Golongan Restoran:
Restoran: jenis restoran dengan bangunan khusus untuk pengolahan pangan
(contoh: restoran padang, café-café)
Restoran Hotel: jenis restoran yang dimiliki oleh hotel.
Rumah Makan
TPP jenis ini juga dapat menyediakan pangan bagi TPP yang berada di sentra
pangan jajanan, khususnya bagi yang tidak memiliki pengolahan atau
pemasakan makanan di sentra pangan jajanan tersebut. Dapur gerai pangan
jajanan memungkinkan berada pada lokasi pengawasan kerja yang berbeda dari
Gerai pangan jajanannya.
Gerai Pangan Jajanan Keliling
Gerai pangan jajanan keliling adalah TPP yang produknya siap dikonsumsi bagi
umum dengan atau tanpa proses pemasakan yang dikelola menggunakan
perlengkapan semipermanen yang bergerak/berkeliling seperti gerobak/
pikulan/ kendaraan/alat angkut dan sejenisnya dengan atau tanpa roda atau
dengan sarana lain yang sesuai.
Beberapa TPP pangan jajanan keliling kadang menetap pada lokasi yang tetap
sepanjang waktu seperti rumah sakit, puskesmas, sekolah, dan lainnya
TPP Tertentu
TPP Tertentu adalah TPP yang produknya memiliki umur simpan satu sampai
tujuh hari pada suhu ruang.
TPP tertentu yang produknya masih harus dilakukan proses pengolahan lebih
lanjut sebelum dikonsumsi. Contoh: TPP yang memproduksi tahu, tempe,
cireng setengah matang, dan lainnya
Ukuran TPP
Dalam panduan ini akan digunakan istilah TPP mikro, kecil, menengah/ sedang
dan besar untuk memudahkan dalam pembuatan panduan. Yang termasuk
sebagai TPP menengah dan besar dalam panduan ini adalah jasa boga Golongan
B dan C, restoran dan restoran hotel. Sedangkan TPP yang lainnya dimasukan
ke dalam TPP mikro dan kecil.
Etika Petugas:
• Gunakan pakaian pelindung yang serupa dengan yang digunakan oleh
karyawan TPP (penutup kepala, jas laboratorium, atau alas kaki bersih),
sehingga jika memungkinkan pada TPP sedang dan besar, sebelum kegiatan
inspeksi, pastikan berkomunikasi dengan pemilik TPP untuk menyediakan
fasilitas pakaian pelindung sejumlah petugas kesehatan lingkungan yang
datang.
• Jangan memakai perhiasan (gelang, anting, dan pakaian atau jilbab yang
memiliki aksesoris pernak-pernik, dan lainnya) pada saat kegiatan inspeksi.
Perhiasan atau aksesoris dapat menjadi kontaminasi fisik pada pangan
• Jangan meninggalkan kertas atau bahan inspeksi lainnya pada meja atau
peralatan pemrosesan makanan.
• Pada saat melakukan inspeksi di ruang pengolahan, pastikan karyawan atau
staf dari TPP yang membuka area/ruang penyimpanan, mengangkat barang,
membuka peralatan atau mengambil pangan, untuk menghindari
kemungkinan kontaminasi berasal dari petugas kesehatan lingkungan.
• Hindari menyentuh bahan mentah, dinding, pintu, peralatan, dan kemudian
produk pangan yang belum dikemas untuk mencegah kontaminasi pangan
secara tidak sengaja atau hal-hal yang memungkinkan petugas kesehatan
lingkungan dituduh sebagai sumber kontaminasi silang.
• Saat memeriksa bahan baku, bahan kimia pembersih, label pangan, minta
karyawan TPP yang menanganinya.
Catatan:
• Tinjau segala dokumentasi dan catat setiap area yang diinspeksi. Catat juga
setiap jawaban karyawan dari hasil pertanyaan petugas kesehatan
lingkungan.
• Dokumentasikan hasil observasi, hasil inspeksi, dan pertanyaan serta
jawaban dalam buku catatan karena penting untuk memastikan laporan yang
lengkap dan akurat.
• Dokumentasikan area yang harus diperbaiki. Beberapa TPP tidak
mengijinkan pihak luar untuk mendokumentasikan (contoh: foto dan video)
selama proses inspeksi berlangsung. Pastikan petugas kesehatan lingkungan
mengikuti aturan tersebut, seperti petugas kesehatan lingkungan
menginginkan TPP untuk mengikuti aturan higiene dalam penanganan
pangan. Jika tidak ada aturan terkait, petugas kesehatan lingkungan
sebaiknya meminta ijin terlebih dahulu untuk mendokumentasikan kegiatan,
jika tidak diperbolehkan oleh penanggung jawab TPP, maka petugas
kesehatan lingkungan perlu menghargai dan mengikuti kebijakan tersebut.
• Buat catatan yang relevan, faktual dan akurat.
Observasi:
• Amati proses dan prosedur, implementasi pengontrolan pengolahan pangan
oleh karyawan, sanitasi pabrik dan peralatannya.
• Cermat saat mengamati proses, produk, dan peralatan.
• Ingatlah untuk melihat ke atas, ke bawah, dan sekeliling area inspeksi, serta
area-area yang tersembunyi seperti belakang meja, lemari atau peralatan.
• Biasakan untuk menginspeksi TPP dengan urutan sebagai berikut: area luar
TPP, area bersih (dapur pemasakan, pengemasan pangan matang), area
persiapan bahan baku, area penyimpanan bahan baku, dan area lainnya
(contoh: loker, toilet, area istirahat karyawan). Hal tersebut untuk mencegah
kontaminasi silang karena petugas kesehatan lingkungan bergerak dari area
bersih ke kotor.
• Pada saat mewawancarai personil TPP, tanyakan terlebih dahulu personil
junior dan senior di area tersebut. Personil junior biasanya personil baru.
Mengakses personil junior bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh
pengetahuan mereka tentang higiene pangan, dan apakah mereka sudah
dilakukan pelatihan atau belum.
Inspeksi Fisik/Visual:
• Dalam melakukan inspeksi fisik apa pun, petugas kesehatan lingkungan
harus memastikan peralatan mereka (seperti termometer, strip pH atau pH
meter) steril.
• Pastikan petugas kesehatan lingkungan melakukan cuci tangan sebelum
masuk ruang pengolahan dan pastikan penggunaan sarung tangan sekali
pakai atau sanitasi yang tepat. Hal yang sama juga dipastikan pada
karyawan TPP.
• Periksa dan catat suhu yang ditunjukkan oleh termometer atau grafik alat.
• Periksa kebersihan peralatan.