Anda di halaman 1dari 46

STANDAR SLHS Dan LABEL

PENGAWASAN
Permenkes Nomor 14 Tahun 2021
Tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan

Direktorat Penyehatan Lingkungan


Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan R.I
DASAR HUKUM
• UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah
• UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
• UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
• UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
• PP No. 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan
• PP No. 86 Tahun 2019 tentang Keamanan Pangan
• PP No. 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis
Risiko
• Permenkes No. 2 Tahun 2013 tentang KLB Keracunan Pangan
• Permenkes No. 43 Tahun 2014 tentang Higiene Sanitasi Depot Air Minum
• Permenkes No. 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
Berdasarkan PP 5/2021 dan Permenkes
14/2021, terkait keamanan pangan siap
saji diatur standar Sertifikat Laik Higiene
Sanitasi (SLHS) dan label pengawasan/
pembinaan higiene sanitasi pangan

Masa berlaku SLHS


3 Tahun

Label pengawasan atau


pembinaan 2 Tahun
Wajib Label Pengawasan/
Pembinaan HSP
Wajib SLHS

• Rumah makan golongan A1


Jasa Boga (mis, warung makan, warteg)
• Rumah makan golongan A2
• Jasa boga gol A
(mis. warung tenda)
• Jasa boga gol B • Gerai Pangan Jajanan
(penjual kue donat)
• Jasa boga gol C
• Gerai Pangan Jajanan Keliling Golongan A1
Restoran (pedagang mie ayam)
• Restoran • Gerai Pangan Jajanan Keliling Golongan A2
(pedagang donat keliling)
• Restoran hotel
• Gerai Pangan Jajanan Keliling Golongan B
TPP Tertentu (food truck)
• Dapur Gerai Pangan Jajanan
• Industri tahu kedelai
(mis. Dapur pemasok somay keliling)
• Industri tempe kedelai • Sentra Pangan jajanan/kantin atau Usaha Sejenis
(sentra kuliner, food court, pujasera dll)
STANDAR SLHS TERMASUK
NON KBLI (PB UMKU)

Pada penggolongan jenis perizinan berusaha, usaha pangan olahan siap saji termasuk ke dalam Non
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (Non KBLI), dengan KBLI menginduk kepada:

● Kemenparekraf untuk KBLI 56101, 56290, dan 56210


● Kemenperin 10391, 10392, dan 11052
BAGAIMANA DENGAN PERMENKES LAMA?

PERMENKES 1096/2011

KEPMENKES 1098/2003

KEPMENKES 942/2003

PERMENKES 43/2014
Permenkes 43/2011 tetap berlaku
Dalam Permenkes 14/2021 tertulis jelas sebagian
aturan DAM mengacu Permenkes Higiene Sanitasi
DAM

Permenkes 1096/2011
Hal-hal yang belum diatur pada Permenkes 14/2021
dan belum ada aturan yang baru masih berlaku.
seperti :
Kurikulum pelatihan penjamah pangan/pengelola

Tindak lanjut akan diterbitkan:


1. Pedoman kurikulum modul pelatihan
OUTLINE PMK 14/2021

Ruang Lingkup yang Penilaian Kesesuaian


1 Diatur 6 dan Pengawasan

2 Istilah dan Definisi 5 Sarana

Persyaratan Umum Persyaratan


3 Usaha 4 Khusus/Teknis

● Lampiran formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan (10 form IKL untuk 15 TPP)
● Halaman 1682 – 1783 (102 hal)
01 KBLI 56101 Restoran

02 KBLI 56290 Penyediaan Jasa Boga Periode Tertentu


STANDAR
SERTIFIKAT
KBLI 56210 Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu
LAIK 03
(Event Catering)
HIGIENE
SANITASI 04 KBLI 10391 Industri Tempe Kedelai

05 KBLI 10392 Industri Tahu Kedelai

06 KBLI 11052 Industri Air Minum Isi Ulang


(Depot Air Minum)
PP 86/2019
tentang PP Nomor 86 Tahun 2019 Pasal
Keamanan 36 yang menjadi dasar hukum
TPP tertentu diwajibkan SLHS
Pangan (KBLI 10391 Industri Tempe
Kedelai dan KBLI 10392 Industri
Tahu Kedelai

Pada Permenkes Nomor 14 Tahun


2021 diatur sebagai TPP Tertentu

Industri tempe dan tahu kedelai yang


wajib SLHS adalah produk dengan
umur simpan kurang dari 7 hari pada
suhu ruang
Hal
ISTILAH DAN DEFINISI 1683

