Anda di halaman 1dari 55

KEBIJAKAN KEAMANAN PANGAN SIAP SAJI

DI INDONESIA

Direktorat Penyehatan Lingkungan


Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan
Pasal 4 :
Setiap orang berhak atas kesehatan

Pasal 6 :
Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan
yang sehat bagi pencapaian derajat
kesehatan
Pasal 163 :
(1) Pemerintah, pemerintah daerah dan
masyarakat menjamin ketersediaan lingkungan
yang sehat dan tidak mempunyai risiko buruk bagi
kesehatan.

(2)Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada


ayat (1) mencakup lingkungan permukiman,
tempat kerja, tempat rekreasi, serta tempat dan
fasilitas umum.

(3)Lingkungan sehat sebagaimana dimaksud pada


ayat (2) bebas dari unsur-unsur yang menimbulkan
gangguan kesehatan
TEMPAT DAN FASILITAS UMUM DALAM PP NO.
66/2014 TENTANG KESEHATAN
LINGKUNGAN
• Tempat dan fasilitas umum adalah lokasi, sarana, dan
prasarana
kegiatan bagi masyarakat umum, antara lain:
• fasilitas kesehatan;
• fasilitas pendidikan;
• tempat ibadah;
• hotel;
• rumah makan dan usaha lain yang sejenis;
• sarana olahraga;
• sarana transportasi darat, laut, udara, dan kereta api;
• stasiun dan terminal;
• pasar dan pusat perbelanjaan;
• pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara; dan
• tempat dan fasilitas umum lainnya 3
“ Lebih dari 200 penyakit ditularkan melalui makanan

Penyakit Bawaan Pangan (Food Borne Diseases) :


Penyakit yang menular atau keracunan yang
disebabkan oleh mikroba atau agen yang masuk
ke dalam badan melalui makanan yang
dikonsumsi
KLB Keracunan Pangan Masih Menjadi Masalah Kesehatan Masyarakat
Penyakit akibat pangan
Kerugian Ekonomi ? menyebabkan kerugian
ekonomi sekitar U$
95,2 milyar/tahun
dengan hilangnya
produktivitas dan biaya
kesehatan di negara
miskin dan berkembang
Sumber: World Bank, 2019

Kerugian ekonomi yang berkaitan dengan penyakit bawaan makanan :


• Biaya penyelidikan dan pemeriksaan
• Biaya layanan kesehatan ,biaya dokter umum , biaya rumah sakit , biaya obat-obatan , biaya
ambulans.
• Biaya bagi keluarga
• biaya berkaitan dengan hilangnya produktivitas dan absen
KLB Keracunan Pangan Tahun 2022 Berdasarkan Jumlah
Kasus

8
Jumlah Kasus Kematian Berdasarkan Provinsi Tahun 2022

9
KLB Keracunan Pangan Tahun 2022
Berdasarkan TPP
Penyelenggaraan Keamanan Pangan
Olahan Siap Saji

Pengendalian 4 aspek
faktor risiko : Menerapkan Tersedianya TPP
KLB Keracunan
Tempat, Peralatan, prinsip higiene laik higiene
Pangan menurun
sanitasi pangan sanitasi
Penjamah Pangan dan
Pangan
STANDAR SLHS DAN LABEL
PENGAWASAN
Permenkes Nomor 14 Tahun 2021
Berdasarkan PP 5/2021 dan Permenkes
14/2021, terkait keamanan pangan siap
saji diatur standar Sertifikat Laik Higiene
Sanitasi (SLHS) dan label pengawasan/
pembinaan higiene sanitasi pangan

Masa berlaku SLHS


3 Tahun

Label pengawasan atau


pembinaan 2 Tahun
Wajib SLHS Wajib Label Pengawasan/
Pembinaan HSP

• Rumah makan golongan A1


Jasa Boga
• Rumah makan golongan A2
• Jasa boga gol A
• Gerai Pangan Jajanan
• Jasa boga gol B
• Gerai Pangan Keliling
• Jasa boga gol C
Jajanan
Restoran Golongan A1
Keliling
• Restoran • Gerai Pangan
• Restoran hotel • Jajanan
Gerai
Golongan A2
Pangan Keliling
TPP Tertentu Jajanan B
Golongan

• Industri tahu kedelai • Dapur Gerai Pangan Jajanan

• Industri tempe kedelai • Sentra Pangan jajanan/kantin


atau
Usaha Sejenis
STANDAR SLHS TERMASUK
NON KBLI (PB UMKU)

Pada penggolongan jenis perizinan berusaha, usaha pangan olahan siap saji termasuk ke dalam Non
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (Non KBLI), dengan KBLI menginduk kepada:

● Kemenparekraf untuk KBLI 56101, 56290, dan 56210


● Kemenperin 10391, 10392, dan 11052
01 KBLI 56101 Restoran

02 KBLI 56290 Penyediaan Jasa Boga Periode Tertentu


STANDAR
SERTIFIKAT
KBLI 56210 Jasa Boga Untuk Suatu Event Tertentu
LAIK 03
(Event Catering)
HIGIENE
SANITASI
04 KBLI 10391 Industri Tempe Kedelai

05 KBLI 10392 Industri Tahu Kedelai

06 KBLI 11052 Industri Air Minum Isi Ulang


(Depot Air Minum)
Permenkes 43/2011 tetap berlaku
Dalam Permenkes 14/2021 tertulis jelas sebagian
aturan DAM mengacu Permenkes Higiene Sanitasi
DAM

Permenkes 1096/2011
Hal-hal yang belum diatur pada Permenkes 14/2021
dan belum ada aturan yang baru seperti kurikulum
pelatihan penjamah pangan/pengelola masih
berlaku.
OUTLINE PMK 14/2021

Ruang Lingkup yang Penilaian Kesesuaian


1 Diatur
6 dan Pengawasan

2 Istilah dan Definisi 5 Sarana

Persyaratan Umum Persyaratan


3 Usaha
4 Khusus/Teknis

● Lampiran formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan (10 form IKL untuk 15 TPP)
● Halaman 1682 – 1783 (102 hal)
Hal
ISTILAH DAN DEFINISI 1683

Pangan Olahan Siap Saji Keamanan Pangan

adalah makanan dan/atau minuman yang Kondisi dan upaya yang diperlukan untuk
sudah diolah dan siap untuk langsung mencegah pangan olahan siap saji dari
disajikan di tempat usaha atau di luar kemungkinan cemaran biologis, kimia dan
tempat usaha seperti pangan yang benda lain yang dapat mengganggu,
disajikan di jasa boga, hotel, restoran, merugikan, dan membahayakan kesehatan
rumah makan, toko roti, kafetaria, kantin, manusia serta tidak bertentangan dengan
kaki lima, gerai makanan keliling (food agama, keyakinan, dan budaya masyarakat
truck), usaha pangan olahan siap sehingga aman untuk dikonsumsi
yang saji tidak dikemas,dan
penjaja
makanan keliling atau usaha sejenis
Hal
ISTILAH DAN DEFINISI 1684

Pangan Olahan Siap Saji

Tempat Pengelolaan Pangan olahan siap saji yang selanjutnya disebut TPP adalah sarana
produksi untuk menyiapkan, mengolah, mengemas, menyimpan, menyajikan dan/atau
mengangkut pangan olahan siap saji baik yang bersifat komersial maupun nonkomersial. TPP
yang dimaksud dalam peraturan ini adalah TPP komersial.

Jasa Boga/Katering Restoran

Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang Restoran adalah TPP yang produknya siap
produknya siap dikonsumsi bagi umum di dikonsumsi bagi umum di dalam tempat
luar tempat usaha atas dasar pesanan dan usaha/melayani makan di tempat (dine in)
tidak melayani makan di tempat usaha (dine serta melayani pesanan di luar tempat
in) usaha
PENGGOLONGAN JASA BOGA

Jasa Boga Golongan A


Jasa boga yang melayani kebutuhan
A
masyarakat umum dengan pelayanan tidak
lebih dari 750 porsi/hari pesanan

Jasa Boga Golongan C


Jasa Boga Golongan B
C Jasa boga yang melayani kebutuhan alat
Jasa boga yang melayani kebutuhan
angkutan umum internasional dan pesawat
masyarakat umum dengan pelayanan di
udara)
750 porsi/hari pesanan atau memenuhi
atas
kegiatan/kebutuhan khusus, antara lain
B embarkasi/debarkasi haji, asrama,
pengeboran lepas pantai,
angkutan umum darat dan laut dalam
perusahaan,
negeri,
Lembaga Pemasyarakatan, Rumah
Tahanan, atau sejenisnya, rumah sakit, dan
balai/tempat pelatihan)
ISTILAH DAN DEFINISI

TPP Tertentu Depot Air Minum (DAM)

adalah usaha industri yang melakukan proses


adalah TPP yang produknya memiliki umur
pengolahan air baku menjadi air minum dalam
simpan satu sampai kurang dari tujuh hari
bentuk curah dan menjual langsung kepada
pada suhu ruang
konsumen
ISTILAH DAN DEFINISI
Sertifikat Laik Higiene Pengelola/Pemilik/
Sanitasi (SLHS) Penanggung Jawab TPP

adalah bukti tertulis keamanan pangan untuk adalah seseorang yang bertanggung
pemenuhan standar baku mutu dan jawab terhadap operasional TPP
persyaratan kesehatan pangan olahan siap
saji

Sertifikat Pelatihan Keamanan Penjamah Pangan


Pangan Siap Saji

adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh


Penjamah pangan adalah setiap orang yang
lembaga yang berwenang kepada
pengelola/pemilik/penanggung jawab TPP dan menangani atau kontak secara langsung dengan
penjamah pangan yang telah mengikuti pangan, peralatan memasak, peralatan makan,
pelatihan keamanan pangan siap saji. dan/atau permukaan yang kontak dengan pangan
ISTILAH DAN DEFINISI

Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)

adalah kegiatan pemeriksaan dan pengamatan


secara langsung terhadap media lingkungan
dalam rangka pengawasan berdasarkan standar,
norma, dan baku mutu yang berlaku untuk
meningkatkan kualitas lingkungan yang sehat
PERSYARATAN UMUM USAHA

Bukti permohonan perizinan

1 2
Pemenuhan persyaratan SLHS 1
berusaha ke Pemerintah (satu) tahun sejak NIB
Daerah terkait diterbitkan OSS

Khusus untuk Depot Air Minum

3 (DAM) pemenuhan persyaratan


SLHS sebelum persyaratan NIB
diterbitkan OSS

Persyaratan perpanjangan SLHS:


▪ SLHS yang masih berlaku
▪ Melengkapi dokumen persyaratan teknis/persyaratan khusus
PERSYARATAN KHUSUS ATAU
PERSYARATAN TEKNIS

Tenaga
Hasil Uji Lab Persyaratan Kesehatan Tenaga Penjamah
Pengelola
Memenuhi syarat Memenuhi syarat Pangan Bersertifikat
Bersertifikat

Bukti pernyataan pemenuhan persyaratan kesehatan, pelaku usaha melakukan self Assessment dengan
menggunakan formulir Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) namun tidak menggunakan uji laboratorium.
2 4
Sampel pangan harus negatif dari Hasil lab paling lama berlaku
cemaran kimia (formalin, borax, 1
bulan sejak diterbitkan oleh
rhodamin B dan methanil yellow) instansi berwenang dihitung pada
saat pengajuan SLHS

PERSYARATAN
KHUSUS LAB
1 3
Apabila diduga
tercemar berpotensi bahaya
Hasil lab memenuhi syarat: air,
perlu dilakukan
lainnya, makapengujian
Makanan, Usap alat makan
parameter tertentu seperti daerah
pertambangan dan industri
5
Hasil lab kualitas air produksi sesuai dengan
DAM
ketentuan Permenkes Kualitas Air Minum

PERSYARATAN
KHUSUS LAB
6
Pelaku usaha berkoordinasi dengan petugas
laboratorium atau sanitarian atau
lingkungan/petugas kesehatan yang petugas
terlatih
kesehatan
untuk
pengambilan/pemeriksaan sampel pangan olahan siap
saji yang diuji pada laboratorium yang terakreditasi KAN
atau laboratorium yang ditetapkan Pemda
PEMENUHAN KETENAGAAN
(pengelola/pemilik/penanggung jawab TPP dan penjamah pangan)

1 Wajib memiliki sertifikat pelatihan Jumlah penjamah pangan yang


4 harus bersertifikat pelatihan:
▪ Restoran min 50%
Sertifikat pelatihan berlaku lintas ▪ Jasa boga gol A min 20%
2 ▪ Jasa boga gol B min 50%
daerah dan dikeluarkan oleh: ▪ Jasa boga gol C 100%
▪ Kementerian Kesehatan
▪ TPP Tertentu min 50%
▪ Pemerintah Daerah Provinsi ▪ DAM min 50%
▪ Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota
▪ Organisasi Profesi/Asosiasi/lembaga yang Harus sehat dan bebas dari penyakit menular
berkompeten di bidang kesehatan 5
(contoh diare, demam tifoid/tifus, hepatitis A, dan
lingkungan/keamanan pangan yang lain-lain) serta menjaga kebersihan diri dan
terdaftar dan bekerja sama dengan lingkungan dalam pengelolaan usaha pangan
Kementerian Kesehatan/dinas kesehatan olahan siap saji berdasarkan prinsip higiene
sanitasi
Sertifikat kompetensi yang oleh
3
dikeluarkan lembaga terlisensi BNSP
dan
Kementeriandibina
Kesehatan, dianggap oleh
memenuhi persyaratan sertifikat pelatihan
PENERBITAN SLHS

Wilayah pelabuhan, bandar udara, dan lintas batas darat negara diterbitkan oleh otoritas
kesehatan bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas darat negara

2 3

TPP yang berada di wilayah Unit Pelaksana TPP yang berlokasi di pengeboran lepas
Teknis (UPT) Pusat seperti rumah pantai dan belum dapat ditentukan ke dalam
vertikal, balai pelatihan, dan wilayah khusus
sakit salah satu wilayah kerja otoritas kesehatan
milik Pusat, maka SLHS diterbitkan oleh bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas
Pemerintah Daerah setempat. darat negara maka penerbitan SLHS
dilakukan otoritas kesehatan bandar udara,
contoh: Lembaga Pemasyarakatan/Lapas, pelabuhan, atau lintas batas darat negara
Stasiun Kereta Api, dan Terminal Kelas A terdekat
PENERBITAN SLHS
4

● Untuk wilayah kab/kota, SLHS dikeluarkan oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (DPMPTSP). Dalam penerbitan SLHS DPMPTSP berkoordinasi dengan dinas
kesehatan.
● Dinas kesehatan/tim teknis terkait melakukan verifikasi IKL ke TPP.
● IKL memenuhi syarat apabila mendapatkan nilai minimal 80.

Untuk restoran yang berada dalam satu manajemen hotel, maka SLHS restoran merupakan
bagian dari Sertifikat Laik Sehat (SLS) akomodasi, sehingga tidak memerlukan SLHS secara
terpisah
Berdasarkan Permenkes 14/2021
Pengawasan Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) dilakukan dengan Berbasis Risiko
PENGAWASAN

1
Pengawasan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan, Pemerintah Daerah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya

2
Penyelenggaraan pengawasan dilakukan dengan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) :
● IKL dilakukan oleh sanitarian/petugas kesehatan lingkungan menggunakan form IKL sesuai
TPP
● IKL dilakukan secara berkala sebagai bentuk pengawasan
● Petugas yang melakukan IKL adalah sanitarian/petugas kesehatan lingkungan/petugas
kesehatan lainnya yang sudah mendapatkan pelatihan keamanan pangan siap saji/higiene
sanitasi pangan
● Dalam rangka pengawasan, pelaksanaan uji petik, dinas kesehatan berkoordinasi dengan
instansi terkait
● Penetapan frekuensi pengawasan berdasarkan kategori risiko TPP
Kenapa Inspeksi berbasis
risiko???

Junlah
tenaga
1 3
sanitarian Kebutuhan
terbatas. pengawasan
semangkin meningkat

2 4
Jumlah TPP tiap Tuntutan masyarakat
dan konsumen atas
tahun bertambah terus
dan jumlah jaminan keamanan
pangan.
semakin banyak.
PENGAWASAN

3
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala otoritas kesehatan bandar udara, pelabuhan,
atau lintas batas darat negara dapat memberikan rekomendasi pencabutan SLHS kepada instansi
penerbit SLHS dan pembina usaha

4
Menteri/gubernur/bupati/walikota dalam melakukan pengawasan dapat menugaskan
tenaga pengawas kesehatan sesuai dengan Peraturan MenteriKesehatan
mengenai Pengawasan di
Bidang Pengawasan kewenangannya masing-masing
PEMBINAAN
1. Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan provinsi, Dinas Kesehatan kabupaten/kota dan
otoritas kesehatan bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas darat negara berkewajiban
melaksanakan pembinaan terhadap petugas kesehatan lingkungan melalui kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Teknis, Advokasi dan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis.
2. Pembinaan dilakukan secara berkala, baik secara terpadu maupun masing-masing sesuai
kewenangan
3. Pembinaan dilakukan secara berkala, secara terpadu maupun masing-masing
sesuai kewenangan.
4. Dapat melibatkan organisasi profesi dan/atau asosiasi.
PENGUMUMAN ATAU
PEMBERITAHUAN

TPP yang sudah memiliki SLHS


1 sebaiknya dipasang/dicantumkan di
tempat yang mudah terlihat
pengunjung tempat
kemasan/produk
pada dan media promosi
usaha,

Untuk TPP yang


2 tempat/wadah/kemasan
menggunakan
harus mencantumkan nomor SLHS
pangan
pada tempat/wadah/kemasan pangan
PELAPORAN

E-Monev HSP GERMAS PAS

TPP yang sudah memiliki SLHS dan diinput ke dalam e-monev hsp maka datanya akan ditarik ke aplikasi
GERMAS PAS
APLIKASI GERMAS PAS

1 Sistem aplikasi berbasis mobile (android)

2 Panduan dan informasi kepada


masyarakat untuk memilih restoran, jasa
boga, DAM yang sudah memiliki
Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
• Modul Home akan menampilkan informasi TPP yang
FITUR GERMAS PAS berada dalam radius 5 Km, dari posisi pengguna aplikasi.
• Pada halaman ini akan ditampilkan list data TPP beserta
informasi umum seperti foto, deskripsi dan rating TPP.
• Data TPP diurutkan berdasarkan rating yang terbaik.

Modul Informasi TPP merupakan halaman yang akan


menampilkan informasi detail TPP yang dipilih oleh
pengguna. Adapun informasi yang terdapat pada
halaman ini adalah : foto, deskripsi, list rating user serta
link peta ke lokasi TPP
STANDAR LABEL
PENGAWASAN/PEMBINAAN HSP

1 KBLI 56102 Rumah/Warung makan

2 KBLI 56103 Kedai Makanan

3 KBLI 56104 Penyediaan Makanan Keliling


Tempat Tidak Tetap

4 KBLI 56109 Restoran dan


Penyediaan Makanan Keliling Lainnya
ISTILAH DAN DEFINISI

Rumah makan golongan A1 Rumah makan golongan A2

merupakan rumah makan yang menyatu dengan merupakan rumah makan dengan bangunan
rumah/tempat tinggal (contoh warung tegal/warteg, sementara seperti warung tenda
rumah makan padang rumahan) dan menggunakan
dapur rumah tangga dengan fasilitas permanen atau
semi permanen

Gerai pangan jajanan

adalah TPP yang produknya siap dikonsumsi (tanpa pengolahan) bagi umum dan dikelola
menggunakan perlengkapan permanen maupun semi permanen seperti tenda, gerobak, meja, kursi,
keranjang, kendaraan dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai. TPP ini tidak
memiliki proses pemasakan, tetapi hanya menjual pangan yang sudah siap dikonsumsi (contoh:
menjual nasi uduk, atau snack)
ISTILAH DAN DEFINISI
Gerai pangan
jajanan keliling

adalah TPP yang produknya siap dikonsumsi bagi umum dengan


ataupun tanpa proses pemasakan yang dikelola menggunakan
perlengkapan yang bergerak/berkeliling seperti
semipermanen angkut dan sejenisnya dengan atau
gerobak/pikulan/kendaraan/alat
tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai

Gerai pangan jajanan keliling


golongan A1

merupakan jenis pangan jajanan keliling yang menggunakan


gerobak/pikulan/alat angkut dengan atau tanpa roda dan terdapat proses
pemasakan, contoh: pedagang mie ayam dan pedagang bubur. Pedagang
yang berdiam pada satu area pada waktu yang lama tetapi memiliki alat angkut
yang bisa dipindahkan termasuk dalam kategori ini, contoh pedagang mie
ayam yang mangkal tetapi menggunakan gerobak
ISTILAH DAN DEFINISI
Gerai pangan jajanan keliling Gerai pangan jajanan keliling
gol A2 gol B

merupakan jenis pangan jajanan keliling merupakan jenis jajanan keliling yang menggunakan
yang
menggunakan gerobak/pikulan/alat angkut kendaraan yang didesain khusus berfungsi sebagai
dengan atau tanpa roda dan terdapat TPP dengan atau tanpa proses pemasakan, contoh
tidak proses pemasakan food truck

Sentra pangan jajanan/kantin


atau usaha sejenis

adalah TPP bagi sekumpulan gerai pangan jajanan dengan ataupun tanpa proses pemasakan yang
dikelola oleh pemerintah/pemerintah daerah/swasta/ institusi lain dan memiliki struktur
pengelola/penanggung jawab. Contoh sentra pangan jajanan/kantin di pusat perbelanjaan, perkantoran,
institusi, kantin satuan pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
ISTILAH DAN DEFINISI
Label pengawasan/pembinaan
Dapur gerai pangan jajanan

merupakan TPP yang menyediakan/mengolah adalah tanda/bukti yang dikeluarkan oleh lembaga
pangan bagi gerai pangan jajanan atau gerai pangan yang berwenang terhadap TPP yang dipersyaratkan
jajanan keliling yang berbeda lokasi dengan dan telah memenuhi persyaratan kesehatan pangan
penjualan baik dalam satu wilayah kerja maupun olahan siap saji
berbeda lokasi (puskesmas/ kabupaten/kota/provinsi)

Sertifikat penyuluhan
keamanan pangan siap saji

adalah bukti tertulis yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang kepada penjamah
pangan/pengelola/ pemilik/penanggung jawab yang telah diberikan penyuluhan keamanan pangan siap
saji
PERSYARATAN KHUSUS/TEKNIS

Penjamah pangan/pelaku usaha/pengelola/ pemilik/penanggung jawab:

Harus memenuhi persyaratan kesehatan sesuai dengan formulir Inspeksi Kesehatan


Lingkungan (IKL)

Mendapatkan penyuluhan keamanan pangan siap saji

Untuk pengelolaan pangan olahan siap saji harus menerapkan prinsip higiene sanitasi
pangan
adalah TPP yang produknya memiliki umur adalah TPP yang produknya memiliki umur
P simpan satu sampai kurang dari tujuh hari
pada suhu ruang
simpan satu sampai kurang dari tujuh hari
pada suhu ruang
E

G
A
● adalah TPP yang produknya
adalah TPP yang produknya memiliki umur
memiliki
umur simpan satu sampai kurang dari
W simpan satu sampai kurang dari tujuh hari
tujuh hari pada suhu ruang
A pada suhu ruang

S
A

N
Untuk wilayah bandar udara, pelabuhan, Untuk wilayah kabupaten/kota, label
P lintas batas darat negara, label pengawasan/pembinaan dikeluarkan oleh
dinas kesehatan
E pengawasan/pembinaan dikeluarkan oleh
Otoritas kesehatan bandar udara, pelabuhan,
dan lintas batas darat negara
N

G
A
Pengelola/pemilik/penanggung jawab dan
Setiap pengelola/pemilik/penanggung jawab penjamah pangan yang mengikuti penyuluhan
W TPP dan penjamah pangan wajib mengikuti keamanan pangan siap saji dapat diberikan
A penyuluhan keamanan pangan siap saji sertifikat penyuluhan, yang dikeluarkan oleh:

S ● Kementerian Kesehatan
● Pemerintah Daerah Provinsi
A ● Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

N
TPP yang berada di wilayah Unit Pelaksana Teknis
(UPT) Pusat seperti rumah sakit vertikal, balai
pelatihan, dan wilayah khusus milik Pusat, maka label
P pengawasan/pembinaan diberikan oleh Pemerintah
E Daerah setempat. contoh:
Lembaga
Pemasyarakatan/Lapas, Stasiun Kereta Api, dan
Label pengawasan/pembinaan berlaku untuk satu Terminal Kelas A
N lokasi TPP

G
A Penyelenggaraan pelaksanaan pengawasan
melalui: Penilaian mandiri (self assessment) oleh
pelaku usaha sesuai dengan format yang berlaku
W ●

Pemberian label pengawasan/pembinaan
Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL)
A ● Uji petik pemeriksaan sampel pangan
S ● Setiap TPP dapat mencantumkan komposisi
bahan pangan dari produk yang dihasilkan
A dan dapat diakses dengan mudah oleh
konsumen

N
P
Pengawasan dilakukan oleh:
E
● Kementerian Kesehatan Hasil Pengawasan:
● Dinas Kesehatan ● Dinas kesehatan kabupaten/kota
N melaporkan secara berjenjang sampai
ke Kementerian Kesehatan
G ● Otoritas kesehatan bandar udara,
A pelabuhan, atau lintas batas darat
negara melaporkan Kepada Direktorat
Label pengawasan/pembinaan diberikan oleh Jenderal pengampu program
W dinas kesehatan atau Otoritas kesehatan
bandar udara, pelabuhan, atau lintas batas
A darat negara.
S
A

N
Tata cara pemberian label pengawasan/pembinaan:

● Pendataan pedagang oleh dinas ● Setelah IKL memenuhi syarat maka dinas
kesehatan
atau Otoritas kesehatan bandar udara, kesehatan/Otoritas kesehatan dapat memberikan
P pelabuhan, atau lintas batas darat negara label pengawasan/ pembinaan yang ditempelkan
di tempat yang terlihat pengunjung
E ● Dinas
kesehatan
kesehatan/ Otoritas
melakukan IKL, bila memungkinkan dapat
● Label pengawasan/pembinaan berlaku untuk satu
lokasi TPP
dilakukan pemeriksaan sampel pangan dengan ● TPP yang berada di wilayah Unit Pelaksana

N rapid test atau pemeriksaan laboratorium


● Memberikan
Teknis (UPT) Pusat seperti rumah sakit vertikal,
balai pelatihan, dan wilayah khusus milik Pusat,
penyuluhan keamanan
maka label pengawasan/pembinaan diberikan
pangan
siap saji bagi pengelola dan penjamah pangan oleh Pemerintah Daerah setempat.
G dengan cara: contoh: lembaga pemasyarakatan/lapas, stasiun
kereta api, dan terminal kelas A
1. Pengelola dan penjamah pangan
A dikumpulkan di salah satu
● Dalam label pengawasan/pembinaan tercantum:
1. Ukuran label 10 cm x 17 cm
tempat
diberikan dan keamanan pangan
penyuluhan 2. Logo dinas kesehatan/ otoritas kesehatan
siap saji
W 2. Dinas kesehatan atau Otoritas kesehatan
ada di sebelah kiri atas
3. Logo GERMAS ada di sebelah kanan atas
A secara aktif melakukan penyuluhan 4. Nomor dan
pemeriksaan
tanggal
ada di sebelah kiri
S keamanan pangan siap saji di lokasi TPP
3. Pengelola dan penjamah pangan yang
bawah
5. Tanda tangan pejabat berwenang ada di
A sudah mengikuti penyuluhan dapat sebelah kanan bawah
diberikan sertifikat 6. Masa berlaku maksimal 2 (dua) tahun
7. Tulisan memenuhi syarat

N
MEDIA KIE KEAMANAN PANGAN SIAP SAJI

VIDEO INSPEKSI PANGAN BERBASIS RISIKO

Media KIE dapat diunduh di https://kesling-kesmas.kemkes.go.id/


MEDIA KIE KEAMANAN PANGAN SIAP SAJI

Media KIE dapat diunduh di https://kesling-kesmas.kemkes.go.id/


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai