Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

UJI KOMPETENSI PERAWAT


RSUD TANJUNG UBAN

Oleh

TIM ASSESMENT KOMPETENSI PERAWAT


RSUD TANJUNG UBAN
TAHUN 2014
Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 1
LAPORAN ASSESMENT KOMPETENSI KEPERAWATAN
DI RSUD TANJUNG UBAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

A. PENDAHULUAN
Era globalisasi menuntut semua industri termasuk industri jasa
pelayanan kesehatan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas yang
dapat diukur dari segi kuliatas jasa yang diberikannya agar mampu bersaing di
era pasar bebas. Kualitas jasa yang diberikan kepada pelanggan dapat
ditentukan salah satunya oleh pemberi jasa pelayanan. Pemberi jasa
pelayanan tersebut harus mampu mengaplikasikan dan menunjukan
kemampuan pekerjaan dan tugas-tugasnya sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan ditempat kerjanya atau memiliki kompetensi, dan dapat dibuktikan
dengan proses pengakuan melalui sertifikasi kompetensi.
Sertifikasi adalah suatu proses untuk mendapatkan pengakuan resmi
(keabsahan) atas kompetensi yang dimiliki oleh seseorang pada bidang
tertentu. Untuk mendapatkan pengakuan tersebut, seseorang harus melalui
tahapan-tahapan yang ditentukan dalam skema sertifikasi dimana salah
satunya adalah asesmen (penilaian) yang dilakukan oleh seorang asesor
kompetensi.
RSUD Tanjung Uban sebagai rumah sakit yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat Bintan dan sekitarnya dituntut memberikan pelayanan
perumahsakitan yang berkualitas dan bertanggunggugat. Untuk memberikan
pelayanan tersebut, salah satunya di dukung oleh sumber daya manusia yang
Kompeten.
Dalam rangka penataan tenaga keperawatan di RSUD Tanjung Uban,
pada tahap awal RSUD Tanjung Uban bekerjasama dengan Himpunan
Perawat Manajer Indonesia (HPMI) untuk melaksanakan pelatihan berbasis
kompetensi pada 16 orang tenaga keperawatan, diantaranya adalah 14 orang
tenaga perawat dan 2 orang tenaga bidan yang mampu melakukan asesmen
kompetensi. Asesmen kompetensi tahap pertama dilakukan untuk tenaga
perawat terhadap 76 (tujuh puluh enam) orang tenaga perawat di RSUD
Tanjung Uban. Asesmen kompetensi tersebut telah dilaksanakan selama lebih
Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 2
kurang 1 bulan atau 30 hari kerja. Hal ini dikarenakan mempertimbagkan tugas
pokok utama asesor tersebut juga sebagai perawat di rumah sakit dan
mempertimbangkan jumlah kunjungan pasien di RSUD Tanjung Uban Provinsi
Kepulauan Riau sendiri. Keputusan seorang perawat dikatakan kompeten jika
hasil asesmen kompetensi dinyatakan Kompeten untuk semua (12) unit
kompetensi, jika ada yang tidak lulus bearti belum kompeten dan harus
diperbaiki kompetensinya. Pelaksanaan asesmen kompetensi
mempergunakan instrument asesmen terstandar dan SPO asuhan
keperawatan yang telah disusun oleh RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan
Riau.

B. TUJUAN
Memberikan gambaran hasil asesmen kompetensi sebagai :
1. Masukan bagi pimpinan rumah sakit untuk pengembangan perawat sesuai
jenjang kariernya
2. Pertanggung jawaban ketua tim asesment kompetensi (asesor) kepada
pimpinan RSUD Tanjung Uban
3. Pertanggungjawaban kepada tim asesment kompetensi (asesor) kepada
Himpunan Perawat Manejer Indonesia (HPMI) di Jakarta

C. MATERI LAPORAN
Laporan kegiatan ini terdiri dari :
1. Pelaksanaa Asesmen Kompetensi
2. Hasil asesmen Kompetensi
3. Rekomendasi
4. Kesimpulan

D. PELAKSANAAN ASSESMEN KOMPETENSI


Asesmen kompetensi perawat RSUD Tanjung Uban dilaksanakan dalam
waktu kurang lebih 30 hari kerja, yang rinciannya sebagai berikut :
1. Pelaksanaan uji kompetesi dilaksanakan pada tanggal 10 Maret sampai 24
April dan dilakukan pada setiap hari kerja, yaitu setiap hari Senin sampai
Jum’at setiap minggunya yang dimulai pada pukul 08.00 sampai 16.00 WIB
Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 3
2. Setiap harinya ada 2 sampai 4 orang perawat (terlampir) yang akan
dilakukan asesmen oleh setiap asesor RSUD Tanjung Uban. Daftar nama
12 orang asesor sebagai berikut :
1) River Sugianto, S.Kep, Msi, 2) Ns. Deny Robbi Manel, S.Kep, M.Si, 3)
Ns. Yenni Yulita, M.Kep, 4) Ns. Ja’far Siddik, S.Kep, 5) Ns. Erion,
S.Kep, 6) Ns. Budi Sutarti, S.Kep 7) Ns. Mardianti, S.Kep, 8) Ns. Yanti
Girsang, S.Kep, 9) Rahmatan Budi, S.Kep, 10) Mailany Ratria Ningrum,
AMK, 11) Yesi Windi Hermalia, SST, 12) Rinna Erda, AMK, 13) Yuni
Aris, Amd.Kep, 14) Fenisia Prawita Sidabutar, SST
3. Dari 76 perawat yang mengajukan asesmen hanya 75 orang yang dapat
diuji, 1 orang perawat mengundurkan diri pada saat implementasi berjalan.
4. Pada tahap pertama pelaksanaan uji kompetensi dilakukan, tim asesor
RSUD Tanjung Uban didampingi oleh tim asesor dari HPMI (Himpunan
Perawat Manajer Indonesia), yaitu : 1) Prayetni, SKp, MKep 2) Ns Yandih
Mardean, SKep 3) Didin Syaefudin, SKp, MARS
5. Asesmen kompetensi dilakukan bagi setiap 1 (satu) orang perawat dalam
waktu rata – rata 120 menit, oleh setiap 1 (satu) orang asesor. Adapun
tahapan asesmen mencakup ; Pra asesmen, asesmen dan umpan balik.
Fokus asesmen adalah asuhan keperawatan pasien dengan 12 (dua belas)
kompetensi kunci sebagai berikut :

KOMPETENSI
1a Pengkajian
1b Analisa dan interprestasi data
1c Perencanaan
1d Mendokumentasikan data secara akurat
2 IMPLEMENTASI
2.1 Menerapkan prinsip infeksi Nosokomial
2.2 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen
2.3 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan
cairan dan elektrolit
2.4 Melakukan perawatan luka
2.5 Mengukur tanda-tanda vital
2.6 Memberikan obat secara aman dan tepat
2.7 Pengelola pemberian darah dan produk darah secara aman
3 Mengevaluasi efektifitas tindakan
4 Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan
5 Melakukan kemampuan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan keperawatan
6 Menciptakan dan memelihara lingkungan perawatan secara aman melalui jaminan mutu
dan manajemen risiko

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 4


E. HASIL ASSESMEN KOMPETENSI
Asesmen kompetensi terhadap 75 orang perawat terhadap 12 (dua belas)
kompetensi inti perawat Indonesia di dapatkan hasil sebagai berikut :

a. GAMBARAN HASIL ASSESMEN KOMPETENSI PERAWAT (75 orang)

Tabel 1
Hasil Assesmen Kompetensi Inti (12 kompetensi) Perawat
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2014

Dari 75 (Tujuh puluh lima) orang perawat yang dilakukan asesmen


kompetensi (12 Kompetensi inti), yang dinyatakan Kompeten 3 orang (4%)
dan 72 orang (96%) Belum Kompeten antara 1 sampai dengan 12 unit
kompetensi.

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 5


Tabel 2
Hasil Assesmen Terhadap Masing-masing Unit Kompetensi Inti
(12 Kompetensi) Perawat di RSUD RSUD Tanjung Uban
Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2014

Dari 75 (Tujuh puluh lima) orang perawat yang telah dilakukan asesmen
kompetensi terhadap 12 kompetensi inti perawat , diperoleh gambaran capaian
penguasaan kompetensi untuk setiap unit kompetensi secara berurutan dari
paling rendah yaitu Melakukan Perawatan Luka (36%), Menerapkan Prinsip
Infeksi Nosokomial (37%), Menciptakan Lingkungan Secara Aman/ Manajemen
Mutu (57%), Nursing Proses (60%), Memfasilitasi Pemenuhan Kebutuhan Cairan
dan Elektrolit (66,7%), Pengelolaan Pemberian Darah dan Produk Darah secara
Aman (71%), Melakukan Komunikasi Interpersonal (73%), Memberikan Obat
Secara Aman dan Tepat (76%), Mengevaluasi Tindakan Keperawatan (84%),
Memfasilitasi Kebutuhan Oksigen (85%), Menerapkan Prinsip Etika Dalam
Keperawatan (94,7%) dan Mengukur Tanda-tanda Vital (97%).

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 6


b. GAMBARAN HASIL ASSESMEN KOMPETENSI PERAWAT TERHADAP
MASING-MASING UNIT KOMPETENSI ( n = 75 )

1. Unit Kompetensi Menerapkan Asuhan Keperawatan terdiri dari :


a. Pengkajian
b. Analisa dan interpretasi data
c. Perencanaan
d. Mendokumentasikan data secara akurat

Tabel 3
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Penerapan Asuhan Keperwatan
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi penerapan


asuhan keperawatan adalah 45 orang (60 %)

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 7


2. Unit Kompetensi Menerapkan Prinsip infeksi nosokomial
Tabel 4
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Menerapkan Prinsip INOS
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi penerapan


Menerapkan Prinsip Infeksi Nosokomial adalah 28 orang (37 %).

3. Unit Kompetensi Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen


Tabel 5
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Memfasilitasi Kebutuhan O2
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi pemenuhan


kebutuhan oksigen adalah 64 orang (85 %).

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 8


4. Unit kompetensi Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan
elektrolit
Tabel 6
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Memfasilitasi
Pemenuhan Kebutuhan Cairan dan Elektrolit
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi


memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit adalah 50 orang
(67%).

5. Melakukan perawatan luka

Tabel 7
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Perawatan Luka
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi perawatan


luka adalah 27 orang (36 %).

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 9


6. Mengukur Tanda Tanda Vital

Tabel 8
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Mengukur TTV
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi Mengukur


Tanda Tanda Vital adalah 73 orang (97 %).

7. Memberikan obat secara aman dan tepat

Tabel 9
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Memberikan Obat Secara Aman&Tepat
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi


memberikan obat secara aman dan tepat adalah 57 orang (76%)

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 10


8. Pengelolaan pemberian darah dan produk darah secara aman

Tabel 10
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Pengelolaan Produk Darah
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi pengeloaan


pemberian darah dan produk darah secara aman adalah 53 orang (71%).

9. Mengevaluasi effektivitas tindakan keperawatan


Tabel 11
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Mengevaluasi Efektifitas Tindakan
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi


mengevaluasi effektifitas tindakan keperawatan adalah 63 orang (84%)

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 11


10. Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan
Tabel 12
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Menerapkan Prinsip Etika
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi menerapkan


prinsip etika dalam keperawatan adalah 71 orang (95%).

11. Melakukan kemampuan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan


tindakan keperawatan

Tabel 13
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Menerapkan Komunikasi Interpersonal
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi Melakukan


kemampuan komunikasi interpersonal dalam melaksanakan tindakan
keperawatan adalah 55 orang (73%).

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 12


12. Menciptakan dan memelihara lingkungan perawatan secara aman
melalui jaminan mutu dan manajemen risiko

Tabel 14
Gambaran Capaian Unit Kompetensi Menerapkan Komunikasi Interpersonal
di RSUD RSUD Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau
(n=75)

Perawat yang dinyatakan kompeten terhadap unit kompetensi


Menciptakan dan memelihara lingkungan perawatan secara aman melalui
jaminan mutu dan manajemen risiko adalah 43 orang (57 %).

c. REKAPITULASI HASIL ASSESMEN KOMPETENSI (12 KOMPETENSI


KUNCI) TERHADAP 75 ORANG PERAWAT RSUD TANJUNG UBAN
PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NO UNIT KOMPETENSI K BK %K
1 Nursing Proses 45 30 60
2 Menerapkan prinsip infeksi Nosokomial 28 47 37
3 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan oksigen 64 11 85
4 Memfasilitasi pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit 50 25 67
5 Melakukan perawatan luka 27 48 36
6 Mengukur tanda-tanda vital 73 2 97
7 Memberikan obat secara aman dan tepat 57 18 76

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 13


8 Pengelola pemberian darah dan produk darah secara 53 22 71
aman
9 Mengevaluasi efektifitas tindakan 63 12 84
10 Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan 71 4 95
11 Melakukan kemampuan komunikasi interpersonal dalam 55 20 73
melaksanakan tindakan keperawatan
12 Menciptakan & memelihara lingk. perawatan secara 43 32 57
aman melalui jaminan mutu dan manajemen resiko

d. PEMBAHASAN DAN REKOMENDASI


Pelaksanaan assesmen kompetensi perawat dilaksanakan pada 75 (tujuh
puluh lima) orang perawat untuk 12 kompetensi kunci dapat dilaksanakan
dengan baik sesuai jadwal yang telah disepakati dan didukung oleh Bidang
Keperawatan Rumah Sakit. Capaian penguasaan terhadap 12 kompetensi
kunci masih sangat rendah, yaitu hanya 4 % kondisi ini disebabkan karena
beberapa hal :
1. Penerapan proses keperawatan mempergunakan pendekatan proses
keperawatan belum didukung oleh kemampuan penguasaan patologi untuk
setiap kasus (masih sangat sederhana dan berfokus pada masalah fisik
belum komprehensif). Kegiatan supervisi klinik dan pembahasan kasus
masih sangat terbatas. Dokumentasi asuhan keperawatan masih sangat
bervariasi dan belum sesuai dengan akreditasi.
2. Penerapan prinsip infeksi nosokomial dan menciptakan budaya
keselamatan pasien belum menjadi perhatian utama, disebabkan masih
terbatasnya fasilitas pendukung (seperti sabun cuci tangan dan paper towel
pada setiap wastafel), belum adanya tempat mencuci instrumen (spool
hook) sistem sterilisasi yang belum disentralkan dan di standarkan,
sehingga setiap ruangan dapat melakukan sterilisasi sendiri atau numpang
di tempat lain dan hal ini kurang tepat. Tidak terstandarnya penggunakaan
sarung tangan, kit steril perawatan luka, plester, verband dan lain lain
sehingga tidak efisien dan efektif pelaksanaan asuhan keperawatan. Belum
pernah dilakukan audit cuci tangan dan implementasi keselamatan pasien.

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 14


3. Masih terbatasnya sarana prasana pendukung kegiatan pelayanan
keperawatan di RSUD Tanjung Uban menjadikan perawat yang akan diuji
harus mencari dengan meminjam dari ruangan lain ataupun memodifikasi
fasilitas yang ada.
4. Penerapan prinsip etik menjaga privacy pasien belum dilaksanakan karena
terbatasnya skerem (sampiran/pembatas ruangan pasien).
5. Dari hasil pertanyaan lisan, masih terbatasnya kemampuan analisa dan
pengambilan keputusan klinik serta penguasaan kasus. Hal ini di sebabkan
karena belum terbiasa adanya pertemuan-pertemuan disetiap ruangan
seperti pembahasan studi kasus/Diskusi Refleksi Kasus (DRK).
6. Tidak semua perawat terpapar dengan SPO asuhan keperawatan yang
telah direvisi dan masih banyak SPO yang belum disempurnakan sesuai
dengan sistem akreditasi RS.
7. Situasi assesmen kompetensi, memberi kesan adanya keinginan,
semangat dan komitment yang tinggi dari perawat-perawat untuk
memperbaiki kinerjanya memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Namun ada kendala yang ditemukan yaitu masih ada 1 sampai 2 orang
perawat yang kurang serius dalam mengikuti uji kompetensi ini sehingga
penilaian asesmen tersebut tidak maksimal.

e. KESIMPULAN
1. Kegiatan assesmen kompetensi perawat memberikan dampak posistif bagi
perawat, pihak manajemen rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan melalui perawat yang kompeten.
2. Fasilitas dan sarana RSUD Tanjung Uban merupakan faktor yang sangat
mendukung untuk memberi pelayanan kesehatan baik berstandar nasional
maupun internasional.
3. Untuk tindak lanjut hasil assesmen kompetensi perawat, kami mengusulkan
kegiatan sebagai berikut :
a. Penguatan fungsi manajemen keperawatan dan komite keperawatan
melalui peningkatan kemampuan perawat manajer dan pengurus komite
keperawatan dalam mengelola pelayanan keperawatan profesionalisme
keperawatan.
Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 15
b. Pelatihan Internal tentang Kompetensi Keselamatan Pasien,
Penatalaksanaan Infeksi Nosokomial, Perawatan Luka, Proses
Keperawatan, serta Manajemen Mutu dan Resiko.
c. Revisi SPO Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
d. Setelah uji kompetensi ini dilaksanakan, diharapkan semua perawat
dapat melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien sesuai
dengan pelaksanaan asesemen dan selanjutnya ada pemantauan
terhadap setiap kinerja perawat
e. Sebaiknya dalam penerimaan pegawai baru di RSUD Tanjung Uban
diharapkan melalui proses asesmen kompetensi/tim asesor
f. Penerapan jenjang karir perawat sesuai hasil assesmen kompetensi.

Demikian laporan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagai mana
mestinya.

Tanjung Uban, 31 Mei 2014


Kasie Mutu dan Etika Ketua Assesor Perawat
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban

RIVER SUGIANTO, S.Kep. Msi JA’FAR SIDDIK, S.Kep


NIP. 19810403 200502 1 005 NIP. 19761022 200904 1 001

Mengetahui,
Kepala Bidang Keperawatan
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Uban

dr. H. ISWANDI ISMAEL, MPH


NIP. 19660825 200012 1 005

Tim Asesor Perawat |RSUD Tanjung Uban 2014 16

Anda mungkin juga menyukai