Anda di halaman 1dari 11

B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No.

1: page 115-125
ISSN 2301-5454, e-ISSN 2654-7643
Available online at https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/bdent/issue/view/46

VARIASI POSISI KONDILUS MANDIBULA PADA PASIEN MALOKLUSI KELAS I


ANGLE DILIHAT DARI RADIOGRAFI PANORAMIK

Resti Iswani, Kornialia, Karlyn Arnelisa

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Padang, Indonesia


*corresponding author email: karlynarnelisa99@gmail.com

KATA KUNCI ABSTRAK

Kondilus Mandibula, Pendahuluan: Salah satu komponen sendi rahang yang paling aktif dan
Maloklusi Kelas I sering menerima beban pada saat mandibula berfungsi adalah kondilus. Beban
Angle,Radiografi yang diterima pada kondilus dapat menyebabkan Temporomandibular
Panoramik Disorder (TMD). Etiologi TMD salah satunya adalah oklusi yang tidak
harmonis, seperti Maloklusi Kelas I Angle yang akan mempengaruhi
perubahan posisi kondilus sehingga posisinya bergeser dari sentral fossa
mandibula. Radiografi panoramik dilakukan untuk melihat posisi kondilus dan
mengukur posisi pada ruang kondilus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kesimetrisan kondilus mandibula dan variasi posisi kondilus pada
pasien Maloklusi Kelas I Angle serta mengetahui penyebab variasi posisi
tersebut. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode
deskriptif observasional. Sampel diambil dengan metode purposive sampling
dari data sekunder kunjungan pasien pratek mandiri dokter gigi spesialis
orthodonti dengan maloklusi dari Agustus 2017 - Maret 2020. Hasil: Pada
penelitian ini didapatkan pasien Maloklusi Kelas I Angle sebanyak 14 pasien
(70%) dengan posisi kondilus mandibula asimetris, posisi kondilus mandibula
kanan lebih ke anterior sebanyak 16 pasien (80%), dan kondilus mandibula
kiri sebanyak 15 pasien (75%). Simpulan: Oklusi patologis pada Maloklusi
Kelas I Angle dapat mempengaruhi posisi pada kondilus mandibula

KEYWORDS ABSTRACT

Mandibular Condyle, Introduction: Mandibular condyle is the temporomandibular joint component


Malocclusion Class I that is most active and mainly receives loads when the mandible is functioning.
Angle,Panoramic The load received by the condyle can cause Temporomandibular Disorder
radiographs (TMD). One of the etiology of TMD is the non-harmonious occlusion, as can be
seen in Class I Angle Malocclusion which can affect the change in the condyle
position from the center of the mandibular fossa. Panoramic radiographs
examination can aid in the diagnosis of the condyle and measure the position in
the condylar space. The purpose of this study was to determine the symmetries
and the variations in positions of the mandibular condyles in Malocclusion
Class I Angle patients and to determine their causes. Methods: This type of
research is a quantitative, observational descriptive method, with a purposive
sampling method. Samples were taken using the purposive sampling method
from secondary data from patients with malocclusion who visit independent
practice orthodontists from August 2017 - March 2020. Results: In the patient
with Class I Angle Malocclusion, there were 14 (70%) with an asymmetric
mandibular condyle position, 16 patients (80%) with right condyles anterior to
the central fossa, and 15 patient (75%) with left condyles anterior to central
fossa. Conclusion: Pathological occlusion in Class I malocclusion could also
affect the mandibular condyle.

115
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125

PENDAHULUAN emosional, kebiasaan parafungsional dan lain

Temproromandibular joint (TMJ) adalah sebagainya4. Pada etiologi oklusi yang tidak

salah satu bagian terpenting dan unik yang harmonis seperti maloklusi, yang

ditemukan di tubuh. TMJ terdiri dari didefinisikan sebagai perubahan posisi gigi

sepasang sendi kiri dan kanan yang dan pertumbuhan tulang yang dapat

masing- masing dapat bergerak bebas dalam menyebabkan masalah fungsional dan

batas tertentu, yang menghubungkan estetika. Maloklusi seperti gigi geraham yang

tengkorak dan mandibula, antara tulang berujung dan berputar, gigitan silang, gigitan

temporalis dengan kepala kondilus dalam, gigi berjejal atau crowded dan

mandibula.1 Komponen penyusun TMJ berbagai maloklusi gigi individu dapat

terdiri atas fossa mandibula atau fossa berperan dalam menyebabkan atau

glenoidalis, eminensia artikularis atau memperburuk TMD, serta dapat

tuberkel, kondilus mandibula, diskus, kapsula berkontribusi terhadap perubahan posisi

fibrosa, dan ligamen ekstra kapsular1. TMJ TMJ, salah satunya Maloklusi Kelas I

dibentuk oleh kondilus mandibula yang Angel.5,6,7

berada pada fossa mandibula pada tulang Meskipun Maloklusi Kelas I Angle dikatakan

temporal. Kedua tulang ini dipisahkan oleh normal, salah satunya yang diungkapkan

diskus artikularis yang berfungsi melindungi oleh Dewey yang memperkenalkan oklusi

sendi dari kekuatan yang dapat merusak.2 yang patologis pada Maloklusi Kelas I Angle

