1
amarmarufhamri@gmail.com, 2*erni@unifa.ac.id, 3poppyindrayani@hotmail.co.jp
4
arbain.tata@unkhair.ac.id
Abstrak: Pembangunan konstruksi beton yang berada di lokasi yang memiliki air hujan yang
mengandung asam dengan jumlah pH di bawah normal (pH ±5,6) membutuhkan material
penyusun beton mutu tinggi untuk meningkatkan kinerja beton. Fly ash di PLTU Bosowa
Energi Jenepponto menumpuk dari tahun ke tahun. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
perbandingan kuat tekan dan pola retak pada beton mutu tinggi yang menggunakan fly ash
sebagai pengganti pasir dengan perendaman air tawar dengan air hujan asam pada umur 28
hari serta menganalisis pola retak hubungan variasi fly ash pada beton mutu tinggi yang
direndam di air hujan asam pada umur 28 hari. Material penyusun pada penelitian ini
menggunakan variasi fly ash (0%, 10%, 20% dan 30%) sebagai pengganti pasir pada beton
mutu tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beton mutu tinggi yang menggunakan fly
ash (0%, 10%, 20%, dan 30%) sebagai pengganti pasir kuat tekan yang dihasilkan pada
perendaman air tawar lebih besar dari pada perendaman air hujan asam pada umur 28 hari.
Hujan asam dapat menurunkan kuat tekan pada beton mutu tinggi subtitusi fly ash sebagai
pasir namun penurunan tersebut masih kecil sebesar kurang lebih 5%. Pola retak yang baik
menurut nilai kuat tekan tertinggi adalah pola retak bentuk kehancuran kerucut dan belah
yang menggunakan fly ash 30% sebagai pengganti pasir pada beton mutu tinggi.
Kata kunci: Beton Mutu Tinggi, Fly Ash, Kuat Tekan, Hujan Asam.
I. PENDAHULUAN
Munculnya gas rumah kaca dimulai pada abad ke-18 ketika manusia menemukan teknologi
industri yang menggunakan bahan bakar fosil seperti minyak, gas dan batu bara untuk
menghasilkan energi, meninggalkan gas rumah kaca kemudian semakin banyak terakumulasi
di atmosfer melampaui batas kemampuan tumbuhan dan laut untuk menyerapnya [1].
Hujan asam dapat disebabkan oleh proses alam seperti emisi gas vulkanik dan aktivitas
manusia. Pada umumnya, hujan asam disebabkan oleh aktivitas manusia seperti industri,
pembangkit listrik, mobil, dan pabrik pengolahan pupuk pertanian (terutama ammonia).
Pencemaran udara sebagai hasil dari kegiatan industri seperti karbon Monoksida (CO), Karbon
Dioksida (CO2), Nitrit (𝑁𝑂2− ), Ammonia (NH3) SOx dan klorida (Cl-). Udara yang tercemar
ini menjadi menumpuk di atmosfer. Akumulasinya adalah bereaksi dengan uap air (H2O)
menghasilkan berbagai asam yang menyebabkan uap air menjadi asam. seperti SOx dan NOx
di atmosfer bereaksi dengan uap air dalam asam sulfat (H2SO4) dan asam nitrat (HNO3) yang
merugikan ekosistem di bumi. Menurut penelitian Sudalman dan Purwanto (2012) Uap air
6. Curing atau perawatan pada beton, melakukan Curing atau perawatan pada air tawar dan
air simulasi hujan asam.untuk menghasilakan hujan asam, peneliti mensiasatinya dengan
mencampurkan cairan sulfat (H2SO4) dengan cairan Nitrat (HNO3) hingga mencapai pH 4.
proses perawatan pada air simulasi hujam asam dilakukan untk mengetahui infiltrasi asam
40
F'cr (MPa)
30
20
10
0
BMT 0% BMT 10% BMT 20% BMT 30%
Variasi FLy Ash (%)
Gambar 1. Diagram Perbandingan Porosotas Air Laut dan Kuat Tekan Tawar 28 Hari
Benda uji yang direndam 28 hari direndam di air hujan asam yang menggunakan fly ash
sebagai pengganti pasir dengan variasi fly Ash 0%, 10%, 20%, dan 30% mengalami
peningkatan setiap penambahan persentase fly ash. mengalami peningkatan setiap
Gambar 2. Pola Retak AHA 0% Fly Ash 28 Gambar 3. Pola Retak AHA 10% Fly Ash 28
Hari Hari
Gambar 4. Pola Retak AHA 20% Fly Ash 28 Gambar 5. Pola Retak AHA 30% Fly Ash 28
Hari Hari
IV. KESIMPULAN
Beton mutu tinggi yang menggunakan fly ash (0%, 10%,20%, dan 30%) sebagai
pengganti pasir dengan perendaman air tawar nilai kuat tekan yang dihasilkan lebih
besar dari beton mutu tinggi yang menggunakan fly ash (0%, 10%,20%, dan 30%)
sebagai pengganti pasir dengan perendam air hujan asam. Hujan asam dapat
menurunkan kuat tekan beton mutu tinggi subtitusi fly ash sebagai pasir namun
penurunan tersebut masih kecil sebesar kurang lebih 5%, jika dibandingkan tampa fly
ash dapat menurunkan kuat tekan beton sampai diatas 15%. Pola retak yang dihasilkan
beton mutu tinggi yang menggunakan fly ash (0%, 10%,20%, dan 30%) sebagai
pengganti pasir dengan perendam air hujan asam, nilai kuat tekan tertinggi dari setiap
umur dan variasi fly ash pola retak yang baik adalah pola retak bentuk kehancuran kerucut dan
belah dengan variasi fly ash 30% dengan nilai kuat tekan 41,703 MPa.
REFERENSI
[1] R. Pratama and L. Parinduri, “Penanggulangan Pemanasan Global,” Bul. Utama Tek.,
vol. 15, no. 1, pp. 91–95, 2019.
[2] P. Sudalma, “Analisis Sifat Hujan Asam di Kota Semarang,” CORE, 2012.
[3] R. P. Lestari, E. Rachmawati, T. Budiwati, A. Indrawati, and R. I. Nasution, “Status
Deposisi Basah Di Beberapa Wilayah Pemantauan Di Indonesia Periode 2008-2015,”
Ecolab, vol. 12, no. 2, pp. 71–82, 2018.
[4] K. J. Taku, D. Y. Amartey, and T. Kassar, “Effect of acidic curing environment on the
strength and durability of concrete,” Civ. Environ. Res., vol. 7, no. 12, pp. 8–13, 2015,
Accessed: Oct. 26, 2021. [Online]. Available:
https://www.researchgate.net/publication/292983621_Effect_of_Acidic_Curing_Envi
ronment_on_the_Strength_and_Durability_of_Concrete.
[5] S. Meidiani, A. Rajela, M. F. . Hartawan, and A. Fartawijaya, “Studi Eksperimen
Penggunaan Variasi pH Air Pada Kuat Tekan Beton Normal f’c 25 MPa,” vol. 5, no.
2, pp. 88–94, 2017, doi: 10.21063/spi3.1017.88-94.
[6] I. Desianti, Rahmaniah, and S. Zelviani, “Karakterisasi Nanosilika Dari Abu Terbang
Menggunakan Metode Ultrasonic,” Jft, vol. 5, no. 2, pp. 101–108, 2018.
[7] E. Luga and C. D. Atiş, “Strength properties of slag/fly ash blends activated with
sodium metasilicate and sodium hydroxide+silica fume,” Period. Polytech. Civ. Eng.,
Volume 11 Nomor 02 - September 2021 110
vol. 60, no. 2, pp. 223–228, 2016, doi: 10.3311/PPci.8270.
[8] S. Apriwelni and N. Bintang Wirawan, “Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi dengan
Memanfaatkan Fly Ash dan Bubuk Kaca Sebagai Bahan Pengisi,” J. SAINTIS, vol. 20,
no. 01, pp. 61–68, Apr. 2020, doi: 10.25299/SAINTIS.2020.VOL20(01).4846.
[9] H. Prayuda and A. Pujianto, “Analisis Kuat Tekan Beton Mutu Tinggi Dengan Bahan
Tambah Superplastisizer dan Limbah Las Karbit,” Rekayasa Sipil, vol. 12, no. 1, pp.
32–38, 2018, doi: 10.21776/ub.rekayasasipil/2018.012.01.5.
[10] D. Zhang, Q. Yang, M. Mao, and J. Li, “Carbonation performance of concrete with fly
ash as fine aggregate after stress damage and high temperature exposure,” Constr.
Build. Mater., vol. 242, p. 118125, 2020, doi: 10.1016/j.conbuildmat.2020.118125.
[11] N. R. Erfan Mohammad, Sriliani Surbakri, “Optimalisasi penggunaan fly ash dengan
kadar semen minimum pada beton mutu tinggi,” 2019.
[12] S. Xie, L. Qi, and D. Zhou, “Investigation of the effects of acid rain on the deterioration
of cement concrete using accelerated tests established in laboratory,” Atmos. Environ.,
vol. 38, no. 27, pp. 4457–4466, 2004, doi: 10.1016/j.atmosenv.2004.05.017.
[13] M. A. Sultan, I. Imran, and M. Faujan, “Pengaruh Rendaman Asam Terhadap Kuat
Tekan Beton Dengan Penambahan Fly Ash,” Teras J., vol. 11, no. 1, p. 61, 2021, doi:
10.29103/tj.v11i1.367.
[14] T. Kuat, T. Beton, F. Teknik, U. Wiralodra, and J. Barat, “ISSN 1693-7945 Vol VIII
No 1 April 2017,” vol. VIII, no. 1, pp. 42–51, 2017.
[15] I. Marzuki, E. Bachtiar, Sinardi, M. Chaerul, and F. R, “The Development of
Compressive Strength on Geopolymer Mortar Using Fly Ash as Based Material in
Spouth Sulawesi,” Int. J. Civ. Eng. Technol., vol. 9, no. 10, pp. 1465–1472, Oct. 2018,
doi: 10.31219/OSF.IO/Z36JR.
[16] A. C. 618-93, ““Standard Test Method for Fly Ash and Row or calcined Natural
Pozzolan for Use as a mineral Admixture in Portlan Cement Concrete,” 1991.
[17] S. 2460:2014, SNI 2460:2014 Spesifikasi abu terbang batubara dan pozolan alam
mentah atau yang telah dikalsinasi untuk digunakan dalam beton. 2014.
[18] S. 03-6468-2000, Tata Cara Perencanaan Campuran Tinggi dengan Semen Portland
dengan Abu Terbang. .
[19] M. F. Septa Hartawan and S. Meidiani, “Penggunaan Variasi Ph Air (Asam) Pada Kuat
Tekan Beton Normal F??C 25 Mpa,” Bentang, vol. 5, no. 2, pp. 127–134, 2017.
[20] 2002 Annual Book of ASTM Standards, ASTM C39-86 Standard Test Method for
Compressive Strength of Cylindrical Concrete Specimens. 2002.