Pangan Olahan Siap Saji Keamanan Pangan

adalah makanan dan/atau minuman yang Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
sudah diolah dan siap untuk langsung mencegah pangan olahan siap saji dari
disajikan di tempat usaha atau di luar kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
tempat usaha seperti pangan yang benda lain yang dapat mengganggu,
disajikan di jasa boga, hotel, restoran, merugikan, dan membahayakan kesehatan
rumah makan, toko roti, kafetaria, kantin, manusia serta tidak bertentangan dengan
kaki lima, gerai makanan keliling (food agama, keyakinan, dan budaya masyarakat
truck), usaha pangan olahan siap saji sehingga aman untuk dikonsumsi
yang tidak dikemas, dan penjaja
makanan keliling atau usaha sejenis
Hal
ISTILAH DAN DEFINISI 1684

Pangan Olahan Siap Saji

Tempat Pengelolaan Pangan olahan siap saji yang selanjutnya disebut TPP adalah sarana
produksi untuk menyiapkan, mengolah, mengemas, menyimpan, menyajikan dan/atau
mengangkut pangan olahan siap saji baik yang bersifat komersial maupun nonkomersial. TPP
yang dimaksud dalam peraturan ini adalah TPP komersial.

Jasa Boga/Katering Restoran

Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang Restoran adalah TPP yang produknya siap
produknya siap dikonsumsi bagi umum di dikonsumsi bagi umum di dalam tempat
luar tempat usaha atas dasar pesanan dan usaha/melayani makan di tempat (dine in)
tidak melayani makan di tempat usaha (dine serta melayani pesanan di luar tempat
in) usaha
PENGGOLONGAN JASA BOGA

Jasa Boga Golongan A


A Jasa boga yang melayani kebutuhan
masyarakat umum dengan pelayanan tidak
lebih dari 750 porsi/hari pesanan

Jasa Boga Golongan B


B Jasa boga yang melayani kebutuhan Jasa Boga Golongan C
masyarakat umum dengan pelayanan di atas C Jasa boga yang melayani kebutuhan alat
750 porsi/hari pesanan atau memenuhi angkutan umum internasional dan pesawat
kegiatan/kebutuhan khusus udara
antara lain :
- embarkasi/debarkasi haji,
- asrama,
- pengeboran lepas pantai,
- perusahaan, angkutan umum darat dan laut
dalam negeri,
- Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan,
atau sejenisnya,
- rumah sakit, dan
- balai/tempat pelatihan)
ISTILAH DAN DEFINISI
Depot Air Minum
TPP Tertentu (DAM)

adalah TPP yang produknya memiliki umur adalah usaha industri yang melakukan proses
simpan satu sampai kurang dari tujuh hari pengolahan air baku menjadi air minum dalam
pada suhu ruang bentuk curah dan menjual langsung kepada
konsumen

SBMKL Keamanan Pangan


Pangan Olahan Siap Saji

adalah spesifikasi teknis atau nilai yang adalah kriteria dan ketentuan teknis kesehatan
dibakukan pada pangan olahan siap saji pada media pangan olahan siap saji yang
yang berhubungan dan berdampak mengatur tentang persyaratan sanitasi yaitu
langsung terhadap kesehatan masyarakat standar kebersihan dan kesehatan yang harus
dipenuhi untuk menjamin sanitasi pangan dan
telah mencakup persyaratan higiene
ISTILAH DAN DEFINISI
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Pengelola/Pemilik/
(SLHS) Penanggung Jawab TPP

adalah bukti tertulis keamanan pangan untuk adalah seseorang yang bertanggung jawab
pemenuhan standar baku mutu dan terhadap operasional TPP
persyaratan kesehatan pangan olahan siap
saji

Sertifikat Penjamah Pangan


Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji

Penjamah pangan adalah setiap orang yang


adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh
menangani atau kontak secara langsung dengan
lembaga yang berwenang kepada
pengelola/pemilik/penanggung jawab TPP dan pangan, peralatan memasak, peralatan makan,
penjamah pangan yang telah mengikuti dan/atau permukaan yang kontak dengan pangan
pelatihan keamanan pangan siap saji.
ISTILAH DAN DEFINISI

Inspeksi Kesehatan Lingkungan


(IKL)

adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan


secara langsung terhadap media lingkungan
dalam rangka pengawasan berdasarkan
standar, norma, dan baku mutu yang berlaku
untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang
sehat
PERSYARATAN UMUM USAHA

Bukti permohonan perizinan Pemenuhan persyaratan SLHS 1

1 berusaha ke Pemerintah
Daerah terkait 2 (satu) tahun sejak NIB
diterbitkan OSS

Khusus untuk Depot Air Minum

3
(DAM) pemenuhan persyaratan
SLHS sebelum persyaratan NIB
diterbitkan OSS

Persyaratan perpanjangan SLHS:


▪ SLHS yang masih berlaku
▪ Melengkapi dokumen persyaratan teknis/persyaratan khusus
PERSYARATAN KHUSUS ATAU
PERSYARATAN TEKNIS

Hasil Uji Lab Persyaratan Kesehatan Tenaga Pengelola Tenaga Penjamah


Memenuhi syarat Memenuhi syarat Bersertifikat Pangan Bersertifikat

Bukti pernyataan pemenuhan persyaratan kesehatan,


pelaku usaha melakukan Self Assessment dengan menggunakan formulir Inspeksi Kesehatan
Lingkungan (IKL) namun tidak menggunakan uji laboratorium.
2 4
Sampel pangan harus negatif dari Hasil lab paling lama berlaku 1
cemaran kimia (formalin, borax, bulan sejak diterbitkan oleh
rhodamin B dan methanil yellow) instansi berwenang dihitung pada
saat pengajuan SLHS

PERSYARATAN
KHUSUS LAB
1 3
Apabila diduga berpotensi
tercemar bahaya lainnya, maka
Hasil lab memenuhi syarat: air,
perlu dilakukan pengujian
Makanan, Usap alat makan
parameter tertentu seperti daerah
pertambangan dan industri
5
Hasil lab kualitas air produksi DAM sesuai dengan
ketentuan Permenkes Kualitas Air Minum

PERSYARATAN
KHUSUS LAB
6
Pelaku usaha berkoordinasi dengan petugas
laboratorium atau sanitarian atau petugas kesehatan
lingkungan/petugas kesehatan yang terlatih untuk
pengambilan/pemeriksaan sampel pangan olahan siap
saji yang diuji pada laboratorium yang terakreditasi KAN
atau laboratorium yang ditetapkan Pemda
PEMENUHAN KETENAGAAN
(pengelola/pemilik/penanggung jawab TPP dan penjamah pangan)

1 Wajib memiliki sertifikat pelatihan Jumlah penjamah pangan yang harus


4 bersertifikat pelatihan:
▪ Restoran min 50%
Sertifikat pelatihan berlaku lintas ▪ Jasa boga gol A min 20%
2 ▪ Jasa boga gol B min 50%
daerah dan dikeluarkan oleh:
▪ Jasa boga gol C 100%
▪ Kementerian Kesehatan ▪ TPP Tertentu min 50%
▪ Pemerintah Daerah Provinsi ▪ DAM min 50%
▪ Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
▪ Organisasi Profesi/Asosiasi/lembaga yang Harus sehat dan bebas dari penyakit menular
berkompeten di bidang kesehatan 5
(contoh diare, demam tifoid/tifus, hepatitis A, dan
lingkungan/keamanan pangan yang lain-lain) serta menjaga kebersihan diri dan
terdaftar dan bekerja sama dengan lingkungan dalam pengelolaan usaha pangan
Kementerian Kesehatan/dinas kesehatan olahan siap saji berdasarkan prinsip higiene
sanitasi
Sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh
3
lembaga terlisensi BNSP dan dibina oleh
Kementerian Kesehatan, dianggap memenuhi
persyaratan sertifikat pelatihan
PENERBITAN SLHS
1

Wilayah pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara diterbitkan oleh otoritas
kesehatan bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas darat negara

2 3

TPP yang berada di wilayah Unit Pelaksana TPP yang berlokasi di pengeboran lepas
Teknis (UPT) Pusat seperti rumah sakit pantai dan belum dapat ditentukan ke dalam
vertikal, balai pelatihan, dan wilayah khusus salah satu wilayah kerja otoritas kesehatan
milik Pusat, maka SLHS diterbitkan oleh bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas
Pemerintah Daerah setempat. darat negara maka penerbitan SLHS
dilakukan otoritas kesehatan bandar udara,
contoh: Lembaga Pemasyarakatan/Lapas,
pelabuhan, atau lintas batas darat negara
Stasiun Kereta Api, dan Terminal Kelas A
terdekat
PENERBITAN SLHS
4

● Untuk wilayah kab/kota, SLHS dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP). Dalam penerbitan SLHS DPMPTSP berkoordinasi dengan dinas
kesehatan.
● Dinas kesehatan/tim teknis terkait melakukan verifikasi IKL ke TPP.
● IKL memenuhi syarat apabila mendapatkan nilai minimal 80.

