajaan kelapa sawit di Kecamatan

Tabir Selatan adalah menjumlahkan skor dari masing – masing faktor (kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman) untuk mendapatkan nilai tertimbang dan

selisihnya. Melalui selisih nilai timbang dari masing – masing faktor pada matriks

IFAS dan EFAS, maka akan didapatkan titik kuandran yang menentukan posisi

percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten

Merangin. Pada diagram SWOT secara rinci dapat dilihat sebagai berikut :

Nilai Tertimbang Kekuatan (S) 2,674


Nilai Tertimbang Kelemahan (W) 0,334
Selisih (S-W) 2,340

Nilai Tertimbang Peluang (O) 1,565


Nilai Tertimbang Ancaman (T) 1,718
Selisih (O-T) - 0,153

Peluang

III I

Kelemahan Kekuatan

IV II

(2,340 ; 0,153)

Ancaman
Gambar 5. Diagram SWOT Peremajaan Kelapa Sawit

Berdasarkan diagram SWOT di atas, dapat dilihat selisih antara skor

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

73

kekuatan dan kelemahan (2,340) merupakan S-W, artinya semakin besar nilai

kekuatan maka nilai kelamahan semakin kecil, sedangkan selisih antara skor

peluang dan ancaman (-0,153) merupakan O-T, artinya semakin besar nilai

peluang maka nilai ancaman semakin kecil. Berdasarkan hasil yang diperoleh

bahwa posisi strategi peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin terletak pada kuadran II, meskipun menghadapi berbagai

ancaman, usahatani ini memliki kekuatan dari segi internal. karena pada kuadran

II terdapat salah faktor internal yaitu kekuatan dan faktor eksternal yaitu ancaman,

strategi yang diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan

jangka Panjang dengan strategi diversifikasi produksi kelapa sawit di Kecamatan

Tabir Selatan Kabupaten Merangin. Menurut Rakuti (2015) kuadram II adalah

kuadran yang mendukung Strategi diversifikasi atau strategi diversifikasi

(diversification strategy).

Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

dilakukan dengan manfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman yang ada.

Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin menjadi lebih baik yang dapat meningkatkan produksi

dalam jangka panjang. Dengan demikian kekuatan dalam percepatan peremajaan

kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin terdiri dari kualitas

kelapa sawit, tenaga kerja dalam keluarga, pengalaman berusahatani, Pendidikan,

kepemilikan lahan, dan keanggotan KUD, sedangkan ancaman dalam peremajaan

kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin terdiri dari harga

pupuk, transparansi biaya, harga kelapa sawit, dan ternak.

Hasil Penelitian ini sesuai dengan pendapat Pambela R, et, al, (2020) studi

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

74

strategi peremajaan usaha perkebunan kelapa sawit pola plasma di Desa Sari

Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa strategi peremajaan kelapa sawit perkebunan dapat dilakukan dengan (1)

Peremajaan dilakukan dengan pola KKPA, dimana petani sebagai peserta, PTPN

V sebagai kontraktor, dan Bank sebagai penyandang dana, (2) Peremajaan

dilakukan dengan pola Pir-Bun dengan memanfaatkan semaksimal mungkin

sumber daya, dan petani sebagai pekerja dengan bantuan Bank dan pemerintah,

(3) Themitra perusahaan dan KUD memfasilitasi petani dalam mengatasi

keterbatasan pecepatan peremajaan dan memberikan kesempatan kerja bagi petani

untuk ikut serta dalam peremajaan, (4) Mitra perusahaan, KUD, dan petani, tetap

menjaga hubungan baik antara agen perkebunan dan mencari solusi terbaik untuk

keterbatasan modal, (5) perusahaan mitra dan pemerintah mengarahkan dan

memberikan informasi dan pelatihan kepada petani tentang cara peremajaan teknis

yang baik dan benar (6) perusahaan mitra, KUD, dan petani memanfaatkan

pengalaman petani yang tinggi untuk mengarahkan petani untuk meminimalkan

terjadinya kesalahan dalam peremajaan kelapa sawit sehingga akan meningkatkan

produktivitas.

4.4 Strategi Percepatan Peremajaan Kelapa Sawit di Kecamatan Tabir


Selatan Kabupaten Merangin

Berdasarkan hasil analisis SWOT matriks IFAS dan EFAS dapat diketahui

Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin, terletak pada kuadran II dengan titik kuadran (2,340 ;

0,153) dan strategi yang harus diterapkan adalah strategi diversifikasi.

Berdasarkan SWOT didapatkan (strength – Threats) ST dimana menurut Rakuti

(2015) untuk menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

75

menghindari ancaman, suatu usahatani agar berdaya saing tinggi harus memiliki

strategi tersebut sesuai dengan posisi dan kemampuan usaha saat ini sehingga

pengembangan usaha dapat efektif.

Adapun strategi yang dapat dilakukan dalam percepatan peremajaan

kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan yaitu:

1). Perumusan strategi, dimana memastikan tujuan peremajaan kelapa

sawit dapat terlaksana dengan bantuan modal dari pemerintah untuk

melakukan peremajaan, melakukan kerja sama dengan KUD sebagai

penyedia alat berat, dukungan dari pemerintah terus dilakukan.

2). Pelaksanaan strategi, menguntamakan transparansi biaya peremajaan

dalam segala suatu kegiataan peremajaan.

3). Evaluasi strategi, memastikan tujuan dari percepatan peremajaan

berjalan dengan baik.

4.5 Implikasi Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir

Selatan berada pada kuadran II, dimana strategi yang dapat digunakan adalah

strategi yang bersifat diversifikasi (diversification strategy). Posisi ini merupakan

yang menguntungkan bagi petani yang melakukan peremajaan kelapa sawit

jangka panjang karena saat ini peremajaan kelapa sawit memiliki kekuatan untuk

menghindari ancaman yang ada.

Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

dilakukan dengan manfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman yang ada.

Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin adalah: 1). Perumusan strategi, memastikan tujuan

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

76

peremajaan kelapa sawit dapat terlaksana dengan bantuan modal dari pemerintah

untuk melakukan peremajaan, melakukan kerja sama dengan KUD sebagai

penyedia alat berat, dukungan dari pemerintah terus dilakukan. 2). Pelaksanaan

strategi, menguntamakan transparansi biaya peremajaan dalam segala suatu

kegiataan peremajaan. 3). Evaluasi strategi, memastikan tujuan dari percepatan

peremajaan berjalan dengan baik.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil Analisis Internal dan Analisis Eksternal peremajaan kelapa

sawit di Kecamatan Tabir Selatan berada pada kuadran II, dimana strategi

yang dapat digunakan adalah strategi yang bersifat diversifikasi

(diversification strategy). Strategi yang memanfaatkan kekuatan untuk

menghindari ancaman yang ada.

2. Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

dilakukan dengan manfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman yang ada.

Strategi percepatan peremajaan kelapa sawit di Kecamatan Tabir Selatan

Kabupaten Merangin adalah: 1). Perumusan strategi, memastikan tujuan

peremajaan kelapa sawit dapat terlaksana dengan bantuan modal dari

pemerintah untuk melakukan peremajaan, melakukan kerja sama dengan KUD

sebagai penyedia alat berat, dukungan dari pemerintah terus dilakukan. 2).

Pelaksanaan strategi, menguntamakan transparansi biaya peremajaan dalam

segala suatu kegiataan peremajaan. 3). Evaluasi strategi, memastikan tujuan

dari percepatan peremajaan berjalan dengan

77

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

78

5.2 Saran
Adapun beberapa saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemerintah serta instansi yang terkait bekerja sama dengan melakukan

penyuluhan/pembinaan/pelatihan yang berhubungan dengan peremajaan,

sehingga petani akan lebih siap untuk mengahadapi peremajaan.

2. Tetap mempertahankan hubungan baik, mulai dari Pemerintah, Badan

Penyuluh Lapangan, dan Koperasi Unit Desa, maka semakin terbantu

petani ketika peremajaan dilaksanakan.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

DAFTAR PUSTAKA

Anggreany dan Sinta. 2015. Penerapan Peremajaan Kelapa Sawit Di Provinsi


Jambi. Diakses melalui https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/79341

Azahari, Delima Hasri. 2018. Sawit Indonesia yang berkelanjutan,tantangan dan


kebijakan yang diperlukan.Ragam Pemikiran Menjawab Isu Aktual
Pertanian. Diakses melalui https://pse.litbang.pertanian.go.id/ind/index.
php/publikasi /buku-tematik/281-ragam-pemikiran-menjawab-isu-aktual-
pertanian

Badan Pusat Statistik 2020. Provinsi Jambi dalam Angka. Jambi

Badan Pusat Statistik. 2020. Kecamatan Tabir selatan dalam Angka. Kabupaten
Merangin. Jambi

Badan Pusat Statistik. 2021. Kecamatan Tabir Selatan dalam Angka. Kabupaten
Merangin. Jambi

Balai Penyuluh Pertanian. 2022. BPP Kecamatan Tabir Selatan. Jambi

David,Fred R.2006. Manajemen Strategi :konsep, Edisi kesepuluh. Jakarta

Dinas Perkebunan Kabupaten Merangin. 2021. Kabupaten Merangin dalam


Angka. Kabupaten Merangin. Jambi

Fauzi, Y. 2002. Budidaya Pemanfaatan Hasil dan Limbah, Analisa dan Panen
Kelapa Sawit. Penebar swadaya. Jakarta.

Hartono, Budi. 2014. Teknik budidaya tanamankelapa sawit (elaeis guineensis


jacq) belum menghasilkan dilahan pasang surut yang dilakukan petani di
Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir. Diakses melalui
https://www.neliti. com/id/publications /202218/teknik-budidaya-tanaman-
kelapa-sawit-elaeis-guineensis-jacq-belum-menghasilkan-d

Hapnita (2018). Faktor Internal Dan Eksternal Yang Dominan Mempengaruhi


Hasil Belajar Menggambar Dengan Perangkat Lunak Siswa Kelas XI Teknik
Gambar Bangunan SMK N 1 Padang Tahun 2016/2017

Hunger, David J dan Whelen, Thomas L. 2003. Manajemen Strategi. Edisi kelima.
Yogyakarta

Iranda, Agung. 2014. Pengambilan keputusan pimpinan organisasi pada UKM


yang berprestasi UIN Sunan Kalijaga. Dikases melalui https://digilib.uin-
suka.ac.id/id/eprint/11672/2/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR
%20PUSTAKA.pdf
79

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

80

Jauria, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Menabung Masyarakat


DiDusun Sebau Apo Kabupaten Landak Juaria, Husni,Okianna. Program
Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Koperasi FKIP UNTAN
Pontianak.

Kuncoro, Mudrajad. 2006. Strategi: bagaimana meraih keunggulan kompetitif.


Erlangga. Jakarta

Kurniasari, Dwi. 2020. Dampak peremajaan (peremajaan) kelapa sawit terhadap


kondisi sosial ekonomi petani kelapa sawit di Desa Kemang Indah
Kecamatan Mesuji Raya Kabupaten Ogan Komering Ilir. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang Palembang. Diakses
melalui http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/8100/1/412015061
_BAB%20I_ DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Percepatan peremajaan Perspektif Asia.


Yogyakarta : Andi Offset.

Kotler, Philip. 2003. Manajemen Percepatan peremajaan. Jakarta : PT Indeks.

Lubis, R.E. dan Widanarko, Agus. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. Jakarta Agro
Media Pustaka.

Manurung, Lamtiur dan Pratiwi. 2015. Analisis model peremajaan perkebunan


kelapa sawit pola plasma di Desa Meranti Kecamatan Pangkalan Kuras
Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Jurnal SOROT, Volume 10, Nomor 1,
April 2015 halaman 1 – 142Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas Riau. Diakses melalui https://sorot.ejournal.unri.ac.
id/index. php/JS/article/download/3208/3122

Muhammad, Suwarsono. 2013. Manajemen strategi konsep dan alat analisis. UPP
STIM YKPN. Yogyakarta

Pratama, Apriyanto. 2019. Dampak pembangunan perkebunan kelapa sawit


terhadap sosial ekonomi masyarakat (studi kasus desa karya jadi kabupaten
langkat). Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam
Negeri Sumatera Utara Medan. Dikases melalui http://repository.uinsu.ac
.id/7969/1/SKRIPSI.pdf

Prasojo, 2018. Mananjemen Strategi, Yogyakarta: UNY Press.

Purba, Jan Horas dan Tungkot Sipayung, (2018). Perkebunan kelapa sawit
indonesia dalam perspektif pembangunan berkelanjutan. http://jmi.ipsk
.lipi. go. id/index.php/jmiipsk /article/viewFile/717/521

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

81

Putra, Budi Ananda. 2017. Partisipasi Petani Plasma Dalam Kegiatan


Peremajaan Kelapa Sawit Eks Pola Pir Bun di Koperasi Perkebunan Sawit
Perintis Pir Bun Ophir Pasaman Barat (Studi Kasus : Peremajaan Kelapa
Sawit Di Koperasi Perintis Desa Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo
Pasaman Barat), Skripsi fakultas pertanian universitas andalas padang.
Diakses melalui http://scholar.unand.ac.id/29225/

Priansa, Doni Joni. 2017. Prilaku Konsumen, Bandung: Alfabeta, 2017.

Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT:Teknik Membedah Kasus Bisnis Cara


Perhitungan Bobot,Rating dan OCAI, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy. 2000. Analisis SWOT Teknik membedah kasus bisnis. Jakarta.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) . 2013. direktorat perluasan dan pengelolaan


lahan. Diakses melalui http://sakip.pertanian.go.id/ admin/data/RKT%20 Dit
% 20PPL %202013.pdf

Pambela, Rudi. 2020. Strategi Peremajaan Usaha Perkebunan Kelapa Sawit Pola
Plasma di Desa Sari Galuh Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar. Jurnal
Fakultas Pertanian Universitas Riau. Diakses Melalui https://repository.
Unri .ac.id/jspui/bitstream/123456789/3615/1/JURNA L%20RUDI%20P
AMBELA_0806121046%20.pdf

Sugiyono. 2021. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif R&B. Bandung:


Aflabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Suryatama, iman. 2011. Manajemen Proyek (Dari konseptual sampai


operasional) Edisi ke dua Jilid 1. Erlangga. Jakarta
Syamsi, Ibnu. 2000. Pengambilan keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi
Aksara.

Syafaruddin dan Hartati. 2021. Dukungan Sub Sektor Perkebunan Dalam


Pengentasan Rakyat Pra Sejahtera Pusat Penelitian dan Pengembangan
Perkebunan.

Taufiqurokhman. 2016. Manajemen Strategi, Cetakan Pertama, Jakarta: Fakultas


Ilmu Sosial dan Politik Universitas Moestopo Beragama.

Wibowo, Wisnu Hari dan Ahmad Junaedi. 2017. Peremajaan Kelapa Sawit
(Elaeis guineensis Jacq.) di Seruyan Estate, Minamas Plantation Group,
Seruyan, KalimantanTengah.https://journal.ipb.ac.id/index.php/bulagron/
article/view/15899

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

82

Lampiran 1.
Kelembagaan Yang Menerima Bantuan Dana Peremajaan BPDPKS Program
PSR di Kabupaten Merangin tahun 2017 - 2021

Nama desa Kelompok Tani Luas Lahan (Ha) Perkebun (KK)


Bunga Antoi KUD hitam jaya 194

97

Sungai Sahut KUD sarana Makmur 526

263

Rawa Jaya KUD tani Makmur 166

83

Mekar Jaya Gapoktan tanjung sehati

64 32

Muara Delang Gapoktan karya mulya 78 39

Jumlah 128 514


Sumber: BPP Kecamatan Tabir Selatan 2022

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

83

Lampiran 2
Data Identitas Petani sampel didaerah penelitian tahun 2022

No Responden Umur Pendidikan Jumlah Pengalaman


Petani Tenaga Kerja
dalam Keluarga
1 NUR HOLIQ 62 D1 2 40
2 AJI MARSIDIK 65 SD 3 33
3 ABDUL KHODIR 79 SMP 4 39
4 SUPRAYITNO 56 SMA 3 32
5 LAILI MARHIATI 45 SMA 4 4
6 WIWIK 41 SMA 5 3
7 HJ SUPARDI 69 SMP 4 33
8 IMAM SUWARNO 64 SD 3 39
9 NGATNO 60 SD 4 39
10 SUYOTO 75 SMP 4 25
11 ERIYANTO 62 SMP 5 47
12 PURWADI 72 SMP 3 39
13 M.ROHIM 44 SMA 3 20
14 M.MASYKUR 52 SD 3 30
15 KARTO 42 SD 4 21
16 KARSIMAN 77 SD 5 47
17 KARMAN 67 SMP 5 42
18 SARNO 49 SMA 4 23
19 WARJI 79 SD 4 49
20 CIPTO WIYONO 73 SD 5 42
21 LOSSO 77 SD 4 46
22 SISWANTO 41 SMA 4 15
23 AGUS SUPOMO 50 SMP 4 33
24 SUKARTI 50 SMA 4 30
25 WAGI 53 SMP 3 20
26 YUSUF 79 SD 6 47
27 SUCIPTO 71 SD 3 47
28 JAFAR SHODIQ 42 SMA 4 23
29 PARTA SUMITO 70 SD 4 47
30
ADDUL GHOFUR 74 SD 5 47
31 JOHAN SANTOSO 35 SMA 4 14
32 YASIR 77 SD 5 46
33 MISKOYIM 57 SMA 3 28
34 WAJI 54 SMA 5 28

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

84

35 ASRORI 50 SMP 4 32
36 MAHYATI 55 SMA 3 28
37 KADERI 68 SD 4 47
38 SUTEGO 60 SMP 4 42
39 SUGENG 41 SMA 3 16

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 3.
Luas lahan Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat

No Responden Luas Lahan Jenis Bibit KUD / Gapoktan


1 2 PPKS 540 Tani Makmur
2 2 PPKS 540 Hitam Jaya
3 2 PPKS 540 Karya Mulya
4 2 PPKS 540 Sarana Makmur
5 2 PPKS 540 Sarana Makmur
6 2 PPKS 540 Sarana Makmur
7 2 PPKS 540 Sarana Makmur
8 2 PPKS 540 Sarana Makmur
9 2 PPKS 540 Sarana Makmur
10 2 PPKS 540 Sarana Makmur
11 2 PPKS 540 Sarana Makmur
12 2 PPKS 540 Sarana Makmur
13 2 PPKS 540 Sarana Makmur
14 2 PPKS 540 Sarana Makmur
15 2 PPKS 540 Sarana Makmur
16 2 PPKS 540 Sarana Makmur
17 2 PPKS 540 Sarana Makmur
18 2 PPKS 540 Sarana Makmur
19 2 PPKS 540 Sarana Makmur
20 2 PPKS 540 Sarana Makmur
21 2 PPKS 540 Sarana Makmur
22 2 PPKS 540 Sarana Makmur
23 2 PPKS 540 Sarana Makmur
24 2 PPKS 540 Tani Makmur
25 2 PPKS 540 Tani Makmur
26 2 PPKS 540 Tani Makmur
27 2 PPKS 540 Tani Makmur
28 2 PPKS 540 Tani Makmur
29 2 PPKS 540 Tani Makmur
30 2 PPKS 540 Hitam Jaya
31 2 PPKS 540 Hitam Jaya
32 2 PPKS 540 Hitam Jaya
33 2 PPKS 540 Hitam Jaya
34 2 PPKS 540 Hitam Jaya
35 2 PPKS 540 Hitam Jaya
36 2 PPKS 540 Karya Mulya
37 2 PPKS 540 Karya Malya
38 2 PPKS 540 Tanjung Sehati
39 2 PPKS 540 Tanjung Sehati
Jumlah 78

85

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 4.
Label Benih Bersertifikat

Nama Benih : Produsen Benih Sawit “Talang Jaya”/ Suratman


Alamat Benih : Ds. Talang Kawo. Kec.Bangko Kab.Merangin
Lokasi Benih : Ds. Talang Kawo. Kec.Bangko Kab.Merangin
Bentuk benih : Benih dalam Polibeg
Komoditi / Varietas : Sawit / D X P PPKS 540
No. LHP. Lapangan : 246/LHP-KS/IX/2021
Nomor sertifikat : 525.26/246/UPTD-BPSBTP/IX/2021
Kelas Benih : Benih sebar
Kemasan : Polibeg warna hitam (Ukuran 35 x 40 cm)

86

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

87

Lampiran 5
Petani Responden yang Mendapatkan Modal

No
Responden Dana Tahap I Tahap II Tahap III JUMLAH SISA
1 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
2 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
3 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
4 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
5 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
6 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
7 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
8 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
9 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
10 Rp.60.000.000- Rp.24.437.757 0 0 Rp.24.437.757 Rp.35.562.243
11 Rp.60.000.000- Rp.24.437.757 0 0 Rp.24.437.757 Rp.35.562.243
12 Rp.60.000.000- Rp.24.437.757 0 0 Rp.24.437.757 Rp.35.562.243
13 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
14 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
15 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
16 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
17 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
18 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
19 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
20 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
21 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
22 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
23 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
24 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
25 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
26 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
27 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
28 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
29 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
30 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
31 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
32 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
33 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
34 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
35 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
36 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
37 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 Rp.28.318.069 Rp.78.854.740 -Rp.29.133.639
38 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 0 Rp.50.815.570 -Rp.815.570
39 Rp.50.000.000- Rp.24.437.757 Rp.26.377.813 0 Rp.50.815.570 -Rp.815.570

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 6
Penggunaan Pupuk

Usia Jumlah
No
Responden
Tanaman tanaman Urea TSP MOP Dolomit Borate
(Bulan) / Ha (Kg) (Kg) (Kg) (Kg) (Kg)
1 28 130 125 125 100 125 10
2 32 130 125 0 125 150 0
3 12 130 75 0 75 75 0
4 36 130 150 125 125 150 10
5 36 130 150 125 125 150 10
6 36 130 150 125 125 150 10
7 36 130 150 125 125 150 10
8 36 130 150 125 125 150 10
9 36 130 150 125 125 150 10
10 36 130 150 125 125 150 10
11 36 130 150 125 125 150 10
12 36 130 150 125 125 150 10
13 36 130 150 125 125 150 10
14 36 130 150 125 125 150 10
15 36 130 150 125 125 150 10
16 36 130 150 125 125 150 10
17 36 130 150 125 125 150 10
18 36 130 150 125 125 150 10
19 36 130 150 125 125 150 10
20 36 130 150 125 125 150 10
21 36 130 150 125 125 150 10
22 36 130 150 125 125 150 10
23 36 130 150 125 125 150 10
24 28 130 125 125 100 125 10
25 28 130 125 125 100 125 10
26 28 130 125 125 100 125 10
27 28 130 125 125 100 125 10
28 28 130 125 125 100 125 10
29 28 130 125 125 100 125 10
30 32 130 125 0 125 150 0
31 32 130 125 0 125 150 0
32 32 130 125 0 125 150 0
33 32 130 125 0 125 150 0
34 32 130 125 0 125 150 0
35 32 130 125 0 125 150 0
36 12 130 75 0 75 75 0
37 12 130 75 0 75 75 0
38 24 130 125 125 100 125 6.5
39 24 130 125 125 100 125 6.5

88

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

89

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

90

Lampiran 7
Faktor Peluang
Peran Pemerintah Alat Excavator, Traktor, Cangkul,

Tank Semprot, pupuk, dan benih

kelapa sawit, Dana dan Herbisida


Aksesbilitas pabrik PT.Sumisho Global Logistics

(PT.SGN) dan PT.Sari Aditya Loka

(PT.SAL
Ketersediaan Benih dan Pupuk Benih D X P 540, dan Pupuk ( Urea,

TSP, MOP, Dolomit dan Borate).

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 8.
Harga Pupuk di daerah penelitian

Tahun Urea TSP MOP Dolomit Borate

2020 Rp.11.000 Rp.18.000 Rp.18.00 Rp.700 Rp.10.000

2021 Rp.5.800 Rp.6.500 Rp.6.500 Rp.2.000 Rp.10.000


Sumber : Koperasi Unit Desa Tabir Selatan

91

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 9.
Transparansi Biaya Peremajaan
Tahap Bulan Luas Lahan (Ha) Hektar

I 1 - 12 2 24.437.757

II 13 – 24 2

26.377.913

III 24 – 36 2 28.318.069

Total Rp.78.854.740
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Merangin

92

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

93

Lampiran 10.
Harga kelapa sawit dari tahun 2016 - 2017

Tahun Harga / Kg
2016 Rp.1.527
2017 Rp.1.410
2018 Rp.1.432
2019 Rp.1.880
2020 Rp.1.880
2021 Rp.1.670
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Merangin

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

94

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 11.
Populasi Ternak di Kecamatan Tabir Selatan 2021

Jenis Ternak Jumlah

Sapi 3.900 ekor

Kerbau 95 ekor

Kambing 6.216 ekor

Domba 106 ekor


Sumber : Dinas Peternakan dan Perkebunan di Kabupaten

95

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

96

Lampiran 12.
Peta Kecamatan Tabir Selatan

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 13.
Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajan Kelapa Sawit di
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin
Keterangan :
A = Kualitas Benih Kelapa Sawit
B = Tenaga Kerja dalam Keluarga
C = Pengalaman Berusahatani
D = Pendidikan
E = Kepemilikan Lahan
F = Keanggotaan KUD
G = Keterbatasan Modal
H = Penggunaan Pupuk

1. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 1
Faktor
Interna A B C D E F G H Total Bobot
l
A 2 2 2 2 2 1 1 12 0,13
B 2 1 2 2 2 1 1 11 0,12
C 2 1 2 2 1 2 2 12 0,13
D 1 2 2 2 1 2 2 12 0,13
E 2 1 2 1 2 2 1 11 0,12
F 1 2 2 1 2 2 2 12 0,13
G 2 2 1 2 2 2 1 12 0,13
H 3 2 1 1 2 1 1 10 0,11
Total 13 11 11 11 14 11 11 10 91 1

2. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 2
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 1 1 1 12 0,14
B 1 2 1 1 1 2 1 9 0,10
C 2 2 2 1 2 1 2 12 0,14
D 2 1 1 1 2 2 1 11 0,13
E 1 2 1 1 1 2 2 10 0,11
F 2 2 2 2 2 1 1 12 0,14
G 1 1 1 2 1 2 2 10 0,11
H 1 2 1 1 2 1 2 11 0,13
Total 10 13 10 11 10 10 11 10 87 1

