Anda di halaman 1dari 3

Tugas Review Jurnal

Nama: Ilham Febri


Nim: 2010851026
Mata Kuliah: Ekonomi Politik Amerika Serikat
Dosen Pembimbing: Silvy Cory S.Pd, Msi

Judul Jurnal : Peran Amerika Serikat Dalam Pembentukan Dan


Perkembangan Rezim NAFTA
Penerbit : Academia.edu
Halaman : 1-11
Tahun Terbit : 2016
Penulis : Gde Aditya Widyatama

1. Review Jurnal
1.1. Pembentukan NAFTA

NAFTA dibentuk pada tahun 1994, yang mana sejak saat itu NAFTA telah menciptakan
zona perdagangan bebas di kawasan Amerika Utara, dan menjadi salah satu kawasan
perdagangan terbesar di seluruh dunia. Setelah NAFTA diberlakukan, dunia internasional
telah menyaksikan sendiri bagaiman peningkatkan yang begitu signifikan dalam
perdagangan trilateral, yakni terhitung dimulai dengan US$2,9 miliar pada 1993 menjadi
lebih dari US$1,1 triliun pada 2015. Saat ini, total nilai perdagangan antara tiga negara
anggota NAFTA ini telah mampu mengalahkan total perdagangan antara Amerika Serikat
dengan negara-negara lain termasuk dengan Korea Selatan, Jepang dan bahkan negara-
negara BRIC (Brasil, Rusia, India, China) jika digabungkan.

Pada dasarnya, pemformulasian kesepakatan perdaganga bebas bertujuan untuk


menghapus segala bentuk tarrif dan tantangan ekonomi (economcic barriers) antar sesama
negara anggota perjanjian. Penghapusan hambatan ekonomi diantara negara-negara anggota
perjanjian pada hakikatnya bertujuan untuk memperluas akses pasar internasional diantara
negara anggota. Dengan demikian, akan terjadi peningkatan aktivitas perdagangan yang
berimplikasi pada peningkatan income masing-masing negara anggota. Pada saat
pembentukan NAFTA pada tahun 1994, Amerika Serikat pada awalnya mempercayai bahwa
pembentukan NAFTA akan meningkatkan surplus perdagangan antara Amerika Serikat
dengan Meksiko, karena sebelum NAFTA dibentuk, Meksiko memiliki biaya tarrif yang
tinggi. Namun, pada kenyataannya, setelah NAFTA dibentuk, Amerika Serikat tetap
mengalami defisit perdagangan dengan Meksiko.

Bahkan hingga setelah sepuluh tahun NAFTA berjalan, Amerika Serikat tetap mengalami
defisit perdagangan dengan Meksiko. Pada dasarnya, pada bab 22 NAFTA yang bertajuk
Ketetapan Akhir (Final Provision), terdapat pasal 2205 yang mengizinkan negara anggotanya
untuk menarik diri dari perjanjian NAFTA dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis
kepada negara anggota lainnya. Dengan adanya ketetapan ini, Amerika Serikat sebenarnya
dapat menarik diri atau keluar dari rezim perdagangan bebas ini. Namun, hal inilah yang
menarik dalam dinamika NAFTA. Meskipun mengalami defisit perdagangan yang tinggi
dengan negara-negara anggota NAFTA, Amerika Serikat tetap bertahan dalam rezim
perdagangan bebas ini.

1.2. Kepentingan Amerika Serikat Dalam NAFTA

Bagi Amerika Serikat sendiri, NAFTA merupakan alat yang dapat digunakan oleh untuk
pengejawantahan kepentingan non-materiilnya (intangible-benefit). Dimana, Amerika
Serikat diindikasikan membangun NAFTA untuk melanjutkan proses penyebaran pengaruh
liberalisasi ekonominya di kawasan Amerika Utara. Amerika Serikat memang memiliki
agenda untuk menyebarluaskan pengaruhnya tersebut ke negara-negara Amerika Utara. Inilah
yang mengilhami Amerika Serikat untuk tetap bertahan dalam dinamika NAFTA.

