Anda di halaman 1dari 7

Pemanfaatan Pekarangan sebagai Lumbung Hidup

sumber: 2023

https://jatengprov.go.id/beritadaerah/pemanfaatan-pekarangan-sebagai-lumbung-hidup/

PURBALINGGA INFO, Potensi lahan pekarangan yang cukup luas di


rumah warga perlu dimanfaatkan lebih optimal, yakni dengan
melakukan penanaman tanaman seperti umbi-umbian sumber
karbohidrat. Penanaman umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar,
ganyong, irut/angkrik di pekarangan rumah bisa menjadi lumbung
hidup bagi masyarakat.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid Ketersediaan dan Distribusi


Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP)Purbalingga,
Arief Khoerudin pada acara Sosialisasi Lumbung Hidup di Desa Bokol
Kecamatan Kemangkon, Kamis (11/10). Kegiatan diikuti oleh anggota
Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Bokol seta perwakilan Lumbung
Pangan Masyarakat desa di wilayah Kecamatan Kemangkon.
Arif Khoerudin, mengatakan Lumbung Pangan merupakan salah satu
warisan budaya yang harus dilestarikan. Budaya lumbung merupakan
salah satu bentuk kearifan lokal yang sangat membantu petani/warga
ketika menghadapi musim paceklik. Tanaman umbi-umbian tersebut
dapat dijadikan sebagai cadangan pangan di tingkat rumah tangga.

” Dalam kondisi normal jenis umbi-umbian dapat dijadikan sebagai


variasi makanan atau menu cemilan keluarga sehingga terjadi
penganekaragaman pangan non beras dan mengurangi ketergantungan
terhadap beras,” katanya

Kedepan menurut Arif Khoerudin, Lumbung pangan tradisonal yang


sudah berdiri di beberapa lokasi dapat dikembangkan menjadi
Lumbung Pangan Modern. Yakni tidak hanya sebagai tempat
menyimpan cadangan pangan, tapi juga memiliki usaha seperti simpan
pinjam gabah atau saprodi serta menjual dan memasok beras ke
pasaran.

Sementara itu berkaitan dengan pengembangan lumbung hidup, Kepala


DKPP Kab. Purbalingga Ir. Sediyono mengatakan ke depan DKPP
Purbalingga akan mendorong Gerakan Menanam (GERTAM) umbi-
umbian. Gerakan ini diharapkan dapat mendukung pengembangan
Lumbung Pangan Masyarakat di Kabupaten Purbalingga.
” Untuk itu gerakan tersebut harus disengkuyung oleh semua
stakeholder terkait, jajaran pendidikan dan utamanya peran serta
masyarakat, ” ujarnya

Pelaksanaan Sosialisasi Lumbung Hidup ini juga disampaikan materi


tentang Manajemen Lumbung oleh Yudi Prasanto,SE,Ak. selaku Kasi
Distribusi Pangan, dilanjutkan materi tentang Budidaya Ganyong dan
Irut yang disampaikan oleh Darun SP, dari BalaiPenyuluh Pertanian
(BPP) Kecamatan Kemangkon.

Kegiatan juga dilanjutkan dengan demo praktek penanaman irut


(angkrik) di lahan samping Balai Desa Bokol dan penyerahan secara
simbolis bantuan bibit irut dan pupuk kepada peserta sosialisasi
lumbung hidup. (PI-2)
UMY Dorong Pemanfaatan Pekarangan sebagai Lumbung
Hidup Keluarga

sumber : 2023

https://m.harianjogja.com/pengabdianumy/read/2023/05/31/559/1073183/umy-dorong-
pemanfaatan-pekarangan-sebagai-lumbung-hidup-keluarga

Ir. Sarjiyah, M.S, dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengisi Program
Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan kegiatan bertema Gerakan
Lumbung Hidup dengan Penerapan Pertanian Terpadu di Kelompok
TOGA Surya Putri 'Aisyiyah Pandak Barat (Surtrias Panbar). - Istimewa

Ir. Sarjiyah, M.S, dosen Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengisi Program
Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan kegiatan bertema Gerakan
Lumbung Hidup dengan Penerapan Pertanian Terpadu di Kelompok
TOGA Surya Putri 'Aisyiyah Pandak Barat (Surtrias Panbar). - Istimewa
Harianjogja.com, BANTUL—Ir. Sarjiyah, M.S, dosen Program Studi
Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta (UMY) mengisi Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
dengan kegiatan bertema Gerakan Lumbung Hidup dengan Penerapan
Pertanian Terpadu di Kelompok TOGA Surya Putri ‘Aisyiyah Pandak
Barat (Surtrias Panbar).

PKM berlangsung di Gluntung Kidul, Caturharjo, Pandak, Bantul, 8 dan


25 April 2021, dan diikuti 16 orang dari Kelompok TOGA Surya Putri
'Aisyiyah Pandak Barat (Surtrias Panbar).

“Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan ketersediaan dan


kemandirian pangan keluarga melalui pemanfaatan pekarangan dengan
penerapan pertanian terpadu,” ujar Sarjiyah.

Kegiatan pengabdian diawali dengan sosialisasi program, penyuluhan


dan pelatihan serta praktik pemanfaatan pekarangan dengan
penerapan pertanian terpadu, pada 8 April 2021. Kegiatan pelatihan
dan praktik pemanfatan pekarangan dimulai dengan penyemaian benih
atau pembibitan tanaman sayuran seperti cabai, tomat, terong dan
sawi serta pembuatan pupuk organic cair (POC) dari kotoran ternak.
Kegiatan tersebut diikuti 16 anggota Kelompok Surya Putri ‘Aisyiyah
Pandak Barat
Pada 25 April 2021 kegiatan pengabdian masyarakat dilanjutkan
dengan praktek penanaman bibit tanaman sayuran yang sudah disemai
yaitu cabai, tomat, terong dan sawi baik di polybag maupun tanam
langsung di lahan pekarangan dengan dibuat bedengan. Bersamaan
dengan kegiatan tersebut, untuk melengkapi usaha di pekarangan
diserahkan hibah barang berupa 10 unit kandang ayam beserta 20 anak
ayam dan pakannya, serta 6 unit ember untuk budidaya ikan lele
(budikdamber) beserta bibit ikan lele dan pakan/peletnya, sehingga
dari usaha pekarangan tersebut dapat tersedia bahan pangan dari
pertanaman sebagai sumber karbohidrat, vitamin dan mineral,
sedangkan dari ternak ikan dan ayam sebagai sumber protein.

Pada 29 Mei 2021 dilakukan monitoring dan evaluasi dari hasil praktik
penanaman berbagai jenis tanaman sayuran dan budidaya ikan lele
dalam ember serta budidaya ternak ayam dalam kendang box oleh
anggota kelompok Sutrias Panbar.

“Hasil monitoring dan evaluasi sangat menggembirakan, semua


anggota Surtrias Panbar yang sudah mengikuti pelatihan sudah berhasil
menanam berbagai tanaman sayuran dengan polybag maupun tanam
langsung di lahan bahkan tanaman bayam dan kangkong sudah dapat
dipanen saat dilakukan monev. Sedangkan untuk ternak ayamnya rata-
rata dapat tumbuh dan berkembang baik, namun ternak ikan lele ada
Sebagian yang mati dikarenakan terlalu banyak diberi makan, sehingga
harus mengganti air dan bibitnya.,” ujar Sarjiyah.
Kegiatan pengabdian ini sangat bermanfaat bagi anggota Kelompok
TOGA Surtrias Panbar, karena dapat menambah wawasan tentang arti
penting memanfaatkan lahan pekarangan secara produktif. Lebih-lebih
di masa pandemi Covid-19 saat ini, ibu-ibu bisa memanfaatkan banyak
waktu di rumah dengan bertanam dan berternak di pekarangannya.
Harapannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut dengan inovasi-inovasi
baru termasuk pembuatan pupuk organik dari kotoran ternak.

Gerakan Lumbung Hidup dengan pengelolaan pekarangan sistem


pertanian terpadu yaitu dengan menanam berbagai macam tanaman
seperti tanaman obat misalnya jahe yang sudah dikembangkan bahkan
sudah diolah, tanaman ubi atau singkong sebagai sumber karbohidrat,
tanaman terong, tomat, cabai, bayam, sawi, papaya, pisang sebagai
sumber vitamin dan mineral serta usaha ternak ikan dan ayam dapat
memenuhi kebutuhan protein sehingga kebutuhan bahan makan
keluarga secara lengkap dapat terpenuhi dari lahan pekarangannya
(pekarangan sebagai lumbung hidup keluarga)

Anda mungkin juga menyukai