Kondilus adalah salah satu bagian tubuh terbagi menjadi lima tipe. Untuk Maloklusi

manusia yang paling aktif yang dapat Kelas I Angle tipe 1 (gigi berjejal anterior),

bergerak lebih dari 200 kali sehari serta tipe 2 (protursi atau labioversi di gigi

mengalami gerakan kompleks selama anterior), tipe 3 (crossbite di gigi anterior),

pembukaan dan penutupan mandibula.2 tipe 4 (crossbite di gigi posterior), dan tipe 5

Bagian dari kondilus mandibula (midline shifting). Keadaan oklusi yang

anterosuperior dikatakan menanggung beban patologis ini akan mempengaruhi perubahan

terbesar selama mandibula berfungsi1. Beban posisikondilus sehingga tidak lagi tepat pada

fungsional dan parafungsional dapat sentral fossa mandibula saat terjadi

menyebabkan perubahan adaptif dan interkuspasi maksimum.5,6

degeneratif pada beban penerima termasuk Penelitian menunjukkan bahwa Maloklusi

tulang kondilus, yang berakibat dapat Kelas I Angle dapat menunjukkan gejala dan

menyebabkan gangguan pada TMJ atau tanda klinis dari TMD serta berdasarkan

Temporomandibular Disorder (TMD).1,3 hasil penelitiannya paling banyak penderita

Etiologi TMD adalah multifaktorial seperti mengalami dislokasi diskus dengan reduksi

oklusi yang tidak harmonis, trauma, stress sebanyak 42,22% dan yang mengalami

116
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…

dislokasi diskus tanpa reduksi disertai mandibula yang tidak harmonis.6


keterbatasan pembukaan mulut sebanyak Terdapat beberapa penelitian yang masih
15,15%, yang dapat mengakibatkan meninjau tentang letak posisi kondilus
6
perubahan posisi kondilus mandibula . Hal mandibula yang tepat serta terdapat adanya
ini berkaitan dengan penelitian Ren dkk., variasi perubahan posisi pada setiap hasil
1995 dan penelitian8 yang menyatakan penelitian, ini dikarenakan dari setiap
bahwa pasien dengan perpindahan diskus anatomi kondilus mandibula yang berbeda-
tanpa reduksi dan pasien perpindahan diskus beda dan faktor lain yang dapat
dengan reduksi mempunyai variasi pada mempengaruhi perubahan posisi kondilus
posisi kondilus serta terdapat adanya mandibula.8 Penelitian menyatakan evaluasi
perbedaan pada posisi kondilus mandibula. posisi kondilus pada Maloklusi Kelas I Angle
9
Hasil penelitian pada ketiga jenis Maloklusi menunjukkan bahwa kedua sisi posisi
Angle terutama Maloklusi Kelas I Angle kondilus tidak seimbang. Terdapat perbedaan
menyatakan bahwa posisi kondilus tidak pada posisi ruang sendi, seperti pada ruang
menunjukkan simetri pada fossa sendi anterior sama untuk kedua sisi
mandibula di sisi kiri atau kanan serta posisi sedangkan pada bagian ruang posterior
kondilus tidak menunjukkan sentralisasi memiliki perbedaan sehingga menyebabkan
simetris yang tepat pada fossa mandibula, adanya variasi pada posisi kondilus
10
terjadi pada pria atau wanita. Hal ini mandibula .
berhubungan dengan penelitian Pepita dkk Memeriksa kelainan dan posisi pada kondilus
melaporkan bahwa Maloklusi Kelas I Angle mandibula atau menentukan apakah TMJ
seperti crossbite posterior, yang dapat mengalami kelainan diperlukan pemeriksaan
menyebabkan deviasi lateral mandibula, akan radiografi. Radiografi panoramik telah
mengakibatkan gangguan oklusal dan terbukti menjadi yang terbaik pertama,
ditemukannya perubahan posisi pada teknik sederhana dan berguna untuk menilai
kondilus mandibula. Posisi kondilus kelainan kondilus, serta menilai morfologi
mandibula yang ditemukan lebih superior dan kondilus seperti erosi, sklerosis,
11
posterior pada fossa mandibula. Pada pembentukan osteofit dan resorpsi . Untuk
beberapa penelitian sebelumnya yang menilai pola skeletal Maloklusi Kelas I, II,
menggunakan radiografi juga melaporkan dan III dengan menggunakan radiografi
bahwa maloklusi yang tidak diperbaiki dan chepalometric, yang akan memberikan
dibiarkan saja akan menyebabkan perubahan gambaran posisi awal gigi dan relasi rahang.
pada oklusi harmonis sehingga berdampak Radiografi chepalometric merupakan alat
pada posisi kondilus yang tidak simetris dan penunjang yang dapat digunakan untuk
menyebakan pertumbuhan, perkembangan menganalisis pola pertumbuhan daerah

117
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125

kraniofasial dan identifikasi kelainan dental, diambil dari praktek mandiri dokter gigi
skeletal maupun dentoskeletal yang bertujuan spesialis orthodonti (x), yang berjumlah 300
dalam menegakan diagnosis, rencana data pasien dengan radiograf chepalometric
perawatan, dan menganalisis hasil dan radiograf panoramik. Sampel pada
perawatannya12,13. penelitian ini adalah data sekunder pasien
Radiografi panoramik telah banyak yang mengalami maloklusi dari tanggal 21
digunakan dalam beberapa penelitian untuk Agustus 2017 sampai dengan tanggal 04
menentukan kondilus normal atau tidak dan Maret 2020 diambil dari praktek mandiri
mengukur posisi pada ruang kondilus14,15,16. dokter gigi spesialis orthodonti (x), yang
Teknik radiografi panoramik merupakan berjumlah 300 data pasien dengan radiograf
teknik yang paling banyak digunakan dalam chepalometric dan radiograf panoramik..
kedokteran gigi. Teknik radiografi Sampel dikumpulkan berdasarkan kriteria
panoramik dapat memberikan gambaran inklusi dan eksklusi.
seluruh struktur gigi dengan jaringan Cara Kerja
pendukung rahang, termasuk kondilus, tulang Siapkan alat dan bahan. Pengumpulan
alveolar, tulang rahang, sinus maksilaris, sampel dilakukan dengan menyaring data
rongga hidung, dan TMJ secara bersamaan sekunder yang sudah ada berdasarkan kriteria
dalam satu proyeksi tunggal17. Keuntungan inklusi. Sampel yang diperoleh akan
lain termasuk paparan radiasi dosis rendah, dilakukan pengamatan pada radiograf
prosedur singkat dan sederhana dalam panoramik di Instalasi Radiologi RSGM
pengambilan gambar, dan biaya yang rendah. Universitas Baiturrahmah, Padang. Radiograf
Ini memungkinkan evaluasi seluruh TMJ, panoramik diperiksa, dimana pengamatan
termasuk kondilus mandibula dapat dilihat terpusat pada posisi kondilus. Melakukan
keunggulan artikular, dan fossa artikular. pengukuran posisi kondilus pada radiograf
panoramik dari ruang sendi antara kondilus

METODE dan fossa mandibula dengan menggunakan

Jenis penelitian yang digunakan adalah gambar landmark. Pengukuran dilakukan

kuantitatif dengan metode deskriptif dengan membagi ruang sendi. Ruang sendi

observasional yaitu untuk mengetahui variasi dibagi menjadi bagian posterior, anterior, dan

posisi kondilus mandibula pada pasien superior. Pengamatan variasi posisi kondilus

Maloklusi Kelas I dilihat dengan radiografi mandibula secara visual dilakukan sesuai

panoramik. Populasi pada penelitian ini dengan kriteria dan pengukuran yang ada.

adalah data sekunder pasien yang mengalami Melakukan pengukuran dan pemeriksaan

maloklusi dari tanggal 21 Agustus 2017 oleh interpreter. Pencatatan hasil pengukuran.

sampai dengan tanggal 04 Maret 2020 Melakukan pengolahan data dan analisis

118
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…

data. kondilus mandibula pada setiap pasangnya.