Untuk restoran yang berada dalam satu manajemen hotel, maka SLHS restoran merupakan
bagian dari Sertifikat Laik Sehat (SLS) akomodasi, sehingga tidak memerlukan SLHS secara
terpisah
Berdasarkan Permenkes 14/2021
Pengawasan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) dilakukan dengan Berbasis Risiko
PENGAWASAN

1
Pengawasan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya

2
Penyelenggaraan pengawasan dilakukan dengan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) :
● IKL dilakukan oleh sanitarian/petugas kesehatan lingkungan menggunakan form IKL sesuai
TPP
● IKL dilakukan secara berkala sebagai bentuk pengawasan
● Petugas yang melakukan IKL adalah sanitarian/petugas kesehatan lingkungan/petugas
kesehatan lainnya yang sudah mendapatkan pelatihan keamanan pangan siap saji/higiene
sanitasi pangan
● Dalam rangka pengawasan, pelaksanaan uji petik, dinas kesehatan berkoordinasi dengan
instansi terkait
● Penetapan frekuensi pengawasan berdasarkan kategori risiko TPP
PENGAWASAN

3
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala otoritas kesehatan bandar udara, pelabuhan,
atau lintas batas darat negara dapat memberikan rekomendasi pencabutan SLHS kepada instansi
penerbit SLHS dan pembina usaha

4
Menteri/gubernur/bupati/walikota dalam melakukan pengawasan dapat menugaskan tenaga
pengawas kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan mengenai Pengawasan di
Bidang Pengawasan kewenangannya masing-masing
PEMBINAAN
1. Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan provinsi, Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan
otoritas kesehatan bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas darat negara berkewajiban
melaksanakan pembinaan terhadap petugas kesehatan lingkungan melalui kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Teknis, Advokasi dan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis.
2. Pembinaan dilakukan secara berkala, baik secara terpadu maupun masing-masing sesuai
kewenangan
3. Pembinaan dilakukan secara berkala, secara terpadu maupun masing-masing sesuai
kewenangan.
4. Dapat melibatkan organisasi profesi dan/atau asosiasi.
PENGUMUMAN ATAU
PEMBERITAHUAN

TPP yang sudah memiliki SLHS


1 sebaiknya dipasang/dicantumkan di
tempat yang mudah terlihat
pengunjung pada tempat usaha,
kemasan/produk dan media promosi

Untuk TPP yang menggunakan


2 tempat/wadah/kemasan pangan
harus mencantumkan nomor SLHS
pada tempat/wadah/kemasan pangan
PELAPORAN

E-Monev HSP GERMAS PAS

TPP yang sudah memiliki SLHS dan diinput ke dalam e-monev hsp maka datanya akan ditarik ke aplikasi
GERMAS PAS
APLIKASI GERMAS PAS

1 Sistem aplikasi berbasis mobile (android)

2 Panduan dan informasi kepada


masyarakat untuk memilih restoran, jasa
boga, DAM yang sudah memiliki
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
• Modul Home akan menampilkan informasi TPP yang berada dalam

FITUR GERMAS PAS


radius 5 Km, dari posisi pengguna aplikasi.
• Pada halaman ini akan ditampilkan list data TPP beserta informasi
umum seperti foto, deskripsi dan rating TPP.
• Data TPP diurutkan berdasarkan rating yang terbaik.

Modul Informasi TPP merupakan halaman yang akan


menampilkan informasi detail TPP yang dipilih oleh
pengguna. Adapun informasi yang terdapat pada
halaman ini adalah : foto, deskripsi, list rating user serta
link peta ke lokasi TPP
STANDAR LABEL PENGAWASAN
DAN PEMBINAAN HSP
Permenkes Nomor 14 Tahun 2021
STANDAR LABEL
PENGAWASAN/PEMBINAAN HSP

1 KBLI 56102 Rumah/Warung makan

2 KBLI 56103 Kedai Makanan

3 KBLI 56104 Penyediaan Makanan Keliling


Tempat Tidak Tetap

4 KBLI 56109 Restoran dan


Penyediaan Makanan Keliling Lainnya
ISTILAH DAN DEFINISI

Rumah makan golongan A1 Rumah makan golongan A2

merupakan rumah makan yang menyatu dengan merupakan rumah makan dengan bangunan
rumah/tempat tinggal (contoh warung tegal/warteg, sementara seperti warung tenda
rumah makan padang rumahan) dan menggunakan
dapur rumah tangga dengan fasilitas permanen atau
semi permanen

Gerai pangan jajanan

adalah TPP yang produknya siap dikonsumsi (tanpa pengolahan) bagi umum dan dikelola
menggunakan perlengkapan permanen maupun semi permanen seperti tenda, gerobak, meja, kursi,
keranjang, kendaraan dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai. TPP ini tidak
memiliki proses pemasakan, tetapi hanya menjual pangan yang sudah siap dikonsumsi (contoh:
menjual nasi uduk, atau snack)
ISTILAH DAN DEFINISI
Gerai pangan
jajanan keliling

adalah TPP yang produknya siap dikonsumsi bagi umum dengan


ataupun tanpa proses pemasakan yang dikelola menggunakan
perlengkapan semipermanen yang bergerak/berkeliling seperti
gerobak/pikulan/kendaraan/alat angkut dan sejenisnya dengan atau
tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai

Gerai pangan jajanan keliling


golongan A1
merupakan jenis pangan jajanan keliling yang menggunakan
gerobak/pikulan/alat angkut dengan atau tanpa roda dan terdapat proses
pemasakan, contoh: pedagang mie ayam dan pedagang bubur. Pedagang
yang berdiam pada satu area pada waktu yang lama tetapi memiliki alat angkut
yang bisa dipindahkan termasuk dalam kategori ini, contoh pedagang mie
ayam yang mangkal tetapi menggunakan gerobak
ISTILAH DAN DEFINISI
Gerai pangan jajanan keliling Gerai pangan jajanan keliling
gol A2 gol B

merupakan jenis pangan jajanan keliling yang merupakan jenis jajanan keliling yang menggunakan
menggunakan gerobak/pikulan/alat angkut dengan kendaraan yang didesain khusus berfungsi sebagai
atau tanpa roda dan tidak terdapat proses TPP dengan atau tanpa proses pemasakan, contoh
pemasakan food truck

Sentra pangan jajanan/kantin


atau usaha sejenis

adalah TPP bagi sekumpulan gerai pangan jajanan dengan ataupun tanpa proses pemasakan yang
dikelola oleh pemerintah/pemerintah daerah/swasta/ institusi lain dan memiliki struktur
pengelola/penanggung jawab. Contoh sentra pangan jajanan/kantin di pusat perbelanjaan, perkantoran,
institusi, kantin satuan pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
ISTILAH DAN DEFINISI

Dapur gerai pangan jajanan Label pengawasan/pembinaan

merupakan TPP yang menyediakan/mengolah adalah tanda/bukti yang dikeluarkan oleh lembaga
pangan bagi gerai pangan jajanan atau gerai pangan yang berwenang terhadap TPP yang dipersyaratkan
jajanan keliling yang berbeda lokasi dengan dan telah memenuhi persyaratan kesehatan pangan
penjualan baik dalam satu wilayah kerja maupun olahan siap saji
berbeda lokasi (puskesmas/ kabupaten/kota/provinsi)

Sertifikat penyuluhan
keamanan pangan siap saji

adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang kepada penjamah
pangan/pengelola/ pemilik/penanggung jawab yang telah diberikan penyuluhan keamanan pangan siap
saji
PERSYARATAN KHUSUS/TEKNIS

Penjamah pangan/pelaku usaha/pengelola/ pemilik/penanggung jawab:

Harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan formulir Inspeksi Kesehatan


Lingkungan (IKL)

