Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMEN KEUANGAN

MANAJEMEN KAS

DOSEN PENGAMPUH:

1. Dr. TOMY FITRIO, SE., MM

2. SAID ALFIARIS, SE., M.Si

DISUSUN OLEH:

1. EVI KUSNAWATI : 2110089530081

2. FIRA SAFITRIANI : 2110089530015

3. NURHAMIDAH : 2110089530009

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS-INDRAGIRI (ITB-I)


RENGAT
2023

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua dan hanya dengan kodrat dan iradat-Nyalah penulis
dapat menyelesaikan makalah Manajemen Keuangan tentang “Manajemen Kas”.

Adapun Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan. Semoga dengan penyusunan Makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman diri. Demi kesempurnaannya, penulis selalu mengharapkan adanya
saran dan masukan dari berbagai pihak.

Harapan penulis semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya


bagi penulis sendiri dan umumnya bagi semua pihak yang membacanya.

Rengat, 25 Mei 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................................2
Daftar Isi...................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan...................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
Bab II Pembahasan...................................................................................................5
A. Pengertian Manajemen Kas..........................................................................5
B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kas.............................................................5
C. Motif Manajemen Kas..................................................................................7
D. Strategi Manajemen Kas..............................................................................8
E. Unsur-unsur Manajemen Kas.....................................................................10
F. Model-model Manajemen Kas...................................................................11
G. Contoh Soal................................................................................................12
Bab III Penutup......................................................................................................14
A. Kesimpulan................................................................................................14
Daftar Pustaka........................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam operasional usaha, terdapat berbagai macam pengeluaran yang
diperlukan agar bisnis tetap berjalan. Kas adalah komponen penting dalam
operasional usaha sebagai alat pembayaran yang bebas dan siap dipakai buat
mendanai pengeluaran usaha tersebut. Bebas dan siap menjadi kata kunci di sini. Kas
harus bebas dan siap diambil dan dimanfaatkan perusahaan kapan pun dan di mana
pun sehingga jumlah kas yang tersedia harus mencukupi setiap hari. Itulah sebabnya
dibutuhkan manajemen kas yang mumpuni.
Kas di sini tidak hanya berupa uang tunai yang berada di tangan perusahaan
ataupun disimpan di bank, tapi juga aktiva lancar lain yang memiliki likuiditas tinggi.
Misalnya cek, wesel, dan giro. Manajemen kas mencakup pengaturan keluar-
masuknya dana dalam kegiatan bisnis sehari-hari. Prinsipnya adalah kas yang tersedia
tak boleh berlebih, tak boleh pula kurang. Kas harus mencukupi.
Dengan mengatur kas secara saksama, pemilik usaha dapat memenuhi segala
kewajiban pembayarannya, merencanakan pembiayaan untuk masa depan, serta
menjaga kestabilan finansial untuk menyokong operasi, pertumbuhan, dan perluasan
bisnis.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Manajemen Kas?
2. Apa tujuan dan fungsi Manajemen Kas?
3. Apa saja motif Manajemen Kas?
4. Bagaimana Strategi dalam Manajemen Kas?
5. Bagaimana unsur-unsur dalam Manajemen Kas?
6. Apa saja model-model dalam Manajemen Kas?

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Kas
Manajemen kas adalah strategi dan proses pengelolaan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mengatur arus kas (cash flow) baik arus kas jangka pendek
maupun saldo-saldo kas yang ada secara efektif dan efisien sehingga dapat
mempertahankan likuiditas perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional
secara normal. Manajemen kas merupakan sistem pengelolaan atas sumber daya kas
suatu organisasi. Tujuan dasar manajemen dari kas adalah memelihara besarnya
investasi perusahaan dalam bentuk kas serendah mungkin, namun tetap menjaga
operasional perusahaan secara efektif dan efisien. Dengan kata lain, jumlah kas yang
ada dalam perusahaan harus maksimum, tetapi juga bunga bisa diperoleh dari
penginvestasian kas tersebut dalam surat berharga dan deposito jangka pendek.
Pengertian lain menyebutkan bahwa manajemen kas adalah usaha pengelolaan
suatu organisasi dalam menggunakan kas atau sumber daya likuid yang dimilikinya
dengan cara yang tepat. Penggunaan kas atas sumber daya likuid yang dimiliki oleh
organisasi harus dilakukan seoptimal mungkin. Manajemen kas yang baik dan efektif
meliputi pembuatan rencana atau anggaran kas yang tepat, untuk menjaga
keseimbangan antara tingkat likuiditas perusahaan namun tetap dapat meningkatkan
profitabilitasnya.

B. Tujuan dan Fungsi Manajemen Kas


Tujuan utama dari manajemen kas yang baik bagi perusahaan adalah dapat
mendanai pengeluaran-pengeluarannya tepat pada waktunya dan memenuhi setiap
kewajiban ketika jatuh tempo. Menurut Murwanto (2006), beberapa tujuan dari
manajemen kas antara lain yaitu:
a) Menyimpan seminimal mungkin saldo menganggur dalam sistem
perbankan dan menekan seminimal mungkin biaya-biaya yang terkait
dengan penyimpanan saldo tersebut pada sistem perbankan.

5
b) Mengurangi risiko operasional, risiko kredit dan risiko pasar yang terkait
dengan kegiatan pemerintah dan pendanaan kegiatan pemerintah.
c) Menambah fleksibilitas perusahaan dalam menentukan kapan penerimaan
kas ditandingkan dengan pengeluaran kas.
d) Mendukung kebijakan-kebijakan keuangan lainnya..

Adapun fungsi dari manajemen kas menurut Murwanto (2006), adalah sebagai
berikut:
a) Mengeliminasi saldo kas menganggur
Setiap uang yang disimpan dan tidak digunakan untuk meningkatkan
pendapatan atau mengurangi biaya merupakan kerugian (lost
opportunity). Dana-dana yang tidak dipakai untuk membayar
transaksi-transaksi yang akan terjadi dapat digunakan untuk melunasi
utang yang ada (dan pengurangan arus kas keluar dari perbendaharaan
untuk pembayaran bunga) atau dapat diinvestasikan untuk
menghasilkan arus kas masuk ke rekening Perbendaharaan.
Minimalisasi atas saldo kas menganggur memerlukan informasi yang
akurat atas perkiraan pendapatan dan kemungkinan pengeluaran.
b) Mendepositokan penerimaan tepat pada waktunya
Memiliki uang di tangan lebih baik daripada memiliki piutang (tagihan
kepada pihak lain). Kas mudah dikonversi dengan segera menjadi
sesuatu yang berharga atau barang. Piutang, suatu pos yang akan
dikonversi di masa depan, sering kali mengalami keterlambatan
penyelesaian transaksi (menunggak) atau mengalami penurunan nilai.
Segera setelah penerimaan (piutang) jatuh tempo, penerimaan tersebut
harus segera direalisasikan dalam bentuk kas dan segera disetorkan ke
rekening Perbendaharaan.

6
c) Membayar tepat pada waktunya
Beberapa pembayaran harus dilakukan pada tanggal tertentu, seperti
gaji pegawai ataupun bantuan langsung tunai. Untuk pembayaran-
pembayaran seperti ini, tidak diperlukan keputusan manajemen kas.
Untuk pembayaran-pembayaran lain, seperti pembayaran kepada
rekanan, keputusan kapan membayar mungkin dilakukan. Rekanan
juga menghadapi kebutuhan manajemen kas yang sama dengan
perusahaan. Mereka ingin mempercepat penerimaan kas. Salah satu
caranya adalah memberikan potongan pembayaran apabila
pembayaran atas barang yang dijual dilakukan tepat pada waktunya.

C. Motif Manajemen Kas


Tujuan manajemen kas adalah untuk menjaga saldo kas perusahaan yang
cukup untuk menjalankan aktivitas usaha yang normal. Besar kecilnya saldo
kas yang dianggap cukup oleh suatu perusahaan tergantung pada karakteristik
perusahaan dan manajemen. Menurut Sudana (2011), beberapa motif
manajemen kas adalah sebagai berikut:
1. Motif Transaksi (Transaction motive)
Motif ini didasari karena perusahaan perlu mengadakan kas untuk
memenuhi kebutuhan yang berhubungan dengan transaksi dalam
kegiatan operasional perusahaan, seperti membeli bahan baku,
membayar gaji karyawan, membayar deviden, pajak dan lain
sebagainya. Pengeluaran dan penerimaan kas tidak selamanya
seimbang oleh karena itu dibutuhkan sejumlah kas untuk keperluan
pengaman agar tidak mengganggu jalannya operasional perusahaan.
Transaksi-transaksi yang terjadi dalam kegiatan operasional
perusahaan dibayar dengan menggunakan uang kas, sehingga
perusahaan setiap harinya haru dapat memperkirakan berapa jumlah
uang kas yang harus disediakan untuk menutup kebutuhan akan kas
tersebut.

7
2. Motif Spekulasi (Speculative motive)
Motif ini timbul karena peluang atau kesempatan yang dapat diperoleh
perusahaan. Kas untuk spekulasi diperlukan agar perusahaan dapat
memanfaatkan kesempatan dan peluang bisnis yang menguntungkan,
seperti suku bunga yang menarik, perubahan nilai tukar mata uang
asing, dan lain sebagainya. Jika perusahaan dapat memanfaatkan
peluang ini, maka perusahaan dapat memperoleh keuntungan dan
terhindar dari kas yang menganggur, yang dapat mempengaruhi
tingkat likuiditas.
3. Motif Berjaga-jaga (Precautionary motive)
Perusahaan mengadakan kas untuk mengamankan kegiatan perusahaan
terhadap kondisi yang bersifat tidak pasti atau tidak terduga, seperti
terjadinya bencana alam dan lain sebagainya. Karena nilai surat-surat
berharga pasar uang cenderung stabil, sehingga perusahaan tidak perlu
menyediakan jumlah kas yang cukup besar untuk motif berjaga-jaga.
Cukup dengan menginvestasikannya dalam bentuk surat berharga
pasar uang yang sangat likuid. Kejadian yang tidak terduga sering kali
terjadi, dan bila perusahaan tidak memiliki persediaan kas untuk motif
ini, maka dapat dipastikan perusahaan tersebut akan mengalami
kesulitan keuangan. Maka dari itu kas untuk motif berjaga-jaga ini
perlu untuk diadakan.
4. Motif Saldo Kompensasi (Compensating balance motive)
Motif saldo kompensasi merupakan salah satu alasan perusahaan
mengadakan kas. Perusahaan memiliki saldo kas tertentu di bank
dalam bentuk rekening giro, sebagai kompensasi atas jasa dan
pelayanan bank yang diberikan kepada perusahaan. Sistem perbankan
memberikan banyak sekali jenis pelayanan pada dunia usaha. Sebagian
perusahaan membayar jasa pelayanan ini secara langsung (tunai
kepada pihak bank), dan terkadang sebagian lagi dengan
mempertahankan sejumlah dana minimum di bank yang disebut saldo
kompensasi. Saldo kompensasi ini berupa sejumlah saldo minimum
yang diputuskan oleh perusahaan untuk tetap berada dalam rekening
gironya di bank, dan untuk itu perusahaan tidak perlu membayar jasa
pelayanan tertentu kepada bank.

D. Strategi Manajemen Kas


Menurut Sucipto (2006), strategi dalam pengelolaan penerimaan dan
pengeluaran kas adalah sebagai berikut:

8
a. Penerimaan kas, Sumber penerimaan kas dalam suatu perusahaan
berasal dari penjualan tunai, penerimaan kas dari piutang dan
penerimaan pinjaman dari pembelian kredit. Prosedur pengawasan
intern terhadap terhadap kas antara lain adalah:
a) Diadakan pembagian tugas antara fungsi penerimaan,
pencatatan dan penyampaian kas.
b) Setiap penerimaan kas dibuatkan bukti penerimaan kas dan
harus disetor dalam jumlah yang penuh ke bank pada hari yang
sama atau hari kerja berikutnya.
c) Dibedakan antara fungsi pengelola kas dan pencatat kas.
d) Setiap hari dibuat laporan kas baik dari fungsi pengelola kas
maupun dari fungsi pencatatan penerimaan kas.
e) Secara intern, tanpa pemberitahuan lebih dahulu, diadakan
pemeriksaan kas.
f) Catatan penerimaan kas dalam jurnal penerimaan kas dapat
direkonsiliasi dengan catatan setoran ke bank yang terdapat
dalam rekening koran bank.
b. Pengeluaran kas, Pengeluaran kas dalam suatu perusahaan untuk
membayar berbagai macam transaksi dibuatkan prosedur
pengawasannya, yaitu sebagai berikut:
a) Setiap pengeluaran kas yang relatif cukup besar dilakukan dengan
cek, atas nama perusahaan penerima pembayaran atau pemindah
bukukan.
b) Pengeluaran kas sifatnya rutin dan tidak dapat dilakukan dengan
cek (karena jumlahnya relatif kecil), dilakukan melalui dana kas
yang diselenggarakan dengan sistem imprest.
c) Digunakan sistem voucher untuk menjamin bahwa pengeluaran-
pengeluaran kas memang untuk perusahaan.

9
d) Dipisahkan antara yang menulis cek, yang menandatangani dan
yang mencatat cek.
e) Diadakan pemeriksaan mendadak dalam jangka waktu yang tidak
ditentuka.

E. Unsur-unsur Manajemen Kas


Menurut Murwanto (2006), untuk mencapai manajemen kas yang efektif dan
efisien terdapat beberapa unsur dalam setiap elemen-elemennya yang harus dikelola,
yaitu sebagai berikut:

1. Perencanaan (Forecasting), Perencanaan pada dasarnya adalah proses


memperkirakan kemungkinan dampak terbesar yang akan terjadi pada masa
yang akan datang berdasarkan pengetahuan tentang kondisi sekarang yang
memengaruhi kejadian di masa mendatang tersebut. Dalam konteks
Manajemen Kas, tujuan dari perencanaan adalah untuk memberikan pedoman
yang cukup dan tepat waktu dalam rangka menentukan tindakan untuk
mencapai pengendalian yang baik atas arus kas organisasi. Adapun tujuan
perencanaan kas yang baik adalah:
a. Mencegah kebangkrutan.
b. Mencegah kesalahan yang menimbulkan biaya yang besar.
c. Membantu dalam mengendalikan biaya pendanaan.
d. Meningkatkan kepercayaan pihak yang memberikan pinjaman kepada
organisasi.
e. Meningkatkan penggunaan dana.
2. Manajemen arus kas (mobilising and managing the cash flow), Mobilisasi kas
meliputi dua area fungsi, yaitu percepatan piutang dan pengendalian
pengeluaran. Suatu perusahaan disarankan untuk memberikan penekanan
dalam transaksi keuangan harian, yaitu:
a.Mempercepat penagihan.
b.Mengendalikan hutang.
c.Mengendalikan saldo bank.
d.Investasi kelebihan kas.
3. Mengendalikan saldo bank , Memberikan pengendalian yang ketat pada saldo
bank menjadi sangat populer sebagai salah satu prinsip dalam Manajemen
Kas. Organisasi menyadari bahwa uang yang tidak dibutuhkan untuk
membiayai biaya operasional atau untuk saldo kompensasi (compesating

10
balance) harus diinvestasikan ke dalam surat berharga yang menghasilkan
pendapatan bunga. Konsekuensinya adalah organisasi tersebut harus berusaha
untuk menghindari akumulasi kas yang tidak aktif pada rekening mereka
dengan menggunakan laporan kas harian dan atau membuat pembayaran
dengan menggunakan draft.
4. Investasi kelebihan kas, Kas di tangan (cash on hand) untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan kewajiban harus diinvestasikan ke dalam surat
berharga jangka pendek. Sebagai organisasi yang tidak berorientasi pada
keuntungan, organisasi pemerintah didorong untuk menggunakan surat
berharga jangka pendek yang mempunyai karakteristik likuiditas yang tinggi
dan mudah diubah menjadi kas baik melalui pasar modal maupun karena jatuh
tempo.

F. Model-model Manajemen Kas


Menurut Hanafi (2004), terdapat dua model dalam penentuan saldo kas yang
optimal, yaitu sebagai berikut:
a. Model Boumel
Menurut Boumal, kebutuhan kas dalam perusahaan hampir mirip dengan pemakaian
persediaan. Maka dari itu, Boumal berkata jika manajemen kas dan manajemen
perusahaan memiliki suatu kesamaan jika ditinjau dari aspek keuangan. Jika sebuah
perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, maka perusahaan akan kehilangan
kesempatan untuk menginvestasikan dana yang dimilikinya tersebut jika terdapat
kesempatan investasi lain yang akan lebih menguntungkan begitupun juga
sebaliknya. Model Baumol mengasumsikan bahwa pemakaian kas selalu konstan
setiap waktu, model ini tidak cocok untuk kondisi ketidakpastian pemakaian kas.
b. Model Miller Orr
Model Miller Orr mengasumsikan bahwa saldo kas berfluktuasi dari waktu ke waktu
secara random (acak). Model ini lebih cocok untuk diterapkan oleh banyak
perusahaan yang saldo kasnya berfluktuasi. Model ini pada dasarnya menentukan
batas atas dan batas bawah saldo kas, serta menentukan saldo kas yang optimal yang
perlu dimiliki oleh perusahaan. Dalam model manajemen kas ini, baik pemasukan
maupun pengeluaran kas turut disertakan. Model ini, berasumsi bahwa arus kas bersih

11
harian(arus kas masuk dikurangi arus kas keluar) tersebar secara normal. Arus kas
bersih dapat berupa nilai yang diharapkan (Expected Value) atau bisa juga disebut
nilai lebih tinggi atau nilai yang lebih rendah.

G. Contoh Soal
1. Kebutuhan kas setiap tahun adalah Rp 1,2 M, dan pemakaiannya per hari
konstan. Biaya transaksi setiap kali merubah sekuritas menjadi kas adalah Rp
50.000. Tingkat bunga yang diperoleh karena memiliki sekuritas adalah 12% per
tahun. Dengan menggunakan rumus persamaan persediaan yang sudah kita bahas
di atas, maka bisa dihitung jumlah sekuritas yang harus dirubah menjadi kas
setiap kali sebagai berikut:
Q = [(2oD)/i)]1/²
Q = [(2.50.000.1.200.000.000) : 0,12)] 1/² Q = 31,623 juta
Ini berarti bahwa perusahaan perlu menjual sekuritas senilai Rp 31,623 juta
setiap kali saldo kasnya mencapai nol. Dengan cara tersebut, perusahaan akan
meminumkan biaya karena kehilangan kesempatan untuk menanamkan dana pada
sekuritas dan biaya transaksi.
Biaya-biaya dalam manajemen kas adalah:
1: Biaya kehilangan kesempatan:
= (Rp 31.623.000 : 2) x 0,12
= Rp 1,897 juta
2: Biaya transaksi:
= (Rp 1,2 M : Rp 31,623 juta) x Rp 50.000
= Rp 1,897 juta
Total biaya menjadi
=2 (Rp 1,897 juta)
= Rp 3,794 juta
Perhatikan bahwa pada saat biaya minimum, biaya simpan sama dengan biaya pesan.

12
2. Perusahaan saat ini memiliki saldo kas sebesar Rp 500 juta. Dari anggaran kas
yang telah disusun perusahaan, Rp 400 juta di antaranya baru akan dipergunakan
pada tiga bulan yang akan datang. Untuk itu, manajer keuangan bisa meng-
investasikan dana tersebut untuk jangka waktu 3 bulan. Misalnya dengan
mendepositokan Rp 400 juta tersebut, misalnya dengan tingkat bunga 12% per tahun.
Dengan demikian selama 3 bulan tersebut perusahaan akan memperoleh penghasilan
dari ‘investasi’ tersebut sebesar:
= (0,12/12) x 3 x Rp 400 juta
= Rp 12 juta

Jika misalkan manajer keuangan tesebut tidak yakin bahwa dana yang ‘bebas’ selama
3 bulan mendatang akan mencapai sebesar Rp 400 juta, maka ia bisa memutuskan
mendepositokan jumlah yang kurang dari Rp 400 juta.Bila cara ini ditempuh, maka
keuntungan yang diterima tentu akan lebih kecil dari Rp 12 juta. Strategi manajemen
kas yang efisien yang lain adalah melakukan diversifikasi. Sang manajer keuangan
bisa menginvestasikan dana sebesar Rp 400 juta tersebut pada berbagai jenis saham.
Bisa juga dilakukan investasi, misalnya Rp 200 juta pada deposito 3 bulan dan Rp
200 juta pada berbagai jenis saham.

3. sebuah perusahaan menghasilkan kelebihan kas Rp 10.000.000 per bulan yang


akan digunakan untuk investasi pada sekuritas jangka pendek. Suku bunga yang bisa
didapatkan dari investasi itu sebesar 5% per tahun. Biaya transaksi terkait dengan
investasi ini adalah Rp 50.000. Berapa tingkat optimum kas yang diinvestasikan di
tiap transaksi?
C = √2 x (50.000 x 10.000.000 x 12) : 0,05
= Rp 15.492.000

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
 Manajemen kas adalah strategi dan proses pengelolaan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam mengatur arus kas (cash flow) baik arus kas jangka pendek
maupun saldo-saldo kas yang ada secara efektif dan efisien sehingga dapat
mempertahankan likuiditas perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional
secara normal. Tujuan utama dari manajemen kas yang baik bagi perusahaan adalah
dapat mendanai pengeluaran-pengeluarannya tepat pada waktunya dan memenuhi
setiap kewajiban ketika jatuh tempo.

14
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjutan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Murwanto, Rahmadi, dkk. 2006. Manajemen Kas. Jakarta: Lembaga Pengkajian
Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LPKPAP).
Sudana, I Made. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta:
Erlangga.
Syamsudin, Lukman. 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sucipto. 2007. Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi Universitas Sumatra
Utara.
Hanafi. 2004. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.

15

Anda mungkin juga menyukai