Resume KB 3
Resume KB 3
NIM : 2281120237
Pemetaan Konsep/Mind Map (Silahkan dibuatkan pemetaan konsep dari materi yang terdapat
dalam KB dari modul yang dikaji)
Komponen Deskripsi
Periode klasik
Adapun yang dimaksud era klasik ini adalah masa-masa
setelah Nabi saw wafat dan para penerus beliau mulai
mencoba memahami ayat-ayat Alquran dengan pendekatan
kebahasaan terhadap ayat-ayat yang rancu atau sulit
diterima logika. Embrio dari penafsiran secara semantik
terlihat ketika Mujahid Ibn Jabbar mencoba mengalihkan
makna dasar kepada makna relasional.
Dan dia mempunyai kekayaan besar, maka ia berkata
kepada kawannya (yang mukmin) ketika bercakap-cakap
dengan dia: "Hartaku lebih banyak dari pada hartamu dan
pengikut-pengikutku lebih kuat (QS Al-Kahfi [18]: 34
Kata samar pada ayat diatas memiliki makna dasar buah-
buahan. Akan tetapi oleh Mujahid kata tersebut dimaknai
dengan emas dan perak (harta kekayaan). Perubahan
makna tersebut terjadi sebagai arti pentingnya konteks
masyarakat pada saat itu.
Kesadaran semantik dalam penafsiran Alquran dimulai sejak
masa Muqatil Ibn Sulayman (w.150 H/767 M) yang berfokus
pada ulasan kitabnya yang berjudul Al Asybah wa an nazair
fii al quran al kariim dan Tafsil Muqatil ibn sulayman,
menegaskan bahwa setiap kata dalam Alquran di samping
memiliki arti yang definitive (makna dasar), juga memiliki
beberapa alternatif makna lainnya. Contohnya adalah kata
yaad ( )يدkata yaad memiliki dasar arti kata “tangan” dalam
penafsiran Muqatil kata yaad memiliki tiga alternative
makna, yaitu “tangan” secara fisik sebagaimana yang ada
dalam anggota tubuh, dalam surah Al A’raf ayat 108,
“dermawan” dalam surah Al isyra ayat 29, dan
“aktifitas”atau “perbuatan” dalam surat yasin ayat 35.
Periode kontemporer
M. Syahrur dalam kitab “al Kitab wa al Kuna: Qira’ah
Mu’ashirah” sudah menunjukkan kecenderungan semantik
dalam menafsirkan ayat-ayat Alquran. Hal ini terlihat jelas
ketika ia membedakan antara makna kata Alkitab, ummul
kitab, Alquran dan sab’ul masani sebagai nama untuk
sebutan mushaf Usmaniy saat ini.
Adapun tokoh kontemporer yang sangat kentara dalam
penggunaan semantiknya adalah Toshihiko Izutsu. Dalam
bukunya yang berjudul “God and Man in the Koran”, ia
meletakkan pondasi semantik dalam menganalisis kata
Allah secara menyeluruh. Ia kemudian melanjutkan
metodenya tersebut dalam
buku lainnya yang berjudul “Concept of Believe in Islamic
Theology” dimana ia menjelaskan tentang makna iman dan
islam lengkap dengan semantik historisnya.
Selanjutnya melihat ke Indonesia. Ada beberapa karya yang
sudah menggunakan metode semantik dalam memaknai
kata-kata dalam Alquran walaupun tidak secara
menyeluruh dan hanya menguraikan makna dasar serta
makna relasionalnya. Diantara tokoh-tokoh tersebut antara
lain M. Dawam Raharjo dalam bukunya “Ensiklopedi
Alquran: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep Konsep Kunci”
Dalam buku tersebut, Raharjo mencoba mengungkapkan
makna dan konsep yang terkandung dalam kata-kata kunci
di dalam Al-Quran secara tematik.
Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa semantik
telah menjadi bagian tersendiri dalam penafsiran Alquran.
Penggunaan semantik telah dimulai sejak masa klasik yang
diawali oleh Tabi’in yang bernama Mujahid Ibn Jabbar yang
kemudian dikembangkan oleh Muqatil dan terus
diaplikasikan oleh ulama-ulama generasi selanjutnya. Selain
itu kita juga dapat mengetahui bahwa semantik bukan
metode baru dalam penafsiran, akan tetapi penggunaan
kata semantik Alquran itu baru terungkap pada era
kontemporer saat ini karena pada masa klasik para sahabat
maupun tabi’in cenderung menggunakan istilah keilmuan
bahasa Arab, karena kemungkinan besar belum mengenal
apa itu “semantik” secara leksikal.
3. Konsep dasar pendekatan semantik dalam kajian Al-Qur’an
Makna sebuah kata dalam Alquran dipengaruhi oleh kata-kata
yang muncul sebelum dan sesudahnya. Kata-kata tersebut
membentuk jaringan konseptual yang bisa merubah makna dasar
sebuah kata menuju kepada sebuah makna baru yang sesuai
dengan isi kalimat tersebut atau disebut juga sebagai makna
relasional. Jaringan konseptual yang mempengaruhi makna kata
disebut bidang semantik. Pembahasan ini merupakan pembahasan
yang paling rumit dalam metode semantik, karena setiap kata yang
berada dalam bidang tersebut harus dijelaskan makna dan
pengaruhnya. Oleh karena itu, penelitian dalam bidang semantik
ini tidak bisa dikerjakan dalam hitungan hari, melainkan memakan
waktu berbulan- bulan.
Beberapa hal yang harus dicermati dalam studi teks dengan
pendekatan semantik adalah sebagai berikut :
Jelaskan relevansi Materi kajian tentang pendekatan semantic dalam tafsir quran
materi dari KB yang pada modul ini sangat relevan dan sesuai untuk menambah
sudara pelajari khazanah keilmuan tentang ilmu-ilmu penafsiaran Al Quran bagi
dalam konteks murid kelas XI MA materi semester 1 bab 2 dengan judul kaidah
pembelajaran kaidah tafsir Quran buku peminatan keagamaan.
materi yang saudara
Diharapkan dengan belajar materi ini akan dapat menambah
ampuh saat ini?
khazanah pengetahuan siswa terkait materi kaidah kaidah tafsir Al
Quran sehingga mereka mengetahui ilmu tentang kajian tafsir Al
Quran dapat dilakukan secara semantik. Dengan mempelajari
materi ini diharapkan siswa dapat memahami penafsiran Al Quran
dengan bijak dan sesuai dan tentunya tidak bertentangan dengan
sumber hukum islam yaitu Al Quran dan Hadis. Karena sejatinya Al
Quran sebagai mukjizat dengan segala isinya akan selalu sesuai
dengan perkembangan zaman dimana kasus atau peristiwa pada
zaman dahulu berbeda dengan apa yang terjadi pada saat ini akan
tetapi hukum hukum dalam Al Quran masih bisa depergunakan
salah satunya dengan kajian Al Qurab dengan metode historis
sosiologis.
Setelah mempelajari materi dari KB ini, saya akan merancang
pembelajaran yang berpusat pada siswa pada mata pelajaran yang
saya ampuh. Dengan menggunakan metode pembelajaran
Discovery learning dengan langkah langkah sebagai berikut :
1)Pemberian rangsangan (stimulation) dengan cara memberikan
pertanyaan pemantik tentang materi Konsep Takhrij Hadist dan
Jelaskan rencana
strukturnya.
penerapan (aplikasi)
2)Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)
dari konsep/
pengetahuan yang Siswa mengidentifikasi perbedaan
saudara pelajari dari
• Definisi ilmu al jarh wa ta’dil
KB dalam mata
pelajaran yang • Manfaat ilmu Ilmu Al jarh wa Ta'dil
saudara ampu.
• Sebab-Sebab Perawi Dikenakan Al jarh wa Ta'dil
• Syarat Seorang Kritikus Hadist
• Tingkatan-tingkatan Jarh wa Ta’dil