Analisis Data Hasil penelitian diolah menggunakan
Analisis data diperoleh dengan melihat posisi Microsoft Excel 365. Berdasarkan hasil
kondilus pada kelompok sampel kemudian penelitian yang dilakukan, maka didapatkan
data diolah dan disajikan dalam bentuk tabel hasil sebagai berikut :
menggunakan programMicrosoft Excel.
Tabel 1. Distribusi Posisi Simetris dan Asimetris
Kondilus Mandibula pada Maloklusi Kelas I
Angle
HASIL No
Maloklusi
Persentase (%)
Kelompok Kelas IAngle
Pengambilan sampel pada penelitian ini telah 1. Simetris 6 30%
2. Asimetris 14 70%
dilakukan di praktek mandiri dokter gigi
3. Jumlah 20 100%
spesialis orthodonti (x) di Kelurahan
Berdasarkan pada tabel 1 posisi kondilus
Sawahan Kecamatan Padang Timur dan
mandibula pada pasien Maloklusi Kelas I
dilakukan penelitian pada sampel di Instalasi
Angle yang memiliki presentase terbanyak
Radiologi RSGM Universitas Baiturrahmah
adalah posisi kondilus mandibula asimetris
yang berjumlah 20 orang pasien maloklusi
sebesar 70% diikuti dengan posisi kondilus
Kelas I Angle. Penelitian radiograf
mandibula simetris sebesar 30%.
panoramik yang berpusat pada kondilus
mandibula dengan total 40 kondilus
mandibula dengan masing-masing 20
Tabel 2. Distribusi Posisi Masing-Masing Kondilus Mandibula Kiri dan Kanan pada Maloklusi Kelas I
Angle
Maloklusi Kelas Kondilus Presentase Kondilus Persentase
No
I Angle Kanan (%) Kiri (%)
1. Anterior 16 80% 15 75%
2. Sentrik 2 10% 3 15%
3. Posterior 2 10% 2 10%
4. Jumlah 20 100% 20 100%
Secara umum distribusi posisi kondilus Tabel 3. Distribusi Posisi Setiap Ruang Kondilus
Mandibula Sisi Kanan dan Sisi Kiri
mandibula kanan dan kiri pada Maloklusi Rerata Ruang Kondilus
Maloklusi
Kelas I Angle dapat dilihat pada tabel 4.2, Mandibula
No. Kelas I
Anterior Posterior Superior
Angle
terlihat posisi kondilus mandibula yang (mm) (mm) (mm)
1. Kanan 1.6 3.22 3.46
memiliki presentase terbanyak adalah posisi 2. Kiri 1.53 3.18 4.10
anterior, yaitu menunjukkan sebanyak 16 Berdasarkan tabel 3 posisi perpindahan
kondilus sebelah kanan (80%), kemudian terbesar berada pada jarak superior kondilus
diikuti dengan sebanyak 15 kondilus sebelah sebelah kiri dengan nilai rata-rata yaitu 4.10
kiri (75%). mm, dan posisi perpindahan terkecil berada
pada jarak anterior kondilus sebeleh kiri
dengan nilai rata-rata 1.53 mm.

119
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125

Tabel. 4 Distribusi Posisi Setiap Satu Pasang menyebabkan interferensi oklusal dari
Kondilus Mandibula
Maloklusi Persentase mandibula ke cusp to cusp rahang atas, dan
No. Kelompok
Kelas I Angle (%)
Posisi Kedua mengakibatkan perpindahan lateral
1. 19 95%
KondilusSama
Posisi Kedua
mandibula saat pasien mencoba mencapai
2. 1 5%
Kondilus Berbeda interkuspasi maksimum saat penutupan.
3. Jumlah 20 100%
Mandibula yang dibatasi pada sisi crossbite
Berdasarkan pada tabel 4 posisi kedua dapat mengakibatkan pemendekan tinggi
kondilus mandibula pada pasien Maloklusi pada sisi tersebut dan berkontribusi penyebab
Kelas I Angle yang memiliki presentase terjadinya asimetri mandibula.
terbanyak adalah posisi kedua kondilus Asimetri antara kedua sisi mandibula
mandibula sama sebesar 95%, dan posisi mungkin dapat disebabkan oleh perubahan
kedua kondilus mandibula berbeda sebesar adaptif dari mandibula yang dapat
1%. menyebabkan perubahan pada kondilus.18
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian10 yang menyatakan evaluasi
PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan kesimetrisan kondilus pada Maloklusi Kelas

terhadap 20 sampel pasien Maloklusi Kelas I I menunjukkan pada kedua sisi memiliki

Angle dengan masing- masing kondilus posisi asimetris pada kondilus. Penelitian9

berjumlah 40 untuk setiap sisinya diperoleh juga menyatakan bahwa ketiga jenis

adanya asimetris antara kondilus kanan dan maloklusi salah satunya Maloklusi Kelas I

kondilus kiri, dengan presentase sebesar 70% Angle posisi kondilus kanan dan kondilus

yaitu sebanyak 16 sampel dari total 20 kiri tidak menunjukkan sentralisasi simetris

sampel, mempunyai posisi asimetris antara pada masing-masing kondilusnya.


Pada penelitian ini evaluasi posisi kondilus
kondilus kanan dan kondilus kiri. Posisi
mandibula dengan persentase terbesar berada
asimetris pada kondilus mandibula dapat
disebabkan karena adanya oklusi yang tidak pada posisi anterior sebesar 80% pada

seimbang. kondilus kanan dan 75% pada kondilus kiri.

Oklusi yang tidak seimbang dapat Hal ini dapat disebabkan karena adanya

menyebabkan perkembangan asimetris pada oklusi patologis pada Maloklusi Kelas I

sisi kanan dan kiri mandibula. Selain itu, Angle yang mempunyai lima tipe seperti

keadaan oklusi yang tidak harmonis seperti dikenalkan oleh Dewey yang dapat

crossbite di gigi posterior pada Maloklusi menyebabkan pergeseran pada kondilus


mandibula menjadi lebih ke anterior. Dapat
Kelas I Angle tipe 4 terjadi ketika cups bukal
molar mandibula menutup bukal ke cups terlihat pada ruang anterior dengan jarak

bukal dari gigi rahang atas yang dapat ruang terkecil dibandingkan dengan jarak

120
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…

ruang lainnya pada table 4.3. Pada tabel 4.3 Maloklusi Kelas I Angle tipe 1, crowded
menunjukkan ruang sendi posterior kiri yang anterior terdiri dari gigi yang berotasi,
lebih kecil daripada ruang sendi posterior ektopik atau impaksi yang akan
kanan, dengan nilai 3.22 mm pada kondilus menyebabkan interferensi oklusal, sehingga
kanan dan 3.18 mm pada kondilus kiri. Hasil oklusi bertukar ke posisi yang nyaman, akan
penelitin ini serupa pada penelitian5 mempengaruhi posisi kondilus tidak lagi
menyatakan bahwa posisi kondilus pada tepat berada pada sentral fossa mandibula11.
Maloklusi Kelas I Angle mempunyai Pada Maloklusi Kelas I Angle tipe 2, gigi
perbedaan dimana, ruang sendi posterior kiri seri rahang atas yang protursi akan
yang lebih kecil dari pada ruang sendi mempengaruhi pola pergerakan rahang
posterior kanan serta ruang anterior yang bawah karena gigi anterior dianggap sebagai
lebih kecil daripada ruang sendi posterior, pemandu gerakan rahang bawah anterior.
hal ini mengakibatkan posisi kondilus yang Selama gerakan mandibula, gigi anterior
diposisikan lebih ke anterior. Hasil rahang bawah akan menutup dengan
10
presentase pada peneltian didapatkan pada permukaan palatal gigi anterior rahang atas.
Maloklusi Kelas I Angle sebesar 61,5% Hal ini dapat menyebabkan kondilus untuk
kondilus mandibula diposisikan lebih ke beradaptasi dengan perubahan fisik dari gigi
anterior. Letak kondilus juga diamati pada yang berfungsi dan gaya mekanis yang
subjek Maloklusi Kelas I Angle asimtomatik diterapkan pada TMJ11. Demikian juga
oleh Rodrigues dkk., 2011 menunjukkan dengan Maloklusi Kelas I Angle tipe 3
ruang sendi anterior lebih kecil dari ruang dengan crossbite anterior akan memengaruhi
sendi posterior, dimana akan menyebabkan perubahan posisi kondilus lebih ke anterior
posisi kondilus lebih ke anterior. pada saat menutup mulut.5,6,19
Maloklusi Kelas I Angle mempunyai lima Maloklsi Kelas I Angle tipe 3 crossbite
tipe oklusi patologis yang dikenalkan oleh anterior adalah istilah yang digunakan untuk
Dewey, seperti tipe 1 (gigi berjejal anterior menjelaskan masalah oklusal yang
rahang atas dan bawah), tipe 2 (protrusi atau melibatkan posisi gigi anterior rahang atas
labioversi di gigi anterior), tipe 3 (crossbite yang lebih palatal ke gigi anterior rahang
di gigi anterior), tipe 4 (crossbite di gigi bawah. Pada pasien Maloklusi Kelas I Angle
posterior), dan tipe 5 (midline shifting atau tipe 3, akan mengakibatkan pergeseran
adanya pergeseran ke arah mesial dari gigi fungsional ke depan dari mandibula saat
molar karena gigi sulung premature loss). mulut tertutup. Ketika mandibula bergeser ke
Salah satunya crowded dan crossbite dapat anterior, posisi kondilus tidak akan tetap di
mengubah overjet dan overbite normal posisi sentris di fossa glenoid. Ini akan
5,6
penderita. Modifikasi Dewey untuk merangsang perubahan posisi kondilus untuk

121
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125

adaptasi dengan beban fungsional yang Dari penjelasan setiap oklusi patologis pada
ada.6.19 Maloklusi Kelas I Angle menurut Dewey
Untuk crossbite posterior di Maloklusi Kelas dapat dikatakan bahwa karena adanya
I Angle tipe 4, hal ini ditandai dengan cups kondisi oklusi yang patologis ini dapat
bukal dari gigi rahang atas yang menahan ke menyebabkan kondilus mandibula pada
lingual terhadap cups bukal dari gigi Maloklusi Kelas I Angle lebih ke anterior.
mandibula. Deviasi lateral dari mandibula Hal ini berhubungan dengan penelitian
akan terjadi pada crossbite posterior karena sebelumnya juga menemukan bahwa karena
gangguan oklusal. Beberapa penulis oklusi patologis ini pasien dengan Maloklusi
melaporkan bahwa kondilus pada sisi Kelas I Angle dapat mempunyai gejala klinis
crossbite ini diposisikan akan lebih superior terjadinya TMD, dengan hasil klinis TMD
dan posterior pada fossa mandibula tertinggi pada kliking sebesar 72,2%,
dibandingkan pada sisi gigitan tidak kemudian adanya dislokasi diskus dengan
crossbite. reduksi sebanyak 42,22% dan dislokasi
Maloklusi Kelas I Angle tipe 5, dengan diskus tanpa redusksi disertai keterbatasan
kondisi midline shifting atau adanya pembukaan mulut sebanyak 11,11%.5
pergeseran ke arah mesial dari gigi molar Pada hasil penelitian ini ditemukan jarak
karena gigi sulung premature loss. ruang posisi kondilus terbesar pada ruang
Kehilangan gigi posterior sangat superior dengan rata-rata 4,10 mm di sisi kiri
memengaruhi perubahan pola oklusi karena dan 3,46 mm di sisi kanan, terihat pada table
gigi posterior berfungsi sebagai pusat 4.4. Hasil penelitian lain menunjukkan
pengunyahan sehingga perubahan yang bahwa penyebab ruang superior menjadi
terjadi akibat kehilangan gigi posterior akan lebih besar sehinga kondilus bergerak
menyebabkan terputusnya integritas menjadi lebih ke inferior disebabkan karna
kesinambungan susunan gigi sehingga adanya perawatan yang ada pada pasien atau
kontak oklusi hilang. Hilangnya kontak terjadinya trauma, kehilangan gigi, dan
oklusi mengakibatkan penderita berusaha ketidakseimbangan kebiasaan mengunyah
mendapatkan kontak oklusi baru pada gigi antara sisi kanan dan kiri TMJ, serta
anterior sehingga terjadi oklusi ke arah perubahan dimensi vertikal.6,14 Perubahan
anterior (cusp to cusp dan edge to edge) kontak gigi posterior atau adanya trauma
apabila kehilangan gigi ini dibiarkan dalam kontak pada gigi anterior, adanya premature
waktu yang lama akan menyebabkan terjadi loss, akan mempengaruhi dimensi vertikal
pseudo Maloklusi Kelas III Angle yang sehingga dapat menyebabkan mandibula
memengaruhi perubahan posisi kondilus bergerak ke atas dan menyebabkan kondilus
5,6
lebih ke anterior. bergeser ke bawah, yang akan menyebabkan

122
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…

ruang superior pada kondilus mandibula teori menyebutkan ketidaknormalan jarak


lebih besar.6 ruang dan posisi dapat terjadi di antara
Pergeseran mesial molar pada Maloklusi pasien TMD dengan gejala kliking.
Kelas I Angle tipe 5 dengan adanya Perubahan ini dapat berupa perpindahan
premature loss atau ekstraksi awal molar kondilus yang bergeser menjauh atau
dapat mempengaruhi keseimbangan semua mendekati fossa mandibula. Tanda kondilus
oklusi secara negatif karena mesialisasi gigi bergeser mendekati fossa mandibula jika
posterior. Oklusi yang tidak seimbang dapat jaraknya kurang dari jarak normalnya, yaitu
menyebabkan perpindahan rahang bawah 1,3 mm (anterior), 2,5 mm (superior) dan 2,1
ketika mandibula tertahan pada posisi mm (posterior), begitu pula sebaliknya. Hal
interkuspasi maksimum dan dapat ini sering dikaitkan dengan faktor-faktor
menyebabkan perubahan dari kondilus. seperti trauma, aktivitas parafungsional, dan
Oklusi yang tidak seimbang juga dapat akibat kehilangan gigi.14 Perbedaan ruang
menyebabkan asimetris pada sisi kanan dan pada hasil penelitian ini juga ditemukan pada
kiri mandibula. Selain itu, asimetri antara penelitian sebelumnya dimana ditemukan
kedua sisi kondilus mandibula mungkin adanya perbedaan ruang kondilus antara
disebabkan oleh adanya perubahan adaptif kondilus kanan dan kondilus kiri, akan tetapi
mandibula.6,18 Selanjutnya aksi otot juga tidak dikatakan ada atau tidaknya pada salah
dapat menyebabkan posisi kondilus yang satu sampel yang memliki posisi ruang
berbeda karena besarnya kontraksi otot. kondilus yang berbeda pada satu
Posisi kondilus akan lebih ke inferior jika pasangnya.10 Hal ini pada paneltian lain
kontraksi otot lebih ringan, hal ini sesuai masih dilakukan penelitian lebih lanjut.
dengan hasil penelitian, yang dapat Cohlmia dkk mengamati bahwa subjek
disebabkan karena terjadinya trauma, dengan maloklusi sering menunjukkan posisi
kehilangan gigi, dan ketidakseimbangan kondilus tidak sentrik dan adanya asimetri
kebiasaan mengunyah antara sisi kanan dan antara hubungan kondilus ke fossa
14
kiri pada TMJ . mandibula, yang berkorelasi dengan hasil
Pada table 4.3 terlihat bahwa jarak ruang dalam penelitian ini. Menurut beberapa
kondilus kanan dan kondilus kiri mempunyai penelitian, kurangnya sentralisasi kondilus
perbedaan, dan pada table 4.4 terlihat dalam dengan ruang sendi anterior lebih kecil dari
sampel penelitian ini terdapat satu sampel ruang sendi posterior, kemudian adanya
yang dimana antara kondilus kanan dan variasi pada setiap ruang posisi kondilus
kondilus kiri ditemukan posisi yang berbeda terdapat di antara berbagai maloklusi,
pada kedua sisinya. Seperti penelitian yang mungkin dapat disebabkan karena kedalaman
14
telah dilakukan mengatakan bahwa dalam fossa yang bervariasi dengan dalam dimensi

123
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125

fossa atau asimetri pada dasar tengkorak.10 REFERENSI

1. Manja, C. D., & Rajaduray, D. 2019. Analysis


SIMPULAN of height and width of mandibular condyle
and shape of the articular eminence with and
Berdasarkan hasil penelitian yang telah without clicking using TMJ radiography. 4(3),
dilakukan dapat disimpulkan bahwa pada 99–103.
2. Riawan, L. 2018. Penatalaksanaan Kelainan
Maloklusi Kelas I Angle ditemukan adanya Sendi Temporomandibular. Yogyakarta. PT
asimetris antara kondilus kanan dan kondilus Leutika Nouvalitera. 3– 4
3. Pramanik, F., Firman, R. N., & Sam, B. 2017.
kiri mandibula serta didapatkan posisi Differences of temporomandibular joint
kondilus mandibula dengan frekuensi condyle morphology with and without
clicking using digital panoramic radiograph.
terbanyak adalah posisi anterior. Dalam Padjadjaran Journal of Dentistry, 28(3),159–
penelitian ini didapatkan jarak ruang terbesar 164. https://doi.org/10.24198/pjd.vol28no3.13
672
pada ruang sendi superior. Hal tersebut dapat 4. Husada, L. E., Susiana, S., & Theresia, E.
2019. Hubungan antara stres dengan gangguan
dikarenakan adanya oklusi yang tidak
sendi temporomandibula pada mahasiswa
harmonis pada Maloklusi Kelas I Angle dan program profesi kedokteran gigi (The
relationship between stress and
mungkin dapat juga disebabkan karena temporomandibular joint disorders in dental
kedalaman fossa yang bervariasi dengan profession students). Padjadjaran Journal of
Dental Researchers and Students, 3(2), 129.
dalam dimensi fossa mandibula yang https://doi.org/10.24198/pjdrs.v3i2.21891
berbeda-beda. 5. Ginting, R., & Napitupulu, F. M. N. 2019.
Gejala klinis dan faktor penyebab kelainan
Saran temporomandibular joint pada kelas I oklusi
1. Peneliti mengharapkan pada penelitian angle (Clinical symptoms and aetiological
factors of temporomandibular joint
selanjutnya untuk menggunakan rentang abnormalities in class I angle occlusion).
Jurnal Kedokteran Gigi Universitas
umur yang berbeda dan lebih besar Padjadjaran, 31(2).
sehingga dapat dibandingkan sesuai https://doi.org/10.24198/jkg.v31i2.21440
6. Khoo, J. K., Bergman, T., Avi, L., & N, F.
dengan kelompok umurnya. R. 2016. Evaluation of Changes in TMJ
Position for Angle Class I Malocclusion After
2. Peneliti mengharapkan penelitian Orthodontic Treatment by Using
selanjutnya untuk dilakukan Cephalometric Radiograph. UI Proceedings
on Health and Medicine, 1(1), 58–62.
pengelompokan pada setiap tipe https://doi.org/10.7454/uiphm.v1i0.25
7. Maurya, R., Shukla, C., Sthapak, A.,
Maloklusi Kelas I Angle. Chaukse, A., Dubey, R., & Jain, S. 2015.
3. Peneliti mengharapkan penelitian Computed tomographic analysis of condyle
fossa relationship in skeletal Class I and
selanjutnya untuk menggunakan variable skeletal Class II vertically growing males.
Journal of Orthodontic Research,3(3),170–
yang berbeda yaitu menggunakan 174. https://doi.org/10.4103/2321-
radiografi Cone Beam Computed 3825.152120
8. Rahmawati, L, E. Kurnikasari, R. R. 2014.
Tomography (CBCT). Edisi Cetak Dentika Dental Journal ,
Desember 2014 ( ISSN : 1693-671X )
Edisi Cetak Dentika Dental Journal ,
Desember 2014 ( ISSN : 1693-671X ).
Dentika Dental Journal, 18(2), 190–193.
9. Akbulut, A., & Kılınç, D. D. 2019.

124
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…

Evaluation of condyle position inpatients with kepala kondilus pada pasien kliking dan tidak
Angle Class I, II, and IIImalocclusion using kliking (Digital panoramic radiograph of the
cone-beam computed tomography panoramic condyle head shape in clicking and non-
reconstructions. Oral Radiology, 35(1),43–50. clicking patients). Padjadjaran Journal of
https://doi.org/10.1007/s11282-018- 0326-z Dental Researchers and Students, 3(2),134.
10. Ganesh, G., R, U. M., R, D. V., https://doi.org/10.24198/pjdrs.v3i2.2193 4
Nagachandran, K. S., & Ponraj, R. R. 2017. 16. Soni, V., & Buch, B. 2017. An assessment
Evaluation And Comparison of The of the accuracy of a panoramic
Relationship of Condyle And Mandibular radiograph as compared with cone-beam
Fossa In Patients with Class I , Class II tomography in TMJ imaging. South
Division I And Class III Malocclusion : A African Dental Journal,
Cone Beam Computed Tomography Study. 75(5).https://doi.org/10.17159/25190105/2017
16(8), 93–103. https://doi.org/10.9790/0853- /v72no5a2
16081093103 17. Im, Y. G., Lee, J. S., Park, J. Il, Lim, H. S.,
11. Pramanik, F., Firman, R. N., & Sam, B. 2017. Kim, B. G., & Kim, J. H. 2018.
Differences of temporomandibular joint Diagnostic accuracy and reliability of
condyle morphology with and without panoramic temporomandibular joint (TMJ)
clicking using digital panoramic radiograph. radiography to detect bony lesions in patients
Padjadjaran Journal of Dentistry, 28(3),159– with TMJ osteoarthritis. Journal of Dental
164. https://doi.org/10.24198/pjd.vol28no3.13 Sciences, 13(4), 396– 404.
672 https://doi.org/10.1016/j.jds.2018.08.006
12. Brahmanta, A. 2017. Monograf Gambaran 18. Halicioglu, K., Celikoglu, M., Buyuk, S. K.,
Sefalometri Skeletal, Dental Dan Jaringan Sekerci, A. E., & Candirli, C. 2014. Effects
Lunak. Perpustakaan Nasional Indonesia of early unilateral mandibular first molar
13. Darwis, R., & Editiawarni, T. 2018. extraction on condylar and ramal vertical
Hubungan antara sudut interinsisal terhadap asymmetry. European Journal of Dentistry,
profil jaringan lunak wajah pada foto 8(2), 178–183. https://doi.org/10.4103/1305-
sefalometri (Relationship between interincisal 7456.130595
angles and facialsoft tissue profiles in 19. Qu, Guan-Lin MS, Xu, Jing MS, Zhou, Qing
cephalometric photos). Jurnal Kedokteran PhD. 2019. Evaluation of the Spatial Position
Gigi Universitas Padjadjaran, 30(1),15. and Correlation of Mandibular Ramus in
https://doi.org/10.24198/jkg.v30i1.17945 Skeletal Class III Patients With Mandibular
14. Putri, M. S., Pramanik, F., & Epsilawati, L. Asymmetry. The Journal of Craniofacial
2019. Descriptions of Condyle Head Surgery, 30 (5). https;//doi.org/
Position in Digital Panoramic Radiograph of 10.1097/SCS.0000000000005570
Clicking and Nonclicking Patients at RSGM 20. Tamimi, D., Jalali, E., & Hatcher, D.
UNPAD Dental Radiology Installation. Jurnal 2018.Temporomandibular Joint Imaging.
Kedokteran Gigi, IV(2), 210–213. Radiologic Clinics of North America,
15. Ramadhan, R., Pramanik, F., & Epsilawati, 56(1),157–175.
L. 2019. Radiograf panoramik digital bentuk https://doi.org/10.1016/j.rcl.2017.08.011

125

Anda mungkin juga menyukai