Dapat dijelaskan bahwa Amerika Serikat menopang perekonomian Meksiko dan Kanada
dalam NAFTA hanya untuk menyebarluaskan nilai-nilai perdagangan bebas (free-trade) di
kawasan Amerika Utara. Karena pada dasarnya Amerika Serikat tidak memiliki kepentingan
materi dalam pembentukan NAFTA, bahkan diawal pembentukan hingga sepuluh tahun
pembentukan NAFTA, Amerika Serikat selalu mengalami defisit perdagangan dengan
negara-negara anggota NAFTA.

Namun terlepas dari defisit perdagangan yang dialami oleh Amerika Serikat dengan
negara anggota NAFTA, Amerika Serikat tetap dapat mengambil keuntungan, walaupun
keuntungannya lebih bersifat non-materiil. Meskipun pada dasarnya melalui kerjasama,
kepentingan pribadi cenderung lebih sulit untuk dicapai, akan tetapi kepentingan bersama
juga tidak akan merugikan. Keuntungan lain yang didapat oleh Amerika Serikat dalam
NAFTA adalah berkurangnya information cost yang harus dikeluarkan . Hal ini dikarenakan
Amerika Serikat dapat mengetahui informasi negara anggota NAFTA yakni Meksiko dan
Kanada karena berada dalam rezim internasional yang sama, terlebih lagi karena rezim
NAFTA ini bersifat mengikat negara-negara tersebut (legally-binding).

1.3. Game Theory Dalam Menjelaskan Posisi Amerika Serikat Dalam


Dinamika Nafta

Kebijakan Amerika Serikat untuk tetap bertahan dan tidak keluar rezim perdagangan
bebas NAFTA walaupun Amerika Serikat telah mengalami defisit perdagangan dengan
negara-negara anggota NAFTA pada dasarnya merupakan hal yang sangat menarik untuk
ditelaah. Fenomena ini pada hakikatnya dapat dijelaskan menggunakan salah satu game
theory yakni Stag Hunt. Stag Hunt yang menggambarkan assurance situations menjaarkan
situasi dalam kerjasama internasional antar negara yang dianalogikan layaknya dua orang
pemburu yang sedang memburu seekor rusa. Dengan adanya persaingan dantara dua pemburu
ini, tentunya hal ini akan mempersulit langkah mereka untuk pada akhirnya mencapai tujuan
mereka untuk mendapatka seekor rusa tersebut.

Namun, apabila kedua belah pihak memilih menghindari kerjasama, pihak tersebut pada
dasarnya akan memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar, namun,
tentu saja cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh masing-masing pihak akan jauh lebih
besar, mengingat adanya persaingan untuk mencapai tujuan yang sama. Oleh karena itu,
daripada menghindari kerjasama dan mencari lawan, lebih baik untuk menemukan partner
kerjasama untuk memudahkan mencapai tujuan yang hendak dicapai. Hal inilah yang
berusaha dijelaskan oleh game theory Stag Hunt ini.

Pada dasarnya, apabila terdapat pihak yang tidak meninginkan adanya mekanimse
kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu, maka pihak tersebut aka tetap mendapatkan
keuntungan meskipun hasilnya relatif kurang maksimal. Equilibrium atau titik temu akan
tercapai apabila seluruh pihak memutuskan untuk bekerjasama sehingga keuntungan bersama
yang diraih akan lebih maksimal. Kondisi-kondisi yang seperti inilah yang dapat menjelaskan
mengapa Amerika Serikat tetap mempertahankan keanggotaannya di NAFTA. Meskipun
tidak mendapat keuntungan yang besar dengan bergabung dengan mekanisme perdagangan
bebas ini, namun Amerika Serikat tetap mendapat keuntungan non-materiilnya berupa
liberalisasi kawasan Amerika Utara yang lebih komprehensif.

Anda mungkin juga menyukai