97

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

98

3. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 3
Faktor Bobo
A B C D E F G H Total
Internal t
A 2 2 2 3 2 2 2 15 0,16
B 1 2 2 1 1 2 2 11 0,12
C 2 2 2 1 2 1 1 12 0,13
D 3 1 2 2 1 2 2 13 0,14
E 1 2 1 1 2 2 1 10 0,11
F 2 3 2 1 1 2 1 12 0,13
G 2 2 1 1 2 1 1 10 0,11
H 1 1 2 2 1 1 1 9 0,10
Total 12 13 12 11 11 10 12 10 92 1

4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 4
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 3 2 2 2 15 0,17
B 1 2 1 1 1 2 2 10 0,11
C 2 2 2 2 2 1 2 13 0,15
D 1 2 2 2 2 1 2 12 0,13
E 2 1 1 2 1 2 1 10 0,11
F 2 3 2 1 1 1 1 11 0,12
G 2 2 1 1 1 1 1 9 0,10
H 1 1 1 2 2 1 1 10 0,11
Total 11 13 11 10 12 10 11 11 89 1

5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 5
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 1 2 2 2 2 14 0,16
B 2 1 2 1 1 2 1 10 0,11
C 3 2 1 2 2 1 1 12 0,14
D 2 2 2 1 1 2 1 11 0,13
E 2 1 2 2 1 2 1 11 0,13
F 2 1 1 2 1 1 2 10 0,11
G 1 2 1 1 2 1 2 10 0,11
H 1 1 2 2 2 1 1 10 0,11
Total 13 12 11 11 11 9 11 10 88 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

99

6. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 6
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 1 2 2 13 0,14
B 1 2 2 2 1 2 2 11 0,12
C 2 2 2 2 2 1 2 13 0,14
D 1 2 2 2 1 2 1 11 0,12
E 2 2 2 2 1 2 1 12 0,13
F 2 2 1 2 1 2 1 11 0,12
G 1 1 2 1 2 2 1 10 0,11
H 2 2 1 2 1 1 2 11 0,12
Total 11 13 12 13 11 9 13 10 92 1

7. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 7
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 2 2 1 13 0,14
B 3 2 2 2 1 1 1 11 0,12
C 3 1 2 2 2 2 2 13 0,14
D 2 2 1 2 1 1 2 12 0,13
E 2 2 2 2 1 1 1 11 0,12
F 2 3 2 1 1 2 1 12 0,13
G 2 1 1 1 2 2 1 10 0,11
H 1 2 1 1 1 2 1 10 0,11
Total 14 13 11 11 12 11 10 9 92 1

8. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 8
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 3 2 2 2 2 1 14 0,16
B 2 2 2 1 1 2 1 12 0,13
C 2 2 2 1 2 1 2 12 0,13
D 1 1 2 2 1 2 2 11 0,12
E 2 2 1 2 1 1 2 11 0,12
F 2 2 2 1 1 2 1 12 0,13
G 2 1 1 1 2 1 1 9 0,10
H 2 2 1 1 1 2 1 10 0,11

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

100

Total 13 13 12 13 10 10 11 10 90 1

9. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 9
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 2 2 2 15 0,16
B 2 2 2 1 2 1 1 11 0,12
C 2 2 2 2 1 2 1 11 0,12
D 2 2 2 2 1 1 1 12 0,13
E 2 1 2 2 1 2 2 12 0,13
F 2 2 2 1 2 2 1 12 0,13
G 2 2 1 1 1 1 1 9 0,10
H 2 1 1 2 2 1 1 10 0,11
Total 14 13 12 11 12 9 11 9 92 1

10. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 10
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 3 2 1 1 13 0,14
B 2 2 1 1 2 1 2 11 0,12
C 2 2 2 2 1 2 2 13 0,14
D 2 1 2 1 2 1 2 11 0,12
E 3 2 1 1 2 2 1 11 0,12
F 2 2 2 1 2 1 1 11 0,12
G 3 2 1 2 1 1 1 11 0,12
H 3 1 1 1 2 1 2 11 0,12
Total 16 12 11 10 12 11 10 10 92 1

11. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 11
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 3 2 1 2 2 14 0,15
B 2 2 2 1 2 1 2 12 0,13
C 2 3 2 2 2 1 2 14 0,15
D 2 2 2 1 2 1 2 12 0,13
E 2 2 2 1 2 2 1 12 0,13
F 2 1 1 2 1 1 1 9 0,10
G 2 1 1 1 2 1 1 9 0,10
H 1 2 1 2 1 1 2 10 0,11

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

101

Total 13 13 11 13 10 11 10 11 92 1

12. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 12
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 3 2 2 1 2 1 13 0,15
B 2 2 2 1 2 1 1 11 0,13
C 2 2 2 2 1 1 2 12 0,14
D 2 2 1 1 2 1 2 11 0,13
E 2 1 2 1 1 2 1 10 0,11
F 2 2 1 2 1 1 1 10 0,11
G 2 1 2 1 1 1 1 9 0,10
H 1 2 1 2 2 1 2 11 0,13
Total 13 12 12 12 10 9 10 9 87 1

13. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 13
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 2 2 1 14 0,15
B 2 2 2 2 2 1 2 13 0,14
C 3 2 2 2 1 1 2 13 0,14
D 2 1 2 2 2 1 2 12 0,13
E 2 2 1 1 1 2 1 10 0,11
F 2 2 1 1 2 2 1 11 0,12
G 2 1 2 2 1 1 1 10 0,11
H 1 1 1 1 2 1 2 9 0,10
Total 14 12 11 11 13 10 11 10 92 1

14. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 14
Faktor Bobo
A B C D E F G H Total
Internal t
A 2 2 2 3 2 1 1 13 0,14
B 2 2 2 1 2 1 2 12 0,13
C 3 2 1 2 1 2 1 12 0,13
D 2 1 2 2 2 1 2 12 0,13
E 2 2 1 1 2 2 1 11 0,12

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

102

F 2 2 2 1 1 2 1 11 0,12
G 2 2 1 2 1 2 1 11 0,12
H 2 2 1 1 1 1 2 10 0,11
Total 15 13 11 10 11 12 11 9 92 1

15. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 15
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 1 2 1 12 0,14
B 2 2 1 2 2 1 1 11 0,13
C 2 3 2 1 1 1 2 12 0,14
D 3 1 1 2 2 2 1 12 0,14
E 1 2 1 1 2 1 2 10 0,12
F 1 2 1 1 1 2 1 11 0,13
G 1 2 1 1 2 1 1 9 0,10
H 2 1 1 1 1 2 1 9 0,10
Total 13 12 10 10 11 11 10 9 86 1

16. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 16
Faktor Bobo
A B C D E F G H Total
Internal t
A 3 2 2 2 1 1 3 14 0,16
B 2 2 2 1 2 1 1 11 0,13
C 2 1 2 2 1 2 1 11 0,13
D 3 2 1 1 2 1 2 12 0,14
E 2 1 2 1 1 2 1 10 0,11
F 2 2 1 1 1 2 1 10 0,11
G 2 1 2 1 2 1 1 10 0,11
H 2 1 1 2 1 2 1 10 0,11
Total 15 11 11 11 10 10 10 10 88 1

17. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 17
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 3 2 2 1 1 1 12 0,14
B 2 2 1 2 1 1 2 11 0,13
C 2 1 2 1 2 2 2 12 0,14
D 2 2 1 2 1 1 2 11 0,13
E 2 2 1 1 1 2 1 10 0,11

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

103

F 2 2 2 1 1 2 1 11 0,13
G 2 1 1 2 1 2 1 10 0,11
H 2 2 1 1 1 2 1 10 0,11
Total 14 12 11 10 10 10 10 10 87 1

18. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 18
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 1 1 2 12 0,14
B 2 2 1 1 2 1 2 10 0,12
C 2 3 1 2 1 2 1 12 0,14
D 2 2 1 2 2 1 2 12 0,14
E 2 2 1 1 1 1 2 10 0,12
F 1 1 2 1 1 2 1 9 0,10
G 1 2 1 2 1 2 1 10 0,12
H 2 2 1 2 1 1 1 10 0,12
Total 12 14 10 10 10 10 9 11 87 1

19. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 19
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 1 2 1 12 0,14
B 2 2 2 1 2 1 2 12 0,14
C 2 2 1 2 1 1 2 11 0,13
D 2 1 1 2 2 2 2 12 0,14
E 2 1 2 2 1 2 1 11 0,13
F 1 2 2 1 1 2 1 10 0,11
G 1 2 1 1 2 1 1 9 0,10
H 2 1 1 2 1 2 1 10 0,11
Total 12 12 11 11 11 10 11 10 87 1

20. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 20
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 2 1 2 13 0,15
B 2 2 2 1 2 2 1 12 0,14
C 2 2 2 2 1 1 1 11 0,13
D 2 1 2 1 2 2 2 12 0,14
E 2 2 1 1 2 1 2 11 0,13

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

104

F 2 1 2 2 1 2 1 11 0,13
G 1 1 1 2 1 1 1 8 0,09
H 1 1 1 1 2 1 1 8 0,09
Total 12 14 12 13 14 13 13 11 86 1

21. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 21
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 3 2 2 3 1 15 0,16
B 2 2 2 2 2 1 1 12 0,13
C 2 2 2 1 1 1 2 11 0,12
D 2 1 2 2 2 2 1 12 0,13
E 2 2 1 1 2 1 2 11 0,12
F 2 1 2 2 1 2 1 11 0,12
G 2 2 1 2 1 1 1 10 0,11
H 2 1 1 1 2 2 1 10 0,11
Total 14 11 11 13 11 12 11 9 92 1

22. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 22
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 1 1 2 13 0,15
B 2 1 2 2 1 2 1 11 0,12
C 3 1 2 2 2 1 2 13 0,15
D 2 2 2 2 1 1 1 11 0,12
E 2 1 2 1 2 2 1 11 0,12
F 2 2 1 2 1 2 2 12 0,13
G 2 1 1 1 1 2 1 9 0,10
H 2 2 1 2 1 1 1 10 0,11
Total 15 12 10 12 11 10 10 10 90 1

23. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 23
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 2 1 1 13 0,15
B 2 2 1 1 2 2 1 11 0,13
C 2 2 2 2 1 1 2 12 0,14
D 2 2 1 1 2 2 1 11 0,13
E 2 2 1 2 1 1 2 11 0,13

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

105

F 1 1 2 1 2 2 1 10 0,12
G 2 1 1 2 1 1 1 9 0,10
H 2 2 1 1 1 1 1 9 0,10
Total 13 13 10 11 10 10 10 9 86 1

24. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 24
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 1 2 2 2 1 1 11 0,12
B 2 1 2 3 1 2 2 13 0,14
C 2 1 1 1 2 1 2 10 0,11
D 2 1 2 2 1 1 2 11 0,12
E 2 2 2 1 1 2 2 12 0,13
F 2 2 2 2 2 2 1 13 0,14
G 1 2 1 2 1 2 2 11 0,12
H 2 1 1 2 1 2 2 11 0,12
Total 13 11 10 12 12 11 11 12 92 1

25. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 25
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 1 1 3 14 0,14
B 1 1 2 3 1 2 2 12 0,12
C 2 1 2 1 2 1 2 11 0,11
D 2 1 2 2 1 1 2 11 0,11
E 2 2 2 3 1 2 2 14 0,14
F 2 2 2 2 2 2 1 13 0,13
G 2 2 1 2 1 2 2 12 0,12
H 2 2 1 2 2 2 2 13 0,13
Total 13 12 11 15 13 13 11 14 100 1

26. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 26
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 1 2 2 2 2 2 13 0,12
B 1 2 2 2 2 3 1 13 0,12
C 2 2 2 2 2 1 2 13 0,12
D 1 3 2 2 2 2 2 14 0,13
E 3 2 1 2 2 1 3 14 0,13

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

106

F 2 3 2 1 2 2 2 14 0,13
G 2 1 3 2 2 2 2 14 0,13
H 2 2 1 2 2 2 2 13 0,12
Total 13 15 12 13 14 14 13 14 108 1

27. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 27
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 2 2 2 14 0,14
B 2 2 2 2 1 2 3 14 0,14
C 1 1 1 2 2 2 2 11 0,11
D 2 2 1 2 2 2 1 12 0,12
E 2 2 1 2 2 1 2 12 0,12
F 1 2 2 2 2 2 2 13 0,13
G 2 1 1 2 2 2 1 11 0,11
H 2 2 2 1 2 2 2 13 0,13
Total 12 12 11 12 14 13 13 13 100 1

28. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 28
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 3 2 1 2 2 14 0,13
B 2 1 2 1 2 2 3 13 0,13
C 2 2 2 2 2 2 2 14 0,13
D 2 2 2 2 2 2 2 14 0,13
E 3 1 2 2 1 2 2 13 0,13
F 2 2 2 1 2 2 1 12 0,12
G 2 2 1 2 2 2 3 14 0,13
H 1 1 2 2 1 2 1 10 0,10
Total 14 12 12 14 12 12 13 15 103 1

29. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 29
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 1 2 2 2 2 14 0,14
B 2 2 2 1 2 2 1 12 0,12
C 2 2 1 2 2 2 2 13 0,13
D 1 2 1 2 2 2 1 11 0,12
E 2 2 2 2 2 1 2 13 0,13

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

107

F 2 1 2 2 2 2 2 13 0,13
G 1 2 1 2 2 2 2 12 0,12
H 3 1 2 1 2 1 1 11 0,11
Total 13 13 12 11 13 13 12 12 99 1

30. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 30
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 1 2 2 2 2 2 3 14 0,14
B 2 2 2 2 2 2 2 14 0,14
C 2 2 1 2 2 2 2 13 0,13
D 2 1 1 2 2 2 2 12 0,12
E 1 2 2 2 2 2 1 12 0,12
F 2 2 2 2 2 1 2 13 0,13
G 1 2 1 2 2 2 1 11 0,11
H 2 1 2 1 2 2 1 11 0,11
Total 12 11 12 12 14 14 12 13 100 1

31. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 31
Faktor
Interna A B C D E F G H Total Bobot
l
A 2 2 2 2 2 1 1 12 0,13
B 2 1 2 2 2 1 1 11 0,12
C 2 1 2 2 1 2 2 12 0,13
D 1 2 2 2 1 2 2 12 0,13
E 2 1 2 1 2 2 1 11 0,12
F 1 2 2 1 2 2 2 12 0,13
G 2 2 1 2 2 2 1 12 0,13
H 3 2 1 1 2 1 1 10 0,11
Total 13 11 11 11 14 11 11 10 91 1

32. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 32
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 1 1 1 12 0,14
B 1 2 1 1 1 2 1 9 0,10
C 2 2 2 1 2 1 2 12 0,14
D 2 1 1 1 2 2 1 11 0,13

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

108

E 1 2 1 1 1 2 2 10 0,11
F 2 2 2 2 2 1 1 12 0,14
G 1 1 1 2 1 2 2 10 0,11
H 1 2 1 1 2 1 2 11 0,13
Total 10 13 10 11 10 10 11 10 87 1

33. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 33
Faktor Bobo
A B C D E F G H Total
Internal t
A 2 2 2 3 2 2 2 15 0,16
B 1 2 2 1 1 2 2 11 0,12
C 2 2 2 1 2 1 1 12 0,13
D 3 1 2 2 1 2 2 13 0,14
E 1 2 1 1 2 2 1 10 0,11
F 2 3 2 1 1 2 1 12 0,13
G 2 2 1 1 2 1 1 10 0,11
H 1 1 2 2 1 1 1 9 0,10
Total 12 13 12 11 11 10 12 10 92 1

34. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 34
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 3 2 2 2 15 0,17
B 1 2 1 1 1 2 2 10 0,11
C 2 2 2 2 2 1 2 13 0,15
D 1 2 2 2 2 1 2 12 0,13
E 2 1 1 2 1 2 1 10 0,11
F 2 3 2 1 1 1 1 11 0,12
G 2 2 1 1 1 1 1 9 0,10
H 1 1 1 2 2 1 1 10 0,11
Total 11 13 11 10 12 10 11 11 89 1

35. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 35
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 1 2 2 2 2 14 0,16
B 2 1 2 1 1 2 1 10 0,11
C 3 2 1 2 2 1 1 12 0,14
D 2 2 2 1 1 2 1 11 0,13

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

109

E 2 1 2 2 1 2 1 11 0,13
F 2 1 1 2 1 1 2 10 0,11
G 1 2 1 1 2 1 2 10 0,11
H 1 1 2 2 2 1 1 10 0,11
Total 13 12 11 11 11 9 11 10 88 1

36. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 36
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 1 2 2 13 0,14
B 1 2 2 2 1 2 2 11 0,12
C 2 2 2 2 2 1 2 13 0,14
D 1 2 2 2 1 2 1 11 0,12
E 2 2 2 2 1 2 1 12 0,13
F 2 2 1 2 1 2 1 11 0,12
G 1 1 2 1 2 2 1 10 0,11
H 2 2 1 2 1 1 2 11 0,12
Total 11 13 12 13 11 9 13 10 92 1

37. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 37
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 2 2 2 2 2 2 1 13 0,14
B 3 2 2 2 1 1 1 11 0,12
C 3 1 2 2 2 2 2 13 0,14
D 2 2 1 2 1 1 2 12 0,13
E 2 2 2 2 1 1 1 11 0,12
F 2 3 2 1 1 2 1 12 0,13
G 2 1 1 1 2 2 1 10 0,11
H 1 2 1 1 1 2 1 10 0,11
Total 14 13 11 11 12 11 10 9 92 1

38. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 38
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 3 2 2 2 2 1 14 0,16
B 2 2 2 1 1 2 1 12 0,13
C 2 2 2 1 2 1 2 12 0,13

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

110

D 1 1 2 2 1 2 2 11 0,12
E 2 2 1 2 1 1 2 11 0,12
F 2 2 2 1 1 2 1 12 0,13
G 2 1 1 1 2 1 1 9 0,10
H 2 2 1 1 1 2 1 10 0,11
Total 13 13 12 13 10 10 11 10 90 1

39. Penilaian Bobot Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 39
Faktor
A B C D E F G H Total Bobot
Internal
A 3 2 2 2 2 2 2 15 0,16
B 2 2 2 1 2 1 1 11 0,12
C 2 2 2 2 1 2 1 11 0,12
D 2 2 2 2 1 1 1 12 0,13
E 2 1 2 2 1 2 2 12 0,13
F 2 2 2 1 2 2 1 12 0,13
G 2 2 1 1 1 1 1 9 0,10
H 2 1 1 2 2 1 1 10 0,11
Total 14 13 12 11 12 9 11 9 92 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

Lampiran 14.

Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa Sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin

Keterangan:
A = Peran Pemerintah
B = Aksestabilitas Pabrik
C = Ketersediaan Benih dan Pupuk
D = harga pupuk
E = Transparansi biaya peremajaan
F = Harga kelapa sawit
G = Ternak
1. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di
Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 1
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 2 2 2 1 11 0,15
B 2 1 2 2 2 1 10 0,14
C 2 1 2 2 1 2 10 0,14
D 1 2 2 2 1 2 10 0,14
E 2 1 2 1 2 2 10 0,14
F 1 2 2 1 2 2 10 0,14
G 2 2 1 2 2 2 11 0,15
Total 10 10 10 10 12 10 10 72 1

111

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

112

2. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 2
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Ekternal
A 3 2 2 2 1 1 11 0,17
B 1 2 1 1 1 2 8 0,12
C 2 2 2 1 2 1 10 0,16
D 2 1 1 1 2 2 9 0,14
E 1 2 1 1 1 2 8 0,12
F 2 2 2 2 2 1 11 0,17
G 1 1 1 2 1 2 8 0,12
Total 9 11 9 10 8 9 9 65 1

3. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 3
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 2 3 2 2 13 0,18
B 2 2 2 1 2 1 10 0,14
C 3 1 2 2 1 2 11 0,16
D 1 2 1 1 2 2 9 0,12
E 2 3 2 1 1 2 11 0,16
F 2 2 1 1 2 1 9 0,12
G 1 2 2 2 1 1 9 0,12
Total 11 12 10 10 10 9 10 72 1

4. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 4
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 2 3 2 2 13 0,19
B 2 2 2 2 2 1 11 0,16
C 1 2 2 2 2 1 10 0,14
D 2 1 1 2 1 2 9 0,13
E 2 3 2 1 1 1 10 0,14
F 2 2 1 1 1 1 8 0,12
G 1 1 1 2 2 1 8 0,12
Total 10 11 9 10 12 9 8 69 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

113

5. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 5
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 3 2 1 2 2 2 12 0,18
B 3 2 1 2 2 1 11 0,16
C 2 2 2 1 1 2 10 0,14
D 2 1 2 2 1 2 10 0,14
E 2 1 1 2 1 1 8 0,12
F 1 2 1 1 2 1 8 0,12
G 1 1 2 2 2 1 1 10 0,14
Total 11 12 10 9 10 8 9 69 1

6. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 6
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 2 2 1 2 11 0,16
B 2 2 2 2 2 1 11 0,16
C 2 2 2 2 1 2 11 0,16
D 2 2 2 2 1 1 10 0,14
E 2 2 1 2 1 2 10 0,14
F 1 1 2 1 2 2 9 0,12
G 2 2 1 2 1 1 9 0,12
Total 11 11 10 11 11 7 10 71 1

7. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 7
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 2 2 2 2 12 0,17
B 3 1 2 2 2 2 12 0,17
C 2 2 1 2 1 1 9 0,12
D 2 2 2 2 1 1 10 0,14
E 2 3 2 1 1 2 11 0,16
F 2 1 1 1 2 2 9 0,12
G 1 2 2 1 1 2 9 0,12

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

114

Total 12 12 10 8 11 9 10 72 1

8. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 8

Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 3 3 2 2 2 2 14 0,20
B 2 2 2 1 1 2 10 0,14
C 2 2 2 1 2 1 10 0,14
D 1 1 2 2 1 2 9 0,13
E 2 2 1 2 1 1 9 0,13
F 2 1 1 1 2 1 8 0,12
G 2 2 1 1 1 2 1 10 0,14
Total 11 11 10 10 9 9 10 70 1

9. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 9
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 3 2 2 2 2 2 13 0,18
B 2 2 2 1 2 1 10 0,14
C 2 2 2 2 1 2 11 0,15
D 2 2 2 2 1 1 10 0,14
E 2 1 2 2 1 2 10 0,14
F 2 2 2 1 2 2 11 0,15
G 2 2 1 1 1 1 8 0,1
Total 12 12 11 10 10 8 10 73 1

10. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 10

Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 3 2 1 1 11 0,16
B 2 2 2 1 2 2 11 0,16

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

115

C 2 2 1 2 1 2 10 0,14
D 3 1 1 2 2 1 10 0,14
E 2 2 1 2 1 1 9 0,13
F 3 1 2 1 1 1 9 0,13
G 3 1 1 2 1 2 10 0,14
Total 15 9 9 11 9 9 8 70 1

11. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 11
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 3 2 1 2 12 0,16
B 2 2 2 1 2 2 11 0,15
C 2 3 2 2 2 2 13 0,17
D 2 2 2 1 2 2 11 0,15
E 2 2 2 1 2 1 10 0,13
F 2 1 1 2 1 1 8 0,11
G 2 2 1 1 2 2 10 0,13
Total 12 12 10 11 9 11 10 75 1

12. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 12
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 3 2 2 1 2 12 0,19
B 2 2 2 1 2 1 10 0,15
C 2 2 2 2 1 1 10 0,15
D 2 2 1 1 2 1 9 0,13
E 2 1 2 1 1 2 9 0,13
F 2 2 1 2 1 1 9 0,13
G 2 1 2 1 1 1 8 0,12
Total 12 10 11 10 8 8 8 67 1

13. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 13
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 3 2 2 2 2 1 12 0,17

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

116

B 2 2 2 2 1 2 11 0,16
C 3 2 2 1 1 2 11 0,16
D 2 1 2 2 1 2 10 0,15
E 2 2 1 1 2 1 9 0,13
F 2 1 2 2 1 1 9 0,13
G 1 1 1 1 1 2 7 0,1
Total 12 10 10 10 9 9 9 69 1

14. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 14
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 3 2 1 1 11 0,16
B 2 2 1 2 1 2 10 0,14
C 3 2 2 1 2 1 11 0,16
D 2 2 1 2 2 1 10 0,14
E 2 2 2 1 2 1 10 0,14
F 2 2 1 1 2 1 9 0,13
G 2 2 1 1 1 2 9 0,13
Total 13 12 9 9 10 10 7 70 1

15. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 15
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 1 2 1 10 0,17
B 2 2 1 1 1 2 9 0,15
C 3 1 2 2 2 1 11 0,18
D 1 1 1 2 1 2 8 0,13
E 1 1 1 1 2 1 7 0,12
F 1 1 1 2 1 1 7 0,12
G 2 1 1 1 2 1 8 0,13
Total 10 7 8 9 9 9 8 60 1

16. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 16
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 3 2 2 1 1 3 12 0,18
B 2 2 1 2 1 1 9 0,14

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

117

C 2 1 2 1 2 1 9 0,14
D 2 1 2 1 2 1 9 0,14
E 2 2 1 1 2 1 9 0,14
F 2 1 2 2 1 1 9 0,14
G 2 1 1 1 2 1 8 0,12
Total 12 9 10 9 8 9 8 65 1

17. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 17
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 3 2 2 1 1 11 0,17
B 2 2 1 2 1 2 10 0,15
C 2 1 2 1 2 2 10 0,15
D 2 2 1 2 1 2 10 0,15
E 2 2 1 1 2 1 9 0,14
F 2 1 1 2 1 1 8 0,12
G 2 2 1 1 1 1 8 0,12
Total 12 10 9 9 9 8 9 66 1

18. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 18
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 1 1 2 10 0,16
B 2 1 2 1 2 1 9 0,16
C 2 1 2 2 1 2 10 0,16
D 2 1 1 1 1 2 8 0,13
E 1 2 1 1 2 1 8 0,13
F 1 1 2 1 2 1 8 0,13
G 2 1 2 1 1 1 8 0,13
Total 10 8 9 9 8 8 9 61 1

19. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 19

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

118

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 3 2 2 1 2 1 11 0,17
B 2 2 1 2 1 2 10 0,16
C 2 1 2 2 2 2 11 0,17
D 2 1 2 1 2 1 9 0,13
E 1 2 1 1 2 1 8 0,12
F 1 2 1 2 1 1 8 0,12
G 2 1 2 1 2 1 9 0,13
Total 10 10 10 9 9 10 8 66 1

20. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 20
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 2 1 2 11 0,17
B 2 2 1 2 2 1 10 0,16
C 2 1 1 2 2 2 10 0,16
D 2 2 1 2 1 2 10 0,16
E 2 1 2 1 2 1 9 0,13
F 1 1 2 1 1 1 7 0,11
G 1 1 1 2 1 1 7 0,11
Total 10 8 10 8 10 9 9 64 1

21. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 21

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 3 1 1 2 1 10 0,14
B 2 2 2 2 1 1 10 0,14
C 2 1 2 3 3 2 13 0,19
D 2 2 1 2 1 2 10 0,14
E 2 1 2 1 2 1 9 0,13
F 2 2 2 1 1 1 9 0,13
G 2 1 1 2 2 1 9 0,13
Total 12 9 11 9 11 10 8 70 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

119

22. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 22

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 1 1 2 10 0,15
B 3 2 1 1 1 2 10 0,15
C 2 2 2 1 2 2 11 0,16
D 2 2 1 2 2 1 10 0,15
E 2 1 2 1 2 2 10 0,15
F 2 1 1 1 2 1 8 0,12
G 2 1 2 1 1 1 8 0,12
Total 13 9 10 8 8 9 10 67 1

23. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 23

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 2 1 1 10 0,16
B 2 2 2 1 1 1 9 0,15
C 2 1 1 2 2 2 10 0,16
D 2 1 2 1 1 2 9 0,15
E 1 2 1 2 2 1 9 0,15
F 2 1 2 1 1 1 8 0,12
G 2 1 1 1 1 1 7 0,11
Total 11 8 10 9 8 8 8 62 1

24. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 24

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 2 1 1 10 0,14
B 2 2 3 1 1 1 10 0,14
C 2 1 2 1 2 3 11 0,15
D 2 2 1 1 2 2 10 0,14
E 2 2 2 2 2 1 11 0,15
F 1 2 2 1 2 2 10 0,14
G 2 1 2 1 2 2 10 0,14
Total 11 10 11 11 9 10 10 72 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

120

25. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 25

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 1 1 2 10 0,14
B 1 1 2 1 2 2 9 0,13
C 2 1 2 2 2 2 11 0,15
D 2 1 2 1 1 2 9 0,13
E 2 2 2 2 2 1 11 0,15
F 2 2 1 2 2 2 11 0,15
G 2 2 1 2 2 2 11 0,15
Total 11 10 9 12 9 10 11 72 1

26. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 26

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 1 2 2 2 2 11 0,14
B 1 2 2 2 2 1 10 0,12
C 2 2 2 2 3 2 13 0,16
D 1 3 2 2 2 2 12 0,15
E 3 2 1 2 2 2 12 0,15
F 2 3 2 1 2 1 11 0,14
G 2 2 1 2 2 2 11 0,14
Total 11 14 9 11 12 13 10 80 1

27. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 27

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 2 2 1 11 0,14
B 2 2 2 1 2 2 11 0,14
C 2 2 2 2 2 3 13 0,17
D 2 2 2 2 1 2 11 0,14
E 1 2 2 2 2 2 11 0,14
F 2 1 2 2 2 1 10 0,13
G 2 2 1 2 2 2 11 0,14
Total 11 11 11 12 11 11 11 78 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

121

28. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 28

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 1 2 2 11 0,14
B 2 1 1 2 2 2 10 0,13
C 2 2 2 2 2 3 13 0,17
D 3 1 2 1 2 2 11 0,14
E 2 2 2 2 2 1 11 0,14
F 2 2 1 2 2 3 12 0,16
G 1 1 2 1 2 1 8 0,12
Total 12 10 10 10 10 11 13 76 1

29. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 29

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 3 2 2 2 2 2 13 0,17
B 2 2 1 2 2 1 10 0,13
C 2 2 2 2 2 2 12 0,16
D 2 2 2 2 1 2 11 0,14
E 2 1 2 2 2 2 11 0,14
F 1 2 1 2 2 2 10 0,13
G 3 1 2 2 1 1 10 0,13
Total 12 11 11 11 11 10 11 77 1

30. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 30

Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 1 2 2 2 2 3 12 0,16
B 2 2 2 2 2 1 11 0,15
C 2 2 1 2 2 3 12 0,16
D 2 1 1 2 2 2 10 0,14
E 1 2 2 2 2 1 10 0,14
F 1 2 1 2 2 2 10 0,14
G 2 1 1 1 2 1 8 0,11
Total 10 9 9 10 12 11 12 73 1

31. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

122

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 31


Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 1 2 1 10 0,17
B 2 2 1 1 1 2 9 0,15
C 3 1 2 2 2 1 11 0,18
D 1 1 1 2 1 2 8 0,13
E 1 1 1 1 2 1 7 0,12
F 1 1 1 2 1 1 7 0,12
G 2 1 1 1 2 1 8 0,13
Total 10 7 8 9 9 9 8 60 1

32. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 32
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 3 2 2 1 1 3 12 0,18
B 2 2 1 2 1 1 9 0,14
C 2 1 2 1 2 1 9 0,14
D 2 1 2 1 2 1 9 0,14
E 2 2 1 1 2 1 9 0,14
F 2 1 2 2 1 1 9 0,14
G 2 1 1 1 2 1 8 0,12
Total 12 9 10 9 8 9 8 65 1

33. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 33
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 3 2 2 1 1 11 0,17
B 2 2 1 2 1 2 10 0,15
C 2 1 2 1 2 2 10 0,15
D 2 2 1 2 1 2 10 0,15
E 2 2 1 1 2 1 9 0,14
F 2 1 1 2 1 1 8 0,12
G 2 2 1 1 1 1 8 0,12
Total 12 10 9 9 9 8 9 66 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

123

34. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 34
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 1 1 2 10 0,16
B 2 1 2 1 2 1 9 0,16
C 2 1 2 2 1 2 10 0,16
D 2 1 1 1 1 2 8 0,13
E 1 2 1 1 2 1 8 0,13
F 1 1 2 1 2 1 8 0,13
G 2 1 2 1 1 1 8 0,13
Total 10 8 9 9 8 8 9 61 1

35. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 35
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 3 2 2 1 2 1 11 0,17
B 2 2 1 2 1 2 10 0,16
C 2 1 2 2 2 2 11 0,17
D 2 1 2 1 2 1 9 0,13
E 1 2 1 1 2 1 8 0,12
F 1 2 1 2 1 1 8 0,12
G 2 1 2 1 2 1 9 0,13
Total 10 10 10 9 9 10 8 66 1

36. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 36
Faktor
A B C D E F G Total Bobot
Eksternal
A 2 2 2 2 1 2 11 0,17
B 2 2 1 2 2 1 10 0,16
C 2 1 1 2 2 2 10 0,16
D 2 2 1 2 1 2 10 0,16
E 2 1 2 1 2 1 9 0,13
F 1 1 2 1 1 1 7 0,11
G 1 1 1 2 1 1 7 0,11
Total 10 8 10 8 10 9 9 64 1

37. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

124

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 37


Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 3 1 1 2 1 10 0,14
B 2 2 2 2 1 1 10 0,14
C 2 1 2 3 3 2 13 0,19
D 2 2 1 2 1 2 10 0,14
E 2 1 2 1 2 1 9 0,13
F 2 2 2 1 1 1 9 0,13
G 2 1 1 2 2 1 9 0,13
Total 12 9 11 9 11 10 8 70 1

38. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 38
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 2 1 1 2 10 0,15
B 3 2 1 1 1 2 10 0,15
C 2 2 2 1 2 2 11 0,16
D 2 2 1 2 2 1 10 0,15
E 2 1 2 1 2 2 10 0,15
F 2 1 1 1 2 1 8 0,12
G 2 1 2 1 1 1 8 0,12
Total 13 9 10 8 8 9 10 67 1

39. Penilaian Bobot Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa sawit di


Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin oleh Petani 39
Faktor
Eksterna A B C D E F G Total Bobot
l
A 2 2 2 2 1 1 10 0,16
B 2 2 2 1 1 1 9 0,15
C 2 1 1 2 2 2 10 0,16
D 2 1 2 1 1 2 9 0,15
E 1 2 1 2 2 1 9 0,15

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

125

F 2 1 2 1 1 1 8 0,12
G 2 1 1 1 1 1 7 0,11
Total 11 8 10 9 8 8 8 62 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

126

Lampiran 15.
Nilai Bobot Rata-Tata Faktor Strategi Internal Peremajaan Kelapa Sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin
Faktor kunci 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kekuatan
Kualitas benih kelapa
A sawit 0,13 0,14 0,16 0,17 0,16 0,14 0,14 0,16 0,16 0,14 0,15 0,15 0,15 0,14 0,14
Tenaga kerja dalam
B keluarga 0,12 0,1 0,12 0,11 0,11 0,12 0,12 0,13 0,12 0,12 0,13 0,13 0,14 0,13 0,13
Pengalaman
C berusahatani 0,13 0,14 0,13 0,15 0,14 0,14 0,14 0,13 0,12 0,14 0,15 0,14 0,14 0,13 0,14
D Pendididkan 0,13 0,13 0,14 0,13 0,13 0,12 0,13 0,12 0,13 0,12 0,13 0,13 0,13 0,13 0,14
E Kepemilikan lahan 0,12 0,11 0,11 0,11 0,13 0,13 0,12 0,12 0,13 0,12 0,13 0,11 0,11 0,12 0,12
F Keanggotaan KUD 0,13 0,14 0,13 0,12 0,11 0,12 0,13 0,13 0,13 0,12 0,1 0,11 0,12 0,12 0,13
Kelemahan
G Keterbatasan Modal 0,13 0,11 0,11 0,10 0,11 0,11 0,11 0,10 0,10 0,12 0,10 0,10 0,11 0,12 0,10
H Penggunaan Pupuk 0,11 0,13 0,10 0,11 0,11 0,12 0,11 0,11 0,11 0,12 0,11 0,13 0,1 0,11 0,10
Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

127

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

0,16 0,14 0,14 0,14 0,15 0,16 0,15 0,15 0,12 0,14 0,12 0,14 0,13 0,14 0,14
0,13 0,13 0,12 0,14 0,14 0,13 0,12 0,13 0,14 0,12 0,12 0,14 0,13 0,12 0,14
0,13 0,14 0,14 0,13 0,13 0,12 0,15 0,14 0,11 0,11 0,12 0,11 0,13 0,13 0,13
0,14 0,13 0,14 0,14 0,14 0,13 0,12 0,13 0,12 0,11 0,13 0,12 0,13 0,12 0,12
0,11 0,11 0,12 0,13 0,13 0,12 0,12 0,13 0,13 0,14 0,13 0,12 0,13 0,13 0,12
0,11 0,13 0,1 0,11 0,13 0,12 0,13 0,12 0,14 0,13 0,13 0,13 0,12 0,13 0,13

0,11 0,11 0,12 0,1 0,09 0,11 0,1 0,1 0,12 0,12 0,13 0,11 0,13 0,12 0,11
0,11 0,11 0,12 0,11 0,09 0,11 0,11 0,1 0,12 0,13 0,12 0,13 0,1 0,11 0,11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

X31 32 33 34 35 36 37 38 39 Jumlah Rata-Rata

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

128

0,13 0,14 0,16 0,17 0,16 0,14 0,14 0,16 0,16 5,71 0,146
0,12 0,1 0,12 0,11 0,11 0,12 0,12 0,13 0,12 4,83 0,124
0,13 0,14 0,13 0,15 0,14 0,14 0,14 0,13 0,12 5,20 0,133
0,13 0,13 0,14 0,13 0,13 0,12 0,13 0,12 0,13 5,02 0,129
0,12 0,11 0,11 0,11 0,13 0,13 0,12 0,12 0,13 4,74 0,122
0,13 0,14 0,13 0,12 0,11 0,12 0,13 0,13 0,13 4,84 0,124

0,13 0,11 0,11 0,1 0,11 0,11 0,11 0,1 0,1 4,29 0,110
0,11 0,13 0,1 0,11 0,11 0,12 0,11 0,11 0,11 4,37 0,112
1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1

Lampiran 16.

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

129

Nilai Bobot Rata-Tata Faktor Strategi Eksternal Peremajaan Kelapa Sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin
Faktor
Kunci 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Peluang
A Peran Pemerintah 0,15 0,17 0,18 0,19 0,18 0,16 0,17 0,2 0,18 0,16 0,16 0,19 0,17 0,16 0,17
B Aksestabilitas Pabrik 0,14 0,12 0,14 0,16 0,16 0,16 0,17 0,14 0,14 0,16 0,15 0,15 0,16 0,14 0,15
C Ketersediaan Benih dan Pupuk 0,14 0,16 0,16 0,14 0,14 0,16 0,12 0,14 0,15 0,14 0,17 0,15 0,16 0,16 0,18
Ancama
n
D Harga Pupuk 0,14 0,14 0,12 0,13 0,14 0,14 0,14 0,13 0,14 0,14 0,15 0,13 0,15 0,14 0,13
E Transparansi Biaya peremajaan 0,14 0,12 0,16 0,14 0,12 0,14 0,16 0,13 0,14 0,13 0,13 0,13 0,13 0,14 0,12
F Harga kelapa sawit yang tidak stabil 0,14 0,17 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,15 0,13 0,11 0,13 0,13 0,13 0,12
G Ternak 0,15 0,12 0,12 0,12 0,14 0,12 0,12 0,14 0,1 0,14 0,13 0,12 0,1 0,13 0,13
Total 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

130

0,18 0,17 0,16 0,17 0,17 0,14 0,15 0,16 0,14 0,14 0,14 0,14 0,14 0,17 0,16
0,14 0,15 0,16 0,16 0,16 0,14 0,15 0,15 0,14 0,13 0,12 0,14 0,13 0,13 0,15
0,14 0,15 0,16 0,17 0,16 0,19 0,16 0,16 0,15 0,15 0,16 0,17 0,17 0,16 0,16

0,14 0,15 0,13 0,13 0,16 0,14 0,15 0,15 0,14 0,13 0,15 0,14 0,14 0,14 0,14
0,14 0,14 0,13 0,12 0,13 0,13 0,15 0,15 0,15 0,15 0,15 0,14 0,14 0,14 0,14
0,14 0,12 0,13 0,12 0,11 0,13 0,12 0,12 0,14 0,15 0,14 0,13 0,16 0,13 0,14
0,12 0,12 0,13 0,13 0,11 0,13 0,12 0,11 0,14 0,15 0,14 0,14 0,12 0,13 0,11
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

31 32 33 34 35 36 37 38 39 Jumlah Rata - rata

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

131

0,17 0,18 0,17 0,16 0,17 0,17 0,14 0,15 0,16 6,39 0,164
0,15 0,14 0,15 0,16 0,16 0,16 0,14 0,15 0,15 5,75 0,147
0,18 0,14 0,15 0,16 0,17 0,16 0,19 0,16 0,16 6,15 0,158

0,13 0,14 0,15 0,13 0,13 0,16 0,14 0,15 0,15 5,47 0,140
0,12 0,14 0,14 0,13 0,12 0,13 0,13 0,15 0,15 5,34 0,137
0,12 0,14 0,12 0,13 0,12 0,11 0,13 0,12 0,12 5,02 0,129
0,13 0,12 0,12 0,13 0,13 0,11 0,13 0,12 0,11 4,88 0,125
1 1 1 1 1 1 1 1 1 39 1

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

132

Lampiran 17.
Nilai Rating Faktor Internal dan Eksternal Strategi Peremajaan Kelapa
Sawit di Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin
Kualitas Tenaga
Benih Kerja
Kelapa dalam Pengalaman Pendidika Kepemilikan Keanggotaan Keterbatasan Penggunaan
No.Sampel sawit Keluarga Berusahatani n Lahan KUD Modal pupuk
1 4 2 4 4 3 3 1 2
2 4 3 4 2 3 3 1 2
3 4 4 4 3 3 3 1 2
4 4 3 4 4 3 3 1 2
5 4 4 3 4 3 3 1 2
6 4 4 3 4 3 3 1 2
7 4 4 4 3 3 3 1 2
8 4 3 4 2 3 3 1 2
9 4 4 4 2 3 3 1 2
10 4 4 4 3 3 3 1 2
11 4 4 4 3 3 3 1 2
12 4 4 4 3 3 3 1 2
13 4 3 4 4 3 3 1 2
14 4 3 4 2 3 3 1 2
15 4 3 4 2 3 3 1 2
16 4 4 4 2 3 3 1 2
17 4 4 4 3 3 3 1 2
18 4 4 4 4 3 3 1 2
19 4 4 4 2 3 3 1 2
20 4 4 4 2 3 3 1 2
21 4 4 4 2 3 3 1 2
22 4 4 4 4 3 3 1 2
23 4 4 4 3 3 3 1 2
24 4 4 4 4 3 3 1 2
25 4 3 4 3 3 3 1 2
26 4 4 4 2 3 3 1 2
27 4 3 4 2 3 3 1 2
28 4 4 4 4 3 3 1 2
29 4 3 4 2 3 3 1 2
30 4 4 4 2 3 3 1 2
31 4 4 4 4 3 3 1 2
32 4 4 4 2 3 3 1 2
33 4 3 4 4 3 3 1 2
34 4 4 4 4 3 3 1 2
35 4 4 4 3 3 3 1 2
36 4 3 4 4 3 3 1 2
37 4 4 4 2 3 3 1 2
38 4 4 4 3 3 3 1 2
39 4 3 4 4 3 3 1 2
Jumlah 156 142 154 116 117 117 39 78
Rata -rata 4 3.6 3.9 3 3 3 1 2

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

133

Faktor Kunci Jumlah

Peluang

A Peran Pemerintah 3

B Aksestabilitas Pabrik 3

C Ketersediaan Benih dan Pupuk 4

Ancaman

D Harga Pupuk 3

E Transparansi Biaya peremajaan 3

F Harga kelapa sawit yang tidak stabil 3

G Ternak 4

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)


lOMoARcPSD|22160805

134

Downloaded by Muhammad Maulana Ma'mun (makmun140@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai