Anda di halaman 1dari 19

DEFENISI OPERASIONAL (DO)

TEMPAT FASILITAS UMUM (TFU) DAN


KABUPATEN KOTA SEHAT(KKS)
2 TEMPAT DAN FASILITAS UMUM (TFU)

Sesuai PP 66 Tahun 2014 , Tempat dan fasilitas umum adalah lokasi, sarana, dan prasarana
kegiatan bagi masyarakat umum, antara lain:

a. FASILITAS KESEHATAN;
b. FASILITAS PENDIDIKAN;
c. tempat ibadah;
d. hotel;
e. rumah makan dan usaha lain yang sejenis;
f. sarana olahraga;
g. sarana transportasi darat, laut, udara, dan kereta api;
h. stasiun dan terminal;
i. PASAR DAN PUSAT PERBELANJAAN;
j. pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas darat negara; dan
k. Tempat Dan Fasilitas Umum Lainnya
Indikator Tempat Fasilitas Umum dalam Renstra Kemenkes Baru menjadi bagian dari DO IKP (bagian 1)

No. INDIKATOR BASELINE 2022 2023 2024


1 TFU yang dilakukan IKL dan Memenuhi Syarat 22% 25% 28% 31%
Indikator Tempat Fasilitas Umum dalam Renstra Kemenkes Baru menjadi bagian dari DO IKP (bagian 2)

No INDIKATOR BASELINE 2022 2023 2024


.
1 TFU yang dilakukan pengawasan sesuai 60,4%% 65% 70% 75%
standard (IKL)
INDIKATOR KAB/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN KKS
RPJMN TAHUN 2020-2024
Definisi Operasional
Kabupaten/kota yang melaksanakan
seluruh tatanan dengan kriteria :
1.memiliki SK Tim Pembina,
2.memiliki SK forum,
3.memiliki rencana kerja Tim Pembina dan
Forum
4.mempunyai laporan hasil verifikasi oleh
tim pembina tingkat provinsi
(PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 13 TAHUN 2022
TENTANG PERUBAHAN PERMENKES NO.21 TAHUN 2020 TENTANG
RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2020-
2024 (HAL.428))

Sesuai surat Direktur Penyehatan Lingkungan


tentang Target Indikator KKS setiap Provinsi
Tahun 2022 pada tanggal 25 Mei 2022,
pengiriman dokumen dikirimkan ke sekretariat
KKS Pusat (per triwulan) oleh Tim Pembina KKS
Provinsi melalui link :
https://link.kemkes.go.id/IndikatorKKS2022
Indikator Kabupaten Kota Sehat dalam Renstra Kemenkes Baru menjadi Indikator Sasaran Strategis (ISS)

Kabupaten Kota Sehat (KKS) : Jumlah kabupaten/ kota sehat adalah Kabupaten/kota yang melaksanakan seluruh
tatanan, memiliki SK Tim Pembina, Memiliki SK forum, rencana kerja dan mempunyai
laporan hasil verifikasi oleh tim pembina tingkat provinsi

Cara Perhitungan    
Kabupaten Kota Sehat (KKS) : Jumlah Kabupaten/Kota yang telah memenuhi kriteria penyelenggaraan
Kabupaten/Kota Sehat 

INDIKATOR BASELINE 2022 2023 2024


KKS 220 280 320 420
DO
PROGRAM PENYEHATAN PANGAN (TPP)
TW 2 TAHUN 2022
DEFINISI OPERASIONAL
8 Pengelolaan Pangan (TPP)
Tempat : Tempat Pengelolaan Pangan olahan siap saji yang selanjutnya disebut TPP adalah sarana produksi
untuk menyiapkan, mengolah, mengemas, menyimpan, menyajikan dan/atau mengangkut pangan
olahan siap saji baik yang bersifat komersial maupun non komersial.
 
TPP yang menjadi sasaran prioritas pengawasan dan pembinaan adalah TPP komersial
 
TPP komersial adalah usaha penyediaan pangan siap saji yang memperdagangkan produknya secara
rutin, yaitu jasa boga/ketering, restoran, TPP tertentu dan Depot Air Minum (DAM),
gerai pangan jajanan, gerai pangan jajanan keliling, dapur gerai pangan jajanan, dan sentra gerai pangan
jajanan/kantin.
 

Jumlah TPP : TPP yang terdaftar di wilayah kerja kabupaten/kota dan kantor kesehatan pelabuhan.
 
Jasa boga/katering : Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang produknya siap dikonsumsi bagi umum di luar tempat usaha
atas dasar pesanan dan tidak melayani makan di tempat usaha (dine in).
 

Restoran : Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang produknya siap dikonsumsi bagi umum di dalam tempat
usaha/melayani makan di tempat (dine in) serta melayani pesanan di luar tempat usaha.
 

Rumah makan : Tempat Pengelolaan Pangan (TPP) yang produknya siap dikonsumsi bagi umum di dalam tempat
usaha/melayani makan di tempat (dine in) dan melayani pesanan di luar tempat usaha yang dapat
menggunakan dapur rumah tangga dengan bangunan permanen, semipermanen atau bangunan
sementara seperti warung tenda.
DEFINISI OPERASIONAL
Depot air minum : Usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dalam bentuk curah dan
9 menjual langsung kepada konsumen.
 
Sentra pangan jajanan/kantin : TPP bagi sekumpulan gerai pangan jajanan dengan ataupun tanpa proses pemasakan yang dikelola oleh
pemerintah/pemerintah daerah/swasta/ institusi lain dan memiliki struktur pengelola/penanggung jawab.
Contoh sentra pangan jajanan/kantin di pusat perbelanjaan, perkantoran, institusi, kantin satuan
pendidikan dan sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Gerai pangan jajanan : TPP yang produknya siap dikonsumsi (tanpa pengolahan) bagi umum dan dikelola menggunakan
perlengkapan permanen maupun semipermanen seperti tenda, gerobak, meja, kursi, keranjang,
kendaraan dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain yang sesuai. TPP ini tidak memiliki proses
pemasakan, tetapi hanya menjual pangan yang sudah siap dikonsumsi (contoh: menjual nasi uduk, atau
snack).
 
Dapur Gerai Pangan Jajanan : TPP yang menyediakan/mengolah pangan bagi gerai pangan jajanan atau gerai pangan jajanan keliling
  yang berbeda lokasi dengan penjualan baik dalam satu wilayah kerja maupun berbeda lokasi
(puskesmas/ kabupaten/kota/provinsi).
 
Gerai Pangan Jajanan Keliling : TPP yang produknya siap dikonsumsi bagi umum dengan ataupun tanpa proses pemasakan yang
  dikelola menggunakan perlengkapan semipermanen yang bergerak/berkeliling seperti
gerobak/pikulan/kendaraan/alat angkut dan sejenisnya dengan atau tanpa roda atau dengan sarana lain
yang sesuai.
 
Kelompok gerai pangan jajanan : Terdiri dari gerai pangan jajanan, gerai pangan jajanan keliling dan dapur gerai pangan jajanan

TPP tertentu   TPP yang produknya memiliki umur simpan satu sampai kurang dari tujuh hari pada suhu ruang
 
DEFINISI OPERASIONAL
TPP
10 memenuhi syarat : TPP yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang memenuhi minimal nilai
higiene sanitasi standar.kesehatan
 
Persentase Tempat : TPP yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang memenuhi minimal nilai
Pengelolaan Pangan (TPP) standar dibagi jumlah seluruh TPP terdaftar dikali 100%
yang memenuhi syarat
higiene sanitasi
Kewajiban Sertifikat Laik   Jasa boga, sestoran, TPP tertentu, dan Depot Air Minum (DAM)
Higiene Sanitasi (SLHS)

Kewajiban label   Rumah makan, kelompok gerai pangan jajanan, dan sentra pangan
pengawasan/pembinaan jajanan/kantin

FORMULA    
Persentase Tempat   Jumlah TPP yang memenuhi persyaratan higiene sanitasi yang memenuhi minimal nilai standar
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pengelolaan Pangan (TPP) x100%
yang memenuhi syarat Jumlah TPP terdaftar
higiene sanitasi  
DO
Sanitasi (ODF)
Penyehatan Air Minum (PKAM)
1 2 Akses Sanitasi 3 Akses Sanitasi
Definisi Akses Sanitasi Aman
Layak Sendiri Layak Bersama
Operasiona
l Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga
Pengguna fasilitas sanitasi bersama rumah
AKSES SANITASI Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga milik sendiri, menggunakan kloset leher
tangga lain tertentu yang :
milik sendiri, menggunakan kloset leher angsa dengan tangki septik yang belum
Akses Sanitasi Aman, 1) menggunakan kloset leher angsa dengan
angsa yang memiliki tangki septik dan pernah disedot (perkotaan) atau
Layak Sendiri, Layak tangki septik yang belum pernah disedot
Bersama, Belum disedot setidaknya sekali dalam 3-5 tahun menggunakan leher angsa dengan lubang
(perkotaan) atau
Layak, Babs Tertutup terakhir atau terhubung ke Sistem tanah/cubluk dengan syarat jarak antara
2) menggunakan kloset leher angsa dengan
dan Babs Terbuka Pengolahan Air Limbah (SPAL) sumur resapan dan sumber air minimal
lubang tanah/cubluk (perdesaan)
10 meter (perdesaan)

4 Akses Belum Layak 5 BABS Tertutup 6 BABS Terbuka

Pengguna fasilitas sanitasi :


Pengguna fasilitas sanitasi rumah tangga
1) ada bangunan atas (atap, dinding, ½
ODF sendiri atau digunakan bersama dengan
bangunan tutup sementara) atau bangunan
rumah tangga lain tertentu : Tidak memiliki fasilitas sanitasi rumah
tengah (menggunakan kloset leher angsa
1) kloset menggunakan leher angsa tangga atau memiliki fasilitas sanitasi
OD dan atau menggunakan plengsengan
dengan lubang tanah/cubluk (perkotaan); rumah tangga namun tidak
dengan tutup); atau
2) menggunakan plengsengan dengan menggunakannnya (masih berperilaku
2) fasilitas umum (pasar/masjid/dll) yang
tutup dengan lubang tanah/cubluk buang air besar sembarangan ditempat
memiliki tempat pembuangan akhir tinja
(perdesaan); atau terbuka)
berupa kolam/sawah/sungai/danau/laut
3) fasilitas umum (pasar/masjid/dll) yang
dan atau pantai/tanah lapang/kebun dan
sudah memenuhi syarat (tangki septik)
lainnya
1 2 KK dengan Akses Terhadap 3 KK dengan Akses Terhadap
KK SBS
Definisi Fasilitas Sanitasi yang Layak Fasilitas Sanitasi yang Aman
Operasiona
l
KK SBS, KK Kepala Keluarga yang
DENGAN AKSES
FASILITAS Kepala Keluarga yang tidak menggunakan fasilitas sanitasi
SANITASI LAYAK lagi melakukan perilaku buang rumah tangga milik sendiri
DAN KK DENGAN Kepala Keluarga yang memiliki
AKSES FASILITAS air besar sembarangan yang menggunakan leher angsa dengan
SANITASI AMAN akses sanitasi layak bersama, akses
berpotensi menyebarkan tangki septik yang disedot
sanitasi layak sendiri termasuk akses
penyakit (kriteria 1,2,3, dan 4) setidaknya sekali dalam 3-5 tahun
sanitasi aman (kriteria 1, 2, dan 3)
dan pembuangan akhirnya terakhir atau terhubung ke Sistem
tidak mencemari lingkungan Pengolahan Air Limbah (SPAL)
(kriteria 1)

Persentase KK SBS   Jumlah KK dengan akses sanitasi aman, akses sanitasi layak sendiri, akses sanitasi
: layak bersama dan akses sanitasi belum layak
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------x 100%
Jumlah Kepala Keluarga
Persentase KK dengan Akses Terhadap   Jumlah KK dengan akses sanitasi aman, akses sanitasi layak sendiri dan
Fasilitas Sanitasi yang Layak : akses sanitasi layak bersama
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------x100%
Jumlah Kepala Keluarga
Persentase KK dengan Akses Terhadap   Jumlah KK dengan akses sanitasi aman
Fasilitas Sanitasi yang Aman : ----------------------------------------------------------------x 100%
Jumlah Kepala Keluarga
DEFINISI OPERASIONAL AIR MINUM
1 Sarana Air Minum
2 Pengawasan Kualitas
Air Minum Aman
Definisi
Operasiona
l Sarana air minum yang memiliki Penyelenggara air minum: Upaya yang dilakukan untuk mengawasi kualitas air minum
PENGAWASAN 1.BUMN/BUMD (misal PDAM) yang bergerak dalam dari pelaksana penyelenggara air minum baik secara internal
KUALITAS AIR bidang air minum perpipaan, maupun eksternal terhadap air yang dihasilkan dan harus
MINUM 2.UPT/UPTD yang bergerak dalam bidang air minum memenuhi syarat secara fisik, kimia, maupun mikrobiologi.
perpipaan,
3.DAM, Pengelola Permukiman, Pengelola Rumah Susun, Setiap pelaksana penyelenggara air minum wajib menjamin
4.Kelompok Pengelola Sarana Air Minum (KPSAM) air minum yang diproduksinya aman bagi kesehatan.
pedesaan/PAMSIMAS,
5.BUMDes yang bergerak dalam bidang air minum Oleh karena itu pengawasan kualitas air minum, baik oleh
perpipaan, internal maupun eksternal diperlukan agar masyarakat
6.Pengelola Kawasan Khusus, dan mendapatkan air minum yang tidak hanya layak, namun juga
7.Pengelola Air Minum Untuk Kebutuhan Sendiri (BUKS). aman untuk dikonsumsi.

3 Pengawasan eksternal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada sarana
Persentase Sarana Air Minum air minum yang diperiksa kualitasnya dan memenuhi syarat di antara seluruh jumlah sarana
Diawasi/Diperiksa air minum yang ada.
Kualitas Air Minumnya sesuai Standar  
(aman) Sarana Air Minum yang dihitung adalah prioritas pengawasan pada sarana komunal atau
berbasis institusi yaitu Kelompok Pengelola Sarana Air Minum (KPSAM), PAMSIMAS dan
PDAM (penyelenggara air minum nomor 1,2,4, dan 5).
1 Surveilans Kualitas Air Minum 2 Sasaran Populasi
Definisi Rumah Tangga
Operasiona
l Surveilans Kualitas Air Minum di rumah tangga yang
SURVEILANS mereprentasikan kondisi kualitas air minum dalam suatu
KUALITAS AIR Seluruh rumah tangga di setiap kabupaten/kota
kondisi wilayah kab/kota, dilaksanakan setiap satu tahun
MINUM sekali.

3 Kab/Kota dengan kualitas air minum 4 Formula Kab/Kota dengan kualitas air
aman minum aman

Jumlah Kabupaten /Kota yang terverifikasi dan


tervalidasi hasil Surveilans KAMRT
 
Dengan target kumulatif s.d 2024 50% Kab/Kota
Jumlah total kab/kota yang melaksanakan Surveilans
melaksanakan Surveilans Kualitas Air Minum Rumah
KAMRT untuk menghasilkan data kab/kota dengan
Tangga :
kualitas air minum aman
2021 : 34 kab/kota
2022 : 108 kab/kota
2023 : 182 kab/kota
2024 : 257 kab/kota
Definisi Operasional Limbah
 Definisi Operasional dan Target Indikator Kelola Limbah

 Definisi Operasional
 Fasyankes (rumah sakit dan Puskesmas) yang melakukan pemilahan,
pewadahan, pengangkutan yang memenuhi syarat,
penyimpanan sementara limbah B3 di Tempat Penyimpanan Sementara Limbah
B3 (TPSLB3) yang berizin serta melakukan pengolahan secara mandiri
sesuai persyaratan atau berizin dan/atau bekerja sama dengan
jasa pengolah limbah B3 yang berizin.
 Target
 Tahun 2020: 2.600 Fasyankes (capaian 2.431 Fasyankes)
 Tahun 2021: 3.000 Fasyankes (capaian 3.421 Fasyankes)
 Tahun 2022: 4.850 Fasyankes
 Tahun 2023: 6.250 Fasyankes
 Tahun 2024: 8.800 Fasyankes
Definisi Operasional dan Target Indikator
Kesehatan Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai