Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rosian Adiatma

NIM : 2021001007
KELAS : PBSI 2A

Fungsi dan cara kerja alat ucap dalam pembentukan bunyi.


Apa yang disebut sebagai alat ucap sebenarnya mempunyai fungsi utama untuk kelangsungan
hidup kita. Paru paru mempunyai fungsi utama menghisap zat pembakar untuk di salurkan ke
dalam darah dan menyalurkan zat asam arang ke luar tubuh. Pita suara mempunyai fungsi
utama menjaga agar tidak ada benda benda apapun yang masuk ke saluran pernapasan. Lidah
mepunyai fungsi utama memindahkan makanan yang akan sedang dikunyah dan merasakan
makanan yang akan ditelan. Gigi mempunyai fungsi utama melumat makanan yang akan masuk
ke perut sehingga memudahkan kerja pencernaan.
Organ organ tubuh yang dipergunakan sebagai alat ucap dapat dibagi menjadi tiga komponen,
yaitu (a) Komponen supraglotal, (b) Komponen laring, dan (c) komponen subglotal. Ketiga
komponen iu dan bagian bagianya bias dilihat.

a. Komponen Supraglotal
Komponen supraglotal ini terdiri dari tiga rongga yang berfungsi sebagai lubang resonansi
dalam pembentukan bunyi, yaitu (1) rongga kerongkongan (faring), (2) rongga hidung, dan (3)
rongga mulut.
Rongga kerongkongan yang terletak di atas laring ini merupakan tabung dan di bagian atasnya
bercabang dua, yang berwujud rongga mulut dan rongga hidung. Peranan rongga
kerongkongan ini hanyalah sebagai tabung udara yang akan turut bergetar apabila pita suara
(yang terletak di laring) menimbulkan getaran pada arus udara yang lewat dari paru-paru.
Volume rongga kerongkongan ini dapat diperkecil dengan menaikkan laring, dengan
mengangkat ujung langit-langit lunak sehingga hubungan dengan rongga hidung tertutup, dan
dengan menarik belakang lidah ke arah dinding faring.
Rongga hidung mempunyai bentuk dan dimensi yang relatif tetap tetapi dalam kaitannya
dengan pembentukan bunyi mempunyai fungsi sebagai tabung resonansi. Peran ini terjadi
ketika arus udara dari paru paru mengalami getaran sewaktu melalui pita suara, dan getaran itu
menggetarkan udara yang ada dalam rongga kerongkongan, rongga mulut, dan rongga hidung.
Udara yang ada di rongga hidung akan ikut bergetar apabila pangkal rongga hidung tidak
disumbat oleh langit-langit lunak. Dalam praktik pembentukan bunyi ujar, udara yang dari paru-
paru (dan bergetar setelah melalui pita suara) bisa keluar melalui tiga kemungkinan, yaitu
keluar melalui rongga hidung saja, keluar melalui rongga mulut saja, atau keluar melalui rongga
hidung dan rongga mulut. Bunyi yang dihasilkan oleh arus udara yang keluar dari rongga hidung
saja disebut bunyi nasal, yang keluar melalui rongga mulut saja disebut bunyi oral, dan yang
keluar melalui rongga hidung dan rongga mulut disebut bunyi dinasalisasi.
Rongga mulut merupakan rongga yang paling penting di antara ketiga rongga yang ada pada
supraglotal. Selain dimensi dan bentuknya sangat bervariasi, bunyi-bunyi ujar yang dihasilkan
dari rongga mulut ini sangat banyak dan bervariasi. Hal ini dimungkinkan karena keterlibatan
lidah, bibir, dan juga rahang yang mudah digerakkan. Bagian-bagian alat ucap yang terdapat
dalam rongga mulut yang bisa digerakkan disebut artikulator, dan bagian-bagian alat ucap yang
menjadi sasaran sentuh disebut titik artikulasi. Artikulator berada di bagian bawah rongga
mulut, sedangkan titik artikulasi berada di bagian atas rongga mulut.

b. Komponen Laring
Laring-orang awam biasa menyebut tenggorok - ini merupakan kotak yang berbentuk tulang
rawan berbentuk lingkaran. Di dalamnya terdapat pita suara, Laring dengan kerja pita suara
inilah yang berfungsi sebagai klep yang mengatur arus udara antara paru-paru, mulut, dan
hidung. Pita suara yang dengan kelenturannya bisa membuka dan menutup ini bisa
memisahkan dan sekaligus menghubungkan antara udara yang ada pada paru-paru dan yang
ada pada mulut dan hidung. Apabila dibuka lebar-lebar, udara yang ada pada paru-paru bisa
berhubungan dengan udara yang ada pada mulut dan hidung. Sebaliknya, apabila klep ditutup
rapat, udara yang ada pada paru-paru terpisah total dengan udara yang ada pada mulut dan
hidung.

c. Komponen Subglotal
Komponen subglotal ini terdiri atas paru-paru kiri dan kanan, saluran bronkial, dan saluran
pernapasan (trakea). Fungsi utama komponen ini adalah untuk pernapasan, yaitu mengalirkan
udara dari dan ke paru paru. Kalau udara mengalir ke dalam paru-paru disebut menarik napas,
sedangkan kalau udara mengalir ke luar (dari paru-paru) disebut menghembuskan napas.
Proses pengaliran udara yang berganti-ganti arah (ke dalam dan ke luar) ini disebabkan oleh
berkembang kempisnya kedua paru-paru yang berongga. Apabila kedua paru-paru yang
dihubungkan oleh saluran bronkial ini mengembang maka tekanan udara yang terdapat di luar
lebih besar daripada yang terdapat di dalam paru-paru. Akibatnya, udara luar mengalir masuk
ke dalam rongga paru-paru. Sebaliknya, apabila kedua paru-paru yang dihubungkan oleh
saluran bronkial ini mengempis maka tekanan udara yang terdapat di dalam paru-paru lebih
besar dari pada yang terdapat di luar. Dengan demikian, udara yang terdapat dalam paru paru
mengalir ke luar.

Anda mungkin juga menyukai