Anda di halaman 1dari 27

NAMA: OKI RAHMADANI

NIM: 2205113198
KELAS: 2B – Pendidikan Matematika
Project PPG

Saya membuat project berupa flipbook yang dapat dilihat di:


https://flipbookpdf.net/web/site/f399d2bc323a4bef1e395d003e5c5cf2c9079d2920
2305.pdf.html
dan pdf buku di lembar selanjutnya:
UNIVERSITAS RIAU
PENDIDIKAN MATEMATIKA

BANGUN
RUANG
BELAJAR CEPAT
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku
ajar. Tak lupa juga mengucapkan salawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW,
karena berkat beliau, kita mampu keluar dari kegelapan
menuju jalan yang lebih terang.

Saya ucapkan juga rasa terima kasih sayakepada pihak-pihak


yang mendukung lancarnya buku ajar ini mulai dari proses
penulisan hingga proses cetak, yaitu orang tua saya,teman-
teman saya, dosen pengampu mata kuliah Perkembangan
Profesi Guru saya dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya
sebutkan satu per satu.

Adapun, buku ajar saya yang berjudul ‘Belajar cepat: Bangun


Ruang’ ini telah selesai saya buat secara semaksimal dan
sebaik mungkin agar menjadi manfaat bagi pembaca yang
membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai rumus
dan sifat bangun ruang. Saya sadar, masih banyak luput dan
kekeliruan yang tentu saja jauh dari sempurna tentang buku
ini. Oleh sebab itu, saya mohon agar pembaca memberi kritik
dan juga saran terhadap karya buku ajar ini agar saya dapat
terus meningkatkan kualitas buku.

Demikian buku ajar ini saya buat, dengan harapan agar


pembaca mendapatkan wawasan mengenai bangun ruang
serta dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam arti luas.
Terima kasih.

Pengantar Bangun ruang i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................... 1
A.Latar Belakang.................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................... 3
A.Pengertian Bangun Ruang................................................... 3
B.Bagian-Bagian Bangun Ruang............................................. 4
C.Jenis Bangun Ruang............................................................ 6
1.Kubus................................................................................... 6
2.Balok.................................................................................... 8
3.Prisma................................................................................. 10
4.Limas.................................................................................. 13
5.Tabung............................................................................... 15
6.Kerucut............................................................................... 17
7.Bola.................................................................................... 19
BAB III PENUTUP.............................................................. 21
A.Kesimpulan........................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA............................................................ 22

ii Pengantar Bangun ruang


1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bangun ruang adalah materi pokok dalam pembelajaran
matematika di SMP/MTs yang kajian materinya masih
bersifat abstrak. Pada materi bangun ruang ini, peserta didik
dituntut untuk memiliki kompetensi dasar dapat menghitung
luas permukaan dan volum kubus, balok, prisma, dan limas.

Materi pokok ini banyak menuntut peserta didik untuk dapat


mengkonstruksikan pemahaman yang diperolehnya. Secara
garis besar dapat dikatakan bahwa materi pokok bangun
ruang merupakan materi pokok yang abstrak, banyak
menggunakan konsep, dan bukan materi hafalan,sehingga
apabila peserta didik belum menguasai konsep materi maka
akan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal pada materi
bangun ruang. Untuk mewujudkan pemahaman konsep pada
materi yang bersifat abstrak dan meningkatkan hasil belajar
peserta didik diperlukan suatu terobosan baru diantaranya
yaitu pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan
materi bangun ruang yang abstrak. Model pembelajaran,
dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya
mendongkrak keberhasilan proses belajar mengajar.

Pengantar Bangun ruang 1


Model pembelajaran melihat kondisi kebutuhan peserta
didiknya sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan
materi bangun ruang dengan tepat. Namun sebaliknya, peserta
didik juga diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik
mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang
berkelanjutan. Berbagai model pembelajaran yang telah
dikembangkan secara intensif melalui berbagai penelitian,
tujuannya untuk meningkatkan kemampuan akademik melalui
aktifitas individu maupun kelompok.

Seperti yang terjadi di SMP N 33 Pekanbaru, berdasarkan


informasi dari guru matematika yang mengajar kelas VII, pada
tanggal 17 maret 2023, peserta didik masih mengalami
kesulitan dalam mempelajari materi bangun ruang khususnya
dalam mamahami konsep rumus luas permukaan dan volum
bangun ruang. Peserta didik kebanyakan rumus luas
permukaan dan volum tersebut. Ini mengakibatkan peserta
didik kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang berkaitan
dengan bangun ruang tersebut. Selain itu peserta didik
cenderung pasif dalam pembelajaran di kelas.
Ini terlihat dari kurangnya antusias
peserta didik saat gurunya mengajar,
mereka cenderung lebih sibuk dengan
dunianya sendiri. Oleh karena itu, dalam
membelajarkan materi bangun ruang
kepada peserta didik, guru hendaknya
lebih memilih berbagai variasi
pendekatan, strategi, model yang sesuai
dengan situasi sehingga tujuan dari suatu
pembelajaran yang direncanakan akan
tercapai.

2 Pengantar Bangun ruang


2
Pembahasan
A. Pengertian Bangun Ruang
Menurut Sri Subarinah (2006), bangun ruang menjadi bangun
geometri berdimensi 3 dengan batas-batas yang berbentuk
bidang datar maupun bidang lengkung. Sementara itu,
menurut Sumanto dkk (2008), berpendapat bahwa bangun
ruang pasti memiliki sifat-sifat tertentu, mulai dari adanya sisi,
rusuk, dan titik sudut.
Perlu diketahui bahwa sisi, rusuk, dan titik sudut ini umumnya
hanya dimiliki oleh bangun ruang yang berdimensi 3 saja. Sisi
(bidang) menjadi bagian dari bangun ruang yang membatasi
antara bagian dalam dengan bagian luarnya. Lalu, rusuk
adalah garis pertemuan antara dua sisi pada bangun ruang.
Selanjutnya ada titik sudut yang biasanya berada di ujung atau
pojok bangun ruang ini menjadi titik pertemuan antara tiga
rusuknya.
Nah, berdasarkan beberapa definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa,
“Bangun ruang adalah sebuah bangun
geometri dimensi tiga yang mempunyai
sifat-sifat tertentu, yakni dengan
adanya sisi (bidang), rusuk, dan titik
sudut.”

Pengantar Bangun ruang 3


B. Bagian - bagian Bangun Ruang

Dapat kita lihat dari gambar di atas sisi, rusuk dan titik
sudut bangun ruang kubus:
1. Sisi (Bidang)
Sisi alias bidang ini menjadi bidang pada bangun ruang
yang membatasi antara bagian dalam dengan bagian
luarnya. Sisi ini memiliki 2 bentuk yakni sisi bidang datar
dan bidang lengkung.
2. Rusuk
Yakni ruas garis yang terbentuk oleh adanya perpotongan
antara dua bidang sisi yang bertemu. Rusuk dapat berupa
garis lurus maupun garis lengkung. Rusuk yang terletak
pada satu sisi bidang saja dan tidak berpotongan satu
sama lain disebut sebagai rusuk sejajar. Lalu, rusuk yang
berpotongan tetapi tidak terletak dalam satu sisi bidang
disebut rusuk bersilangan.
3. Titik Sudut
Yakni titik pertemuan antara tiga atau lebih rusuk yang
ada pada sebuah bangun ruang.

4 Pengantar Bangun ruang


note:
------: Diagonal Sisi
------: Diagonal Ruang

4. Diagonal Sisi
Yakni ruas garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang terletak pada rusuk-rusuk berbeda di satu sisi
bidang.
5. Diagonal Ruang
Yakni luas garis yang menghubungkan dua titik sudut,
yang mana masing-masingnya terletak di sisi atas dan sisi
alas.
6. Bidang Diagonal
Yakni bidang yang dibatasi oleh adanya 2 buah diagonal
sisi dan berhadapan. Biasanya terdapat pada bangun
ruang kubus maupun balok. Seperti gambar dibawah:

Pengantar Bangun ruang 5


C. Jenis Bangun Ruang
1. Kubus
Menurut Heruman (2008), bangun ruang kubus ini
menjadi bagian dari prisma. Ciri utama dari bangun ruang
kubus adalah ukuran sisinya yang selalu sama. Contoh
benda di sekitar kita yang berbentuk kubus yakni: rubik,
kotak kado, dadu, es batu, kardus, dan lainnya.

Sifat-Sifat Kubus
Memiliki 6 buah sisi:
abcd, adeh, bcfg, cdgh,
dan efgh.
Memiliki 12 rusuk.
Rusuk alas: ab, bc, cd, dan ad.
Rusuk atas: ef, fg, gh, dan eh.
Rusuk tegak: ae, bf, cg, dan
dh.
Memiliki 8 titik sudut: a
dengan g; b dengan h; c dengan e; d dengan f.
Memiliki 12 buah diagonal sisi: ac dan bd; eg dan fh;
af dan be; ch dan dg; bg dan cf; ah dan de.
Terdapat 4 buah diagonal ruang: ag dan ce; bh dan df.
Terdapat 6 buah bidang diagonal: abgh, acge, adgf,
bche, bdhf, dan cdef.
Sisi bidangnya pasti berbentuk persegi dengan ukuran
yang sama besar

RUMUS
Luas Permukaan Kubus = 6 x S²
Keliling Kubus = 12 x S
Volume Kubus = Luas alas x tinggi = S² x S = s³

6 Pengantar Bangun ruang


Contoh Soal:

1. Diketahui sebuah kubus memiliki rusuk berukuran 10


cm. Berapakah jumlah volume dari kubus tersebut?

Jawab:

Diketahui:
r= 10cm.

Ditanya:
V=...?

10cm
Penyelesaian:
V = r³.
V = r × r × r.
V = 10 × 10 × 10.
V = 1.000 cm³.

2. Diketahui sebuah kubus memiliki rusuk berukuran 18


cm. Berapakah jumlah volume dari kubus tersebut?

Jawab:

Silahkan cari jawabannya.

Pengantar Bangun ruang 7


2. Balok
Menurut Soenarjo (2008), balok juga termasuk bagian
dari prisma tegak segi empat dan kerap juga disebut
dengan nama prima siku-siku. Bentuknya hampir sama
dengan kubus, hanya saja memiliki ukuran panjang yang
lebih.
Sifat-Sifat Balok
Memiliki 6 sisi: ABCD,
EFGH, BCFG, ADEH,
ABEF, CDGH.
Memiliki 12 rusuk:
(AB, EF, CD, GH)
(BC, AD, EH, FG)
(AE, BF, CG, DH)
Memiliki 8 buah titik sudut: A, B, C, D, E, F, G, dan
H.
Memiliki 12 diagonal sisi: (AC, BD, EG, FH) (AF, BE,
DG, CH) (AH, DE, BG, CF), yang mana AC ≠ AF ≠
AH
Terdapat 4 diagonal ruang: AG, BH, CE, DF
Terdapat 6 bidang diagonal: ACGE dan BDHF,
AFGD dan BEHC, BGHA dan DFED.
Sisi-sisi bidangnya berbentuk persegi panjang.

RUMUS
Luas Permukaan Balok = 2 x {(p x l) + (p x t) + (l x t)}
Volume Balok = (p x l x t)

8 Pengantar Bangun ruang


Contoh Soal:

1. Sebuah balok memiliki panjang 7 cm, lebar 4 cm, dan


tinggi 5 cm. Hitunglah volume balok tersebut!
2. Sebuah balok memiliki panjang 15 cm, lebar 7 cm, dan
tinggi 8 cm. Hitunglah luas dan volume balok tersebut!

Jawab:

1. Diketahui:
p: 7 cm

5 cm
l: 4 cm
t: 5 cm

Ditanya: m
4c
V=....? 7 cm

Penyelesaian:

V=p×l×t
V=7×4×5
V = 140 cm3.
Jadi, volume balok tersebut adalah 140 cm3 .

2. Silahkan di cari.

Pengantar Bangun ruang 9


3. Prisma
Pada dasarnya, prisma ini menjadi bangun ruang yang
dibatasi oleh dua bidang sejajar (bidang alas dan bidang
atas), sementara bidang lainnya akan saling berpotongan
menurut rusuk-rusuk sejajarnya. Bidang-bidang lain
tersebut dinamakan bidang tegak. Lalu, jarak antara kedua
bidang (bidang alas dan bidang atas) disebut dengan tinggi
prisma.

Menurut Sa’dijah (1998), prisma ini merupakan polyhedron


yang dua sisinya saling berhadapan.

Jenis-Jenis Prisma
Jika dilihat dari bagaimana bentuk bidang alasnya, maka
prisma dapat dibagi menjadi 3 jenis, yakni.
1. Prisma segitiga, yakni yang bidang alasnya berbentuk
segitiga.
2. Prisma segiempat dan seterusnya, yakni yang bidang
alasnya berbentuk segiempat atau seterusnya (segilima,
segienam, dsb)
3. Prisma paralelepipedum, yakni yang bidang alasnya
berupa jajaran genjang.

10 Pengantar Bangun ruang


Sifat-Sifat Prisma
Memiliki bidang alas dan bidang atas yang sejajar
bentuknya dan sebangun.
Memiliki bidang sisi tegak yang berbentuk jajargenjang.
Semua rusuknya tegak sejajar dan berukuran sama
panjang.
Semua bidang diagonalnya berbentuk jajargenjang.
Pada prisma segi-n, banyaknya bidang diagonal adalah
n/2 (n-3)
Pada prisma segi-n, banyaknya diagonal ruang adalah
n(n-3)

RUMUS
Luas selubung prisma segi-n beraturan = (keliling bidang
alas segi-n) x (panjang rusuk tegak)
Luas Permukaan Prisma = (luas bidang alas + luas
selubung + luas bidang alas)
2 Volume Prisma = volume balok ( p x l x t)
Volume Prisma = luas alas x tinggi

Pengantar Bangun ruang 11


Contoh Soal:
1. Terdapat prisma segilima dengan luas alas 50 cm dan
tinggi 15 cm. Berapakah volume prisma tersebut?

Jawab:

Diketahui:
Luas alas: 50 cm
t: 15 cm

15 cm
Ditanya:
V=...?

Penyelesaian:
V= luas alas x tinggi
=50 cm2 x 15 cm
= 750 cm3
Jadi, volume prisma segilima tersebut adalah 750 cm3.

2. Sebuah prisma segitiga memiliki tinggi 12 cm dengan


panjang sisi alas segitiga 6 cm, 8 cm, dan 10 cm. Hitunglah
volume prisma segitiga tersebut!
10
cm

Jawab:
cm
8

Silahkan dicari jawabannya.


12 cm

6 cm

12 Pengantar Bangun ruang


4. Limas
Limas merupakan suatu bangun ruang yang dibatasi oleh
adanya sebuah segi (n) dan beberapa segitiga dengan titik
puncak persekutuan di luar bidang segi (n) tersebut. Nah,
perhatikan contoh gambar limas berikut ini! Garis-garis
merah di tengah (t) itu disebut dengan tinggi limas,
sedangkan titik T yang ada di atas disebut sebagai titik
puncak.
Hampir sama dengan prisma, limas ini pun juga memiliki
beberapa jenis yang berdasarkan pada bentuk alasnya.
Terkhusus pada limas segitiga, karena sisi tegaknya
berbentuk segitiga maka limas tersebut tidak memiliki sisi
atas, tetapi terdapat titik puncak. Unsur utama yang
dimiliki oleh limas adalah titik sudut, rusuk, dan bidang
isi.

Jenis-Jenis Limas
1. Limas Sembarang, yakni limas yang bidang alasnya
berbentuk segi-n sembarang dan titik puncaknya pun
juga sembarang.
2. Limas Beraturan, yakni jenis limas yang bidang
alasnya berbentuk segi-n beraturan. Proyeksi pada
titik puncaknya berimpit dengan titik pusat bidang
alas.

Pengantar Bangun ruang 13


Sifat-Sifat Limas Beraturan
Pada limas segi-n beraturan, alasnya akan berupa segi-
n beraturan. Lalu, pada semua rusuk tegaknya pun
sama panjang, dengan semua sisi tegaknya kongruen,
serta semua apotemanya memiliki panjang yang sama.
Perlu diketahui apotema ini adalah jarak antara titik
puncak ke titik alas.
Memiliki tinggi limas yang berupa jarak dari titik
puncak ke proyeksi yang terletak di alas limas.
Memiliki titik puncak limas, dengan berupa titik temu
bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga.

RUMUS
Luas Permukaan = luas alas + jumlah luas sisi tegak
Volume Limas = ⅓ x luas alas x tinggi

Contoh Soal:
Sebuah limas segitiga memiliki luas alas 30 cm². Jika
tinggi limas adalah 10 cm, berapa volume limas segitiga
tersebut?

Jawab:
Diketahui:
Luas alas: 30 cm²
t: 10 cm
Ditanya:
V=...?
Penyelesaian:
V= 1/3 x luas alas x tinggi
= 1/3 x 30 cm² x 10 cm
= 100 cm3.
Jadi, Volume limas segitiga adalah 100 cm3.

14 Pengantar Bangun ruang


5. Tabung
Soenarjo (2008), berpendapat bahwa bangun ruang tabung
ini memiliki bagian atas dan bagian bawah berupa
lingkaran yang sama. Lalu, menurut Soewito, dkk (1992)
turut menyatakan bahwa tabung ini memiliki permukaan
tertutup sederhana yang batasnya pun berupa bagian dari
tabung itu sendiri dan alasnya berupa lingkaran. Yap, suatu
bangun tabung ini dipandang sebagai suatu prisma khusus
dengan alas yang berbentuk lingkaran.

Sifat-Sifat Tabung
Memiliki 3 sisi, yakni sisi atas, sisi
alas, dan selimut tabung.
Tidak memiliki titik sudut karena
bentuknya berupa lingkaran.
Bidang atas dan bidang alasnya
yang berbentuk lingkaran pasti
memiliki ukuran sama.
Terdapat sisi lengkung yang disebut
dengan selimut tabung.
Terdapat tinggi tabung yang berupa
jarak antara bidang atas dan bidang
alas.
Memiliki 2 rusuk lengkung.

RUMUS
Volume Tabung = πr²t
Luas Permukaan = 2π x r x t + 2π x r²

Pengantar Bangun ruang 15


Contoh Soal:
1. Berapa volume tabung jika jari-jari 10 cm dan tinggi 30
cm?

Jawab:
Diketahui:
r: 10 cm
t: 30 cm
Ditanya:

30 cm
V=...?

Penyelesaian:
V = π x r² x t
V = 3,14 x 10² x 30
10 cm
V = 9.420 cm³
Jadi, volume tabung adalah 9.420 cm³

2. Sebuah benda benda berbentuk tabung memiliki luas


alas 616 cm². Jika tinggi benda adalah 20 cm, berapakah
volume benda tabung tersebut?

Jawab:
Silahkan dicari jawabannya.

16 Pengantar Bangun ruang 11


6. Kerucut
Contoh benda berbentuk bangun ruang kerucut ini adalah
topi ulang tahun, cone es krim, contong minyak, dan masih
banyak lainnya. Sumanto, dkk (2008) menyatakan bahwa
kerucut ini dibatasi oleh sebuah sisi alas berbentuk
lingkaran dan sebuah sisi lengkung. Sisi lengkung ini
berupa selimut yang mengerucut ke arah atas, semakin ke
atas maka akan semakin kecil atau lancip.

Sifat-Sifat Kerucut
Alas berbentuk lingkaran.
Memiliki 2 sisi, yakni
lingkaran yang berada di
bawah dan bidang lengkung
(selimut kerucut).
Terdapat selimut kerucut
yang berupa sisi lengkung.
Memiliki 1 rusuk lengkung.
Memiliki sebuah titik puncak.
Terdapat tinggi kerucut yang berupa jarak titik puncak
ke alas.

RUMUS
Volume Kerucut= ⅓ x π x r x r x t
Luas Permukaan Kerucut = π x r x (r + S)

Pengantar Bangun ruang 17


Contoh Soal:
1. Sebuah kerucut memiliki sisi alas dengan diameter 7 cm
dan ukuran panjang garis pelukisnya adalah 25 cm.
Hitunglah berapa volume kerucut tersebut?

Jawab:
Diketahui:
d: 7 cm
s: 25 cm
Ditanya:
V=...? 7 cm

Penyelesaian:
Langkah pertama adalah mencari tinggi kerucut:
t² = s² – r²
t² = 25² – 7²
t² = 625 – 49
t² = 576
t = √576
t = 24 cm
Selanjutnya adalah menghitung volume kerucut:
V = 1/3 x π x r² x t
V = 1/3 x 22/7 x 7² x 24
V = 1/3 x 22/7 x 49 x 24
V = 1/3 x 3.696
V = 1.232 cm³
Jadi, volume kerucut adalah 1.232 cm³.

2. Sebuah kerucut memiliki volume 616 cm³. Jika jari-jari


alas kerucut adalah 7 cm, berapa tinggi kerucut tersebut?
Jawab:

18 Pengantar Bangun ruang 11


7. Bola
Bola adalah bangun ruang yang hanya terdiri dari satu sisi
lengkung saja. Hal tersebut membuat bola tidak memiliki
rusuk maupun sudut.

Sifat-Sifat Bola
Hanya memiliki 1 sisi saja,
yang berupa kumpulan titik-
titik berjarak sama dengan
pusat bola. Sisi bola ini
disebut juga dengan selimut
bola.
Tidak memiliki rusuk.
Memiliki jari-jari bola yang menghubungkan antara
titik pusat bola dengan titik permukaannya. Jari-jari
bola ini ditulis dengan “r”.
Ukuran diameternya dua kali dari ukuran jari-jari bola.
Memiliki tali busur bola berupa ruang garis yang
menghubungkan 2 titik pada bola.

RUMUS
Luas Permukaan Bola = 4 x π x r2
Volume Bola = (4/3) x π x r3

Pengantar Bangun ruang 19


Contoh Soal:
1. Diketahui sebuah bola memiliki diameter 10 cm.
Berapakah luas permukaan dan volume bola
tersebut?

Jawab:
Diketahui:

10 cm
d: 10 cm
Ditanya:
L dan V=...?
Penyelesaian:
r = 1/2 x d
= 1/2 x 10 cm
= 5 cm

L = 4 x π x r²
= 4 x 3,14 x 5² cm
= 4 x 3,14 x 25 cm²
= 314 cm²

V = 4/3 x π x r³
= 4/3 x 3,14 x 5³ cm
= 4/3 x 3,14 x 125 cm³
= 523,3 cm³
Jadi, luas permukaan bola tersebut adalah 313 cm² dan
volume bola tersebut adalah 523,3 cm³.

2. Diketahui sebuah bola memiliki jari-jari 6 cm.


Berapakah luas permukaan bola tersebut?

Jawab:

20 Pengantar Bangun ruang 11


3
Penutup
A. Kesimpulan

1.Kubus: Luas Permukaan Kubus = 6 x S²


Keliling Kubus = 12 x S
Volume Kubus = Luas alas x tinggi = S² x S = s³
2.Balok: Luas Permukaan Balok = 2 x {(p x l) + (p x t) + (l x t)}
Volume Balok = (p x l x t)
3.Prisma: Luas selubung prisma segi-n beraturan = (keliling
bidang alas segi-n) x (panjang rusuk tegak)
Luas Permukaan Prisma = (luas bidang alas + luas
selubung + luas bidang alas)
2 Volume Prisma = volume balok ( p x l x t)
Volume Prisma = luas alas x tinggi
4.Limas: Luas Permukaan = luas alas + jumlah luas sisi tegak
Volume Limas = ⅓ x luas alas x tinggi
5.Tabung: Volume Tabung = πr²t
Luas Permukaan = 2π x r x t + 2π x r²
6.Kerucut: Volume Kerucut= ⅓ x π x r x r x t
Luas Permukaan Kerucut = π x r x (r + S)
7.Bola: Luas Permukaan Bola = 4 x π x r2
Volume Bola = (4/3) x π x r3

Pengantar Bangun ruang 21


4
Daftar Pustaka

Wahyuningtias, Diah Tri. (2013). Modul Bangun Datar dan


Bangun Ruang. Universitas Malang.

Suharjana, Agus. (2008). Mengenal Bangun Ruang dan Sifat-


Sifatnya. Tenaga Kependidikan Matematika. Yogyakarta.

Lumbantoruan, Jitu Halomoan. (2021). Bangun Datar dan


Bangun Ruang. CV.EUREKA MEDIA AKSARA . Jawa
Tengah.

22 Pengantar Bangun ruang

Anda mungkin juga menyukai