1: page 115-125
ISSN 2301-5454, e-ISSN 2654-7643
Available online at https://jurnal.unbrah.ac.id/index.php/bdent/issue/view/46
Kondilus Mandibula, Pendahuluan: Salah satu komponen sendi rahang yang paling aktif dan
Maloklusi Kelas I sering menerima beban pada saat mandibula berfungsi adalah kondilus. Beban
Angle,Radiografi yang diterima pada kondilus dapat menyebabkan Temporomandibular
Panoramik Disorder (TMD). Etiologi TMD salah satunya adalah oklusi yang tidak
harmonis, seperti Maloklusi Kelas I Angle yang akan mempengaruhi
perubahan posisi kondilus sehingga posisinya bergeser dari sentral fossa
mandibula. Radiografi panoramik dilakukan untuk melihat posisi kondilus dan
mengukur posisi pada ruang kondilus. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kesimetrisan kondilus mandibula dan variasi posisi kondilus pada
pasien Maloklusi Kelas I Angle serta mengetahui penyebab variasi posisi
tersebut. Metode: Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode
deskriptif observasional. Sampel diambil dengan metode purposive sampling
dari data sekunder kunjungan pasien pratek mandiri dokter gigi spesialis
orthodonti dengan maloklusi dari Agustus 2017 - Maret 2020. Hasil: Pada
penelitian ini didapatkan pasien Maloklusi Kelas I Angle sebanyak 14 pasien
(70%) dengan posisi kondilus mandibula asimetris, posisi kondilus mandibula
kanan lebih ke anterior sebanyak 16 pasien (80%), dan kondilus mandibula
kiri sebanyak 15 pasien (75%). Simpulan: Oklusi patologis pada Maloklusi
Kelas I Angle dapat mempengaruhi posisi pada kondilus mandibula
KEYWORDS ABSTRACT
115
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125
Temproromandibular joint (TMJ) adalah sebagainya4. Pada etiologi oklusi yang tidak
salah satu bagian terpenting dan unik yang harmonis seperti maloklusi, yang
ditemukan di tubuh. TMJ terdiri dari didefinisikan sebagai perubahan posisi gigi
sepasang sendi kiri dan kanan yang dan pertumbuhan tulang yang dapat
masing- masing dapat bergerak bebas dalam menyebabkan masalah fungsional dan
batas tertentu, yang menghubungkan estetika. Maloklusi seperti gigi geraham yang
tengkorak dan mandibula, antara tulang berujung dan berputar, gigitan silang, gigitan
temporalis dengan kepala kondilus dalam, gigi berjejal atau crowded dan
terdiri atas fossa mandibula atau fossa berperan dalam menyebabkan atau
fibrosa, dan ligamen ekstra kapsular1. TMJ TMJ, salah satunya Maloklusi Kelas I
berada pada fossa mandibula pada tulang Meskipun Maloklusi Kelas I Angle dikatakan
temporal. Kedua tulang ini dipisahkan oleh normal, salah satunya yang diungkapkan
diskus artikularis yang berfungsi melindungi oleh Dewey yang memperkenalkan oklusi
sendi dari kekuatan yang dapat merusak.2 yang patologis pada Maloklusi Kelas I Angle
Kondilus adalah salah satu bagian tubuh terbagi menjadi lima tipe. Untuk Maloklusi
manusia yang paling aktif yang dapat Kelas I Angle tipe 1 (gigi berjejal anterior),
bergerak lebih dari 200 kali sehari serta tipe 2 (protursi atau labioversi di gigi
pembukaan dan penutupan mandibula.2 tipe 4 (crossbite di gigi posterior), dan tipe 5
terbesar selama mandibula berfungsi1. Beban posisikondilus sehingga tidak lagi tepat pada
tulang kondilus, yang berakibat dapat Kelas I Angle dapat menunjukkan gejala dan
menyebabkan gangguan pada TMJ atau tanda klinis dari TMD serta berdasarkan
Etiologi TMD adalah multifaktorial seperti mengalami dislokasi diskus dengan reduksi
oklusi yang tidak harmonis, trauma, stress sebanyak 42,22% dan yang mengalami
116
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…
117
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125
kraniofasial dan identifikasi kelainan dental, diambil dari praktek mandiri dokter gigi
skeletal maupun dentoskeletal yang bertujuan spesialis orthodonti (x), yang berjumlah 300
dalam menegakan diagnosis, rencana data pasien dengan radiograf chepalometric
perawatan, dan menganalisis hasil dan radiograf panoramik. Sampel pada
perawatannya12,13. penelitian ini adalah data sekunder pasien
Radiografi panoramik telah banyak yang mengalami maloklusi dari tanggal 21
digunakan dalam beberapa penelitian untuk Agustus 2017 sampai dengan tanggal 04
menentukan kondilus normal atau tidak dan Maret 2020 diambil dari praktek mandiri
mengukur posisi pada ruang kondilus14,15,16. dokter gigi spesialis orthodonti (x), yang
Teknik radiografi panoramik merupakan berjumlah 300 data pasien dengan radiograf
teknik yang paling banyak digunakan dalam chepalometric dan radiograf panoramik..
kedokteran gigi. Teknik radiografi Sampel dikumpulkan berdasarkan kriteria
panoramik dapat memberikan gambaran inklusi dan eksklusi.
seluruh struktur gigi dengan jaringan Cara Kerja
pendukung rahang, termasuk kondilus, tulang Siapkan alat dan bahan. Pengumpulan
alveolar, tulang rahang, sinus maksilaris, sampel dilakukan dengan menyaring data
rongga hidung, dan TMJ secara bersamaan sekunder yang sudah ada berdasarkan kriteria
dalam satu proyeksi tunggal17. Keuntungan inklusi. Sampel yang diperoleh akan
lain termasuk paparan radiasi dosis rendah, dilakukan pengamatan pada radiograf
prosedur singkat dan sederhana dalam panoramik di Instalasi Radiologi RSGM
pengambilan gambar, dan biaya yang rendah. Universitas Baiturrahmah, Padang. Radiograf
Ini memungkinkan evaluasi seluruh TMJ, panoramik diperiksa, dimana pengamatan
termasuk kondilus mandibula dapat dilihat terpusat pada posisi kondilus. Melakukan
keunggulan artikular, dan fossa artikular. pengukuran posisi kondilus pada radiograf
panoramik dari ruang sendi antara kondilus
kuantitatif dengan metode deskriptif dengan membagi ruang sendi. Ruang sendi
observasional yaitu untuk mengetahui variasi dibagi menjadi bagian posterior, anterior, dan
posisi kondilus mandibula pada pasien superior. Pengamatan variasi posisi kondilus
Maloklusi Kelas I dilihat dengan radiografi mandibula secara visual dilakukan sesuai
panoramik. Populasi pada penelitian ini dengan kriteria dan pengukuran yang ada.
adalah data sekunder pasien yang mengalami Melakukan pengukuran dan pemeriksaan
maloklusi dari tanggal 21 Agustus 2017 oleh interpreter. Pencatatan hasil pengukuran.
sampai dengan tanggal 04 Maret 2020 Melakukan pengolahan data dan analisis
118
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…
119
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125
Tabel. 4 Distribusi Posisi Setiap Satu Pasang menyebabkan interferensi oklusal dari
Kondilus Mandibula
Maloklusi Persentase mandibula ke cusp to cusp rahang atas, dan
No. Kelompok
Kelas I Angle (%)
Posisi Kedua mengakibatkan perpindahan lateral
1. 19 95%
KondilusSama
Posisi Kedua
mandibula saat pasien mencoba mencapai
2. 1 5%
Kondilus Berbeda interkuspasi maksimum saat penutupan.
3. Jumlah 20 100%
Mandibula yang dibatasi pada sisi crossbite
Berdasarkan pada tabel 4 posisi kedua dapat mengakibatkan pemendekan tinggi
kondilus mandibula pada pasien Maloklusi pada sisi tersebut dan berkontribusi penyebab
Kelas I Angle yang memiliki presentase terjadinya asimetri mandibula.
terbanyak adalah posisi kedua kondilus Asimetri antara kedua sisi mandibula
mandibula sama sebesar 95%, dan posisi mungkin dapat disebabkan oleh perubahan
kedua kondilus mandibula berbeda sebesar adaptif dari mandibula yang dapat
1%. menyebabkan perubahan pada kondilus.18
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian10 yang menyatakan evaluasi
PEMBAHASAN
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan kesimetrisan kondilus pada Maloklusi Kelas
terhadap 20 sampel pasien Maloklusi Kelas I I menunjukkan pada kedua sisi memiliki
Angle dengan masing- masing kondilus posisi asimetris pada kondilus. Penelitian9
berjumlah 40 untuk setiap sisinya diperoleh juga menyatakan bahwa ketiga jenis
adanya asimetris antara kondilus kanan dan maloklusi salah satunya Maloklusi Kelas I
kondilus kiri, dengan presentase sebesar 70% Angle posisi kondilus kanan dan kondilus
yaitu sebanyak 16 sampel dari total 20 kiri tidak menunjukkan sentralisasi simetris
Oklusi yang tidak seimbang dapat Hal ini dapat disebabkan karena adanya
sisi kanan dan kiri mandibula. Selain itu, Angle yang mempunyai lima tipe seperti
keadaan oklusi yang tidak harmonis seperti dikenalkan oleh Dewey yang dapat
bukal dari gigi rahang atas yang dapat ruang terkecil dibandingkan dengan jarak
120
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…
ruang lainnya pada table 4.3. Pada tabel 4.3 Maloklusi Kelas I Angle tipe 1, crowded
menunjukkan ruang sendi posterior kiri yang anterior terdiri dari gigi yang berotasi,
lebih kecil daripada ruang sendi posterior ektopik atau impaksi yang akan
kanan, dengan nilai 3.22 mm pada kondilus menyebabkan interferensi oklusal, sehingga
kanan dan 3.18 mm pada kondilus kiri. Hasil oklusi bertukar ke posisi yang nyaman, akan
penelitin ini serupa pada penelitian5 mempengaruhi posisi kondilus tidak lagi
menyatakan bahwa posisi kondilus pada tepat berada pada sentral fossa mandibula11.
Maloklusi Kelas I Angle mempunyai Pada Maloklusi Kelas I Angle tipe 2, gigi
perbedaan dimana, ruang sendi posterior kiri seri rahang atas yang protursi akan
yang lebih kecil dari pada ruang sendi mempengaruhi pola pergerakan rahang
posterior kanan serta ruang anterior yang bawah karena gigi anterior dianggap sebagai
lebih kecil daripada ruang sendi posterior, pemandu gerakan rahang bawah anterior.
hal ini mengakibatkan posisi kondilus yang Selama gerakan mandibula, gigi anterior
diposisikan lebih ke anterior. Hasil rahang bawah akan menutup dengan
10
presentase pada peneltian didapatkan pada permukaan palatal gigi anterior rahang atas.
Maloklusi Kelas I Angle sebesar 61,5% Hal ini dapat menyebabkan kondilus untuk
kondilus mandibula diposisikan lebih ke beradaptasi dengan perubahan fisik dari gigi
anterior. Letak kondilus juga diamati pada yang berfungsi dan gaya mekanis yang
subjek Maloklusi Kelas I Angle asimtomatik diterapkan pada TMJ11. Demikian juga
oleh Rodrigues dkk., 2011 menunjukkan dengan Maloklusi Kelas I Angle tipe 3
ruang sendi anterior lebih kecil dari ruang dengan crossbite anterior akan memengaruhi
sendi posterior, dimana akan menyebabkan perubahan posisi kondilus lebih ke anterior
posisi kondilus lebih ke anterior. pada saat menutup mulut.5,6,19
Maloklusi Kelas I Angle mempunyai lima Maloklsi Kelas I Angle tipe 3 crossbite
tipe oklusi patologis yang dikenalkan oleh anterior adalah istilah yang digunakan untuk
Dewey, seperti tipe 1 (gigi berjejal anterior menjelaskan masalah oklusal yang
rahang atas dan bawah), tipe 2 (protrusi atau melibatkan posisi gigi anterior rahang atas
labioversi di gigi anterior), tipe 3 (crossbite yang lebih palatal ke gigi anterior rahang
di gigi anterior), tipe 4 (crossbite di gigi bawah. Pada pasien Maloklusi Kelas I Angle
posterior), dan tipe 5 (midline shifting atau tipe 3, akan mengakibatkan pergeseran
adanya pergeseran ke arah mesial dari gigi fungsional ke depan dari mandibula saat
molar karena gigi sulung premature loss). mulut tertutup. Ketika mandibula bergeser ke
Salah satunya crowded dan crossbite dapat anterior, posisi kondilus tidak akan tetap di
mengubah overjet dan overbite normal posisi sentris di fossa glenoid. Ini akan
5,6
penderita. Modifikasi Dewey untuk merangsang perubahan posisi kondilus untuk
121
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125
adaptasi dengan beban fungsional yang Dari penjelasan setiap oklusi patologis pada
ada.6.19 Maloklusi Kelas I Angle menurut Dewey
Untuk crossbite posterior di Maloklusi Kelas dapat dikatakan bahwa karena adanya
I Angle tipe 4, hal ini ditandai dengan cups kondisi oklusi yang patologis ini dapat
bukal dari gigi rahang atas yang menahan ke menyebabkan kondilus mandibula pada
lingual terhadap cups bukal dari gigi Maloklusi Kelas I Angle lebih ke anterior.
mandibula. Deviasi lateral dari mandibula Hal ini berhubungan dengan penelitian
akan terjadi pada crossbite posterior karena sebelumnya juga menemukan bahwa karena
gangguan oklusal. Beberapa penulis oklusi patologis ini pasien dengan Maloklusi
melaporkan bahwa kondilus pada sisi Kelas I Angle dapat mempunyai gejala klinis
crossbite ini diposisikan akan lebih superior terjadinya TMD, dengan hasil klinis TMD
dan posterior pada fossa mandibula tertinggi pada kliking sebesar 72,2%,
dibandingkan pada sisi gigitan tidak kemudian adanya dislokasi diskus dengan
crossbite. reduksi sebanyak 42,22% dan dislokasi
Maloklusi Kelas I Angle tipe 5, dengan diskus tanpa redusksi disertai keterbatasan
kondisi midline shifting atau adanya pembukaan mulut sebanyak 11,11%.5
pergeseran ke arah mesial dari gigi molar Pada hasil penelitian ini ditemukan jarak
karena gigi sulung premature loss. ruang posisi kondilus terbesar pada ruang
Kehilangan gigi posterior sangat superior dengan rata-rata 4,10 mm di sisi kiri
memengaruhi perubahan pola oklusi karena dan 3,46 mm di sisi kanan, terihat pada table
gigi posterior berfungsi sebagai pusat 4.4. Hasil penelitian lain menunjukkan
pengunyahan sehingga perubahan yang bahwa penyebab ruang superior menjadi
terjadi akibat kehilangan gigi posterior akan lebih besar sehinga kondilus bergerak
menyebabkan terputusnya integritas menjadi lebih ke inferior disebabkan karna
kesinambungan susunan gigi sehingga adanya perawatan yang ada pada pasien atau
kontak oklusi hilang. Hilangnya kontak terjadinya trauma, kehilangan gigi, dan
oklusi mengakibatkan penderita berusaha ketidakseimbangan kebiasaan mengunyah
mendapatkan kontak oklusi baru pada gigi antara sisi kanan dan kiri TMJ, serta
anterior sehingga terjadi oklusi ke arah perubahan dimensi vertikal.6,14 Perubahan
anterior (cusp to cusp dan edge to edge) kontak gigi posterior atau adanya trauma
apabila kehilangan gigi ini dibiarkan dalam kontak pada gigi anterior, adanya premature
waktu yang lama akan menyebabkan terjadi loss, akan mempengaruhi dimensi vertikal
pseudo Maloklusi Kelas III Angle yang sehingga dapat menyebabkan mandibula
memengaruhi perubahan posisi kondilus bergerak ke atas dan menyebabkan kondilus
5,6
lebih ke anterior. bergeser ke bawah, yang akan menyebabkan
122
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…
123
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah, Vol 9, No. 1: page 115-125
124
Iswani: Variasi posisi kondilus mandibula pada pasien maloklusi kelas I Angle…
Evaluation of condyle position inpatients with kepala kondilus pada pasien kliking dan tidak
Angle Class I, II, and IIImalocclusion using kliking (Digital panoramic radiograph of the
cone-beam computed tomography panoramic condyle head shape in clicking and non-
reconstructions. Oral Radiology, 35(1),43–50. clicking patients). Padjadjaran Journal of
https://doi.org/10.1007/s11282-018- 0326-z Dental Researchers and Students, 3(2),134.
10. Ganesh, G., R, U. M., R, D. V., https://doi.org/10.24198/pjdrs.v3i2.2193 4
Nagachandran, K. S., & Ponraj, R. R. 2017. 16. Soni, V., & Buch, B. 2017. An assessment
Evaluation And Comparison of The of the accuracy of a panoramic
Relationship of Condyle And Mandibular radiograph as compared with cone-beam
Fossa In Patients with Class I , Class II tomography in TMJ imaging. South
Division I And Class III Malocclusion : A African Dental Journal,
Cone Beam Computed Tomography Study. 75(5).https://doi.org/10.17159/25190105/2017
16(8), 93–103. https://doi.org/10.9790/0853- /v72no5a2
16081093103 17. Im, Y. G., Lee, J. S., Park, J. Il, Lim, H. S.,
11. Pramanik, F., Firman, R. N., & Sam, B. 2017. Kim, B. G., & Kim, J. H. 2018.
Differences of temporomandibular joint Diagnostic accuracy and reliability of
condyle morphology with and without panoramic temporomandibular joint (TMJ)
clicking using digital panoramic radiograph. radiography to detect bony lesions in patients
Padjadjaran Journal of Dentistry, 28(3),159– with TMJ osteoarthritis. Journal of Dental
164. https://doi.org/10.24198/pjd.vol28no3.13 Sciences, 13(4), 396– 404.
672 https://doi.org/10.1016/j.jds.2018.08.006
12. Brahmanta, A. 2017. Monograf Gambaran 18. Halicioglu, K., Celikoglu, M., Buyuk, S. K.,
Sefalometri Skeletal, Dental Dan Jaringan Sekerci, A. E., & Candirli, C. 2014. Effects
Lunak. Perpustakaan Nasional Indonesia of early unilateral mandibular first molar
13. Darwis, R., & Editiawarni, T. 2018. extraction on condylar and ramal vertical
Hubungan antara sudut interinsisal terhadap asymmetry. European Journal of Dentistry,
profil jaringan lunak wajah pada foto 8(2), 178–183. https://doi.org/10.4103/1305-
sefalometri (Relationship between interincisal 7456.130595
angles and facialsoft tissue profiles in 19. Qu, Guan-Lin MS, Xu, Jing MS, Zhou, Qing
cephalometric photos). Jurnal Kedokteran PhD. 2019. Evaluation of the Spatial Position
Gigi Universitas Padjadjaran, 30(1),15. and Correlation of Mandibular Ramus in
https://doi.org/10.24198/jkg.v30i1.17945 Skeletal Class III Patients With Mandibular
14. Putri, M. S., Pramanik, F., & Epsilawati, L. Asymmetry. The Journal of Craniofacial
2019. Descriptions of Condyle Head Surgery, 30 (5). https;//doi.org/
Position in Digital Panoramic Radiograph of 10.1097/SCS.0000000000005570
Clicking and Nonclicking Patients at RSGM 20. Tamimi, D., Jalali, E., & Hatcher, D.
UNPAD Dental Radiology Installation. Jurnal 2018.Temporomandibular Joint Imaging.
Kedokteran Gigi, IV(2), 210–213. Radiologic Clinics of North America,
15. Ramadhan, R., Pramanik, F., & Epsilawati, 56(1),157–175.
L. 2019. Radiograf panoramik digital bentuk https://doi.org/10.1016/j.rcl.2017.08.011
125