Mendapatkan penyuluhan keamanan pangan siap saji

Untuk pengelolaan pangan olahan siap saji harus menerapkan prinsip higiene sanitasi
pangan
Untuk wilayah bandar udara, pelabuhan, Untuk wilayah kabupaten/kota, label
lintas batas darat negara, label pengawasan/pembinaan dikeluarkan oleh
P pengawasan/pembinaan dikeluarkan oleh dinas kesehatan
E Otoritas kesehatan bandar udara, pelabuhan,
N dan lintas batas darat negara
G
A
W
A Pengelola/pemilik/penanggung jawab dan
S Setiap pengelola/pemilik/penanggung jawab penjamah pangan yang mengikuti penyuluhan
TPP dan penjamah pangan wajib mengikuti
A penyuluhan keamanan pangan siap saji
keamanan pangan siap saji dapat diberikan
sertifikat penyuluhan, yang dikeluarkan oleh:
N
● Kementerian Kesehatan
● Pemerintah Daerah Provinsi
● Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
TPP yang berada di wilayah Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pusat seperti rumah sakit vertikal, balai
pelatihan, dan wilayah khusus milik Pusat, maka label
P pengawasan/pembinaan diberikan oleh Pemerintah
Daerah setempat. contoh: Lembaga
E Pemasyarakatan/Lapas, Stasiun Kereta Api, dan
N Label pengawasan/pembinaan berlaku untuk satu
lokasi TPP
Terminal Kelas A

G
A
W
A Penyelenggaraan pelaksanaan pengawasan
Penilaian mandiri (self assessment) oleh pelaku
melalui:
S ●
usaha sesuai dengan format yang berlaku
Pemberian label pengawasan/pembinaan
A ● Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
N ● Uji petik pemeriksaan sampel pangan
● Setiap TPP dapat mencantumkan komposisi
bahan pangan dari produk yang dihasilkan
dan dapat diakses dengan mudah oleh
konsumen
P Pengawasan dilakukan oleh:
E ● Kementerian Kesehatan Hasil Pengawasan:
N ● Dinas Kesehatan ● Dinas kesehatan kabupaten/kota
G melaporkan secara berjenjang sampai
A ke Kementerian Kesehatan
W ● Otoritas kesehatan bandar udara,
pelabuhan, atau lintas batas darat
A negara melaporkan Kepada Direktorat
S Label pengawasan/pembinaan diberikan oleh
Jenderal pengampu program
dinas kesehatan atau Otoritas kesehatan
A bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas
N darat negara.
Tata cara pemberian label pengawasan/pembinaan:

● Pendataan pedagang oleh dinas kesehatan ● Setelah IKL memenuhi syarat maka dinas
atau Otoritas kesehatan bandar udara, kesehatan/Otoritas kesehatan dapat memberikan
P pelabuhan, atau lintas batas darat negara label pengawasan/ pembinaan yang ditempelkan
di tempat yang terlihat pengunjung
E ● Dinas kesehatan/ Otoritas
melakukan IKL, bila memungkinkan dapat
kesehatan ● Label pengawasan/pembinaan berlaku untuk satu
lokasi TPP
N dilakukan pemeriksaan sampel pangan dengan ● TPP yang berada di wilayah Unit Pelaksana

G rapid test atau pemeriksaan laboratorium Teknis (UPT) Pusat seperti rumah sakit vertikal,
balai pelatihan, dan wilayah khusus milik Pusat,
● Memberikan penyuluhan keamanan pangan
A siap saji bagi pengelola dan penjamah pangan
maka label pengawasan/pembinaan diberikan
oleh Pemerintah Daerah setempat.
W dengan cara: contoh: lembaga pemasyarakatan/lapas, stasiun
kereta api, dan terminal kelas A
1. Pengelola dan penjamah pangan
A dikumpulkan di salah satu tempat dan
● Dalam label pengawasan/pembinaan tercantum:
1. Ukuran label 10 cm x 17 cm
S diberikan penyuluhan keamanan pangan 2. Logo dinas kesehatan/ otoritas kesehatan
siap saji
A 2. Dinas kesehatan atau Otoritas kesehatan
ada di sebelah kiri atas
3. Logo GERMAS ada di sebelah kanan atas
N secara aktif melakukan penyuluhan
4. Nomor dan tanggal pemeriksaan ada di
sebelah kiri bawah
keamanan pangan siap saji di lokasi TPP 5. Tanda tangan pejabat berwenang ada di
3. Pengelola dan penjamah pangan yang sebelah kanan bawah
sudah mengikuti penyuluhan dapat 6. Masa berlaku maksimal 2 (dua) tahun
diberikan sertifikat 7. Tulisan memenuhi syarat
MEDIA KIE KEAMANAN PANGAN SIAP SAJI

VIDEO INSPEKSI PANGAN BERBASIS RISIKO

Media KIE dapat diunduh di https://kesling-kesmas.kemkes.go.id/


MEDIA KIE KEAMANAN PANGAN SIAP SAJI

Media KIE dapat diunduh di https://kesling-kesmas.kemkes.go.id/


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai